Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

Volume 22, No 1, June 2018 (61-69)


Online: http://journal.uny.ac.id/index.php/jpep

EVALUASI PELAKSANAAN STANDAR PROSES PENDIDIKAN


PADA SMP NEGERI DI KABUPATEN SLEMAN
Lantip Diat Prasojo 1*, Fredrik Abia Kande 2, Amirul Mukminin 3
1
Universitas Negeri Yogyakarta, 2Universitas Tribuana Kalabahi, 3Universitas Jambi
1
Jl. Colombo No. 1, Depok, Sleman 55281, Yogyakarta, Indonesia
2
Welai Tim., Tlk. Mutiara, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, Indonesia
3
Mendalo Darat, Jambi Luar Kota, Kota Jambi, Jambi 36122, Indonesia
* Corresponding Author. Email: lantip@uny.ac.id
Abstrak
Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi yang bertujuan untuk mengungkapkan tingkat
keefektivan pelaksanaan standar proses pendidikan. Model evaluasi yang digunakan adalah
discrepancy evaluation model, Provus. Sampel penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru di SMP
Negeri Kabupaten Sleman. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket,
wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan analisis kuantitatif yang dilakukan, diketahui
implementasi standar proses pada aspek perencanan pembelajaran, pelaksanaan, penilaian, dan
pengawasan termasuk dalam kategori sangat efektif. Lebih lanjut diketahui bahwa
implementasi standar di sekolah didukung oleh lingkungan kelas yang kondusif, peserta didik
kooperatif, dan peran kepala sekolah. Inovasi media pembelajaran, proses memotivasi peserta
didik, perolehan informasi baru tentang materi tambahan, dan pengidentifikasian kemampuan
peserta didik merupakan faktor yang menghambat pelaksanaan standar proses.
Kata kunci: pelaksanaan standar proses, pendidikan

AN EVALUATION OF THE IMPLEMENTATION OF EDUCATION PROCESS


STANDARD ON JUNIOR HIGH SCHOOL IN SLEMAN REGENCY
Abstract
This study is an evaluation research which is aimed at revealing the effectiveness level of the
implementation of educational process standard. The evaluation model used in this research
was discrepancy evaluation model, Provus. The samples of the research were the principals
and teachers in state junior high schools in Sleman Regency. The data were collected using
questionnaires, interviews, and documentation. Based on the quantitative analysis which had
been conducted, the implementation of process standard on the aspects of planning,
implementing, assessing, and supervising the learning process is considered to be very
effective. Further, it is also revealed that the implementation of standard at school is
supported by the conducive class environment, cooperative students, and the principal’s role.
Learning media innovation, the process in motivating the learners, the acquisition of new
information on additional material, and the identification process of the learners’ ability are
considered as the inhibiting factors of the implementation of the process standard.
Keywords: implementation of process standard, education

Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.21831/pep.v22i1.19018

Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan


ISSN 1410-4725 (print) ISSN 2338-6061 (online)
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

Pendahuluan Begitu pentingnya pengelolaan pem-


Pemerintah Indonesia saat ini terus belajaran, maka tenaga pendidik perlu me-
mengupayakan peningkatan mutu pendidik- miliki pemahaman yang baik mengenai kon-
an. Data dari The Learning Curve Pearson 2014 sep, prinsip, maupun prosedur pembela-
(Lestarini, 2014), menunjukkan bahwa mutu jaran. Di samping itu pengenalan tentang
pendidikan Indonesia berada di posisi paling karakteristik dan tipologi peserta didik
bawah atau rangking 40. Lembaga survei secara baik akan membantu tenaga pendidik
internasional lainnya, PISA (Programme for mewujudkan suasana belajar mengajar yang
Internasional Student Assessment) mensurvei 61 PAIKEM (pembelajaran aktif, inovatif, kre-
negara dan menempatkan Indonesia di po- atif, efektif, dan menyenangkan) serta sesuai
sisi 60. Walaupun sering memenangkan ber- dengan perkembangan dan karakteristik
bagai olimpiade internasional dalam bidang kebutuhan peserta didik.
akademik maupun nonakademik, namun se- Kebutuhan peserta didik sangat ber-
cara keseluruhan pendidikan di Indonesia variasi dan menyangkut kondisi sosial-
masih jauh dari kata berkualitas. budaya. Hal ini terjadi karena setiap peserta
Pemerintah Indonesia sesungguhnya didik memiliki latar belakang sosial budaya ,
telah menetapkan standar yang harus dica- ekonomi, kondisi geogrfis, dan kebiasaan
pai oleh sekolah untuk menjaminkan pelak- yang berbeda-beda. Berbagai perbedaan ini
sanaan di lapangan, yang meliputi Standar menuntut ketanggapan tenaga pendidik da-
kompetensi lulusan (SKL), standar isi, stan- lam mengembangkan kurikulum dan pem-
dar proses, standar pendidik dan tenaga ke- belajaran yang mampu memenuhi sebagian
pendidikan, standar pengelolaan, standar sa- atau keseluruhan kebutuhan tersebut.
rana dan prasarana, standar pembiayaan, Provinsi yang menjadi salah satu pot-
dan standar penilaian. Pada tingkat pelak- ret dari keberagaman peserta didik adalah
sanaannya sekolah harus merencanakan dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
melaksanakan standar-standar tersebut agar (DIY). Provinsi DIY merupakan kota tuju-
mutu pendidikan dapat ditingkatkan. an utama peserta didik dari berbagai daerah
Salah satu bukti nyata direncanakan di Indonesia, sehingga mendapatkan predi-
dan dilaksanakannya standar-standar terse- kat sebagai kota pendidikan. Predikat ini se-
but dapat dilihat dari pelaksanaan proses makin bermakna jika melihat prestasi satuan
pembelajaran. Kegiatan ini merupakan inti pendidikan dalam beberapa tahun terakhir
dari pelaksanaan pendidikan di sekolah. yang mendominasi peringkat teratas.
Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran ha- Hal ini akan menjadi menarik, apabila
rus dikelola dengan baik oleh pelaku pen- prestasi beberapa satuan pendidikan di Pro-
didikan terutama guru. Pengelolaan dalam vinsi DIY dikaji berdasarkan standar proses.
kegiatan pembelajaran disebut dengan ma- Pencapaian standar proses akan membukti-
najemen pembelajaran. kan bahwa terdapat kesesuaian antara input,
Menurut Usman (2014, p. 7), tujuan proses, dan output yang dihasilkan oleh
dan manfaat manajemen pembelajaran ada- satuan pendidikan di DIY.
lah (1) terciptanya suasana belajar dan pro- Berdasarkan uraian di atas, penelitian
ses pembelajaran yang aktif, inovatif, efektif, evaluasi yang bertujuan untuk mengevaluasi
kreatif, dan menyenangkan, (2) terciptanya pelaksanaan standar proses pendidikan per-
peserta didik yang aktif mengembangkan lu dilaksnakan, sehingga dapat diketahui
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan apakah prestasi sekolah-sekolah tersebut da-
spiritual keagamaan, pengendalian diri, ke- ri segi output didukung oleh kualitas proses
pribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta yang sesuai dengan standar pendidikan. Pe-
ketrampilan yang diperlukan dirinya untuk nelitian ini dilakukan di beberapa sekolah
masyarakat, bangsa, dan negara dan (3) pada jenjang SMP di Kabupaten Sleman,
terpenuhinya salah satu dari 4 kompetensi mengingat beberapa sekolah di kabupaten
guru. ini menduduki peringkat lima besar di Pro-

