Tanaman Pangan
https://www.google.com/search?
q=gulma&safe=strict&tbm=isch&source=iu&ictx=1&fir=HLRuyogjlk5tEM%253A
%252CFAOauRYTpMY9bM%252C_&vet=1&usg=AI4_-
kTV2on7na8DeDFqOB9XUH6IG6M6DQ&sa=X&ved=2ahUKEwj5wLOmq4XnAhWF
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena Atas Limpahaan Rahmat
dan karunianya, sehingga penulisan brosur dengan Judul“ PENGENDALIAN GULMA PADA
USAHA BUDIDAYA TANAMAN PANGAN, dapat terselesaikan, dan memenuhi kebutuhan
informasi bagi para pengguna informasi di bidang usaha pertanian tanaman pangan.
Brosur ini disusun selain berdasarkan hasil study pustaka dan hasil penelitian dari para peneliti,
dan lebih dari pada itu berdasarkan pengalaman praktis yang dialami oleh masyarakat petani
yang telah membudidayakan tanaman pangan.
Brosur ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi masyarakat petani, penyuluh
pertanian, pelaku agribisnis maupun masyarakat lain yang memerlukan informasi tentang
Pengendalian gulma pada usaha budidaya tanaman pangan.
Sangat diharapkan informasi yang tersaji dalam brosur ini dapat berguna bagi yang
memerlukannya dan berguna bagi peningkatan pengetahuan, sikap dan ketrampilan pengguna
informasi ini dalam mengelola usaha budidaya tanaman pangan.
Kritik dan saran konstruktif sangat kami harapakan agar kami dapat memperbaikinya pada
penulisan edisi berikut.
1. PENDAHULUAN
2. Latar belakang
Pengembangan tanaman pangan, saat ini terus dipacu seirama dengan pengembangan sector-
sector produksi tanaman sayur-sayuran, buah-buahan, perkebunan dan peternakan, untuk
memenuhi sejumlah permintaan pasar baik untuk dikonsumsi sendiri, konsumsi pada skala local,
regional, nasional dan bahkan untuk memenuhi permintaan pasar internasional. Tanaman
pangan sangat dibutuhkan masyarakat karena tanaman ini mampu memenuhi kebutuhan asupan
nutrisi untuk perkembangan tubuh manusia. Manusia membutuhkan vitamin protein,
karbohidrat, mineral, lemak dan zat gizi lainnya. Permintaan akan produksi tanaman pangan
yang tinggi dipasaran, tidak seimbang dengan kemampuan untuk memproduksi disektor hulu,
atau pada tingkat masyarakat petani.
Produksi yang masih rendah factor penyebabnya adalah belum sempurnanya penerapan paket
teknologi terutama pada komponen pengendalian gulma secara tepat. Gulma sebagai salah satu
factor penghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman pangan, jika tidak diperhatikan
cara penanggulangannya, maka produktifitas dan produksi tanaman pangan akan sulit tercapai,
dan bahkan akan menurun. Selain gulma, factor alam, dan sumber daya masyarakat petani,juga
turut mempengaruhi rendahnya produktifitas tanaman pangan. Untuk mengatasi hal ini, maka
penguasaan teknologi terkait pengendalian gulma perlu kita kuasai.
2. Tujuan
Tersusun nya brosur tentang teknologi pengendalian gulma pada usaha pertanian tanaman
pangan, dimaksudkan agar para pengguna jasa informasi penyuluhan pertanian tahu dan
mengerti tentang gulma dan cara pengendalian gulma dalam budidaya tanaman
pangan.
Gulma sebagai tanaman pengganggu tanaman utama atau sebagai tanaman yang
pertumbuhannya tidak diinginkan dalam satuan luas lahan yang ditanami tanaman pangan,
adalah merupakan tanaman yang keberadaanya harus dimusnahkan. Proses pemusnahaan
diharapkan agar pertumbuhan, perkembangan dan peningkatan produktifitas tanaman pangan
dapat tercapai. Pengendalian gulma tidak mudah, butuh pengetahuan khusus untuk menekan
pertumbuhan gulma.
Gulma berkembang biak dengan berbagai cara. Ada gulma yang berkembang biak melalui akar,
ada juga yang melalui bunga, biji, umbi dan ada yang melalui stek.
Gulma yang berkembang biak melalui akar, akan sulit dikendalikan, jika usaha untuk menekan
pertumbuhan gulmanya hanya dilakukan dengan cara menebas tanaman diatas permukaan tanah
atau tanahnya diolah dengan akar tanamannya masih ada didalam tanah. Begitupun dengan
gulma yang perkembangbiakannya melalui bunga, biji, umbi dan stek. Pengendalian untuk
gulma berdasarkan tingkat perkembangbiakan gulma harus bisa dikuasai oleh masyarakat petani
yang sedang membudidayakan tanaman pangan. Jika hal ini tidak diketahui dengan baik maka
sudah pasti panenan yang diharapkan tidak akan tercapai. Gulma, serangan hama penyakit dan
cuaca yang ekstrim akan ikut mempengaruhi produktifitas tanaman pangan.
2. Jenis gulma
Jenis gulma berkembangbiak melalui akar seperti : Rumput Alang-alang, rumput liar
lainnya
Jenis gulma berkembangbiak melalui umbi seperti : Rumput Teki, rumput liar lainnya
Jenis gulma berkembangbiak melalui stek seperti : Rumput menjalar/rogo ina, rumput liar
lainnya
Jenis gulma berkembangbiak melalui bunga dan biji seperti : Rumput Putri malu, rumput
liar lainnya.
3. Pengendalian gulma
Untuk mengendalikan gulma maka kita perlu mengetahui waktu pengendalian, cara
pengendalian dan peralatan yang kita gunakan untuk mengendalikan gulma. Pengendalian gulma
dapat kita lakukan dengan berbagai cara. Ada yang mengendalikan gulma dengan cara fisik,
mekanis, tetapi ada juga dengan cara biologis dan kimiawi. Waktu pengendalian gulma yang
baik adalah pada saat pengolahaan tanah dimana tanah diolah dan dijemur dibawa sinar matahari
untuk satu atau dua minggu, atau pengendalian gulma dilakukan segera setelah gulma mulai
tumbuh atau sebelum gulma bertumbuh besar menghasilkan bunga, buah dan biji. Peralatan
yang digunakan untuk mengendalikan gulma juga ikut mempengaruhi seperti menggunakan tofa,
cangkul, parang atau mesin potong rumput dan peralatan semprot herbisida. Pengendalian
dengan cara apa pun pada dasarnya adalah menekan pertumbuhan gulma agar tanaman pangan
yang kita budidayakan dapat bertumbuh, berkembang dan memberikan hasil yang optimal.
III. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta Pusat.
2. Anonymous (2009) Budidaya tanaman padi dan palawija, PT. Ciptawidaya Swara,
PENULIS :