Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I PADA Ny.

S DENGAN
GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN: “DIABETES MELITUS TIPE II”
DI RUANG ANGGREK RUMAH SAKIT UMUM IMELDA PEKERJA
INDONESIA TAHUN 2023

DISUSUN OLEH:

SYARAH PUSPITA YANTI


2214901031

UNIVERSITAS IMELDA MEDAN


PROGRAM STUDI PROFESI NERS
T.A 2023
BAB III
LAPORAN KASUS
3.1 Resume
Ny.S berumur 60 tahun, tanggal lahir 22 November 1961, suku Melayu,
Bangsa Indonesia, agama Islam, bekerja sebagai ibu rumah tangga, Bahasa yang
di gunakan Bahasa Indonesia. Alamat Jln. Suluh No. 106 Kecamatan Medan
Tembung. Penanggung jawab dari pasien adalah Ny.W berumur 25 tahun, bekerja
sebagai ibu rumah tangga, hubungan keluarga adalah anak dari pasien, alamat Jln.
Suluh No. 106 Kecamatan Medan Tembung. Masuk IGD RS Imelda pada tanggal
24 Juli 2023 pukul 14.00 wib, dengan keluhan Ibu jari, jari manis, dan jari
kelingking kaki kanan terdapat luka gangrene, warna kulit sekitar gangrene hitam,
tidak dapat digerakan, berdenyut,dan kebas pada kaki, dialami sudah 3 hari ini.
TD : 150/90 mmHg, HR : 88 ×/menit, RR : 20×/menit, T: 36,5 0C, KGD: 446
mg/dL, BB : 33 kg, TB : 148 cm, IMT: 15, skala nyeri 3 (nyeri ringan). Terapi
yang di berikan : IVFD Nacl 0,9% 20 tetes /menit, Glimepiride 1x1 2mg.
Riwayat penyakit berdasarkan wawancara, pasien mengatakan sudah dari
tahun 2006 hingga sekarang mengalami penyakit Diabetes Militus, pasien
megatakan ayah dari pasien juga mengalami penyakit yang sama yaitu Diabetes
Militus. Pasien mengatakan mengkomsumsi obat Metformin, dan glibenclamide.
Pasien pernah berobat di Puskesmas Sering, RS Rizki, dan pernah menjalani
operasi amputasi di bagian jari kelingking kaki kiri di RS Imelda pada tahun 2020.
Pasien megatakan asal mula pertama kali terkena luka pada kakinya pada saat
pasien membersihkan halaman rumah, kaki pasien terkena duri-duri halus, dan
dari hari kehari kaki pasien menjadi bernanah, berbau, dan menghitam.
Dari hasil pengkajian di ruangan sakura pada tanggal 24 Juli 2023 pukul
15:30 WIB, keadaan umum pasien lemas, dilakukan pengkajian fisik dengan
hasil: TD : 154/88 mmHg, HR : 90 ×/menit, RR : 22×/menit, T: 36,7 oC, KGD:
446 mg/dL, GCS 15 composmentis. Pasien mengeluh kaki kanan sulit digerakkan,
pasien tidak bisa berdiri dan berjalan, sakit bila digerakkan, ibu jari, jari
manis,dan jari kelingking kaki kanan terdapat luka gangrene, menghitam dengan
luas luka, ibu jari panjang ±5 cm, lebar ±2 cm, jari manis panjang ±4 cm, lebar ±1
cm, jari kelingking ±3 cm, lebar ±1 cm, berdenyut dan kebas pada kaki. Terapi
yang di berikan : IVFD Nacl 0,9% 20 tetes/menit, Cilostazol 1x10 mg, Noverapid
3x8 unit, Metrodinazole 1 fis/8 jam, Channa 2×2 500mg, Amlodipine 1x5 mg,
Gabapentin 1x300 mg,
Pola makan pasien selama di rawat 3 kali sehari, pasien tidak memiliki
riwayat alergi terhadap makanan, diet yang dihabiskan ½ porsi dari porsi yang
disajikan, kebiasaan tidur 6 jam/ hari, mandi 2× sehari, Pola minum sehari-sehari,
pasien mengatakan minum air putih ± 1,5 Liter/hari atau 6 gelas/hari. Pola
eliminasi, BAB 1x1 dan BAK terpasang kateter.
Pada tanggal 28 Juli 2023 pukul 10.00 wib pasien dipindahkan keruangan
ICU, Indikasi pasien dipindahkan penurunan kesadaran Semnolen GCS 9, dengan
Asidosis Metabolik, hasil pemeriksaan PH : 7.040 mmHg, PCO2 : 48,9 mmHg,
PO2 : 123 mmol/L, HCO3 : 13.2 mmol/L, CO2 Total : 14,7 mmol/L, Base
Excess : -17,6 mmol/L. Terapi yang di berikan : Meylon 3 fls (150 cc Nacl 0,9%)
12 tetes/menit, O2: Nasal Kanul 5 liter/menit, TD: 110/70, HR: 68x/menit,
RR:28x/menit, T: 37,4OC . Pada tanggal 01 Agustus 2023 pukul 16.12 wib Pasien
meninggal dunia.

