Anda di halaman 1dari 13

TUGAS NUTRITION CARE PROCESS (NCP)

STROKE
KASUS A

Disusun oleh:

Dorce Sanda
G2B221026

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2021
LAPORAN KASUS PASIEN
CELLULITIS PEDIS.
DENGAN DIABETES
MELITUS
GAMBARAN KASUS
Seorang perempuan (Ny. W) usia 65 masuk RS dirawat di ruang kls III dengan cara
pembayaran umum. Sebelum masuk rumah sakit TB 152 cm, BB 45 kg dengan IMT
19,5. Pasien masuk RS didiagnosa Stroke ec. Infark Trombo Emboli (TE) sistem karotis
kanan dengan faktor resiko hipertensi grade II dan dislipidemia. Pasien datang dengan
keluhan lemah anggota gerak kiri. Lengan dan tungkai masih dapat diangkat namun
terasa berat. Mulut mencong kekanan dan bicara menjadi pelo. Mobilitas pasien terbatas
hanya berbaring di tempat tidur. Aktifitas pasien sehari hari sebagai ibu rumah tangga
dan tidak pernah melakukan olah raga. Pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi sejak
± 2 tahun lalu, kontrol tidak teratur serta tidak teratur minum obat. Tekanan darah
sebelumnya mencapai 190/150 mmHg. Sebelum dirawat di RS pasien melakukan
pengobatan dan pemeriksaan kesehatan di klinik biofarma yang tidak jauh dari rumahnya
sekitar 30 menit, pada saat itu tekanan darah mencapai 200/110 mmHg. Pasien
mendapatkan obat berupa Captopril 3x12,5 mg dan Piracetam 3x1. Saat pasien dirawat
pasien dilakukan pemeriksaan penunjang berupa CT-Scan, Rontgen Thoraks, dan EKG.
Pasien berencana akan melakukan pemeriksaan USG di bagian leher kanan. Pasien
tinggal bersama suami dan anak bungsunya, suami bekerja dengan gaji diatas UMR,
digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari dan disisihkan untuk
ditabung. Alamat Jalan Dr. Wahidin No.52 RT 02 RW 08. Kelurahan Sambiroto, kota
Semarang Jawa Tengah. Pasien bersuku Jawa dengan bahasa sehari-hari menggunakan
bahasa Jawa, namun bisa juga berbahasa Indonesia. Pendidikan terakhir pasien adalah
SD dan pasien dapat membaca. Pasien saat ini mengeluh tersedak saat makan dan
kesulitan mengunyah. Asupan Energi di RS 1080,5 KKal, protein 65 gram, lemak 60
gram, KH 459 gram. Saat sehat Ny. W lebih sering mengkonsumsi jenis makanan yang
mengandung tinggi lemak jenuh dan tinggi natrium.
a). Lakukan skrinning gizi
b). Buatlah perencanaan asuhan gizi dengan NCP termasuk menu sehari

FORMULIR SCREENING
GIZI MUST
Nama Ahli Gizi DORCE SANDA
Nama Pasien Ny. W
BB/TB 45 / 152
IMT 19,5
LILA -
1 BMI (kg/m2)
a. >20 a. Skor 0
b. 18.5-20 b. Skor 1
c. <18.5 c. Skor 2
2 Presentase penurunan berat badan secara tidak sengaja (3-6 bulan
yang lalu)
a. <5 % a. Skor 0
b. 5-10% b. Skor 1
c. >10% c. Skor 2
3 Pasien menderita penyakit berat dan atau asupan makan tidak adekuat >5
hari
a. Tidak a. Skor 0
b. Ya b. Skor 2
Skor 3
Keterangan:
Skor 0: resiko rendah, skor 1: resiko sedang, skor > 2: resiko tinggi
Kesimpulan : Berdasarkan hasil skrining MUST, diperoleh skor 3 dan tergolong
penyakit dalam, maka perlu dilakukan pengkajian gizi lebih lanjut oleh
ahli gizi

