OLEH:
FAKULTAS PERTANIAN
KUPANG
2022
SKRIPSI
OLEH:
FAKULTAS PERTANIAN
KUPANG
2022
ii
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Agribisnis
Menyetujui
iii
Skripsi ini dengan judul “Manajemen Persediaan Bahan Baku Teh
Kelor di CV. Dapur Kelor Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang ” atas
24 November 2022.
Tim Penguji
NIP.
MENGETAHUI
Dr.Ir. Muhammad S.M. Nur, M.Si Ir. Marthen R. Pellokila, MP., Ph.D
DEKLARASI
iv
Dengan ini saya menyatakan bahwa: Skripsi dengan judul Manajemen
Lima Kota Kupang ditulis berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh
penulis sendiri dan belum pernah diajukan oleh siapapun untuk memperoleh gelar
apapun dan dimanapun. Referensi dan informasi yang digunakan dalam Skripsi
ini telah diacu sesuai syarat-syarat baku dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Saturninus J. E. suni
NIM. 1804020003
MOTTO
v
“Kita boleh saja kecewa dengan apa yang telah terjadi, tetapi
jangan pernah kehilangan harapan untuk masa depan yang lebih baik”
(-Bambang Pamungkas-)
Orang tua tercinta Bapak Elias Suni dan Mama Antonina Kefi yang
keberhasilan saya.
Kakak Charlin Suni, Chelti Suni, dan adik Eldi Suni serta semua rumpun
RIWAYAT HIDUP
vi
Nama lengkap penulis Saturninus J. E. Suni, dilahirkan
dan selesai pada tahun 2015. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan
Pendidikan pada SMA Negeri Taekas dan selesai pada tahun 2018. Penulis
vii
ABSTRAK
ABSTRAK
This study aims to determine how raw material inventory management is applied
in “CV. Dapur Kelor”, to calculate the cost of ordering an economical every
purchase of Moringa leaves at CV. Kitchen Moringa, To calculate the total cost
of supplies in “CV. Dapur Kelor”, To calculate the safety stock (Safety Stock) in
“CV. Dapur Kelor”. This study shows that “CV. Dapur Kelor” does not perform
calculations in the purchase of raw materials for Moringa tea. CV. Dapur Kelor
buys raw materials for Moringa tea according to the stock of raw materials from
farmers. Calculation of raw material inventory using the Economic Order
Quantity (EOQ) method includes the cost of ordering one order and the cost of
storing unity, based on the EOQ method, the economical purchase of raw
materials per order is 36 Kg. so that the purchase of raw materials for Moringa
tea according to” CV. Dapur Kelor” is bigger than the EOQ method.
Keywords: Inventory, Raw Material, Economic
*) Penulis (Writer)
**) Pembibing Utama (Main Advisor)
***) Pembimbing Anggota (Member Advisor)
KATA PENGANTAR
viii
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
dan bimbingan dari beberapa pihak, untuk itu penulis dengan rendah hati
bimbingan, saran serta dorongan yang sangat berarti bagi saya dalam
2. Bapak Yacobus C.W Siubelan., SP., M.Si selaku Dosen Pembimbing II,
skripsi ini.
3. Bapak Ir Paulus Un, M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan
4. Bapak Dr.Ir. Muhammad S.M. Nur, M.Si selaku Dekan Fakultas Pertanian
ix
6. Kedua orang tua tercinta dan keluarga yang sudah memberikan dukungan,
Risto, Sius, Dina, Delor, yang telah memberikan dukungan dan doa dalam
Faperta Undana yang selalu memberikan doa dan semangat dalam proses
skripsi ini.
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya
Saturninus J. E Suni
NIM. 1804020003
DAFTAR ISI
COVER Hal
x
LEMBAR PENGAJUAN SKRIPSI………………………………………..... ii
DEKLARASI...................................................................................................... v
MOTTO.............................................................................................................. vi
ABSTRAK..........................................................................................................
viii
KATA PENGANTAR........................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL..............................................................................................
xiv
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... xv
xi
2.2.3. Persediaan Bahan Baku ......................................................................... 13
xii
4.5. Persediaan Pengaman (Safety Stock)............................................................ 49
BAB V PENUTUP............................................................................................. 51
5.1 Kesimpulan................................................................................................... 51
5.2 Saran.............................................................................................................. 52
LAMPIRAN....................................................................................................... 57
DAFTAR TABEL
xiii
Tabel
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
xiv
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR Hal
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Hal
3. Biaya Penyimpanan......................................................................................... 58
4. Perhitungan EOQ............................................................................................. 58
5. Frekuensi Pemesanan....................................................................................... 58
6. Biaya Persediaan.............................................................................................. 59
7. Safety Stock...................................................................................................... 60
xvi
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
mancanegara. Banyak peneliti yang sudah menemukan manfaat daun kelor untuk
kesehatan tubuh. Tumbuhan kelor sudah dianggap sebagai tanaman ajaib yang
Indonesia tanaman kelor sudah sangat dikenal karena banyak manfaat yang
terkandung di dalam tanaman tersebut. Mulai dari daun, hingga akar kelor dapat
manfaat untuk obat-obatan, kecantikan, teh kelor, kopi kelor, cake, dan minuman
herbal.
