Anda di halaman 1dari 12

KASUS 2

LUKA BAKAR (COMBUSTIO) GRADE II

Disusun oleh:
Dorce Sanda
G2B221026

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2022

1
GAMBARAN KASUS
Seorang ibu rumah tangga Ny. J (43 tahun) terkena ledakan kompor gas ketika
sedang memasak, kemudian dirawat dengan diagnosis medis combustion grade II +
30% dengan distribusi luka bakar :
• Bagian depan : kepala 4,5%, tangan kanan 3%, tangan kiri 3%, kaki kanan 7,5%,
kaki kiri 7,5%
• Bagian belakang : tangan kanan 2%
• Laian-lain (ketiak, dada, tangan kiri bagian belakang, kaki kanan belakang) 2,5%
• LLA 27cm, BB 55kg, TB 150cm. hasil pemeriksaan lab. Albumin 2,5 gr/dl dan
terjadi peningkatan leukosit 19x 10.3/uL. Tidak ada gangguan menelan dan
masalah pencernaan. Pola makan ibu tersebut makan secara teratur 3x sehari dan
suka mengkonsumsi gorengan.

GAMBARAN UMUM PASIEN

A. Identitas pasien
Nama : Ny. J
Umur : 43 Tahun
Sex : Perempuan
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Pendidikan :-
Agama :-
Tanggal masuk :-
Tanggal kasus :-
No. RM :-
Alamat :-
Dokter : dr. -
Diagnosis medis : Combustio grade II
Ruang rawat inap : -

B. Data subyektif
1. Berkaitan dengan riwayat penyakit
a. Keluhan utama
1) terkena ledakan kompor gas, luka bakar + 30% (bagian depan :
2
kepala 4,5%, tangan kanan 3%, tangan kiri 3%, kaki kanan 7,5%,
kaki kiri 7,5%, bagian belakang : tangan kanan 2%, lain-lain
((ketiak, dada, tangan kiri bagian belakang, kaki kanan belakang)
2,5%)
b. Riwayat penyakit sekarang
1) Pasien menderita luka bakar Combustio grade II.
c. Riwayat penyakit dahulu
1) Keluarga pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit dahulu
d. Riwayat penyakit keluarga
1) Tidak ada riwayat penyakit dahulu
2. Berkaitan dengan riwayat gizi

a. Data sosial ekonomi


1) Penghasilan : Menengah kebawah
2) Jumlah keluarga: -
3) Suku :-
b. Aktifitas fisik
1) Jenis pekerjaan : ibu rumah tangga
2) Jumlah jam kerja : Tidak tentu
3) Jenis olahraga :-
4) Frekuensi olahraga :-
5) Jumlah jam tidur : 9 jam
c. Alergi makan
1) Makanan : Tidak ada alergi makanan
2) Penyebab :-
3) Jenis diet kusus :-
4) Alasan :-
5) Yang menganjurkan :-
d. Masalah gastrointestinal
1) Nyeri uluhati : tidak
2) Mual : tidak
3) Muntah :-
4) Diare :-
5) Konstipasi :-

3
6) Anoreksia : Tidak
7) Perubahan pengecapan : Tidak ada
8) Perubahan penciuman : Tidak ada
e. Penyakit kronik
1) Jenis penyakit : tidak ada
2) Modifikasi diet :-
3) Jenis dan lama pengobatan : -
f. Kesehatan mulut/menelan
1) Sulit menelan :-
2) Stomatitis :-
3) Gigi lengkap : Iya
g. Pengobatan
1) Vitamin/mineral/suplemen gizi : -
2) Frekuensi dan jumlah :-
h. Perubahan berat badan
1) Bertambah/berkurang : tidak ada perubahan berat badan
2) Lamanya :-
3) Disengaja/tidak :-
i. Mempersiapkan makan : pasien sendiri
j. Riwayat pola makan
Makanan 3x sehari, dan suka makanan gorengan

C. Data subyektif
1. Antropometri
a. Berat badan : 55 kg
b. Tinggi badan : 150 cm

2. Biokimia
a. Pemeriksaan laboratorium
Tabel 1. Pemeriksaan laboratorium urin/darah
Pemeriksaan Satuan/Nilai
Keterangan
urin/darah Hasil Normal
Leukosit 19.000 4 - 10 rb/ul Tinggi
Albumin 2,5 3,8-5,1 gr/dl Dibawah Normal

4
3. Fisik dan klinis
Keadaan umum : Composmentis
Vital sign :
Tabel 4. Vital sign
Pemeriksaan
Tanggal
Tekanan darah Nadi Suhu
- - - -

4. Dietary
a. Anamnesis Gizi : Recall 24 jam di Rumah Sakit

Tidak ada data recall diet pasien

b. Terapi medis
Tidak ada data terapi medis

D. NUTRITIN CARE PROCES (NCP)


1. Nutrition Assesment
a. Antopometri
TERMIN ANTROPO NILAI
WAKTU HASIL INTERPRETASI
OLOGI METRI NORMAL
22/7/2022 AD.1.1.1 BB SAAT 55 KG BBI : 45 KG Berat Badan
INI diatas Normal
AD.1.1.2 TB 150 CM
AD.1.1.5 IMT 24,4 kg/m2 IMT : 18,5- Kelebihan BB
22,9 kg/m2 ringan
Kesimpulan : Berdasarkan pengukuran antropometri didapat status gizi Berat
Badan diatas normal
b. Biokimia
Data Data Kadar
Waktu Terminologi Satuan Interpretasi
Biokimia Pasien Normal
- BD- 1.10.1 Leukosit 19.000 5.000- uL Diatas Normal
10.000
Albumin 2,5 4 – 5,3 gr/dl Dibawah normal

Kesimpulan :
Dari data pemeriksaan laboratorium menunjukkan Leukosit pasien di atas normal
dan Albumin dibawah normal

5
c. Fisik/klinis
Keadaan umum : Coposmentis (tampak lemas)
Tidak ada data Tekanan darah sejak awal masuk rumah
sakit
d. Dietary (riwayat makan)
Tidak ada data Riwayat diet pasien sebelum masuk RS
Standar asupan makan menurut Depkes 1999.
a) Lebih : > 120 %
b) Baik : 80 -120 %
c) Sedang : 70 - 79,9 %
d) Kurang : 60 – 69,9 %
e) Buruk : < 60%

2. Nutrition diagnosis
a. Diagnosis medis
1) Post Combustio grade II
b. Diagnosis gizi
1) (NI – 1.1) Peningkatan kebutuhan energi berkaitan dengan adanya
infeksi dan status gizi kurus dibuktikan dengan leokosit tinggi 19
rb/ul, adanya luka bakar dan IMT 24,4.
2) (NI – 5.1) Peningkatan kebutuhan zat gizi spesifik protein
berkaitan dengan luka bakar ditandai dengan adanya infeksi.

3. Nutrition Intervention
a. Perencanaan (planning)
1) Terapi diet
Jenis diet : TETP (energi : 1668 kkal protein : 60 g)
Bentuk makanan : Bubur kasar
Cara pemberian : oral
2) Tujuan diet
a) Memberikan makanan tinggi energi dan protein untuk
memper cepat penyembuhan dan mencegah terjadi
gangguan metabolik .
b) Membeikan makanan sesuai dengan kemampuan pasien

6
c) Mengurangi terjadinya infeksi.dengan memberikan
tinggi protein
d) Meningkatkan Hb
e) Mempercepat penyembuhan luka

3) Prinsip diet
a) Energi tinggi untuk memenuhi peningkatan kebutuhan/hiper
metabolisme dan meningkatkan berat badan pasien
b) Protein tinggi 1,2 g/KgBB, untuk mengurangi terjadinya
infeksi dan kerusakan jaringan akibat luka bakar,serta
meningkatkan Hb
c) Lemak cukup 25% dari kebutuhan energi sebagai sumber
energi utama agar tubuh tidak memecah simpanan protein
d) karbohidrat sisa dari kebutuhan energi sebagai sumber
energi utama
e) Serat 25 g/hari
4) Syarat diet
Energi : 1668 kal
Protein : 60 g
Lemak : 43 g
Karbohidrat : 252,7 g

5) Perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi

BBI = (TB-100) – 10% (TB-100)


= (150-100) – 10% (150-100)
= 50 - 5
= 45 Kg

BEE = 665,1 + 9,56 (BBI) + 1,85 (TB) – 4,68 (usia)


= 665,1 + 9,56 (45) + 1,85 (150) – 4,68 (43)
= 665,1 + 430,2 + 277,5 – 201,2
= 1171,6
= BEE x FS x FA
= 1171,6 x 1,3 x 1,2
= 1827,7 kal
7
Protein = 1,2 g/Kg BB
= 1,2 x 55
= 66 g x 4 = 264 kal
Lemak = 25% total energi
= 25 % x 1827,7 kal
= 456,9 kal : 9 = 50 gr

Karbohidrat = TE – (TP + TL)