A. ASSESMENT
1. IDENTITAS PASIEN

Nama Ny. W Status Pernikahan Menikah


Umur 65 Tahun Tanggal masuk RS 22-08-2022
Jenis Kelamin Perempuan Tanggal Kasus 22-08-2022
Pekerjaan Ibu rumah tangga Alamat Jalan Dr. Wahidin
No.52 RT 02 RW 08.
Kelurahan Sambiroto,
kota Semarang Jawa
Tengah
Pendidikan SD tamat Diagnosis Stroke ec. Infark
Trombo Emboli (TE)
sistem karotis kanan
dengan faktor resiko
hipertensi grade II dan
dislipidemia

2. DATA PASIEN SAAT MASUK RS :

Keluhan Utama lemah anggota gerak kiri. Lengan dan tungkai


masih dapat diangkat namun terasa berat. Mulut
mencong kekanan dan bicara menjadi pelo.
Riwayat Penyakit Sekarang Pasien saat ini mengeluh tersedak saat makan dan
kesulitan mengunyah
Riwayat Penyakit Dahulu Pasien menderita penyakit hipertensi sejak ± 2
tahun lalu, kontrol tidak teratur serta tidak teratur
minum obat. Tekanan darah sebelumnya mencapai
190/150 mmHg.
Riwayat Penyakit Keluarga -

3. DATA PASIEN BERKAITAN DENGAN RIWAYAT GIZI :


Data Sosio Ekonomi Penghasilan : - (suami bekerja dengan gaji diatas
UMR, digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah
tangga sehari-hari dan disisihkan untuk ditabung)
Jumlah Anggota Keluarga : 3 (Pasien tinggal
bersama suami dan anak bungsunya)
Suku : Jawa
Aktifitas Fisik Aktifitas pasien sehari hari sebagai ibu rumah tangga
dan tidak pernah melakukan olah raga
Alergi makanan Makanan :-
Penyebab : -
Jenis diet khusus : -
Alasan : -
Masalah Gastrointestinal Nyeri Ulu Hati (Ya/Tidak), Mual (Ya/Tidak),
Muntah (Ya/Tidak), Diare (Ya/Tidak), Konstipasi
(Ya/Tidak), Anoreksia (Ya/Tidak), Perubahan
pengecapan (Ya/Tidak)
Kesehatan Mulut Sulit menelan/mengunyah (Ya/Tidak), Stomatitis
(Ya/Tidak), Gigi lengkap (Ya/Tidak)
Pengobatan Obat yang diminum Captopril 3x12,5 mg dan
Piracetam 3x1, Saat pasien dirawat pasien dilakukan
pemeriksaan penunjang berupa CT-Scan, Rontgen
Thoraks, dan EKG. Pasien berencana akan melakukan
pemeriksaan USG di bagian leher kanan
Riwayat Pola Makan Asupan Energi di RS 1080,5 KKal, protein 65 gram,
lemak 60 gram, KH 459 gram. Saat sehat Ny. W lebih
sering mengkonsumsi jenis makanan yang
mengandung tinggi lemak jenuh dan tinggi natrium.

Kesimpulan :
Pasien berusia 65 tahun masuk rumah sakit dengan diagnosis medis Stroke ec.
Infark Trombo Emboli (TE) sistem karotis kanan dengan faktor resiko hipertensi
grade II dan dislipidemia. Adapun keluhan utama pasien adalah lemah anggota
gerak kiri. Lengan dan tungkai masih dapat diangkat namun terasa berat. Mulut
mencong kekanan dan bicara menjadi pelo. Pasien memiliki riwayat penyakit
hipertensi sejak ± 2 tahun lalu, kontrol tidak teratur serta tidak teratur minum obat.
Tekanan darah sebelumnya mencapai 190/150 mmHg. Pasien tidak memiliki
riwayat penyakit keluarga. Pasien memiliki permasalahan gastrointestinal berupa
mual, muntah dan konstipasi serta terdapat kesulitan mengunyah makanan.
Sebelum dirawat di RS pasien melakukan pengobatan dan pemeriksaan kesehatan
di klinik biofarma yang tidak jauh dari rumahnya sekitar 30 menit, pada saat itu
tekanan darah mencapai 200/110 mmHg. Saat sehat Ny. W lebih sering
mengkonsumsi jenis makanan yang mengandung tinggi lemak jenuh dan tinggi
natrium