tropis yang mudah tumbuh di daerah tropis seperti Indonesia. Tanaman kelor
merupakan tanaman perdu dengan ketinggian 7-11 meter dan tumbuh subur mulai
dari dataran rendah 0 sampai ketinggian 700 meter di atas permukaan laut. Kelor
dapat tumbuh pada daerah tropis dan subtropis pada semua jenis tanah dan tahan
Manfaat tanaman kelor tidak hanya terdapat pada daun kelor semata, namun
batang, biji, maupun akar juga memiliki manfaat masing-masing. Daun kelor
1
merupakan salah satu bagian dari tanaman kelor yang telah banyak diteliti
kandungan gizi dan kegunaannya. Daun kelor sangat kaya akan nutrisi,
diantaranya kalsium, besi, protein, vitamin A, vitamin B dan vitamin C (Misra &
manfaat dari daun kelor yakni sebagai anti peradangan, hepatitis, memperlancar
buang air kecil, dan anti alergi. Daun kelor dikenal memiliki banyak manfaat yaitu
dapat digunakan dan dipercaya sebagai obat infeksi, anti bakteri, infeksi saluran
urin, luka eksternal, antihipersensitif, anti anemik, diabetes, colitis, diare, disentri,
Tumbuhan kelor dapat diolah menjadi berbagai macam olahan kelor. Mulai
dari akar hingga daun kelor dapat dimanfaatkan. Daun kelor bisa dimanfaatkan
sebagai teh kelor, kopi kelor dan juga tepung. Tepung daun kelor merupakan
suplemen makanan yang bergizi dan dapat ditambahkan sebagai campuran dalam
makanan. Daun kelor yang akan dijadikan tepung harus dicuci untuk
menghilangkan kotoran dan kuman (Doerr & Cameron 2005). Biji kelor
minyak nabati (Kholis dkk, 2010). Minyak dari biji kelor terdiri dari 82% asam
lemak tak jenuh, 70% asam oleat. Profil asam lemak ini sama dengan seperti
minyak zaitun kecuali untuk asam linoleate (Tsaknis dkk., 1998). Minyak kelor
halus dan kerutan. Kelor sangat kaya akan antioksidan yang sangat efektif untuk
membersihkan kulit dari kotoran sehingga merupakan obat yang efektif untuk
jerawat (Krisnadi, 2013). Akar tanaman kelor merupakan akar tunggang. Akar
tanaman kelor dapat digunakan untuk obat-obat herbal. Kulit akar memiliki rasa
2
pedas dan berbau tajam, bagian dalam berwarna kuning pucat, bergaris halus tapi
Usaha Mikro merupakan usaha berskala kecil milik perorangan atau badan
usaha perorangan yang bersifat tradisional dan informal dan belum berbadan
adalah usaha yang punya peranan penting dalam perekonomian Negara Indonesia,
baik dari sisi lapangan kerja yang tercipta maupun dari sisi jumlah usahanya.
semakin membaik. Maka dari itu, keberadaan UMKM memiliki peran penting
Usaha Mikro dapat menjadi salah satu peran penting dalam meningkatkan
produksi bisa disebut lancar apabila proses produksi tersebut tidak memiliki
produk yang setara dengan kualitas dan kuantitas yang telah ditetapkan, dan hasil
pada proses produksi mampu diselesaikan dalam kurun waktu yang telah
ditentukan. Assauri (1999;18). Salah stau hal yang dibutuhkan dalam kelancaran
ekonomis setiap pembelian bahan baku serta besar biaya persediaan safety stock.
3
bahan baku optimal guna mendukung kelancaran proses produksi. Perusahaan
metode Economic Order Quantity (EOQ). Metode EOQ dapat digunakan dengan
mudah dan praktis untuk merencanakan berapa frekuensi pemesanan bahan baku
dalam periode tertentu dan berapa jumlah pemesanan persediaan yang lebih
ekonomis. EOQ adalah jumlah kuantitas barang yang dapat diperoleh dengan
biaya yang minimal atau sering dikatakan sebagai jumlah pembelian yang optimal
(Riyanto.2011).
pelayanan terhadap pelanggan dan fungsi produksi, fungsi pemasaran dan fungsi
Apabila manajemen produksi dapat menetapkan berapa jumlah bahan baku yang
dipesan dan kapan melakukan pesanan, maka informasi tersebut sangat berguna
bagi manajemen keuangan untuk menetapkan berapa jumlah dana yang perlu
disediakan untuk pembelian bahan baku dan kapan perlu disediakan dana tersebut.
Persediaan yang optimal menurut Slamet (2007:51) akan dapat dicapai apabila
4
CV Dapur Kelor merupakan suatu usaha mikro yang bergerak di bidang
pengolahan Kelor di Nusa Tenggara Timur yang diketuai oleh Kiky Krisnadi dan
telah berdiri sejak bulan November 2018 beralamat Jalan RSS Oesapa Blok Q No.
Timur. Usaha Mikro Dapur Kelor bekerja sama atau bermitra dengan petani untuk
menyuplai serbuk daun kelor kering organik pilihan terbaik dan diolah menjadi
berbagai macam produk kelor yang dimana hasil olahan kelor tersebut langsung
bagian Timur, Dapur Kelor saat ini sudah memiliki beberapa jenis produk. Salah
satu produk yang diproduksi Dapur Kelor adalah Teh Kelor. Usaha ini sebagian
besar dikelola atau dikerjakan oleh anggota keluarga dengan tujuan untuk
Bahan baku utama yang digunakan Industri Dapur Kelor dalam pembuatan
Teh Kelor adalah serbuk daun kelor kering yang pada proses produksinya selalu
bahwa pada saat ini terjadi permasalahan bahan baku di industrinya dikarenakan
saat ini CV. Dapur Kelor bekerja sama dengan Korem dan seluruh Kodim di
daerah NTT untuk menjadi pemasok bahan baku sehingga tidak hanya petani
binaan Dapur Kelor yang menjadi pemasok bahan baku yang berupa serbuk daun
kelor kering. Hal tersebut yang membuat CV. Dapur Kelor mengalami
penumpukan bahan baku dan kerusakan karena banyaknya pemasok bahan baku
dan tidak adanya perhitungan terkait persediaan bahan baku sehingga mengalami
kendala dalam kelancaran produksi teh kelor. Selain mengalami kendala dalam
5
kelancaran produksi Dapur Kelor juga perlu melakukan perhitungan terkait biaya
dapat menentukan total biaya persediaan dan juga persediaan pengaman yang baik
untuk mencegah terjadinya kerusakan dan penumpukan bahan baku. Oleh karena
itu perlu dilakukan perhitungan persediaan bahan baku agar tidak menghambat
sebagai berikut:
2. Berapa besar pemesanan yang ekonomis setiap pembelian daun kelor di CV.
Dapur Kelor?
Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut:
6
2. Untuk menghitung biaya pemesanan yang ekonomis setiap pemebelian daun
Penelitian ini dapat membantu CV. Dapur Kelor sebagai acuan dalam
Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya dan juga dapat bermanfaat
3. Bagi Peneliti
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
data yang digunakan yaitu metode kuantitatif dengan analisis Economical Order
Inventory Cost(TIC) dan EOQ.Dengan periode satu tahun total penerimaan bahan
baku perusahaan sebesar 140.400 kg (45 kali) , besar biaya pemesanan Rp.
