Abstract
Type 2 Diabetes Mellitus is a metabolic disorder that is marked by the rise in blood sugar due to a decrease in
insulin secretion by pancreatic beta cells and insulin function ordisorder (insulin resistance). Results Health
Researchin 2008, showed the incidence of diabetes mellitus in Indonesia reached 57%, while the incidence in
type 2 diabetes mellitus World is 95%. Risk factors of diabetes mellitus type 2, namely age, gender, obesity,
hypertension, genetics, diet, smoking, alcohol, lack ofactivity, waist circumference, . Treatment done by the use
of oral medication hyperglycemia and insulin as well as life style modification storeduce the incidence and
microvascular and macrovascular complications of diabetes mellitus type 2.
Abstrak
Diabetes Mellitus Tipe 2 adalah penyakit gangguan metabolik yang di tandai oleh kenaikan gula darah akibat
penurunan sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan atau ganguan fungsi insulin (resistensi insulin). Hasil Riset
Kesehatan Dasar pada tahun 2008, menunjukan angka kejadian Diabetes Melitus di Indonesia mencapai 57%
sedangkan kejadian di Dunia diabetes melitus tipe 2 adalah 95%. Faktor resiko dari Diabetes melitus tipe 2
yaitu usia, jenis kelamin,obesitas,hipertensi, genetik,makanan,merokok,alkohol,kurang aktivitas,lingkar perut,
.Penatalaksanaan dilakukan dengan cara penggunaan obat oral hiperglikemi dan insulin serta modifikasi gaya
hidup untuk mengurangi kejadian dan komplikasi mikrovaskular maupun makrovaskular dari Diabetes melitus
tipe 2 .
...
Korespondensi : Restyana Noor Fatimah | restyananoorfatimah@gmail.com
Pendahuluan
Diabetes Melitus adalahpenyakit tujuh di dunia sedangkan tahun 2012
yang ditandai dengan terjadinya angka kejadian diabetes me litus didunia
hiperglikemia dan gangguan metabolisme adalah sebanyak 371 juta jiwa dimana
karbohidrat, lemak, dan protein yang proporsi kejadian diabetes melitus tipe 2
dihubungkan dengan kekurangan secara adalah 95% dari populasi dunia yang
absolut atau relatif dari kerja dan atau menderita diabetes mellitus. Hasil Riset
sekresi insulin.Gejala yang dikeluhkan Kesehatan Dasar pada tahun 2008,
pada penderita Diabetes Melitus yaitu menunjukan prevalensi DM di Indonesia
polidipsia,poliuria,polifagia,penurunan membesar sampai 57%.
berat badan,kesemutan.2
International Tingginya prevalensi Diabetes Melitus tipe
2disebabkan oleh faktor risiko yang tidak
Diabetes Federation(IDF) menyebutkan dapat berubah misalnya jenis kelamin,
bahwa prevalensiDiabetes Melitus di umur, dan faktor genetik yang kedua
dunia adalah 1,9% dan telah menjadikan adalah faktor risiko yang dapat diubah
DM sebagai penyebab kematian urutan misalnya kebiasaan merokok tingkat
ke
pendidikan, pekerjaan, aktivitas fisik, Indeks Masa Tubuh, lingkar pinggang dan
kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, umur.4,8Diabetes Mellitus disebut dengan the
J MAJORITY | Volume 4 Nomor 5 | Februari 2015 |1
Restyana Noor F|Diabetes Melitus Tipe 2
silent killer karena penyakit ini dapat pankreas dan atau ganguan fungsi insulin
mengenai semua organ tubuh dan (resistensi insulin).3
menimbulkan berbagai macam keluhan.
