Anda di halaman 1dari 30

TUGAS MATA KULIAH

PERENCANAAN PENYULUHAN PERTANIAN

METODE PENYULUHAN PARTISIPATIF

Oleh:

Akhmad Nufal Firdauzi

(07.2.2.16.2146)

PENYULUHAN PETERNAKAN 1A

SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN


MALANG

METODE PENYULUHAN PERTANIAN


A. PENGERTIAN METODE PENYULUHAN PERTANIAN
Metode Penyuluhan Pertanian dapat diartikan sebagai cara atau teknik
penyampaian materi penyuluhan oleh para penyuluh kepada para petani
beserta keluarganya baik secara langsung maupun tidak langsung, agar
mereka tahu, mau dan mampu menerapkan inovasi (teknologi baru).
Metode Penyuluhan Pertanian Cara atau teknik penyampaian materi
penyuluhan pertanian melalui saluran / media komunikasi oleh penyuluh
pertanian kepada petani beserta keluarganya agar mereka bisa dan
membiasakan diri menggunakan teknologi baru, baik secara langsung
ataupun tidak langsung
B. TUJUAN
Membantu dalam menyampaikan materi penyuluhan pertanian kepada
petani beserta keluarganya agar materi tersebut bisa diterima secara efektif
oleh petani dan bisa menimbulkan perubahan-perubahan perilaku sesuai
dengan yang diinginkan.
C. PENGGOLONGAN METODE PENYULUHAN PERTANIAN
1. Berdasarkan Teknik Komunikasi
Metode penyuluhan pertanian langsung (direct communications),
Metode langsung digunakan waktu berhadapan muka ke muka
dengan sasarannya dan berdialog dengan petani dan keluarganya.
contohnya demonstrasi, ceramah, kursus tani, obrolan sore. Metode
yang langsung ini dianggap lebih efektif, meyakinkan dan
mengakrabkan hubungan antara penyuluh dan sasaran. Dalam
kondisi terbatasnya personalia, kurangnya transport, terbatasnya
biaya, maka metode ini dianggap mahal.
Metode penyuluhan pertanian tidak langsung (indirect
communication). Metode ini megunakan penyampaian pesan melalui
perantara (medium atau media) contohnya; media cetak (brosur,
majalah, surat kabar, dsb), media elektronik (radio, televisi, dsb),
media pertunjukan atau sandiwara, pameran dll. Metode tidak
langsung dapat menolong banyak sekali apabila metode langsung
tidak memungkinkan digunakan terutama dalam upaya menarik

2.

perhatian dan menggugah hati sasaran. Siaran lewat radio dan


televisi dapat menarik perhatian bila ditangani secara tepat. Pameran
yang baik diselenggarakan akan memberikan kesan yang lama dan
meyakinkan. demikian pula halnya dengan pertunjukan film dan
slide, yang sekaligus dapat memberikan hiburan dan pengetahuan
umum kepada masyarakat di pedesaan.
Berdasarkan Sasaran Yang Ingin Dicapai
Pendekatan perorangan digunakan untuk berhubungan langsung
maupun tidak langsung dengan masing-masing orangnya. Hasil
survey membuktikan bahwa metode perorangan ini memberi
pengaruh 17%-18% terhadap semua metode. Contohnya kunjungan
ke rumah, ke sawah, ke kantor, pengiriman surat atau melalui
telepon. Dalam banyak hal hubungan perseorangan diperlukan agar
petani menerapkan rekomendasi yang dianjurkan.
Pendekatan Kelompok digunakan untuk menyampaikan pesan
kepada kelompok. Metode ini sesuai dengan keadaan dan norma
sosial dari masyarakat pedesaan Indonesia seperti hidup
berkelompok, bergotong-royong dan berjiwa musyawarah. Metode
ini dapat meningkatkan tahapan minat dan perhatian ke tahapan
evaluasi dan mencoba menerapkan rekomendasi yang dianjurkan.
Hasil survey membuktikan bahwa metode kelompok ini memberikan
pengaruh 25% terhadap semua metode. Contoh metode ini adalah
pertemuan, demonstrasi, karyawisata, pameran, perlombaan, diskusi
kelompok, kursus dll
Pendekatan Massal digunakan untuk menyampaikan pesan langsung
atau tidak langsung kepada banyak orang sekaligus pada waktu
hampir bersamaan. Metode ini digunakan untuk menarik minat dan
perhatian masyarakat akan suatu rekomendasi usaha tani. Hasil
survey membuktikan bahwa metode massal ini memberikan
pengaruh 37% terhadap semua metode. contohnya pidato dalam
pertemuan besar, siaran pedesaan, lewat radio atau tv, pertunjukan
wayang, sandiwara atau dagelan, penyebaran bahan cetakan,
penempelan poster, pembentangan spanduk, dll. Adapun sebanyak
19% disebabkan pengaruh tidak langsung seperti informasi antar
tetangga, percakapan/obrolan, kunjungan dan memperhatikan
sesuatu di pinggir jalan. Sebagai kesimpulan dapat dikemukan
bahwa untuk melakukan kegiatan penyuluhan pertanian yang baik
perlu digunakan berbagai macam metode.

3.

Berdasarkan Indera Penerima


Penglihatan/visual (pesan diterima melalui penglihatan) contoh ;
Publikasi barang cetakan, gambar, poster
Pertunjukanfilm bisu dan slide tanpa penjelasan lisan
Pameran tanpa penjelasan lisan, surat menyurat,
Pendengaran/Audio (pesan diterima melalui indera pendengaran)
contoh; Siaran radio, tape recorder, Hubungan telephone Pidato,
ceramah.
Kombinasi/Audio-visual (pesan dapat diterima melalui indera
penglihatan & pendengaran sekaligus). Pertunjukan film bersuara
Siaran televisi, wayang, sandiwara Demonstrasi, kursus (di kelas &
praktek) Pameran, Karyawisata.
Anita Gamadi dlm bukunya Penyuluhan kepada Rakyat Tani
menyatakan bahwa penangkapan pesan dari mendengarkan saja(10%)hasil
penangkapan dari melihat (50%) sedangkan hasil penangkapan dari
mengerjakan sendiri (90%). Mardikanto (1993) menggolongkan metode
penyuluhan pertanian berdasarkan pendekatan proses komunikasi sebagai
berikut ;
1. Berdasarkan media yang digunakan
Media lisan, melalui komunikasi langsung seperti tatap muka dan
ceramah
Media cetak seperti folder, brosur dan majalah
Media terproyeksi seperti melalui siaran tv dan pertunjukan film
2. Berdasarkan sifat hubungan penyuluh pertanian dan sasaran
Komunikasi langsung seperti tatap muka dan anjangsana
Komunikasi tidak langsung seperti melalui surat dan penggunaan
media
3. Berdasarkan psiko sosial sasaran
Pendekatan perorangan seperti kunjungan/anjangsana
Pendekatan kelompok seperti kursus tani dan pertemuan kelompok
Pendekatan massal seperti pemutaran film dan pameran
D. DASAR-DASAR PERTIMBANGAN DALAM PEMILIHAN
METODE PENYULUHAN PERTANIAN
Sasaran (tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap, sosial
budaya, jumlah sasaran)

