Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Warta LPM

Vol. 24, No. 3, Juli 2021, hlm. 456-465


p-ISSN: 1410-9344; e-ISSN: 2549-5631
homepage: http://journals.ums.ac.id/index.php/warta

Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) sebagai Alternatif


Pengobatan Mandiri

Ismi Puspitasari, Ghani Nurfiana Fadma Sari, Ana Indrayati


Fakultas Farmasi Universitas Setia Budi Surakarta
Jl. Letjen Sutoyo Mojosongo Surakarta, 57127, Indonesia
Email: ismipuspitasari2508@gmail.com

Article Info Abstract


TOGA (Family Medicinal Plant) is a type of medicinal plant which has
Submitted: 10 June 2020 medicinal properties, with easy maintenance and relatively low cost.
Revised: 9 March 2021 TOGA is an alternative family medicine that is safe because it rarely
Accepted: 31 May 2021 causes side effects, is easily processed and consumed for first aid in cases
Published: 20 July 2021 of minor illnesses such as fever and cough, or helps maintain stamina.
The existence of TOGA in the home environment is very important. The
Keywords: ESO, TOGA, herbal, purpose of this service is to provide counseling about the use of TOGA as
arthritis
an alternative self-medication and to provide information about arthritis
that can be treated using TOGA to the community RW 21 Nusukan. The
method used in this service is to provide counseling, training and giving
TOGA tree seedlings to be planted. The target partners are a group of
housewives in RW 21, Nusukan, Banjarsari, Surakarta. The results of
the development of activities in RW 21 can increase the motivation of
housewives who come to better use the TOGA as a treatment, increase
public knowledge about arthritis and natural materials that can be used
to reduce arthritis pain.

Kata kunci: ESO, TOGA, herbal, Abstrak


artritis TOGA (Tanaman Obat Keluarga) merupakan jenis tanaman pilihan
yang berkhasiat sebagai obat dengan perawatan yang mudah dan
biaya relatif murah. TOGA menjadi alternatif obat keluarga yang
aman karena jarang menimbulkan efek samping, mudah diolah dan
dikonsumsi untuk pertolongan pertama pada kasus penyakit ringan
seperti demam, batuk, atau membantu menjaga stamina. Keberadaan
TOGA di lingkungan rumah menjadi sangat penting. Tujuan dari
pengabdian ini yaitu memberikan penyuluhan mengenai pemanfaatan
TOGA sebagai alternatif pengobatan mandiri dan untuk memberikan
informasi mengenai penyakit artritis yang dapat diobati menggunakan
TOGA kepada masyarakat RW 21 Kelurahan Nusukan. Metode
yang digunakan dalam pengabdian ini adalah dengan memberikan
penyuluhan, pelatihan, serta pemberian bibit pohon TOGA untuk

456
Puspitasari, dkk - Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) ...

ditanam. Target mitra yaitu kelompok ibu-ibu rumah tangga di Wilayah


RW 21 Kelurahan Nusukan, Banjarsari, Surakarta. Hasil pengembangan
kegiatan di RW 21 dapat meningkatkan motivasi ibu-ibu rumah tangga
yang datang untuk lebih memanfaatkan TOGA sebagai pengobatan,
meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai artritis dan bahan-
bahan alamiah yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri artritis.

1. PENDAHULUAN 2013, penyakit rematik menyerang sekitar 7


Tulang merupakan jaringan yang terkeras juta warga di Amerika, 300 ribu diantaranya
di dalam tubuh. Tulang-tulang tersebut antara adalah anak-anak. Prevalensi reumatik pada
satu dengan yang lain dihubungkan melalui wanita lebih tinggi dibandingkan pria dengan
persendian. Daerah persendian ini dapat perbandingan pada wanita (1:12) dan pria
mengalami kerusakan atau peradangan dan (1:20). RA merupakan jenis rematik paling
menimbulkan rasa sakit (nyeri). Penyakit yang umum yang disebabkan oleh penyakit autoimun,
menyerang persendian tersebut dikenal dengan yaitu penyakit yang terjadi karena sistem imun
nama “rematik” yang berasal dari bahasa menyerang sel-sel tubuh, jaringan dan organ
Yunani yaitu rheumatismos. Selain persendian, sendiri.
penyakit ini dapat juga menyerang otot dan RA merupakan penyakit kronis yang
urat (Dalimartha 2006). Rematik atau disebut menyebabkan nyeri sendi, kekakuan,
juga artritis merupakan istilah terminologi pembengkakan dan penurunan pergerakan
medis yang digunakan untuk menggambarkan pada persendian. RA menyebabkan gangguan
segala kondisi sakit yang melibatkan sistem organ tubuh lain seperti mata, kulit atau paru-
muskuloskeletal yaitu persendian, otot-otot, paru. Kekakun sendi pada pasien RA seringkali
jaringan ikat, dan jaringan lunak di sekitar memburuk pada waktu pagi satu hingga dua
persendian dan tulang, yang diakibatkan jam atau bahkan akan terjadi sepanjang hari.
oleh beberapa faktor diantaranya gangguan Jenis artritis kedua adalah osteoartritis yaitu
metabolik, faktor nutrisi, inflamasi, autoimun, penyakit persendian yang terjadi karena adanya
trauma, dan penyebab idiopatik. Meskipun kerusakan tulang rawan (bantalan tulang).
kelainan terjadi pada sendi, tulang, dan otot, Kerusakan ini menyebabkan pergesekan antar
penyakit artritis dapat pula mengenai jaringan tulang yang lama kelamaan menimbulkan
ekstra-artikuler. Pada umumnya penyakit peradangan pada sendi. Osteoartritis disebabkan
tersebut mempunyai bentuk-bentuk kelainan, di oleh banyak faktor diantaranya adalah faktor
antaranya: a) hanya menyerang sendi dan otot; genetik, usia, menopause, obesitas, cidera pada
b) menyerang sendi, otot, dan alat-alat dalam persendian, aktivitas fisik yang menyebabkan
tubuh lainnya; c) sistemik yang menghasilkan beban pada persendian meningkat dan lain-
nyeri sendi; dan d) jaringan ikat yang menyebar lain. Lupus seperti halnya RA merupakan
(difus) yang menyerang sistem sendi, otot, kulit, penyakit yang disebabkan oleh autoimun.
dan alat-alat dalam (Syafei 2010). Lupus mempengaruhi bagian tubuh yang lain
Artritis atau penyakit rematik atau seperti sendi, kulit, ginjal, sel-sel darah, otak,
muskoskeletal adalah penyakit yang ditandai jantung, dan pari-paru. Gejala lupus mirip
oleh nyeri, pembengkakan dan kekakuan pada dengan penyakit persendian yang lain, yang
persendian. Saat ini terdapat lebih dari 200 membedakannya adalah munculnya ruam pada
jenis penyakit persendian diantaranya adalah wajah, memanjang dari tulang hidung, pipi
ostheoartritis, rheumatoid artritis (RA), lupus, kanan kiri, tulang rahang sehingga membentuk
ankylosing spondylitis (AS), psoriatic arthritis gambaran seperti kupu-kupu. Jenis ruam pada
(PsA), Sjogren’s syndrome, gout, scleroderma, lupus dikenal dengan butterfly rush. Lupus
infectious arthritis, juvenile idiopathic arthritis disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan
dan polymyalgia rheumatica. American College diantaranya adalah paparan sinar matahari,
of Rheumatology melaporkan bahwa pada tahun infeksi, konsumsi obat-obatan tertentu seperti

Warta LPM, Vol. 24, No. 3, Juli 2021 457


Puspitasari, dkk - Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) ...