51.678.125, dan besar biaya penyimpanan selama di gudang Rp. 29.482.383, dan
TIC= Rp. 51. 385,707. Jika menggunakan metode EOQ, total biaya persediaan
yang dikeluarkan sebesar Rp. 8. 228.930, 7 per tahun. Dari hasil yang ditunjukan
mengunakan metode EOQ. Dalam penelitian ini seluruh jumlah pemesanan bahan
baku mengalami penurunan. Oleh sebab itu, penggunaan metode EOQ pada CV.
ini, belum bisa menerapkan metode EOQ karena kondisi ketersediaan bahan baku
Penelitian oleh Karin Nafia Pramesti, dkk (2020) dengan judul “Analisis
penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dan kuantitatif, analisis data
8
yang digunakan adalah analisis biaya produksi, analisis usahatani (TC, TR,
RCR), analisis persediaan bahan baku menurut kebijakan perusahaan dan analisis
metode EOQ. Hasil dari penelitan ini biaya produksi yang dikeluarkan sebesar Rp
pemesana sebanyak 2 kali. Total biaya persediaan bahan baku yang dikeluarkan
lebih kecil sebesar Rp 889,946,11. Hal ini menunjukan bahwa dengan metode
EOQ dapat menekan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk persediaan bahan
baku.
Manajemen Persediaan Bahan Baku Tortila Rumput Laut Di Industri Risqa Mulia
mengetahui jumlah pembeliaan ekonomis bahan baku rumput laut, total biaya
persediaan ekonomis bahan baku rumput laut, pemesanan kembali bahan baku
rumput laut pada industry Risqia Mulia di Desa Olaya Kabupaten Parigi Motong.
Metode analisis yang digunakan yaitu EOQ, total biaya persediaan (Total
(Reorder Point). Hasil dari penelitian ini jumlah pembelian ekonomis bahan baku
rumput laut dengan menggunakan analisis persediaan bahan baku pada Industry
9
Risqa Mulia untuk bulan Mei-Agustus 2014, masing-masing sebesar 10,75 kg,
8,63 kg, 8 kg, 5,88 kg. Total biaya persediaan ekonomis yang di keluarkan oleh
Industri Risqa Mulia pada Bulan Mei Rp 142.291, Juni Rp 141,681, Juli Rp
selalu tersedia di gudang pada Industri Risqa Mulia sebesar 0,5kg. Titik
pemesanan kembali yang harus dilakukan Industri Risqa Mulia pada Bulan Mei
0,89 kg, Juni 0,83 kg, Juli 0,79 kg, dan Agustus 0,71 kg.
sekarang serta yang akan datang yang bisa digunakan untuk memuaskan
dengan tujuan untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu. Persediaan adalah
salah satu aset termahal dari banyak perusahaan, dan mewakili sebanyak 50% dari
terdapat dalam perusahaan dalam bentuk persediaan bahan mentah (bahan baku /
raw material, bahan setengah jadi /work in process dan barang jadi / finished
10
proses produksi yang ada dalam perusahaan untuk kelancaran proses produksi
yang disediakan agar memenuhi permintaan dari konsumen atau pelanggan setiap
waktu.
a. Fungsi Decoupling
potongan pembelian, biaya pengangkutan per unit menjadi lebih murah dan
kuantitas yang lebih besar dibandingkan biaya yang timbul karena besarnya
c. Fungsi Antisipasi
11
2.2.2. Manajemen Persediaan
perusahaan dalam mengatur serta mengelola setiap kebutuhan barang baik barang
mentah, barang setengah jadi, dan barang jadi agar selalu tersedia baik dalam
kondisi pasar yang stabil serta berfluktuasi. Persediaan diartikan sebagai barang-
barang yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada masa atau periode yang
persediaan memfokuskan diri pada dua pertanyaan yaitu yang pertama berapa unit
persediaan yang wajib dipesan pada suatu waktu, yang kedua kapan persediaan
wajib dipesan.
seberapa akurat catatan persediaan dapat dijaga. Kemudian, kita akan mengamati
pelanggan. Anda tidak akan pernah mencapai sebuah strategi berbiaya rendah
12
2.2.3. Persediaan Bahan Baku
Bahan baku (Siswanto, 1985) merupakan salah satu unsur atau bagian yang
berasal dari sumber-sumber yaitu modal, tenaga kerja dan lain-lain. Kebutuhan
bahan baku adalah bagian dari sistem pengendalian produksi. Bahan baku
menurut Indrajit & Djokopranoto, 2003 ialah bahan mentah yang belum diolah,
yang akan diolah menjadi barang jadi sebagai hasil utama dari perusahaan yang
benang pada perusahaan kain, kelor pada perusahaan teh kelor dan lain-lain.
Persediaan bahan baku adalah hal penting yang harus diperhatikan oleh
mengalami hal yang tidak memuaskan. Pengaruh persediaan bahan baku terletak
jumlah persediaan yang paling tepat serta menentukan waktu yang tepat untuk
Jadi dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa persediaan bahan baku
adalah suatu unsur atau bagian yang harus diperhatikan oleh perusahaan dimana
bahan baku merupakan bahan mentah yang akan diolah menjadi produk utama
13
perusahaan dan persediaan bahan baku sangat dibutuhkan agar dapat digunakan
menghapus variasi pemasok yang termasuk dalam mutu, jumlah atau waktu
Merupakan suatu bagian atau bahan mentah yang telah melewati beberapa
perbaikan, dan operasi. Persediaan ini ada jika adanya kebutuhan untuk
perbaikan.
14
2.2.5. Biaya-Biaya dalam Persediaan
(Rangkuti, 2004).
yang berasal dari pemasok (supplier). Biaya pemesanan terdiri dari biaya
proses pesanan, biaya ongkos kirim atau ekspedisi, biaya telpon, upah
bahan baku yang akan digunakan dalam produksi. Biaya persiapan terdiri
dari biaya mesin yang menganggur, biaya tenaga kerja langsung, biaya
15
biaya pemesanan, perhitungan biaya penyiapan total per periode adalah
dengan cara kalikan biaya penyiapan dengan jumlah penyiapan per periode
(Rangkuti, 2004).
