Anda di halaman 1dari 18

RESUME

Pengertian GIS
Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan sistem informasi spasial yang digunakan untuk
memproses data yang bergeoreferensi dan sekolah yang ada didaerah kabupaten Rokan Hilir.
SIG berbasis web memungkinkan akan membantu memcahkan masalah tersebut, dengan begitu
kita dapat melihat peta lokasi dimana sekolah yang berhak menerima dana Bantuan Operasional
Sekolah dan telah mendapatkan dana Bantuan Operasional Sekolah. Sistem Informasi Geografis
merupakan sebuah sebuah sistem yang terdiri dari software dan hardware, data dan pengguna
serta institusi untuk menyimpan data yang berhubungan dengan semua fenomena yang ada
dimuka bumi. Data-data yang berupa detail fakta, kondisi dan informasi disimpan dalam suatu
basis data dan akan digunakan untuk berbagai macam keperluan seperti analisis, manipulasi,
penyajian dan sebagainya SIG telah diperkenalkan di Indonesia sejak pertengahan dekade
1980an, dan ini telah dimanfaatkan diberbagai instansi pemerintah Pusat maupun Daerah.
Teknologi SIG ini mendukung keperluan penyebaran informasi dalam bentuk data atribut dan
peta-peta untuk meningkatkan koordinasi dan keterpaduan penyebaran dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS). Teknologi ini dirancang untuk membantu mengumpulkan data,
menyimpan data serta menganalisis objek beserta data geografis yang bersifat penting dan kritis
untuk dianalisis. Aplikasi Sistem Informasi Geografis telah diterapkan dalam berbagai bidang.
Dengan adanya perkembangan teknologi khususnya dibidang internet Sistem Informasi
Geografis ini telah dikembangkan menjadi sistem informasi geografis berbasis web.

Sistem Inderaja

Penginderaan jauh (atau disingkat inderaja) adalah pengukuran atau akuisisi data dari sebuah
objek atau fenomena oleh sebuah alat yang tidak secara fisik melakukan kontak dengan objek
tersebut atau pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat
dari jarak jauh, (misalnya dari pesawat, pesawat luar angkasa, satelit, kapal atau alat lain.
Contoh dari penginderaan jauh antara lain satelit pengamatan bumi, satelit cuaca,
memonitor janin dengan ultrasonik dan wahana luar angkasa yang memantau planet dari orbit.
Inderaja berasal dari bahasa Inggris remote sensing, bahasa Perancis télédétection, bahasa
Jerman fernerkundung, bahasa Portugissensoriamento remota, bahasa Spanyol percepcion
remote dan bahasa Rusia distangtionaya. Pada masa modern, istilah penginderaan jauh
mengacu kepada teknik yang melibatkan instrumen di pesawat atau pesawat luar angkasa dan
dibedakan dengan penginderaan lainnya seperti penginderaan medis atau fotogrametri.
Walaupun semua hal yang berhubungan dengan astronomi sebenarnya adalah penerapan dari
penginderaan jauh (faktanya merupakan penginderaan jauh yang intensif), istilah "penginderaan
jauh" umumnya lebih kepada yang berhubungan dengan teresterial dan pengamatan cuaca.
Supervised & Unsupervised
Klasifikasi citra
Klasifikasi adalah teknik yang digunakan untuk menghilangkan informasi rinci dari data input
untuk menampilkan pola-pola penting atau distribusi spasial untuk mempermudah interpretasi
dananalisis citra sehingga dari citra tersebut diperoleh informasi yang bermanfaat. Untuk
pemetaantutupan lahan, hasilnya bisa diperoleh dari proses klasifikasi multispektral citra satelit.
Klasifikasi multispektral sendiri adalah algoritma yang dirancang untuk menyajikan informasi
tematik dengancara mengelompokkan fenomena berdasarkan satu kriteria yaitu nilai spektral.
(Sekretariat FWISimpul Bogor, 2003)Klasifikasi multispektral diawali dengan menentukan nilai
piksel tiap objek sebagai sampel
Selanjutnya nilai piksel dari tiap sampel tersebut digunakan sebagai masukkan dalam
prosesklasifikasi. Perolehan informasi tutupan lahan diperoleh berdasarkan warna pada citra,
analisis statikdan analisis grafis. Analisis statik digunakan untuk memperhatikan nilai rata-rata,
standar deviasi danvarian dari tiap kelas sampel yang diambil guna menentukan perbedaan
sampel. Analisis grafisdigunakan untuk melihat sebaran-sebaran piksel dalam suatu kelas.
Klasifikasi Citra (Supervised & Unsupervised) Klasifikasi supervised dan unsupervised biasanya
digunakan untuk mengklasifikasi keseluruhan suatu dataset menjadi kelas-kelas. Kelas-kelas dapat
mengidentifikasi area hutan, perkebunan, mineral, urban.

Teknik klasifikasi supervised dapat diartikan sebagai teknik klasifikasi yang diawasi. Menurut
Projo Danoedoro (1996) klasifikasi supervised ini melibatkan interaksi analis secara intensif,
dimana analis menuntun proses klasifikasi dengan identifikasi objek pada citra (training area).
Sehingga pengambilan sampel perlu dilakukan dengan mempertimbangkan pola spektral pada
setiap panjang gelombang tertentu, sehingga diperoleh daerah acuan yang baik untuk mewakili
suatu objek tertentu. Pada metode supervised ini, analis terlebih dulu menetapkan beberapa
training area (daerah contoh) pada citra sebagai kelas lahan tertentu. Penetapan ini berdasarkan
pengetahuananalis terhadap wilayah dalam citra mengenai daerah-daerah tutupan lahan. Nilai-
nilai pikseldalam daerah contoh kemudian digunakan oleh komputer sebagai kunci untuk
mengenali piksellain. Daerah yang memiliki nilai-nilai piksel sejenis akan dimasukan kedalam
kelas lahan yangtelah ditetapkan sebelumnya. Jadi dalam metode Cara Kerja Metode
Supervised Algoritma yang bisa digunakan untuk menyelesaikan metode supervised ini
diantaranya adalah minimun distance dan parallelepiped.

