Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“IMPLEMENTASI SILA KELIMA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN


BERNEGARA”

OLEH:

1. INDRI AYU SOLLO(2007010030)


2. ANDREAS HAKI TAS’AU(2007010056)
3. GESBERTH ERWIN NIFUEKI (2007010170)
4. LEONY ARYESTHA DJAMI (2007010027)
5. NIKITA TEKSIANA LELO CORREIA(2007010197)
6. MARGARETA ANGGRIANI KALAKE KEBO (2007010026)
7. SANDI NOFU (1907010194)
8. MARTINA DWI PUTRI RIBERU (2007010104)
9. YUNERIS YACOBUS TANESI (2007010215)
10. AYU ELMIYATI MEHA (2007010154)
11. SUSANTI AMELIA OTEMUSU (2007010127)
12. EUFRANSIANI ROSINDA TEMA (2007010079)

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan Karunia-
Nya. Hanya karena Allah segala sesuatu terjadi, hanya dengan izin-Nya semua yang
kita inginkan terwujud. Manusia hanya mampu berusaha sedangkan Allah Yang Maha
Kuasa yang menentukan hasilnya. Dengan izin Allah Yang Maha Kuasa pula, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “IMPLEMENTASI SILA KE-5
DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA”. Makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik karena dukungan dan partisipasi berbagai pihak. Penulis
menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran sangat diharapkan penulis. Akhirnya penulis berharap agar makalah ini
dapat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia pada umumnya.

Kupang, 14 November 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER...............................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................................1

A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................2
C. Tinjauan Pustaka................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3

A. Pengertian implementasi Nilai-nilai Pancasila........................................................3


B. Makna keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.............................................3
C. Implementasi nilai-nilai sila kelima Pancasila dalam berbangsa dan bernegara.....4
D. Contoh implementasi nilai-nilai sila kelima Pancasila............................................5

BAB III PENUTUP...........................................................................................................6

A. Kesimpulan..............................................................................................................6
B. Saran........................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia yang tercantum


dalamalenia keempat pembukaan Undang-undang Dasar 1945, yang telah ditetapkan
olehPPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Sebagai dasar negara, Pancasila
dijadikanpedoman untuk mengatur penyelenggaraan negara dan kehidupan bangsa
Indonesia.Menururt Prof. Drs. Notonagoro SH dalam Rozikin, (1995: 10) Pancasila
sebagaidasar negara mempunyai kedudukan istimewa dalam hidup kenegaraan dan
hukumbangsa indonesia (merupakan pokok kaidah negara yang fundamental).
Selainsebagai dasar negara Pancasila juga sebagai sumber dari segala sumber
hukum,sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, dan sebagai jiwa dan
kepribadianbangsa.Pancasila yang telah ditetapkan dan diterima sebagai dasar negara
telahdicantumkan dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945. Menyadari
bahwauntuk mewujudkan pengakuan pancasila sebagai pedoman atau pandangan
hidupbangsa mengharuskan bangsa Indonesia mentrasfortasikan nilai-nilai
Pancasilasecara nyata, penghayatan, dan pengamalan nilai-nilai luhur yang terkandung
didalamnya oleh setiap warga negara Indonesia.

Nilai-nilai Universal (umum) yangterkandung di dalam Pancasila harus ditumbuh


kembangkan dalam setiap pribadimanusiaPancasila memiliki nilai-nilai luhur yang
menjadi pembeda dengan negara-negara yang lain. Nilai-nilai ini, yaitu nilai ketuhanan,
nilai kemanusiaan, nilaipersatuan dan nilai kerakyatan, serta nilai keadilan. Nilai-nilai
yang ada dalam sila-sila Pancasila itu saling berkaitan antara satu dengan yang lain
yang membentuk suatu kesatuan, antara sila pertama, kedua, ketiga, keempat, dan
kelima salinghubung menghubung dan tidak dapat dipisahkan. Sila-sila dalam
Pancasila itu harusdipahami dan diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, dalam
penelitian ini yangakan dibahas yaitu pada pancasila sila kelima, yaitu keadilan sosial
bagi seluruhrakyat Indonesia. Sila ini mempunyai makna bahwa seluruh rakyat
Indonesia mendapatkan perlakuan yang adil baik dalam segala bidang, seperti bidang
hukum,politik, ekonomi, dan kebudayaan sehingga tercipta masyarakat yang adil
danmakmur dalam pelaksanaan kehidupan bernegara.