B. NUTRITIONAL ASSESMENT GIZI


1. ANTROPOMETRI
Terminologi Antropometri Hasil Nilai Normal Interpretasi
AD 1.1.1 BB saat ini 45 kg BBI = 46,8 Normal
+ 10% = 42,1 – 51,5 kg
Penurunan BB -
AD 1.1.2 TB 152 cm
AD 1.1.5 IMT 19,5 18,5 – 25 kg/m2 Normal
kg/m2
Kesimpulan : Berdasarkan pengukuran antropometri, pasien dalam keadaan gizi
normal dengan IMT 19,5 kg/m2
2. BIOKIMIA
Terminolog Data Nilai
Data Biokimia Satuan Interpretasi
i Pasien Normal
BD-1.10.1
Kesimpulan : Berdasarkan keterangan tidak terdapat data hasil pemeriksaan
laboratorium terkait keluhan pasien. Namun terdapat pemeriksaan
penunjang berupa CT-Scan, Rontgen Thoraks, dan EKG. Pasien
direncanakan akan melakukan pemeriksaan USG di bagian leher kanan.

3. FISIK/KLINIS
Terminologi Data Hasil Nilai Normal Interpretasi
Klinis/Fisik
PD-1.1.1 Kesadaran Composmentis
Suhu - 36 - 370C
Tekanan Darah 190/150 mmHg 120/80 mmHg Diatas Normal
Nadi - 60 - 100x /menit
Kesimpulan : Berdasarkan data pemeriksaan fisik klinis, pasien dalam keadaan sadar
dan mengalami tekanan darah tinggi.
4. RIWAYAT DIET
Terminologi Data Pasien
FH 2.1 Saat sehat Ny. W lebih sering mengkonsumsi jenis makanan
yang mengandung tinggi lemak jenuh dan tinggi natrium.
Alergi makanan : -
FH 1.2.2.3 Pola makan : 3 kali sehari
FH 7.3.1 Aktifitas fisik : Ringan (Ibu Rumah Tangga) & Jarang
berolah raga
Kesimpulan : Dari data riwayat gizi dapat dilihat bahwa pasien mempunyai kebiasaan
makanan yang mengandung tinggi lemak jenuh dan tinggi natrium.

Data Kuantitatif Asupan Makan Saat di Rumah Sakit


Terminologi Data Asupan Nilai Gizi
FH-1.1.1 Energi 1.080,5 kkal
FH-1.5.2 Protein 65 gr (260 kalori)
FH-1.5.1 Lemak 60 gr (540 kalori)
FH-1.5.3 Karbohidrat Energi – (Protein + Lemak)
1.080,5 kalori – (260 + 540)
280,5 kalori / 4
70,1 gr
Data Standar Pembanding Asupan SMRS dengan kebutuhan Gizi
Berdasarkan perhitungan gizi Mifflin St. Jeor, kebutuhan gizi pasien sebelum masuk
rumah sakit adalah sebagai berikut :
Energi = (10.W + 6,25.H) – (5.A -161)
= 10.(45) + 6,25.(152) – (5.(65) – 161)
= (450 + 950) – (325 – 161)
= 1.400 – 164
= 1.236 kkal
Koreksi Usia = 10% x Energi
= 10% x 1.236
= 123,6 kkal
Maka Kebutuhan Energi Ny.W adalah :
Energi Total = Energi – Faktor Usia
= 1.236 – 123,6
= 1.112,4 kkal