Sumberdaya penyuluh (kemampuan penyuluh, materi penyuluhan,


sarana dan biaya penyuluhan)
Keadaan wilayah sasaran (musim, keadaan usahatani, keadaan
lapangan, kebijakan pemerintah)
E. METODE PENYULUHAN PARTISIPATIF
Penyuluhan Pertanian Partisipatif : Pendidikan luar sekolah (non formal)
bagi petani, nelayan beserta keluarganya serta anggota masyarakat
pertanian lainnya melalui upaya pemberdayaan dan pengembangan
kemampuan untuk memecahkan masalah sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi wilayahnya.
Prinsip-prinsip:
1. Menolong diri sendiri Prinsip menolong diri sendiri memberikan
landasan bahwa penyuluhan partisipasif membangun kapasitas dan
kemampuan petani beserta keluarganya dalam memanfaatkan
potensi sumber daya yang dimiliki untuk menolong diri sendiri tanpa
harus menunggu bantuan orang lain atau tergantung kepada pihak
luar.
2. Partisipasi Memberikan penyuluhan partisipasif melibatkan petani
beserta keluarganya mulai dari identifikasi kebutuhan, perencanaan,
pelaksanaan, monitoring sampai evaluasi. Wujud keterlibatan
tersebut adalah kesadaran dan kemauan mereka untuk datang,
mendengar, berkomunikasi searah, berkomunikasi dua arah,
membangun kesepakatan untuk mencapai tujuan bersama, membuat
keputusan, berbagi resiko, bermitra, sampai mampu mengelola
sendiri
3. Kemitrasejajaran Memberikan landasan bahwa penyuluhan
partisipatif diselenggarakan berdasarkan atas kesamaan kedudukan
antara penyuluh dengan petani dan keluarganya. Dengan demikian
penyuluhan pertanian mempunyai kedudukan sebagai mitra sejajar
petani dan keluarganya.
4. Demokrasi Memberi landasan bahwa dalam penyuluhan pertanian
partisipatif seluruh kegiatan mulai dari identifikasi kebutuhan,
perencanaan, pelaksanaan, monitoring, sampai evaluasi
diselenggarakan dari petani oleh petani dan untuk petani.
5. Keterbukaan. Memberikan landasan bahwa dalam penyuluhan
partisipatif seluruh kegiatan mulai dari identifikasi kebutuhan,

perencanaan, pelaksanaan, monitoring sampai evaluasi


diselenggarakan secara terbuka. Setiap petani mempunyai akses
yang sama untuk mendapatkan informasi sehingga timbul rasa saling
percaya dan kepedulian besar.
6. Desentralisasi. Memberi landasan bahwa penyuluhan partisipatif
mulai dari identifikasi kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan,
monitoring sampai evaluasi dititikberatkan pada daerah kabupaten /
kota dengan melaksanakan otonomi luas, nyata dan bertanggung
jawab.
7. Keswadayaan. Memberi landasan bahwa penyuluhan partisipatif
mulai dari identifikasi kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan,
monitoring sampai evaluasi diselenggarakan atas dasar swadaya
petani & keluarganya yang diwujudkan dengan cara
menyumbangkan tenaga & material yang mereka miliki untuk
melaksanakan semua kegiatan.
8. Akuntabilitas. Memberi landasan bahwa penyuluhan partisipatif
mulai dari identifikasi kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan,
monitoring sampai evaluasi dipantau dan diawasi oleh petani beserta
keluarganya serta masyarakat tani lainnya.
9. Menemukan sendiri. Memberi landasan bahwa penyuluhan
partisipatif bukan hanya sekedar transfer paket teknologi untuk
diadopsi oleh petani beserta keluarganya sebaliknya penyuluhan
partisipatif ditujukan untuk memperkuat kapasitas masyarakat tani
setempat dalam proses penciptaan dan pengembangan inovasi
melalui kegiatan studi / kajian yang dilakukan oleh mereka sendiri
dan penggalian informasi mengenaik aspek biofisik (agroklimat),
sosial dan ekonomi sampai dengan penyebarluasan pengetahuan,
pengalaman dan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan mereka
dan potensi wilayah masing masing. Termasuk juga disini
kemampuan untuk memanfaatkan dan mengembangkan kearifan
lokal. Kegiatan ini selanjutnya dimaksudkan untuk membuat rencana
kegiatan kelompok, rencana kegiatan desa, kecamatan serta
kabupaten.
10.
Membangun pengetahuan. Memberi landasan bahwa
penyuluhan partisipatif diselenggarakan untuk memperkuat kegiatan
wadah / keras belajar petani secara berkesinambungan dalam rangka
meningkatkan pengetahuan, wawasan, ketrampilan, sikap, dan
perilaku positif, membangun etos kerja keras, produktif, efisien,
disiplin dan jiwa serta semangat kewirausahaan yang pandai melihat
dan memanfaatkan peluang serta pantang menyerah atau putus asa.

11.
Kerja sama dan Koordinasi. Memberi landasan bahwa
penyuluhan partisipatif diselenggarakan atas dasar kerja sama dan
koordinasi yang intensif baik diantara peneliti, penyuluh, dan petani
beserta keluarganya serta masyarakat tani lainnya maupun dengan
pihak-pihak terkait. Kerja sama dan koordinasi ini dilakukan secara
perorangan maupun melalui kelembagaan baik perusahaan swata,
LSM, Perguruan tinggi, lembaga-lembaga penelitian. Dinas-dinas
lingkup dan luar sektor pertanian maupun lainnya. Kerja sama dan
koordinasi ini dilaksanakan secara terpadu dan berorientasi kepada
kebutuhan petani beserta keluarganya sehingga memberi efek saling
memperkuat bagi upaya pemberdayaan petani dan keluarganya.
Dalam kenyataannya peran penyuluh mengalami gelombang pasang
surut sesuai dengan kebutuhan dan tuntutannya. Pada saat dimana
suatu program pembangunan didominasi oleh peran pemerintah dan
peran masyarakat sipil lemah, maka penyuluhan lebih ditetapkan
sebagai usaha mengendalikan atau memanipulasi lingkungan
sedemikian rupa sehingga dapat mempengaruhi orang-orang tertentu
untuk mau merubah pola perilakunya untuk memperbaiki mutu
kehidupan mereka. Sebaliknya jika peran masyarakat sipil kuat dan
ditempatkan sebagai subyek sasaran penyuluhan, maka penyuluhan
tidak lain adalah pemberdayaan sasaran penyuluhan tersebut.
F. PRINSIP-PRINSIP METODE PENYULUHAN PERTANIAN