obat penurun tekanan darah tinggi, obat sakit reumatik. Angka ini diperkirakan akan terus
kepala, dan antibiotik. meningkat hingga tahun 2025 dengan indikasi
Sjogren’s syndrome merupakan komplikasi lebih dari 25% akan mengalami kelumpuhan.
dari penyakit autoimun seperti RA dan Organisasi kesehatan dunia (WHO) melaporkan
osteoartritis. Sel-sel sistem imun tubuh bahwa 20% penduduk dunia terserang penyakit
menyerang kelenjar penghasil air mata dan saliva artritis rematoid, di mana 5-10% adalah mereka
sehingga menyebabkan mata dan mulut kering. yang berusia 5-20 tahun dan 20% dari mereka
Pasien Sjogren’s syndrome nampak seperti orang yang berusia 55 tahun (WHO, 2012).
sehat namun sangat beresiko mengalami kanker Tingginya prevalensi penyakit artritis akan
kelenjar limfe (lymphoma). Gout merupakan menimbulkan implikasi peningkatan biaya
penyakit persendian yang umum dan komplek. kesehatan, baik biaya pengobatan, tindakan
Gout ditandai oleh timbulnya rasa nyeri pada penunjang medis yang lain, maupun biaya akibat
persendian terutama pada bagian bawah ibu penurunan produktivitas kerja. Permasalahan
jari kaki. Rasa nyeri seperti terbakar umumnya lain yang timbul adalah adanya efek samping
muncul secara tiba-tiba. Gout terjadi karena dari pemakaian obat-obat artritis. Efek samping
penumpukan kristal asam urat pada persendian. obat (ESO) adalah reaksi obat yang tidak
Asam urat berasal dari pemecahan purin, dikehendaki yang terjadi pada dosis terapi.
suatu asam amino yang banyak terdapat pada Masalah ESO sering terjadi pada pengobatan
makanan-makanan tertentu seperti jeroan (hati, konvensional menggunakan obat-obat sintetis
ginjal, dan otak), makanan laut, daging, dan untuk menangani penyakit seperti artritis.
lain-lain. Selain makanan, beberapa minuman Obat pilihan pertama untuk terapi artritis
merupakan sumber purin seperti minumal non-gout adalah analgesik oral (paracetamol
beralkohol dan minuman dengan pemanis dan tramadol) dan golongan anti-inflamasi
fruktosa dalam jumlah tinggi. Secara normal, nonsteroid (AINS) seperti asetosal, diklofenak,
asam urat akan larut di dalam darah, kemudian ibuprofen, dan lain-lain. Sedangkan untuk terapi
masuk ke dalam ginjal dan dikeluarkan melalui penyakit gout atau asam urat diberi alopurinol
urin. Kadar asam urat yang tinggi menyebabkan sebagai obat anti asam urat. Semua obat tersebut
penumpukan pada persendian membentuk harus dikonsumsi oleh pasien artritis dalam
kristal yang dapat memicu terjadinya gout yang jangka waktu yang lama. Hal ini menyebabkan
ditandai oleh nyeri, bengkak, dan radang. risiko terjadinya efek samping obat menjadi
Secara garis besar, artritis dibagi tinggi (Dipiro et al, 2017).
menjadi dua golongan yaitu golongan artritis Risiko efek samping tersebut dapat memicu
artikuler (artritis sendi) dan golongan artritis ketidakpatuhan pasien dalam mengkonsumsi
ekstra artikuler/non-artikuler (artritis yang obat sehingga tujuan terapi artritis berupa
menyerang jaringan lunak di luar sendi) menekan gejala-gejala, mengurangi kehilangan
(Dalimartha, 2006). Artritis rematoid termasuk fungsi sendi, dan memperlambat proses
golongan artritis artikuler dan merupakan destruktif atau kerusakan sendi tidak tercapai
penyakit autoimun yang disebabkan karena dan kondisi penyakit akan semakin memburuk.
adanya peradangan atau inflamasi yang dapat Hal ini memicu usaha pencarian obat yang lebih
menyebabkan kerusakan sendi dan nyeri. Nyeri efektif dan aman. Salah satu alternatif yang
dapat muncul apabila adanya suatu rangsangan dapat digunakan untuk terapi artritis adalah
yang mengenai reseptor nyeri. Penyebab artritis obat dari tanaman herbal (Long et al 2001).
rematoid belum diketahui secara pasti, biasanya Selain itu, pengobatan artritis menggunakan
merupakan kombinasi dari faktor genetik, obat anti-inflamasi golongan kortikosteroid
lingkungan, hormonal, dan faktor sistem dan non steroid (AINS) sering menimbulkan
reproduksi. Faktor pencetus terbesar adalah efek samping pada saluran cerna yang dapat
infeksi bakteri, mikoplasma, dan virus (Yuliati, et memicu tukak lambung (Tjay & Rahardja, 2007).
al., 2013). Penderita artritis rematoid pada lansia Masalah ESO ditemukan pada beberapa penyakit
diseluruh dunia telah mencapai angka 355 juta lainnya, sehingga banyak orang mulai beralih ke
jiwa, artinya 1 dari 6 lansia di dunia menderita pengobatan tradisional (back to nature).

458 Warta LPM, Vol. 24, No. 3, Juli 2021


Puspitasari, dkk - Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) ...