Biaya kehabisan atau kekurangan bahan ialah biaya yang timbul akibat
biaya persediaan per periode, sehingga biaya dalam persediaan dapat dijabarkan
menjadi dua yaitu biaya penyimpanan dan biaya pemesanan. Optimalnya biaya
persediaan dapat dilihat dari persamaan biaya pemesanan dan biaya penyimpanan.
Biaya tersebut merupakan biaya yang konstan, jadi jika biaya penyimpanan dan
biaya pemesanan diminimalkan maka kita juga akan meminimalkan biaya total.
MRP adalah suatu metode yang dapat menentukan bagaimana cara yang
16
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan perencanaan produksi sehingga barang
a. Meminimalkan persediaan
baik dari segi jumlah dan waktunya dengan memperhatikan waktu tenggang
d. Meningkatkan Efisiensi
waktu produksi dan waktu pengiriman barang dapat direncanakan lebih baik
Komponen dasar MRP terdiri atas JIP, daftar material dan catatan
(Herjanto, 1999):
17
a. Jadwal Induk Produk (JIP)
Jadwal yang menunjukan jumlah produk yang akan di buat dalam waktu
Inventory record terdiri atas catatan atau data-data setiap jenis barang
banyak setiap komponen dari produk yang akan diperlukan dan akan
bahan.
a. Jenis komponen
c. Tingkat penyusunannya
18
2.3.2. Metode ABC
klasifikasi dari suatu kelompok material yang sifatnya menurun berdasarkan biaya
penggunaan material itu per periode waktu yaitu harga per unit material dikalikan
volume penggunaan dari material itu selama periode tertentu. Periode waktu yang
biasanyadigunakan dalam metode analisis ABC adalah satu tahun. Analisis ABC
material.
nilaitertinggi hingga terendah. Oleh karena itu, analisis ini dinamakan analisis
ABC.
19
2.3.3. Metode Just In Time (JIT)
pekerjaan yang dibutuhkan atau yang diminta pada saat itu juga. Hansen &
dalam JIT:
1. Penghapusan semua kegiatan yang tidak menambah nilai produk atau jasa.
kegiatan.
lain metode JIT adalah metode yang dimulai dari nol atau mendekati nol, artinya
JIT tidak memiliki persediaan bahan baku dan perusahaan sebisa mungkin tidak
menanggung biaya penyimpanan. Bahan baku akan tepat datang pada saat
dibutuhkan atau dipesan. Hal ini tentu saja pemasoknya adalah pemasok yang
setia dan profesional. Dengan begitu akan terjadi efisiensi biaya persediaan bahan
baku.
20
Menurut Hidayanto (2007), tujuan umum dari JIT yakni menghilangkan
penggunaan istilah JIT seringkali disebut dengan “zero inventories”. JIT pada
Analisis EOQ adalah analisis yang dapat digunakan untuk menghitung dan
menentukan volume atau jumlah pembelian yang paling ekonomis setiap kali
dapatmeminimalisir biaya persediaan per periode pada satu kali pemesanan atau
EOQ=
21
Keterangan:
mendapatkan bahan dan barang yang dipesan. Sifat dari biaya persediaan
yakni semakin besar jumlah pembelian, maka semakin besar juga biaya
persediaan.
D EOQ
TIC = S+ H
EOQ 2
Keterangan:
S = Biaya pemesanan
H = Biaya penyimpanan
dibeli dalam jumlah yang lebih banyak dari permintaan konsumen untuk
22
menentukan besarnya persediaan pengaman, yaitu penggunaan bahan baku
berikut:
ROP = d x L
Dimana
d = Permintaat perhari
23
BAB III
METODE PENELITIAN
olahan kelor seperti teh kelor di Kota Kupang, yang bahan bakunya dari serbuk
daun kelor kering, proses produksi teh kelor melalui beberapa tahap yaitu
besar.
produksiadalah persediaan bahan baku. Persediaan bahan baku yang optimal dapat
dilihat dari biaya persediaan yang seminimum mungkin. Persediaan bahan baku
teh kelor yang cukup dapat menjamin kelancaran produksi teh kelor dan tidak
perusahaan.
24
lainnya yaitu mesin-mesin produksi yang seharusnya bekerja menjadi tidak
bekerja, tenaga kerja juga ikut tidak bekerja tetapi biaya tenaga kerja dan mesin
harus mengadakan persediaan bahan baku teh kelor yang cukup dengan biaya
yang minimum.
Metode EOQ adalah metode yang dapat menghitung jumlah atau frekuensi
total biaya persediaan (Total Inventory Cost), dan persediaan pengaman (Safety
25
Industri Dapur Kelor
Manajemen Persediaan
26
3.2. Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan di CV. Dapur Kelor di Jalan RSS Oesapa Blok
Alasan pemilihan lokasi ini karena CV. Dapur Kelor merupakan salah satu
industri rumah tangga yang berada di Kota kupang yang mengola kelor menjadi
beberapa hasil olahan. Produk-produk yang dihasilkan oleh Dapur Kelor telah
diminati baik dipasar lokal NTT maupun di berbagai daerah di Indonesia. CV.
Perkembangan CV. Dapur Kelor saat ini telah berkembang dengan pesat dan
mereka juga sering mengikuti event atau pameran di NTT maupun di luar NTT.
a. Wawancara Personal
27
manajemenIndustri Dapur Kelor Kecamatan Kelapa Lima Kota Kupang.
b. Kuesioner
c. Studi Pustaka
referensi misalnya dokumen, buku, jurnal, arsip atau literatur sebagai bahan
referensi untuk memperoleh informasi dari para ahli yang kemudian akan
d. Dokumentasi
a. Data Primer
Menurut Hasan (2002:82) data primer ialah data yang diperoleh atau
b. Data Sekunder
28
Menurut (Hasan, 2002:58) data sekunder adalah data yang diperoleh atau
yang telah ada. Data sekunder yang diperoleh yakni peneliti melihat data-
sejarah home industry dan juga sumber lain dari jurnal, buku atau
(Rp/Kg)
3. Permintaan bahan baku yang dibutuhkan CV. Dapur Kelor di bulan Januari
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif
bahan baku yang optimal menggunakan metode Ecomonic Order Quantity (EOQ).
29
Lalu menghitung total biaya persediaannya / Total Inventory Cost (TIC), dan
pembelian bahan baku, biaya pemesanan, dan biaya pembelian pada CV.