Sedangkan Klasifikasi unsupervised yang berarti klasifikasi tak terawasi merupakan


pengklasifikasian hasil akhirnya (pengelompokkan pixel-pixel dengan karakteristik umum)
didasarkan pada analisis perangkat lunak (software analysis) suatu citra tanpa pengguna
menyediakan contoh-contoh kelas-kelas terlebih dahulu.
Cara kerja metode unsupervised ini merupakan kebalikkan dari metode supervised ,
dimananilai-nilai piksel dikelompokkan terlebih dahulu oleh komputer kedalam kelas-kelas
spektralmenggunakan algoritma klusterisasi (Indriasari, 2009). Dalam metode ini, diawal proses
biasanyaanalis akan menentukan jumlah kelas ( cluster ) yang akan dibuat. Kemudian setelah
mendapatkanhasil, analis menetapkan kelas-kelas lahan terhadap kelas-kelas spektral yang
telahdikelompokkan oleh komputer. Dari kelas-kelas (cluster ) yang dihasilkan, analis
bisamenggabungkan beberapa kelas yang dianggap memiliki informasi yang sama menjadi
satukelas. Misal class 1,class 2 danclass 3 masing-masing adalah sawah, perkebunan dan
hutanmaka analis bisa mengelompokkan kelas-kelas tersebut menjadi satu kelas, yaitu kelas
vegetasi.Jadi pada metode unsupervised tidak sepenuhnya tanpa campur tangan
manusia.Beberapa algoritma yang bisa digunakan untuk menyelesaikan metode
unsupervised inidiantaranya adalah K-Means dan ISODATA

Hitungan Blad dengan Skala


1 Blad - Bujur : 1,5 derajat
- Lintang: 1 derajat
1 : 250000 ada 4 angka
1 : 100000 ada 5 angka
1 : 50000 ada 6 angka
1 : 25000 ada 7 angka

Skala Lintang Bujur


1 : 1000000 4o 6o
1 : 500000 2o 3o
1 : 250000 1o 1,5o = 1o 30’
1 : 100000 30’ 30’
1 : 50000 15’ 15’
Resume Kelompok 4&3
Kelompok 4 (STUDI PERENCANAAN STASIUN PEMADAM KEBAKARAN BERDASARKAN
PENILAIAN RESIKO KEBAKARAN DAN GIS)

Studi ini berfokus pada perencanaan stasiun pemadam kebakaran di Daerah Lanshan, Kota Linyi,
Provinsi Shandong. Ini bertujuan pada defisiensi perencanaan proteksi kebakaran di daerah
Lanshan dan masalah-masalah baru yang dibawa oleh perkembangan pesat kota. Risiko
kebakaran bangunan kota di daerah Lanshan diidentifikasi dan dievaluasi. Atas dasar penilaian
risiko kebakaran, teknologi GIS diperkenalkan untuk memecahkan masalah pemilihan lokasi
stasiun pemadam kebakaran baru dan tata letak stasiun pemadam kebakaran lama.
Proses Utama Mengoptimasi Tata Letak Stasium Pemadam Kebakaran

 Pertama, Analytic Hierarchy Process (AHP) dan metode evaluasi komprehensif fuzzy yang
digunakan untuk mengklasifikasikan tingkat keamanan kebakaran di daerah Lanshan. Area
perlindungan kebakaran utama di kota telah ditentukan dan titik permintaan risiko
kebakaran tinggi telah dikonfirmasi.
 Kedua, atas dasar ”peta permintaan tingginya risiko kebakaran", bakal dari stasiun
pemadam kebakaran ditentukan sejak awal. "peta permintaan tingginya risiko kebakaran"
adalah daerah dengan risiko kebakaran tinggi dan waktu respons kendala darurat
kebakaran adalah 2 menit.
 Terakhir, dibutuhkannya pengecekan kembali berdasarkan bakal dari stasiun pemadam
kebakaran. Permintaan untuk waktu tanggap darurat terpenuhi kapan saja, Jalur rata-rata
stasiun pemadam kebakaran ke beberapa titik permintaan dihitung. Dengan memilih jalur
terpendek rata-rata, set awal bakal stasiun pemadam kebakaran diperoleh.
Kendala Tata Letak Perencanaan
1. Kendala Waktu Tanggap Darurat Kebakaran
Standar konstruksi stasiun pemadam kebakaran kota, petugas pemadam kebakaran
harus tiba di titik terjauh dari area yang bertanggung jawab dalam waktu 5 menit setelah
menerima alarm.
2. Kendala lalu lintas jalan
Ada dua aspek utama yang perlu dipertimbangkan:
(1) manajemen lalu lintas, termasuk arah mengemudi, waktu mengemudi, lalu lintas
jalan dan kendala lainnya;
(2) kapasitas lalu lintas: termasuk kapasitas kendaraan dan kemacetan jalan dan
kendala lainnya.
3. Kendala jalur terpendek
Dalam perencanaan tata letak stasiun pemadam kebakaran, stasiun pemadam
kebakaran harus dianggap dekat dengan titik risiko kebakaran utama sejauh mungkin.
4. Kendala penyelamatan darurat risiko kebakaran besar
Standar peraturan kebakaran menetapkan bahwa waktu tanggap darurat kebakaran
adalah 5 menit dalam kondisi normal. Atas dasar ini, standar titik permintaan kebakaran
risiko tinggi dinaikkan dan waktu tanggap darurat harus kurang dari 2 menit.
Dalam metode ini, rencana tata ruang stasiun pemadam kebakaran memperhitungkan lokasi
kebakaran yang ada berdasarkan asumsi-asumsi kondisional tertentu. Penyesuaian besar tidak
diperlukan dan banyak biaya konstruksi yang disimpan. Rencana tata ruang stasiun pemadam
kebakaran dapat mencapai dua tujuan berikut:
(1) Menggunakan stasiun pemadam kebakaran untuk menutupi area layanan secara
keseluruhan sesedikit mungkin;
(2) Tanggapan terhadap daerah berisiko kebakaran tinggi cukup cepat.