Tumbuh-tumbuhan telah menjadi sumber Menurut Rahayu et al., (2006), salah satu
penting sebagai pengobatan sejak ribuan tahun ciri budaya masyarakat di negara berkembang
yang lalu. Penggunaan tumbuh-tumbuhan untuk adalah masih dominannya unsur-unsur
penyembuhan merupakan bentuk pengobatan tradisional dalam kehidupan sehari-hari.
tertua di dunia. Setiap budaya di dunia memiliki Keadaan ini didukung oleh keanekaragaman
sistem pengobatan tradisional yang khas dan hayati yang terhimpun dalam berbagai
di setiap daerah dijumpai berbagai macam tipe ekosistem yang pemanfaatannya telah
jenis tumbuhan yang dapat dimanfaatkan mengalami sejarah panjang sebagai bagian dari
sebagai obat. Sejarah awal mengapa tumbuhan kebudayaan. Salah satu aktivitas tersebut adalah
digunakan sebagai obat sulit untuk ditelusuri, penggunaan tumbuhan obat sebagai bahan obat
namun demikian ada pendapat bahwa suatu oleh berbagai suku bangsa atau sekelompok
tumbuhan digunakan sebagai obat didasarkan masyarakat yang tinggal di pedalaman, bahkan
pada tanda-tanda fisik (bentuk, warna, dan dalam satuan terkecil di masyarakat, yaitu
rasa) yang ada pada tumbuhan atau ada pada keluarga.
bagian tumbuhan tersebut, dan tanda–tanda TOGA adalah tanaman obat keluarga, yang
tersebut diyakini berkaitan dengan tanda- dahulu disebut sebagai “Apotik Hidup”. TOGA
tanda penyebab penyakit yang akan diobatinya merupakan beberapa jenis tanaman obat pilihan
(Ronald, 2006). Obat tradisional adalah obat yang dapat ditanam di pekarangan rumah atau
jadi atau ramuan bahan alam yang berasal dari lingkungan rumah. Tanaman obat yang dipilih
tumbuhan, hewan, mineral, sediaan galenik atau biasanya tanaman yang dapat dipergunakan
campuran bahan-bahan tersebut yang secara untuk pertolongan pertama untuk penyakit
tradisional telah digunakan untuk pengobatan ringan seperti demam dan batuk. Keberadaan
berdasarkan pengalaman. Pada kenyataannya tanaman obat di lingkungan rumah sangat
bahan obat alam yang berasal dari tumbuhan penting, terutama bagi keluarga yang tidak
porsinya lebih besar dibandingkan yang berasal memiliki akses mudah ke pelayanan medis
dari hewan atau mineral, sehingga sebutan Obat seperti klinik, puskesmas ataupun rumah
Tradisional (OT) hampir selalu identik dengan sakit. TOGA dapat dibudidayakan dalam
Tumbuhan Obat (TO) karena sebagian besar OT pot-pot atau di lahan sekitar rumah dalam
berasal dari TO. skala kecil dan menengah, yang selanjutnya
Beberapa tanaman herbal yang berkhasiat dapat disalurkan kepada masyarakat untuk
untuk mengurangi nyeri yang disebabkan oleh menunjang peningkatan kesehatan masyarakat,
artritis yaitu jahe, tyme (mint), bawang putih, dan sekaligus dapat menjadi tambahan
teh hijau, kayu manis, lada hitam, willow bark, pendapatan keluarga. Kondisi alam Indonesia
lidah buaya, temulawak, kunyit, brotowali, lidah memungkinkan banyak jenis tanaman obat yang
buaya, jahe merah, dan lain-lain. Tanaman- berguna bagi kesehatan dapat tumbuh subur di
tanaman tersebut berdasarkan penelitian berbagai wilayahnya.
mempunyai khasiat sebagai anti inflamasi atau Jenis tanaman yang dapat dibudidayakan
anti radang (Afifah dan Lentera, 2003). Bahkan untuk tanaman obat keluarga adalah jenis-
jahe merah sendiri sudah dilakukan uji klinis jenis tanaman yang memenuhi kriteria seperti:
dan terbukti efektif dalam mengurangi nyeri disebutkan dalam buku pemanfaatan tanaman
otot, rasa kaku, dan kesulitan menggerakkan obat, lazim digunakan sebagai obat di daerah
lutut pada pasien yang mengalami osteoartritis permukiman, tumbuh dan hidup dengan baik
dengan efek samping yang kecil. Oleh karena itu, di daerah permukiman, dapat dimanfaatkan
ekstrak jahe merah direkomendasikan sebagai untuk keperluan lain, misalnya: buah-buahan,
obat yang aman untuk meringankan gejala pada dan bumbu masak, jenis tanaman yang hampir
pasien tersebut. Uji klinis ini menggunakan punah, dan jenis tanaman yang masih liar
kapsul zintoma yang mengandung 250 mg (Tukiman, 2004).
serbuk rimpang jahe merah dengan pemberian
Penanaman tanaman obat di pekarangan
dua kali sehari selama 6 minggu secara oral pada
selain untuk obat, juga dapat ditata dengan
pasien osteoartritis (Zakeri et al, 2011) .
baik sebagai penghias pekarangan. Pekarangan

Warta LPM, Vol. 24, No. 3, Juli 2021 459


Puspitasari, dkk - Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) ...