Q=
Dimana:
D EOQ
TIC = S+ H
EOQ 2
30
Dimana:
Dimana Lead time adalah waktu tenggang atau waktu tunggu dalam
31
BAB IV
HASIL PENELITIAN
CV. Dapur Kelor merupakan sebuah usaha yang bergerak di bidang industri
mulai dari pengolahan kebun, pengolahan produksi sampai pemasaran. CV. Dapur
Kelor yang berlokasi di jalan Rumah Sangat Sederhana (RSS) Oesapa Blok Q No.
oleh Kiky Nurizky Ekaputra Krisnadi founder sekaligus CEO Dapur Kelor. CV.
Dapur Kelor telah memiliki legalitas dan berbadan usaha mulai dari Surat Izin
Usaha Perdagangan (SIUP), Surat Izin Tempat Usaha (SITU), dan Technical
Data Sheet / Spesifikasi barang atau produk (TDS. Sebagai perusahaan berbasis
32
kelor pertama di Indonesia Timur, pada saat ini CV. Dapur Kelor telah memiliki
16 jenis produk yang telah lulus uji layak pangan dari Badan Pengawasan Obat
dan Makanan (BPOM) dan telah mendapatkan Sertifikat Pangan Indutri Rumah
Tangga (PIRT) dari Dinas Kesehatan Kota Kupang. Salah satu agroindustri yang
NTT sebagai ladang tanaman kelor dan mewujudkan NTT bangkit NTT sejahtera,
bekerja. Adapun planet yaitu menciptakan zero waste atau pengolahan non limbah
limbah itu bisa dimanfaatkan untuk kegiatan masyarakat. People yakni melakukan
pemberdayaan SDM baik petani, penggiat UMKM dan mitra wirausahawan muda
sebagai modal untuk meningkatkan SDM daerah NTT. Provit yaitu bertujuan
untuk meningkatkan ekonomi keluarga tidak hanya petani namun juga standar
Pada tahun 2018 saat awal berdiri, Dapur Kelor hanya menjual produk
olahan teh kelor sebanyak 10 bungkus per minggu. Lalu tahun 2019 produk
olahan dari dapur kelor mulai dikenal lewat berbagai event yang diikuti, salah
selaku pendiri CV. Dapur Kelor memperoleh gelar juara. Setelah perlombaan
Widyatama Bandung, dan sejak saat itu Dapur Kelor mulai dikenal sehingga
mengakibatkan penjualannya meningkat dan pada tahun 2020 Dapur Kelor mulai
33
menggunakan mesin-mesin otomatis guna mengefisienkan proses produksi mulai
produk-produk lain berbahan dasar kelor diantaranya cokelat kelor, kopi kelor, teh
kelor varian apel, teh kelor varian lemon, kapsul daun kelor, sabun, stick cheese
kelor, jahe serang secai kelor, splasher rasa manga, splasher rasa coklat dan
Saat ini, bahan baku teh kelor menggunakan serbuk daun kelor kering yang
diperoleh dari koramil yang ada di NTT dan petani yang bermitra dengan CV.
Dapur Kelor.
Kiky Krisnadi
Manajer
Lily Helianti
34
Staf Produksi Staf Perkebunan Staf Bisnis Relatiaon
CV Dapur Kelor berperan sebagai pembuat kebijakan dan pemegang kendali serta
bertanggung jawab terhadap segala hal yang terjadi di CV tersebut mulai dari
baku, proses produksi hinggga pemasaran produk hingga hubungan bisnis yakni
kepala bidang keuangan dan kepala bidang produksi. Berikut uraian tugas dan
2. Manajer
CV Dapur Kelor meliputi semua bidang dan divisi yang terdapat didalam
CV Dapur Kelor.
konsumen
35
c. Menetapkan program usaha yang akan dijalankan setiap bulan
3. Bagian Keuangan
biaya, arus kas, penetapan sistem akuntansi dalam operasiona usaha serta
4. Bagian Produksi
ekonomis dan efisien, serta berperan juga sebagai pengadaan bahan baku,
5. Staf
a. Staf produksi
Tugas seorang staf produksi pada CV Dapur Kelor adalah sebagai beriku:
b. Staf Perkebunan
36
1. Bertanggung jawab memonitor seluruh aktivitas operasional kebun
sehari-hari sesuai dengan standar ISPO dan kultur teknis dalam SOP
rencana
industry di NTT
wawancara dengan CEO atau founder CV Dapur Kelor bahwa cara pengendalian
persedian bahan baku yang dilakukan perusahaan dengan cara sederhana, yang
perkiraan saja dan belum ada perhitungan atau teori khusus yang diterapkan.
Dalam pengendalian dengan cara sederhana bahan baku yang disediakan dengan
37
jumlah yang tidak menentu dan hanya berdasarkan pada jumlah bahan baku yang
di pasok oleh petani maupun koramil NTT yang bermitra dengan CV Dapur
Kelor.
Cara pemesanan bahan baku yang diterapkan CV. Dapur Kelor biasanya
yaitu dengan menghubungi petani atau pemasok bahan baku tetapi terkadang
persediaan bahan baku yang ada di CV. Dapur Kelor selalu tersedia dalam jumlah
yang banyak. Bahan baku yang digunakan CV. Dapur Kelor saat ini adalah
serbuk daun kelor kering dengan harga bahan baku Rp. 100.000/Kg. Pembelian
bahan baku serbuk daun kelor kering di CV. Dapur Kelor tiap bulan tidak
menentu frekuensi pembelian tergantung jumlah tersedianya bahan baku yang ada
di petani. Frekuensi pembelian bahan baku selama enam bulan sebanyak 36 kali.
