Anda di halaman 1dari 7

TIPS DAN CARA PENGGUNAAN

PESTISIDA YANG BAIK DAN BENAR

ANDI MANSYUR NENGNGA, SP


Pendahuluan
 Pada kegiatan produksi pertanian diperlukan upaya pengendalian hama penyakit demi
tercapainya hasil panen yang baik dari segi kuantitas (jumlah) maupun kualitas (mutu)
 Agar usaha tani sukses, hama penyakit harus dikendalikan. Dalam kegiatan pengendalian
hama penyakit ada unsur pestisida sebagai salah satu dari banyak opsi untuk
mengendalikan hama penyakit.
 Namun penggunaan pestisida haruslah mengikuti syarat dan ketentuan agar tidak
menimbulkan dampak negative baik itu bagi manusia, tanaman maupun lingkungan
 Sebelum melakukan pengendalian hama penyakit dengan penyemprotan, terlebih dahulu
lakukan pengamatan tanaman untuk mengetahui jenis atau intensitas serangan hama dan
penyakit yang menyerang
 Pengamatan kondisis tanaman sangat penting karena menjadi dasar apakah perlu dilakukan
pengendalian dengan pestisida atau tidak. Pengendalian menggunakan pestisida dilakukan
manakala populasi OPT sudah melewati ambang batas pengendalian.
 Setelah pengamatan tanaman dilakukan, barulah kita masuk ke langkah-langkah penggunaan
pestisida yang baik dan benar dengan teknik penyemprotan
 Namun, sebelum dilakukan penyemprotan perlu mengecek kondisi Ph air terlebih dahulu,
caranya sebagai berikut :
1. Ambil air bersih sesuai kebutuhan
2. Ukur ph air dengan ph meter, jika lebih dari 7 campurkan dengan asam nitrat (HNO3),
kemudian aduk dan cek kembali ph-nya
3. Jika kurang dari 7 maka air dapat digunakan sebagai pelarut pestisida

Mengapa pH menjadi factor penting ?


Ini ada kaitannya dengan pengaruh ph dengan umur larutan semprot dan efektivitasnya. Jika
ph yang digunakan tinggi (lebih dari 7 atau kondisi basa) maka daya bunuh larutan semprot
akan turun
Pembuatan Larutan Semprot Pestisida yang baik dan
benar

1. Siapkan ember/timba kapasitas 20 liter


2. Lalu siapkan air sesuai kapasitas tangka semprot, missal 16 liter air bersih jika
tangka semprotnya berkapasitas 16 liter
3. Kemudian takar pestisida sesuai dosis kebutuhan, lalu aduk hingga rata
4. Lakukan hal yang sama pada bahan lain seperti penembus, perata atau perekat, lalu
aduk hingga rata
5. Setelah selesai, baru tungkan larutan semprot yang sudah dibuat pada tangka
semprot (sprayer)
6. Larutan pestisida siap digunakan
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat pembuatan larutan semprot pestisida

 Jangan melakukan pencampuran (mix) jika tidak mengetahui caranya agar tidak menurunkan daya bunuh-nya,
sebaiknya campur sebagaimana yang sudah ada pada pestisida bahan akti ganda
 Misal bahan aktif abamectin + imidacloprid, abamectin + klorantraniliprol, tiametoksan + klorantraniliprol,
mancozeb + simoksanil, azoksitrobin + difenokozanol, simoksanil + famoksadon, adalah contoh bahan aktif
pestisida yang biasa dacampur
 Saat proses pembuatan larutan semprot, jangan campur pestisida di dalam tangka langsung karena hasilnya
adalah larutan yang tidak merata, sehingga daya bunuh pestisidanya juga tidak merata.
 Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang lengkap minimal masker, agar tidak membahayakan diri, salah
satunya dari keracunan pestisida yang masuk melalui mulut atau hidung
 Dissarankan untuk tidak mencampur pestisida dengan pupuk daun karena jika pupuk daun tersebut banyak
mengandung unsur alkalis maka akan menurunkan daya bunuhnya
 Unsur Mg, Ca yang merupakan unsur alkalis dalam table unsur kimia, bersifat basa sehingga bisa
meningkatkan ph larutan
Setelah larutan semprot siap, selanjutnya adalah Cara Penyemprotan yang baik dan
Benar

 Lakukan penyemrprotan pestisida sesuai arah angina agar droplet tidak mengenai tubuh
 Penyemprotan sebaiknya dilakukan dengan berjalan mundur
 Arahkan nosel menghadap keatas dengan sudut kemiringan 45 derajat, hal ini dikarenakan OPT
biasanya berada pada bagian bawah daun
 Untuk menyemprot tanaman yang tingginya 1-2 meter sebaiknya menggunakan jas hujan untuk
melindungi petugas semprot dari hamparan langsung pestisida
 Kenapa begitu, karena ada kemungkinan pestisida kan masuk jika tidak menggunakan alat
pelindung diri lengkap, setidaknya harus menggunakan masker
 Walau arah semprotan dari bawah dengan menggunakan penembus pestisida juga dapat memapar
bagian atas daun
 Jika penyemprotan menggunakan knapsack manual, perhatikan tekanan agar tetap 3 bar dengan
cara melakukan pemompaan secara terus menerus
 Jangan luoa melakukan pergiliran agar hama tidak mengalami resistensi atau kekebalan,
setidaknya sebuah jenis bahan aktif digunakan maksimal 3 minggu (menyesuaikan dengan siklus
hama pada umumnya)
 Jangan melakukan penyemprotan pada siang hari saat cuaca panas Karen droplet mudah
menguap
 Setelah selesai aplikasi, botol pestisida sebaiknya disimpan di tempat yang aman dari jangkauan
anak kecil dan beri label peringatan jika perlu

Gambar disamping adalah contoh yang


kurang baik dan benar dalam
penggunaan/penyemprotan pestisida

Anda mungkin juga menyukai