62 − Volume 22, No 1, June 2018


Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
Volume 22, No 1, June 2018

vinsi DIY. Di Kabupaten Sleman SMPN 4 Berdasarkan jumlah populasi di atas,


Pakem dan SMPN 1 Godean memiliki pres- ditentukan ukuran sampel dengan menggu-
tasi dan indeks integritas UN yang tinggi nakan rumus dari Issac dan Michael (Sugiyo-
meskipun sekolah ini terletak cukup jauh no, 2014, p. 126). Dari rumus tersebut di-
dari Kota Yogyakarta. Selain itu. SMPN 1 peroleh sampel sebanyak 78 responden.
Kalasan dan SMPN 4 Depok yang memiliki Langkah-langkah evaluasi discrepancy
in-tegritas yang cukup tinggi dan pencapaian terhadap implementasi standar proses pen-
nilai UN termasuk lima besar terbaik diban- didikan dapat dilihat dalam desain berikut.
dingkan sekolah-sekolah lainnya di Kabu-
paten Sleman. Menentukan kriteria
Itulah sebabnya penelitian ini memilih yang diinginkan
tiga SMP Negeri di Kabupaten Sleman se-
bagai Sekolah Menengah Pertama Negeri Menetapkan
berprestasi. Ketiga sekolah tersebut adalah kelengkapan program
SMPN 1 Godean, SMPN 1 Kalasan, dan
Discrepancy
SMPN 4 Depok. Pemilihan ketiga sekolah Kriteria Pelaksanaan
ini didasarkan pada pencapaian hasil UN standar di lapangan
dan indeks integritas yang dimiliki masing-
Menentukan nilai
masing sekolah. kesenjangan antara
Berdasarkan uraian di atas dan pene- kriteria atau standar
litian-penelitian terkait, maka tujuan pene-
litian ini yakni (1) untuk menilai efektivitas Melaporkan informasi
implementasi standar proses pendidikan da- kesenjangan yang
lam pembelajaran; (2) untuk menganalisis dihasilkan
faktor pendukung dan penghambat proses Gambar 1. Skema Tahap/Langkah
pembelajaran. Evaluasi Implementasi Standar
Proses Pendidikan dengan Model
Metode Penelitian Evaluasi Discrepancy Provus
Studi ini menggunakan jenis peneliti-
Tahap pertama, peneliti mengidentifi-
an evaluasi dengan pendekatan kuantitatif.
kasi kriteria dari standar proses dan teori
Model evaluasi yang digunakan adalah dis-
pendukung evaluasi. Kedua, peneliti meng-
crepancy evaluation model yang dikembangkan
identifikasi kelengkapan program keefektif-
oleh Provus (1969, p. 167) untuk menge-
an standar proses pendidikan SMPN 1
tahui tingkat efektivitas implementasi stan-
Godean, SMPN 1 Kalasan, dan SMPN 4
dar proses di SMPN 1 Godean, SMPN 1
Depok. Ketiga, pelaksanaan standar proses
Kalasan, dan SMPN 4 Depok.
pendidikan di SMPN 1 Godean, SMPN 1
Populasi penelitian ini adalah guru-
Kalasan, dan SMPN 4 Depok dengan kri-
guru dari SMPN 1 Godean, SMPN 1 Ka-
teria atau Standar Nasional Pendidikan. Ke-
lasan, dan SMPN 4 Depok. Jumlah Popu-
empat, mengidentifikasi kesenjangan (discre-
lasi sampel disajikan pada Tabel 1.
pancy) berupa persentase kesenjangan hasil
Tabel 1. Populasi Penelitian capaian program. Kelima, peneliti mema-
parkan nilai kesenjangan (discrepancy) yang
No Nama Sekolah Kepala Guru dihasilkan berdasarkan Standar Nasional
Sekolah Pendidikan di SMPN 1 Godean, SMPN 1
1 SMP Negeri 1 Godean 1 28 Kalasan, dan SMPN 4 Depok. Hasil eva-
2 SMP Negeri 1 Kalasan 1 45 luasi pelaksanaan Standar Nasional Pendi-
3 SMP Negeri 4 Depok 1 24 dikan tersebut kemudian digunakan untuk
Jumlah 3 97 mengungkap keefektifan standar proses
pendidikan yang diterapkan dan kesen-

Evaluasi Pelaksanaan Standar Proses Pendidikan ... − 63


Lantip D. Prasojo, Fredrik A. Kande, Amirul Mukminin
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