rumah akan menjadi tampak asri dan pemanfaatan dan pengelolaan lingkungan
penghuninya juga dapat memperoleh obat- dapat dioptimalkan dengan penanaman TOGA.
obatan yang diperlukan untuk menjaga Minat masyarakat di daerah tersebut akan obat
kesehatan (Muhlisah, 2000). Tanaman obat herbal atau jamu tradisional juga sangat tinggi
yang sering ditanam di pekarangan adalah: sehingga sangat perlu untuk menggali potensi-
sirih, kunyit, jahe, temulawak, kembang sepatu, potensi tanaman obat yang belum dikenal oleh
daun dewa, sambiloto, beluntas, jambu biji, masyarakat agar lebih memahami tentang
belimbing wuluh, bunga kenop, cengkeh, delima, berbagai manfaat dari obat herbal.
jeruk nipis, kumis kucing, manggis, dan tomat. Berdasarkan observasi di lapangan
Pemanfaatan TOGA umumnya untuk pengobatan diketahui bahwa beberapa ibu rumah tangga
gangguan kesehatan keluarga menurut gejala- telah menanam TOGA, namun demikian jumlah
gejala umum seperti demam, panas, batuk, sakit TOGA yang ditanam jumlahnya terbatas.
perut, dan gatal-gatal (Ridwan, 2007). Pada saat Sebagian dari mereka telah mengetahui khasiat
anggota keluarga ada yang sakit, TOGA dapat TOGA dan secara teknis juga telah mampu
dijadikan sebagai alternatif obat tradisional yang mengolah TOGA, namun demikian mereka belum
paling mudah dicari, murah serta memiliki efek memahami khasiat TOGA secara ilmiah. Oleh
samping yang jauh lebih rendah dibandingkan karena itu perlu dilakukan penyuluhan tentang
obat-obatan kimia (Muhlisah, 2000). Dengan khasiat TOGA secara ilmiah. Masyarakat yang
memahami manfaat, khasiat dan jenis tanaman telah memiliki pengetahuan tentang khasiat
tertentu, tanaman obat menjadi pilihan keluarga TOGA dan menguasai cara pengolahannya
dalam memilih obat alami yang aman. dapat membudidayakan tanaman obat secara
Manfaat lain dari TOGA selain untuk individual dan memanfaatkannya sehingga
pengobatan adalah: (1) penambah gizi keluarga akan terwujud prinsip kemandirian dalam
(pepaya, timun, dan bayam), (2) bumbu atau pengobatan keluarga. Selain itu TOGA juga
rempah-rempah masakan (kunyit, kencur, jahe, dapat dikembangkan menjadi usaha kecil dan
serai, dan daun salam), dan (3) menambah menengah di bidang obat-obatan herbal yang
keindahan (mawar, melati, bunga matahari, selanjutnya dapat disalurkan ke masyarakat.
kembang sepatu, tapak dara, dan kumis kucing) Dengan demikian, masyarakat tidak hanya
(Savitri, 2016). Tradisi pengobatan menggunakan dituntut untuk mengetahui penanaman dan
tanaman obat ini tidak terlepas dari kaitan pemanfaatan tanaman obat saja, tetapi juga
budaya setempat. Persepsi mengenai konsep harus mengetahui bagaimana cara mengolah
sakit, sehat, dan keragaman jenis tumbuhan yang tanaman obat yang baik (Supriyanto, 2006).
digunakan sebagai obat tradisional terbentuk Beberapa faktor yang memungkinkan
melalui proses sosialisasi yang secara turun- terjadinya pengolahan tanaman obat yang
temurun dipercaya dan diyakini kebenarannya. kurang baik, antara lain: minimnya pengetahuan
Perhatian dunia dalam dua dasawarsa masyarakat, terbatasnya buku atau sumber
terakhir terhadap obat-obatan dari bahan alam literatur yang dimiliki masyarakat, serta
(tanaman obat) juga menunjukkan peningkatan. kurangnya sosialisasi dari pemerintah dan
Indonesia menjadi salah satu negara yang sangat instansi terkait tentang pengolahan tanaman
berpotensi dalam mengembangkan budidaya obat beserta manfaatnya. Beberapa cara
tanaman obat dan memanfaatkannya sebagai mengolah tanaman obat, antara lain (1)
alternatif pengobatan. Hal ini dikarenakan memeras; bahan yang digunakan adalah bahan
Indonesia kaya akan sumber daya alam dengan yang masih segar. Bahan tersebut dihaluskan
keanekaragaman hayati yang tinggi. Salah satu dengan ditambahkan sedikit air kemudian
wilayah di Indonesia yang berpotensi untuk diperas hingga ¼ cangkir. Jika kurang, air matang
mengembangkan budidaya tanaman obat ditambahkan pada ampas kemudian diperas lagi,
adalah wilayah Surakarta khususnya di RW 21, (2) merebus; tanaman obat direbus agar zat-zat
Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari. yang berkhasiat dalam tanaman larut ke dalam
Masyarakat di wilayah tersebut masih memiliki air (air bersih). Pada awal perebusan digunakan
lahan pekarangan yang cukup luas, sehingga api besar hingga mendidih, setelah mendidih api

460 Warta LPM, Vol. 24, No. 3, Juli 2021


Puspitasari, dkk - Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) ...