Pengembangan untuk berfikir kreatif


Lokasi kegiatan petani
Keterikatan dengan lingkungan social
Keakraban hubungan dengan petani
Terciptanya perubahan

G. JENIS-JENIS METODE PENYULUHAN PERTANIAN


1. KUNJUNGAN (RUMAH DAN USAHA TANI)
PENGERTIAN
Suatu hubungan langsung antara penyuluh dengan petani dan keluarganya
secara terencana di rumah atau di lahan usaha taninya untuk tujuan
tertentu. Bisa juga disebut anjangsana atau anjangkarya

TUJUAN
Berkenalan dan untuk mendapatkan kepercayaan petani dan
keluarganya
Bertukar pikiran
Mengajar ketrampilan
Mencari atau memberi informasi secara langsung
Menemukan masalah-masalah yang tidak disadari oleh sasaran
MANFAAT

Memperat hubungan antara penyuluh dengan sasaran


Dapat memecahkan masalah yang dihadapi sasaran secara individual
Dapat menjelaskan secara langsung dan terinci suatu rekomendasi
Dapat memantau sampai sejauh mana suatu rekomendasi telah
diterapkan oleh sasaran
Dapat merencanakan kegiatan penyuluhan dari hati ke hati
Menumbuhkan kepercayaan kepada penyuluh bila anjurannya
diterima
Mendorong petani untuk berusaha tani lebih baik karena adanya
pelayanan untuk kepentingan mereka sendiri
Mempercepat proses adopsi
Penyebaran informasi ke petani lain akan lebih cepat

HAMBATAN
Memerlukan waktu dan tenaga yang lebih banyak jika dibandingkan
dengan metode lain
Jumlah petani yang dapat dikunjungi terbatas
Kunjungan yang sering dilakukan kepada seorang petani akan
menimbulkan prasangka pada petani-petani lainnya
HAL-HAL YANG HARUS DIPERSIAPKAN
Persiapan yang matang merupakan kunci keberhasilan suatu kunjungan
sebelum berkunjung :

Tentukan tujuan yang ingin dicapai san kegiatan apa yang akan
dilakukan selama kunjungan
Perlu mengetahui keadaan petani, keluarga tani dan usahanya
Perlu mengetahui spesifik informasi tentang masalah yang dihadapi
petani yang akan dikunjungi
Rencanakan lamanya waktu kunjungan
Selama berkunjung
Ikuti adat istiadat atau kebiasaan setempat dalam hubungan dengan
tata cara bertamu
Bicaralah hal-hal yang menarik perhatian
Biarkan petani berbicara sebanyak-banyaknya dan jangan memotong
pembicaraan
Bicara bila petani itu bertanya
Harus sungguh-sungguh dalam membuat pernyataan sehingga tidak
menimbulkan keraguan pada petani
Hindarkanlah terjadinya perdebatan yang berkepanjangan
Biarkan petani merasa sebagai pemrakarsa gagasan-gagasan yang
baik
Catat hal-hal yang tidak dapat terpecahkan selama berdikusi dengan
petani
Bersikaplan jujur dalam mengajar maupun dalam belajar.
Bila memungkinkan bawalah bahan-bahan bacaan untuk diberikan
kepada petani,
Ada baiknya merencanakan kunjungan ke beberapa petani untuk
menghemat waktu dan pada akhir kunjungan, undanglah petani
untuk datang ke Balai Penyuluhan Pertanian

2. DEMONSTRASI
PENGERTIAN
Demonstrasi merupakan suatu metode untuk memperlihatkan secara nyata
tentang cara atau hasil penerapan teknologi pertanian yang telah terbukti
mnguntungkan bagi petani dan keluarganya

Teknologi yang didemonstrasikan sudah teruji baik dari mudahnya


diterapkan secara ekonomi menguntungkan dan sosial budaya dapat
diterima
TUJUAN
Menyakinkan sasaran akan suatu cara yang lebih baik dan
menguntungkan
Menunjukan hasil sesuatu cara baru
Memperlihatkan keuntungan dari suatu anjuran
Terbukanya kesempatan bagi sasaran untuk berperan aktif dalam
kegiatan pembangunan pertanian
Terbukanya kesempatan bagi sasaran untuk meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan secara lebih nyata.
MANFAAT

Efektif untuk mengajarkan keterampilan


Menumbuhkan kepercayaan
Merangsang kegiatan
Dapat memberikan keterangan dengan fakta-fakta yang nyata
Menumbuhkan sikap kepemimpinan

HAMBATAN

Tidak dapat dipakai untuk semua kegiatan


Memerlukan banyak persiapan, peralatan dan ketrampilan
Hasilnya dapat rusak karena faktor lain.
Bila gagal merugikan kegiatan atau program selanjutnya

3. KAJI TERAP
PENGERTIAN
Metode penyuluhan pertanian untuk meningkatkan kemampuan petani
dalam memilih paket teknologi usaha tani yang telah rekomendasi sebelum
di demonstrasikan dan atau dianjurkan, yang pelaksanaannya dilakukan

oleh petani maju di lahan usahataninya dengan bimbingan penyuluh


pertanian.
TUJUAN
Meyakinkan paket teknologi usaha tani yang paling sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan serta kondisi usaha tani dan sosial
ekonomi petani di wilayah tertentu
Mempercepat penyebaran informasi teknologi pertanian yang telah
direkomendasikan secara umum.
MANFAAT
Merangsang petani maju dan petani lain untuk menerapkan paket
teknologi,
Keberhasilan anjuran cukup besar
KELEMAHAN
Kurang dapat menyerap peserta
Membutuhkan biaya yang cukup besar
PELAKSANAAN
Persyaratan ; Materi kaji terap, metode pengkajian dan penerapan,
lokasi, pelaksanaan kaji terap
Tatalaksana ; Persiapan (perencanaan), Pelaksanaan (musyawarah,
penetapan jadwal, penyediaan sarana, teknik budidaya,
pencatatan/pelaporan, pengolahan hasil).
Pembinaan ; Tingkat pusat (penyusunan pedoman, pembinaan &
pengendalian, supervisi), Tingkat pronvinsi (juklak, juknis,
pembinaan opersional penyelenggara, supervisi), Tingkat kabupaten
(bimbingan penyelenggara kaji terap, bimbingan teknis, bimbingan
organisasi & adminitrasi)
Pemantauan & Evaluasi
4. KURSUS TANI

PENGERTIAN
Proses belajar mengajar yang diperuntukan bagi petani dan keluarganya
termasuk juga wanita tani dan taruna tani yang diselenggarakan secara
sistimatis, teratur dan dalam jangka waktu tertentu.
TUJUAN
Meningkatkan pengetahuan dan kecakapan agar dapat memecahkan
masalah-masalah yang dijumpai dalam berusaha tani
Meningkatkan pengetahuan, kecakapan dan ketrampilan ibu tani
dalam membantu memecahkan masalah-masalah usaha tani yang
dihadapi keluarganya dan bidang kerumahtanggaan yang berkaitan
erat dengan pertanian
Meningkatkan pengetahuan, kecakapan dan ketrampilan dalam
menerapkan teknologi yang lebih menguntungkan
Mempersiapkan pemuda-pemudi tani sebagai petani yang dinamis
Menumbuhkan calon-calon kontak tani dan kontak wanita tani yang
bersedia dan mampu menyebarkan teknologi yang lebih
menguntungkan.
Menggugah dan mengembangkan kesadaran swadaya keluarga tani
MANFAAT
Kursus tani yang diselenggarakan dengan baik, akan memberikan manfaat
antara lain :
Menghasilkan petani yang cukup berpengetahuan, cakap dan
terampil dalam mengelola usahataninya
Menghasilkan ibu-ibu tani yang dapat membantu mengelola usaha
tani dan menciptakan keluarga sejahtera
Menghasilkan pemuda-pemudi tani yang siap menggantikan orang
tua mereka sebagai petani yang lebih maju.
Mempercepat proses adopsi teknologi baru
Menciptakan keakraban penyuluh, petugas pertanian lainnya dengan
petani
Mendorong terbentuknya kelompok tani

Menghasilkan kontak tani dan kelompok wanita tani


PENYELENGGARAAN KURSUS TANI
Penyelenggaraan kursus tani meliputi 3 tahapan yaitu tahapan
perencanaan, pelaksanaan, dan tahap evaluasi serta bimbingan lanjutan.

Perencanaan
Menetapkan kebutuhan belajar ; dilakukan dengan cara
Wawancara dengan calon peserta kursus
Pengamatan di lapangan
Pengumpulan informasi dari pejabat dan tokoh masyarakat setempat
Pertemuan atau musyawarah khusus dengan calon peserta kursus
Merumuskan tujuan belajar
Sasaran didik
Perilaku yang diubah
Materi yang diajarkan
Lingkungan
Menetapkan materi pelajaran
Berkaitan erat dengan masalah yang dihadapi sesuai dengan
kebutuhan belajar yang telah ditetapkan
Praktis dan langsung dapat memecahkan masalah sehingga akan
menimbulkan motivasi yang kuat
Sederhana sehingga mudah dipahami
Spesifik dan ruang lingkupnya terbatas
Sesuai dengan keadaan teknis usaha tani dan sosial ekonomi peserta
kursus
Jumlah materi yang diajarkan terbatas sesuai dengan kemampuan
peserta, tenaga pengajar, biaya dan waktu yang tersedia
Menyusun rencana pengajaran
Kursus belajar lebih terarah sesuai dengan tujuan pengajaran
Pengajar mengetahui pokok-pokok materi yang akan diajarkan
Peserta dapat mengetahui materi yang akan diajarkan. Dalam
menyusun rencana pengajaran sebaiknya perimbangan antara jam
pelajaran teori dan praktek adalah 75% dan 25% atau 60% dan 40%
Pemilihan metode pengajaran

Metode pengajaran yang dapat digunakan untuk menambah pengetahuan


antara lain ; ceramah, tanya jawah, kuliah, pemberian tugas, dan
widyawisata. Metode pengajaran yang digunakan untuk melatih
ketrampilan dapat menggunakan metode demonstrasi, praktek, dan kerja
kelompok.
Penetapan pengajar
Pengajar dapat berasal dari petugas lingkup pertanian atau petugas lainnya
sesuai dengan materi yang telah ditentukan. Pengajar hendaknya
menguasai materi yang diajarkan memahami masalah pertanian dan dapat
mengajar.
Penetapan peserta
Syarat utama peserta kursus tani adalah benar-benar petani, bersedia
mengikuti kursus sampai selesai dan belum pernah mengikuti yang sama.
Dalam penetapan peserta, prioritas dapat diberikan kepada petani yang
berpotensi menyebarluaskan pngetahuan dan ketrampilannya kepada
petani lain dari yang tingkat kebutuhan belajar tinggi.
Jumlah peserta yang ideal paling banyak 30 orang untuk setiap kursus.
Untuk kelancaran. proses belajar hendaknya peserta homogen dalam hal
ini tingkat pendidikan, jenis dan tingkat kebutuhan belajar serta usaha
pokok yang dikelolanya, jika ada perbedaan hendaknya tidak mencolok.
Pemilihan tempat, dan jadwal kursus
Tempat penyelenggaran kursus harus memenuhi beberapa syarat antara
lain ;

Tersedia ruang belajar yang memadai


Mudah didatangi
Berdekatan dengan tempat praktek
Jadwal kursus hendaknya tidak banyak mengganggu kegiatan pokok
pengajar/petugas. Karena itu sebaiknya kursus dilaksanakan pada
sore atau malam hari. Lamanya kursus tergantung dari jam pelajaran
dan frekuensi pengajaran.
Perumusan rencana evaluasi
Evaluasi belajar dilaksanakan untuk mengukur tingkat keberhasilan tujuan
pengajaran. Rencana evaluasi disusun sebelum kursus dilaksanakan.

Berdasarkan pelaksanaannya evaluasi terdiri dari evaluasi awal, antara dan


evaluasi akhir. Evaluasi ini hanya dilakukan untuk menilai pengetahuan
dan ketrampilan peserta sebelum dan sesudah kursus.Bila rencana telah
tersusun, ada baiknya dikonsultasikan dengan pejabat pemerintah setempat
yang terlibat dalam kegiatan kursus untuk mendapatkan saran, perbaikan,
dukungan dan izin penyelenggaraan.
Pelaksanaan kursus
Persiapan
Undanglah calon peserta dan pengajar dengan undangan khusus untuk
memberitahukan tempat dan waktu kursus, rencana pelajaran dan hal-hal
yang harus dipersiapkan peserta dan pengajar.Undangan disampaikan
paling lambat seminggu sebelum waktu pelaksanaan berlangsung. siapkan
pula tempat penyelenggaraan dan sarana pengajaran yang diperlukan.
Pemberian pelajaran
Ada 5 prinsip belajar yang harus mewarnai kegiatan mengajar dari setiap
pengajar kursus tani yaitu ;
Belajar dengan mengerjakan
Belajar dengan memecahkan masalah
Partisipasi aktif dari peserta
Belajar dari pengalaman
Penggunaan pendekatan multi media
Karena itu dalam memberikan pelajaran, beberapa hal yang harus diingat
oleh para pengajar adalah :
Menumbuhkan gairah belajar
Memberikan kesempatan para peserta mengungkapkan pengalaman
yang berkaitan dengan materi pelajaran
Memberikan kesempatan bertanya
Memberikan kesempatan mencoba, bila mengajar ketrampilan
Memberitahukan kesalahan yang dilakukan peserta dan menunjukan
cara yang benar
Berusaha membangkitkan minat, perhatian dan keinginan untuk
mengetahui lebih lanjut materi yang diajarkan
Mengaktifkan para peserta
Evaluasi dan bimbingan lanjutan

Evaluasi dilakukan sesuai dengan rencana yang telah diputuskan bersama.


