Anda di halaman 1dari 21

KAWASAN PERDESAAN KASUS KECAMATAN JENAWI,

KABUPATEN KARANGANYAR, JAWA TENGAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Besar Mata Kuliah Perencanaan Desa Terpadu (PDT)
Semester III Tahun Akademik 2017 / 2018

Disusun oleh:
Sekar Sri Anjani 10070317044
Kelas B

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2019 M / 1440 H

A. INFORMASI DASAR
1. GAMBARAN UMUM FISIK DAN GEOGRAFIS
Kecamatan Jenawi merupakan salah satu kecamatan dari 17 kecamatan
yang ada di Kabupaten Karanganyar. Jarak dari ibukota kabupaten 21 km arah
utara. Luas wilayah Kecamatan Jenawi adalah 56,08 km2 dengan ketinggian
rata-rata 720 m di atas permukaan laut. Luas wilayah Kecamatan Jenawi adalah
5.608,2751 Ha, yang terdiri dari luas tanah sawah 539,1232 Ha, luas tanah
kering 2.748,110 Ha. Tanah sawah terdiri dari irigasi teknis 45,3600 Ha, ½ teknis
151,8490 Ha, sederhana 341,9142 Ha. Sementara itu luas tanah untuk
pekarangan/bangunan 744,6029 Ha dan luas untuk tegalan/kebun 1.992,5975
Ha. Di Kecamatan Jenawi terdapat hutan negara seluas 1.600,6655 Ha dan
perkebunan seluas 611,2215 Ha. Batas wilayah Kecamatan Jenawi:
Sebelah Utara: Kabupaten Sragen
Sebelah Selatan: Kecamatan Ngargoyoso
Sebelah Barat: Kecamatan Kerjo
Sebelah Timur: Provinsi Jawa Timur
Kecamatan Jenawi terdiri dari 9 desa, 35 dusun, 137 dukuh, 61 RW dan
219 RT. Seluruh desa sudah berklasifikasi desa swasembada. Desa-desa di
Kecamatan Jenawi yaitu:
1. Desa Balong
2. Desa Jenawi
3. Desa Sidomukti
4. Desa Seloromo
5. Desa Menjing
6. Desa Lempong
7. Desa Gumeng
8. Desa Terngguli
9. Desa Anggrasmanis
Secara morfologi Kecamatan Jenawi merupakan kecamatan yang berada
di daerah pegunungan yaitu di daerah barat Gunung Lawu dan dikelilingi oleh
hutan lindung (lereng atas-lereng tengah Gunung Lawu), yang dilalui aliran
sungai yang berada di hulu Sungai Jlamprang, dan berada di timur laut
Kabupaten Karanganyar.
Gambar 6
Peta Administrasi Kecamatan Jenawi
Sumber: http://www.karanganyarkab.go.id/20101227/kecamatan-jenawi/

2. KEPENDUDUKAN
Jumlah Penduduk di Kecamatan Jenawi tahun 2017 sebanyak 26.234 jiwa,
yang terdiri dari laki-laki 12.863 jiwa dan perempuan 13.371 jiwa. Total jumlah
penduduk paling tinggi berada di Desa Lempong dengan jumlah penduduk
sebanyak 4.065 jiwa, dan paling rendah berada di Desa Gumeng dengan jumlah
penduduk sebanyak 1.711 jiwa.
Tabel 1
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kecamatan Jenawi Tahun 2017
Penduduk
Desa Jumlah
Laki-laki Perempuan

Gumeng 840 871 1.711

Anggrasmanis 1.434 1.491 2.925

Jenawi 1.109 1.153 2.263

Trengguli 1.363 1.415 2.777


Sidomukti 1.531 1.591 3.122

Balong 1.631 1.697 3.328

Seloromo 1.811 1.885 3.696

Menjing 1.151 1.196 2.436

Lempong 1.993 2.072 4.065

JUMLAH 12.863 13.371 26.234

Sumber: Kecamatan Jenawi Dalam Angka 2018

Sesuai dengan kondisi alam Kecamatan Jenawi yang pegunungan, maka


sebagian besar penduduknya mempunyai mata pencaharian di sektor pertanian
(petani sendiri dan buruh tani). Kemudian sebagai buruh industri/karyawan
swasta, buruh bangunan dan pedagang. Selebihnya adalah sebagai pengusaha,
di sektor pengangkutan, PNS/TNI/Polri, pensiunan, jasa-jasa dan lain-lain.