dikecilkan dan dibiarkan selama kurang lebih dijumpai, lebih dominan tanaman-tanaman hias,
5 menit, dan (3) menyeduh; bahan yang telah dan sekalipun ditiap rumah memiliki TOGA. Mitra
diramu diseduh dengan air panas dan dididihkan kurang memahami cara memberikan pengobatan
selama kurang lebih lima menit kemudian hasil mandiri kepada keluarga menggunakan TOGA
seduhan disaring (Anonim, 2005). ataupun menetapkan suatu jenis tanaman untuk
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengobatan artritis yang cukup banyak diderita
pengolahan tanaman obat antara lain adalah: (1) oleh masyarakat setempat. Dengan demikian,
bahan tanaman; bahan tanaman yang digunakan TOGA yang sudah ada kurang dimanfaatkan
untuk obat harus dalam keadaan segar. Jika secara optimal. Sasaran dari program pengabdian
digunakan bahan tanaman yang kering, maka kepada masyarakat ini adalah ibu-ibu PKK yaitu
keadaan bahan harus baik. Bahan tanaman suatu perkumpulan dari para ibu yang berasal
dicuci terlebih dahulu dengan air sampai bersih dari tiap keluarga yang ada di wilayah RW 21,
sebelum digunakan. Persyaratan tersebut tidak Nusukan, Banjarsari. Peran para ibu dalam tiap
berlaku untuk ramuan yang dicampur minyak dan keluarga sangat penting, terkhususnya dalam
ramuan bercampur bahan kering, seperti serbuk hal penanaman, pelestarian dan pemanfaatan
atau pil, (2) peralatan yang digunakan; peralatan TOGA sebagai obat keluarga.
yang akan dipakai, seperti sendok, gelas, panci Solusi yang akan diberikan berdasarkan
perebusan, saringan, botol, atau yang lain permasalahan yang ada di Desa Bibis Luhur
dibersihkan terlebih dahulu. Begitupula setelah RW 21, adalah: memberikan penyuluhan
digunakan, alat harus dibersihkan lagi karena tentang khasiat TOGA, memberikan pelatihan
adanya residu pada alat dapat mendatangkan cara penanaman dan cara pengolahan TOGA,
kuman penyakit, (3) air; air yang digunakan memberikan penyuluhan tentang penyakit
adalah air masak dan bersih, kecuali jika ramuan artritis, efek yang ditimbulkan dan pengobatan
obat harus direbus terlebih dahulu maka dapat herbal untuk artritis yang termasuk kategori
digunakan air mentah yang bersih, (4) jangka TOGA, memberikan krim anti nyeri untuk artritis
waktu pemakaian; mengingat kebanyakan dengan bahan aktif dari TOGA.
ramuan obat tradisional dibuat dengan cara Tujuan dilaksanakannya kegiatan
direbus, diperas, atau dimakan mentah, maka pengabdian masyarakat adalah untuk
jika ramuan obat dibuat dengan direbus maka meningkatkan pengetahuan tentang khasiat
hanya boleh disimpan sehari atau 24 jam dan TOGA secara ilmiah pada ibu-ibu PKK di
jika ramuan obat dibuat dengan perasan tanpa Desa Bibis Luhur RW 21 Nusukan Surakarta,
direbus, hanya boleh disimpan selama 12 meningkatkan pengetahuan tentang tata cara
jam. Setelah jangka waktu tersebut, sebaiknya menanam TOGA pada ibu-ibu PKK di Desa Bibis
ramuan obat dibuang dan dibuat lagi yang baru Luhur RW 21 Nusukan Surakarta, meningkatkan
jika memerlukannya, dan (5) tindakan medis keterampilan untuk mengolah TOGA pada ibu-
lainnya; meskipun pemakaian obat tradisional ibu PKK di Desa Bibis Luhur RW 21 Nusukan
dianjurkan sebagai tindakan pengobatan Surakarta., dan meningkatkan pengetahuan
penyakit, maka tidak berarti pengobatan medis tentang penyakit artritis dan tanaman herbal
atau dokter diabaikan, sehingga jika penderita yang berkhasiat untuk artritis pada ibu-ibu PKK
penyakitnya parah dapat dibawa ke rumah sakit/ di Desa Bibis Luhur RW 21 Nusukan Surakarta.
puskesmas/dokter terdekat (Muhlisah, 2000).
Selain memberikan pengenalan dan
2. METODE
pemahaman mengenai tanaman obat,
permasalahan lain dari mitra adalah kurangnya Sasaran kegiatan pengabdian ini adalah ibu-
informasi dan penerapan penanaman tanaman ibu PKK di Desa Bibis Luhur, Kelurahan Nusukan,
obat di lingkup keluarga. Sejauh ini, pelaksanaan Kota Surakarta. Target sasaran berjumlah 30
penanaman dan pemanfaatan tanaman obat orang. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 27
dilakukan di satu lokasi umum atau pada kegiatan November 2019 dan 13 Desember 2019 yang
tertentu seperti saat kerja bakti. Namun di area bertepatan pada perkumpulan ibu-ibu PKK RW
halaman rumah tiap keluarga masih jarang 21 Nusukan.

Warta LPM, Vol. 24, No. 3, Juli 2021 461


Puspitasari, dkk - Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) ...

