Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

GEOGRAFI

Tentang:
PERENCANAAN INTERAKSI DESA DAN KOTA UNTUK
MENUNJANG PERTANIAN DI ALAHAN PANJANG DILIHAT DARI
SUDUT PANDANG PERTANIAN

Disusun Oleh Kelompok 3:


FICKO REVAN AGAZI (aktif)
EDO VERNANDO (tidak aktif)
HURIYAH HUSNA (penulis)
IRA MAYUNIATI (aktif)

Guru Pembimbing:
ERNI SUNARTI S.pd

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI SUMATERA BARAT


SMA NEGERI 3 SOLOK SELATAN
TP:2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad Saw
yang telah membawa kita semua kejalan kebenaran yang di ridhai Allah SWT.

Maksud penulis menulis makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
pelajaran yang bersangkutan yang di amanatkan oleh guru penulis. Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak sekali kekurangannya baik
dalam cara penulisan maupun dalam isi.

Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis yang


membuat dan umumnya bagi yang membaca makalah ini.

Lubuk Gadang, 30 November 2021

Penulis
Daftar isi

Halaman Judul
Kata pengantar..................................................................................................i
Daftar isi ...........................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................2
D. Manfaat...................................................................................................2

Bab II Pembahasan

A. Perencanaan Interaksi Desa dan Kota Untuk


Menunjang Pertanian Di Alahan Panjang Dilihat Dari
Sudut Pandang Pertanian.........................................................................3

Bab III Penutup

A. Kesimpulan................................................................................................6
B. Saran..........................................................................................................6

Daftar Pustaka
BAB l
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Alahan Panjang adalah salah satu wilayah dari Kabupaten Solok yang terletak pada koordinat
01°,57’18 – 01°,13’23LS dan 100,55’45BT. Nagari Alahan Panjang adalah salah satu dari 4 nagari yang
berada di wilayah Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok yang mempunyai luas 88,76km².
Jumlah penduduknya pada tahun 2008 adalah sebanyak 14.100 jiwa dengan kepadatan 150 per km².

Tinggi daerah ini dari permukaan laut adalah sekitar 1.450m dengan curah hujan rata-rata
212 hari per tahun. Kondisi cuaca di daerah ini cenderung berhawa dingin dibandingkan daerah
sekitarnya, sehingga daerah Alahan Panjang telah menjadi buah bibir masyarakat dan wisatawan
domestik. Ketenaran daerah Alahan Panjang telah menjadi ikon dari barang-barang komoditi-
komoditi hortikultura yang berasal dari Alahan Panjang seperti bawang merah, kentang, cabe,
markisah, terong belanda, dan lain-lain.

B. Rumusan Masalah
1) JelaskanJelaskan pekerjaan apa yang dilakukan petani sebelum menanam tanaman
yang akan ditanam!
2) Jelaskan apa saja tanaman yang ditanam oleh petani!
3) Jelaskan berapa hasil panen dari 1kg bibit bawang merah!

C. Tujuan
1) Mendeskripsikan pekerjaan apa yang dilakukan oleh petani sebelum menanam
tanaman yang akan ditanami!
2) Mendeskripsikan apa saja tanaman yang ditanam oleh petani!
3) Mendeskripsikan berapa hasil panen dari 1kg bibit bawang merah!
BAB ll
PEMBAHASAN
Alahan Panjang alamnya yang elok dan dengan pesona Tugu Lobak di tengah-tengah pasar
Alahan Panjang menandakan bahwa Alahan Panjang merupakan daerah penghasil sayur mayur dll.
Mayoritas penduduk Alahan Panjang adalah petani, meski ada juga yang sebagai pegawai namun
tidak seberapa.

Pada daerah Alahan Panjang sebagian besar penduduknya bekerja di sektor pertanian. Di
daerah ini dapat dilihat rata-rata penduduknya memanfaatkan lahannya untuk menanam bawang
merah. Budidaya bawang merah di daerah Alahan Panjang telah diusahakan sejak tahun 1985 di
Nagari Sungai Nanam, kemudian pada tahun 1990 seluruh petani di Sungai Nanam dan Alahan
Panjang telah rata membudidayakan akan tanaman bawang merah.

Di Alahan Panjang salah satu pekerjaan yang dilakukan oleh orang ketika bertani adalah
mengolah lahan pertanian sebelum ditanami tanaman yang akan ditanam yaitu dengan cara
“Manokak”. Manokak yang biasanya disebut mencangkul oleh orang-orang kota. Petani Alahan
Panjang akan melakukan pekerjaan Manokak setiap kali akan menanam tanaman yang baru dengan
tujuan menggembirakan tanah agar tanamannya tumbuh subur.

Penduduk sebagai potensi Sumber Daya Alam di Alahan Panjang sangat berminat
memanfaatkan lahannya untuk usaha tani bawang merah. Akan tetapi pengetahuan petani tentang
usaha tani bawang merah belum mencukupi. Data kualifikasi pendidikan penduduk di daerah Alahan
Panjang mulai dari tidak tamat SD dan tamat SMP berjumlah 79,14%, dan bila digabungkan dengan
jumlah penduduk tamat SMA berjumlah 97,2%. Selama perkembangan usahatani bawang merah di
Sungai Nanam menurut Informan tahun 1990 seluruh penduduk telah sibuk dengan usahatani
bawang merah dan mereka menikmati kesejahteraan ekonomi yang digambarkan dengan ekonomi
yang baik.

