Anda di halaman 1dari 15

MEMANFAATKAN LIMBAH

KULIT BAWANG
SEBAGAI PAESTISIDA NABATI

Oleh : SANTA CHRISTINA TAMBA


Nirm : 01.01.18.066
MASALAH

❖ Petani dan masyarakat mengalami serangan kutu kebul pada sayur


kangkung dan tanaman di pekarangan rumah
❖ Tanaman rusak akibat serangan kutu kebul
❖ Produksi rendah karena serangan kutu kebul
❖ Petani dan masyarakat belum mampu mengendalikan hama kutu
kebul menggunakan Pestisida Nabati dan masih menggunakan
Bahan Kimia
KARAKTERISTIK
SASARAN

❏ Umur > 40 tahun


❏ Jumlah sasaran/petani-masyaratkat 30 orang
❏ Pendidikan SD-S1
❏ Tahapan Adopsi : Sadar, Minat, Menilai, Mencoba, Menerapkan
TUJUAN
PENYULUHAN

➢ Pengetahuan, Sikap, Keterampilan


➢ Merubah pengetahuan petani dan masyarakat tentang kandungan dan
pemanfaatan kulit bawang sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan
hama kutu kebul
➢ Merubah Sikap petani dan masyarakat dalam penggunaan Pestisida
Nabati
➢ Merubah keterampilan petani dan masyarakat dalam mengolah dan
memanfaatkan limbah rumah tangg yaitu kulit bawang sebagai
pengendali Hama dalam Pestisida Nabati.
PESAN
● Ekonomi dan Teknologi
● Menghemat biaya pengeluaran karena lebih murah dengan limbah
rumah tangga dari pada pembelian pestisida kimia
● Pembuatan Pestisida nabati dari kulit bawang untuk pengendalian
Hama kutu kebul
● Penggunaan Pestisida Nabati lebih ramah lingkungan dari pada
Pestisida Kimia yang dapat merusak lingkungan dan resistensi
Hama.
Metode Penyuluhan

❖ Demostrasi Cara
❖ Diskusi
❖ Ceramah
MEDIA
TERPILIH
● Alat Peraga
● Benda sesungguhnya : Limbah Kulit daun bawang, air
● Audio
● Visual
LPM dan Sinopsis

Lembaran Persiapan Penyuluhan


● Judul : Pembuatan Pestisida Nabati dari Limbah Kulit Bawang untuk mengendalikan
Hama Kutu Kebul
● TIU : Penerapan Penggunaan Pestisida Nabati
● TIK : Mengetahui Cara Mengaplikasikan
● Metode : Demostrasi Cara dan Diskusi
● Alat : Botol air mineral, Saringan, Sprayer
● Bahan : Limbah Daun Bawang, Air bersih
● Waktu : 60 Menit
● Sasaran : Petani dan Masyarakat
Pokok Uraian Kegiatan Waktu Keterangan
Kegiatan
Pendahuluan ● Salam Pembuka 10 Menit Ceramah
● Perkenalan
● Menjelaskan
Materi
● Tujuan penyuluhan
Isi/Materi ● Pembuatan 40 Menit ● Demonstrasi
Pestisida Nabati Cara
● Diskusi ● Diskusi
Penutup ● Kesimpulan 10 Menit Ceramah
● Saran
● Penutup
Sinopsis
Pestisida sintetis semakin banyak digunakan sejak tahun 1950-an dan mencapai masa keemasannya setelah tahun 1960. Pestisida sintetis
dianggap lebih efektif, praktis, dan menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Namun, dibalik semua kelebihannya, pestisida sintetik
ternyata membawa berbagai dampak negatif bagi kesehatan manusia dan lingkungan hidup.
Rachel Carlson dalam bukunya Silent Spring menggambarkan bagaimana dampak DDT terhadap makhluk hidup non-hama sehingga
menyebabkan kematian burung-burung yang biasa berkicau di musim semi. Di Indonesia, penggunaan pestisida sintetik secara besar-
besaran mendorong terjadinya resurjensi wereng coklat pada tahun 1986.

Apa Itu Pestisida Nabati?

Pestisida nabati adalah pestisida yang bahan dasarnya berasal dari tumbuh-timbuhan. Pestisida nabati memiliki cara kerja yang unik
baik secara tunggal maupun perpaduan berbagai cara. Pestisida nabati tidak selalu mematikan hama, namun dapat bekerja sebagai
pengusir atau perangkap hama sasaran. Pestisida nabati juga memiliki efek menghambat perkembangan hama melalui saluran cerna,
kegagalan perkembangan, dan kegagalan reproduksi.

