Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH TERAPI AKTINO

Disusun Oleh:

Farid Nur Wijayanto (P27226020120)

Fatricia Wahyu Primasari (P27226020121)

Filipus Dwi Prasetya (P27226020122)

Firyal Al-Ariij (P27226020123)

Fitry Wahyu Anggraini (P27226020124)

Ganes Rara Aqni (P27226020125)

Hanifah Wulan Afianti (P27226020126)

Husnul Lilas Cahyaning Kasih (P27226020127)

Karina Shafani Farrosa (P27226020128)

PROGRAM STUDI D III FISIOTERAPI

JURUSAN FISIOTERAPI

POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA

2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..........................................................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1

C. Tujuan.............................................................................................................................2

a. Tujuan Pembuatan Makalah.........................................................................................2

b. Tujuan Terapi Pada Osteoarthritis...............................................................................2

D. Manfaat...........................................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................3

A. Definisi............................................................................................................................3

B. Etiologi............................................................................................................................3

C. Patologi...........................................................................................................................3

E. Tanda dan Gejala.............................................................................................................4

F. Modalitas Terapi.............................................................................................................4

b. Metode.............................................................................................................................4

1. Infrared (IR)................................................................................................................4

2. Terapi Latihan (Isometric Contraction).......................................................................4

BAB III PEMBAHASAN..........................................................................................................6

A. Pengaruh Infrared dan Terapi Latihan terhadap Penurunan Nyeri.................................6

B. Pengaruh Terapi Latihan dan Infrared terhadap Peningkatan Kekuatan Otot................6

BAB IV PENUTUP...................................................................................................................7

A. Kesimpulan.....................................................................................................................7

B. Saran................................................................................................................................7

Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Osteoarthritis genu merupakan jenis kekakuan sendi yang paling umum
dengan kelainan degeneratif kronis sendi sinovial yang menyebabkan rasa sakit. Bagi
sebagian orang, osteoarthritis genu dapat berdampak buruk dalam kehidupan mereka
atau dalam kehidupan sehari-hari (ADL). Pada kasus ini modalitas yang diberikan
adalah infrared dan isometric contraction. Tujuan untuk mengetahui penatalaksanaan
fisioterapi dalam hal mengurangi nyeri, meningkatkan Lingkup Gerak Sendi,
meningkatkan kekuatan otot dan kemampuan fungsional pada pasien osteoarthritis
genu sinistra. OA ditandai adanya kerusakan tulang rawan sendi (kartilago) di sekitar
sendi sinovial lutut akibat adanya pemecahan biokimia articular (hyaline). Gangguan
ini berkembang lambat, non inflamasi, dan tidak simetris yang ditandai adanya
degenerasi pada kartilago sendi dan menimbulkan penumbuhan tulang (osteofit) pada
area sisi lutut (Marlina, 2015).
Inframerah adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih
panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi gelombang radio.
Namanya berarti "bawah merah", merah merupakan warna dari cahaya tampak
dengan gelombang terpanjang.

B. Rumusan Masalah
1. Mengapa diberikan modalitas Infrared untuk mengurangi intensitas nyeri pada
kasus Osteoarthritis Genu ?
2. Mengapa diberikan terapi latihan berupa Isometric Contraction dapat
mengurangi intensitas nyeri pada kasus Osteoarthritis Genu ?
3. Bagaimana cara Infrared bisa mengurangi nyeri pada kasus Osteoarthritis
Genu ?
4. Bagaimana cara Isometric Contraction bisa mengurangi nyeri pada kasus
Osteoarthritis Genu ?
C. Tujuan

a. Tujuan Pembuatan Makalah


1. Untuk mengetahui manfaat dari modalitas Infrared dapat mengurangi intensitas
nyeri pada kasus Osteoarthritis Genu.
2. Untuk mengetahui manfaat terapi latihan berupa Isometric Contraction dapat
mengurangi intensitas nyeri pada kasus Osteoarthritis Genu.

b. Tujuan Terapi Pada Osteoarthritis


1. Mengurangi rasa sakit dan kekakuan.
2. Mempertahankan atau meningkatkan mobilitas sendi.
3. Membatasi kerusakan pada sendi.
4. Mencegah terjadinya kecacatan yang mungkin timbul.

D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Melalui karya ini diharapkan dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan
khususnya yang membahas tentang modalitas Infrared dan Isometric Contraction
untuk mengurangi intensitas nyeri pada kasus Osteoarthritis Genu sehingga
kedepannya dapat dipergunakan untuk penelitian lainnya.

2. Manfaat Praktis
a. Menambah khazanah ilmu pengetahuan di Politeknik Kesehatan Surakarta
sendiri.
b. Menjadikan salah satu bahan untuk referensi dalam membuat laporan
penelitian mengenai modalitas fisioterapi untuk kasus Osteoarthritis Genu
khususnya Infrared dan Isometric Contraction.
c. Menjadi bahan informasi ilmiah yang dapat dipergunakan juga untuk
pengetahuan sehari-hari.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi
Osteoarthritis lutut adalah kelainan pada sendi lutut yang bersifat non inflamasi, tidak
simetris dan tidak sistemik dengan perubahan patologi pada tulang rawan sendi dan tulang
subkondral berupa kerusakan fokal tulang rawan sendi yang progresif dan merangsang
pembentukan tulang baru (osteofit) pada dasar lesi tulang rawan sendi dan tepi sendi (Kalim,
1996) yang dapat menyebabkan ketidakstabilan sendi sehingga fungsi sendi berkurang atau
sampai hilang (Rini, 2000).

B. Etiologi
Osteoarthritis dapat terjadi oleh beberapa hal, tetapi pada sebagian besar penderita
etiologinya tidak diketahui. Akan tetapi ada beberapa faktor etiologi yang berhubungan
dengan penyakit ini yaitu :

1. Usia, Osteoarthritis cenderung menyerang pada lansia, hal ini terlihat dengan
bertambahnya usia maka bertambah pula prevalensi penderita Osteoarthritis.
2. Obesitas, pada keadaan normal berat badan akan melalui medial sendi lutut yang
diimbangi oleh otot-otot paha bagian lateral sehingga resultan gaya akan melewati
bagian tengah sendi lutut. Pada obesitas resultan gaya akan bergeser ke medial
sehingga beban gaya oyang diterima sendi lutut tidak seimbang.
3. Aktifitas, semua aktifitas yang membebani sendi lutut berlebih
4. Trauma, trauma yang menyerang persendian seperti fraktur dekat sendi lutut.
5. Faktor hormonal, perubahan degeneratif pada lutut lebih banyak ditemui pada
penderita diabetes melitus (Agustina, 2013).

C. Patologi
Pada permukaan sendi terjadi fibrilasi dan pengikisan rawan sendi sehingga jaringan
tulang menjadi terbuka, pada tempat-tempat ini akan mudah terangsang terbentuknya osteofit
yang akan mengganggu gerakan sendi. Rasa nyeri disebabkan karena terbentuknya atau
berkembangnya osteofit-osteofit yang baru sehingga menjepit maupun merusak jaringan
sekitar yang terdapat syaraf sensoris nyeri (nociceptif), selain itu juga dapat menyebabkan
pembengkakan dan penebalan jaringan lunak di sekitar sendi sehingga bila ada suatu gerakan
akan timbul rasa nyeri.

3
Sebenarnya secara fisiologis di dalam tubuh terdapat system perbaikan sendiri apabila
terjadi kerusakan. Penebalan tulang dan kapsul maupun cartilagonya sendiri merupakan
respon dari penyembuhan. Kadang-kadang sendi tersebut benar-benar sembuh dan stabil
kembali setelah terjadi suatu tingkat kerusakan tertentu, tetapi tidak sedikit pula yang
berlanjut kearah perubahan-perubahan yang lebih berat (Dippe, 1995).

E. Tanda dan Gejala


Pada penderita OA biasanya biasanya ditemukan tanda dan gejala khas yaitu:

1. Nyeri yang bertambah berat pada waktu menopang berat badan atau waktu aktivitas,
yang membaik bila diistirahatkan, selain itu penderita mengeluh rasa kaku pada pagi
hari serta rasa pegal bila sendi lama diistirahatkan (Dieppe, 1995).
2. Pada pemeriksaan fisis akan selalu di temukan nyeri tekan, pembengkakan tulang,
krepitasi dengan atau tanpa keterbatasan gerak sendi (Isbagio, 2001).
3. Mereka yang terserang OA akan merasakan nyeri sendi terutama ketika berjalan naik
dan turun tangga, atau serangan pada malam hari sehingga penderita sulit tidur
(Koesworo, 2003).

F. Modalitas Terapi
a. Infra red

Sinar infra red merupakan salah satu modalitas yang digunakan dalam program
rehabilitasi fisioterapi. Sinar hangat yang ditimbulkan infra red dapat meningkatkan
vasodilatasi jaringan superfisial sehingga dapat memperlancarkan metabolisme dan
menyebabkan efek relaks pada ujung saraf sensorik, efek terapeutiknya yaitu mengurangi
nyeri, pernyataan ini didukung dari buku (Singh, 2012). Efek pancaran pada sinar infra
red memberikan pemanasan secara superfisial pada area kulit yang akan menghasilkan
efek fisiologis, pengaktifan reserptor panas pada superfisial kulit bertujuan untuk
mengubah transmisi atau konduksi saraf sensoris dalam menghantarkan nyeri, sehingga
terjadi pengurangan nyeri, memberikan rasa nyaman dan relaksasi pada otot (Ansari et
al., 2014).

b. Metode

1. Infrared (IR)
Infrared menghasilkan rasa hangat yang ditimbulkan dari sinar ultraviolet yang
meningkatkan vasodilatasi jaringan superfisial sehingga memperlancar metabolisme dan

4
menyebabkan efek relaksasi pada ujung saraf sensorik. Efek terapeutiknya yaitu dapat
mengurangi rasa nyeri.

2. Terapi Latihan (Isometric Contraction)


Terapi latihan dengan menggunakan isometric contraction sebagai modalitas fisik untuk
membantu dalam pemulihan kasus osteoarthritis genu. Latihan isometric contraction dapat
mengurangi nyeri, menambah dari LGS, dan dapat menambah kekuatan otot.

5
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengaruh Infrared dan Terapi Latihan terhadap Penurunan Nyeri


Pengurangan tingkat nyeri dapat dilihat dengan menggunakan VAS. Perubahan nyeri dari
evaluasi awal (T1) sampai evaluasi akhir (T4) dapat dilihat bahwa setelah 4x terapi ada
pengurangan nyeri. Nyeri pada osteoarthritis terjadi oleh karena terjepitnya ujung-ujung saraf
sensorik oleh terbentuknya osteofit yang baru di permukaan tulang femur, tulang tibia, dan
proksimal tulang patella

Aplikasi pada modalitas panas berupa IR dapat mengakibatkan peningkatan temperatur


pada area yang diterapi akan mengakibatkan vasodilatasi yang diikuti peningkatan aliran
darah kapiler sehingga akan dapat memperlancar pembuangan sisa- sisa metabolisme yaitu
prostaglandin (zat ”p”) yang menumpuk. Dengan lancarnya sirkulasi darah maka zat ”p” juga
ikut terbuang. Sehingga terjadi rileksasi pada otot, nyeri akan turun selama pemanasan
berlangsung