3. SOSIAL DAN EKONOMI


Pertanian tanaman bahan makanan merupakan salah satu sektor dimana
produk yang dihasilkan menjadi kebutuhan pokok hidup rakyat. Kecamatan
Jenawi sebagian tanahnya merupakan tanah pertanian yang memiliki potensi
cukup baik bagi pengembangan tanaman agro industri. Data dari SubDin Tan.
Pangan dan Hortikultura Kab. Karanganyar selama tahun 2017 diperoleh
produksi padi sawah sebanyak 7.510 ton dari luas panen 119.50 ha, jagung
sebanyak 1.967 ton dari luas panen 296,80 ha, ketela pohon sebanyak 5167,30
ton dari luas panen 161,00 ha dan kacang tanah sebanyak 7510,07 ton dari luas
panen 5.00 ha.
Selain pertanian, terdapat pula perkebunan sebagai sumber ekonomi dari
masyarakat Kecamatan Jenawi. Perkebunan yang ada contohnya seperti
cengkeh, kelapa, kopi, dll. Namun hasil panennya tidak sebanyak dari sektor
pertanian. Lalu terdapat juga pertambangan, namun pertambangan di sini hanya
berperan kecil, dan sebenarnya tidak diizinkan oleh pemerintah setempat
dikarenakan sumber dari pertambangan tersebut yang merugikan lingkungan
sekitar. Selain ketiga faktor tersebut, terdapat juga pariwisata, baik pariwisata
budaya, sejarah, maupun pariwisata alam.
4. PERKEMBANGAN DAN KEKHUSUSAN
Kecamatan Jenawi ini merupakan kecamatan yang berada di daerah
pegunungan, tepatnya di lereng Gunung Lawu. Di sekeliling Kecamatan Jenawi
ini banyak terdapat hutan lindung yang merupakan bagian dari Gunung Lawu
(lereng atas-lereng tengah). Kecamatan Jenawi berada di hulu sungai
Jlamprang, sehingga Kecamatan Jenawi masih memiliki cukup air, sedangkan
kecamatan di sekitarnya sudah mulai kekurangan air karena sungai mulai kering.
Namun di Kecamatan Jenawi pun debit sungainya sudah mengecil sehingga
sudah nyaris mendekati kekeringan.
Di beberapa desa seperti Desa Gumeng mempunyai kekhususan berupa
tempat wisata. Di Desa Gumeng terdapat Candi Cheto, yang berada di lereng
Gunung Lawu sehingga dapat juga menjadi akses untuk mendaki Gunung Lawu.
Kompleks candi digunakan oleh penduduk setempat dan juga peziarah yang
beragama Hindu sebagai tempat pemujaan. Candi ini juga merupakan tempat
pertapaan bagi kalangan penganut kepercayaan asli Jawa/Kejawen.
Selain pariwisata sejarah, terdapat juga pariwisata budaya yaitu Saraswati.
Saraswati diperingati di Puri Taman Saraswati komplek Candi untuk
mengingatkan kepada manusia agar menopang hidupnya dengan ilmu
pengetahuan.
Selain itu, juga terdapat beberapa wisata alam yaitu seperti air terjun
Jumog yang berada di Desa Balong, dan masih banyak lagi wisata alam berupa
air terjun yang terdapat di Kecamatan Jenawi.
Gambar 1
Candi Cetho
Sumber: www.yukpiknik.com

5. LAYOUT PERMUKIMAN DAN PEDESAAN


Letak permukiman di Kecamatan Jenawi tersebar di beberapa desa dan
dapat dikatakan karakteristik perdesaan berpola tersebar (scatterd). Di ke 9 desa
dapat terlihat bahwa permukiman-permukiman yang ada tidak mengumpul di 1
daerah melainkan menyebar di berbagai tempat.

Gambar 2
Pemukiman di Kecamatan Jenawi
Sumber: Google Earth
B. KOMPONEN-KOMPONEN PENGEMBANGAN PERENCANAAN
DESA TERPADU
a. KEGIATAN PERTANIAN
Kecamatan Jenawi memiliki luas yang cukup untuk pertanian, yaitu luas
tanah sawah sebesar 539,1232 Ha. Tanah sawah terdiri dari irigasi teknis
45,3600 Ha, ½ teknis 151,8490 Ha, sederhana 341,9142 Ha.
Tanah sawah ini memproduksi padi dan juga palawija dari berbagai desa.
Pada tahun 2017 ini hasil produksi paling besar adalah padi sawah dengan hasil
sebesar 7.510,07 Ton. Berikut adalah jenis tanaman dan juga jumlah hasil
produksinya pada Tabel 2.