Keunggulan dan Kelemahan Pestisida Nabati

Pestisida nabati memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan. Keunggulan pestisida nabati antara lain:

● Aman bagi lingkungan


● Ekonomis dan mudah dibuat
● Tidak menyebabkan kekebalan pada hama
● Menghasilkan produk pertanian yang lebih sehat dan bebas residu
● Dapat digabungkan dengan metode pengendalian yang lainnya
Kelemahan pestisida nabati antara lain:

● Tidak membunuh jasad sasaran secara langsung


● Daya kerja relatif lambat
● Kurang praktis dan tidak dapat disimpan
● Tidak tahan terhadap sinar matahari
● Aplikasi harus dilakukan berulang-ulang

Kulit bawang manapun dapat digunakan sebagai pestisida nabati namun yang paling sering kita pergunakan
adalah bawang merah. Salah satu tanaman yang dapat dijadikan sebagai pestisida nabati yaitu, bawang merah yang
diambilkulitnya.Kulit bawang merah adalah bagian terluar atau pembalut dari daging bawang merah yang berpotensi
dapat membunuh hama serangga pada tanaman, kulit bawang merah mengandung senyawa acetogenin. Pada
konsentrasi tinggi, senyawa tersebut memiliki keistimewaan sebagai anti-feeden. Dalam hal ini, hama serangga tidak
lagi bergairah dan menurunnya nafsu makan yang mengakibatkan hama serangga enggan untuk melahap bagian
tanaman yang disukainya. Sedangkan dalam konsentrasi rendah, bersifat racun perut yang bisa mengakibatkan hama
serangga menemui ajalnya. Hama serangga mengonsumsi daun yang mengandung senyawa acetogenin konsentrasi
rendah, akan menyebabkan terganggunya proses pencernaan dan merusak organ-organ pencernaan, yang
mengakibatkan kematian pada hama serangga (Plantus 2008).
Selain mengandung anti-fedeen, kulit bawang merah juga mengandung senyawa squamosin.
Kandungan pada squamosin mampu menghambat transport elektron pada sistem respirasi sel hama serangga,
yang menyebabkan hama serangga tidak dapat menerima nutrisi makanan yang dibutuhkan oleh tubuhnya.
Sehingga, walaupun hama serangga memakan daun yang telah tercemar oleh zat squamosin, hama serangga
sama saja seperti tidak memakan apapun, karena nutrisi yang terkandung dalam daun yang dimakan hama
serangga tidak dapat tersalurkan keseluruh tubuhnya. Akhirnya, hama serangga akan mati secara perlahan.

Selain berpotensi dapat membunuh hama ulat, kulit bawang merah juga memiliki beberapa manfaat
lainnya yang menguntungkan. Zat dan senyawa yang terdapat pada kulit bawang merah dapat memberikan
kesuburan bagi tanaman sehingga dapat mempercepat tumbuhnya buah dan bunga pada tumbuhan (Rizal
2008)
Pembuatan Pestisida Nabati dari Limbah Kulit Bawang
Tips Pengaplikasian:
Alat & Bahan: ● Pada sore hari menjelang
magrib
1. Kulit Bawang ● Pagi hari sebelum terik
matahari
2.Air kurang lebih 1,5 Liter/1500cc

3.Botol air mineral 1,5Liter


Tahapan Pembuatan:
4.Saringan
1.Masukkan kulit bawang ke dalam botol air mineral
5.Sprayer
2. Lalu tambahkan air bersih sampai penuh

3.Tutup botol air mineral lalu tunggu kurang lebih 3 hari

4.Setelah 3-4 hari buka dan saring

5.Tuangkan ke dalam sprayer

6.Aplikasikan pada tanaman yang diserang hama


Kelebihan & Kekurangan
Indra Penerima: Mata, Telinga, Hidung, Kulit dan Lidah
Kelebihan:
● Lebih Efektif dan mudah ditemukan di lingkungan masyarakat terutama rumah
tangga
● Karena menggunakan media yang sesungguhnya jadi lebih muda merangsang
sasaran atau petani dan masyarakat
● Merangsang petani untuk melakukan dan mencoba

Kekurangan:
● Membutuhkan banyak persiapan
● Membutuhkan banyak waktu
● Sehingga membutuhkan waktu yang agak lama

Anda mungkin juga menyukai