Untuk menilai efektifitas penerapan praktis dari kursus yang telah
dilaksanakan dapat dilakukan evaluasi lapangan setelah peserta kembali ke
tempat asalnya. Sebagai bukti telah mengikuti kursus dan untuk
merangsang peserta bersungguh-sungguh dalam mengikuti kursus, berilah
tanda surat tamat kursus tani bagi peserta yang telah mengikuti kursus
dengan baik. Surat tersebut juga merupakan kebanggaan peserta.
Bimbingan lanjutan dilakukan untuk membantu lulusan menerapkan hasil
belajar, mengembangkan kepemimpinan agar dapat menyebarkan
pengetahuan dan ketrampilan yang mereka miliki serta mendapatkan data
tentang manfaat kursus yang telah diselenggarakan. Bimbingan lanjutan
juga akan lebih mengakrabkan dan pengajar dengan para lulusan kursus.
Bimbingan lanjutan ini dapat dilakukan dengan cara memberikan bahan
bacaan, mengadakan kunjungan, mengadakan pertemuan atau
menyelenggarakan perlombaan atau lulusan.

1. KARYA WISATA
PENGERTIAN
Kegiatan perjalanan secara bersama dilakukan oleh sejumlah petani untuk
mempraktekan hasil suatu pengajaran atau melakukan suatu pengajaran
atau melakukan suatu karya yang bermanfaat di tempat yang dituju.
TUJUAN
Meyakinkan dan memberikan kesempatan kepada petani untuk melihat
sendiri hasil penerapan teknologi baru, demonstrasi, suatu ketrampilan,
alat baru dan sebagainya serta mempraktekannya dan juga untuk
memperoleh pandangan dari hasil pembangunan daerah.

MANFAAT
Memberikan motivasi kepada petani untuk melakukan sesuatu
kegiatan.
Memberikan keakraban di antara sesama petani
Memperluas wawasan
Menumbuhkan sikap kepemimpinan
KELEMAHAN
Biaya relatif mahal
Sulit untuk memenuhi keinginan semua peserta
Salah obyek akan menimbulkan kekecewaan
Seringkali menghadapi hambatan sarana dan prasaran
TEKNIS PELAKSANAAN
Buatlah perencanaan partisipasif karya wisata yang meliputi
penentuan tempat yang akan dikunjungi, demonstrator, perjalanan,
biaya pelaksanaan, susunan peserta, pimpinan serta pejabat, yang
dikunjungi.
Selalu mengupayakan kepentingan kelompok
Kesempatan seluasnya kepada peserta
Bantu membuat catatan
Atur jadwal agar tidak terlalu padat.
Kesempatan kepada peserta untuk menguraikan hasil usaha mereka
sendiri
1. TEMU USAHA
PENGERTIAN
Pertemuan antar petani dengan pengusaha di bidang pertanian dengan
tujuan untuk tukar menukar informasi, baik mengenai teknologi produksi
maupun pemasaran untuk dapat menumbuhkan, meningkatkan, dan
memperluas terjadinya transaksi usaha.
TUJUAN
Menumbuhkan rangsangan ke arah usaha tani komesil, kerjasama
usaha dan kewiraswastaan

Terbukanya kesempatan menambah pengetahuan di bidang


pemasaran teknologi dan di bidang pengolahan hasil.
Mempromosikan dan mempercepat penggunaan barang-barang
produksi dalam negeri
MANFAAT
Menumbuhkan kegiatan usaha tani yang berorientasi kepada pasar
sehingga keuntungan yang diperoleh meningkat
1. WIDYAWISATA
PENGERTIAN
Merupakan perjalanan bersama yang dilakukan oleh kelompok tani untuk
belajar dengan melihat suatu penerapan teknologi dalam keadaan
sesungguhnya atau melihat suatu akibat tidak diterapkannya teknologi
yang dianjurkan di suatu tempat.
TUJUAN
Meyakinkan sasaran dengan menyaksikan sendiri hasil penerapan
suatu teknologi, demonstrasi ketrampilan dan alat bantu
Membantu sasaran mengenal masalah, menumbuhkan minat dan
memperhatikan serta motivasi untuk melakukan suatu hal.
MANFAAT
Membina keakraban,
Menimbulkan pengertian yang lebih jelas dan memperluas wawasan,
Memotivasi peserta untuk melakukan suatu kegiatan,
Menumbuhkan sikap kepemimpinan
Hal-hal yang Harus Diperhatikan
Tujuan kegiatan, materi & lokasi widyawisata & kesiapan pihak
yang dikunjungi,
Lama kunjungan dan jadwal acara
Jumlah peserta dan pendamping
Organisasi, lengkap dengan pembagian tugas
Sarana dan biaya yang diperlukan

1. PERLOMBAAN
PENGERTIAN
Merupakan kegiatan yang dapat menumbuhkan persaingan sehat antara
petani dalam mengejar suatu prestasi yang diinginkan. Kegiatan ini
diperlukan untuk mendorong petani agar mau dan mampu meningkatkan
usaha taninya dan kesejahteraannya
TUJUAN
Menarik perhatian terhadap sesuatu hal dalam usaha tani
Meningkatkan prestasi dalam berusaha tani
Menumbuhkan dan meningkatkan peran serta dalam program
pembangunan
Menumbuhkan kegiatan kerja sama diantara petani
MANFAAT
Secara swadaya meningkatkan mental, perhatian ataupun ketrampilan
tentang sesuatu kegiatan yang dilombakan
KELEMAHAN
Apabila perencanaan kurang baik akan sangat mempengaruhi tercapainya
tujuan

1. MAGANG
PENGERTIAN
Untuk lebih meningkatkan partisipasi petani dalam penyelenggaraan
kegiatan penyuluhan, maka dikembangkan suatu metode belajar mengajar
antara sesama petani/nelayan secara magang.
TUJUAN

Meningkatkan ketrampilan dan kecakapan serta kecintaan petani


terhadap pekerjaannya
Menumbuhkan kreativitas, sikap kritis, rasa percaya diri, dan jiwa
kewiraswataan
Menumbuhkan minat dan keyakinan pemagang terhadap usaha tani
sebagai sumber pencaharian
Menumbuhkan dan mengembangkan hubungan sosial dan interaktif
positif antara sesama petani
Meningkatkan ketrampilan kecakapan dan rasa percaya diri petani
pengajar dalam mengajar petani lain
MANFAAT
1.

2.

3.

