Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PROJEK TANAH GAMBUT

OBSERVASI TANAH GAMBUT DI DAERAH RANO

DISUSUN OLEH:

KELAS X.3 FASE.E


KELOMPOK 4

ANGGOTA:

1. HAKIM FEBRIANSYAH
2. SITI MUSRUROH
3. LILY KHUSNUL KHOTIMAH
4. NURFADILA
5. RAHUDA TULJANNAH
6. MUHAMMAD FAREL

SMAN 9 TANJUNG JABUNG TIMUR


TAHUN AJARAN 2023-2024

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang "Menganalisis
Flora di Tanah Gambut"

Tidak lupa juga kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika
tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Makalah projek Tanah Gambut ini berjudul "Observasi Tanah Gambut Di Daerah
Rano" yang merupakan materi dari projek pertama kami. Makalah ini bertujuan untuk
memenuhi tugas projek yang telah diberikan oleh guru pemateri dan guru pembimbing projek
ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa Makalah ini masih memiliki sejumlah kekurangan
dan masih jauh dari kata sempurna yang sebenarnya. Untuk itu, kami mengharapkan berbagai
bentuk komentar,kritik serta rekomendasi atau saran yang dapat membangun makalah kami ini.
Semoga hasil Makalah projek Tanah Gambut ini dapat bermanfaat bagi siswa siswi
pembacanya.

Kampung laut, 1 September 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman judul…… . … . … . . . … . . . . . . … . . . . . . … … … … … …1
Kata pengantar… .. … … . … . … … … … . … … … … . … . … … . 2
Daftar isi… . … .. . . . . . … . … … . . . … . . … .. … … … … … … . … 3

Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar belakang… … … … … … … … … … … … … … … … … …4
1.2 Rumusan masalah… … … … … … … … … … … … … … … … ..4
1.3 Maksud dan tujuan… … … … … … … … … … … … … … … … . 5

Bab 2 Pembahasan
2.1.Pengertian Tanah Gambut… … … … . … … … … … … … … … . 6
2.2.Manfaat tanah Gambut.… . … . … … … … … … … … … … … ….7
2.3.keragaman hayati dilokasi Tanah Gambut… … … …… .. … .. . … 8
2.4.Komponen Flora dilokasi Tanah Gambut… . …… … … … … … … 9

Bab 3 Penutup
3.1 Kesimpulan… … … … … … … … … … … … … . … .. . . . . . .. . 12
3.2 Saran … … … … … … … … … … … . … .. … … … .. . . . . …. ..12

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Hutan merupakan suatu nikmat yang sangat besar yang dianugerahkan oleh
Tuhan Yang Maha Kuasa kepada seluruh manusia terkhususnya bangsa Indonesia.
Dari hutan manusia dapat menghirup oksigen dengan leluasa dan juga sebagai tempat
yang sangat berharga bagi hewan yang hidup didalamya. Hutan adalah sebuah
kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan. Kawasan-
kawasan semacam ini terdapat di wilayah-wilayah yang luas di dunia dan berfungsi
sebagai penampung karbon dioksida (carbon dioxide sink), habitat hewan, modulator
arus hidrologika, serta pelestari tanah, dan merupakan salah satu aspek biosfer Bumi
yang paling penting.

Indonesia sebagai salah satu Negara yang memiliki sumber daya hutan terbesar
kedua sedunia ini merupakan paru-paru dunia. Lebih kurang 4000 jenis tumbuhan yang
tumbuh pada berbagai formasi hutan dan tipe hutan telah diketahui (terutama di Hutan
Hujan Tropis) dan sekitar 400 jenis pohon telah diketahui nilai komersial kayunya.