Metode kegiatan yang dilakukan adalah, (1) dengan peserta. Pelatihan dilakukan dengan
Ceramah, metode ceramah yang dikombinasikan penyediaan sarana dan prasarana kegiatan
dengan membagikan leaflet yang digunakan pengabdian dalam upaya peningkatan
untuk menyampaikan materi tentang: khasiat pengetahuan dan keterampilan ibu rumah
TOGA secara ilmiah, penanaman TOGA, dan tangga, meliputi penyampaian makalah
pengolahan TOGA. Penggunaan metode ini dapat tentang jenis tanaman obat-obatan dan
memberikan materi relatif banyak secara padat, khasiatnya, serta praktik cara penanaman
cepat, dan mudah, (2) demonstrasi, metode tanaman obat yang baik
demonstrasi digunakan untuk menunjukkan c. Pembagian bibit TOGA yang berkhasiat
suatu proses kerja sehingga memberikan anti-artritis, pembagian bibit ini dilakukan
kemudahan bagi peserta pengabdian. untuk merealisasikan pemanfaatan TOGA
Demonstrasi dilakukan oleh tim pengabdian di lingkup keluarga, maka dilakukan
sebagai narasumber untuk menyampaikan atau pembagian bibit TOGA dan pemantauan/
mempraktikkan penanaman TOGA yang benar. follow-up terkait realisasi pemanfaatan
Langkah-langkah kegiatan meliputi: TOGA. Diharapkan dengan adanya kegiatan
a. Persiapan, merupakan perencanaan ini, minat masyarakat semakin meningkat
program pengabdian yang meliputi: untuk menggunakan TOGA sebagai
koordinasi dengan pihak desa lokasi alternatif pengobatan.
pengabdian, penetapan waktu pelatihan,
penentuan sasaran dan target peserta 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
pelatihan, dan perencanaan materi
Kegiatan pengabdian masyarakat ini
pelatihan.
dilakukan dengan 5 tahap, yaitu: tahap
b. Pelaksanaan, untuk meningkatkan observasi dan koordinasi, penyuluhan penyakit
pengetahuan ibu rumah tangga tentang artritis dan TOGA, pelatihan penanaman bibit
penyakit artritis, khasiat TOGA secara TOGA, penyerahan bibit TOGA dan krim anti
ilmiah dan tata cara menanam TOGA nyeri untuk artritis, dan tahap evaluasi. Tahap
serta meningkatkan keterampilan dalam observasi dan koordinasi dengan pejabat
mengolah TOGA diberikan kegiatan setempat di Kelurahan Nusukan merupakan
pelatihan. Pelatihan dilakukan oleh tim tahap awal yang bertujuan untuk mengetahui
pengabdian untuk penyamaan persepsi permasalahan yang dihadapi oleh ibu-ibu PKK

Alur Kegiatan Pengabdian Masyarakat

462 Warta LPM, Vol. 24, No. 3, Juli 2021


Puspitasari, dkk - Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) ...

RW 21 Kelurahan Nusukan dan koordinasi tanaman herbal yang berkhasiat untuk artritis,
membahas solusi dan program pengabdian yang dan khasiat TOGA dapat meningkatkan
akan dilaksanakan serta waktu pelaksanaan pengetahuan ibu-ibu PKK RW 21 Nusukan yang
kegiatan. Keberhasilan target jumlah peserta terlihat dari antusias ibu-ibu dalam menjawab
pengabdian dapat dikatakan sangat baik, dari 30 pertanyaan setelah materi tersampaikan.
orang peserta yang diundang, semuanya (100%) Tahap ketiga berupa pelatihan penanaman
dapat menghadiri kegiatan penyuluhan dan bibit TOGA yang dilakukan dengan cara
pelatihan budidaya TOGA. mendemostrasikan penanaman TOGA di dalam
Tahap kedua berupa penyuluhan mengenai pot secara langsung sehingga dapat dipraktikkan
penyakit artritis, penyebab terjadinya penyakit oleh masyarakat. Peserta dilatih untuk dapat
artritis, dampak jika terkena artritis pada melakukan kegiatan penanaman bibit TOGA
tubuh dan solusi yang dapat dilakukan untuk secara mendiri. Setelah pelatihan penanaman
mengobati artritis. Tujuan dari penyuluhan bibit TOGA, tim abdimas membagikan bibit-
ini adalah memberikan informasi mendetail bibit tanaman herbal kepada masyarakat RW
mengenai penyakit artritis. Antusisme ibu- 21, sehingga nantinya bisa secara langsung
ibu PKK cukup tinggi yang ditandai dengan dipraktikkan oleh ibu-ibu PKK. Antusiasme
banyaknya pertanyaan selama sesi penyuluhan. peserta cukup tinggi pada tahap kegiatan ini
Pada tahap penyuluhan ini diberikan juga materi ditandai dengan banyaknya pertanyaan dan
dalam bentuk leafleat yang dibagikan kepada keikutsertaan ibu-ibu PKK dalam pelatihan
ibu-ibu PKK. Berdasarkan hasil penyampaian penanaman bibit Toga.
materi penyuluhan tentang penyakit artritis,

Gambar 1. Kegiatan Penyuluhan TOGA dan Penyakit Artritis


Warta LPM, Vol. 24, No. 3, Juli 2021 463
Puspitasari, dkk - Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) ...