Kelompok 3 (Egypt remote sensing)


Iklim adalah salah satu faktor fisik yang paling berpengaruh yang tidak hanya berdampak pada
orang secara psikologis dan fisiologis tetapi juga mengendalikan perilaku hidup dan kegiatan
ekonomi. Penginderaan jauh satelit menyediakan cara langsung untuk menyelidiki perbedaan
termal antara daerah perkotaan dan pedesaan, mengambil suhu permukaan tanah (LST) dan
pulau panas perkotaan.
Suez Governorate adalah salah satu dari 26 gubernuran Mesir. Terletak di bagian timur laut
Mesir, dan terletak di ujung utara Teluk Suez dekat ujung selatan Terusan Suez. The Suez
Governorate terbentuk dari satu kota yang secara administratif dibagi menjadi lima distrik; Al-
Suez, Al-Arbin, Faysal, Ataqa, dan Al-Ganayin, Distrik. Distrik Ataqa dianggap sebagai zona
industriThe Suez Governorate adalah zona industri dan komersial yang berkembang karena
keberadaan sumber daya mineral alami, seperti batu kapur, dolomit, batubara, dan minyak.
PROSES PENGAMBILAN DATA
Pancaran spektral dari pita inframerah termal diubah menjadi cahaya aktif pada suhu kecerahan
sensor (nilai temper-ature dari tubuh hitam) menggunakan persamaan fungsi Planck Satelit
sensor inframerah termal mengukur Top of the atmo-sphere (TOA) radiances, dari mana suhu
kecerahan (dikenal sebagai suhu hitam) dapat diturunkan berdasarkan hukum Plank
Sinar TOA adalah hasil dari pencampuran tiga bagian energi. Yang pertama adalah pancaran
pancaran dari permukaan bumi, yang kedua adalah cahaya upwelling dari atmosfer, dan yang
ketiga adalah cahaya downwelling dari langit
Analisis keuntungan dan kerugian antara pasangan gambar LST telah dilakukan untuk
mengkuantifikasi perubahan ini. Jenis anal-ysis ini dilakukan antara tanggal 1988–2008, 2008–
2011 dan 2011,2014. Area di km2 dari perubahan ini didokumentasikan dan ditunjukkan pada
Tabel 6-8, masing-masing. Pada saat yang sama, perubahan keseluruhan dari 1988 hingga 2014
diwakili dalam Tabel 9. Jenis tabulasi ini menawarkan total area di bawah masing-masing kategori
dan variasinya sementara dan memberikan besaran variasi LST dari seluruh area serta tingkat
spasial dari perubahan itu.
Studi interaksi suhu dan tutupan lahan memberikan wawasan berharga untuk analisis lingkungan
perkotaan serta bantuan dalam berbagai proses pengambilan keputusan untuk perencanaan dan
pengembangan kota. Penginderaan jauh adalah sumber data yang berharga untuk mencapai
tujuan ini, dan pendekatan multi-sensor memenuhi persyaratan temporal dan spasial dari
pengamatan yang sering dan sangat rinci dari bagian inframerah termal yang terlihat dari
spektrum. Dalam studi ini, data satelit dan data sosio-ekonomi telah dianalisis untuk menyelidiki
tutupan lahan dan interaksi suhu, yang mulai meningkat karena ekonomi dan perubahan iklim
yang muncul, dan pengaruh manusia dari Suez Governorate untuk tahun 1988–2014.

Resume Kelompok 14,15,6


Kelompok 14 (Bentangan Perkotaan dan Dampaknya Terhadap Dinamika
Penggunaan Lahan / Tutupan lahan Kota Dehradun, India)
Sepanjang sejarah manusia, daerah perkotaan telah memainkan peran penting dalam mengubah
masyarakat. Urbanisasi telah menjadi fenomena sosial dan ekonomi penting yang terjadi pada
skala dan tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya di seluruh dunia. Meskipun, daerah
perkotaan mencakup sebagian kecil dari permukaan tanah dunia, perluasannya yang cepat telah
secara signifikan mengubah lanskap alam dan menciptakan dampak lingkungan, ekosistem, dan
sosial yang sangat besar
Pertumbuhan cepat yang tidak direncanakan dan tidak terkontrol telah menghasilkan efek negatif
yang serius pada penduduk kota dan lingkungan mereka (Chadchan dan Shankar, 2012). Tata
guna lahan / pola tutupan lahan suatu wilayah adalah hasil faktor alam dan sosial ekonomi dan
pemanfaatannya oleh manusia dalam ruang dan waktu (Mir & Ahmed, 2014). Kegiatan
penggunaan lahan adalah masalah utama dan tantangan bagi para perencana kota dan negara
serta pencinta lingkungan untuk merancang pertumbuhan ekonomi yang ramah lingkungan dan
berkelanjutan. Namun, komputer membantu produksi informasi LU / LC yang terinci secara
spasial dan akurat secara tematis dari citra satelit terus menjadi tantangan bagi komunitas riset
penginderaan jauh
Namun, kemajuan terbaru dalam alat dan metode GIS dan RS telah memungkinkan para peneliti
untuk menganalisis dan mendeteksi sifat dinamis dari fitur perkotaan dengan cara yang lebih
efisien. Beberapa penelitian baru-baru ini juga diarahkan untuk menggambarkan secara
kuantitatif struktur spasial lingkungan perkotaan dan mengkarakterisasi pola struktur perkotaan
melalui penggunaan data penginderaan jauh.
Study Area
Kota Dehradun terletak di bagian selatan-tengah Distrik Dehradun di negara bagian Uttarak yang
baru dibentuk. Dehradun adalah ibu kota sementara Uttarak-hand, terletak di Lembah Dun pada
29 ° 580 N hingga 31 ° 20 N lintang dan 77 ° 340 E hingga 78 ° 180 E bujur. Ini adalah kota
terbesar di negara bagian perbukitan dan terhubung dengan baik oleh transportasi kereta api dan
jalan. Ini adalah ujung dari Kereta Api Utara. Kota Dehradun bersama dengan pertumbuhannya
yang berdekatan membentuk ‘‘ Aglomerasi Perkotaan ”yang terdiri dari wilayah kotamadya
Dehradun, Lembaga Penelitian Hutan, Kanton Dehradun, Cantonment kota Clement,
pertumbuhan Adhoiwala dan kota Raiput
Set & Metode Data
Dalam penelitian ini, beragam set data digunakan untuk melakukan pekerjaan termasuk
toposheet Survei India (skala 1: 50.000) (No. 53 J / 11) dan Sensor Jarak Jauh India (IRS) )
Gambar LISS-IV untuk tahun 2004, dan 2014. ERDAS (Leica) dan perangkat lunak ArcGIS
(ESRI) telah digunakan untuk menghasilkan berbagai lapisan tematik, seperti peta penggunaan
lahan, peta jalan, jalur kereta api menggunakan toposheets dan peta lain yang tersedia.
Land Use / Land Cover Classification
Citra satelit diklasifikasi melalui klasifikasi tanpa pengawasan tetapi hasilnya tidak akurat dan
bagus sesuai kebutuhan, sehingga interpretasi visual dengan bantuan elemen interpretasi
gambar yaitu, (bentuk, ukuran, nada, bayangan, pola, tekstur, situs, asosiasi) dipekerjakan.
Dengan bantuan elemen interpretasi gambar, digitalisasi layar untuk kedua gambar dilakukan
dan kemudian delapan kelas penggunaan lahan yang terpisah telah diidentifikasi, seperti (daerah
perkotaan dan terbangun, lahan pertanian, lahan kosong, lahan hutan, dasar sungai, kosong
tanah, area terbatas dan campuran vegetasi). Untuk menghasilkan peta deteksi perubahan,
teknik perbandingan pasca-klasifikasi kemudian diterapkan dengan melapis peta yang
direklasifikasi terkait.
Conclusion
Kecenderungan pertumbuhan perkotaan saat ini memiliki dampak lingkungan yang paling nyata
pada ekosistem di sekitarnya, sumber daya lahan, struktur dan pola wilayah perkotaan dan
karenanya kualitas hidup. Wilayah studi adalah bagian dari wilayah perkotaan Deh-radun dan
telah mengalami perubahan penggunaan lahan kota besar dalam beberapa tahun terakhir. Jika
beberapa mekanisme konservasi tidak diambil alih, tren pertumbuhan perkotaan akan memiliki
dampak yang tidak dapat disangkal pada sumber daya lahan dan taman alam di daerah tersebut.
Mengingat populasi yang sangat padat, konsumsi sumber daya yang besar, dan sumber daya
lahan yang sangat langka, faktor-faktor buruk ini telah sangat merusak kapasitas kota untuk
memenuhi tantangan yang ditimbulkan oleh pertumbuhan dan perluasan modern yang kebijakan
perencanaannya perlu dirancang untuk menyediakan lingkungan yang berkelanjutan. Dengan
demikian, kebijakan perencanaan kota yang rasional harus dibuat untuk mengurangi dampak
buruk urbanisasi dan meningkatkan kemampuan keberlanjutan pusat perkotaan yang penting di
India Utara.