Tabel 2
Produksi Padi dan Palawija di Kecamatan Jenawi Tahun 2017
Jumlah Produksi (Ton)
Kecamatan Ubi Ubi Kacang Padi
Jagung
Kayu Jalar Tanah Sawah
Jenawi 5.167,3 1.691,46 7,39 7.510,07 1.967,49
Sumber: Kecamatan Jenawi Dalam Angka 2018
Selain padi, Kecamatan Jenawi juga memproduksi buah-buahan dan juga
sayur-sayuran di berbagai desa. Buah-buahan yang diproduksi antara lain jeruk
siam, pepaya, durian, pisang, rambutan, dll. Sementara sayur-sayuran yang
diproduksi adalah bawang, kubis, labu siam, cabai besar, tomat, dll. Buah-
buahan yang paling banyak diproduksi adalah pisang, dengan hasil produksi
sebesar 14,257 Kwt. Dan sayuran yang paling banyak diproduksi adalah daun
bawang dengan hasil produksi sebesar 6984 Kwt.
Tabel 3
Luas Panen dan Produksi Tanaman Buah-Buahan di Kecamatan Jenawi
Tahun 2017
Jenis Tanaman Pohon Produksi (Kwt)
Jeruk Siam 639 179
Pepaya 1.126 347
Durian 5.617 2.506
Pisang 24.370 14.257
Rambutan 1.795 805
Mangga 3.519 1.691
Alpukat 3.216 2.250
Duku/Langsat 48 33
Jambu Biji 3.100 773
Manggis 176 241
Belimbing 14 3
Sawo 82 64
Salak 2.341 487
Sukun 560 730
Sirsak 710 161
Cempedak 3.023 3.288
Sumber: Kecamatan Jenawi Dalam Angka 2018

Tabel 4
Luas Panen dan Produksi Tanaman Sayur-Sayuran di Kecamatan Jenawi Tahun
2017
Jenis Tanaman Luas Panen (Ha) Produksi (Kwt)
Bawang Merah 6 370
Bawang Putih 10 655
Daun Bawang 91 6984
Kubis 38 4537
Labu Siam 6 1889
Cabai Besar 58 996
Tomat 15 1725
Ketimun 15 1812
Buncis 22 1701
Wortel 19 2269
Cabai Rawit 21 431
Kacang Panjang 6 319
Sumber: Kecamatan Jenawi Dalam Angka 2018

Terdapat juga perkebunan di Kecamatan Jenawi ini seperti cengkeh,


kelapa dalam, kopi robusta, kencur, jahe, kunyit, dll. Tanaman yang
menghasilkan produksi paling banyak adalah jahe dengan hasil produksi sebesar
209.150 Ton. Luas panen dan produksi selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 5
(Luas Panen dan Produksi Tanaman Perkebunan Kecamatan Jenawi Tahun
2017).
Tabel 5
Luas Panen dan Produksi Tanaman Perkebunan Kecamatan Jenawi Tahun
2017
Jenis Tanaman Luas Panen Produksi (Ton)
Cengkeh 27,71 6,01
Kelapa Dalam 351,34 2,29
Mete 0,70 0,1
Kopi Arabica 0,20 0,05
Kopi Robusta 1,82 0,11
Tembakau 39,50 701,62
Jahe 138.400 209.150
Kencur 1000 900
Kunir 8000 15.277
Sumber: Kecamatan Jenawi Dalam Angka 2018
Kegiatan pertanian lainnya yang ada di Kecamatan Jenawi adalah kegiatan
ternak. Kegiatan ternak di Kecamatan Jenawi di antaranya sapi potong, kambing,
babi, domba, dan kelinci. Dimana hasil jumlah ternak terbesar adalah domba
yaitu 8.067. Ada juga ternak unggas, dengan hasil ternak ayam ras petelur
(19.550), ayam buras (47.780), ayam ras pedaging (339.250), itik (995), dan
puyuh (37.200).
Tabel 6
Populasi Ternak Tahun 2017
Ternak Jumlah Ternak
Sapi Potong 3.291
Kambing 1.993
Domba 8.067
Babi 147
Kelinci 303
Sumber: Kecamatan Jenawi Dalam Angka 2018

b. KEGIATAN NON-PERTANIAN
Kegiatan non-pertanian yang berada di Kecamatan Jenawi di antaranya
adalah pertambangan. Pertambangan yang dilakukan adalah pertambangan batu
kali, trass, dan gamping. Namun, untuk pertambangan batu kali, sudah berapa
kali mendapat peringatan dikarenakan masyarakat yang mengambil batu dari
bawah jembatan sembarangan, sehingga jembatan tersebut semakin rapuh.
Pertambangan ini benar-benar milik warga/masyarakat, tanpa ada campur
tangan dari pemerintah. Maka dari itulah pertambangan ini tidak terkontrol dan
merusak prasarana.
Selain itu, di salah satu desa di Kecamatan Jenawi yaitu Desa Balong,
mengadakan kegiatan non-pertanian yaitu industri kecil. Industri kecil di sini
berupa pembuatan tempe dan juga keripik tempe, keripik pisang, serta keripik
singkong.

c. RURAL TOWN (PUSAT PERDESAAN)