Lebih berhasil guna karena


Lapangan pekerjaan sama
Hubungan lebih akrab
Komunikasi lebih lancer
Pengaruh hasil belajar lebih meresap
Kesempatan belajar mengajar lebih banyak
Lebih berdaya guna dibandingkan dengan metode lain karena;
Memberi manfaat timbal balik bagi pengajar dan yang belajar
Meminta sedikit tenaga dan waktu penyuluh
Dapat melayani berbagai macam jenis usaha taninya
Dapat mengikut sertakan petani dalam jumlah yang banyak
Praktis karena
Belajar secara langsung melalui kegiatan nyata di lapangan
Belajar secara langsung memecahkan masalah nyata yang dihadapi
Sarana belajar telah tersedia

Persyaratan-persyaratan
1. Persyaratan magang
Bersedia untuk belajar
Bersedia tinggal bersama keluarga petani, pengajar, bila berasal dari
daerah lain dan bekerja di lingkungan usaha tani pengajar.

2.

Bersedia mematuhi kesepakatan magang yang disetujui bersama


Bersedia menyebarluaskan hasil belajar kepada petani disekitarnya
Persyaratan petani pengajar
Berhasil dalam usaha taninya
Mempunyai pengetahuan dan ketrampilan lebih dari rata-rata petani
pemagang
Bersedia dan mampu mendidik para pemagang
Pernah mengikuti kursus tani
Bersedia dan mampu menyediakan akomodasi bila pemagang datang
dari daerah lain.
3. Persyaratan pembimbing
Menghubungkan dan mempertemukan calon pemagang dan calon
pengajar
Membimbing pengajar dalam teknik mengajar dan membantu
pemagang dalam kegiatan belajar
Melaksanakan evaluasi dn memantau kegiatan untuk
penyempurnaan pelaksanaannya
Mendorong para petani terutama kontak tani agar secara swadaya
melaksanakan pendidikan magang untuk meningkatkan partisipasi
mereka dalam memajukan masyarakat tani dan pembangunan di
pedesaan
Prinsip Penyelenggaraan Magang
Mempunyai minat terhadap bidang yang akan dipelajari
Menghayati tujuan belajar dan merasakan kegunaannya
Mendapatkan kesempatan yang cukup untuk berlatih diri selama
magang terutama dalam memecahkan masalah yang dihadapi
Merasa senang dan puas terhadap lingkungan belajar, pengajar, dan
hasil belajar
Mendapat bimbingan dari pembimbing dan pengajar dalam memilih
cabang usaha tani yang sesuai dengan minat, pengetahuan dan
ketrampilan serta latar belakang teknis, sosial dan ekonomi daerah
asalnya
Dipertemukan dengan pengajar untuk secara bersama untuk
menyusun dan menetapkan rencana kegiatan dan kesempatan
magang dalam hal pemondokan, konsumsi dan tata tertib.
Tata Cara Pelaksanaan

1. Persiapan
Para pembimbing harus aktif menyebarkan informasi pada setiap
kesempatan tentang adanya peluang bagi petani untuk mengikuti
pendidikan magang pada setiap pertemuan. Selanjutnya adakan
inventarisasi jumlah pemagang berikut materi usaha tani yang diminati dan
jumlah petani pengajar
2. Pelaksanaan
Pendidikan magang sebaiknya dilaksanakan sewaktu kegiatan usaha
tani yang akan dipelajari sedang berlangsung
Lama belajar disesuaikan dengan keperluan para pemagang dan
materi yang diajarkan
Jumlah pemagang yang belajar pada setiap petani pengajar
disesuaikan dengan kemampuan petani pengajar dalam mengajar dan
fasilitas yang tersedia
3. Materi yang diajarkan
Materi yang diajarkan sebaiknya berkaitan dengan fungsi seorang
petani sebagai :
Pemimpin perusahaan yang mengelola usaha taninya sendiri
Tenaga pembukuan yang melaksanakan pencatatan, perhitungan dan
analisis usaha tani
Tenaga mekanik yang menggunakan, merawat, memperbaiki alat
dan mesin yang digunakan dalam berusaha tani
Kepala rumah tangga dan anggota masyarakat yang mempunyai
interaksi sosial dengan anggota keluarga dan masyarakat
dilingkungan keluarga dan usaha taninya
Evaluasi
Pokok-pokok evaluasi antara lain
Kerjasama petani pengajar dan pembimbing
Kesempatan yang diberikan oleh petani pengajar kepada pemagang
untuk berlatih selama magang
Hubungan sosial petani pengajar dan pemagang
Keadaan akomodasi dan konsumsi selama magang
Tambahan pengetahuan dan ketrampilan dalam pengelolaan usaha
tani
Kreativitas, sikap kritis, rasa percaya diri dan jiwa wiraswata yang
tumbuh dan berkembang

Apresiasi dan keyakinan terhadap usaha tani sebagai sumber mata


pencaharian
Hubungan sosial dan interaksi positif yang tumbuh atau berkembang
antara sesama petani
Tambahan ketrampilan, kecapan dan rasa percaya diri para petani
pengajar
Bimbingan Lanjutan
Memantau perkembangan pemagang setelah kembali ketempat asal
Membina keakraban lebih lanjut antar pemagang dan petani pengajar
Membimbing usaha tani eks pemagang
Memotivasi eks pemagang untuk menjadi pengajar di daerahnya
1. TEMU KARYA
PENGERTIAN
Pertemuan antara petani untuk bertukar pikiran dan pengalaman serta
belajar atau saling mengajarkan ketrampilan maupun pengetahuan untuk
diterapkan.
TUJUAN
Terbukanya kesempatan tukar-menukar pengalaman & ketrampilan
Tersalurannya teknologi dikalangan petani secara langsung & lebih
cepat
Memperluas cakrawala berfikir terhadap sesuatu hal yang
dibicarakan
Mendidik berfikir secara skematis
Belajar untuk dapat mengendalikan diri
Meningkatkan keakraban
MANFAAT
Menumbuhkan keyakinan, kepercayaan diri & swadaya petani dalam
penerapan teknologi pertanian
Mudah meyakinkan petani lainnya dalam penerapan teknologi yang
dianjurkan
Pemilihan dan Penetapan Metode Penyuluhan Pertanian