Kelompok 15 (PENDEKATAN SISTEM PARTISIPATIF UNTUK PERENCANAAN


PERTANIAN PERKOTAAN DAN PINGGIRAN KOTA: PERAN DINAMIKA SISTEM DAN
PEMBENTUKAN MODEL KELOMPOK SPASIAL)
pertanian perkotaan(peri-urban argicultur) dimana hubungannya dengan pemetaan wilayah yang
cocok di daerah pinggiran kota agar dapat menjadi berkelanjutan sebagai pemasok sayuran dan
hasil pertanian lainnya. Sehingga usaha yang dilakukan seorang petani dalam merawat lahannya
tidak sia – sia karena lahannya yang tidak cocok dijadikan lahan pertanian maka dari itu perlu
kajian pemodelan yang tepat dalam menentukan lahan pertanian perkotaan tersebut, juga
pembangunan model kelompok spasial ditentukan agar dapat terlaksana secara berkelanjutan,
biasanya pembangunan ini dilakukan secara bottom-up biasanya dimulai oleh individu atau
organisasi non-pemerintah daripada oleh pemerintah atau difasilitasi oleh para perencana.
MODEL SISTEM DINAMIKA (SD)
Model SD adalah model dinamis yang memetakan arus, proses, dan hubungan antara aktor yang
ada dalam sistem yang kompleks (Sterman, 2000). penggerak lingkungan dan penggunaan lahan
dari pengembangan rantai nilai yang mewakili bagian eksternal formal dari sistem. Perubahan
peraturan, ketersediaan lahan, atau teknologi lingkungan dapat mempengaruhi sisi pasokan
pengembangan rantai nilai pertanian perkotaan. Hal ini pada gilirannya dapat menciptakan
insentif untuk pengembangan kebijakan yang lebih ramah pertanian perkotaan, meskipun ini
dapat dimediasi dan dipengaruhi oleh tekanan lokal dan ekonomi. periode berikutnya.
Pembangunan Model Kelompok Spasial
Langkah-langkah dalam melakukan sesi pembentukan model kelompok spasial
1. Memperkenalkan bahasa dinamika sistem sebagai alat komunikasi.
2. Definisikan konsensus tentang tempat / lokasi - apa itu spasial
3. Apa masalahnya dan bagaimana itu diratakan secara spasial (intern eksternal)?
4. Apa penyebab masalah - yang mana dari mereka intern eksternal?
5. Apa konsekuensi dari masalah - yang mana mereka internal / eksternal?
6. Apa umpan balik antara konsekuensi dan penyebab, dan bagaimana lanskap
memediasi ini?
7. Bagaimana kita mendefinisikan batas-batas model secara spasial?
8. Operasionalisasi model dinamika sistem spasial.
Tujuan Pembangunan Model Kelompok Spasial
Perkotaan pertanian dapat dilakukan pada berbagai macam plot, seperti lahan tidur, brownfields,
kebun allotment, dan halaman belakang, di mana penguasaan atau penggunaan fungsional dari
potongan-potongan tanah ini dapat berubah dari waktu ke waktu, mempengaruhi kemampuan
sistem pertanian perkotaan untuk gunakan ini secara berkelanjutan atau konsisten. SGMB
(Spasial Group Model Building) dapat menginformasikan proses mengidentifikasi titik-titik
pengungkit dalam jaringan yang dapat memperkuat atau mengurangi praktik adopsi atau
intervensi, sehingga mempengaruhi (secara positif atau negatif) keberlanjutan sistem pertanian
perkotaan dari waktu ke waktu .
Pertanian perkotaan adalah fenomena penting dan berkembang di Indonesia banyak kota di
dunia. Ini memberikan sumber mata pencaharian, kohesi sosial, rekreasi, penatalayanan
lingkungan, dan milik para pesertanya. kami berpendapat bahwa model dinamika sistem dan
proses pembentukan model grup memiliki peran penting dalam menjembatani kesenjangan
antara proses bottom up inisiatif pertanian perkotaan dan sistem top-down perencanaan kota.
Alat-alat tersebut, baik kualitatif maupun kuantitatif, menyatukan dan melibatkan para pemangku
kepentingan di semua tingkat partisipasi, dan mampu tidak hanya mengkonseptualisasikan
sistem yang ada tetapi juga dapat menyoroti efek potensial dari skenario alternatif dari waktu ke
waktu dan ruang. Pada saat ini, mereka dapat memprediksi dan mempersiapkan situasi baru di
masa depan dengan lebih baik, serta secara signifikan mengurangi penundaan antara munculnya
situasi baru dan penciptaan kebijakan yang bereaksi terhadap perubahan ini