B. Pengaruh Terapi Latihan dan Infrared terhadap Peningkatan Kekuatan Otot.


Peningkatan kekuatan otot dipengaruhi oleh terapi latihan berupa resisted active exercise
dengan adanya mekanisme kontraksi dan rileksasi mampu menurunkan ketegangan otot
sehingga otot menjadi kendor dan lentur. Hal tersebut memudahkan adanya pergerakan sendi
(Kisner and Colby, 2007). Jika suatu tahanan diberikan pada otot yang berkontraksi, maka
otot tersebut akan beradaptasi dengan meningkatnya kekuatan otot akibat adanya adaptasi
saraf dan peningkatan serat otot (Kisner and Colby, 2007). Adaptasi latihan tahanan yang
diberikan pada suatu otot merangsang kemampuan maksimal otot untuk berkontraksi yang
mana akan meningkatkan muscle fibers (Kisner and Colby, 2007).

Peningkatan muscle fibers disebabkan karena peningkatan volume protein kontraktil


myofibrillaraktin dan myosin (Schoenfeld, 2010). Saat otot mendapat ransangan yang
melebihi rangsang yang diterima menyebabkan kerja myofibril dan ekstra seluler matriks
menjadi kacau. Akibatnya rantai myogenik ikut berubah yang kemudian terjadi peningkatan
jumlah dan ukuran protein myofibril kontraktil aktin dan myosin serta jumlah dari sarkomer
yang selanjutnya kekuatan otot meningkat.

6
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Osteoarthritis genu adalah kekakuan sendi yang banyak dijumpai dengan kelainan
degeneratif kronis yang menyebabkan rasa nyeri. Salah satu terapi yang dapat mengurangi
rasa sakit pada kasus ini adalah Infra Red dan Terapi Latihan.

Infra red menghasilkan rasa hangat sehingga dapat meningkatkan vasodilatasi jaringan
superfisial sehingga memperlancar metabolisme dan menyebabkan efek relaksasi pada ujung
saraf sensorik. Efek terapeutiknya yaitu dapat mengurangi rasa nyeri.

Terapi latihan sebagai modalitas fisik untuk membantu dalam pemulihan kasus
osteoarthritis genu. Ketika menggunakan modalitas infra red maka akan terjadi relaksasi otot
sehingga nyeri akan turun selama pemanasan berlangsung. Terapi latihan diberikan agar otot
dapat berkontraksi sehingga dapat beradaptasi dan dapat menyebabkan meningkatnya
kekuatan otot.

B. Saran
Terapis memberi saran kepada pasien supaya pasien bekerja sama dengan fisioterapi
dalam proses penyembuhan. Pasien harus mengurangi aktivitas yang memberatkan pada
lututnya yang mengalami gangguan. Pasien dianjurkan untuk mengulang latihan yang telah
diajarkan oleh fisioterapi di rumah pada pagi dan sore hari dengan toleransi jika pasien
merasa kelelahan dianjurkan untuk istirahat, agar dapat mencapai keberhasilan dalam proses
penyembuhan seperti yang pasien inginkan.

Pasien juga dianjurkan untuk mengurangi berat badannya agar pembebanan pada lututnya
yang mengalami gangguan. Pasien dianjurkan dirumah untuk menekuk dan meluruskan
lututnya yang mengalami gangguan pada bidang datar seperti di tempat tidur dalam posisi
tidur dan memakai kaos kaki agar mudah digerakkan

7
Daftar Pustaka

1. Vivahealth. (https://vivahealth.co.id/article/detail/6078/osteoarthritis) /diakses 24


September 2021
2. ATZER, A. S. (2019, Mei 25). PENATALAKSANAAN INFRARED DAN
ISOMETRIC CONTRACTION UNTUK MENGURANGI NYERI PADA
SENDI LUTUT AKIBAT OSTEOARTHRITIS GENU SINISTRA DI RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH KELET. 2-3.
3. RAHMAWATI, F. (2016, Juli 15). PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI
PADA PASIEN DENGAN KONDISI OSTEOARTHRITIS GENUE SINISTRA
DI RSU AISYIYAH PONOROGO. 4-5.

Anda mungkin juga menyukai