Gambar 1. Luka ganggrene


3.2 Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Jenis Hasil Unit/ Angka Normal Metode
Pemeriksaan Satuan
Darah Lengkap
Hemoglobin 10,0 g/dl P: 13-18 w: 12-16 canggih
Leukosit 15,3 10 *3/ uL 4-11
Jumlah Trombosit 199.000 / mm3 140.000-450.000
Hematokrit 27,9 % P:42-56 w: 36-47
Eritrosit 3,49 Juta/ mm3 P:4.50-4,60 w: 4,10-
5,10
MCV 80,0 um3 81-99
MCH 28,7 Pgr 27,0-31,0
MCHC 35,8 g/dl 32,0-36,0
RDW 14,2 % 11,5-15,0
PDW 13,8 % 10,0-18,0
MPV 10.0 um3 6,5-11,0
PCT 0.20 % 0,100-0,500
Hitung Jenis
Leukosit
Eosinofil 2.0 % 1-3
Basofil 0 % 0–1
Netrofit (abs) 12,9 10 *3 / Ul 1,56 – 6,13
Neutrofit 83,5 % 50-70
Limfosit 8.4 % 20-40
Monosit 6.1 % 2-8
Limfosit (abs) 1.2 10 *3 / Ul 1,8 – 3,74
Masa Pendarahan 4’ Menit 2’ – 6”
Masa Pembekuan 8’30” Menit 6’ – 12” Sederhana

Tabel KGD
Hari/Tanggal Jam KGD
ANGGREK
Senin 24/07/2023 14.51 wib 446 mg/dl
Selasa, 25/07/2023 08.20 wib 149 mg/dl
Rabu, 26/07/2023 09.50 wib 217 mg/dl
Kamis, 27/07/2023 07.24 wib 385 mg/dl
ICU
Jum’at, 28/07/2023 04.00 Wib 79 mg/dl
05.00 Wib 72 mg/dl
Sabtu, 29/01/2022 08.00 Wib 119 mg/dl
09. 35 Wib 145 mg/dl
14.00 Wib 157 mg/dl
17.00 Wib 189 mg/dl
18.00 Wib 174 mg/dl
Minggu, 30/07/2023 01.00 Wib 190 mg/dl
04.00 Wib 203 mg/dl
06.00 Wib 189 mg/dl
10.00 Wib 235 g/dlm

3.3.Analisa Data
No Data Penyebab Masalah Diagnosa
1 DS: Perubahan Gangguan Gangguan
DO: membran
pertukaran gas pertukaran gas
- Pasien tampak Alveolus-Kapiler
sesak
- Kesadaran
menurun : Glukagon
somnolen.
- Terpasang O2:
Nasal kanul 5 Glukoneogenes
liter/menit,
- PH: 7.040
mmHg
- PCO2: 48,9 Lemak
mmHg
- PO2: 123
mmol/L Ketogenesis
- TD : 110/70
mmHg
- HR: 68
Ketonomia
kali/menit
- RR: 28
kali/menit
Ph