Kelompok 6 (Assessing The Spatial Distribution of Urban Parks Using GIS


Study case in Seoul, South Korean)
Ketika mengevaluasi kota internasional dalam hal daya saing, salah satu aspek utama yang
harus diperhatikan adalah kehadirannya fasilitas umum seperti taman kota.
Menggunakan metode analisis jaringan GIS, penelitian ini menganalisis aksesibilitas pejalan
kaki yang sebenarnya ke taman kota di Seoul dan tingkat patronase yang dihasilkan mereka.
• Total area layanan taman perkotaan di Kota Seoul yang diidentifikasi oleh analisis
jaringan adalah 249 km2
• Sebagian besar taman kota ini terletak di daerah luar akses, sehingga frekuensi
penduduk untuk mengunjunginya pun kecil
• Menggunakan metoden analisis jaringan, GIS menunjukan bahwa distribusi taman kota
di Kota Seoul ini masih belum efektif
• Pembangunan taman kota harus menjadi prioritas, terutama aksesnya yang harus lebih
di efektifkan lagi
Wilayah studi Seoul adalah kota yang terbesar dan paling padat serta maju di Korea. Luas
total Seoul adalah sekitar 606 km2 dan kota mencatat 10.280.000 penduduk pada tahun
2002. Ada 5 sub-wilayah dan 25 distrik di kota.

Contoh data jaringan untuk jalan pejalan kaki, penyeberangan, jalan layang, dan
underpass.
Gambar diatas menunjukkan daerah pemukiman di mana layanan taman lingkungan tidak
disediakan. Di utara dan selatan daerah sungai, jalan raya utama menghalangi akses penduduk
dari Sungai Han. Karena itu, aksesibilitas dari beberapa perumahan daerah ke taman tepi
sungai rendah. Dari analisis ini, itu menemukan bahwa sekitar setengah dari penduduk tidak
secara langsung manfaat dari taman lingkungan mereka

Resume Kelompok 5,7,8


Kelompok 5 (GIS-based spatial analysis of urban traffic accidents)
Membahas soal cara pencegahan, meminimalisir serta mempercepat antisipasi ketika
terjadinya kecelakaan dengan metode dan juga dengan sistem bernama hotspot.
Analisis hotspot akan digunakan untuk mengidentifikasi dan menyediakan informasi yang
diperlukan untuk membantu pengambil keputusan dalam membuat keputusan yang sesuai
untuk mencegah dan mengurangi kecelakaan lalu lintas, menggunakan data nyata dan GIS
adalah alat untuk memprediksi pola spasial kecelakaan lalu lintas yang memiliki korelasi
dengan kondisi nyata
Sebagian besar kecelakaan disebabkan oleh kesalahan manusia (kurangnya perhatian
pengemudi), oleh karena itu diperlukancara sistematis untuk menganalisis kecelakaan,
menggunakan solusi yang tepat seperti peralatan kontrol lalu lintas, desain jalan yang lebih baik
dan juga kegiatan efektif departemen polisi lalu lintas dapat menyebabkan penurunan jumlah
atau intensitas kecelakaan
Studi Kasusnya yakni di Iran yang memiliki populasi 77 juta dan memiliki 19 juta mobil dan
sepeda motor terdaftar, telah kehilangan 24.000 orang setiap tahun karena kecelakaan lalu
lintas jalan.
Mashhad terletak di Provinsi Razavi Khorasan,di timur laut Iran dengan luas lebih dari
233,3Km2.
Meskipun kecelakaan telah benar-benar diperiksa berdasarkan berbagai atribut, kerangka kerja
spasial akan memberikan wawasan yang berguna tentang pola keselamatan jalan.
Menggunakan kombinasi metode dan teknik termasuk KDE tradisional, near neighbourhood
dan K-function. Analisis near neighbourhood dan fungsi K akan memeriksa ada tidaknya
kelompok kecelakaan.
Jika ada, itu menunjukkan bahwa ada lokasi di wilayah studi di mana kecelakaan lebih mungkin
terjadi. Akibatnya, lebih banyak pendanaan harus didedikasikan untuk lokasi-lokasi ini.
Data terkait kecelakaan, yang digunakan dalam penelitian ini, disajikan pada dalam kelompok
kecelakaan lalu lintas yang mengarah ke kematian, cedera dan kerusakan

