Anda di halaman 1dari 3

Berbagai Kendala Saat Pembelajaran di Masa Pandemi (Covid19)

Saya Nuni Nuraeni mahasiswa Prodi Gizi, Fakultas Teknologi Pangan dan
Kesehatan, Universitas Sahid Jakarta, saya masih menempuh perkuliahan di semester 3.
Tidak ada yang bisa menyangka bahwa masa pandemi (covid19) ini berlangsung begitu
lama, meskipun ada masa new normal yang tidak lama berlangsung. Sehingga,
pembelajaran, kerja, dan aktivitas lainnya masih dilakukan di dalam rumah.

Proses pembelajaran di semester ini, saya merasa bahwa sedikit kurang efektif
dan kesusahan dalam memahami dibeberapa mata kuliah. Apalagi mata kuliah
praktikum yang tidak bisa dilakukan secara langsung di laboratorium, membuat kami
semua tidak terbayang akan proses yang terjadi. Dan saya juga menyadari, bahwa mata
kuliah gizi disetiap tingkatan semesternya itu selalu ada yang susah dan harus
membutuhkan belajar lebih ekstra. Sedangkan, banyak sekali kendala yang saya alami
selama perkuliahan online ini. Mulai dari kendala sinyal yang kurang stabil, fasilitas
pembelajaran yang kurang memadai, dan banyak sekali faktor lingkungan yang kurang
mendukung.

Karena kondisi sinyal di kampung halaman saya yang kurang stabil, ketika ada
perkuliahan sering sekali saya keluar masuk sendiri dari zoom meeting tersebut,
sehingga materi yang disampaikan oleh dosen tidak dipahami dengan baik, dan
informasi-informasi lain yang disampaikan menjadi simpang siur. Apalagi ketika sudah
dihadapkan dengan berbagai tugas dari permata kuliah, suka miss komunikasi atau salah
pemahaman. Sedangkan tugas tidak hanya satu, saya pun merasa sedikit prustasi dengan
kendala yang saya alami selama ini. Tetapi, saya bisa mengatasi kendala tersebut
dengan cara selalu koordinasi dengan teman-teman yang lain dan membuat group
belajar bersama. Sehingga, disitu kami bisa bertanya materi yang belum dipahami dan
berbagi satu sama lain.
Kemudian, fasilitas untuk menunjang pembelajaran ketika di rumah seperti:
buku-buku tertentu, kuota, dll. Saya sendiri masih kekurangan fasilitas tersebut, ketika
ada tugas mata kuliah yang mengharuskan membaca literatur dari buku tertentu, saya
kesulitan untuk hal itu, tidak seperti halnya di kampus, kita bisa meminjam buku ke
perpustakaan atau ke teman yang sudah memiliki buku tersebut. Dan jika harus
membeli buku tersebut sangat tidak worth it dengan kondisi ekonomi saya, apalagi
ketika dibarengi dengan habisnya kuota untuk menunjang proses pembelajaran online
ini.

Sejauh ini, kendala terbesar bagi saya yaitu sinyal yang tidak stabil. Apalagi
ditambah dengan faktor cuaca yang kadang tidak menentu. Sesekali saya menumpang
WIFI di teman dekat saya, karena sinyal yang sedang buruk atau bahkan kehabisan
kuota yang tidak terduga. Dari kendala-kendala tersebut yang menjadi penghambat
dalam proses pembelajaran dan acara-acara online lainnya.

Di semester 3 ini merupakan semester terberat bagi saya, dimana saya harus
terus bertahan untuk menyesuaikan dengan kondisi yang masih belum membaik ini.
Dengan disertai cobaan-cobaan hidup lainnya yang diberikan Allah SWT. Qodarullah
saya harus dihadapkan dengan meninggalnya ibu tercinta. Beratt sekali kala itu, hampir
merasa putus asa dengan semua cobaan yang Allah berikan.

Berbagai kendala saat proses pembelajaran di masa pandemi, ditambah dengan


duka yang begitu dalam. Saya merasa berada dititik paling terendah, pikiran dan
perasaan yang masih belum pulih, ketika itu saya harus dihadapkan dengan Ujian
Tengah Semester (UTS). Saya berpikir, bahwa ini sudah rencana dan jalan terbaik dari
Allah, alhamdulillah Allah memberikan orang-orang berhati mulia yang menggugah
kembali semangat untuk bangkit dari keterpurukan yang saya alami. Begitu banyak
dampak yang saya rasakan selama masa pandemi, baik positif maupun negatif.
Alhamdulillah saya bisa melewati semua berbagai kendala dalam proses pembelajaran
di masa pandemi ini dengan ikhlas. Dan sekarang saya sedang menempuh Ujian Akhir
Semester (UAS) semoga mendapatkan hasil yang memuaskan. Aamiin...

Anda mungkin juga menyukai