Perkembangan kondisi alam daerah Alahan Panjang berdasarkan data temparatur bulan Mei
2018 sampai Juni 2018 ditemukan suhu terendah 27°c dan suhu tertinggi 36°c. Intensitas curah
hujan di daerah Alahan Panjang yang terendah terjadi pada bulan Agustus (99mm) dan intensitas
tertinggi terjadi pada bulan Mei (314mm).

Di Alahan Panjang penduduk menanam berbagai macam sayuran seperti: bawang merah,
cabe merah keriting, bawang peri, sawi, buncis, markisah, dan terung Belanda. Para petani
menanam bermacam sayuran ini karena didukung oleh kondisi tanah dan iklim di wilayah tersebut.

Terkait dengan kondisi tanah sebagai tempat budidaya tanaman bawang merah, seperti
genesa awal tanah, jenis tanah, pH tanah, dan kandungan kimia tanah. Petani pada umumnya tidak
mengetahuinya, tambahan pengetahuan muncul saat ada tawaran vendor pupuk atau peptida yang
melakukan kegiatan promosi dalam aksi usahatani. Akan tetapi upaya ini kadang tidak mendapat
sambutan yang baik dari petani karena mereka tidak mengerti.

Upaya petani dalam pengolahan tanah untuk budidaya tanaman bawang merah saat ini
sudah sangat berkembang. Petani mengetahui bahwa tanaman bawang akan tumbuh baik di tanah
yang baru. Maka petani berupaya mengolah tanah dengan menggunakan pupuk kandang, pupuk
dolomit, penambahan pupuk kimia dan ditutup dengan Mulsa. Dengan pengetahuan tentang
pengolahan budidaya dengan siklus dominan bawang.

Analisis unit usaha tanaman bawang merah di daerah Alahan Panjang dihitung petani
dengan patokan 1kg bibit bawang merah modalnya Rp.100.000, hasilnya 10kg bawang merah siap
jual. Ada juga petani yang menggunakan unit analisis usaha 1 ball Mulsa modalnya Rp.5.000.000
dengan hasil 75kg bawang merah siap jual. Sesuai dengan perhitungan tersebut, petani sudah
mengetahui lebih dahulu hasil panennya berdasarkan harga pasar.

Pada tahun 2017 harga bawang merah berada di bawah Rp.14.000/kg. Hanya pada bulan
Februari, Maret, April harga bawang merah melebihi Rp.16.000/kg. Pada tahun 2018 bulan Oktober
harga bawang merah berkisar dibawah Rp.15.000/kg. Pada bulan November Minggu ke-2 terjadi
peningkatan secara bertahap sehingga harga bawang merah mencapai Rp.23.000/kg. Kemudian
pada bulan Desember harga bawang merah hampir stabil antara Rp.20.000/kg – Rp.23.000/kg.
BAB lll
PENUTUP
A.Kesimpulan
Daerah Alahan Panjang mempunyai luas 88,76km². Jumlah penduduknya
pada tahun 2008 adalah sebanyak 14.100 jiwa, dengan kepadatan 150 per km².
Tunggu daerah ini dari permukaan laut adalah sekitar 1.450m, dengan curah
hujan rata-rata 212 hari per tahun. Kondisi iklim daerah Alahan Panjang
berdasarkan temperatur bulan Mei 2018 sampai Juni 2018 ditemukan suhu
terendah 27°c dan suhu tertinggi 36°c. Intensitas curah hujan di daerah Alahan
Panjang yang terendah terjadi pada bulan Agustus (99mm) dan intensitas
tertinggi terjadi pada bulan Mei (314mm).
Mayoritas penduduk Alahan Panjang adalah petani, meski ada juga yang
sebagai pegawai tapi tidak seberapa. Data kualifikasi pendidikan penduduk di
daerah Alahan Panjang mulai dari tidak tamat SD dan SMP berjumlah 79,14%
dan bila digabungkan dengan jumlah penduduk tamat SMA berjumlah 97,2%.

B.Saran
Upaya penguatan minat dan keinginan usaha tani bawang merah perlu
dilakukan mulai dari; tahapan pengolahan tanah, penggunaan pupuk kimia dan
pestisida, dan kegiatan pasca panen sesuai dengan good agricultural practise
(GAP). Faktor penentu penguatan usahatani bawang merah berada pada
kualitas sumber daya manusia, sehingga diperlukan usaha mendorong
kemampuan pengetahuan dan pengalaman menuju usahatani inovatif dan
berbudaya.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2014. Memperkuat
Daya Saing Produk Pertanian. Editor; Haryono, (ET Al). Jakarta:, IAARD Press. Tersedia pada:
http://www.libtang.pertanian.go.id/buku

Badan Pusat Statistik. 2018. Kabupaten Solok Dalam Angka 2018. Arosuka; BPS Kabupaten Solok.
Tersedia pada: http:solokkab.bps.go.id/publication2018/08/16

Kementerian Pertanian. 2018. Laporan Kementerian Pertanian Tahun 2017. Jakarta; Biro
Perencanaan. Tersedia pada: http:ppid.pertanian.go.id/doc1laptah%202017%20Untirled-1(1).pdf

Anom.2011.Kesuburan Tanah dan Tanaman.


http://digiling.unila.ac.id/12081/11/Pembahasan.pdd.diaksespada 21juni2016

Anda mungkin juga menyukai