Pada bulan Maret dan bulan Juni terjadi peningkatan pembelian bahan baku
Pemakaian bahan baku menunjukan jumlah bahan baku yang di beli dan
juga penggunaan bahan baku selama periode tertentu yang diterapkan di CV.
serbuk daun kelor kering yang digunakan di CV. Dapur Kelor selama periode
38
Tabel 4.1 Data Pembelian Bahan Baku Teh Kelor di CV. Dapur Kelor periode
Januari – Juni 2022.
a. Jumlah pemakaian bahan baku serbuk daun kelor kering tiap bulannya
b. Pada bulan Mei dan Juni terjadi peningkatan pemakaian bahan baku
c. Jumlah pembelian bahan baku serbuk daun kelor kering tiap bulannya
d. Sisa bahan baku serbuk daun kelor kering tiap bulan jumlahnya banyak
39
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa, pemakaian bahan baku
serbuk daun kelor kering berfluktuasi. Jumlah pemakaian bahan baku serbuk daun
kelor kering tiap kali produksi tidak menentu. Terjadi pada bulan Januari – April
dengan rata-rata pemakaian 26-68 Kg dan pada bulan Mei - Juni terjadi
Peningkatan pemakaian bahan baku serbuk daun kelor kering terjadi karena
banyaknya permintaan dan juga kerja sama CV. Dapur Kelor dengan program
pemerintah NTT yakni Penambah Makanan Tambahan (PMT). Sisa bahan baku
yang ada di CV. Dapur Kelor disimpan dan akan digunakan pada bulan
1. Biaya Pemesanan
CV. Dapur Kelor dan juga biaya-biaya yang mendukung saat melakukan
Dapur Kelor biaya pemesanan bahan baku teh kelor yang dikeluarkan Dapur
Kelor yang berkaitan dengan pemesanan bahan baku serbuk daun kelor
Tabel 4.2 Pemesanan Bahan Baku Teh Kelor Selama Melakukan Pemesanan pada
Bulan Januari-Juni 2022
40
(Kali) Telepon (Rp)
(Rp)
1 Januari 4 20.000 200.000 220.000
2 Februari 5 25.000 250.000 275.000
3 Maret 8 40.000 400.000 440.000
4 April 4 20.000 200.000 220.000
5 Mei 4 20.000 200.000 220.000
6 Juni 11 55.000 550.000 605.000
Jumlah 36 180.000 1.800.000 1.980.000
Sumber: Data Sekunder CV. Dapur Kelor
serbuk daun kelor kering terdiri dari biaya telepon dan biaya transportasi.
b. Frekuensi pemesanan bahan baku serbuk daun kelor kering pada CV.
dan Juni
pemesanan bahan baku yang dilakukan CV. Dapur Kelor. Biaya pemesanan yang
dikeluarkan CV. Dapur kelor dalam pembelian bahan baku hanyalah biaya telepon
dan biaya transportasi. Frekuensi pemesanan bahan baku yang ada di CV. Dapur
Kelor tiap bulannya berbeda dan terjadi peningkatan pada bulan Maret dan Juni
bahan baku yang ada di pemasok. Biaya telepon adalah sejumlah biaya yang
41
dikeluarkan CV. Dapur Kelor untuk menghubungi petani ataupun pemasok
lainnya untuk mengantar bahan baku serbuk daun kelor kering. Biaya telepon
yang dikeluarkan CV. Dapur Kelor dalam sekali pesan sebesar Rp. 5.000,
dilakukan CV. Dapur Kelor tiap bulannya. Biaya transportasi adalah biaya yang
dikeluarkan untuk melakukan pengantaran bahan baku serbuk daun kelor kering
dari petani atau pemasok ke lokasi CV. Dapur Kelor. Dalam pengantaran bahan
baku dari petani ke lokasi Dapur Kelor tiap sekali pesan biaya transportasi yang
2. Biaya Penyimpanan
Tabel 4.3 Biaya Penyimpanan Bahan Baku Teh Kelor di CV. Dapur Kelor pada
Bulan Januari – Juni 2022
b. Besarnya biaya listrik dalam sebulan adalah sebesar Rp. 150.000 dan
42
c. Besarnya biaya sewa gedung per bulan adalah sebesar Rp. 2.500.000
tetapi karena tempat yang digunakan untuk penyimpanan bahan baku teh
kelor hanya gudang maka diambil 30% dari biaya gedung sehingga
Kelor untuk menyimpan bahan baku teh kelor. Biaya penyimpanan yang
dikeluarkan CV. Dapur Kelor yaitu biaya listrik dan biaya gudang.
Berkaitan dengan tempat penyimpanan bahan baku serbuk daun kelor kering
yang dilakukan di CV. Dapur Kelor yaitu bahan baku disimpan di gudang
dan dijauhkan dari sinar matahari menggunakan kantong plastik dan diikat
sekuat mungkin agar udara tidak dapat masuk karna dipercaya jika udara
masuk maka akan mengalami pembusukan pada bahan baku sehingga tidak
akan digunakan lagi untuk proses produksi. Kantong plastik yang berisikan
bahan baku teh kelor berasal dari petani sehingga kantong plastik tidak
kualitas terjaga dan menghindari kutu pada bahan baku serbuk daun kelor
4.3 Pembelian bahan baku yang ekonomis dengan metode Economic Order
Quantity (EOQ)
Metode EOQ adalah Jumlah pembeliaan yang ekonomis atau optimal. Suatu
43
ekonomis sehingga perusahaan dapat memiliki rancangan dalam membeli bahan
terhadap perusahaan itu sendiri. Perhitungan jumlah pembelian bahan baku yang
pemakaian bahan baku teh kelor selama 6 bulan (Januari – Juni) (D) yakni 1.025
kg, biaya pemesanan (S) perunit sebesar Rp. 1.937,70 dan biaya penyimpanan
perunit per 6 bulan (H) sebesar Rp. 5.268,29. Sedangkan penentuan jumlah
pemesanan bahan baku teh kelor menurut kebijakan CV. Dapur Kelor masih
bedasarkan perkiraan saja yakni 40 kg. Berikut disajikan pada tabel 4.4
40 27
Sumber: data primer diolah, 2022
a. Jumlah pemesanan bahan baku teh kelor menurut CV. Dapur Kelor dalam
b. Menurut metode EOQ jumlah pemesanan bahan baku teh kelor yang
Berdasarkan tabel 4.4 menurut metode EOQ jumlah pembelian bahan baku
yang ekonomis di CV. Dapur Kelor dalam setiap kali pesan adalah sebesar 27 kg.
