Dalam bukunya ”Political Man: The Social Bases of Politics” (1960), Lipset berpendapat bahwa
beberapa faktor sosial dan organisasional diperlukan untuk mencapai negara yang demokratis.
Beberapa faktor tersebut antara lain: industrialisasi, urbanisasi, pendidikan tinggi, dan angka
kekayaan yang tinggi. Untuk mencapai tahap kedewasaan demokrasi, Lipset menambahkan
pertumbuhan ekonomi dan legitimasi sebagai dua faktor utamanya. Lagi-lagi, kita melihat
bahwa pertumbuhan ekonomi sebagai prasyaraat untuk mencapai pembangunan sosial dan
politik.
Negara yang kondisi masyarakatnya mayoritas adalah kelas menengah, kecil kemungkinan
menjadi radikal dan revolusioner. Kecil kemungkinan pula masyarakat akan berpihak pada
komunisme. Singkatnya, pembangunan ekonomi akan mengurangi potensi konflik sosial dan
memfasilitasi transisi menuju sistem politik demokrasi.
2.) W. Rostow
Salah satu figur kunci dalam teori pembangunan adalah Rostow. Ia memiliki posisi penting di
sejumlah universitas ternama dan pemerintahan Amerika Serikat. Rostow mendesain lembaga
bantuan internasional Amerika yang kini dikenal dengan nama USAID (U.S. Agency for
International Development). Pengaruhnya di bidang akademik masih terasa sampai hari ini.
Dalam bukunya ”The Stages of Economic Growth” (1960), Rostow memaparkan pembangunan
negara dari tradisional menuju modern melalui lima tahap.
» Tahap pertama, negara yang kondisi masyarakatnya masih tradisional. Karakteristik utama
masyarakat tradisional adalah ekonomi subsisten, ikatan kekeluargaan masih kuat dan
teknologi yang berkembang belum menyentuh mesin.
» Tahap kedua, negara yang kondisi masyarakatnya siap untuk lepas landas. Karakteristik
utama masyarakat yang siap lepas landas adalah berkembangnya sistem agrikultur dan
penggunaan teknologi mesin untuk bekerja. Pada tahap ini muncul sistem perbankan dan
investasi. Nilai-nilai tradisional masih eksis namun ada indikasi perubahan pada nilai-nilai
modern.
» Tahap ketiga, negara yang kondisi masyarakatnya lepas landas. Karakteristik utama tahap ini,
elemen tradisional tenggelam oleh modernisasi. Urbanisasi terjadi di kota-kota besar, pertanian
mengalami komersialisasi, dan industrialisasi berkembang pesat. Grafik pertumbuhan ekonomi
juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
» Tahap kelima, negara yang kondisi masyarakatnya menuju masyarakat konsumsi (the age of
high mass consumption). Karakteristik utama masyarakat ini berada pada peralihan dari
produksi barang ke produksi jasa. Masyarakat telah mencukupi kebutuhan dasarnya dan
menghabiskan konsumsi untuk jaminan dan kesejahteraan sosial. Komposisi pekerjaan
didominasi oleh pekerja perkotaan, sektor jasa menjadi sektor dengan keterampilan tinggi, dan
pendapatan per kapita tiap orang diatas rata-rata. Rostow berpendapat, Amerika Serikat adalah
negara pertama di dunia yang mencapai tahap ini. Teori pembangunan yang diusulkan Rowtow
dianggap dapat diaplikasikan di negara-negara berkembang.
Teori dikaitkan pada masa dimana pembangunan masih mengusung konsep sentralisasi dimana
semua perhatian tersebut tertuju pada pemerintah pusat.
Dari pendapat diatas maka dapat di simpulkan bahwa pemberdayaan adalah suatu upaya untuk
memandirikan masyarakat lewat perwujudan potensi kemampuan yang mereka miliki untuk
menentukan pilihan kegiatan yang paling seusai bagi kemajuan diri mereka masing-masing.
Penyuluhan pertanian impactnya dpat merubah perilaku petani agar mampu meningkatkan
sektor produksi.
1. Teori Pembangunan