jangan antara reliatas di lapangan dengan pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dini-
kriteria keberhasilan. lai dengan menggunakan enam belas indi-
Pengumpulan data pada penelitian ini kator memperoleh skor total mencapai
dilakukan dengan menggunakan angket, wa- 97,28% dengan skor 1.214 dari skor ideal
wancara dan dokumentasi. Validitas instru- 1.248.
men penelitian melalui validitas internal. Pada kegiatan persiapan pelaksanaan
Pengujian validitas dengan validitas kons- pembelajaran diketahui bahwa total indika-
trak (construct validity). Setelah aspek-aspek tor dari aspek persiapan pelaksanaan pem-
pada instrumen dikonstruksi, instrumen ter- belajaran di SMPN SMPN 1 Godean, SMP-
sebut dikonsultasikan kepada ahli (experts N 1 Kalasan dan SMPN 4 Depok mencapai
judgement). Selanjutnya instrumen diujicoba- 97,18% dengan skor 758 dari skor ideal 780.
kan. Uji coba instrumen dilakukan di SMPN Lebih lanjut, kegiatan pendahuluan yang
1 Sleman dengan jumal responden 30 guru. dinilai dari sepuluh indikator memperoleh
Responden tersebut tidak lagi terlibat dalam total skor mencapai 96,15% dengan skor
pengambilan data sebenarnya. Hasil pengu- 750 dari skor ideal 780.
jian validitas dan reliabilitas menunjukkan
bahwa sebanyak 98 dari 123 item dinyata- Aspek Pelaksanaan Pembelajaran
kan valid dan reliabel, sementara sisanya 25 Aspek pelaksanaan pembelajaran me-
item dinyatakan gugur. miliki empat belas indikator. Total skor pe-
Data yang terkumpul kemudian di- laksanaan pembelajaran di SMPN SMPN 1
analisis dengan menggunakan teknik per- Godean, SMPN 1 Kalasan dan SMPN 4
sentase. Adapun kriteria evaluasi keefektifan Depok dari keempat belas indikator terse-
pelaksanaan standar proses yang digunakan but mencapai 96,98% dengan skor 1.059 da-
dalam penelitian ini mengacu pada Permen- ri skor ideal 1.092. Sedangkan pada kegiatan
diknas Nomor 41 tahun 2007 (Menteri penutup dan tindak lanjut pelaksanaan pem-
Pendidikan Nasional Republik Indonesia, belajaran diperoleh total skor mencapai
2007a). Standar kriteria yang dimaksud me- 96,15% dengan skor 300 dari skor ideal 304
liputi: (1) Perencanaan proses pembelajaran: yang dinilai berdasarkan empat indikator.
(a) Silabus; (b) Rencana Pelaksanaan Pem-
belajaran (RPP); (2) Pelaksanaan Pembel- Aspek Penilaian Pembelajaran
ajaran; (3) Penilaian, dan (4) Pengawasan Aspek penilaian pembelajaran memi-
pembelajaran. liki sembilan indikator. Total skor kesem-
Derajat capaian standar proses diukur bilan indikator dari aspek pelaksanaan peni-
menggunakan pengklasifikasian kategori kri- laian pembelajaran di SMPN 1 Godean,
teria berdasarkan persentase capaian indika- SMPN 1 Kalasan, dan SMPN 4 Depok
tor skala empat. mencapai 98,43% dengan skor 691 dari skor
ideal 702. Sedangkan total skor pemanfaat-
Hasil Penelitian dan Pembahasan an hasil penilaian yang dinilai dari empat
indikator mencapai 95,83% dengan skor
Aspek Perencanaan Pembelajaran 299 dari skor ideal 312.
Menyangkut aspek perencanaan pem- Aspek Pengawasan Pembelajaran
belajaran, khususnya dalam penyusunan si-
labus dinilai dengan menggunakan 13 indi- Aspek pengawasan di SMPN 1 Gode-
kator. Total skor ketiga belas indikator dari an, SMPN 1 Kalasan, dan SMPN 4 Depok
aspek perencanaan pembelajaran dalam memperoleh skor capaian 12 dari skor ideal
bentuk silabus di SMPN 1 Godean, SMPN 15. Indikator pelaksanaan pengawasan
1 Kalasan, dan SMPN 4 Depok mencapai memperoleh skor capaian 21 dari skor ideal
94,58% dengan skor capaian 959 dari jum- 21. Indikator pengecekan pengawasan
lah skor ideal 1.014. Selanjutnya aspek pe- memperoleh skor capaian 18 dari skor ideal
rencanaan dalam hal penyusunan rencana 21. Indikator tindak lanjut dan pelaporan

