Anda di halaman 1dari 37

Meningkatkan Pengetahuan Lansia Dalam Menurunkan

Nyeri Arthritis Rheumatoid Pada Lansia Dipanti Sosial Tresna Werdha


Pagar Dewa Bengkulu
LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Oleh:

Ns. Ferasinta, S.Kep.,M.Kep


Monica Fitria Lestari, S. Kep

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
T.A. 2020/2021
DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................. ii
DAFTAR ISI ..................................................................................... iii
RINGKASAN.................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi ..................................................................... 1
1.2 Permasalahan Mitra .............................................................. 4

BAB II SOLUSI PERMASALAHAN


2.1 Solusi..................................................................................... 5

BAB III METODE PELAKSANAAN


3.1 Metode Pelaksanaan............................................................. 6

BAB IV LUARAN DAN TARGET CAPAIAN


4.1 Luaran dan Target Capaian................................................... 7

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Aktivitas................................................ ....................... 9


5.2 Pembahasan......................................................................... 11

BAB VI PENUTUP
5.1 Kesimpulan.... ..................................................................... 20
5.2 Saran................................................................................... 21

BAB VII UCAPAN TERIMA KASIH................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Jadwal Kegiatan
2. Gambaran IPTEK
3. Peta Lokasi Mitral
4. SAP Penyuluhan
5. Leafle
RINGKASAN
Meningkatkan Pengetahuan Lansia Dalam Menurunkan
Nyeri Arthritis Rheumatoid Pada Lansia
Dipanti Sosial Tresna Werdha Pagar Dewa Bengkulu
Ferasinta1)*
, Monica Fitria Lestari2), Ike Juniar Kustiasari3)
1,3
Program Studi Ilmu Keperawatan
2
Program Studi Agroteknologi
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Bengkulu
*
Corresponding author: MonicaFitriabkl18@Gmail.com

Rheumatoid arthritis merupakan penyakit degenerative yang


menyerang sendi, terutama terjadi pada orang tua lanjut usia, yang
mempunyai ciri–ciri erosi pada kartilago artikuler, pembentukan
osteofit, sklerosissubkondral, dan berbagai perubahan biokimia dan
morfologi dari membrane sinofial dan kapsula sendi (Kelley.2014).
Gejala klinik penyakit rheumatoid arthritis berupa gangguan nyeri pada
persendian yang disertai kekakuan, merah, dan pembengkakan
berlangsung kronis yang sering kali menyerang lansia (Putri, 2016).
Lansia merupakan keadaan dimana adanya penambahan usia seiring
dengan terjadi penurunan fungsi fisiologis, sehingga lansia sering kali
memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami nyeri hal ini juga
disebabkan oleh beberapa hal yang bersifat patologis (Musumeci et
al., 2015). Upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan nyeri
arthritis rheumatoid diantaranya melakukan kegiatan pengkajian
terkait riwayat penyakit lansia atau pemeriksaan kesehatan,
penyuluhan, penatalaksanaan nonfarmakologi untuk menurunkan
nyeri seperti kompres dengan serai hangat. Adapaun luaran dari
pengabdian masyarakat ini adalah akan di publikasikanya artikel
ilmiah dari hasil pengabdian ini di jurnal Pangabdian Masyarakat Bumi
Raflesia.