Tanah gambut merupakan tanah yang terbentuk dari bahan-bahan organik yang
mengalami pelapukan secara perlahan-lahan. Sebagian besar masyarakat Indonesia
atau petani menyebut jenis tanah ini sebagai tanah hitam. Indonesia menempati posisi
kedua di dunia dengan lahan gambut terbanyak yaitu 20 hektar yang tersebar di pulau
Papua kalimantan, dan Sumatra. Di Sumatra sendiri paling banyak terdapat di provinsi
jambi yang tersebar di 5 kabupaten, salah satunya kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Tanah gambut merupakan tanah yang terbentuk dari bahan-bahan organik yang
mengalami pelapukan secara perlahan-lahan. Sebagian besar masyarakat Indonesia
atau petani menyebut jenis tanah ini sebagai tanah hitam. Indonesia menempati posisi
kedua di di dunia dengan lahan gambut terbanyak yaitu sebanyak 20 hektar yang
tersebar di Pulau Papua, Kalimantan, dan Sumatera. Di Sumatera sendiri paling
banyak terdapat di provinsi Jambi yang tersebar di 5 Kabupaten, salah satunya
Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Ada beberapa fungsi atau manfaat dari tanah gambut, salah satunya yaitu untuk
lahan pertanian. Meskipun tanah gambut mengandung unsur hara yang sedikit dan
beberapa orang mengatakan tidak cocok untuk pertanian, namun masih ada beberapa
tanaman yang dapat ditanam di kawasan lahan tanah gambut. Penyajian makalah kali
ini akan membahas mengenai Observasi Lahan Tanah Gambut di Daerah Kecamatan
Rano yang akan disajikan ke dalam Bab Selanjutnya. Ada sekitar 37.000 Jenis
tumbuhan tinggi antara 115.475-183.025 tumbuhan yang ada di dunia. Dari jumlah
37.000 jenis, sekitar 14.800-18.500 tumbuhan merupakan tumbuhan akademik
Indonesia.

4
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penyajian makalah ini dirumuskan kedalam


beberapa beberapa hal penting mengenai tanah gambut yaitu:

1. Apa pengertian tanah gambut?


2. Apa manfaat tanah gambut?
3. Bagaimana keragaman hayati di daerah observasi yg dikunjungi?
4. Apa saja Flora yang terdapat di daerah tersebut?

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari pembuatan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas makalah dari
pelajaran projek mengenai Tanah Gambut. Pembuatan makalah ini juga bermaksud
untuk memberikan beberapa jumlah materi,Penting mengenai Tanah Gambut secara
jelas dan detail yang nantinya akan di presentasikan di depan kelas.

Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu agar makalah ini dapat menyampaikan
laporan tertulis secara jelas mengenai projek tanah gambut. Pembuatan makalah ini
diharapkan dapat menjadi sebuah referensi bagi siswa siswi SMAN 9 Tanjung Jabung
Timur dalam mengerjakan tugas sekolah yang berkaitan dengan materi ini. Adanya
makalah ini diharapkan siswa siswi lebih mengerti dan memiliki pemahaman dan sangat
luas mengenai tanah gambut

5
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tanah Gambut

Lahan gambut adalah bentang lahan yang tersusun oleh tanah hasil dekomposisi
tidak sempurna dari vegetasi pepohonan yang tergenang air sehingga kondisinya
anaerobik. Material organik tersebut terus menumpuk dalam waktu lama sehingga
membentuk lapisan-lapisan dengan ketebalan lebih dari 50 cm. Tanah jenis banyak
dijumpai di daerah-daerah jenuh air seperti rawa, cekungan, atau daerah
pantai.Sebagian besar lahan gambut masih berupa hutan yang menjadi habitat
tumbuhan dan satwa langka.

Hutan gambut mempunyai kemampuan menyimpan karbon dalam jumlah yang


besar. Karbon tersimpan mulai dari permukaan hingga di dalam dalam tanah,
mengingat kedalamannya bisa mencapai lebih dari 10 meter.Tanah gambut memiliki
kemampuan menyimpan air hingga 13 kali dari bobotnya. Oleh karena itu perannya
sangat penting dalam hidrologi, seperti mengendalikan banjir saat musim penghujan
dan mengeluarkan cadangan air saat kemarau panjang. Kerusakan yang terjadi pada
lahan gambut bisa menyebabkan bencana bagi daerah sekitarnya.Tanah gambut
memiliki banyak padanan kata dalam bahasa Inggris, antara lain peat, bog, moor, mire
atau fen. Istilah-istilah ini berkaitan dengan perbedaan jenis atau sifat gambut antara di
satu tempat dengan tempat lainnya. Kata gambut berasal dari bahasa Banjar di
Kalimantan Selatan. Menurut Andriesse (1988), tanah gambut adalah tanah organik
(organic soils), tetapi tidak semua tanah organik disebut gambut. Noor(2001)
mengartikan gambut sebagai material atau bahan organik yang tertimbun secara alami
dalam keadaan basah berlebihan, tidak mampat dan atau hanya sedikit mengalami
perombakan.