Dimana jumlah pembelian atau pemesanan menurut metode EOQ jauh lebih kecil
44
kg. Selisih jumlah pemesanan antar metode EOQ dan kebijakan perusahaan
adalah sebesar 13 kg dimana harga serbuk daun kelor Rp. 100.000/kg sehingga
dengan menggunakan metode EOQ dapat menekan biaya pembeliaan bahan baku
sebesar Rp. 1.300.000. Berdasarkan hasil wawancara dengan founder CV. Dapur
terjadi kerusakan. Hal ini diakibatkan karena CV. Dapur Kelor melakukan jumlah
bahan baku teh kelor menggunakan metode EOQ jauh lebih efektif dibandingkan
kebijakan CV. Dapur Kelor karena semakin ekonomis atau optimalnya jumlah
pembelian bahan baku maka dapat mengatasi penumpukan serbuk daun kelor
frekuensi pemesanan serbuk daun kelor kering menurut kebijakan CV. Dapur
Kelor dengan metode EOQ dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut:
Tabel 4.5 Perbandingan Metode yang diterapkan oleh CV. Dapur Kelor dengan
Metode EOQ dalam Menentukan Frekuensi Pemesanan Bahan Baku
Serbuk Daun Kelor Kering
I= D/EOQ
36 37
Sumber: Data Primer diolah, 2022
kebijakan CV. Dapur Kelor dalam enam bulan melakukan pembelian bahan
45
b. Frekuensi pemesanan bahan baku serbuk daun kelor menurut metode EOQ
Frekuensi pembelian bahan baku serbuk daun kelor kering menurut metode
EOQ sebesar 37 kali dalam enam bulan sedangkan frekuensi pemesanan menurut
CV. Dapur Kelor yakni sebanyak 36 kali. Selisih frekuensi pemesanan metode
EOQ dan perusahaan sebesar 1 kali. Dengan menggunakan metode EOQ jumlah
bahan baku yang dipesan lebih sedikit sehingga frekuensi pemesanan yang
Total biaya persediaan atau total inventory cost (TIC) merupakan total atau
jumlah biaya yang dikeluarkan untuk membeli barang yang mendukung proses
produksi teh kelor. Dalam suatu perusahaan perlu adanya perhitungan biaya
Semakin besar perusahaan melakukan jumlah pembelian maka semakin besar pula
biaya persediaan. Oleh karena itu perlu dilakukan perhitungan biaya persediaan
agar tidak terjadi pemborosan biaya. Perhitungan total biaya persediaan teh kelor
Tabel 4.6 Total Biaya Persediaan/ Total Inventory Cost (TIC) Menurut CV. Dapur
Kelor dan Metode EOQ
46
Kebijakan CV. Dapur Kelor (Rp) Menurut Metode EOQ (Rp)
TIC = C ( Biaya Penyimpanan ) + O ( Biaya
Pemesanan ) D EOQ
TIC = S+ H
( Indriyo,dkk 2002) EOQ 2
TIC = (Rata-rata Persediaan x Biaya Penyimpanan)
+ (Frekuensi pemesanan x Biaya Pemesanan)
280.488,8 144.682,74
a. Total biaya persediaan menurut CV. Dapur Kelor sebesar Rp. 280.488,8
c. Selisih total biaya persediaan menurut Cv. Dapur Kelor dan metode EOQ
sebesar Rp.135.806,06
Total biaya persediaan menurut CV. Dapur Kelor adalah sebesar Rp.
280.488,8 hasil ini diperoleh dari perkalian frekuensi pemesanan bahan baku
serbuk daun kelor kering selama enam bulan yaitu 36 kali, dikalikan dengan biaya
pemesanan bahan baku serbuk daun kelor kering dalam sekali pesan yaitu Rp.
1.937,70 ditambah rata-rata persediaan bahan baku serbuk daun kelor kering
sebesar 40 kg dikalikan dengan biaya penyimpanan bahan baku serbuk daun kelor
kering per unit per tahun sebesar Rp. 5.268,29.dan hasil perhitungan tersebut
Sedangkan total biaya persediaan menurut metode EOQ adalah sebesar Rp.
144.682,74 diperoleh dari jumlah kebutuhan bahan baku serbuk daun kelor kering
per enam bulan (D) sebesar 1.025 kg, dibagi jumlah pembelian bahan baku
ekonomis sekali pesan (EOQ) sebesar 27 kg, kemudian dikalikan dengan biaya
pemesanan per unit (S) sebesar Rp. 1.937,70 kemudian ditambah jumlah
47
pembeliaan bahan baku ekonomis (EOQ) sebesar 27 kg dibagi 2 ditambah biaya
penyimpanan per unit per enam bulan sebesar Rp. 5.268,29, dan hasil perhitungan
mendapatkan hasil sebesar Rp. 144.682,74. Dari hasil ini dapat diketahui bahwa
dengan menggunakan metode EOQ dapat menekan biaya persediaan sebesar Rp.
135.806,06.
bahan baku. Persediaan pengaman juga sangat dibutuhkan dalam suatu usaha
persediaan pengaman (safety stock) menurut kebijakan CV. Dapur Kelor dan
Tabel 4.7 Perbandingan metode yang diterapkan oleh CV Dapur Kelor dengan
metode EOQ dalam menentukan persediaan pengaman
Safety stock menurut CV. Dapur Kelor Safety stock menurut metode EOQ (kg)
(kg) Safety stock = Lead Time x (Tingkat
penggunaan bahan baku maksimal -
tingkat penggunaan bahan baku rata-rata)
- SS= 20 kg
Sumber: data primer diolah 2022
48
Tabel 4.7 menunjukan bahwa:
b. Menurut metode EOQ jumlah persediaan pengaman bahan baku teh kelor
Berdasarkan hasil wawancara dengan CEO CV. Dapur Kelor, selama ini
tidak menghitung persediaan pengaman bahan baku teh kelor untuk antisipasi
kekurangan bahan baku alasannya karena jika persediaan pengaman teh kelor
habis CV. Dapur Kelor akan menelepon pemasok bahan baku yang bermitra
dengannya.