Kata Kunci: serai, Lansia


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi Mitra


Rheumatoid arthritis merupakan penyakit degenerative
yangmenyerang sendi, terutama terjadi pada orang tua lanjut usia
(lansia), yang mempunyai ciri–cirri erosi pada kartilago artikuler,
pembentukan osteofit, sklerosis subkondral, dan berbagai perubahan
biokimiadan morfologi dari membrane sinofial dan kapsula sendi
(Kelley.2014). Ada juga yang mengatakan rheumatoid artritis salah
satu penyakit degeneratif dimana cara kerjanya menyerang sendi,
dimana lansia yang biasa mengalaminya, ciri–ciri gangguan inierosi
terutama pada bagian kartilago artikuler, didukung juga oleh adanya
pembentukan osteofit, sklerosis subkondral, serta terjadinya
perubahan fungsi baik biokimia dan morfologi dari sebuah membrane
sinofial dan kapsula sendi Smeltzer & Bare (2010)
Angka kejadian Rheumatoid Artritis pada Tahun 2017 yang
dilaporkan oleh WHO adalah mencapai 20% dari penduduk dunia
yang telah terserang, dimana sebanyak 20% adalah mereka yang
berusia >60 tahun atau lansia. Prevalensi Rheumatoid Artritis di Eropa
dan America lebih besar dari pada prevalensi dinegara lainnya. The
National Arthritis Data Workgroup (NADW) memperkirakan penderita
Rheumatoid Artritis di Amerika pada tahun 2015 sebanyak 27 juta
yang terjadi pada usia 18 tahun keatas (Kelley.2014).
Riskesdas tahun 2018 hasil dari wawancara pada usia ≥15
tahun rata-rata prevalensi penyakit sendi/rematik sebesar 7,3%.
Provinsi Aceh merupakan provinsi dengan prevalensi Rheumatoid
Artritis tertinggi yaitu sekitar 13,3% dan provinsi dengan prevalensi
terendah adalah Sulawesi Barat yaitu sekitar 3,2%, sedangkan
Provinsi Bengkulu dengan prevalensi rheumatoid atritis tertinggi kedua
setelah Aceh (Kemenkes. 2018).
Penyakit rheumatoid artritis terjadi di daerah persendian yang
paling sering terkena adalah sendi tangan, pergelangan tangan, sendi
lutut, sendi siku, pergelangan kaki, sendi bahu serta sendi panggul
dan biasanya bersifat bilateral/simetris. Gejala klinik penyakit sendi/
rheumatoid arthritis berupa gangguan nyeri pada persendian yang
disertai kekakuan, merah, dan pembengkakan yang bukan
disebabkan karena benturan atau kecelakaan dan berlangsung kronis
(Putri, 2016).Selain itu reumatoid artritis juga memiliki karakteristik
berupa kerusakan dan proliferasi pada bagian membran sinovial,
sehingga berdampak pada kerusakan tulang, sendi dan deformitas
yang terjadi pada lansia. Lansia merupakan keadaan dimana adanya
penambahan usia seiring dengan terjadi penurunan fungsi fisiologis,
sehingga lansia sering kali memiliki risiko lebih tinggi untuk
mengalami nyeri hal ini juga disebabkan oleh beberapa hal yang
bersifat patologis seperti penurunan fungsi sistem muskuloskeletal
karena adanya perubahan komposisi larutan cairan didalam tulang
rawan yang akan membebani sendi untuk bekerja lebih berat lagi yang
dapat memicu terjadinya nyeri (Musumeci et al., 2015)

Rasa nyeri merupakan rasa yang sering dikeluhkan oleh


pasien rheumatoid artritis kepada dokter pada awal mula datang
kepelayanan kesehatan. Rasa nyeri merupakan kunci penting yang
menunjukkan arah pasien tersebut sedang mengalami
ketidakmampuan. Penatalaksanaan nyeri rheumatoid artritis dapat
dilakukan dengan terapi farmakologi dan non farmakologi. Terapi
farmakologi yaitu dengan pemberian obat yang biasa digunakan untuk
menangani rheumatoid artritis antara lain parasetamol, obat anti
inflamasi non steroid (OAINS), obat suplemen, suntikan hyluronan dan
suntikan kortikosteroid. Penatalaksanaan nonfarmakaologis antara
lain kompres hangat, senam rematik, kompres serei hangat dan jahe
hangat. Salah satu penatalaksanaan rheumatoid artritis ialah kompres
serai hangat
Upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka kejadian
kesakitan akibat dari arthritis rheumatoid diantaranya melakukan
kegiatan pengkajian terkait riwayat penyakit lansia terutama arthritis
rheumatoid atau pemeriksaan kesehatan, penyuluhan mengenai
penyakit arthritis rheumatoid dan pengobatan atau penanganan untuk
menurunkan dampak berupa nyeri arthritis rheumatoid. Upaya lain
yang dapat dilakukan untuk mencegah arthtritis rheumatoid antara lain
monitoring kesehatan lansia secara teratur, program hidup sehat.
Salah satu bentuk kegiatan yang dapat dilakukan oleh tenaga
kesehatan adalah untuk pengontrolan nyeri rheumatoid arthritis
dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada lansia terkait
arthritis rheumatoid Pendidikan kesehatan merupakan suatu proses
yang direncanakan untuk mempengaruhi atau mengajak orang lain,
baik individu, kelompok atau masyarakat agar melaksanakan perilaku
hidup sehat (Nursalam & Efendi, 2008). Hal ini sejalan dengan hasil
penelitian Susanti, dkk (2012) dimana ada pengaruh antara
pendidikan kesehatan tentang masalah kesehatan yang diderita lansia
terhadap sikap dalam mengelola masalah yang terjadi tersebut.
Salah satu tindakan nonfarmakologi yang dapat dilakukan untuk
pengontrolan nyeri rheumatoid arthritis adalah dengan memberikan
kompres serai hangat .
Terdapat pengaruh dalam penurunan skala nyeri sebelum
dan sesudah dilakukan terapi kompres hangat serai pada lansia
penderita rematik, karena serai dapat mengurangi peradangan sendi
pada penderita rematik. Pemberian terapi kompres hangat serai
disarankan untuk dilakukan pada lansia penderita rematik karena
terjadi penurunan skala nyeri setelah dilakukan tindakan. Oleh karena
itu sebagai perawat memberikan edukasi untuk memberikan terapi
kompres hangat serai dalam menurunkan skala nyeri sendi pada
penderita rematik
1.2 Permasalahan Mitra
Dari berbagai uraian latar belakang di atas, maka
permasalahan mitra masih tingginya angka nyeri arthritis rheumatoid
yang terjadi pada lansia di Panti Tresna Werdha Pagar Dewa
Bengkulu sehingga perlu tindakan atau intervensi untuk mengatasi
permasalahan tersebut dengan cara melakukan intervensi berupa
kompres serai hangat, pendidikan kesehatan, serta melakukan
pengkajian penyakit arthritis rheumatoid sehingga nantinya mampu
untuk mengontrol nyeri arthritis rheumatoid yang terjadi pada lansia di
Panti Tresna Werdha Pagar Dewa Bengkulu.
BAB II
SOLUSI PERMASALAHAN

2.1 Solusi
Pelaksanaan pengabdian ini dilaksanakan dengan memberikan
solusi berupa
a. Memberikan Penyuluhan tentang penyakit Arthritis Rheumatoid
kepada lansia yang berada di Panti Tresna Werdha Pagar Dewa
Bengkulu terkait tentang apa itu penyakit Arthritis Rheumatoid,
penyebanya, tanda dan gejala, komplikasi dari Arthritis
Rheumatoid serta penatalaksanaan nonfarmakologis yang dapat
dilakukan secara mandiri oleh lansia tersebut untuk mengurangi
nyeri Arthritis Rheumatoid
b. Melakukan Pengkajian penyakit arthritis rheumatoid dalam hal ini
yang dilakukan adalah melakukan pemeriksaan kesehatan dari
lansia secara sistem dari mulai kepala sampai dengan ujung jari
kaki lansia, serta mengkaji secara mendalam terkait nyeri Arthritis
Rheumatoid yang dialami lansia tersebut dengan menggunakan
format PQRST.
c. Memberikan Penatalaksanaan nonfarmakologi dengan
menggunakan bahan berupa serai hangat yang akan di kompres
dibagian ekstremitas yang mengalami kondisi nyeri Arthritis
Rheumatoid
BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Metode Pelaksanaan


1. Pendidikan dan Penyuluhan
Untuk menambah wawasan masyarakat tentang apa itu
Arthritis Rheumatoid, penyebabnya, tanda dan gejala, pemeriksaan
penunjang dan komplikasi dari penyakit Arthritis Rheumatoid serta
bagaimana penatalaksanaan medis untuk mengurangai nyeri
Arthritis Rheumatoid.
2. Pemeriksaan Kesehatan
Untuk mengetahui faktor penyebab dari penyakit Arthritis
Rheumatoidyang menderita lansia dan mengurangi resiko
kekambuhan nyeri Arthritis Rheumatoid.
3. Pelatihan Kompres Serai Hangat
Lansia di Panti Tresna Werdha Pagar Dewa Bengkulu
diberikan pelatihan berupa kompres dengan menggunakan serai
hangat dengan tujuan untuk mengurangi nyeri Arthritis Rheumatoid.
4. Pendampingan
Dari hasil ketiga tahapan di atas, petugas kesehatan akan
melakukan pendampingan pada lansia yang menderita Arthritis
Rheumatoid supaya dapat mengontrol nyeri Arthritis Rheumatoid
yang dialaminya
BAB IV

LUARAN DAN TARGET CAPAIAN

4.1 Luaran dan Target Capaian

Dengan adanya pengabdian pada masyarakat berupa


Meningkatkan pengetahuan lansia dalam menurunkan nyeri arthritis
rheumatoid pada lansia dipanti sosial tresna werdha pagar dewa
bengkulu diharapkan menghasilkan luaran:
1. Lansia dapat memahami tentang definisi, penyebab, manifestasi
klinis, pemeriksaan penunjang, komplikasi dari penyakit Artritis
Rheumatoid.
2. Lansia dapat mengontrol kekambuhan dari nyeri Artritis
Rheumatoid melalui pemeriksaan kesehatan secara kontinu.
3. Lansia memahami pencegahan dan menurunkan nyeri Artritis
Rheumatoid dengan cara melakukan tindakan kompres dengan
menggunakan serai hangat
4. Menghasilkan artikel ilmiah yang akan dipublikasikan pada jurnal
ber ISSN yaitu Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia.
5. Meningkatkan pengetahuan lansia dalam menurunkan nyeri
arthritis rheumatoid pada lansia dipanti sosial tresna werdha
pagar dewa bengkulu
BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Aktivitas

