Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

GIZI

DIET PADA KLIEN DENGAN PENYAKIT KANTUNG EMPEDU DAN KLIEN DENGAN PENYAKIT
HIPERLIPIDEMA

Dosen Pembimbing :

SOPIANDI, S GZ, MPH (K)

Disusun Oleh :

Kelompok 11

1. MELA VIDIA RENATA (20186523023)


2. NUR ANISYAH JUHRAINI (20186523030)
3. RAMADI (20186513037)

SARJANA TERAPAN DAN PROFESI NERS

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN PONTIANAK

TAHUN AKADEMIK 2019


DIET PADA KLIEN DENGAN PENYAKIT EMPEDU
A. GAMBARAN UMUM
Kandung empedu merupakan kantong otot kecil yang befungsi untuk menyimpan cairan
empedu (cairan pencernaan berwarna kuning kehijauan yang dihasilkan oleh hati). Berbentuk
seperti buah pir dengan panjang 7-10 cm dan merupakan membran berotot. Kandung empedu
memiliki saluran yang terhubung dengan hati. Saluran empedu ini dikenal dengan istilah
duktus biliaris. Di sanalah batu empedu biasa terbentuk. Hal itu terjadi karena cairan empedu
yang dihasilkan hati (terdiri dari kolesterol,garam empedu, dan bilirubin) merubah diri
menjadi partikel keras berupa potongan-potongan batu empedu yang padat sepertikerikil.
Empedu memiliki fungsi, yaitu membantu pencernaan vitamin A,D,E,K dan penyerapan
lemak, berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama hemoglobin yang
berasal dari penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol, garam empedu
meningkatkan kelarutan kolesterol, lemak dan vitamin yang larut dalam lemak untuk
membantu proses penyerapan, garam empedu merangsang pelepasan air oleh usus besar
untuk membantu menggerakkan isinya, bilirubin (pigmen utama dari empedu) dibuang ke
dalam empedu sebagai limbah dari sel darah merah yang dihancurkan, serta obat dan limbah
lainnya dibuang dalam empedu dan selanjutnya dibuang dari tubuh.

B. JENIS PENYAKIT PADA KANTONG EMPEDU

1) Kolelitiasis
Kolelitiasis Adalah pembentukan batu empedu tanpa disertai infeksi. Batu dari kantung
empedu bila masuk ke duodenum kadang tidak menimbulkan gejala, tetapi bila ada yang
terselip di saluran empedu akan menyumbat saluran, timbul rasa nyeri dan kram. Dengan
tidak adanya cairan emepedu di duodenum maka mengakibatkan penyerapan lemak
terganggu. Hal ini juga menyebabkan warna tinja menjadi pucat. Jika hal ini tidak diobati
maka menjadi jaundice (penyakit kuning) dan rusaknya organ hati.

2) Kolesistitis
Kolesistitis Adalah peradangan saluran empedu karena adanya batu empedu. Preradangan
ini dapat bersifat akut atau kronis. Peradangan ini terjadi karena adanya batu yang
menyumbat saluran empedu. Gejala yang nampak pada pasien kolesistitis akut adalah nyeri
perut kanan atas, mual, demam & panas, jaundice. Dan dapat diatasi dengan operasi kantung
empedu. Sedangkan kolesistitis yang kronis sangat sensitif dengan makanan berlemak, nyeri
kolik (nyeri perut yang memelintir dan biasanya hilag timbul), belching (bersendawa),
flatulence (sering kentut).
C. TUJUAN DIET

Tujuan Diet Penyakit Kandung Empedu adalah untuk mencapai dan mempertahankan status
gizi optimal dan memberi istirahat pada kandung empedu, dengan cara:

1) Menurunkan berat badan bila kegemukan, yang dilakukan secara bertahap.


2) Membatasi makanan yang menyebabkan kembung atau nyeri abdomen.
3) Mengatasi malabsorbsi lemak.

D. SYARAT DIET

a) Energi sesuai kebutuhan. Bila kegemukan diberikan Diet Rendah Energi. Hindari
penurunan berat badan yang terlalu cepat.
b) Protein agak tinggi, yaitu 1-1,25 g/kg BB.
c) Pada keadaan akut, lemak tidak diperbolehkan sampai keadaan akutnya mereda,
sedangkan pada keadaan kronis dapat diberikan 20-25% dari kebutuhan energi total. Bila
ada steatorea dimana lemak feses 25 g/24 jam, lemak dapat diberikan dalam bentuk asam
lemak rantai sedang (MCT), yang mungkin dapat mengurangi lemak feses dan mencegah
kehilangan vitamin dan mineral.
d) Bila perlu diberikan suplemen vitamin A, D, E, dan K.
e) Serat tinggi terutama dalam bentuk pektin yang dapat mengikat kelebihan asam empedu
dalam saluran cerna.
f) Hindari bahan makanan yang dapat menimbulkan rasa kembung dan tidak nyaman.

E. JENIS DIET DAN INDIKASI PEMBERIAN


a. Jenis- jenis diet :
1) Diet lemak rendah I diberikan kepada pasien pasien kolesistitis dan kolelitiasis dengan
kolikakut. Makanan yang diberikan berupa buah-buahan dan minuman manis. Makanan
ini rendah energi dan semua zat gizi kecuali vitamin A dan C. Sebaiknya diberikan
selama 1-2 hari saja.
2) Diet lemak Rendah II diberikan secara berangsur bila keadaan akut sudah dapat diatasi
dan perasaan mual sudah berkurang atau kepala pasien penyakit saluran empedu kronis
yang terlalu gemuk. Menurut keadaan pasien, makanan diberikan dalam bentuk cincang,
lunak, atau biasa. Makanan ini rendah energi, kalsium, dan tiamin.
3) Diet Lemak Rendah III diberikan kepada pasien penyakit kandung empedu yang tidak
gemuk dan cukup mempunyai nafsu makan. Menurut keadaan pasien diberikan bentuk
lunak atau biasa. Makanan ini cukup energi dan semua zat besi.

F. BAHAN MAKANAN YANG DIANJURKAN DAN TIDAK DIANJURKAN


1. Bahan Makanan Yang Dianjurkan
a. Sayur Dan Buah
b. Susun Bebas Lemak
c. Daging Tanpa Lemak
2. Bahan makanan yang tidak dianjurkan untuk Diet Penyakit Kandung Empedu adalah
makanan dan daging yang mengandung lemak, gorengan, dan makanan yang
menimbulkan gas seperti ubi, kacang merah, kol, sawi, lobak, ketimun, durian, dan
nangka.
DIET PADA KLIEN DENGAN PENYAKIT HIPERLIPIDEMA

A. GAMBARAN UMUM
Hiperlipidemia adalah suatu keadaan yang disebabkan karena adanya kelainan metabolisme
lipid yang ditandai dengan peningkatan kadar trigliserida dan kolesterol di dalam darah.
Hiperlipidema disebut juga peningkatan lemak dalam darah. Hiperlipidema yang
berkelanjutan memicu terbentuknya aterosklerosis yang menjadi dasar meningkatnya
penyakit kardiovaskuler.

Lemak adalah zat yang kaya energi, yang berfungsi sebagai sumber energi utama untuk
proses metabolisme tubuh. Lemak diperoleh dari makanan atau dibentuk di dalam tubuh,
terutama dihati dan disimpan di dalam sel-sel lemak untuk digunakan dikemudian haria. Sel-
sel lemak juga melindungi tubuh dari dingin dan membantu melindungi tubuh terhadap
cedera. Lemak merupakan komponen penting dari selaput sel, selubung saraf, yang
membungkus sel-sel saraf serta empedu.

B. JENIS PENYAKIT PADA HIPERLIPIDEMIA


1. Hiperlipidema Primer
Banyak disebabkan oleh karena kelainan genetik. Hiperlipidema primer
(hiperlipoproteinemia) adalah kadar kolesterol dan trigliserida yang sangat tinggi, yang
sifatnya diturunkan. Hiperlipidemia primer mempengaruhi sistem tubuh dalam fungsi
metabolisme dan membuang lemak. Pada umumnya tidak ada keluhan, kecuali pada keadaan
yang agak berat tampak adanya xantoma (penumpukkan lemak dibawah jaringan kulit).
Adapun jenis-jenis penyakitnya:
a. Tipe 1

Biasanya terjadi pada anak-anak. Tipe ini menyebabkan sakit perut, infeksi berulang, pada
pancreas, dan pembesaran hati dan limpa. Ini disebabkan oleh kondisi keturunan yang
menggangu kerja lemak normal.

b. Tipe 2

Disebabkan oleh faktor keturunan yang bisa menyebabkan penumpukan lemak dibawah
kulit dan sekitar mata akibat tingginya kadar LDL.

c. Tipe 3 dikenal dengan Disabetalipoproteinemia familial.

Ditandai dengan kadar HDL terlalu rendah sementara kadar LDL normal.

d. Tipe 4
Ditandai dengan kadar trigliserida tinggi dan kolesterol rendah, yang memicu kadar
glukosadan insulin tinggi.
2. Hiperlipidema Sekunder
Merupakan gangguan yang disebabkan oleh faktor tertentu seperti penyakit dan obat-
obatan. Beberapa jenis penyakit penyebab hiperlipidema:
a. Diabetus Melitus

Penderita umumnya akan menyebabkan terjadinya hipertrigliseridemia. Penyebabnya pada


glukosa darah tinggi akan menginduksi sintesis kolesterol dan glukosa
akan dimetabolisme .

b. Hipotiroidisme
Peningkatan kadar kolesterol- LDL yang diakibatkan oleh penekanan metabolik pada
reseptor LDL, sehingga kadar-LDL akan meningkat antara 180-250 mg/Dl. Bila penderita ini
menjadi gemuk karena kurangnya pemakaian energi oleh jaringan perifer, maka kelibihan
kalori ini akan merangsang hati untuk meningkatkan produksi VLDL-trigliserida dan
menyebabkan peningkatan kadar trigliserida juga.

c. Sindrom nefrotik
Akan menyebabkan terjadinya hiperkolesterolemi. Hal ini diakibatkan oleh adanya
hipoalbuminemia yang akan merangsang hati untuk memproduksi lipoprotein berlebih.

d. Gangguan Hati
Kerusakan hati yang parah dapat menyebabkan penurunan kadar kolesterol dan trigliserida.

e. Obesitas
Pada orang yang obesitas, karena kurangnya pemakaian energi oleh jaringan perifer akan
menyebabkan kelebihan kalori yang dapat merangsang hati untuk meningkatkan trigliserida.

C. TUJUAN DIET
1. Berperan penting dalam pengawasan terhadap proses pembentukan plak pada pembuluh
darah.
2. Pengaturan pola makan yang salah merupakan penyebab tersering atau paling tidak
adalah faktor yang berperan.
3. Menurunkan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida dalam darah.

D. SYARAT DIET
1. Energi disesuiakan menurut berat badan, aktivitas fisik, jumlah energi dibatasi pada
pasien yang gemuk.
2. Protein 10-20% dari energi total.
3. Lemak kurang dari 30% energi total, diutamakan, lemak tidak jenuh. Kolesterol 200-300
mg/hari.
4. Karbohidrat 50-60% energi total.
5. Serat lebih dari 25 gram/hari
E. JENIS DIET DAN INDIKASI PEMBERIAN
1. Jenis diet terbagi dalam 2 tahap dengan kandungan lemak yang berbeda, pada diet taap I
kandungan lemak lebih tinggi dari taap II.

2. Diet tahap II diberikan kepada pasien bila pelaksanaan diet tahap I sudah sesuai.

Keberhasilan diet dinilai dengan mengukur profil lipid setelah 4-6 minggu.

F. CARA MENGATUR DIET


a. Gunakan minyak kedelai, minyak kacang tanah atau minyak jagung dalam jumlah
terbatas/tidak berlebihan
b. Penggunaan daging tidak berlemak.paling banyak 50 gr tiap kali makan. Makanlah ikan
sebagai pengganti daging.
c. Batasi penggunaan kuning telor maksimum 2 kali per minggu.
d. Makan banyak sayuran dan buah-buahan segar.
e. Sebagian dari sayur sebaiknya dimakan mentah atau sebagai lalapan (cuci bersih).
f. Memasak dengan merebus, mengukus, mengungkep, menumis, memanggang atau
membakar.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
 Bila disertai dengan darah tinggi diberikan pula diet rendah garam.
 Hati-hati dengan minuman atau suplemen berenergi (lebih baik konsultasi Dokter).
 Untuk membuat variasi menu gunakan bahan makanan penukar
G.KLASIFIKASI KADAR LIPID PLASMA

Kolesterol Total (mg/dl)


<200 Yang diinginkan
200-239 Batas Tinggi
>240 Tinggi
Kolesterol LDL (mg/dl)
<100 Optimal
100-129 Mendekati Optimal
130-159 Batas Tinggi
160-189 Tinggi
>190 Sangat Tinggi
Kolesterol HDL (mg/dl)
<40 Rendah/Kurang Baik
>60 Tinggi/Baik
Trigliserida (mg/dl)
<150 Normal
150-199 Batas Tinggi
200-499 Tinggi
>500 Sangat Tinggi
DAFTAR PUSTAKA

1. Almatsier, S 2010. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
2. https://www.academia.edu.Hiperlipidema
3. Diet rendah lemak dan kolesterol.pdf
4. Niannifarm.http://nianifarm.wordpress.com/2011/12/18/hiperlipidemia.
5. Hasdiana, Suprapto, S.I. (2014). Pemanfaatan Gizi, Diet dan Obesitas. Yogyakarta:
Nuha Medika.
6. Beck, Mary E. 2013. Ilmu Gizi dan Diet. Yogyakarta: Penerbit Andi.
7. Https://id.scribd.com/doc/300416198/Diet-penyakit-kantung-empedu.

Anda mungkin juga menyukai