Pusat perdesaan di Kecamatan Jenawi ini berada di Desa Balong. Di Desa
Balong ini masyarakatnya tengah bertransformasi menjadi masyarakat desa-
kota, dengan salah satu cirinya yaitu perumahan padat di dekat Pasar Balong,
yang merupakan pasar terbesar di Kecamatan Jenawi. Desa Balong sendiri
berada di daerah tengah-tengah Kecamatan Jenawi, sehingga wajar bahwa ia
menjadi pusat perdesaan.
Desa Balong merupakan wilayah perbukitan yang terletak di lereng
Gunung Lawu dengan ketinggian 901 mdpl, sehingga suhu harian di desa ini
relatif dingin yaitu sekitar 21,3° C dan curah hujan tahunan rata-rata 3.181 mm
dengan frekuensi hujan yang merata sepanjang tahun.

d. PUBLIC WORK (PRASARANA)


Aksesibilitas untuk mencapai Kecamatan Jenawi cukup mudah, walau
Kecamatan Jenawi tidak dilalui oleh jalan arteri. Kecamatan Jenawi ini
berbatasan dengan Provinsi Jawa Timur dan di Kecamatan Jenawi terdapat jalur
kereta api yang dapat menghubungkannnya dengan Provinsi Jawa Timur. Selain
dengan jalur kereta api, dapat juga dengan jalan biasa, yang bisa memakan
waktu sekitar 1 hari lebih sedikit. Selain itu, jalan di Kecamatan Jenawi juga
dapat menghubungkan dengan Kabupaten Sragen yang memakan waktu sekitar
45 menit.
Namun, aksesibilitas menuju ke tempat-tempat wisata di Kecamatan
Jenawi ini diketahui masih kurang baik. Masih banyak akses jalan yang rusak,
terutama menuju ke Candi Cetho karena daerahnya yang berada di lereng
Gunung Lawu.

e. SARANA
1) Sarana Pendidikan
Sarana pendidikan pada Kecamatan Jenawi terdiri dari TK/PAUD (Negeri
dan Swasta), SD (Negeri), SLTP (Negeri dan Swasta), MTs, dan juga SMK
(Negeri). Di desa-desa di Kecamatan Jenawi ini, jumlah pendidikan yang ada
belum merata, walau sudah ada dan tidak berbeda jauh.
Tabel 7
Sarana Pendidikan Kecamatan Jenawi Tahun Ajaran 2016/2017
Jumlah Sarana Pendidikan Jumlah
Desa
TK/PAUD SD SLTP MTs SMK
Gumeng 2 2 - - - 4
Anggrasmani 2 2 1 - - 5
s
Jenawi 1 2 - - - 3

Trengguli 2 2 - - - 4
Sidomukti 3 3 1 - - 7
Balong 3 3 1 - - 7
Seloromo 3 4 1 - - 8
Menjing 2 2 - - 1 5
Lempong 4 4 - 1 - 9
Jumlah 22 24 4 1 1 52
Sumber: Kecamatan Jenawi Dalam Angka 2018

Gambar 3
SMK Negeri Jenawi, Desa Menjing
Sumber: https://ikelas.com/sekolah/67616/smkn-jenawi/galeri

2) Sarana Kesehatan
Pada Kecamatan Jenawi, dari ke 9 desa semuanya belum ada yang
memiliki Rumah Sakit. Tetapi desa-desa tersebut sudah memiliki puskesmas,
apotek, praktek bidan, polindes, dan sebagainya. Persebarannya dapat dilihat di
Tabel 8.
Tabel 8
Jumlah Sarana Kesehatan di Kecamatan Jenawi Tahun 2017
Jumlah Sarana Kesehatan
Jumlah
Desa Puskesmas/
RSB/ Praktek
Puskesmas Posyandu Polindes Apotek
RB Bidan
Pbt
Gumeng - - - 4 1 - 5
Anggrasmanis - 1 - 4 1 - 6
Jenawi - - - 4 1 - 5
Trengguli 1 - 1 5 1 - 8
Sidomukti 1 - 1 5 1 - 8
Balong - 1 - 5 - 1 7
Seloromo 1 1 1 7 1 - 11
Menjing - - - 6 1 - 7
Lempong - 1 - 6 1 - 7
Jumlah 3 4 3 46 8 1 64
Sumber: Kecamatan Jenawi Dalam Angka 2018
Di semua desa di Kecamatan Jenawi belum terdapat seorang dokter.
Namun sudah terdapat mantri sejumlah 2 orang, bidan sebanyak 12 orang, dan
juga dukun bayi sebanyak 12 orang.

