Anda di halaman 1dari 7

BIOSAKA

DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN DAERAH PROVINSI


SULAWESI UTARA
APA ITU BIOSAKA ?
Bio Hidup
Saka Selamatkan Alam kembali ke Alam

Biosaka Berarati bahan aktif yang berasal dari makhluk


hidup dalam hal ini tanaman guna menyelamatkan alam
dengan cara kembali ke alam.
KELEBIHAN BIOSAKA
 Efektivitas kinerja yang baik, Reaksi biosaka dapat dilihat dalam waktu 24
jam setelah aplikasi
 Dapat digunakan pada seluruh fase tanaman, mulai dari benih sampai panen
 Proses produksinya pun sangat cepat karena tidak menggunakan metode
fermentasi yang biasanya memakan waktu paling cepat 1 minggu
 Cara penggunaanya muda dan penggunaan dosis cukup 40 ml dicampur 15
liter air untuk 1 kali penyemprotatan
 Dapat diterapkan pada semua komoditas tanaman
 Dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia hingga 90 %
 Bahan baku tersedia setiap saat di lingngan petani
 Biaya nol rupiah/gratis petani bisa membuats endiri
 Tidak ada resiko kerugian bagi petani dan tanaman
 Tidak beracun
 Meminimalisir serangan hama dan penyakit
 Lahan menjadi subur
 Umur panen lebih pendek, produktivitas dan produksi lebih bagus.
PEMBUATAN BIOASAKA
 ALAT
1. Wadah (baskom/loyang)
2. Gayung
3. Saringan
4. Corong
5. Botol Aqua
 BAHAN
1. Rumput/daun-daun yang sehat sempurna, ukuran simetris, tidak
terkena hama dan penyakit, tifak bolong-bolong, tidak jamuran,
ujung dauan tidak kusam
2. Pilih rumput/daun minimal 5 jenis yang berasal dari sekitar
pertanaman, jenis dan warna rumput/daun bebas, tidak harus
standar/seragam karena setiap waktu dan tempat bisa berbeda-
beda.
3. Banyaknya bahan baku satu genggam tangan untuk 1 wadah
dalam satu kali pembuatan, 5% bahan dan 95 % atau sekitar 2,5
ons bahan rumput/daun dalam 5 liter.
PROSES PEMBUATAN
 Peremasan dimulai dengan berdoa, dilakukan dengan sabar, iklas, sepenuh hati dan
fokus
 Campurkan bahan dengan air bersih sebanyak 2-5 Liter dalam wadah yang sudah
disiapkan (tanpa campuran bahan apa pun)
 Lakukan peremasan dengan tangan kanan, sementara tangan kiri memegang pangkal
bahan. Sekali meremas diikuti sekali memutar/mengaduk air ke kiri.(belawanan arah
jarum jam) sambil mengumpulkan bahan yang tercecer sambil tetap meremas.
 Diremas sampai selesai, tidak berhenti , tidak sampai hancur batangnya, tangannya
tidak boleh diangkat, tetap tangan di dalam air dan tidak berganti orang.
 Ketika meremas tidak boleh pakai blender, mesin atau tumbuk tetapi harus
menggunakan tangan
 Peremasan dilakukan sampai ramuan homogen(menyatu antara air dengan saripati
rumput/daun. Butuh wakt 10-20 menit
 Ciri bahwa biosaka telah homogen yaitu tidak mengendap, tidak timbul gas, tidak ada
butiran, bibir permukaan membentuk pola cincin bisa disimpan 5 tahun
 Kepekatan ramuan biosaka dapat diukur dengan menggunakan alat Total Disolved
Solid(TDS) diukur saat sebelum dan sesudah meremas
 Ramuan biosaka disaring dengan alat saringan dan dimasukan ke dalam botol
/jergen menggunakan corong
 Ramuan biosaka bisa langsung diaplikasikan dan sisanya dapat disimpan. Wadah
ramuan biosaka disimpan ditempat yang aman dan jauh dari anak-anak.
APLIKASI PENYEMPROTAN
 Dosis penyemprotan padi dan jagung 40 ml/tangki 15 l
 Untuk aneka kacang dan umbi 30 ml/tangki dan hortikultura
 Untuk padi dan jagung aplikasi pertama pada umur 7 kali semusim
dengan interval penyemporotan 10-14 hari dan untuk sayuran seminggu
sekali
 Penyemprotan dilakukan dengan nozzle kabut ditas pertanaman,
minimal 1meter diatas tanaman, letak posis nozzle menghadap ke atas,
tidak boleh diulang -ulang
 Waktu penyemprotan biasa pagi/siang/sore dan sebaiknya pada sore hari
saat ada angin sehingga mudah menyemprot ngabut, perhatikan cuaca
dan arah menyemprot mengikuti arah angin.
 Penyemprotan cukup dari atas galengan dengan stik diperpanjang
hingga 2-3 m
 Aplikasi biosaka efektif bila dibuat dan diaplikasikan di lokasi
hamparan insitu dari bahan rumput/daun di sekitar. Jarak efektif aplikasi
ada lahan radius maksmal 20 Km dan untuk lahan yang sudah
berat/tidak sehat harus lebih dekat lagi, tidak efektif biosaka
diaplikasikan antara wilayah karena terkait pengenalan agroekosistem.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai