Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PROMOSI KESEHATAN

Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

Dosen pengampu : M.Sahli, SKM., M.Kes.

Disusun Oleh :

1. Ayu Suryaning Pratiwi (2018200080)

PRODI DIII KEPERAWATAN UNIVERSITAS SAINS AL QUR’AN

JAWA TENGAH DI WONOSOBO

TAHUN 2019
NO DIAGNOSA
1. Subpokok Diet Gagal Ginjal
Bahasan
2. Hari/tanggal 24 November 2019
3. Waktu 09.10-09.40
4. Tempat Balai RW Dusun Jambean RT 01 RW 09 Kalibeber Mojotengah
Wonosobo
5. Petugas Ayu
6. Sasaran Primer : Remaja usia 12-18 tahun
Sekunder : Anggota Keluarga
7. Tujuan
Tujuan Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama ±30 menit
Umum diharapkan remaja dan angota keluarga dapat mengerti dan
memahami cara diet gagal ginjal dan melakukan pola hidup sehat.
Tujuan Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama ±30 menit
khusus diharapkan remaja dan angota keluarga dapat:
-Mengurangi angka kasus gagal ginjal dengan cara pola hidup sehat
-Menjelaskan tujuan diet gagal ginjal
-Menjelaskan manfaat diet gagal ginjal
-Mengetahui makanan untuk diet gagal ginjal

8. Materi a. Pengertian diet gagal ginjal


b. Tujuan dilakukan diet gagal ginjal
c. Syarat diet gagal ginjal
d. Makanan yang dianjurkan
9. Metode, Media Ceramah. PPT, apel, alpukat
10. Evaluasi
Evaluasi a. Jelaskan apa itu diet gagal ginjal
formatif b. Sebutkan tujuan dilakukannya diet gagal ginjal
c. Sebutkan manfaat dari dilakukannya diet gagal ginjal
d. Sebutkan makanan yang boleh dikonsumsi
e. Sebutkan makanan yang tidak boleh dikonsumsi
Evaluasi a. Berapa presentase jumlah penderita gagal ginjal di Indonesia
Sumatif b. Jumlah yang melaksanakan diet gagal ginjal
11. Daftar Pustaka Medicine. Diagnosis and Therapy. Norwalk : Appleton and Lange;
1993. p. 134-6.
Fauci, A. S., Kasper, D. L., Longo, D. L., Braunwald, E., Hauser,
S.L., Jameson,
J.L., et al. Harrison’s Principles of Internal Medicine. 17th ed. New
York: The
McGraw-Hill Companies, 2008
Luci wintarti Happy Land Medical Centre 2009
by petakumpet and epinline OFFICE Jl. Ipda Tut Harsono No 53
Timoho, Yogyakarta
Susetyo wati, farah faza, izzatil hayu andari Gizi pada penyakit
Ginjal kedokteran umum 2018 percetakan jl. Grafika no 1 kampus
UGM Yogyakarta
MATERI DIET GAGAL GINJAL

A. PENGERTIAN

Diet gagal ginjal adalah diet rendah protein dengan cara menjaga pola makan yang
membatasi jumlah protein dari makanan atau konsumsi sehari-hari. Pada diet ini, asupan
proteinnya lebih rendah dari kebutuhan normal. Diet rendah protein diberikan kepada seseorang
yang mengalami penurunan fungsi ginjal menahun atau penyakit gagal ginjal kronis

B. TUJUAN DILAKUKAN DIET GAGAL GINJAL


1. Gagal Ginjal Akut :
a. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan fungsi ginjal.
b. Menurunkan kadar ureum darah.
c. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit.
d. Memperbaiki dan mempertahankan status gizi optimal dan mempercepat
penyembuhan.
2. Gagal Ginjal Kronis :
a. Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dengan memperhitungkan sisa
fungsi ginjal, agar tidak memberatkan kerja ginjal.
b. Mencegah dan menurunkan kadar ureum yang tinggi.
c. Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.
d. Mencegah atau mengurangi progresivitas gagal ginjal, dengan memperlambat
penurunan laju filtrasi glomerulus.

C. SYARAT DIET GAGAL GINJAL


1. Gagal ginjal akut :
a. Energi cukup untuk mencegah katabolisme, yaitu 25 – 35 kkal/kg BB.
b. Protein disesuaikan dengan katabolisme protein, yaitu 0,6 – 1,5 g/kgBB. Pada katabolik
ringan kebutuhan protein 0,6 – 1 g/kgBB, katabolik sedang 0,8 – 1,2 g/kgBB, dan
katabolik berat 1 – 1,5 g/kgBB.
c. Lemak sedang, yaitu 20 – 30 % dari kebutuhan energi total, atau antara 0,5 – 1,5 g/kgBB.
Untuk katabolisme berat dianjurkan 0,8 – 1,5 g/kgBB.
d. Karbohidrat sebanyak sisa kebutuhan energi setelah dikurangi jumlah energi yang
diperoleh dari protein dan lemak. Apabila terdapat hipertrigliseridemia, batasi
penggunaan karbohidrat sederhana atau gula murni.
e. Natrium dan kalium batasi bila ada anuria.
f. Cairan, sebagai pengganti cairan yang keluar melalui muntah, diare, dan urin + 500 ml. 7.
Bila kemampuan untuk makan rendah, makanan diberikan dalam bentuk formula enteral
atau parenteral. Bila diperlukan, tambahan suplemen asam folat, vitamin B6, C, A dan K.
2. Gagal Ginjal Kronis :
a. Energi cukup, yaitu 35 kkal/kg BB.
b. Protein rendah, yaitu 0,6 – 1,5 g/kgBB. Sebagian harus bernilai biologik tinggi.
c. Lemak cukup, yaitu 20 – 30 % dari kebutuhan energi total. Diutamakan lemak tidak
jenuh ganda
d. Karbohidrat cukup, yaitu kebutuhan energi total dikurangi jumlah energi yang diperoleh
dari protein dan lemak.
e. Natrium dibatasi apabila ada hipertensi, edema, asites, oliguria, atau anuria. Banyaknya
natrium yang diberikan antara 1 – 3 g.
f. Kalium dibatasi (40 – 70 mEq) apabila ada hiperkalemia (kalium darah > 5,5 mEq),
oliguria, atau anuria.
g. Cairan dibatasi, yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah pengeluaran cairan melalui
keringat dan pernafasan (± 500 ml). 8. Vitamin cukup, bila perlu diberikan tambahan
suplemen asam folat, vitamin B6, C, dan D.

D. MAKANAN YANG DINJURKAN UNTUK DIET GAGAL GINJAL

Gagal Ginjal Akut Jenis diet yang diberikan adalah :

1. Diet gagal ginjal akut lunak


2. Diet gagal ginjal akut cair

Apabila pasien makan per oral, semua bahan makanan boleh diberikan; batasi penambahan
garam apabila ada hipertensi, edema, dan asites, serta batasi makan sayur dan buah tinggi kalium
bila ada hiperkalemia.

Gagal Ginjal Kronis Ada tiga jenis diet yang diberikan menurut berat badan pasien, yaitu:

1. Diet Protein Rendah I : 30 g protein. Diberikan pada pasien dengan berat badan 50 kg.
2. Diet Protein Rendah II : 35 g protein. Diberikan pada pasien dengan berat badan 60 kg.
3. Diet Protein Rendah III : 40 g protein. Diberikan pada pasien dengan berat badan 65 kg.

Karena kebutuhan gizi pasien penyakit ginjal kronik sangat tergantung pada keadaan dan
berat badan perorangan, maka jumlah protein yang diberikan dapat lebih tinggi atau lebih rendah
daripada standar. Mutu protein dapat ditingkatkan dengan memberikan asam amino essensial
murni.

Anda mungkin juga menyukai