Gambar 4
Puskesmas di Desa Balong, Kecamatan Jenawi
Sumber: http://www.karanganyarkab.go.id/20101227/kecamatan-jenawi/

3) Sarana Peribadatan
Pada Kecamatan Jenawi terdapat cukup lengkap sarana peribadatan, di
antaranya mesjid/mushola, gereja kristen, gereja katholik, dan juga pura. Sarana
peribadatan yang paling banyak adalah mesjid/mushola. Berikut penyebarannya
di Tabel 9.
Tabel 9
Sarana Peribadatan di Kecamatan Jenawi Tahun 2017
Jumlah Sarana Peribadatan Jumlah
Desa Mesjid/Mushol Gereja Gereja
Pura
a Katholik Kristen
Gumeng 5 - 1 2 8
Anggrasmani 9 - 1 2 12
s
Jenawi 8 - - - 8
Trengguli 13 - 1 2 15
Sidomukti 17 - 1 3 21
Balong 16 1 1 2 20
Seloromo 22 - 1 - 23
Menjing 10 - 2 1 13
Lempong 20 - 1 1 22
Jumlah 120 1 9 13 143
Sumber: Kecamatan Jenawi Dalam Angka 2018

Gambar 5
Mesjid di Desa Balong, Kecamatan Jenawi
Sumber: https://ingress.news/p/VbbgvR

4) Sarana Olahraga
Sarana olahraga yang berada di Kecamatan Jenawi di antaranya adalah
lapangan sepak bola, bulu tangkis, kolam renang, dsb. Total jumlah sarana
olahraganya adalah sebanyak 42 sarana. Persebarannya dapat dilihat di Tabel
10 berikut.

Tabel 10
Jumlah Sarana Olahraga di Kecamatan Jenawi Tahun 2017
Jumlah Sarana Olahraga
Desa Sepak Bulu Kolam Jumlah
Voli Futsal
Bola Tangkis Renang
Gumeng 1 - - - - 1
Anggrasmani - 2 - - - 2
s
Jenawi 1 4 - - - 5
Trengguli 1 4 1 - - 6
Sidomukti 1 4 1 1 1 8
Balong 1 5 1 - - 7
Seloromo 1 3 1 - - 5
Menjing - 3 1 - - 4
Lempong 1 2 1 - - 4
Jumlah 7 27 6 1 1 42
Sumber: Kecamatan Jenawi Dalam Angka 2018

5) Sarana Komunikasi
Sarana komunikasi di ke 9 desa di Kecamatan Jenawi hanya ada 2, yaitu
warnet dan kantor pos/Pbt. Itu pun hanya tersebar di Desa Balong, dengan
warnet sejumlah 2 buah dan juga kantor pos 1 buah.
6) Sarana Perekonomian
Sarana perekonomian di Kecamatan Jenawi cukup banyak, dan mayoritas
berada di Desa Balong, yang merupakan ibukota dari Kecamatan Jenawi.
Terdapat pasar desa sebanyak 3 buah yang masing-masing tersebar di Desa
Balong, Seloromo, dan Lempong. Selain itu terdapat juga warung/kedai makanan
dan juga toko/warug kelontong yang cukup banyak.
Selain itu terdapat hotel/losmen sebanyak 7 buah di Desa Gumeng, 2 buah
bank di Desa Balong, 1 buah DPR dan juga KUD di Desa Balong.

f. PARTISIPASI MASYARAKAT
Partisipasi masyarakat di Kecamatan Jenawi cukup baik. Pernah dilakukan
sosialisasi di Kecamatan Jenawi tersebut tentang bagaimana memanen pisang
agar hasilnya baik dan banyak, dan juga bagaimana cara memasarkannya.
Masyarakat di Kecamatan Jenawi mengikuti sosialisasi tersebut dengan baik dan
antusias. Hasil dari sosialisasi tersebut pun bahwa masyarakat di Kecamatan
Jenawi cukup baik dalam hal partisipasi ini.
Selain itu, di Kecamatan Jenawi ini terdapat cukup banyak hutan lindung,
yaitu lereng atas-lereng tengah Gunung Lawu. Masyarakat di sini menjaga dan
mengembangkan hutan lindung dengan baik, dan juga mengelola tempat wisata
di sekitar sana yaitu Candi Cetho dan juga Saraswati dengan baik. Tempat
wisata tersebut belum dikelola oleh pemerintah melainkan masih dikelola oleh
masyarakat setempat.

Tabel 11
Karaktesristik Pedesaan Kecematan Jenawi
1. Posisi Geografis
a. Morfologi/topografi
Perdesaan di pegunungan.
b. Aliran sungai
Perdesaan di hulu (up-stream)
c. Aksesibilitas wilayah Perdesaan dengan aksesibilitas
sedang/ada hubungan dengan akses
utama.
2. Keadaan Ekonomi atau Produksi
- Sawah tadah hujan
a. Pertanian lahan basah - Sawah beririgasi (teknis dan
setengah teknis)
Dataran tinggi (ternak besar, ternak
b. Peternakan
kecil, unggas)
c. Pertambangan
Pertambangan rakyat/galian
- Pariwisata alam
d. Pariwisata
- Pariwisata budaya
3. Perkembangan dan Kekhususan
a. Latar belakang historis
pengembangan Perdesaan konvensional.

