Anda di halaman 1dari 1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi
Secara klasik pada awal definisi endometriosis adalah terdapat jaringan
endometrium, baik kelenjar maupun stroma, di luar uterus. Pada dekade berikutnya
endometriosis digambarkan sebagai penyakit yang menyebabkan nyeri dan
membutuhkan tindakan operasi. Introduksi alat endoskopi pada tahun 1960 membawa
perubahan gambaran endometriosis dan kemudian dikenal lesi endometriosis black-
puckered yang banyak didapatkan pada perempuan dengan keluhan nyeri
dan/infertilitas. Di tahun 1980 istilah nonpigmented atau subtle endometriosis
diperkenalkan, yaitu lesi endometriosis kecil, superfisial, tanpa warna hitam
hemosiderin, tidak dikelilingi sklerosis tetapi aktif, misal white vesicle, flame like
lesion dan selanjutnya dikenal istilah endometriosis mikroskopis. Tahun 1990 perhatian
mulai tertuju pada Deep Infiltrating Endometriosis yaitu lesi endometriosis yang
infiltrasi masuk dalam di bawah peritoneum dan tidak selalu ditemukan dengan
laparoskopi. Perubahan macam gambaran lesi dan definisi endometriosis tersebut di
atas berkontribusi terjadi bias literatur. Definisi akhir yang saat ini disepakati adalah
definisi menurut European Society for Human Reproduction and Embriology
(ESHRE), yaitu terdapat jaringan mirip endometrium berada di luar kavum uteri yang
menginduksi reaksi inflamasi kronis. Pada definisi disebutkan bahwa didapatkan
jaringan endometrium berlokasi ektopik, di luar kavum uteri, lesi endometriosis
tersebut dapat ditemukan di beberapa tempat, yaitu peritoneum panggul, ovarium,
dinding uterus, kavum douglasi, septum rektovagina, ureter, vesica urinaria, bahkan
ditemukan lokasi jauh walaupun jarang didapat misalnya usus, apendik, perikardium,
pleura, dan sebagainya. Endometriosis disebut sebagai estrogen dependent disease
karena tumbuh dan perkembangan jaringan endometrium ektopik tersebut
membutuhkan stimulasi hormon estrogen1.

Anda mungkin juga menyukai