Protein = 15% x Total energi


= 15% x 1.112,4 kkal
= 166,9 kkal / 4
= 41,7 gr

Lemak = 25% x Total energi


= 25% x 1.112,4 kkal
= 278,1 / 9
= 30,9 gr

KH = 60% x Total energi


= 60% x 1.112,4 kkal
= 667,4 / 4
= 166,9 gr
Asupan Kebutuhan Pencapaian
Terminologi Keterangan
SMRS Gizi SMRS (%)
CS-1 1.080,5 kalori 1.112,4 kalori 97% Cukup
Kebutuhan
Energi
CS-2 Protein 65 gr 41,7 gr 155,9% Lebih dari
Kebutuhan Zat kebutuhan
Gizi makro
Lemak 60 gr 30,9 gr 194,2% Lebih dari
kebutuhan
KH 70,1 gr 166,9 gr 42% Kurang dari
kebutuhan
Kesimpulan : Dari data asupan dapat dilihat bahwa asupan energi cukup dari
kebutuhan, sedangkan asupan protein dan lemak melebihi dari
kebutuhan, dan KH kurang dari kebutuhan. (WNPG, 2004)

5. RIWAYAT PERSONAL
Terminologi Data Pasien
CH-1.1.1 Usia : 65 tahun
CH-1.1.2 Jenis Kelamin : Perempuan
CH-1.1.3 Suku : -
CH-1.1.7 Peran dalam keluarga : Ibu
CH-1.1.10 Aktifitas : Ringan
CH-2.1.1 Keluhan : lemah anggota gerak kiri. Lengan dan tungkai
masih dapat diangkat namun terasa berat
CH-2.1.3 Riwayat penyakit keluarga pasien : -
Riwayat penyakit pasien : menderita hipertensi sejak + 2
tahun lalu

6. INTERAKSI OBAT DENGAN MAKANAN


Nama Jenis Obat Interaksi Obat dengan Efek Samping
Obat Makanan
Captopril ACE inhibitor Mengatasi hipertensi dan Captopril sebaiknya
gagal jantung, mencegah dikonsumsi saat
komplikasi pascaserangan lambung kosong,
jantung, dan mengobati idealnya 1 jam
nefropati diabetik sebelum atau 2 jam
sesudah makan. Obat
ini biasanya
dianjurkan untuk
diminum sebelum
tidur karena dapat
menyebabkan pusing
pada tahap awal
penggunaan.
Piracetam obat nootropik Memiliki efek neuroproteksi gangguan perdarahan,
yang merupakan dan antikonvulsan, serta dapat gangguan koordinasi,
derivat siklik meningkatkan plastisitas saraf. kelemahan, dan rasa
dari gamma- Mengatasi gangguan kognitif mengantuk. Jika
aminobutiric dan dementia, vertigo, diberikan bersama
acid (GABA). mioklonus kortikal, dan dengan obat yang
anemia sel sabit pada dewasa. mengandung hormon
tiroid, bisa
menyebabkan bingung,
iritabilitas,
dan gangguan tidur.
Pemberian piracetam
bersama antikoagulan
atau antiplatelet,
seperti aspirin, dapat
meningkatkan risiko
perdarahan

C. NUTRITIONAL DIAGNOSIS GIZI


1. Kemungkinan Diagnosa Gizi berdasarkan Hasil Asesment

Domain Label Diagnosa Gizi


Intake - Kelebihan asupan protein
- Kelebihan asupan lemak
- Kekurangan asupan KH
- Kekurangan asupan Energi
Klinis Perubahan nilai lab terkait gizi
Perilaku Kurang pengetahuan terkait makanan dan zat gizi