Pengertian tanah gambut sangat bervariasi, tergantung pada


keperluannya.Tanah gambut sebagai media tumbuh tanaman berbeda dengan tanah
gambut untuk industri atau energi.Dalam tulisan ini pengertian tanah gambut
didasarkan pada konsep pedologi dan sifat morfologinya sangat dipengaruhi oleh kadar
bahan organik, tingkat dekomposisi,dan jenis bahan organiknya. Tanah gambut adalah
tanah yang terbentuk dari bahan induk endapan bahan organik, yang merupakan hasil
proses akumulasi sisa-sisa tumbuhan/vegetasi yang telah melapuk pada kondisi
anaerob. Pada kondisi anaerob,tingkat dekomposisi bahan organik berjalan lambat,
sehingga terjadi penumpukan bahan organik yang cukup tebal, sehingga terbentuk
tanah gambut, atau Organosol.

Tanah gambut adalah satu satu jenis tanah basah yang terbentuk dari akumulasi
sisa material organik seperti tumbuh-tumbuhan yang tidak membusuk secara
sempurna. Tanah gambut pertama kali terbentuk sekitar 8000-9700 tahun lalu. Tanah
gambut termasuk ke dalam salah satu tanah yang memiliki kandungan organik tertinggi.
ada 4 jenis lahan tanah gambut yang terdapat di Indonesia yaitu Lahan Gambut

6
Dangkal, Sedang, Dalam, dan Sangat Dalam. Tanah gambut sangat minim unsur hara
yaitu hanya 30%.

Gambar 2.1 lokasi tanah gambut di rano

2.2 Manfaat Tanah Gambut

Tanah gambut memiliki berbagai macam manfaat bagi lingkungan, diantaranya


adalah sebagai berikut:

1. Sebagai penambat karbon


2. Sumber energi bagi manusia
3. Eduwisata
4. Dan sebagai lahan pertanian
5. Mencegah perubahan iklim dan bencana alam
6. Menampung air pada saat musim hujan dan melepaskannya secara perlahan
lahan saat musim kemarau
7. Menjadi rumah bagi keanekaragaman hayati

2.3 Keragaman Hayati Di Lokasi Tanah Gambut

Setelah melakukan observasi atau pengamatan secara langsung ke lokasi Tanah


Gambut yaitu di daerah Rano Keragaman hayati yang dapat dilihat pada lokasi tersebut
seperti Mangga, Ubi kayu, Sirsak, Bunga putri, Bunga terompet emas, dan sebagainya,
namun hanya ada beberapa fauna yang dapat ditemukan seperti Belalang, Capung,
dan ular dan itu pun terancam punah.

7
Gambar 2.3 contoh flora di lokasi

Gambar 2.3 contoh fauna di lokasi

2.4 Komponen Flora Di Lokasi Tanah Gambut

Komponen abiotik yang terdapat di daerah Rano yaitu Tanah dan Air yang akan kami
bahas dibawah ini
● Tanah: Tanah di lokasi tanah gambut berbeda dengan tanah di ekosistem lain
karena mengandung bahan-bahan organik dan warnanya juga terlihat lebih
gelap dan bersifat lunak, dan mengandung sifat asam yang tinggi. Tingkat
dekomposisi tanahnya yaitu Hemik yaitu setengah lapuk dan sebagian bahan
induknya masih bisa dikenali, tanah di lokasi juga memiliki subiden, karena
saat diinjak tanah berubah dan mengalami penurunanan

● Air: Air di lokasi ini warnanya terlihat lebih gelap di bandingkan warna air pada
umumnya yaitu berwarna kecoklatan dan sebagian berwarna hitam. Namun,
bau airnya sama seperti air pada umumnya yaitu tidak memiliki bau dan
tingkat kekeruhan nya ada 2 bagian yaitu sebagian keruh dan sebagian lagi
jernih tergantung tingkat keasamannya