64 − Volume 22, No 1, June 2018


Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
Volume 22, No 1, June 2018

memperoleh skor capaian 24 dari skor ideal jadwal pelaksanaan evaluasi yang tepat
24. Skor total keempat indikator dari aspek waktu.
pengawasan pembelajaran di SMPN 1 Go- Selain delapan faktor pendukung pe-
dean, SMPN 1 Kalasan, dan SMPN 4 De- laksanaan standar proses pendidikan, terdapat
pok mencapai 96,15% dengan skor 75 dari beberapa faktor penghambat, yaitu: (1) guru
jumlah skor ideal 78. merasa kesulitan dalam merancang pembel-
ajaran aktif bagi peserta didik. (2) guru
Faktor Pendukung dan Penghambat merasa kesulitan dalam menentukan metode
Pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik pe-
Faktor pendukung dan penghambat serta didik. (3) guru merasa kurang mampu
pembelajaran yang dapat digali melalui pe- menginovasikan media pembelajaran. (4)
nelitian ini adalah: (1) guru merasa terbantu guru merasa kurang mampu mengaplikasi-
dalam pembuatan silabus dengan adanya kan metode yang sesuai dengan kondisi pe-
pelatihan yang diselenggarakan pihak seko- serta didik. (5) guru merasa kesulitan untuk
lah dengan skor capaian 72 dari skor ideal memotivasi kemauan belajar peserta didik.
78. (2) guru merasa terbantu dalam pem- (6) guru merasa kekurangan informasi baru
buatan RPP dengan adanya pelatihan yang (misalnya materi tambahan) yang sesuai de-
diselenggarakan pihak sekolah (74 dari skor ngan usia dan tingkatan kemampuan belajar
ideal 78). (3) guru merasa terbantu dalam peserta didik. (7) guru merasa kesulitan
kegiatan pembelajaran oleh fasilitas pembel- mengidentifikasi kemampuan peserta didik.
ajaran yang memadai dengan skor capaian Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran
74 dari skor ideal 78. (4) guru merasa ter-
Hasil evaluasi pelaksanaan pembel-
bantu dalam kegiatan pembelajaran dengan
ajaran di SMPN 1 Godean, SMPN 1 Ka-
lingkungan kelas yang kondusif (skor 77
lasan, dan SMPN 4 Depok dapat dilihat dari
dari skor ideal 78). (5) guru merasa terbantu
Tabel 2.
dalam kegiatan pembelajaran oleh peserta
didik yang kooperatif dengan skor capaian Tabel 2. Aspek Evaluasi Proses
77 dari skor ideal 78. (6) guru merasa men- Pembelajaran
capai tujuan pembelajaran karena peserta
didik mampu memahami materi dengan No Indikator Skor Skor
baik (skor perolehan 73 dari skor ideal 78). Ideal
(7) guru merasa terbantu dengan arahan 1 Silabus 94,58 100
kepala sekolah dalam menganalisis butir 2 RPP 97,28 100
soal (skor capaian 66 dari skor ideal 78). (8) 3 Persiapan Pembelajaran 97,18 100
Indikator guru dapat mengetahui hasil 4 Kegiatan Pendahuluan 96,15 100
belajar dengan jelas karena pelaksanaan 5 Kegiatan Pelaksanaan 96,98 100
evaluasi sesuai jadwal dengan skor 69 dari 6 Kegiatan Penutup 96,15 100
skor ideal 78. 7 Pelaksanaan Penilaian 98,43 100
Dengan demikian terdapat delapan Pembelajaran
aspek pendukung pembelajaran di SMPN 1 8 Pemanfaatan Hasil 96,15 100
Godean, SMPN 1 Kalasan, dan SMPN 4 PenilaianPembelajaran
Depok dengan skor perolehan mencapai 9 Tindak Lanjut Hasil 95,72 100
93,27% dengan skor 582 dari jumlah skor Penilaian Pembelajaran
ideal 624, yaitu pelatihan penyusunan sila- 10 Pendukung pembelajaran 93,27 100
bus, pelatihan penyusunan RPP, fasilitas 11 Penghambat pembelajaran 32,23 100
yang memadai, lingkungan kelas yang kon- 12 Pengawasan Pembelajaran 96,15 100
dusif, peserta didik yang kooperatif, keter-
Jumlah Skor 1.090,27 1.200
capaian tujauan pembelajara, arahan kepala
sekolah dalam menganalisis butir soal serta Rata-rata 90,86 100
Standar Deviasi 18,51

Evaluasi Pelaksanaan Standar Proses Pendidikan ... − 65


Lantip D. Prasojo, Fredrik A. Kande, Amirul Mukminin
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