Kemungkinan Etiologi Sign/Symptom


Problem
NI.1.3 Asupan energi kurang dari Hasil audit gizi intake energi
Kekurangan kebutuhan serta kurangnya sebesar 87%
asupan energi pengetahuan tentang makanan
dan zat gizi
NI.5.6.2 Asupan lemak melebihi Hasil audit gizi intake lemak
Kelebihan kebutuhan serta kurangnya sebesar 170,8%
asupan lemak pengetahuan tentang makanan
dan zat gizi
NI.5.7.2 Asupan protein melebihi Hasil audit gizi intake
kebutuhan serta kurangnya protein sebesar 140,2%
pengetahun tentang makanan
dan zat gizi
NI.5.8.2 Asupan karbohidrat kurang dari Hasil audit gizi intake
Kekurangan kebutuhan serta kurangnya karbohidrat sebesar 37,8%
asupan pengetahuan tentang makanan
karbohidrat dan zat gizi
NB.1.1 Kurang Sebelumnya kurang terpapar Pasien mempunyai
pengetahuan informasi yang akurat terkait kebiasaan gemar
terkait makanan makanan dan zat gizi. mengonsumsi makanan
dan zat gizi tinggi lemak jenuh dan
tinggi natrium.
2. Pernyataan Diagnosa Gizi

a. Domain Intake
NI.1.3 Kekurangan asupan energi berkaitan dengan asupan energi kurang dari
kebutuhan yang disebabkan kesulitan mengunyah makanan ditandai dengan hasil
audit gizi intake energi sebesar 87%.

NI.5.6.2 Kelebihan asupan lemak berkaitan dengan asupan lemak berlebih


ditandai dengan hasil audit gizi intake lemak sebesar 170,8%.

NI.5.7.2 Kelebihan asupan protein berkaitan dengan asupan protein berlebih


ditandai dengan hasil audit gizi intake protein sebesar 140,2%

NI.5.8.2 Kekurangan asupan karbohidrat berkaitan dengan asupan karbohidrat


kurang dari kebutuhan yang disebabkan kesulitan mengunyah makanan ditandai
dengan hasil audit gizi intake karbohidrat sebesar 37,8%.

b. Domain Perilaku
NB.1.1 Kurang pengetahuan terkait makanan dan zat gizi berkaitan dengan
kurang terpaparnya informasi yang akurat terkait makanan dan zat gizi ditandai
oleh kebiasaan pasien mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan tinggi
natrium.

E. NUTRITIONAL INTERVENSI GIZI

1. Perencanaan Intervensi Gizi


a. Tujuan intervensi gizi :
- Memenuhi kebutuhan zat gizi sesuai daya terima
- Membantu mengendalikan kadar LDL dan HDL
- Membantu mengendalikan tekanan darah.
b. Target intervensi gizi
 Asupan makan pasien sesuai kebutuhan (80-100%).
 Pengetahuan terkait makanan dan zat gizi meningkat sehingga pasien dapat
mengaplikasikan edukasi gizi yang diberikan dalam kehidupan sehari-hari.
c. Syarat diet :
- Energi cukup, 25 kkal/Kg BB
- Protein cukup 10-20% dari total energi
- Lemak rendah, 20% dari total energi
- Karbohidrat cukup yaitu 50-60% dari kebutuhan energy total
- Vitamin dan mineral cukup
- Garam rendah <400 mg
d. Perhitungan kebutuhan gizi
Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi (Almatsier, 2006 dan PERDOSSI,
2011)
Kebutuhan energi = 25 kkal x BBI
= 25 kkal x 46,8 kg
= 1.170 kkal

Kebutuhan protein = 15% x kebutuhan energi


= 15% x 1.170 kkal
= 175,5 kkal / 4
= 43,9 g
Kebutuhan lemak = 20% x kebutuhan energi
= 20 % x 1.170 kkal
= 234 kkal / 9
= 26 g
Kebutuhan KH = 65% x kebutuhan energi
= 65% x 1.170 kkal
= 760,5 kkal / 4
= 190,1 g

