Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

PERTANIAN PERKOTAAN

Oleh :
Hasyasya Adnin Gustian 20160210138

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
Januari, 2019
I. PENDAHULUAN

Pertanian merupakan suatu kegiatan yang terjadi hampir sepenuhnya di tanah pedesaan.
Akan tetapi saat ini banyak kegiatan pertanian juga dilakukan serta dikembangkan di
perkotaan.
Seiring meningkatnya kesadaran kaum urban akan hidup yang sehat, banyak dari
masyarakat yang melakukan pertanian perkotaan atau urban farming di pekarangan rumah
untuk bisa menghasilkan makanan sehat yang dapat dikonsumsi. Masyarakat menjadi tidak
tergantung lagi dengan pasar atau swalayan. Namun berbeda dengan pertanian
konvensional yang lebih berorientasi pada hasil produksi, urban farming lebih mengarah
pada karakter pelakunya.
Pertanian perkotaan atau Urban Farming di definisikan sebagai aktifitas budidaya,
pengolahan, pemasaran, dan pendistribusian bahan pangan, produk kehutanan dan
hortikultura dengan produktivitas yang tinggi yang dilakukan di daerah perkotaan pada
lahan yang terbatas. Konsep pertanian perkotaan atau Urban Farming adalah
memanfaatkan lahan tidur di perkotaan yang dikonversi menjadi lahan pertanian produktif
hijau yang dilakukan oleh masyarakat dan komunitas sehingga dapat memberikan manfaat
bagi masyarakat perkotaan. Kegiatan pertanian perkotaan memiliki perspektif ekonomi,
lingkungan, dan akses terhadap bahan pangan yang secara tidak langsung berdampak
terhadap kesejahteraan masyarakat. Keterbatasan lahan yang ada bukanlah hal yang
menjadi hambatan untuk mengaktualkan potensi nilai ekonomi yang dimilikinya. Lahan
terbatas dapat dioptimalkan untuk ditanami tanaman-tanaman dengan nilai ekonomi tinggi
seperti tanaman pangan, tanaman hias, dan tanaman penyuplai oksigen dalam jumlah besar.
Haletky dan Taylor (2006) berpendapat bahwa pertanian kota adalah salah satu
komponen kunci pembangunan sistem pangan masyarakat yang berkelanjutan dan jika
dirancang secara tepat akan dapat mengentaskan permasalahan kerawanan pangan. Dengan
kata lain, apabila pertanian perkotaan dikembangkan secara terpadu merupakan alternatif
penting dalam mewujudkan pembangunan kota yang berkelanjutan (Setiawan dan Rahmi,
2004).
Macam-macam konsep urban farming pengetahuan penanaman yaitu dengan cara
hidroponik merupakan metode bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah,
memberdayakan air sebagai media tumbuh tanam yang sudah terdapat larutan mineral
bernutrisi atau bahan lainnya yang mengandung unsur hara. Vertikultur adalah pola
bercocok tanam yang menggunakan wadah tanam vertikal untuk mengatasi keterbatasan
lahan. Aquaponik adalah kombinasi menarik antara Akuakultur dan Hidroponik yang
mampu mendaur ulang nutrisi, dengan menggunakan sebagian kecil air daur ulang hingga
memungkinnya pertumbuhan ikan dan tanaman secara terpadu.
II. TATA CARA PRAKTIKUM
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. PENUTUP
V. DAFTAR PUSTAKA
Cahya, D.L. 2014. Kajian Peran Pertanian Perkotaan Dalam Pembangunan Perkotaan
Berkelanjutan (Studi Kasus: Pertanian Tanaman Obat Keluarga di Kelurahan Slipi, Jakarta
Barat). Forum Ilmiah Volume 11 Nomor 3. Hal 324-333.
Haletky ,N. and O. Taylor. 2006. Urban Agriculture as a Solution to Food Insecurity: West
Oakland and People’s Grocery. Urban Agriculture in West Oakland.
Setiawan, B. Dan D.H Rahmi. Ketahanan Pangan, Lapangan Kerja, dan Keberlanjutan Kota :
Studi Pertanian Kota di Enam Kota di Indonesia. 2004. Warta Penelitian Universitas Gadjah
Mada (edisi khusus). Hal 34-42.
Smith, J., J. Nasr, and A. Ratta. 2001. Urban Agriculture, Food, Jobs, and Sustainable Cities.
United Nations Development Programme.

Anda mungkin juga menyukai