Selanjutnya dapat ditunjukkan capaian Capaian implementasi standar proses


implementasi proses pembelajaran dari ke- pendidikan pada SMPN 1 Godean, SMPN
tiga SMPN di Kabupaten Sleman berdasar- 1 Kalasan dan SMPN 4 Depok dari kelima
kan komponen evaluasi pembelajaran stan- aspek memperlihatkan rata-rata total skor
dar proses pada Tabel 3. capaian 90,86 dengan kesenjangan (discre-
pancy) mencapai 9,14.
Tabel 3. Capaian Implementasi Standar Setelah mendapatkan data hasil beru-
Proses Pendidikan pa data kuantitatif yang menunjukkan skor
No Aspek Skor Kesen- rata-rata adalah 90,86% dengan standar de-
Capaian jangan viasi 18,51%, data tersebut dibandingan de-
(%) ngan tabel kriteria yang disusun berdasarkan
1 Perencanaan Pembelajaran rerata dan standar deviasi ideal seperti yang
a. Silabus 94,58 5,42 ditunjukkan pada Tabel 4.
b. RPP 97,28 2,72
Rata-rata 95,93 4,07 Tabel 4. Kriteria Evaluasi
2 Pelaksanaan Pembelajaran Nilai Interval Skor Kriteria
a. Persiapan Pembelajaran 97,18 2,82 A X< -1 SB Kurang efektif
b. Kegiatan Pendahuluan 96,15 3,85 X < 52.14
c. Kegiatan Pelaksanaan 96,98 3,02 B X < X -1SB Cukup efektif
d. Kegiatan Penuutup 96,15 3,85 64 11 < X > 52 14
Rata-rata 96,62 3,38
C X +1SB>X> X Efektif
3 Penilaian Pembelajaran
76,08>X ≥ 64.11
a. Pelaksanaan Penilaian 98,43 1,57
Pembelajaran D X + 1 SB Sangat efektif
b. Pemanfaatan Hasil 96,15 3,85 X ≥ 76,08
Penilaian Pembelajaran Keterangan:
c. Tindak Lanjut Hasil 95,72 4,28 X = Rerata skor ideal
Penilaian Pembelajaran = ½ (100 + 28,21)= 64.11
Rata-rata 96,77 3,23
SB = Simpangan baku skor ideal
4 Pengawasan Pembelajaran
a. Kegiatan Pengawasan 96,15 3,85 = 1/6 (100– 28.21)=11.97
Pembelajaran
Rata-rata 96,15 3,85 Berdasarkan deskripsi data pada Ta-
5 Dukungan Pembelajaran bel 4, maka proses pembelajaran, mulai dari
Pendukung 3,23 67,77 perencanaan, pelaksanaan, penilaian, peng-
pembelajaran yang awasan, kegiatan tindak lanjut serta faktor
membantu guru dalam pendukung dan penghambat pembelajaran
pelaksanaan merupakan aspek terpenting dalam penye-
pembelajaran lenggaraan pendidikan di sekolah. Oleh
Rata-rata 3,23 67,77 karena itu mutu pendidikan di sekolah dapat
6 Hambatan Pembelajaran diukur dari, pertama, efektivitas perencana-
a. Penghambat 30,45 69,55 an pembelajaran yang berkaitan dengan
pembelajaran yang silabus maupun RPP merupakan salah satu
membantu guru dalam tahapan penting dalam sistem pembelajaran.
pelaksanaan
Sebagaimana yang dikemukakan oleh
pembelajaran
Newman (Majid, 2008, pp. 15–16) bahwa
Rata-rata 30,45 69,55
perencanaan pembelajaran adalah proses
Rata-rata total 90,86 9,14
memilih, menetapkan dan mengembangkan
Standar Deviasi 18,51
pendekatan, metode dan teknik pembelajar-
an, menawarkan bahan ajar, dan menyedia-
kan pengalaman belajar yang bermakna ser-