Hasil tingkat kernel untuk kecelakaan yang menyebabkan kematian, cedera dan kerusakan di
masyhad dari 21 maret 2011 hingga 19 maret 2012. Kalkulasi kernel dihitung melalui arcmap
conclution
 Hasil estimasi kepadatan kernel untuk kecelakaan fatal, cedera dan PDO digunakan
untuk memperkirakan pola risiko spasial kecelakaan (hotspot). Lokasi-lokasi ini
dilaporkan ke departemen kepolisian lalu lintas dan departemen transportasi perkotaan
untuk perawatan
 Hasil penelitian menunjukkan bahwa zona rawan-kecelakaan tinggi terkonsentrasi di
sekitar kota Mashhad (alun-alun Fajar di jalan raya Hemmat). Ini intuitif karena tingkat
interaksi lalu lintas yang lebih tinggi menghasilkan lebih banyak masalah keamanan
 Pelaksanaan temuan penelitian ini akan menghasilkan manfaat ekonomi jangka
panjang, dan meningkatkan arus lalu lintas dan keamanan. Temuan ini membantu
spesialis keselamatan jalan untuk memiliki pemahaman yang lebih baik tentang masalah
tersebu Pelaksanaan temuan penelitian ini akan menghasilkan manfaat ekonomi jangka
panjang, dan meningkatkan arus lalu lintas dan keamanan. Temuan ini membantu
spesialis keselamatan jalan untuk memiliki pemahaman yang lebih baik tentang masalah
tersebu
Kelompok 7 (Pemantauan Pertumbuhan Perkotaan dan Deteksi Perubahan
Penggunaan Lahan Dengan GIS dan Teknik Penginderaan Jauh di Daqahlia
Mengatur Mesir)
Penggunaan lahan dan perubahan tutupan lahan, merupakan salah satu kekuatan pendorong
utama perubahan lingkungan global, merupakan pusat perdebatan pembangunan
berkelanjutan. perubahan penggunaan lahan / tutupan lahan telah ditinjau dari beberapa
perbedaan perspektif yang ada untuk mengidentifikasi penggunaan lahan / perubahan tutupan
lahan, proses dan konsekuensinya. pertumbuhan perkotaan, terutama perumahan komersial ke
daerah pedesaan di pinggiran wilayah metropolitan, telah lama dianggap sebagai tanda vitalitas
ekonomi regional.
Perubahan yang cepat dari penggunaan lahan dan penutup dari sebelumnya, terutama di
negara-negara berkembang, sering ditandai dengan sprawling yang merajalela di daerah
perkotaan, degradasi lahan, atau transformasi lahan pertanian untuk budidaya udang
membutuhkan biaya yang sangat besar terhadap lingkungan ( Sankhala dan Singh, 2014 ). Hal
semacam iniliah yang sangat berpengaruh terhadap lingkungan.
Setiap penggunaan lahan dan peta tutupan lahan dibandingkan ke data referensi untuk menilai
keakuratan klasifikasi tion. Data referensi disiapkan dengan mempertimbangkan ran contoh
poin dom, pengetahuan lapangan dan Google earth. Selama kunjungan lapangan, ada GPS
genggam (Global Positioning) Sistem) digunakan untuk mengidentifikasi posisi tempat yang
tepat sedang dipertimbangkan dengan garis lintang dan bujur dan ketik dengan pengamatan
visual. Data ground truth digunakan untuk memverifikasi akurasi klasifikasi.
Atas semua akurasi, klasifikasi kota Mansoura untuk tahun 1985, 2000 dan 2010 adalah
86,67%, 84% dan 85,2% masing-masing. Untuk kota Talkha untuk tahun 1985, 2000 dan 2010
adalah 77%, 81% dan 85% masing-masing.

Kelompok 8 (Mengukur pola spatio-temporal ekspansi perkotaan di Beijing selama


tahun 1985 - 2013 dengan transformasi pembangunan desa-kota)
Cina telah mengalami transformasi besar dari perencanaan ekonomi ke ekonomi pasar sejak
1980-an yang melibatkan tiga proses kontemporer: desentralisasi, globalisasi dan marketisasi.
Proses ini secara dramatis di dipengaruhi penggunaan lahan dan tutupan lahan. Perubahan
nasional, khususnya membina urban sprawl di daerah pinggiran kota Beijing. Setelah tahun 1980-
an, urban sprawl di Beijing menjadi salah satu bentuk utama untuk pengembangan lahan
pinggiran kota. pengembangan industri di pinggiran perkotaan Beijing merupakan faktor lahan
pinggiran kota.
Urbanisasi tidak harus dicapai pada biaya pertanian, petani dan daerah pedesaan meningkatkan
kualitas urbanisasi ditempatkan di posisi utama. urbanisasi tidak hanya dapat meningkatkan
penggunaan lahan dan mempromosikan ekonomi regional, tetapi juga memiliki peran penting
bagi perkembangan sosial yang harmonis dan berkelanjutan.Urbanisasi harus membangun
platform untuk kewirausahaan pedesaan untuk peluang karir. Urbanisasi harus saling
berkoordinasi dan berinteraksi dengan modernisasi pertanian dan pembangunan pedesaan baru.
Cina mengejar kebijakan dengan ilmiah perencanaan dan kemajuan yang mantap. Tipe baru
urbanisasi Cina berusaha untuk digambarkan sebagai inklusif dan berkelanjutan. Yang telah
diambil sebagai dasar untuk melanggar struktur dual perkotaan-pedesaan dan mempromosikan
harmonis regional.
Perluasan spasial lahan perkotaan terutama didistribusikan di daerah pinggiran pusat kota Beijing
selama 28 tahun terakhir. Sebagian besar lahan kota baru didistribusikan di daerah sekitar lahan
perkotaan yang ada. Pada bagian berikut, dalam pengaruh kedekatan dengan pusat-pusat sosial
ekonomi (misalnya, pusat pusat atau sub-pusat) pada pertumbuhan perkotaan dikaji dan dinilai
untuk menganalisis pertumbuhan perkotaan di sepanjang beberapa jalan raya utama di Beijing
Dalam area Kota Beijing, sekitar 80% dari pertumbuhan perkotaan telah dikonversi dari kerugian
permukiman desa (23,42%) dan penipisan lahan (57,14%) di Beijing, Beijing telah menyaksikan
ekspansi yang cepat. Dengan kombinasi dari communitization, agriculturalization dan
regionalisasi, pedesaan Cina bisa berkembang ke satu sintesis mengintegrasikan dalam proses
urbanisasi, misalnya, panen, agritainment dan rekreasi, seperti yang dilakukan di Miyun waduk
di Beijing. Temuan dari penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: perkotaan di Beijing
melompati pengembangan formasi inti kota baru di daerah non-berdekatan dengan pusat-pusat
perkotaan yang ada dengan fragmentasi yang jelas, dan perluasan lahan perkotaan
mengakibatkan entitas perkotaan bersebelahan di setiap interval waktu yang ada. Hasil penelitian
juga menunjukkan bahwa daerah perkotaan terputus akhirnya memperluas ke daerah perkotaan
mulus dan terus-menerus dengan pembubaran batas-batas fisik mereka, terlepas dari pola
penggunaan lahan perkotaan awal. Selain itu, tingkat ekspansi perkotaan di Beijing mengalami
penurunan sesuai dari ekspansi tercepat untuk non-ekspansi, dengan karakteristik spasial cincin
yang luar biasa jauh dari pusat. Utara pinggiran berbentuk kipas adalah daerah yang paling aktif
dari ekspansi perkotaan sebelum tahun 2005, dan perkotaan memiliki ekspansi yang
terkonsentrasi menuju daerah terbalik-berbentuk segitiga selatan. Sprawl perkotaan disajikan
fitur denotatif sepanjang jalan raya sementara perkotaan juga diperluas lahan perkotaan di sub-
kota tergeletak menuju pusat kota sebagai akibat dari pusat kekuatan kota sentripetal yang kuat.

Resume Kelompok 9,17,18


Kelompok 9 (Memanfaatkan Sistem Informasi Geografis (GIS) untuk Menganalisis
Geographic dan Pola Demografi Terkait Forensik Pemulihan Kasus Lokasi di
Florida)
GIS menggunakan analisis geospasial untuk memberikan informasi tentang lingkungan fisik dan
budaya dimana manusia hidup
1. Mengenai ilmu forensik, GIS telah digunakan untuk memprediksi daerah kejahatan
tinggi, menunjukkan lokal dengan jenis tertentu dari kejahatan, seperti kekerasan
senjata atau narkoba, dalam rangka untuk mempromosikan intervensi polisi lebih efektif,
memetakan lokasi daripelanggaran hak asasi manusia, memprediksi lokasi kuburan
massal, menilai jumlah minimum individu (MNI) dan pola skeletal
2. distribusi elemen dan untuk menganalisis hubungan antara lokasi pemulihan manusia
Untuk keperluan penelitian ini, penulis tertarik untuk memanfaatkan GIS untuk
memeriksa bagaimana faktor-faktor geografis dan demografis, seperti tingkat
topografi,kepadatan penduduk dan kejahatan, mempengaruhi distribusi spasial dari
kasus antropologi forensik yang dianalisis oleh Direkturdan CAPHIL analis di
University of Florida.

antropologi forensik adalah penerapan metode biologi antropologi dan arkeologi, prinsip, dan
teori dalam konteks medikolegal. Sementara patolog forensik memeriksa semua manusia tetap
berada di bawah yurisdiksi mereka, antropolog forensik tradisional berkonsultasi pada dibakar,
fragmentaris, dan individu terurai (misalnya, mumi dan / atau skeletonized).
Namun, lingkup modern antropologi forensik telah berkembang di luar skenario ini [12]. Sebagai
laboratorium antropologi forensik, yang CAPHIL berkonsultasi dengan kantor Pemeriksa Medis
dan lembaga penegak hukum dalam analisis sisa-sisa manusia. The CAPHIL menilai profil
mendiang biologis (usia, jenis kelamin, keturunan, perawakan) dan individualistis sifat-sifat
lainnya skeletal (kondisi patologis, antemortem trauma, anomali variasi skeletal), serta
kehadiran trauma perimortem. Selain itu, CAPHIL membantu lembaga investigasi dalam
operasi pencarian dan pemulihan.
Dalam hal pola yang membedakan dari lokasi pemulihan kasus untuk mendiang dianalisis oleh
CAPHIL, GIS telah membuktikan diri menjadi alat yang ampuh. Dalam kasus dari lokasi
pemulihan kasus CAPHIL, analisis GIS menunjukkan bahwa kasus CAPHIL yang paling
mungkin untuk tiba dari daerah perkotaan dari kepadatan penduduk yang rendah dengan PRI di
bawah 25000 dan media untuk tingkat pembunuhan rendah. Namun, yang terbaik adalah untuk
berhati-hati ketika mengandalkan hasil GIS karena fakta bahwa banyak kasus ditemukan oleh
CAPHIL selama periode lima tahun ini tidak dapat rujukan geografis karena isolasi ekstrim
mereka dan / atau pencatatan samar Dalam rangka meningkatkan akurasi dan lebih memahami
kasus pola lokasi pemulihan dan Bias pemulihan, akan lebih bijaksana untuk mendorong
antropolog forensik untuk meminta lokasi yang lebih tepat untuk pemulihansisa-sisa manusia.
personil forensik bisa mendesak penegak hukum untuk mempertahankan baik alamat fisik atau
koordinat GPS dari lokasi pemulihan almarhum. koordinat GPS bisa diambil hanya dengan
menjatuhkan pin pada peta komputerisasi dengan ponsel. Meskipun tidak seakurat
menggunakan perangkat GPS, GPS ini lokasi disematkan akan memerlukan sedikit usaha dan
biaya pada bagian dari aparat penegak hukum dan akan menyediakan lokasi yang dapat dirujuk
silang dengan data lanskap fisik dan budaya, yang akan membantu forensik antropolog dalam
penilaian mereka tentang bagaimana demografi dan geografi mempengaruhi lokasi di mana
manusia tetap mereka analisa pulih.

Kelompok 18 (Sistem pendukung keputusan untuk bencana di Perkotaan berbasis


3D GIS)
Manajemen instalasi bahaya utama perkotaan (UMHI) penting untuk keselamatan publik dan
lingkungan ekologis sekitarnya. Manajer keselamatan akan menghadapi tantangan besar
terhadap urbanisasi dan industrialisasi yg cepat
Kontribusi DSS UMHI
DSS_UMHI dapat membuat virtual lingkungan (VE) dari perusahaan petrokimia di daerah
perkotaan yang berdekatan untuk merekonstruksi adegan kecelakaan yang berisi informasi
geografis sekitarnya, ini merupakan alat yang fleksibel utk manajer dalam mengawasi
perusahaan, terutama instalasi bahaya.
DSS_UMHI dirancang untuk melakukan pemantauan instalasi bahaya, risiko peringatan dini
dan konsekuensi evaluasi kecelakaan, yang dapat menganalisis risiko real-time UMHI dan
memprediksi evolusi tren dengan menggunakan beberapa sensor untuk memperoleh data dari
parameter kunci.
DSS_UMHI juga dapat dengan jelas menampilkan hasil analisis dalam VE oleh interaksi
manusia-komputer. Alat ini dapat memberikan dukungan teknis untuk pengawasan instalasi
bahaya, pencegahan bencana, tanggap darurat dan perencanaan keselamatan tanaman, dll.
Modul simulasi VE dimodulasikan untuk merekonstruksi adegan 3D kecelakaan utama Hal ini
tdk hanya membangun informasi geografis virtual yg sesuai dengan adegan kecelakaan yg
sebenarnya, juga mengakses informasi geografis yg disimpan dalam database menyediakan
bberapa operasi yang mudah seperti GIS untuk mengelola VE ( menambah, menghapus,
mengedit, menggeser, pilih, putar, zoom, lihat informasi properti dan sesuaikan sudut pandang,
dll) Modul peringatan risiko dini dirancang utk memperoleh data UMHI secara real-time dengan
menggunakan sensor yang berbeda