Pramesti, dkk (2020) dengan judul Analisis Manajemen Persediaan Bahan Baku
Rockwool Pada Usaha Hidroponik dimana hasil dari penelitan ini menunjukan
bahwa dengan metode EOQ dapat menekan biaya yang dikeluarkan perusahaan
dengan metode EOQ dapat menentukan pembelian bahan baku yang ekonomis
biaya persediaan. Namun yang menjadi perbedaan penelitian oleh Karin periode
yang dilakukan selama 11 bulan sedangkan penelitian ini periode yang dilakukan
selama 6 bulan dan perbedaan lainnya yakni jumlah pembelian bahan baku
49
penelitian oleh Karin jumlah pembelian bahan baku metode perusahaan lebih
Persediaan Biji Kopi Arabika Sebagai Bahan Baku Kopi Bubuk di Koperasi Serba
pemesanan bahan baku dan dengan metode EOQ jauh lebih efektif karena dapat
karena dapat menentukan jumlah optimal pembelian bahan baku sehingga dapat
menjadi perbedaan adalah penelitian oleh Maria Veren jumlah optimal pemesanan
bahan baku menggunakan metode EOQ jauh lebih besar dibanding perusahaan
dan total inventory cost (TIC) metode EOQ lebih besar dari perusahaan
sedangkan penelitian ini jumlah pembelian bahan baku dan total inventory cost
bahan baku akibatnya terjadi pemborosan biaya sehingga TIC perusahaan lebih
50
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
teh kelor di CV. Dapur Kelor maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
berdasarkan jumlah pasokan bahan baku yang ada di petani yang bermitra
dengan CV. Dapur Kelor. Oleh karena itu, CV. Dapur Kelor tidak
(Safety Stock).
51
Dengan metode EOQ pembelian bahan baku jauh lebih kecil dibanding
3. Perhitungan total biaya persediaan / total inventory cost (TIC) pada produk
5.2. Saran
berikut:
EOQ CV. Dapur Kelor dapat melakukan pengadaan bahan baku perusahaan
dengan jumlah pembelian bahan baku yang optimal atau ekonomis dengan
52
2. CV. Dapur Kelor seharusnya melakukan perhitungan safety stock dalam
dipesan.
3. CV. Dapur Kelor perlu melakukan pembagian orderan bahan baku dengan
4. Bagi PEMPROV NTT, agar dapat membantu CV. Dapur Kelor dengan
53
DAFTAR PUSTAKA
Antonius Anny, A. E. (2016). Analisis Persediaan Bahan Baku Kelapa Pada PT.
Dimembe Nyiur Agripo (DNA) Didesa Tetey, Kecamatan Di Membe,
Kabupaten Minahasa Utara. Agri-Sosioekonomi , 251-260.
Assauri. 1999. Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Revisi, Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
54
Brisley, Patrick. (2000). Article Summary: Just In Time. Management and
Accounting Web.
Fahey, J.W. 2005. Moringa oleifera: A Review of the Medical Evidence for
ItsNutritional, Therapeutic, and Prophylactic Properties. Part 1.
Kholis, N., & Hadi, F. (2010). Pengujian bioassay biskuit balita yang
disuplementasi konsentrat protein daun kelor (moringa oleifera) pada
model tikus malnutrisi. Jurnal Tekhnologi Pertanian, 11(3), 144-151.
Krisnadi, A.D. 2010. Kelor Super Nutrisi. Blora: Pusat Inforrmasi dan
Pengembangan Tanaman Kelor Indonesia.
55
Nur Azmi Fitra. H, E. D. (2017). Analisis Manajemen Persediaan Bahan Baku
Cokelat Pada Industri Rapoviaka Simple Di Kota Palu. E-J. Agrotekbis 5 ,
491-500.
Sastroamidjojo, S., 2001, Obat Asli Indonesia, Edisi 6, ed. A. Tjokronegoro, ed.,
Jakarta, Dian Rakyat.
56
LAMPIRAN
Pemakaian Bahan Baku Teh Kelor Periode Januari – Juni 2022 CV. Dapur
Kelor
No Bulan Pembelian Serbuk Teh Pemakaian Selisih (Kg)
Bahan Baku Kelor(Kg) (Kg)
Daun Kelor
(Kg)
2 Februari 141 89 68 21
4 April 108 59 26 33
Biaya Pemesanan Bahan Baku Teh Kelor Periode Januari – Juni 2022 CV.
Dapur Kelor
No Bulan Frekuensi Jumlah Jumlah Biaya Total Biaya
Pemesanan Biaya Transportasi (Rp)
(Kali) Telepon (Rp)
(Rp)
57
2 Februari 5 25.000 250.000 275.000
Biaya Penyimpanan Bahan Baku Teh Kelor Periode Januari – Juni 2022 CV.
Dapur Kelor
No. Jenis Biaya Rp/ Bulan Rp / (Januari – Juni)
1. Biaya Listrik 150.000 900.000
2. Biaya Modal (Gedung) 750.000 4.500.000
Total 900.000 5.400.000
40 27
Dimana :
EOQ = Jumlah pemesanan yang optimal
D = Jumlah kebutuhan bahan baku
S = Biaya pemesesanan per unit
H = Biaya penyimpanan per unit
EOQ =
√ 2xSx D
H
√
= 2 x 1.937 ,70 x 1.025
5.268 ,29
√
= 3.972 .285
5.268 , 29
= 27 kg
58
Perbandingan kebijakan CV. Dapur Kelor dengan Metode EOQ dalam
Menentukan Frekuensi Pemesanan Bahan Baku Teh Kelor
I= D/EOQ
36 37
Total Biaya Persediaan/ Total Inventory Cost (TIC) Menurut CV. Dapur
Kelor dan Metode EOQ
Kebijakan CV. Dapur Kelor (Rp) Menurut Metode EOQ (Rp)
TIC = C ( Biaya Penyimpanan ) + O ( Biaya
Pemesanan ) D EOQ
TIC = S+ H
EOQ 2
( Indriyo,dkk 2002)
TIC = (Rata-rata Persediaan x Biaya Penyimpanan)
+ (Frekuensi pemesanan x Biaya Pemesanan)
280.488,8 144.682,74
59
D EOQ
TIC = S+ H
EOQ 2
1.025 27
= 1.937 , 70+ 5.268 , 29
27 2
= 73.560,83 + 71.121,91
= 144.682,74
Safety stock menurut CV. Dapur Kelor Safety stock menurut metode EOQ (kg)
(kg)
Safety stock = Lead Time x (Tingkat
penggunaan bahan baku maksimal -
tingkat penggunaan bahan baku rata-rata)
- SS= 20 kg
60
DOKUMENTASI
61
Penyaringan
62
Produk Teh Kelor yang
dipasarkan
63