Penyakit yang akan ditimbulkan antara lain
Prevalensi Diabetes Melitus Tipe 2
gangguan penglihatan mata, katarak, penyakit
jantung, sakit ginjal, impotensi seksual, luka
sulit sembuh dan membusuk/gangren, infeksi Kejadian DM Tipe 2 pada wanita
paru-paru, gangguan pembuluh darah, stroke lebih tinggi daripada laki-laki.Wanita lebih
dan sebagainya. Tidak jarang, penderita DM berisiko mengidap diabetes karena secara
yang sudah parah menjalani amputasi fisik wanita memiliki peluang peningkatan
anggota tubuh karena terjadi indeks masa tubuh yang lebih besar. Hasil
pembusukan.Untuk menurunkan kejadian dan Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2008,
keparahan dari Diabetes Melitus tipe 2 maka menunjukan prevalensi DM di Indonesia
dilakukan pencegahan seperti modifikasi gaya membesar sampai 57%, pada tahun 2012
hidup dan pengobatan seperti obat oral angka kejadian diabetes melitus didunia
hiperglikemik dan insulin .3
adalah sebanyak 371 juta jiwa, dimana
proporsi kejadiandiabetes melitus tipe 2
adalah 95% dari populasi dunia yang
DISKUSI
menderita diabetesmellitus dan hanya 5%
Definisi Diabetes Melitus Tipe 2
dari jumlah tersebut menderita diabetes
mellitus tipe 1. 1,4
Diabetes mellitus adalalah
gangguan metabolisme yang secara
Patogenesis
genetik dan klinis termasuk heterogen
dengan manifestasi berupa hilangnya
Diabetes melitus merupakan penyakit
toleransi karbohidrat, jika telah
yang disebabkan oleh adanya kekurangan
berkembang penuh secara klinis maka
insulin secara relatif maupun
diabetes mellitus ditandai dengan
absolut.Defisiensi insulin dapat terjadi
hiperglikemia puasa dan postprandial,
melalui 3 jalan, yaitu:
aterosklerosis dan penyakit vaskular
a. Rusaknya sel-sel B pankreas
mikroangiopati.1,7
karena pengaruh dari luar (virus,zat
Diabetes Mellitus Tipe 2
kimia,dll)
merupakan penyakit hiperglikemi akibat
b. Desensitasi atau penurunan
insensivitas sel terhadap insulin. Kadar
reseptor glukosa pada kelenjar
insulin mungkin sedikitmenurun atau
pankreas
berada dalam rentang normal. Karena
c. Desensitasi atau kerusakan reseptor
insulin tetap dihasilkan oleh sel-sel beta
insulin di jaringan perifer.2
pankreas, maka diabetes mellitus tipe II
dianggap sebagai non insulin dependent
Patofisologi
diabetes mellitus.6,9
Diabetes Mellitus Tipe 2 adalah
Dalam patofisiologi DM tipe 2
penyakit gangguan metabolik yang di
terdapat beberapa keadaan yang berperan
tandai oleh kenaikan gula darah akibat
yaitu :
penurunan sekresi insulin oleh sel beta
1. Resistensi insulin
2. Disfungsi sel B pancreas
Diabetes melitus tipe 2 bukan insulinbanyak terjadi akibat dari obesitas
disebabkan oleh kurangnya sekresi insulin, dan kurang nya aktivitas fisik serta
namun karena sel sel sasaran insulin gagal penuaan.Pada penderita diabetes melitus
atau tidak mampu merespon insulin secara tipe 2 dapat juga terjadi produksi glukosa
normal.Keadaan ini lazim disebut sebagai hepatik yang berlebihan namun tidak terjadi
“resistensi insulin”.1,8 Resistensi pengrusakan sel-sel B langerhans secara
J MAJORITY | Volume 4 Nomor 5 | Februari 2015 |2
Restyana Noor F|Diabetes Melitus Tipe 2
autoimun seperti diabetes melitus tipe 2. badan lahir bayi >4000 gram atau riwayat
Defisiensi fungsi insulin pada penderita pernah menderita DM gestasional dan
diabetes melitus tipe 2 hanya bersifat riwayat lahir dengan beratbadan rendah