b. Tingkat kemajuan
Perdesaan relatif maju
c. Kaitan dengan karakter
Perdesaan yang mulai bergeser
perkotaan
menjadi urban/semi-urban
d. Permasalahan khusus
Sungai yang mulai mengering.
4. Layout Permukiman Perdesaan
a. Pola permukiman
Terpencar/tersebar (scattered)
Sumber: Hasil Analisis Individu 2019
ILUSTRASI POLA PIKIR HUBUNGAN ANTARA ARAH/TUJUAN/SASARAN PENGEMBANGAN DAN KOMPONEN
PENGEMBANGAN WILAYAH KECAMATAN JENAWI

Peningkatan Taraf Hidup


Peningkatan Produksi Pengurangan Kesenjangan Menjaga Keberlanjutan
Masyarakat
- Intensifikasi kegiatan yang exist - Peningkatan income masyarakat - “Menautkan” wil maju dg wil - Menjaga, mengembangkan,
- Ekstensifikasi kegiatan yang - Pemberian pelayanan terbelakang (langsung, melalui meningkatkan, dan memperkaya
exist (mengurangi cost) “jembatan”) layanan lingkungan alam/SDA
- Diversifikasi produksi (vert. & - Melancarkan pelayanan - Merangsang/mendorong wil (waawsan lingkungan/ecologi)
horiz.) (mengur. Cost) terbelakang (pengemb - Menjaga keberlanjutan keg.
- Pengembangan produksi baru - Peningkatan tabungan produksi, infrastruktur, Ekonomi & sosial (wawasan
Multiplier dari kegiatan yang exist masyarakat sarana/fasilitas pelayanan sosial-ekonomi)
pendukung)
1. Kegiatan Ekonomi Produksi padi sawah sebesar
Primer 7.510,07, masih bisa ditingkatkan
Membatasi lahan untuk
dengan pemberian pupuk dan Dengan meningkatkan produksi
Dapat dilakukan dengan permukiman atau yang lainnya
juga memberlakukan terasering. padi maka diharapkan hal
memasarkan hasil-hasil panen agar tidak terjadi alih fungsi lahan
Karena jenis sawahnya adalah tersebut dapat mempengaruhi
tersebut tidak hanya di seputar dan tetap menjaga produksi padi.
Pertanian Sawah Tadah sawah tadah hujan maka dapat serta meningkatkan taraf hidup
kecamatan saja melainkan di jual Selain itu masyarakat di setiap
Hujan dihambat drainasenya agar masyarakat yang rata-rata
ke daerah-daerah lain. desa dapat membuat kelompok
tanahnya menjadi lebih baik merupakan petani.
tani.
sehingga produksi padi
meningkat.
2. Kegiatan Ekonomi Dengan adanya industri ini
Meningkatkan kualitas dan panen Mengikuti perkembangan zaman
Sekunder Mepromosikannya tidak hanya diharapkan dapat menambah
dari tempe, pisang, serta mengenai inovasi dari rasa-rasa
Industri Keripik Tempe, secara langsung namun juga pendapatan masyarakat dan
singkong itu sendiri sehingga keripik, namun tidak
secara online sehingga menarik mengurangi kesenjangan jika
Keripik Pisang, dan Keripik keripik-keripik tersebut dapat
peminat yang lebih banyak. hanya mengandalkan sektor
meninggalkan ciri khas dari
SIngkong terus diproduksi dan meningkat. produksi.
primer (pertanian) saja.
3. Kegiatan Ekonomi Menjual beras hasil produksi padi, Menyalurkan juga barang-barang
Dengan tersedianya pasar yang Terus menjaga kualitas dagangan
Tersier keripik, dan hasil panen maupun dagangan ke daerah lain. Petani
banyak maka masyarakat tidak agar tetap dipercaya, serta
hasil ternak di pasar. Selain itu dan para penjual tidak perlu
perlu bergantung kepada hanya menjaga lingkungan dari pasar itu
Jasa Perdagangan juga membuka cabang dari pasar bingung dimana mereka harus
satu pasar saja. sendiri.
yang ada. menjual hasil mereka.
Untuk meningkatkan nilai jual dari Mengelola hasil jual dari Masyarakat menjaga dan Menjaga terus lingkungan
pariwisata tersebut maka harus pariwisata tersebut dengan baik mengelola pariwisata tersebut pariwisata agar terawat, serta
Pariwisata lebih gencar melakukan promosi, agar dapat menambah dengan baik, dan mengelola hasil senantiasa mengelola semuanya
terutama lewat media online. pendapatan masyarakat. jualnya juga dengan baik. dengan baik.
4. Kegiatan Pengelolaan Pengelelolaan SDA yang baik Masyarakat diberikan Masyarakat menggunakan air Masyarakat mulai memikirkan
SDA menjaga SDA dengan