iv
B. Rumusan Masalah
A. Pengertian implementasi Nilai-nilai Pancasila
B. Makna keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
C. Implementasi nilai-nilai sila kelima Pancasila dalam berbangsa dan bernegara
D. Contoh implementasi nilai-nilai sila kelima Pancasila
C. Tinjauan Pustaka
Pancasila dirumuskan dari kehidupan bangsa Indonesia yang digunakan untuk
pedoman bangsa Indonesia dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila
memiliki fungsi sebagai dasar filsafah negara dijabarkan juga sebagai jiwa bangsa,
sebagai kepribadian bangsa, sebagai pandangan hidup bangsa, yang kemudian dijadikan
sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia dalam bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
Pengembangan sikap adil terhadap sesama manusia, kesamaan kedudukan
terhadap hukum dan HAM, keseimbangan antara hak dan kewajiban merupakan sikap
yang tercermin dari pengamalan nilai Pancasila yakni sila ke -5 yang berbunyi Keadilan
Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Fungsi dari nilai yang terkandung dalam
Pancasila sila ke-5 ini berfungsi sebagai tujuan negara. Namun, apakah nilai –nilai yang
terkandung dalam sila ke lima Pancasila itu sudah terlaksana seutuhnya di lingkungan
kita? Kita dapat menilai dengan mengamati kejadian di sekitar kita. Masih banyak
masyarakat Indonesia yang bersikap tidak sesuai dengan nilai moral Pancasila. Mereka
cenderung bersikap individualis, menghalalkan segala cara walaupun dengan kerja
keras, melemahkan kekuatan hukum, menggunakan sumberdaya dan sumber kekayaan
Indonesia dengan berlebihan, menyelewengkan kekuasaan, dsb. Sungguh ironis
memang, Pancasila yang disepakati bersama sebagai kepribadian bangsa saat ini
kenyataan di lingkungan masyarakat Indonesia bertentangan dengan ajaran Pancasila.
Dalam situasi seperti sekarang ini masyarakat semakin tidak menyadari makna
pancasila, mereka sudah mulai memudarkan nilai-nilai yang terkandung dalam
pancasila yang telah disepakati bersama. Dalam kehidupan sehari- hari, pengamalan
sila kelima Pancasila terkadang tidak sesuai dengan makna yang terkandung dalam sila
tersebut. Hal ini akan berakibat pada berubahnya sikap masyarat Indonesia. Jika
masyarakat Indonesia bersikap tidak sesuai nilai dan norma Pancasila, maka bisa
dikatakan bangsa tersebut kehilangan jati diri bangsa. Jika suatu bangsa kehilangan jati
diri bangsa, mudah bangsa lain untuk menjajah bangsa Indonesia.

v
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengerian Imlementasi Nilai-nilai Pancasila


Implementasi pancasila adalah mewujudkan nilai moral yang terkandung dalam
pancasila sebagai norma etik dalam kehidupam bermasyarakat,berbangsa, dan
bernegara.
Implementasi nilai-nilai pancasila adalah pelaksanaan atau pengamalan nilainilai
yang dilaksanakan dalam suatu kegiatan atau aktivitas. Pancasila sangat penting untuk
diamalakan dalam kehiduan sehari-hari. Menurut Mughai (2007:15) Implementasi
nilai-nilai Pancasila dalam hidup bermasyaraat, berbangsa, dan bernegara sebagai
konsokuensi logis dari kesadaran kehendak, yang berawal dari dalam diri, sehingga
menimbulkan rasa keimanan, rasa kemanusiaan, rasa berbangsa/kebangsaan, rasa
demokrasi, dan rasa keadilan.
B. Makna keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Kebanyakan orang percaya bahwa ketidak adilan harus dilawan dan dihukum,
banyak gerakan sosial dan politis diseluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan.
Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan memberikan pemikiran bahwa tidak
jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita ketidak adilan, karena definisi apakah
keadilan itu sendiri tidak jelas. keadilan intinya adalah meletakan segala sesuatunya
pada tempatnya.
Cara mengaplikasikan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia yakni:
Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotong royongan.
Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Menghormati hak orang lain.
Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat
pemerasanterhadap orang lain.
Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan
gayahidup mewah.
Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau
merugikankepentingan umum.

vi
Suka bekerja keras.
Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan
dankesejahteraan bersama.
Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata
dan berkeadilan sosial.

Sila ke lima Pancasila yang berbunyi Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
indonesia diliputi, didasari, dijiwai oleh sila ke 1,2,3,4. Dengan demikian makna yang
terkandung dalam sila kelima Pancasila merupakan gambaran terlengkap 5 dari makna
keseluruhan Pancasila. Namun nilai yang terkandung dalam Pancasila selain sila ke 5
juga memiliki keterkaitan dengan sila lainnya. Dalam kehidupan sehari- hari,
pengamalan sila kelima Pancasila terkadang tidak sesuai dengan makna yang
terkandung dalam sila tersebut. Hal ini akan berakibat pada berubahnya sikap masyarat
Indonesia. Jika masyarakat Indonesia bersikap tidak sesuai nilai dan norma Pancasila,
maka bisa dikatakan bangsa tersebut kehilangan jati diri bangsa.

Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik
menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat
kepentingan yang besar. John Rawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu
filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa "Keadilan adalah kelebihan
(virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem
pemikiran" . Tapi, menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai: "Kita
tidak hidup di dunia yang adil" . Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus
dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang
berjuang menegakkan keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan
memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita
ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan.

C. Implementasi Nilai-Nilai Sila Kelima Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa dan


Bernegara.
Sila ini mempunyai makna bahwa seluruh rakyat Indonesia mendapatkan
perlakuan yang adil dalam bidang hukum, politik, ekonomi, kebudayaan dan kebutuhan
spiritual rohani sehingga tercipta masyarakat yang adil dan makmur.

vii
Butir-butir implementasi sila kelima sebagai berikut:
1. Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
Butir ini menghendaki agar setiap warga negara berbuat baik satu sama
lain. Perbuatan luhur dalam pengertian seperti apa yang diperintahkan Tuhan dan
menjahui yang dilarang. Perbuatan baik dan luhur tersebut dilaksanakan pada
setiap manusia dengan cara saling membantu, bergotong royong, dan merasa
setiap manusia adalah bagian keluaraga yang dekat yang layak dibantu, sehingga
kehidupan setiap manusia layak dan terhormat.
2. Bersikap adil.
Butir ini menghendaki dalam melaksanakan kegiatan antarmanusia untuk
tidak saling pilih kasih. Pengertian adil juga sesuai dengan kebutuhan manusia
untuk hidup layak, dan tidak diskriminatif terhadap sesama manusia yang
ditolong.
3. Menjaga keseimbangan antar hak dan kewajiban.
Butir ini menghendaki bahwa manusia Indonesia jangan hanya
mendahulukan hak-haknya seperti hak hidup bebas, berserikat, perlakuan yang
sama, kepemilikan, dan lain-lain, tetapi menjaga kewajiban secara berimbang.
Kewajiban yang harus dilakukan adalah berhubungan baik dengan sesama
manusia, membantu sesama manusia, membela yang teraniaya, memberikan
nasehat yang benar dan menghormati kebebasan beragama. Apabila kewajiban
dan hak berjalan seiring, maka hidup damai dan rukun akan tercipta.
4. Menghormati hak-hak orang lain.
Butir ini menghendaki setiap manusia untuk menghormati hak orang dan
memberikan peluang orang lain dalam mencapai hak, dan tidak beruasah
menghalang-halangi hak orang lain. Perbuatan seperti mencuri harta orang lain,
menyiksa, pelit bersedekah, merusak tempar peribadatan agama orang lain, adalah
contoh-contoh tidak menghormati hak orang lain.
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
Butir ini sebenarnya mengembangkan sikap dan budaya bangsa yang saling
tolong-menolong seperti gotong royong, dan menjahukan diri dari sikap egois dan
individualistis. Perbuatan seperti membantu orang buta menyebrang jalan,
memberi makan anak yatim dan orang miskin, membuang sampah pada

viii
tempatnya, tidak merokok sembarang tempat adalah adalah contoh dari suka
memberi pertolongan kepada orang lain.
6. Menjahui sikap pemerasan terhadap orang lain.
Butir ini menghendaki, manusia Indonesia bukanlah homo hominilupus
(manusia yang memakan manusia lain). Manusia Indonesia tidak boleh memeras
orang lain demi kepentingan sendiri. Contoh perbuatan memeras ini adalah
melakukan perampokan, memberikan bunga terlau tinggi kepada peminjam
terutama kalangan orang kecil dan miskin, serta tidak memberikan upah yang
layak kepada pekerja terutama kalangan orang kecil dan miskin, sera tidak
memberikan upah yang layak kepada pekerja terutama buruh dan pembantu rumah
tangga.
7. Tidak bergaya hidup mewah.
Butir ini menghendaki manusia Indonesia untuk tidak bergaya hidup
menwah, tetapi secukupnya sesuai dengan kebutuhan. Ukuran mewah memang
relatif, namun tidak disejajarkan dengan tingkat kehidupan dan keadilan pada
setiap strata kebutuhan manusia. Perbuatan membuang makanan, makan
berlebihan, memakai pakaian mewah, perumahan, dan mobil berlebihan, juga
wujud kehidupan mewah.
8. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
Butir ini menghendaki warga negara Indonesia menjaga kepentingan umum
dan prasarana umum, sehingga sarana tersebut berguna bagi masyarakat luas.
Perbuatan merusak telepon umum, rambu lalu lintas, mencuri kabel kereta api
atau berkelahi antarwarga, siswa dan mahasiswa adalah perbuatan yang
merugikan kepentingan umum.Suka bekerja keras. Butir ini menghendaki warga
Indonesia untuk bekerja keras, berusaha secara maksimal dan tidak hanya pasrah
terhadap takdir. Sebagai manusia yang bertakwa kepada Tuhan, diwajibkan
berusaha dan diiringi dengan doa. Tindakan seperti bolos kuliah, suka mencontek,
meminta-minta, merupakan contoh tindakan yang tidak tidak suka bekerja keras.
9. Menghargai karya orang lain.
Butir ini menghendaki setiap warga Indonesia untuk menghargai hasil karya
orang lain, sebagai bagian dari penghargaan hak cipta. Proses penciptaan suatu
karya membutuhkan suatu usaha yang keras dan tekun, oleh sebab itu harus
dihargai. Tindakan pembajakan program seperti VCD/DVD, memfotocopi buku