1. Kegiatan Pemeriksaan Kesehatan Pada Lansia


A. Pembukaan

Pelaksanaan kegiatan pemeriksaan kesehatan pada lansia


dilaksanakan penerimaan oleh pihak Panti Sosial Tresna Werdha
Bengkulu dimana kegiatan kemudian dilanjutkan dengan kegiatan
pemeriksaan kesehatan pada lansia yang dilaksanakan pada
tanggal 18 November 2021 dari pukul 09.00 WIB s/d Selesai oleh
Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Bengkulu

B. Pelaksanaan

Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan pada lansia tanggal 18


November 2021 sampai dengan selesai, diikuti oleh 17 orang
peserta terdiri dari lansia Panti Tresna Werdha Pagar Dewa
Bengkulu, dan Tim Pengabdian Masyarakat Universitas
Muhammadiyah Bengkulu.

C. Evaluasi

Tercapainya tujuan dari pemeriksaan kesehatan pada lansia


dengan diperolehnya data terkait Vital Sign lansia meliputi tekanan
darah, Respirasi Rate, Nadi dan Suhu Tubuh yang bertujuan untuk
mengetahui kondisi kesehatan lansia secara umum.

2. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Tentang Arthritis Rheumatoid


A. Pembukaan
Pelaksanaan penyuluhan tentang Arthritis Rheumatoid dibuka pada
pukul 09.00 WIB s/d selesai 11.30 WIB dengan pemateri :
Ns. Ferasinta, S.Kep., M.Kep (Ketua Tim Pengabdian)

Monica Fitria Lestari, S.Kep (Mahasiswa Profesi Ners)


Ike Juniar Kustiasari, S.Kep (Mahasiswa Profesi Ners)

B. Pelaksanaan
Pelaksanaan penyuluhan kesehatan Arthritis Rheumatoid
dilaksanakan pada tanggal 18 November 2021 di Ruangan Wisma
Melati Panti Sosial Tresna Werdha Pagar Dewa Bengkulu yang
diikuti oleh 22 orang terdiri dari lansia, Karyawan Panti Sosial
Tresna Werdha Pagar Dewa Bengkulu serta Tim Pengabdian
Masyarakat Universitas Muhammadiyah Bengkulu
C. Evaluasi
Tercapainya tujuan penyuluhan dengan baik dan lansia
mampu memahami tentang Arthritis Rheumatoid, pencegahan dan
penatalaksanaan untuk mencegah kekambuhan nyeri akibat dari
penyakit Arthritis Rheumatoid.

3. Kegiatan Kompres Serai Hangat

A. Pembukaan

Pelaksanaan kegiatan kompres serai hangat dimulai dengan


menyiapkan peralatan kompres berupa serai hangat, handuk untuk
kompres, handscoon, sabun cuci tangan serta baskom untuk
tempat air serai.

B. Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan kompres jahe merah hangat ini


dilaksanakan pada tanggal 18 November 2 0 2 1 sampai
dengan s e l e s a i dari Pukul 09.00 sd selesai diikuti oleh 11
orang lansia Panti Sosial Tresna Werdha Pagar Dewa Bengkulu
yang pelaksanaanya dilakukan di Wisma lansia masing-masing
dan pelaksanaanya dibantu oleh
mahasiswa profesi ners sebagai Tim Pengabdian Masyarakat
Universitas Muhammadiyah Bengkulu

C. Evaluasi

Tercapainya tujuan kompres serai hangat sebagai salah satu


penatalaksanaan untuk mengurangi nyeri Arthritis Rheumatoid
sehingga mampu meningkatkan derajat kesehatan lansia serta
lansia mampu memahami dan menerapkan cara penatalaksanaan
Arthritis Rheumatoid dengan cara melakukan kompres serai hangat
dengan baik dan benar

5.2 Pembahasan
1. Kegiatan Pembukaan
Pembukaan diawali oleh kegiatan penerimaan TIM Pengabdian
Masyarakat Universitas Muhammadiyah Bengkulu oleh pihak Panti
Sosial Tresna Werdha Bengkulu.Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan
pemeriksaan kesehatan pada lansia yang dilaksanakan pada tanggal
18 November 2021 sampai dengan selesai dari pukul 09.00 WIB
sampai dengan selesai yang dilaksanakan di Wisma melati lansia yang
diikuti oleh 17 orang terdiri dari Lansia dan Tim Pengabdian Masyarakat
Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Harapan dari kegiatan ini adalah Tim Pengabdian dapat diterima


dengan baik agar Lansia dan Karyawan Panti Sosial Tresna Werdha
Pagar Dewa Bengkulusehingga Lansia dapat mengikuti setiap program
kerja yang akan dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat di Panti
Sosial Tresna Werdha Pagar Dewa Bengkulu mulai dari kegiatan
pemeriksaan kesehatan terkait untuk menjaring lansia yang terindikasi
mengalami masalah kesehatan sebagai dampak dariarthritis
rheumatoid, Pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan pada kegiatan
ini diawali dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari
memeriksa Vital Sign Lansia (tekanan darah, respirasi rate, nadi dan
suhu tubuh), kegiatan selanjutnya adalah melakukan pengkajian atau
anamnesa terhadap riwayat kesehatan lansia.
2. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan
Pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan terkait arthritis
rheumatoidd imulai dengan pembukaan yang disampaikan oleh pihak
Panti Sosial Tresna Werdha Pagar Dewa Bengkulu. Acara dibuka mulai
pada pukul 09.00 WIB sampai dengan selesai yang, kemudian
dilanjutkan dengan penyampaian materi penyuluhan kesehatan terkait
arthrtis rheumatoid dengan pemateri : Ferasinta, S.Kep., Ners., M.Kep
selaku ketua Tim Pengabdian Masyarakat di Panti Sosial Tresna
Werdha Pagar Dewa Bengkulu yang dibantu oleh mahasiswa yaitu
Monica Fitria Lestari, S.kep (Mahasiswa Profesi Ners) dan Ike Juniar
Kustiasari, S.Kep (Mahasiswa Profesi Ners). Kegiatan penyuluhan
kesehatan tentang Arthritis Rheumatoid diikuti oleh 22 orang peserta
yang terdiri dari lansia, Karyawan Panti Sosial Tresna Werdha Pagar
Dewa Bengkulu dan Tim Pengabdian Masyarakat. Adapun hasil dari
kegiatan penyuluhan kesehatan ini lansia mampu memahami tentang
arthritis rheumatoidmulai dari definisi, etiologi, anatomi fisiologi,
manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, komplikasi,Meningkatkan
pengetahuan lansia dalam menurunkan nyeri arthritis rheumatoid pada
lansia dipanti sosial tresna werdha pagar dewa bengkulu yang
bertujuan untuk menurunkan nyeri sebagai akibat dari arthritis
rheumatoid.
Kegiatan penyuluhan kesehatan ini dilaksanakan di Wisma Melati
Panti Sosial Tresna Werdha Pagar Dewa Bengkulu. Kegiatan
penyuluhan kesehatan ini dilaksanakan pada tanggal 18 November
2021.Hasil evaluasi dari kegiatan ini lansia mengikuti dengan
kooperatif kegiatan penyuluhan dan tercapainya tujuan penyuluhan
dengan baik dimana lansia mampu memahami tentang arthritis
rheumatoid, mulai dari definisi, etiologi, manifestasi klinis,
Meningkatkan pengetahuan lansia dalam menurunkan nyeri arthritis
rheumatoid pada lansia dipanti sosial tresna werdha pagar dewa
bengkulu akibat dari penyakit arthritis rheumatoid.
3. Kegiatan Kompres Serai Hangat
Pelaksanaan kegiatan kompres serai hangat dimulai dengan
menyiapkan peralatan kompres berupa serai hangat, handuk untuk
kompres, handscoon, sabun cuci tangan serta baskom untuk tempat
air serai. Berikut ini dokumentasi bahan untuk kompres serai hangat

Berikut dokumentasi kegiatan kompres serai hangat yang dilakukan


tim pengabdian di Panti Sosial Tresna Werdha Pagar Dewa Bengkulu.
Dokumentasi saat menyiapkan bahan untuk kompres hangat pada
lansia

Penggilingan serai
Dokumentasi pada saat penyuluhan kesehatan

Dokumentasi pada saat melakukan kompres serai hangat pada lansia


Pelaksanaan kegiatan kompres serai hangat ini dilaksanakan pada
tanggal 18 November 2021.Kegiatan ini dimulai dari Pukul 09.00 sd
selesai yang diikuti oleh 11 orang lansia Panti Sosial Tresna Werdha
Pagar Dewa Bengkulu. Adapun pelaksanaanya dilakukan di Wisma
melati kegiatan ini dibantu oleh mahasiswa profesi ners sebagai Tim
Pengabdian Masyarakat.
BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

A. Kegiatan pemeriksaan kesehatan lansia Panti Sosial Tresna


Werdha Pagar Dewa Bengkulu dilaksanakan selama 3 hari dimana
diperoleh data terkait vital Sign meliputi tekanan darah, suhu tubuh,
respirasi rate dan nadi serta ada 11 lansia di Panti Sosial Tresna
Werdha Pagar Dewa Bengkulu yang terindikasi menderita penyakit
Arthritis Rheumatoid dan tidak mengetahui tentang apa itu penyakit
Arthritis Rheumatoid serta cara penatalaksanaanya baik
farmakologi maupun non farmakologi.

B. Kegiatan penyuluhan kesehatan tentang Arthritis Rheumatoid


diikuti oleh Tim Pengabdian, Karyawan Panti Sosial Tresna Werdha
Pagar Dewa Bengkulu serta 22 orang lansia Panti Sosial Tresna
Werdha Pagar Dewa Bengkulu yang dilakukan di Panti dimana
kegiatan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan lansia
tentang definisi dari penyakit Arthritis Rheumatoid, penyebab,
manifestasi klinis, pemeriksaan diagnostik, pemeriksaan
penunjang, komplikasi serta penatalaksanaan.

C. Kegiatan kompres dengan menggunakan serai hangat


dilaksanakan pada tanggal 18 November 2021 dari Pukul 09.00 sd
selesai diikuti oleh 11 orang lansia Panti Sosial Tresna Werdha
Pagar Dewa Bengkulu yang pelaksanaanya dilakukan di Wisma
lansia masing-masing dan pelaksanaanya dibantu oleh mahasiswa
Profesi Ners sebagai Tim Pengabdian Masyarakat Universitas
Muhammadiyah Bengkulu
6.2 Saran

Kegiatan Penatalaksanaan Meningkatkan pengetahuan lansia


dalam menurunkan nyeri arthritis rheumatoid pada lansia dipanti sosial
tresna werdha pagar dewa bengkulu dapat dilakukan lebih optimal lagi
jika melibatkan instansi terkait seperti Dinas Kesehatan dan Dinas
Sosial. Ketersediaan obat-obatan yang berada di Panti Sosial Tresna
Werdha Pagar Dewa Bengkulu diharapkan dapat ditingkatkan kembali
agar ketika ada klien yang melakukan pemeriksaan kesehatan dan
terindikasi menderita suatu penyakit dapat mendapatkan pegobatan
secara langsung sesuai standar operasional prosedur.
Serta diharapkan kegiatan seperti ini dapat menjadi kegiatan
rutin di Panti Sosial Tresna Werdha Pagar Dewa Bengkulu dengan
melibatkan instansi terkait. Intervensi non farmakologi yang telah
diajarkan diharapkan dapat diterapkan di kehidupan sehari-hari lansia
Panti Sosial Tresna Werdha Pagar Dewa Bengkulu dengan harapan
akan terjadinya peningkatan derajat kesehatan lansia terkhusus
meminimalkan dampak nyeri Arthritis Rheumatoid.
BAB VII
UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur Tim Pengabdian Masyarakat panjatkan kehadirat


Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan laporan akhir pengabdian kepada masyarakat
dengan judul “Meningkatkan pengetahuan lansia dalam menurunkan nyeri
arthritis rheumatoid pada lansia dipanti sosial tresna werdha pagar dewa
bengkulu”dengan baik dan lancar.
Penulisan laporan akhir Pengabdian Masyarakat ini sebagai salah
satu wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dilakukan oleh Tim
Pengabdian Masyarakat.Oleh karena itu, pada kesempatan ini Tim
Pengabdian Masyarakat ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :
1. Rektor Universitas Muhammadiyah Bengkulu yang telah
memberikan kesempatan dan dukungan dana sehingga kegiatan
Pengabdian Masyarakat ini dapat diselesaikan.
2. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan yang telah memberikan motivasi
kepada penulis dalam penyusunan laporan penelitian ini
3. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas
Muhammadiyah Bengkulu yang telah memberikan dukungan
kepada penulis untuk terus melakukan pengembangan diri dalam
Tri Dharma Perguruan Tinggi
4. Panti Sosial Tresna Werdha Pagar Dewa Bengkulu yang telah
membantu memfasilitasi kegiatan Tim Pengabdian Masyarakat
sehingga semua kegiatan dapat berjalan sesuai rencana yang
diharapkan
5. Keluarga tercinta yang telah memberikan doa, motivasi, dukungan,
dan kasih sayang.
Tim Pengabdian Masyarakat menyadari terdapat banyak
kekurangan dalam pelaksanaan kegiatan ini dan dalam penyusunan
laporan akhir pengabdian masyarakat ini, dengan kerendahan hati Tim
Pengabdian Masyarakat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak
untuk menyempurnaan laporan ini.
Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan dan melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya kepada semua pihak yang telah membantu.
Semoga Pengabdian Masyarakat ini membawa manfaat dalam
pengembangan Ilmu Kesehatan khususnya Ilmu Keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

Blacks, M.J. & Hawk, H.J. (2014). Keperawatan medikal bedah:


manajemen klinis untuk hasil yang diharapkan. (8 ed ). Jakarta:
Salemba Medika.Kelley.2014. Penggunaan Anti-Inflamasi Non
Steroid Yang Rasional Pada Penanggulangan Nyeri Rematik. FK
USU. Medan

Kemenkes. 2018. Hasil RISKESDAS Tahun 2018. Kemenkes RI.