akan berdampak pada seperlunya dan tidak berlebihan.
pengetahuan mengenai SDA dan menggunakan air seperlunya agar
keberlangsungan ekosistem alam Lalu masyarakat bergotong
bagaimana mengelolanya dengan air tersebut tidak habis, dan juga
Sungai Jlamprang serta berdampak pada jumlah royong untuk menjaga sungai
baik. rajin bergotong royong menjaga
produksi yang akan meningkat. (SDA) tersebut.
kelestarian SDA.
Pengelelolaan SDA yang baik
Masyarakat diberikan Masyarakat menjaga hutan
akan berdampak pada
pengetahuan mengenai SDA dan lindung yang ada tersebut, tidak Terus dijaga kelestariannya dan
Hutan Lindung keberlangsungan ekosistem alam
bagaimana mengelolanya dengan menebangnya dan menjadikan tidak melakukan alih fungsi lahan.
serta berdampak pada jumlah
baik. alih fungsi lahan.
produksi yang akan meningkat.
5. Sistem Pusat Wilayah Desa Balong adalah ibukota
Kecamatan Jenawi. Di sana
terdapat banyak kios maupun Dengan adanya fasilitas-fasilitas Meningkatkan fasilitas yang ada,
Menambah lagi fasilitas-fasilitas
toko yang untuk ditingkatkan di sini maka kebutuhan dan juga menjaga lahan yang ada
yang masih kurang di pusat
Desa Balong produksinya adalah dengan masyarakat pun menjadi agar tidak terjadi alih fungsi lahan
kecamatan ini.
menjaga kualitasnya. Selain itu tercukupi. yang berlebihan.
tempat-tempat (fasilitas) lainnya
pun perlu dikembangkan.
6. Prasarana WIlayah Masyarakat terus menjaga
Masyarakat mengunjungi tempat- kelestarian angkutan umum
Memperbaiki angkutan umum
tempat menggunakan angkudes Menentukan biaya angkutan dengan tetap memakainya
(angkudes) yang sudah rusak
yang ada dan keamanan umum yang masih terjangkau sampai nanti, dan dari angkutan
Transportasi serta menambah rute angkutan
masyarakat ketika menggunakan bagi masyarakat. umum sendiri menjamin
umum.
angkudes terjamin. keamanan, kenyamanan, serta
keterjangkauan bagi masyarakat.
Bagi masyarakat yang masih
Kini mayoritas masyarakat sudah belum memiliki gadget maka
Menambah lagi fasilitas untuk Terus menggunakan kantor pos
Telekomunikasi telekomunikasi seperti kantor pos.
mempunyai laptop/handphone diberi sosialisasi atau diarahkan
agar tidak punah.
untuk berkomunikasi. untuk menggunakan kantor pos
yang ada di pusat desa.
7. Fasilitas/Sarana Membangun lagi fasilitas
Pelayanan Selain membangun fasilitas pendidikan dan menambah
Membangun lagi fasilitas Memberlakukan SKTM agar
pendidikan juga menambah tenaga kerja guru, serta
pendidikan yang masih kurang semua anak baik yang mampu
tenaga kerja guru untuk mengajarkan generasi muda
dan kurang merata di beberapa maupun kurang mampu tetap
Sarana Pendidikan mengajarkan generasi-generasi dengan baik dan benar agar
desa. dapat mendapatkan pendidikan.
muda dengan baik dan benar. dapat mengajarkan generasi
selanjutnya kelak.
Membangun lagi fasilitas Mencari dan menambah tenaga
Meningkatkan serta membangun
kesehatan yang masih kurang kerja yang berprofesi di Memberlakukan kartu periganan
lagi fasilitas kesehatan dan juga
Sarana Kesehatan merata di beberapa desa, bidangnya agar dapat membantu biaya bagi masyarakat yang
terus menjaga kualitas tenaga
termasuk fasilitas medis di masyarakat yang mengalami kurang mampu.
kerja medis.
dalamya. masalah kesehatan.
Menjaga kebersihan sarana
Memperbanyak fasilitas olahraga Membiarkan masyarakat Masyarakat dapat berolahraga olahraga serta fasilitas-fasilitas
di berbagai desa agar setiap mengolah sendiri sarana olahraga sesuai keinginan dan yang sudah ada, dan masyarakat
Sarana Olahraga warga desa dapat berolahraga tersebut sehingga memiliki kebutuhannya dan menjadi lebih sekitar tetap menggunakann
tanpa perlu kesusahan. penghasilan. sehat. sarana olahraga tersebut agar
tidak mati.
8. Partisipasi Masyarakat Dengan menjaga dan mengelola Terus mengelola tempat wisata
Jika pengunjung semakin banyak Jika taraf hidup masyarakat