Tahap keempat berupa penyerahan bibit Tahap terakhir yang dilaksanakan


toga yang dilakukan setelah dilaksanakannya adalah evaluasi dan monitoring. Kegiatan ini
pelatihan penanaman bibit toga pada pot. Pada dilaksanakan dengan memberikan kuesioner
kegiatan ini dilakukan penyerahan bibit TOGA pada ibu-ibu PKK yang bertindak sebagai
pot, media tanam dan krim yang bahan aktifnya peserta untuk memberikan jawaban kepuasan
dari tanaman herbal yang berkhasiat sebagai dan manfaat dilakukannya kegiatan pengabdian.
anti nyeri untuk artritis. Bantuan bibit toga Hasil kuesioner menunjukkan tingkat respon
tersebut sejumlah 70 pohon yang terdiri dari kepuasan yang tinggi oleh ibu-ibu PKK terhadap
bibit temulawak, kunyit, lidah buaya, brotowali, kegiatan yang telah dilaksanakan dan harapannya
dan jahe merah yang akan di bagikan ke setiap untuk selanjutnya tetap diadakan kegiatan-
perwakilan RT pada RW 21 Kelurahan Nusukan. kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat di
Masyarakat merespon dengan baik diadakannya RW 21 Nusukan Surakarta.
kegiatan ini, selain mendapatkan tambahan
ilmu pengetahuan masyarakat juga dapat
4. SIMPULAN
meningkatkan ketrampilan tentang budidaya
TOGA. Masyarakat juga berpesan kepada tim Kegiatan pengabdian pemanfaatan
pengabdian untuk terus dilakukannya kegiatan- tanaman herbal dan pelatihan budidaya TOGA
kegiatan yang menunjang kualitas hidup mereka sebagai alternatif pengobatan mandiri di RW
dan meningkatkan keterampilan diri pada 21 Kelurahan Nusukan dapat berjalan lancar.
masyarakat RW 21 Nusukan Surakarta. Peserta mendapatkan informasi tentang

Gambar 2. Pelatihan Penanaman Bibit TOGA

Gambar 3. Penyerahan Bibit TOGA kepada Warga RW 21 Nusukan

464 Warta LPM, Vol. 24, No. 3, Juli 2021


Puspitasari, dkk - Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) ...

penyakit artriris, memahami dan mengetahui Setia Budi Surakarta yang telah membiayai
jenis dan khasiat TOGA untuk pengobatan program ini sehingga kegiatan pengabdian
artritis, serta cara mengolah TOGA untuk kepada masyarakat ini bisa berjalan dengan
pengobatan alternatif penyakit artritis. Peserta baik dan bermanfaat bagi perkembangan ilmu
berkontribusi dalam pelatihan penanaman pengetahuan dan mampu berkontribusi kepada
TOGA dengan menggunakan bibit TOGA yang masyarakat. Kami juga mengucapkan terima
sudah dibagikan. kasih kepada mitra yang sudah berpartisipasi
dalam kegiatan kali ini.
5. PERSANTUNAN
Tim pengabdian masyarakat menyampaikan
banyak terima kasih kepada LPPM Universitas

REFERENSI
Dalimartha S. (2006). Resep Tumbuhan Obat untuk Rheumatik. Jakarta: Penebar Swadaya. hlm 1-3, 10,
16, 23, 33, 35.
DiPiro JT et al. (2017). Pharmacotherapy Handbook. Tenth Edition. New York: McGraw-Hill.
Departemen Kesehatan. (2005). Pharmaceutical Care untuk Pasien Penyakit Diabetes Mellitus. Direktorat
Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen
Kesehatan. Jakarta.
Muhlisah, Fauziah. (2000). Taman Obat Keluarga (TOGA). Jakarta: Penebar Swadaya
Rahayu, M., et al. (2006). Pemanfaatan Tumbuhan Obat secara Tradisional oleh Masyarakat Lokal di
Pulau Wawonii, Sulawesi Tenggara. Bogor: Bidang Botani, Pusat Penelitian Biologi, Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Ridwan. (2007). Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pertanian
Ronald. (2006). Obat-obatan Ramuan Tradisional. Bandung: Yrama Widya.
Savitri, Astrid. (2016). Tanaman Ajaib Basmi Penyakit dengan TOGA (Tanaman Obat Keluarga). Depok:
Bibit Publisher.
Syafei, Candra. (2010). Permasalahan Penyakit Rematik dalam Sistem Pelayanan Kesehatan ( Bone and
Joint Decade ). Proceeding Book Rhemumatology Update.
Tjay TH, K Rahardja. (2007). Obat-Obat Penting, Khasiat, Penggunaan dan Efek-efek Sampingnya. Edisi
keenam. Jakarta: Penerbit PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia. hlm 324-325
Tukiman. (2004). Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) untuk Kesehatan Keluarga. Bagian
Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera
Utara. USU: Digital Library.
World Health Organization. (2012). Promoting Rational Use of Medicines: Core Components. WHO.
Geneva.
Yuliati, Agrina dan Misrawati. (2013). Gambaran Pengetahuan Keluarga tentang Pengobatan Rematik
dengan Air Rebusan Jahe di Kelurahan Meranti Pandak Wilayah Kerja Puskesmas Rumbai. Riau:
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau.
Zakeri et al. (2011). Evaluating the effects of Ginger Extract on Knee Pain, Stiffness and Difficulty in
Patients with Knee Osteoarthritis. Journal of Medicinal Research. Vol. 5 (15), pp. 3375-3379.

Warta LPM, Vol. 24, No. 3, Juli 2021 465

Anda mungkin juga menyukai