66 − Volume 22, No 1, June 2018


Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
Volume 22, No 1, June 2018

ta mengukur tingkat keberhasilan proses dan tindak lanjut hasil penilaian pembel-
pembelajaran dalam mencapai hasil pembe- ajaran tercapai dengan kriteria “Sangat
lajaran. Hasil penelitian secara umum me- Efektif”. Hal tersebut menunjukkan bahwa
nunjukkan bahwa pencapaian pelaksanaan pelaksanaan penilaian pembelajaran yang
pe-rencanaan pembelajaran yang dilakukan dilaksanakan oleh guru telah sesuai dengan
oleh guru rata-rata tercapai dengan kriteria standar proses pembelajaran. Hasil peneliti-
“Sangat Efektif”. Hal tersebut berarti pe- an menunjukkan bahwa aspek penilaian
laksanaan perencanaan pembelajaran sudah proses pembelajaran di setiap SMP dapat di-
sesuai dengan standar proses pembelajaran urutkan skor capaian aspek penilaian proses
dimana hampir seluruh guru telah menyu- pembelajaran mulai dari SMPN 1 Godean,
sun rencana pembelajaran dengan maksi- SMPN 1 Kalasan dan SMPN 4 Depok.
mal, meskipun terdapat beberapa guru yang Lebih lanjut, Permendiknas Nomor 20 Tahun
tidak menganalisis ulang Standar Kompe- 2007 (Menteri Pendidikan Nasional Repub-
tensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) lik Indonesia, 2007b) menyatakan bahwa
yang ada pada Standar Isi (SI) pada penyu- pelaksanaan penilaian hasil belajar peserta
sunan silabus atau mengkaji ulang RPP yang didik pada pendidikan dasar dan menengah
dibuat. dilakukan berdasarkan pada prinsip-prinsip
Kedua, efektivitas pelaksanaan kegiat- yang meliputi: (1) sahih; (2) objektif; (3) adil;
an pembelajaran SMPN 1 Godean, SMPN 1 (4) terpadu; (5) terbuka; (6) menyeluruh dan
Kalasan dan SMPN 4 Depok secara umum berkesinambungan; (7) sistematis; (8) ber-
telah tercapai dengan kriteria “Sangat Efek- acuan kriteria; (9) akuntabel.
tif”. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran Keempat, efektivitas pengawasan atau
yang dilaksanakan oleh guru telah sesuai supervisi proses pembelajaran di SMPN 1
dengan standar proses pembelajaran. Hasil Godean, SMPN 1 Kalasan dan SMPN 4
penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan Depok. Prasojo & Sudiyono (2011, p. 1)
kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru mengungkapkan bahwa “supervisi merupa-
di setiap sekolah jika diurutkan skor keter- kan kegiatan bantuan pembinaan ke arah
capaian pelaksanaan perencanaan pembel- perbaikan pembelajaran”. Dari pernyataan
ajaran dari yang tertinggi menurut sekolah, tersebut dapat terlihat bahwa tujuan dari
yaitu SMPN 4 Depok, SMPN 1 Godean, supervisi yaitu perbaikan pembelajaran. Hal
dan SMPN 1 Kalasan. Lebih lanjut, Majid tersebut dapat dilakukan apabila kepala
(2008, p. 19) mengungkapkan bahwa proses sekolah melaksanakan kegiatan pengawasan
belajar mengajar merupakan interaksi yang secara rutin untuk mengetahui kelemahan-
dilakukan antara guru dan peserta didik kelemahan proses pembelajaran yang dila-
dalam suatu pengajaran untuk mewujudkan kukan oleh guru.
tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena Berdasarkan hasil penelitian pada
itu dalam proses belajar mengajar diharap- aspek pengawasan, kepala sekolah mengisi
kan guru tidak mendominasi kegiatan pem- seluruh pernyataan dari peneliti dengan
belajaran yang dapat membuat peserta didik jawaban “Ya”, hal tersebut menunjukkan
menjadi pasif. Guru berkewajiban untuk bahwa Kepala Sekolah SMPN 1 Godean
mempersiapkan metode atau strategi serta telah melaksanakan pengawasan sesuai pro-
media yang sesuai dengan materi yang di- sedur dengan baik. Namun dalam hal me-
ajarkan dan karakteristik peserta didik se- lakukan perencanaan dan pemetaan dalam
hingga dapat menarik minat peserta didik pengawasan pembelajaran yang meliputi
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses
Ketiga, efektivitas penilaian proses pembelajaran belum dilakukan. Hal terse-
pembelajaran SMPN 1 Godean, SMPN 1 but menunjukkan bahwa selama ini kepala
Kalasan dan SMPN 4 Depok yang terdiri sekolah belum turut serta dalam merencana-
dari tiga aspek, yaitu, pelaksanaan penilaian, kan metode pengawasan pembelajaran dan
pemanfaatan hasil penilaian pembelajaran tidak melakukan pemetaan pengawasan

Evaluasi Pelaksanaan Standar Proses Pendidikan ... − 67


Lantip D. Prasojo, Fredrik A. Kande, Amirul Mukminin
Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

