Anda di halaman 1dari 2

SKENARIO I

An. S, Perempuan , usia 48 bulan, masuk RS dengan keluhan demam tinggi sejak tadi
malam dan mengalami kejang tonik klonik 1 kali selama +10 menit, anak S juga
mengalami muntah saat dirumah. Pada saat terjadi bangkitan kejang badan anak kaku dan
tidak sadar, lalu saat kejang berhenti anak sadar kembali dan seperti drowsiness. Ibu
mengatakan tidak mengetahui suhu anak saat kejang. Saat dirawat anak S tidak mengalami
kejang lagi. Menurut penjelasan ibu anak S pernah dirawat sebelumnya kerena mengalami
penyakit yang sama pada saat usianya 36 bulan, ibu mengatakan kondisi anak saat kejang
dahulu sama dengan sekarang. Ibu mengatakan ada anggota keluarga dari ibu yang
mempunyai riwayat kejang demam dan ibu mengatakan tidak memahami tentang penyakit
anaknya secara medis. Hasil pemeriksaan fisik akral teraba hangat, vital: suhu 39 c, N
100x/menit, pernafasan 22x/menit. BB pasien 15 kg, TB 124 cm. Hasil px lab Hb;11,8
g/dl,HT; 31,5%, Lekosit 13.820/mm3, trombosit 465.000/mm3. Terapi saat ini: Kaen 1B
20 tts/i, pct syrup 3 x 250 mg, diazepam 3 x 2 mg.
SKENARIO II

An. B, Laki-laki, usia 6 tahun dibawa orang tuanya ke RS dengan keluhan demam
tinggi, tidak ada batuk dan filek sejak 3 hari SMRS. Menurut Ibu, panas anaknya tinggi
terus menerus, sudah diberi obat penurun panas tetapi 2 jam kemudian suhu anak naik
lagi. An. B juga mengeluh nyeri pada punggung dan tulang hilang timbul, kepala juga
terasa pusing. Dari hasil pemeriksaan uji torniquiet positif, petekie (+) ,ekimosis (+),
epistaksis (+), mual (+), Muntah (+). Keadaan umum CM, suhu 39,2 c, N: 100x/i TD:
90/65 mmHg, RR: 20x/i, TB 120 cm, BB 20 kg, hasil px lab: Hb: 12,5 gr/dl, trombosit:
60.000/mm3, lekosit; 2900/mm3, Ht: 52%. Pasien saat ini merasa lemas dan tidak
mampu melakukan aktivita fisik.

Anda mungkin juga menyukai