Anda di halaman 1dari 19

NAMA ANGGOTA KELOMPOK :

1. Baiq Ratnawati ( P07120120005)


2. Elza Isabel ( P07120120008)
3. Indah Rizqi Nurwakhidah (P07120120013)
4. Selviana Wulandari ( P07120120032)
5. Shakira Anindita ( P07120120033)
6. Yola Sri Dewi Hnadayani ( P07120120041)
Pengertian Hati
Hati merupakan organ yang penting dalam
metabolisme, penyimpanan dan distribusi
zat gizi. Hati merupakan organ yang penting
dalam metabolisme, penyimpanan dan
distribusi zat gizi

Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia. Bertekstur lunak, lentur.
Terletak di rongga perut kanan atas di bawah kerangka iga bagian atas
cavitasabdominalis tepat di bawah diaphragma, berat 1,2 – 1,8 kg(2-
3%beratbadan).Hatimempunyaiperanpentingkarenamerupakan
Hati mempunya iperanpenting karena  
regulator dari semua metabolisme karbohidrat, protein & lemak.
Fungsi Hati
Hati mempunyai fungsi.

1. Metabolisme zatgizi
. Regulasi kadar guladarah
2.
Hati memproduksi dan menggunakan glukosa

3. Detoksifikasi daneliminasi
Produk sisa metabolisme, seperti amonia yang beracun diubah
menjadi urea untuk kemudian diekresimelalui urin; dan bahan asing
seperti obat atau toksin juga kan didetoksifikasi olehhati.
4. Pencernaanlemak
Hati membantu pencernaan lemak dengan memproduksi dan ekskresi
garam empedu yang akan mengemulsi lemak, sehingga dapat dicerna
denganbaik.

5. Aktivasi vitamin danmineral


Hati merubahkaroten menjadi vitamin A; merubahfolat menjadi asam
5-methyl- tetrahidrofolat, dan merubah vitamin D menjadi bentuk 25-
hydroxycholecalciferol yang mudah diabsropsi.
 

6. Penyimpan zatgizi
Hati menyimpan cadangan karbohidrat dalam bentuk glikogen, dan
mineral (Fe, Zn, Co, Mg), serta vitamin B12

7. MetabolismeEnzim
Hati mensintesa enzim-enzim alkalinephosphatase, mono-
amineoxidases (MAOs), acetylcholine, oxidases, cholesterolesterase,
dehydrogenases, beta glucuronidase, glutamicoxalacetictransaminase
(SGOT/AST), dan glutamicpyruvictransaminase (SPGT/ALT)

8. MetabolismeHeme
Heme dioksidasi menjadi biliverdin kemudian diubah menjadi
bilirubin; bilirubin di transportasi ke hati dan dirubah menjadi bilirubin
diglucuronide untuk diekskresikan bersama dengan pigmen empedu.
Setelah mengetahui fungsi hati, perlu juga diketahui sirkulasi darah dari dan ke hati.
Gambar berikut menunjukkan bagaimana sirkulasi darah yang melibatkan hati
didalamnya.
Jenis PenyakitHati
1. HepatitisVirusAkut
Hepatitis virus adalah penyakit hati yang disebabkan adanya Inflammasi
atau peradangan hati. Penyebab peradangan ersebut adalah virus, bakteri,
toksin, obstruksi, parasit, dan bahan kimia. Jenis virusnya adalah virus A, B, C, D,
danE.
Asuhan Gizi Pada PenyakitHepatitis
Penderita penyakit hati mengalami berbagai masalah gizi yang dapat
mempengaruhi status gizinya.
Langkah perta ma adalah asesmen gizi untuk mengkaji masalah gizi yang mungkin
terjadi pada penderita penyakit hepatitis.
Implikasi gizi pada penderita penyakit Hepatitis adalah sebagai berikut:
• Asupan oral inadekuat, hal ini dapat terjadi karena adanya gejala- gejala
mual, muntah, hilang nafsu makan, nyeri abdomen, anoreksia, demam,dll.
• Penurunan berat badan yang tidak diharapkan, dapat terjadi karena
asupan oral yanginadekuat.
• Defisiensi zat gizi dapat terjadi karena asupan oral yanginadekuat.
• Interaksi obat dan makanan (treatmentHCV).
lanjutannnnnnn

Data asupan makanan untuk menentukan konsumsi


makanan/cairan dan yang dapat diterima oleh pasien, dilakukan
dengan metode survei konsumsi 24-hour recall, diet history, atau
fooddiary.
Data biokimia dan data fisik klinis untuk menunjang penetapan
diganosa gizi (langkah kedua dari proses asuhan gizi terstandar).
Berikut adalah contoh komponen yang dikumpulkan untuk dikaji
padalangkah asesmen gizi pada pasien dengan hepatitis, berikut
interpretasinya.
Setelah dilakukan asesmen gizi, akan didapatkan kemungkinan-
kemungkinan masalah gizi pada pasien penyakit hepatitis, yang akan
disebut sebagai diagnosa gizi.

Beberapa contoh diagnosa gizi pada pasien dengan hepatitis :


a. Gangguan utilisasi zat gizi (P atau Problem)
b. Asupan oral tidak adekuat (P atau Problem)

Intervensi Gizi
Setelah diagnosa gizi ditetapkan, langkah selanjutnya adalah Intervensi gizi.
Dimana P (Problem) pada diagnosa gizi mengarahkan tujuan intervensi; dan E
(Etiologi) pada diagnosa gizi menentukan strategi intervensi gizi yang terdiri dari
4domain.

Intervensi Gizi terdiri dari 4 domain, yaitu pemberian diet, edukasi gizi, konseling
gizi dan koordinasi.
Pemberian diet atau preskripsi diet pada penyakit hepatitis (Penuntun Diet,
2004):
1. Energi tinggi untuk mencegah pemecahan protein, yaitu 40-45
Kalori/kg beratbadan

2. Protein agak tinggi sebagai upaya anabolisme protein, 1.2 – 1.5


gram/kg beratbadan
 

3. Kebutuhan lemak cukup, yaitu 20-25% total energi dengan bentuk


mudah cerna atau emulsi.

4. Kebutuhan karbohidrat

5. Kebutuhan Vitamin sesuai tingkat defisiensi

6. Kebutuhan Mineral sesuai kebutuhan

7. Kebutuhan cairan diberikan lebih dari biasa

8.Bentuk makanan lunak (bila ada mual dan muntah)

9.Rute makanan disesuaikan dengan kondisipasien.

10.Pemilihan bahan makanan


Contoh preskripsi gizi dengan tujuan memberikan makanan sesuai
kemampuan tubuh dengan gangguan metabolisme zat gizi.
Diet 1500 Kalori, 30 gram protein, 184 gram karbohidrat, 60 gram
lemak, cairan 750 ml. Batasi bahan makaan sumber lemak dan gas dan
bahan makanan yang mengandung kafein, pemberian makan dengan
frekuensi 6 kali dengan porsi kecil, ruteoral.
Untuk intervensi gizi domain edukasi, konseling dan koordinasi gizi,
dapat direncanakan sebagai berikut :
a. Edukasi gizi dengan memberi motivasi dan informasi
b. Konseling gizi direncanakan dengan merancang bersama untuk
memodifikasi diet
c. Koordinasi gizi adalah konsultasi, merujuk atau koordinasi
dengantenaga kesehatan
Anatomi Dan Fisiologi Kandung Empedu

Saluran empedu menyimpan empedu hasil sekresi hati sebelum masuk ke


duodenum. Empedu meninggalkan hati via kelenjar hepatik, yang bergabung
dengan kelenjar cystic kantung empedu untuk membentuk kelenjar empedu
Gambar berikut memperlihatkan letak kandung empedu dan organ
pencernaanlain.

Hati, pankreas, dan kandung empedu merupakan bagian dari saluran


pencernaan yang penting pada proses digesti, absorbsi dan metabolisme
zat gizi.
Empedu merupakan unsur pokok dari kolesterol, bilirubin (dari
hemoglobin) dan garam empedu. Garam empedu sendiri adalah substansi
esensil untuk pencernaan dan absorbsi lemak, vitamin larut lemak dan
beberapa mineral.Garam empedu juga sebagai agen emulsifier sehingga
usus dapat memecah globula lemak, dan membantu absorbsi asam lemak,
monogliserida, kolesterol, dan lemak lain yang membentuk micelles yang
dapat larut dalam chime. Tanpa garam empedu, sebagian besar lemak
akan hilang dalamfeses.

Sekresi Dan SirkulasiEmpedu


Sekresi dan sirkulasi empedu melibatkan organ pencernaan lain. Untuk
lebih jelasnya gambar berikut memperlihatkan sekresi dan sirkulasi
empedu.
Komponen empedu pasti tetap pada konsentrasinya yang tinggi di
larutan organik. Rasio normal agar kolesterol tidak mengendap dan
membentuk batu empedu.
sekresi empedu (biasanya sekitar 450 mL) dapat disimpan dalam
kandung empedu karena air, natrium dan sebagian besar elektrolit
lain secara terus menerus diabsorbsi oleh mukosa kandung
empedu, mengonsentrasi sisa empedu (termasuk garam empedu,
kolesterol, lecithin, and bilirubin. Empedu normal terkonstrasi 5-
kali tetapi dapat mencapai maksimal20-kali.
Gangguan Yang Terjadi Pada KandungEmpedu

Terdapat beberapa penyakit akibat gangguan empedu atau kandung empedu, sebagai
berikut :
1. kolelitiasis (batuempedu)
2. koledokolitiasis (obstruksi saluranempedu)
3. kolesistitis (radang kandungempedu)

IntervensiGizi
Strategi intervensi gizi pada pasien dengan gangguan kandung empedu adalah:
1.Menurunkan berat badan.
2.Membatasi makanan yang menyebabkan kembung/nyeriabdomen.
3.Mengatasi absorbpsilemak.
Intervensigizi:
a. Energi diberikan sesuai kebutuhan. Jika pasien kegemukan, hindari penurunan
berat badan yang terlalucepat.
b. Protein diberikan dalam jumlah sedang sampai tinggi, yaitu 1 sd 1.25 gram/kg
beratbadan.
c. Lemak diberikan sesuai kondisipasien
1. Keadaan akut diberikan bebaslemak.
2. Keadaan kronis diberikan 20-25% totalenergi.
3. Keadaan steatorea (leak feses >25 gram/24 jam) diberikan jenis MCT.
 

d. Suplemen vitamin A, D, E dan K jikadibutuhkan.


e. Serat diberikan tinggi dalam bentuk pektin untuk mengikat kelebihn asamempedu.
f. Hindari bahan makanan yang menyebabkan kembung dan tidak nyaman.
Kesimpulan
Penyakit hati dan sistem bilier memberikan pengaruh signifikan pada status gizi
pasiennya. Manifestasi klinis penyakit tersebut meliputi jaundice atau ikterus,
anoreksia, nyeri abdomen, steatorea, dan malabsorpsi yang semua berdampak pada
status gizi. Lebih lanjut, proses perkembangan penyakit hati dan sistem bilier
potensial mengganggu metabolisme normal dan dapat menempatkan pasien pada
risiko gizi yang signifikan. Oleh karena itu, terapi gizi adalah komponen vital dalam
terapi pengobatannya. Khusus untuk asuhan gizi pada penyakit kandung empedu
intervensi gizi lebih berfokus pada pemberian lemak, baik jumlah dan jenisnya
sesuai dengan kondisi pasien.
…………………TERIMAKASIH……………….

Anda mungkin juga menyukai