relatif dan tidak absolut.4,5 (<2,5 kg).1,9 Faktor risiko yang
Pada awal perkembangan diabetes dapatdiubah meliputi obesitas
melitus tipe 2, sel B menunjukan berdasarkan IMT ≥25kg/m2 atau lingkar
gangguan pada sekresi insulin fase perut ≥80 cm pada wanita dan ≥90 cm
pertama,artinya sekresi insulin gagal pada laki-laki, kurangnya aktivitas fisik,
mengkompensasi resistensi insulin. hipertensi, dislipidemi dan diet tidak
Apabila tidak ditangani dengan baik,pada sehat.11
perkembangan selanjutnya akan terjadi
kerusakan sel-sel B pankreas. Kerusakan Faktor lain yang terkait dengan
sel-sel B pankreas akan terjadi secara risiko diabetes adalah penderita polycystic
progresif seringkali akan menyebabkan ovarysindrome (PCOS), penderita sindrom
defisiensi insulin,sehingga akhirnya metabolikmemiliki riwatyat toleransi
penderita memerlukan insulin eksogen. glukosa terganggu (TGT) atau glukosa
Pada penderita diabetes melitus tipe 2 darah puasa terganggu (GDPT)
memang umumnya ditemukan kedua sebelumnya, memiliki riwayat penyakit
faktor tersebut, yaitu resistensi insulin dan kardiovaskuler seperti stroke, PJK, atau
defisiensi insulin. peripheral rrterial Diseases (PAD),
konsumsi alkohol,faktor stres, kebiasaan
Faktor resiko merokok, jenis kelamin,konsumsi kopi dan
kafein.2,4,5
Peningkatan jumlah penderita DM 1. Obesitas (kegemukan)
yang sebagian besar DM tipe 2, berkaitan Terdapat korelasi bermakna antara
dengan beberapa faktor yaitu faktor risiko obesitas dengan kadar glukosa darah,
yang tidak dapat diubah, faktor risiko yang pada derajat kegemukan dengan IMT >
dapat diubah dan faktor lain. Menurut 23 dapat menyebabkan peningkatan
American DiabetesAssociation (ADA) kadar glukosa darah menjadi 200mg%.
bahwa DM berkaitan dengan faktor risiko 1,2
pasien. Sebagai contoh adalah olah pasien DM tipe 2 ringan sampai sedang
raga ringan jalan kaki biasa selama 30 yang gagal dikendalikan dengan
menit. pengaturan asupan energi dan
Hindarkan kebiasaan hidup yang karbohidrat serta olah raga. Obat
kurang gerak atau bermalasmalasan. golongan ini ditambahkan bila setelah
4-8 minggu upaya diet dan olah raga
3. Pendidikan Kesehatan dilakukan, kadar gula darah tetap di atas
Pendidikan kesehatan sangat penting 200 mg% dan HbA1c di atas 8%. Jadi
dalam pengelolaan. Pendidikan obat ini bukan menggantikan upaya
kesehatan pencegahan primer harus diet, melainkan membantunya.
diberikan kepada kelompok Pemilihan obat antidiabetik oral yang
masyarakat resiko tinggi. Pendidikan tepat sangat menentukan keberhasilan
kesehatan sekunder diberikan kepada terapi diabetes. Pemilihan terapi
kelompok pasien DM. Sedangkan menggunakan antidiabetik oral dapat
pendidikan kesehatan untuk dilakukan dengan satu jenis obat atau
pencegahan tersier diberikan kepada kombinasi. Pemilihan dan penentuan
pasien yang sudah mengidap DM regimen antidiabetik oral yang
dengan penyulit menahun. digunakan harus mempertimbangkan
tingkat keparahan penyakit DM serta
4. Obat : oral hipoglikemik, insulin kondisi kesehatan pasien secara umum
Jika pasien telah melakukan termasuk penyakit-penyakit lain dan
pengaturan makan dan latihan fisik komplikasi yang ada. Dalam hal ini
tetapi tidak berhasil mengendalikan obat hipoglikemik oral adalah termasuk
kadar gula darah maka golongan sulfonilurea, biguanid,
dipertimbangkan pemakaian obat inhibitor alfa glukosidase dan insulin
hipoglikemik sensitizing.3