Hasilnya mmberikan dukungan keputusan utk menentukan jenis kecelakaan yg paling mungkin
terjadi. Dgn
menggabungkan data real-time dari modul peringatan risiko dini, konsekuensinya modul
evaluasi akan menilai secara kuantitatif pengaruh luasan kecelakaan dan memprediksi tren
evolusi konsekuensi. Modul visualisasi 3D mengambil tanggung jawab utk
mengimplementasikan simulasi visualisasi proses kecelakaan dan konsekuensinya dalam VE.
Selain itu, hasil simulasi akan disimpan dalam database, mmberikan dukungan keputusan untuk
perencanaan keselamatan dan tanggap darurat kecelakaan di daerah perkotaan
Keunggulan
1. Waktu Nyata
DSS_UMHI memiliki fungsi pemantauan real-time dan transmisi data utk memastikan
evaluasi kecelakaan secara waktu nyata yg bervariasi dgn parameter dinamis, sehingga
hasil analisis lebih kpd ketepatan waktu dan Objektivitas, tdk hanya menerapkan
pengawasan UMHI secara real-time, ttapi juga menganalisis risiko kecelakaan.
2. Efisiensi tinggi
DSS_UMHI memiliki efisiensi perhitungan konsekuensi kecelakaan yang lebih tinggi.
Karena memperoleh hasil analisis dengan menggunakan metode dalam berdasarkan
pada dasar operasi matematis
3. Perasaan yang imersif
DSS_UMHI yg dikembangkan brdasarkan ide VR dan GIS dpt mensimulasikan VE
sesuai dgn keadaan aktual, efek animasi dari proses kecelakaan dan konsekuensi,
sehinggapengguna memiliki indera yg jauh lebih mendalam utk meningkatkan kognisi
kecelakaan yg sensitif
Kelompok 17 (perpindahan penduduk menggunakan pemodelan selular
automata)
Mengakuisisi data daerah Dehradun diolah dan dianalisis menggunakan remote teknik
penginderaan dan GIS untuk mengumpulkan informasi tentang pertumbuhan perkotaan dan
lingkungan pemantauan . Dalam rangka untuk mendeteksi, mengukur dan menganalisis
lingkungan pemantauan
Penginderaan jauh dan SIG yang Dianggap sebagai monitoring dan pengambilan
dukungan alat yang efektif dalam perencanaan kota. Penelitian ini mengkompilasi hasil
penelitian yang dilakukan untuk mengukur urban sprawl di kota Dehradun, India melalui
selular automata model CA-Markov. CA-Efektif model Markov dapat digunakan untuk
mempelajari dinamika perkotaan di kota-kota berkembang pesat. Menjadi alat yang efektif
untuk encoding struktur spasial, informasi yang dihasilkan oleh itu bisa digunakan untuk
memprediksi skenario untuk pertumbuhan perkotaan yang berkelanjutan. Untuk mencapai
tujuan tersebut, gambar temporal LISS IV digunakan untuk
menganalisis pola spasial dari perubahan tutupan lahan di daerah dan pertumbuhan masa
depan dimodelkan dengan menerapkan model CA-Markov. Jelas Hasil penelitian
menunjukkan bahwa perubahan besar antara periode 2004 dan 2009 terjadi di built-up kelas
(sekitar 27%) Diikuti oleh pertanian (17,7%) dan bera lahan (10,2%).
Studi ini menunjukkan aplikasi penginderaan jauh dan GIS dalam pemetaan perpindahan
penduduk dan perubahan dalam sistem penggunaan lahan perkotaan. Uttarakhand memiliki
potensi besar untuk pengembangan sektor pariwisata sebagai penggerak utama
perekonomian negara. Populasi dinamis kota, yang akan memiliki di masa depan, dapat
diperkirakan dengan menggunakan skenario masa depan diprediksi. Dengan demikian
perencanaan pengembangan pariwisata dapat dilakukan terutama infrastruktur dan
lokasinya. CA dapat menggabungkan komponen spasial. Dengan aturan sederhana mudah
dan alamat dinamisme; juga meningkatkan komputasi efisiensi. Model ini tidak memasukkan
faktor-faktor sosio-ekonomi. Tidak hanya kedekatan dengan penggunaan lahan yang ada
tetapi juga faktor-faktor geografis, membatasi perubahan penggunaan lahan. The identifikasi
faktor yang paling mungkin untuk memengaruhi kelas penggunaan lahan akan sangat
memberikan kontribusi untuk akurasi prediksi. Prediksi untuk perubahan penggunaan lahan /
tutupan masa depan atas dasar model CA-Markov jelas menunjukkan terus meningkatnya
pemukiman perkotaan dibangun dan penurunan berikutnya di bidang pertanian, hutan dan
penutup vegetasi alam lainnya. Ada banyak lagi peningkatan di daerah built-up selama durasi
2009-2014 dibandingkan dengan 2004-2009. Terutama Perkotaan dibangun dan tanah
kosong telah menunjukkan lebih banyak perubahan dari kelas-kelas lain yang terus berubah
dengan hampir tingkat yang sama. Hasil jelas menunjukkan bahwa semacam prediksi dengan
menggunakan model CA dapat membantu untuk merancang sistem transportasi perkotaan
yang berkelanjutan. Pemetaan urban sprawl menggunakan RS dan GIS dapat menjadi
instrumen sistem pendukung keputusan bagi para pembuat kebijakan untuk merancang
rencana ekspansi perkotaan dengan pendekatan pembangunan habitat berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai