Banyak pelajaran yang saya dapatkan selama menjalani sistem pembelajaran jarak jauh
dimasa Pandemi ini, juga kegiatan-kegiatan kecil baru yang dahulu jarang saya lakukan
pada saat kondisi masih normal, sekarang jadi lebih sering dilakukan dalam usaha tetap
menjadi produktif walau terbatas jarak, kegiatan-kegiatan yang saya lakukan tersebut
contohnya seperti, lebih sering lagi mengaji dan menghafalkan Al-Qur'an, membersihkan
dan merapikan kamar tidur sendiri, menata ulang dekorasi rumah, membantu menjaga
kebersihan rumah, mencoba memasak masakan sederhana hingga menghabiskan buku
bacaan yang sudah lama saya tidak teruskan karena kesibukan di luar rumah yang cukup
banyak, karena selain berkuliah saya juga menjalani kepanitiaan dan organisasi
mahasiswa, dengan ikut aktif dalam organisasi tingkat himpunan dan universitas yang cukup
menyita waktu saya.
Dan karena pandemi ini menuntut kami sebagai mahasiswa agar kreatif dalam menyikapi
sistem yang berubah menjadi "online" atau daring, jadi berkegiatan dari jarak jauh untuk
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi dan tetap maintain kegiatan yang sudah
berjalan sebelumnya.
Selama ini saya dan juga teman-teman organisasi serta kepanitiaan menjalankan segala
kegiatan secara daring melalui beberapa aplikasi video atau audio conference yang juga
cukup memakai banyak kuota internet dalam pelaksanaannya.
Permasalahan kuota dan jaringan internet ini menurut saya menjadi masalah universal
setiap mahasiswa maupun pelajar yang harus menjalani sistem pembelajaran jarak jauh
sekarang ini, ditambah belum adanya bantuan dari kampus untuk menunjang kebutuhan
dasar mahasiswa tersebut dalam menjalankan perkuliahan daring ini.
Hal tersebut menjadi permasalahan yang cukup menyulitkan saya oleh karena, selain untuk
perkuliahan saya juga harus menjaga agar kuota internet tidak cepat habis untuk dipakai
pada saat kegiatan kepanitiaan dan organisasi, dan permasalahan ini belum bisa saya atasi
dengan baik karena permasalahan ekonomi keluarga yang mana sebagai penunjang utama
pendidikan saya kedepannya, Keaadaan ekonomi keluarga saya dalam tiga tahun terakhir
ini mengalami guncangan yang sangat signifikan, oleh karena ayah saya yang kehilangan
pekerjaan nya dan ibu saya yang pendapatan nya menurun drastis pada masa pandemi ini,
namun biar bagaimanapun saya masih tetap ingin melanjutkan studi demi membanggakan
keluarga saya, tidak banyak hal yang dapat saya lakukan dalam permasalahan untuk
mencari solusi yang tepat, saya hanya bisa melakukan hal-hal kecil seperti membantu
menjual dagangan teman saya yang mana nantinya saya mendapatkan insentif, namun
itupun juga belum mencukupi untuk menunjang kebutuhan saya, lalu saya juga pernah
membantu teman saya dalam mendesain suatu tugas dan setelah nya juga saya diberikan
insentif, namun tetap saja hal tersebut belum dapat menutupi kebutuhan saya, tetapi saya
tidak lantas menyerah dengan keadaan saya tetap melakukan apa yang saya bisa dan
mampu walaupun hasilnya belum maksimal, terkadang saya juga dilanda masalah psikis
seperti demotivasi karena banyaknya tekanan yang saya terima terutama dalam masalah
ekonomi, tetapi karena saya mempunyai dukungan sosial yang baik, saya dapat menjaga
semangat saya dengan adanya teman-teman dekat yang sangat suportif dan selalu mau
mendengar keluh kesah dan curhatan saya terkait masalah yang sedang dihadapi, dapat
menjadi salah satu alasan saya untuk tetap menjaga semangat saya dalam belajar dan
mengejar mimpi saya, selain itu saya juga mempunyai hobi bermusik yang juga dapat
menjadi "pelarian positif" saya dari masalah-masalah yang sedang melanda.
Pada akhirnya saya dapat terus menjaga semangat saya dan coba untuk mengambil hikmah
dari setiap bencana atau kesulitan yang menghampiri dan menggali potensi yang ada dalam
diri saya agar dapat lebih menjadi insan yang kreatif dan adaptif terhadap kondisi yang ada,
juga memikirkan lebih dalam setiap langkah yang akan saya tempuh kedepan supaya dapat
membuat keputusan yang tepat dan bisa menghasilkan nilai lebih untuk hidup saya selama
menjadi mahasiswa maupun ketika nanti memasuki dunia sebenarnya ditengah masyarakat
luas agar dapat memberikan manfaat lebih kepada sesama serta meluas.