1. Beberapa pertimbangan dalam PemilihanPertanian


Sasaran (tingkat PSK sasaran, tingkat pendidikan, tujuan yang akan
dicapai, sosial budaya dan lain lain.
Sumber daya dan kelengkapannya (kemampuan penyuluh pertanian,
materi, sarana dan biaya penyuluhan pertanian)
Potensi wilayah /keadaan daerah (musim, jenis usaha tani, dan
kondisi lapangan
Kebijakan pemerintah baik pusat maupun daerah
1. Penetapan Metode Penyuluhan Pertanian
Identifikasi Kebutuhan
Analisa sasaran
Merumuskan tujuan
Menetapkan alternatif metode penyuluhan pertanian
H. STRATEGI PEMILIHAN METODE PENYULUHAN
PERTANIAN
Agar pelaksanaan kegiatan penyuluhan pertanian dapat berjalan secara
optimal, diperlukan strategi yang dapat mendukung ke arah pemilihan
metode penyuluhan yang tepat. Topik ini akan membahas mengenai:
Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam memilih metode penyuluhan
pertanian.
Keberhasilan penggunaan metode penyuluhan pertanian salah satunya
ditentukan oleh tepatnya penyuluh dalam mempertimbangkan berbagai
faktor yang berhubungan dengan pemilihan metode penyuluhan itu sendiri.
Adapun faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan tersebut antara lain
adalah:
1. Karakteristik sasaran
Karakteristik sasaran yang perlu dipertimbangkan dalam memilih metode
penyuluhan pertanian adalah hal-hal yang menyangkut:
Tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap sasaran.
Faktor ini sangat erat kaitannya dengan tingkat adopsi sasaran. Untuk
melihat tingkat adopsi, penyuluh dapat mengacu pada tahapan adopsi
inovasi yang umum dipakai, yaitu tahapan-tahapan di mana seorang petani
sampai pada pertimbangan dan sikap tertentu sebelum mengadopsi
inovasi. Tahapan-tahapan tersebut antara lain:

Tahap Sadar (Awareness ) atau tahap mengetahui, di mana seorang


petani baru pertama kali mendengar suatu ide atau inovasi baru.
Tahap Minat (Interest ), yaitu tahap mencari informasi lebih lanjut
dari ide yang telah diketahuinya.
Tahap Evaluasi (Evaluation ), yaitu tahap penilaian,
mempertimbangkan manfaat dan kekurangan penggunaan inovasi.
Tahap Mencoba (Try ), yaitu tahap di mana petani mulai mau
menerapkan inovasi dalam skala kecil.
Tahap Mengadopsi (Adoption ), petani benar-benar menerapkan
inovasi dalam skala besar pada usahataninya
Keadaan sosial dan budaya sasaran.
Hal-hal yang menyangkut keadaan sosial budaya sasaran antara lain:
Nilai-nilai/prinsip hidup yang dianut oleh individu sasaran
Nilai sosial yang berlaku pada masyarakat sasaran
Norma-norma sosial atau pola tingkah laku yang dianut sasaran,
yang berupa: tata cara, kebiasaan, tata kelakuan, adat, atau hukum.
Pola pelapisan sosial, seperti: lapisan atas, lapisan menengah, lapisan
bawah, juragan, pandega, kuli kenceng, kuli kendo, dan lain-lain.
Status sosial atau kedudukan sosial yang berlaku di masyarakat
Struktur kekuasaan dan pengaruh, seperti: kepemimpinan sosial,
alokasi solidaritas, struktur keluarga dan lain-lain.
1. Karakteristik Penyuluh
Dalam kondisi pertanian dewasa ini, agen penyuluhan pertanian harus
memainkan peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kompetensi
petani. Sebaiknya penyuluh memiliki kemampuan untuk:
Memperkenalkan pertanian yang menuntut keterampilanketerampilan baru bagi petani.
Mempengaruhi perilaku petani agar mau mencoba meningkatkan
kemampuan dirinya.
Menggunakan metode penyuluhan yang mendukung ke arah
peningkatan motivasi petani.
Mengidentifikasi kendala yang akan timbul dari penerapan suatu
metode penyuluhan pertanian.
Merencanakan, mengatur, melaksanakan, mengevaluasi dan
mengembangkan proses belajar petani dan anggota keluarganya.

1. Karakteristik Keadaan Daerah


Karakteristik keadaan daerah yang perlu dipertimbangkan dalam
pemilihan metode penyuluhan adalah:
1. Keadaan musim
Faktor musim yang sedang berjalan di daerah tertentu dapat berpengaruh
terhadap pemilihan metode penyuluhan pertanian. Contohnya, pada musim
hujan yang biasanya turun deras menjelang sore hari, kunjungan ke
lapangan usahatani sebaiknya dilakukan pada pagi hari sebelum hujan
turun. Atau apabila ingin melakukan demonstrasi cara tentang penanaman
jagung maka sebaiknya tidak dilakukan pada saat musim hujan.
2. Keadaan usahatani
Yang dimaksud keadaan usahatani adalah tahap-tahap perkembangan
usahatani mulai dari penanaman sampai waktu panen. Sebagai contoh,
metode diskusi kelompok dalam satu hamparan usahatani cocok
diterapkan pada saat memilih jenis pupuk yang baik untuk tanaman
tertentu.
3. Keadaan lapangan
Keadaan lapangan antara lain dapat dilihat dari topografi tanah, letak lahan
usahatani atau rumah petani (apakah berjauhan, tersebar atau berkumpul),
keadaan jalan dan waktu yang ditempuh untuk mencapai lokasi
rumah/usahatani, dan lain-lain.
1. Materi Penyuluhan Pertanian
Materi penyuluhan termasuk faktor yang menentukan dalam keberhasilan
penyuluhan. Dalam pemilihan metode penyuluhan, materi penyuluhan
merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan. Jika materi
penyuluhan ditekankan pada dinamika dan partisipasi kelompok, maka
metode yang digunakan sebaiknya metode partisipatif, artinya metode
yang dapat membangkitkan partisipasi anggota. Akan tetapi jika materi
ditekankan pada hal-hal yang menyangkut pengetahuan atau inovasi baru,
maka metode pengenalan seperti ceramah, penyebaran informasi melalui
media atau obrolan santai bisa dipergunakan.

Secara umum, materi penyuluhan harus memilik sifat-sifat berikut:

Berhubungan dnegan kebutuhan belajar sasaran


Dapat digunakan sesuai keadaan nyata
Menguntungkan sasaran
Mudah dipahami dan praktis untuk diterapkan
Sederhana, tidak berbelit-belit
Cocok dengan inovasi terdahulu
1. Sarana dan Biaya
Faktor ini biasanya termasuk salah satu faktor yang dipertimbangkan di
awal perencanaan penyuluhan. Dalam memilih metode, diupayakan agar
sarana/biaya yang minim bisa dimanfaatkan untuk melangsungkan suatu
metode penyuluhan yang efektif.
Sebagai contoh, di daerah yang sulit dijangkau masyarakat luar daerah,
sebaiknya tidak perlu diadakan pameran pertanian, karena kemungkinan
pengunjungnya kurang banyak. Contoh lain adalah memilih metode kursus
tani yang relatif lebih mudah dan murah dibandingkan metode
demonstrasi, serta lebih banyak melibatkan peserta/sasaran dalam waktu
yang relatif singkat daripada metode kunjungan.
1. Kebijakan Pemerintah
Biasanya kebijakan pemerintah tentang materi penyuluhan disesuaikan
dengan kebutuhan masyarakat petani secara umum. Berbagai hasil
penelitian atau penemuan baru sering dijadikan pemerintah sebagai
program unggulan dalam penyuluhan pertanian. Untuk itu proses
penyebarannya harus didukung dengan penggunaan metode yang tepat,
yang dapat menyebarkan program pemerintah dengan cepat dan
menjangkau sasaran di hampir setiap daerah.
I. KIAT-KIAT DALAM MEMBERIKAN PENYULUHAN
PERTANIAN
Penyuluhan dapat diartikan sebagai keterlibatan seseorang untuk
melakukan komunikasi informasi secara sadar dengan tujuan membantu
sesamanya memberikan pendapat sehingga bisa membuat keputusan yang
benar (Ban & Hawkins, 1999). Dengan tujuan tersebut maka proses
penyuluhan memerlukan trik atau siasat tersendiri sehingga bentuk
penyuluhan tidak terkesan seperti menggurui petani. Beberapa trik atau
siasat yang dapat dipakai untuk merencanakan program pendidikan bagi
petani antara lain:

1. Melihat Karakteristik Sasaran Penyuluhan


Karakteristik sasaran yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan
penyuluhan yaitu:
tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap sasaran
keadaan sosial budaya sasaran
Tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap sasaran berkaitan erat
dengan tingkat pengalamannya. Memberikan penyuluhan kepada petani
yang berpengalaman tentu akan berbeda dengan kepada petani yang minim
pengalaman. Untuk menyiasatinya, petani yang memiliki pengalaman
lebih bisa diminta bantuannya untuk memaparkan pengalamannya itu
kepada petani lain.
Contoh: Dalam forum tidak formal misalnya suatu obrolan di warung kopi
yang dikunjungi oleh sekelompok petani, penyuluh bisa memancing
beberapa pertanyaan kepada mereka seputar penggunaan urea tablet di
lahan sawah mereka. Petani yang menggunakan urea tablet akan saling
menceritakan pengalaman serta keberhasilannya, dan mungkin terdengar
bahkan direspon oleh mereka yang belum menggunakan urea tablet.
Dalam forum ini terlihat penyuluh tidak secara langsung menyarankan
petani agar mereka mau menggunakan urea tablet, tetapi biasanya
mengarahkan obrolan mereka, sehingga mereka tidak merasa digurui oleh
penyuluh.
Keadaan sosial budaya antara lain bisa dilihat dari tatacara, kebiasaan dan
adat istiadat sasaran. Misalnya di daerah yang nilai-nilai agama Islamnya
masih cukup kuat, sebaiknya penyuluh tidak menjadwalkan waktu
pemutaran film penyuluhan pada hari Jumat karena hal itu masih dianggap
tabu oleh masyarakat.
2. Membantu Sasaran Mengidentifikasi Permasalahannya
Sebagian besar petani kurang mempunyai pengetahuan serta wawasan
yang memadai untuk dapat memahami permasalahan mereka, memikirkan
pemecahannya, apalagi memilih pemecahan masalah yang tepat. Penyuluh
dapat membantu petani dengan menghilangkan hambatan kurangnya
pengalaman dan pendidikan, yaitu dengan cara menyediakan informasi
dan memberikan pandangan kepada mereka mengenai masalah yang
dihadapi. Contohnya, pada musim tanam yang lalu, dalam satu hamparan
sawah terjadi kegagalan panen padi. Petani frustasi karena tidak mengerti

mengapa panen bisa gagal, padahal cara penanaman dilakukan sesuai


saran/anjuran penyuluh. Penyuluh membantu petani menelusuri sebab
kegagalan panen, ternyata terdeteksi hama baru yang belum pernah
dikenali petani. Di sini, penyuluh tidak langsung bertindak untuk
mengintruksikan pemberantasan hama, akan tetapi terlebih dahulu
menjelaskan atau memberi informasi yang bersifat teknis mengenai hama
tersebut dan menunjukkan cara penanggulangannya.
3. Membangkitkan Motivasi Sasaran untuk Mengubah Perilakunya
Kadang-kadang petani kurang memiliki motivasi untuk mengubah
perilakunya karena ada faktor lain yang menjadi hambatan. Misalnya,
petani enggan menggunakan saluran irigasi untuk mengairi sawahnya dan
hanya mengandalkan hujan yang diharapkan akan selalu turun setiap hari.
Alasannya adalah bahwa lokasi sawah yang agak jauh dengan saluran
irigasi, serta menyalahkan petani lain yang tidak mau menyalurkan air ke
sawahnya. Penyuluh bisa memotivasi petani dengan mengemukakan
bahwa dengan menggunakan air irigasi maka sistem pengairan akan
mudah diatur sehingga tanaman padi dapat tercukupi kebutuhan airnya,
yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas padi yang
ditanam. Sementara itu dikatakan pula bahwa tenaga yang dibutuhkan
untuk menggali saluran air akan lebih ringan apabila hal tersebut
dilakukan bersama-sama dengan petani lain yang berada dalam satu
hamparan. Ada baiknya penyuluh ikut serta dalam perencanaan dan
pelaksanaan pembuatan saluran air dari irigasi.
4. Mempertimbangkan Materi Penyuluhan Berdasarkan Localy
specific
Kebutuhan materi penyuluhan biasanya berbeda dari satu tempat ke tempat
lain. Berdasarkan hal ini penyuluh tidak hanya bisa memperkenalkan
inovasi pertanian yang dikembangkan oleh pemerintah, tetapi juga harus
memperhatikan potensi yang terdapat di daerah setempat. Sebagai contoh,
di wilayah Papua akan lebih efektif jika dilakukan penyuluhan mengenai
pengembangan produktivitas sagu dan ubi mengingat komoditas tersebut
adalah bahan pangan utama di daerah itu. Contoh lain misalnya di daerah
Garut, pemberdayaan pupuk buatan dari kotoran kambing bisa dijadikan
materi unggulan dalam program penyuluhan karena di daerah tersebut
hampir sebagian besar penduduknya memelihara kambing.

5. Memilih Bahasa yang Baik


Adakalanya pesan yang ingin disampaikan terasa sensitif dan mungkin
akan menimbulkan keresahan petani. Penyuluh harus mampu mengurangi
kekhawatiran petani tersebut dengan cara mengungkapkan pesan dengan
bahasa yang baik. Contohnya penyuluh akan memberitahu petani tentang
bahaya erosi akibat dibiarkannya lahan lama yang tidak ditanami lagi
dengan sekaligus memberitahukan cara-cara penanggulangan bahaya
tersebut sebelum timbul kerusakan yang parah. Contoh lain misalnya
petani harus tahu mengenai bahan kimia tertentu yang akan sangat
berbahaya bagi kesehatan, akan tetapi supaya petani tidak merasa khawatir
untuk mempergunakannya, penyuluh juga menyampaikan komposisi yang
benar dalam pemakaian bahan kimia.

Anda mungkin juga menyukai