2. Implementasi Intervensi Gizi


a. Rute : Melalui oral
b. Bentuk makanan : Makanan lunak
c. Frekuensi : 3 kali makan utama, 2 kali selingan
d. Jenis Diet : Rendah Garam I
e. Preskripsi diet : Energi 1.170 kkal (±10% = 1.053 –1.287 kkal)
Protein 43,9 gr (± 10% = 39,6 – 48,2 gr)
Lemak 26 gr (±10% = 23,4 – 28,6 gr)
Karbohidrat 190,1 gr (±10% = 170,9 – 209,1 gr)
f. Edukasi Gizi
Topik : Penatalaksanaan diet rendah gram
Sasaran : Ny. W dan keluarganya
Waktu : ±30 menit
Media : lembar balik, leaflet dan food model
Bentuk edukasi : Diskusi tanya jawab
Materi edukasi :
 Penjelasan singkat mengenai penyakit stroke
 Definisi diet rendah garam
 Tujuan dan syarat diet rendah garam
 Pengaturan makan diet rendah garam untuk pasien stroke
 Makanan yang dianjurkan, dibatasi dan tidak dianjurkan untuk
penderita stroke
 Contoh menu makanan sehari diet rendah garam

F. HASIL MONITORING DAN EVALUASI

Indikator Evaluasi Target


Asupan makan Membandingkan asupan Asupan makan sesuai kebutuhan
pasien makan pasien dengan standar yaitu 80-100%
kebutuhan gizi (setiap hari)
Pemahaman Memonitoring ketika pasien Pengetahuan terkait makanan dan
pasien tentang melakukan konseling seperti, zat gizi meningkat sehingga
konseling atau menanyakan kembali perihal pasien dapat mengaplikasikan
edukasi gizi materi edukasi yang telah edukasi gizi yang diberikan
yang telah diberikan. dalam kehidupan sehari-hari.
diberikan
Lampiran 1. Contoh perhitungan menu sehari

Berat Energi Protein Lemak KH


Waktu Menu Bahan Makanan
(gr)
(Kkal) (gr) (gr) (gr)
Pagi Healthy Sandwich Roti tawar 80 219,1 7 2,4 41,5
07.00   Tahu 25 19 2 1,2 0,5
    Olive Oil 2,5 22 0 2,5 0
    Bawang Bombay 5 7,1 0,3 0 1,4
    Tomat 25 5,3 0,2 0,1 1,1
    Ketimun 25 3,2 0,2 0 0,7
  Susu kedelai Susu kedelai 100 41 3,5 2,5 5
  Buah Kiwi 100 60,9 1 0,6 10,8
               
Selingan I Pisang Epek Pisang Kepok 75 86,9 0,6 0,2 23,4
10.00 Jus Apel Apel 150 88,6 0,3 0,6 23
    Gula pasir 10 38,7 0 0 10
               
Siang Nasi merah Beras merah tumbuk 100 358 7,4 2,6 75,2
12.00 Lele bakar kecap Ikan lele 50 41,9 7,4 1,1 0
    Kecap 10 6 1 0 0,6
  Pepes tahu Tahu 50 38 4,1 2,4 0,9
  Sayur asem Labu siam 50 10 0,4 0,2 2,2
    Kacang panjang 50 17,4 0,9 0,2 4
    Jagung muda 25 14,8 0,4 0,2 3,5
  Buah Semangka 150 48 0,9 0,6 10,8
               
Selingan II Jus Alpukat Jus Alpukat 200 158,2 1 7,6 23,6
16.00              
               
Malam Nasi beras merah Beras merah tumbuk 75 268,5 5,6 1,9 56,4
19.00 Sup Putih telur Putih telur 60 30 6,3 0 0,6
  Sate tempe Tempe 50 99,5 9,5 3,8 8,5
    Kecap 10 6 1 0 0,6
    Kacang tanah 20 82,8 3,8 7,2 2,4
  Tumis Sayur Terung Ungu 50 14 0,4 0,1 3,3
    Labu kuning 50 19,5 0,4 0,3 4,4
    Olive Oil 2,5 22 0 2,5 0
  Buah Pisang Uli 75 69 0,8 0,4 17,5
               
TOTAL 1895,4 66,4 41,2 331,9

Anda mungkin juga menyukai