= 1827,7 – (264 + 456,9)
= 1106,8 kal : 4 = 276,7 gr
6) Rencana monitoring
a) Antropometri : Berat badan
b) Biokimia : Leokosit, albumin
c) Fisik klinis :
d) Dietary : Asupan zat gizi Energi, Protein, lemak,
karbohidrat
7) Rencana konsultasi gizi
a) Masalah gizi : Status gizi kurang, anemia, asupan
rendah, luka bakar sehingga terjadi hipermetabolisme
b) materi : Pengaturan makanan/ diet TETP
c) Sasaran : Pasien dan keluarga
d) Waktu pelaksanaan : ± 10 -15 menit
e) Tempat : ruang rawat inap
f) Media : Leaflet

(1) Tujuan
(a) Memberi pengetahuan kepada pasien tentang diit
TETP
(b) Memberikan pengetahuan tentang gizi makanan
(c) Memberikan motivasi kepada pasien untuk
meningkatkan asupan makanan yang diberikan.
(2) Edukasi gizi
(a) Menjelaskan tentang tentang diit TETP
(b) Menjelaskan tentang bahan makanan penukar.

8
(c) Menjelaskan diit yang diberikan kepada pasien
tentang makana tinggi protrin Untuk membantu
mempercepat penyembuhan.

4. Implementasi (implementation)
a. Kajian diet RS
1) Jenis Diet : TKTP
2) Bentuk makanan : BA
3) Cara pemberian : Oral
b. Rekomendasi Diet
1) Jenis diet : diit TETP
2) Bentuk makanan : BK
3) Cara pemberian : Oral
4) Nilai gizi :
Energi : 1668 kal
Protein : 60 g
Lemak : 43 g
Karbohidrat : 252,7 g

5. Nutrition monitoring
a. Antropometri :
1) Berat badan tidak bisa dimonitoring dalam waktu
singkat dan keaadaan pasien dalam keaadan bedress.
b. Biokimia : Mengontrol hasil pemeriksaan biokimia

c. Fisik/klinis : mengontrol tanda fisik/klinis pasien

d. Dietary : mengontrol asupan makan pasien

6. Nutrition evaluasi
a. Antropometri :
1) Berat badan tidak bisa dimonitoring dalam waktu singkat
dan keaadaan pasien dalam keaadan bedress.
b. Biokimia :
1) Peningkatan Albumin menjadi normal
9
2) Leokosit menurun
c. Fidik/klinis :
1) Tekanan darah dalam keadaan normal
d. Dietary :
1) Asupan makan pasien sudah mulai membaik, ada
peningkatan asupan zat gizi energi, protein, lemak dan
karbohidrat.

10
Menu sehari

Jumlah Energy protein Fat carbohydr. sodium Potassium


Menu Makanan
G Kcal g G g mg Mg
MAKAN PAGI
Bubur beras putih giling 50 180,4 3,3 0,3 39,8 0 40,5
Pepes ikan ikan gabus segar 40 33,6 6,3 0,3 0 24,8 78
Tahu kukus Tahu 50 38 4,1 2,4 0,9 3,5 60,5
Kentang 20 18,6 0,4 0 4,3 1 78,2
Sop woretl
Wortel 10 3,6 0,1 0,1 0,8 7 24,5

MAKAN SIANG
Bubur beras putih giling 50 180,4 3,3 0,3 39,8 0 40,5
Rolade daging sapi 50 94,1 7,7 6,3 0 18,5 119
Tempe ugkep tempe kedele murni 35 69,7 6,7 2,7 5,9 2,1 128,4
gambas / oyong mentah 20 4 0,2 0,1 0,9 0,2 38,4
mie soun 10 38,1 0 0 9,1 0,9 0,3
Sop oyong
Wortel 10 3,6 0,1 0,1 0,8 7 24,5
minyak kelapa sawit 5 43,1 0 5 0 0 0

Melon/ 100 47,1 0,2 0,1 12,1 2 77


Jus
gula pasir 5 19,3 0 0 5 0,1 0,1
Snack Risoles 50 123,4 5,2 3,8 16,6 12,5 116,5
MAKAN MALAM
Bubur beras putih giling 50 180,4 3,3 0,3 39,8 0 40,5
Telur ceplok air telur ayam 50 77,6 6,3 5,3 0,6 62 63
Tahu 50 38 4,1 2,4 0,9 3,5 60,5
Tahu
minyak kelapa sawit 5 43,1 0 5 0 0 0
wortel 20 7,2 0,2 0,1 1,6 14 49
Sayur asam daun melinjo mentah 10 3,7 0,4 0 0,7 1,1 55
labu siam mentah 20 4 0,2 0,1 0,9 0,2 38,4
Buah pisang ambon 100 69 0,8 0,4 17,5 0,8 297
Peptisol Peotisol 63 240 14 3 45 0 100

Jumlah 1607,6 65,6 38 254,2 174,3 1471,5

11
12

Anda mungkin juga menyukai