Musumeci, G., Aiello, F., Szychlinska, M., Rosa, M. et al. (2015).


Osteoarthritis in the XXIst Century: Risk Factors and Behaviours
that Influence Disease Onset and Progression. International
Journal of Molecular Sciences, 16, 6093-6112.

Nursalam, & Effendi, F. (2008). Pendidikandalam keperawatan.


Jakarta: Salemba Medika.

Putri. 2016. Pengaruh Pemberian Kompres Jahe tehadap Intensitas


Nyeri Gout Atritis pada Lansia di PSTW Budi Sejahtera
Kalimantan Selatan. (diakses 22 Maret 2019) di unduh dari
https://ejournal.unsrat.ac.id/.

Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. (2010). Brunner and suddarth’s teksbook of
medikal surgical nursing. Philadelphia Williams dan Wilkins.
JADWAL KEGIATAN

Minggu
No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8

1 Pembuatan proposal

2 Pengurusan izin pengabdian

3 Pemeriksaan Kesehatan
Pada Lansia

4 Mengadakan pendidikan
kesehatan tentang Arthritis
Rheumatoid

5 Kompres Serai
Hangat
GAMBARAN IPTEK

Gambaran Iptek yang dilakukan kepada mitra Panti Tresna Werdha Pagar
Dewa Bengkulu, meliputi:
a. Melakukan pengkajian penyakit Arthritis Rheumatoid:
selama ini belum pernah dilakukan pengkajian terhadap lansia
dengan diagnosa medis arthritis rheumatoid. Sehingga dampak dari
penyakit ini menjadi keluhan yang sering kali ditemukan pada lansia di
Panti Tresna Werdha Pagar Dewa Bengkulu. Teknologi yang
digunakan adalah melakukan pengkajian secara head to to mulai dari
atas kepala sampai dengan ujung jari kaki yang tujuanya untuk
mengetahui secara komprhensif penyebab dari penyakit Arthritis
Rheumatoid yang dialami oleh lansia Di Panti Tresna Werdha Pagar
Dewa Bengkulu.

b. Melakukan Penyuluhan Kesehatan


Selama ini lansia di Panti Tresna Werdha Pagar Dewa
Bengkulu belum merasakan adanya penyuluhan secara menyeluruh
terhadap penyakit Arthritis Rheumatoid tertutama pada lansia yang
menderita penyakit tersebut. Teknologi yang digunakan adalah
memberikan penyuluhan secara menyeluruh kepada lansia di Panti
Tresna Werdha Pagar Dewa Bengkulu yang menderita Arthritis
Rheumatoid mulai dari konsep penyakit sampai dengan
penatalaksanaan yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri
Arthritis Rheumatoid

c. Melakukan Kompres Serai Hangat


Selama ini lansia di Panti Tresna Werdha Pagar Dewa
Bengkulu yang menderita Nyeri Arthritis Rheumatoid hanya
mendapatkan penatalaksanaan medis yang tentu saja memiliki
berbagai dampak atau komplikasi pada kesehatan lansia tersebut.
Teknologi yang digunakan adalah memberikan kompres dengan
bahan serai hangat pada area yang mengalami nyeri Arthritis
Rheumatoid dimana kompres serai ini mampu memperlancar
peredaran darah dan
menghentikan pengeluaran reseptor nyeri seperti bradikin,
prostaglandian dan histamin.
PETA LOKASI MITRA

Panti Sosial Tresna Wherda Pagar Dewa Bengkulu terletak di Jl. H.


Adam Malik No.9, Jl. Gedang, Kec. Gading Cemp., Kota Bengkulu,
Bengkulu 38225, Indonesia jarak antara lokasi mitra dengan Kampus
Empat Universitas Muhammadiyah Bengkulu berjarak sekitar 1 Km.
Dimana jarak ini dapat ditempuh hanya dengan waktu sekitar 5 menit dari
kampus empat Universitas Muhammadiyah Bengkulu
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENYAKIT ARTRITIS REUMATOID
PADA LANSIA DI PANTI TRESNA WERDHA PAGAR DEWA BENGKULU

OLEH

1. MONICA FITRIA LESTARI 2114901004


2. IKE JUNIAR KUSTIASARI 2114901003

DOSEN PEMBIMBING
NS. FERASINTA, S.Kep., M.Kep

PROGRAM STDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Rematik (Artritis Rematoid)


Sub Pokok Bahasan : Rematik dan Cara menurunkan nyeri
Waktu : Penyuluhan selama 30 menit (30 menit)
Tanggal : Rabu, 18 November 2021

Sasaran : Lansia
Tempat : Panti Sosial Tresna Werdha Pagar Dewa Bengkulu
Penyuluh :

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Lansia mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan mengenai Rematik dan
perawatan rematik.

B. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang Rematik lansia diharapkan mampu:
1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan Rematik
2. Menjelaskan tanda dan gejala dari Rematik
3. Menjelaskan perawatan Rematik dan melakukan perawatan Rematik

C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

D. Setting Tempat

Keterangan

Lansia
Penyuluh

E. Media
1. Leaflet
F. Pengorganisasian
Penyuluh :

G. Kegiatan
No Tahap Waktu Kegiatan Media
1. Pembukaan 5 menit - Memberikan salam
- Memberitahu materi yang akan
disampaikan
2. Pelaksanaa 10 menit - Menjelaskan tentang pengertian
n Rematik
- Menjelaskan tanda dan gejala
Rematik
- Menjelaskan perawatan rematik Leaflet
- Memberikan kesempatan untuk
bertanya
- Menjawab pertanyaan
- Mendemonstrasikan perawatan
rematik
3. Evaluasi 10 menit - Meminta Lansia untuk
menjelaskan kembali tentang
Rematik
4. Penutup 5 menit - Menyimpulkan materi
penyuluhan yang telah
disampaikan
- Menyampaikan terimakasih
atas perhatian dan waktu yang
telah di berikan
- Mengucapkan salam

H. Evaluasi
1. Standar persiapan : Alat, pengaturan tempat, kesiapan materi
2. Standar proses : Strategi yang digunakan dalam penyuluhan
3. Standar hasil : Kriteria hasil yang diharapkan dalam memberikan
penyuluhan
Pertanyaan :
1. Apa yang dimaksud dengan Rematik?
2. Apa saja tanda dan gejala Rematik?
3. Bagaimana perawatan Rematik?

I. Lampiran
1. Leaflet
2. Materi
MATERI ARTRITIS REMATOID (REMATIK)

A. Pengertian Artritis Rematoid (Rematik)


Rematik adalah  jenis penyakit yang menyerang persendian dan tulang, menimbulkan rasa
nyeri yang disertai peradangan maupun pembengkakan

B. Tanda dan Gejala


1. mati rasa atau kesemutan ditangan
2. Sendi terasa kaku pada pagi hari
3. Masalah pada mata
4. Perubahan gaya jalan
5. Pembengkakan atau Pembesaran sendi

B. Perawatan Reumatik
1. Kompres Hangat
2. Mengatur keseimbangan antara istirahat dan aktivitas.
3. Mengatur makanan untuk mencegah kegemukan.
4. Senam Lansia (latihan Fisik).
5. Penggunaan Alat bantu
6. Berobat ke Pelayanan kesehatan

C. Makanan Pantangan Reumatik


1. Alkohol dan soft drink
2. Melinjo dan emping
3. Kacang-kacangan
4. Jamur, bayam matang, dan sawi
5. Daging kambing
6. Jeroan dan gajih (lemak)
7. Kerang-kerangan
8. Bebek dan kalkun
9. Salmon, mackerel, sarden, kepiting, udang, dan beberapa ikan lainnya
10.Krim dan Es krim

D. Makanan Anjuran Rematik


1. Sayuran dan buah-buahan
2. Kentang
3. Alpukat
4. Susu dan yogurt
5. Pisang
6. Makan buah-buahan kaya vitamin C, terutama jeruk dan strawberry

E. Rendam Air Hangat


1. Manfaat
a. Melancarkan Peredaran Darah
b. Meredakan Nyeri
c. Merilekkan Otot
d. Menghilangkan racun dalam tubuh
e. Membantu mengurangi strees
f. Menurunkan tekanan darah
2. Cara Merendam
a. Siapkan Alat & Bahan
b. Panaskan Air
c. Tuangkan Air Hangat pada Wadah/ baskom
d. Bersihkan kaki
e. Rendam kaki selama 20-30 menit
f. Angkat Kaki & keringkan
g. Lakukan 2 kali dalam sehari pagi dan sore
DAFTAR PUSTAKA

Potter, Patricia. A & Perry, Anne G. 2010. Foundamental of Nursing Buku


2 Edisi 7. Jakarta: SalembaMedika.

Wirakusumah, E. S. 2011. Buah dan Sayur Untuk Terapi. Jakarta:


Penebar Swadaya.
1

Anda mungkin juga menyukai