Disusun Oleh :
NUR ULISETIANI
P1337420616002
1. Definisi Oksigenasi
A. Pengertian :
1. Oksigenisasi
Oksigenasi merupakan kebuthan dasar manusia yang paling mendasar.
Keberadaan oksigen merupakan salah satu komponen gas dan unsur vital
dalam proses metabolisme dan untuk mempertahankan kelangsungan hidup
seluruh sel-sel tubuh. secara normal elemen ini diperoleh dengan cara
menghrup O2 setiap kali bernapas dari atmosfer. Kemudian O2 diedarkan ke
seluruh jaringan tubuh. (Andarmoyo, Sulistyo, 2012)
Oksigen adalah salah satu kebutuhan yang paling vital bagi tubuh.
Otak masih mampu mentoleransi kekurangan oksigen antara 3-5 menit.
Apabila kekurangan oksigen berlangsung lebih dari 5 menit, maka terjadi
kerusakan sel otak secara permanen. Selain itu oksigen digunakan oleh sel
tubuh untuk mempertahankan kelangsungan metabolisme sel. Oksigen akan
digunakan dalam metabolisme sel.
Proses pemenuhan oksigen di dalam tubuh terdiri dari atas tiga tahapan,
yaitu ventilasi, difusi dan transportasi.
a. Ventilasi
Merupakan proses keluar masuknya oksigen dari atmosfer ke dalam
alveoli atau dari alveoli ke atmosfer. Proses ini di pengaruhi oleh
beberapa factor:
1) Adanya kosentrasi oksigen di atmosfer. Semakin tingginya suatu
tempat, maka tekanan udaranya semakin rendah.
2) Adanya kondisi jalan nafas yang baik.
3) Adanya kemampuan toraks dan alveoli pada paru-paru untuk
mengembang di sebut dengan compliance. Sedangkan recoil adalah
kemampuan untuk mengeluarkan CO² atau kontraksinya paru-paru.
b. Difusi
Difusi gas merupakan pertukaran antara O² dari alveoli ke kapiler
paru-paru dan CO² dari kapiler ke alveoli. Proses pertukaran ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1) Luasnya permukaan paru-paru.
2) Tebal membrane respirasi/permeabilitas yang terdiri atas epitel alveoli
dan interstisial. Keduanya dapat mempengaruhi proses difusi apabila
terjadi proses penebalan.
3) Pebedaan tekanan dan konsentrasi O². Hal ini dapat terjadi
sebagaimana O² dari alveoli masuk kedalam darah secara berdifusi
karena tekanan O² dalam rongga alveoli lebih tinggi dari pada tekanan
O² dalam darah vena vulmonalis.
4) Afinitas gas yaitu kemampuan untuk menembus dan mengikat HB.
c. Transportasi gas
Transfortasi gas merupakan proses pendistribusian O² kapiler ke
jaringan tubuh dan CO² jaringan tubuh ke kapiler. Transfortasi gas dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1) curah jantung (kardiak output), frekuensi denyut nadi.
2) kondisi pembuluh darah, latihan perbandingan sel darah dengan darah
secara keseluruhan (hematokrit), serta elitrosit dan kadar Hb.
2. Etiologi Oksigenasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan oksigen menurut
Tarwoto dan Wartonah antara lain:
A. FAKTOR FISIOLOGI
a. Menurunnya kapasitas peningakatan oksigen ( misal:
anemia).
b. Menurunnya konsentrasi oksigen oksigen yang diinspirasi.
c. Hipovolemia mengakibatkan transpor oksigen terganggu
akibat tekanan darah menurun.
d. Meningkatnya metabolisme seperti adanya infeksi, demam,
ibu hamil, luka, dll.
e. Kondisi yang mempengaruhi pergerakan dinding dada (
kehamilan, obesitas ).
B. FAKTOR PERKEMBANGAN
a. Bayi prematur: kurangnya pembentukan surfaktan.
b. Bayi dan toddler: akibat adanya infeksi saluran nafas.
c. Anak usia sekolah dan remaja: resiko infeksi saluran pernafasan
dan merokok.
d. Dewasa muda dan pertengahan: akibat diet yang tidak sehat,
kurang aktivitas, dan stres.
e. Dewasa tua: adanya penuaan yang mengakibatkan kemungkinan
arteoriklerosis dan ekspansi paru menurun.
C. FAKTOR PERILAKU
a. Nutrisi: penurunan ekspansi paru pada obesitas.
b. Exerase: meningkatkan kebutuhan oksigen.
c. Merokok: nikotin menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah.
d. Substanse abuse dan nikotin: menyebabkan intake nutrisi/Fe
menurun mengakibatkan penurunan Hb, alkohol menyebabkan
depresi pernafasan.
D. FAKTOR LINGKUNGAN
a. Tempat kerja ( polusi ).
b. Suhu lingkungan.
c. Ketinggian tempat dari permukaan laut.
Menyebabkan :
- Mukus berlebih
- Batuk
- Wheezing
Tekanan partial O2 di alveoli
- Sesak nafas
Suplai O2 ke jaringan
Ketidakefektifan Bersihan
jalan nafas
Penyempitan jalan nafas
IV. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS PASIEN, meliputi : nama, umur, jenis kelamin,
agama, status, pendidikan, alamat, pekerjaan
2. IDENTITAS PENANGGUNGJAWAB, meliputi : nama, umur,
pekerjaan, alamat, hubungan dengan klien.
3. CATATAN MASUK, meliputi : tanggal, jam, diagnosa
4. RIWAYAT KEPERAWATAN, meliputi : riwayat kesehatan sekarang,
riwayat kesehatan dahulu, riwayat kesehatan keluarga
5. PEMERIKSAAN FISIK, meliputi : head to too
6. Pemeriksaan Diagnostik, meliputi : laboratorium, rontgen, MRI, dll
7. TERAPI, meliputi : terapi-tarapi yang dilakukan
pasien selama dirawat.
- Formatif (Respon)
- Sumatif (Progress note)
C. Intervensi
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan disfungsi
neomuskular.
Intervensi :
a. Memposisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
b. Monitor status O2
c. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
d. Monitor aliran oksigen
e. Monitor respirasy rate pasien
f. Monitor pola pernafasan abnormal
g. Monitor adanya kecemasan pasien terhadap oksigen
Daftar Pustaka
Asmidi. 2008. Konsep dan aplikasi kebutuhan dasar klien. Jakarta : Salemba
medik