Menjaga dan Mengelola tempat wisata yang ada maka dengan baik, sehingga
dan pendapatan bertambah maka meningkat, maka pasti akan
Pariwisata akan menambah pengunjung dan pengunjung pun akan terus
akan meningkatkan taraf hidup mengurangi kesenjangan
juga menambah pendapatan datang dan tempat wisata tidak
masyarakat. masyarakat juga.
daerah sekitar. akan “mati”.
Terus mengembangkan
Masyarakat memanen dan Jika dipasarkan dengan baik mak Pendapatan yang cukup dari
kemampuan dan
Melakukan Pengembangan memasarkan hasil pertanian akan mendapat pendapatan yang pemasaran hasil panen yang baik
mengembangkan hasil panen
dalam Sektor Pertanian dengan baik, mengikuti sosialisasi cukup dan dapat meningkatkan akan mengurangi kesenjangan
tersebut dan cara
yang dilakukan. taraf hidup masyarakat. masyarakat.
memasarkannya.
Sumber: Hasil Analisis Individu, 2019
C. KESIMPULAN
Arah tujuan pengembangan kawasan perdesaan kasus yang diurutkan
berdasarkan prioritas atau tingkat urgensinya ke depan adalah peningkatan
produksi, peningkatan taraf hidup masyarakat, pengurangan kesenjangan, dan
menjaga keberlanjutan.
Dengan terus meningkatkan produksi dan juga mengembangkannya, dan
juga menambah fasilitas yang kurang, maka akan terjadi peningkatan produksi
baik itu produksi barang maupun peningkatan pendapatan. Dengan
meningkatnya produksi serta pendapatan, maka otomatis taraf hidup masyarakat
pun akan semakin meningkat, yang berarti itu juga telah mengurangi
kesenjangan masyarakat.
Selain itu menjaga keberlanjutan, dengan cara terus meningkatkan serta
mengembangkannya dan tentu menjaganya agar dapat terus berlangsung
sampai di masa nanti, sehingga masyarakat pun dapat merasakan dan
menggunakannya dalam jangka waktu yang lama.
Dari hasil analisis, komponen pengembangan yang dijalankan atau akan
dijalankan berdasarkan urgensinya adalah:
1. Fasilitas/Sarana Pelayanan
Fasilitas/sarana pelayanan berguna untuk menunjang kegiatan masyarakat
di dalamnya, sehingga masyarakat di dalamnya dapat lebih berkembang lagi.
Fasilitas/sarana pelayanan dapat menunjang kegiatan masyarakat sehari-hari,
seperti fasilitas peribadatan, fasilitas perekonomian (pasar), fasilitas olahraga, dll.
Dengan memadainya fasilitas-fasilitas ini, maka kebutuhan masyarakat akan
terpenuhi.
2. Prasarana Wilayah
Prasarana wilayah seperti jalan dapat menghubungkan dari dalam
kecamatan ke daerah lainnya (aksesibilitas). Dengan mengembangkan
aksesibilitas tersebut maka akan dapat mempermudah untuk melakukan
transaksi ekonomi dengan daerah lainnya dan menambah pendapatan.
3. Kegiatan Ekonomi Primer (Pertanian)
Kegiatan ekonomi primer di Kecamatan Jenawi merupakan pertanian.
Diharapkan pertanian di Kecamatan Jenawi dapat bersaing dan dijual ke luar
(selain Kecamatan Jenawi). Selain itu dapat mulai diterapkan teknologi seperti
traktor untuk meningkatkan kualitas panen dan juga mempercepat proses panen.
4. Kegiatan Non-Pertanian
Kegiatan non-pertanian di Kecamtan Jenawi contohnya adalah industri
keripik dan juga pariwisata. Hal tersebut harus dikembangkan untuk
mendapatkan pendapatan. Pariwisata sendiri akan menjadi nilai tarik bagi
Kecamatan Jenawi sehingga akan banyak turis/pengunjung yang datang.
5. Partisipasi Masyarakat
Untuk mengembangkan Kecamatan Jenawi, maka diperlukan partisipasi dari
masyarakat itu sendiri. Partisipasi masyarakat dalam menjaga serta
mengembangkan dapat meningkatkan produksi. Dalam hal pariwisata, maka
partisipasi masyarakat dalam menjaga dan mengelola pariwisata dapat
meningkatkan jumlah turis yang datang berkunjung.
DAFTAR PUSTAKA

Admin 3. 2010. KECAMATAN JENAWI.


http://www.karanganyarkab.go.id/20101227/kecamatan-jenawi/.
Diakses pada 3 Januari 2019.
Badan Pusat Statistika Kabupaten. 2018. Kecamatan Jenawi Dalam Angka.
https://karanganyarkab.bps.go.id/index.php. Diakses pada 31 Desember
2018.

Anda mungkin juga menyukai