Gambar 2.4 Tanah dan air di lokasi tanah gambut

Komponen flora yang terdapat di daerah Rano yaitu: Daun singkong gajah, Pohon
kelapa Sawit, Daun pakis kecil dan lain lainnya yang akan kami bahas dibawah ini:

● Daun singkong gajah: adalah jenis singkong varietas unggul dari Kalimantan
Timur yang dapat berproduksi hingga 40 kg per pohon. Tinggi batang pohon
singkong gajah bisa mencapai 1 hingga 4 meter. Daunnya memiliki tangkai

8
panjang dan helaian daunnya menyerupai telapak tangan. Tiap tangkai
mempunyai daun sekitar 3 hingga 8 lembar. Tangkai daun tersebut berwarna
kuning,hijau atau merah dan juga keunguan.
Daun singkong gajah bisa tumbuh di tanah dataran rendah maupun dataran
tinggi. Tetapi,tidak dapat tumbuh baik di daerah rawa atau yang terus menerus
sering tergenang air.

Gambar 2.5 contoh gambar daun singkong gajah yang terdapat di daerah Rano

● Pohon kelapa sawit: adalah jenis tumbuhan yang termasuk dalam genus Elaeis
dan ordo Arecaceae. Tumbuhan ini digunakan dalam usaha pertanian komersial
untuk memproduksi minyak sawit. Genus ini memiliki dua spesies anggota.
Genus ini memiliki dua spesies anggota. Kelapa sawit Elaeis guineensis adalah
spesies kelapa sawit yang paling umum dibudidayakan di dunia, terutama di
Indonesia,dan sumber utama minyak kelapa sawit di dunia.
Jenis tanah yang baik untuk bertanam kelapa sawit adalah tanah latosol,
podsolik merah kuning, hidromorf kelabu, aluvial, dan organosol/gambut.

Gambar 2.6 contoh gambar pohon kelapa sawit yang terdapat di daerah Rano

9
● Daun pakis kecil: adalah sejenis tanaman paku pakuan yang hidup di daerah
tropis dan subtropis di benua asia.
Ciri ciri tanaman pakis adalah sebagai berikut:
1. Biasanya tumbuh di daerah tropis dan subtropis di benua asia
2. Sebagian jenis tanaman pakis ada yang mempunyai daun yang
menggulung ketika masih muda, dan memiliki bulu.
3. Dapat bereproduksi secara vegetatif dengan memakai teknik peleburan
gamet betina dan jantan atau perkembangbiakan pada tumbuhan yang
dilakukan tanpa melalui proses peleburan sel gamet jantan dan betina.
4. Tidak mempunyai bunga,biji, dan buah.

Gambar 2.7 contoh gambar daun pakis kecil yang terdapat di daerah Rano

10
BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Tanah gambut merupakan salah satu jenis tanah basah yang mengandung bahan
organik yang membentuk dalam waktu yang sangat lama yaitu sekitar 8000 tahun lalu,
Indonesia sendiri menempati posisi kedua di dunia dengan lahan gambut terbanyak
yaitu sekitar 20 hektar. Tanah gambut memiliki ciri has yang membedakan dengan
ekosistem tanah lain, seperti warna tanah dan air yang lebih gelap serta keberagaman
hayati di tanah gambut sedikit berbeda dengan ekosistem lain. Tanah gambut sangat
minim unsur hara yaitu hanya 30%, tanah ini juga sangat mudah terbakar dan memiliki
sifat asam yang tinggi.

3.2 SARAN

Materi mengenai tanah gambut ini sangat penting dipahami oleh siswa siswi SMAN 9
Tanjung Jabung Timur khususnya karena, jika tidak mengetahui tentang tanah gambut
bahkan tidak mengerti sama sekali mengenai tanah gambut, bagaimana kita bisa
menjaga, memelihara, dan melestarikan tanah gambut.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://brgm.go.id/gambut-menyimpan-beragam-manfaat-bagi-manusia-dan
-patut-dilestarikan/#:~:text=Gambut%20mampu%20menampung%20hingga
%2030,menjadi%20penunjang%20perekonomian%20masyarakat%20sekitar.
https://econusa.id/id/ecodefender/mengenal-lahan-gambut-dan-manfaatnya
-bagi-lingkungan/ https://www.orami.co.id/magazine/fakta-
unik-capung

12

Anda mungkin juga menyukai