pembelajaran. Pelaksanaan pengawasan laksanaan, penilaian, dan pengawasan di


pembelajaran dibagi ke dalam 4 (empat) SMPN 1 Godean, SMPN 1 Kalasan dan
aspek, yaitu aspek perencanaan pengawasan, SMPN 4 Depok telah tercapai dengan krite-
pelaksanaan pengawasan, pengecekan dan ria “Sangat Efektif”. Selanjutnya, diketahui
tindaklanjut atau pelaporan. Dari keempat bahwa terdapat delapan faktor yang men-
aspek tersebut aspek yang memiliki capaian dukung terlaksanaanya standar proses pen-
terendah, yaitu aspek perencanaan penga- didikan di sekolah, yaitu pelatihan penyu-
wasan. Secara keseluruhan, pelaksanaan sunan silabus, pelatihan penyusunan RPP,
pengawasan di SMPN 1 Godean, SMPN 1 fasilitas yang memadai, lingkungan kelas
Kalasan dan SMPN 4 Depok memperoleh yang kondusif, peserta didik yang koope-
capaian dengan kriteria “Sangat Efektif”, ar- ratif, ketercapaian tujauan pembelajara,
tinya pelaksanaan pengawasan sudah sesuai arahan kepala sekolah dalam menganalisis
dengan standar proses pembelajaran. butir soal serta jadwal pelaksanaan evaluasi
Selanjutnya, hasil penelitian menun- yang tepat waktu. Selain itu terdapat tujuh
jukkan bahwa terdapat delapan aspek pen- aspek yang menghambat pelaksanaan stan-
dukung pembelajaran di SMPN 1 Godean, dar proses atau kesulitan yang dihadapi guru
SMPN 1 Kalasan, dan SMPN 4 Depok dalam pelaksanaan standar proses, yakni
dengan skor perolehan mencapai 93,27% kesulitan dalam merancang pembelajaran
dengan skor 582 dari jumlah skor ideal 624, aktif bagi peserta didik, menentukan meto-
yaitu pelatihan penyusunan silabus, pelatih- de yang tepat sesuai dengan karakteristik
an penyusunan RPP, fasilitas yang memadai, peserta didik, menginovasikan media pem-
lingkungan kelas yang kondusif, peserta belajaran, mengaplikasikan metode yang se-
didik yang kooperatif, ketercapaian tujauan suai dengan kondisi peserta didik, memo-
pembelajara, arahan kepala sekolah dalam tivasi kemauan belajar peserta didik, mem-
menganalisis butir soal serta jadwal pelaksa- peroleh informasi baru yang sesuai dengan
naan evaluasi yang tepat waktu. usia dan tingkatan kemampuan belajar pe-
Hambatan pembelajaran yang dialami serta didik serta kesulitan dalam mengiden-
oleh guru diuraikan menjadi tujuh indikator, tifikasi kemampuan peserta didik.
yaitu: (1) guru merasa kesulitan dalam Berdasarkan hasil tersebut, maka di-
merancang pembelajaran aktif bagi peserta sarankan bagi kepala sekolah untuk menye-
didik; (2) guru merasa kesulitan dalam me- lenggarakan pengawasan dan evaluasi pem-
nentukan metode yang tepat sesuai dengan belajaran secara rutin, dengan terlebih da-
karakteristik peserta didik; (3) guru merasa hulu melakukan perencanaan dan pemetaan,
kurang mampu menginovasikan media sehingga dapat meningkatkan peran guru
pembelajaran; (4) guru merasa kurang melaksanakan standar proses pembelajaran.
mampu mengaplikasikan metode yang se- Kepala sekolah juga perlu menyelenggara-
suai dengan kondisi peserta didik; (5) guru kan pelatihan dan diskusi rutin untuk
merasa kesulitan untuk memotivasi kemau- perbaikan pembelajaran agar guru dapat
an belajar peserta didik. (6) guru merasa menyelesaikan permasalahan-permasalahan
kekurangan informasi baru (misalnya materi yang dihadapi dalam proses pembelajaran.
tambahan) yang sesuai dengan usia dan Selain itu, guru diharapkan dapat meng-
tingkatan kemampuan belajar peserta didik. evaluasi perencanaan pembelajaran yang di-
(7) guru merasa kesulitan mengidentifikasi sesuaikan dengan kondisi peserta didik dan
kemampuan peserta didik. karakterisktik materi pelajaran secara rutin.

Simpulan Daftar Pustaka


Berdasarkan hasil analisis yang dilaku- Lestarini, A. H. (2014). Rangking mutu
kan dapat disimpulkan bahwa efektivitas pendidikan RI di dunia paling jeblok.
implementasi standar proses pendidikan Okezone News. Retrieved from
pada aspek perencanaan pembelajaran, pe- https://news.okezone.com/read/2014

68 − Volume 22, No 1, June 2018


Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan
Volume 22, No 1, June 2018

/05/13/373/984246/rangking-mutu- tahun 2007 tentang standar penilaian


pendidikan-ri-di-dunia-paling-jeblok pendidikan (2007).
Majid, A. (2008). Perencanaan pembelajaran Prasojo, L. D., & Sudiyono. (2011). Supervisi
mengembangkan standar kompetensi guru. pendidikan. Yogyakarta: Gava Media.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Provus, M. (1969). The discrepancy evaluation
Menteri Pendidikan Nasional Republik modelan approach to local program
Indonesia. Peraturan Menteri improvement and development. Pensylvania:
Pendidikan Nasional Republik PittsburgPublic School.
Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 Sugiyono. (2014). Metode penelitian pendidikan
tentang Standar Proses untuk Satuan pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R &
Pendidikan Dasar dan menengah D. Bandung: Alfabeta.
(2007).
Usman, H. (2014). Manajeman: teori, praktik,
Menteri Pendidikan Nasional Republik dan riset pendidikan (4th ed.). Jakarta: PT
Indonesia. Permendiknas nomor 20 Bumi Aksara.

Evaluasi Pelaksanaan Standar Proses Pendidikan ... − 69


Lantip D. Prasojo, Fredrik A. Kande, Amirul Mukminin

Anda mungkin juga menyukai