ix
atau membeli buku bajakan adalah contoh tindakan yang tidak menghargai karya
orang lain.
10. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan
sosial.
Butir ini menghendaki adanya usaha bersama-sama antarwarga negara
dalam mencapai masyarakat yang adil dan makmur. Mengembangkan kerja sama
tim, belajar organisasi merupakan contoh dalam membangun usaha bersama.
Keberhasilan tidak dapat dicapai dengan usaha sendiri, namun usaha bersama-
sama akan menjamin pencapaian keberhasilan dan memperkecil resiko kegagalan.

Impelementasi Pancasila dalam kehidupan sebagaimana diuraikan diatas adalah


merupakan penjabaran dari pancasila sebagai pandangan dan ideologi Bangsa
Indonesia, menjadi kewajiban bangsa Indonesia untuk menerapkan dengan baik dan
benar, sehingga kehidupan adil dan makmur dapat tercapai. 
D. Contoh implementasi nilai-nilai sila kelima Pancasila
Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan sila ke-5 pancasila:
1. Memiliki kemauan untuk menolong orang lain. Namun, kita harus
menyesuaikannya dengan kemampuan kita sendiri.
2. Selalu menghargai hasil karya orang lain.
3. Tidak bertindak semena-mena pada orang lain.
4. Menghormati hak dan kewajiban orang lain.
5. Berani memperjuangkan keadilan untuk diri sendiri dan juga untuk orang lain.
6. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.
7. Suka bekerja keras
8. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotongroyongan.
9. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
10. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan
kepentingan umum.

x
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang kami kami sepakati bersama adalah, pada masa ini, nila-nilai
yang terkandung dalam sila kelima pancasila sudah terlupakan dan terabaikan oleh
seluruh elemen baik itu masyarakat maupun pemerintah. Tidak hanya sila kelima
pancasila tetapi pelanggaran juga terjadi terhadap keempat sila lainnya. Sangat
disayangkan nila-nilai pancasila yang diambil dari kepribadian banggsa yang
seharusnya mudah diterapkan tetapi pada kenyataannya hanya sebatas teori saja tanpa
pengalaman.
B. Saran
Dari penjelasan yang kami tuliskan diatas mengenai Implementasi nilai-nilai sila
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, kami telah menarik kesimpulan mengenai
isi dari makalah ini. Isi dari makalah yang kami tulis bisa saja berubah apabila
ditemukan data yang lebih akurat dan falid dari yang telah ada dalam makalah kami ini
karena itu janganlah terlalu berpegang pada makalah ini yang tentunya memiliki
banyak kekurangan, baik yang diketahui nmaupun yang tidak diketahui, maka bacalah
juga makalah, buku, artikel ataupun bacaan lain yang berhubungan dengan materi yang
kami bahas ini yang tentunya akan menambah pengetahuan kita bersama dalam
pengamalan dan penerapan butir-butir pancasila.

xi
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/332085147/MAKALAH-TENTANG-
PANCASILA-SILA-KE-5

https://etikaberwarganegara.blogspot.com/2014/01/implementasi-sila-kelima-
keadilan.html

https://bobo.grid.id/amp/082692443/contoh-penerapan-sila-ke-5-pancasila-dalam-
kehidupan-sehari-hari?page=2

https://binus.ac.id/character-building/pancasila/implementasi-pancasila-sebagai-dasar-
kehidupan-bersama-di-indonesia/

xii

Anda mungkin juga menyukai