Asidosis

Gangguan
pertukaran gas

2 DS: Kurang asupan Defisit nutrisi Defisit nutrisi


- Pasien makanan
mengatakan tidak
selera makan
- Keluarga Ph
mengatakan,
pasien hanya Mual dan muntah
menghabiskan ½
porsi dari porsi
yang disajikan Kehilangan selera
DO: Makan
- Nafsu makan
pasien menurun Defisit nutrisi
- Diet yang
dihabiskan ½
porsi dari porsi
yang disajikan
- Kulit kering
- BB : 33 kg
- TB : 148 cm
- IMT : 15

3 DS: Resistensi insulin Ketidakstabilan Ketidakstabilan


- Pasien kadar gula darah kadar gula
mengatakan darah
badan lemah Glukosuria
dan letih
- Pasien Diuresis osmotik
mengatakan
sering merasa Poliuria
haus
DO: Retensi urine
- Pasien tampak
lelah Ketidakstabilan
- Pasien tampak kadar gula darah
sering minum
- TD: 154/88
mmHg
- RR: 22x/menit
- HR: 90x/menit
- T : 36,70C
- KGD: 446
mg/Dl
4 DS: Hiperglikemi Infeksi Infeksi
- Pasien
mengatakan ada
luka pada kaki
sebelah kanan Syok hiperglikemi

DO:
- Tampak luka Leukosit
gangrene pada
kaki bagian
kanan
- Warna kulit Fagositosis
sekitar luka
menghitam,
nekrosis
- Luas luka Infeksi
panjang ±5 cm,
lebar ±2 cm ,
jari manis
panjang ±4 cm,
lebar ±1 cm, jari
kelingking ±3
cm, lebar ±1 cm
- Leukosit : 15,3
10 *3/ Ul
- Leukosit : 37,7
10 *3/ Ul
- Leukosit : 24,5
10 *3/ Ul

3.4 Diagnos Keperawatan


1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan Perubahan membran Alveolus-
Kapiler yang ditandai dengan penurunan kesadaran.
2. Defisit nutrisi berhubungan dengan kurang asupan nutrisi di tandai dengan
nafsu makan menurun
3. Ketidakstabilan gula darah berhubungan dengan Resistensi insulin ditandai
dengan Pasien mengatakan badan lemah dan letih, KGD: 446 mg/dL
4. Infeksi berhubungan dengan hiperglikemi ditandai dengan tampak luka
gangrene pada kaki bagian kaki kanan, Leukosit : 37,7 10 *3/ Ul

3.5 Rencana Keperawatan

No Diagnosa Tujuan Intervensi


1 Gangguan Setelah dilakukan tindakan Observasi :
pertukaran gas keperawatan, 1 x 24 jam - Monitor frekuensi
maka ketidakstabilan gula kedalaman dan
berhubungan
darah teratasi dengan kriteria upaya nafas
dengan Perubahan hasil : - Monitor pola nafas
membran Alveolus- - PCO2 membaik - Monitor adanya
- PO2 membaik sumbatan jalan
Kapiler yang
- pH arteri membaik nafas
ditandai dengan - pola nafas membaik - Monitor saturasi
penurunan oksigen
- Monitor AGD
kesadaran.
Treupatik
- Atur interval
pemantauan
respirasi sesuai
kondisi
Edukasi
- Jelaskan tujuan dn
prosedur
pemantauan
Kolaborasi
- Kolaborasi
penentuan dosis
oksigen
- Kolaborasi
penggunaan
oksigen saat
aktivitas dan/tidur

2 Defisit nutrisi Setelah dilakukan tindakan Observasi :


berhubungan keperawatan, 1 x 24 jam - Monitor
dengan kurangnya maka ketidakstabilan gula berat badan
asupan nutrisi di darah teratasi dengan kriteria - Monitor
tandai dengan hasil : jumlah kalori
nafsu makan - Porsi makan sehari-hari
menurun. meningkat - Monitor
- Nafsu makan albumin, limfosit,
membaik elektrolit serum
- Berat badan membaik Teraupetik :
- Makanan/minuman - Sediakan
sesuai dengan tujuan makanan yang
kesehatan tepat sesuai
kondisi pasien
- Berikan
pujian pada
pasien/keluarga
untuk peningkatan
yang di capai.
Edukasi :
- Jelaskan
jenis makanan
yang bergizi
tinggi, namun
tetap terjangkau.
Kolaborasi :
- Kolaborasi dengan
ahli gizi

3 Ketidakstabilan Setelah dilakukan tindakan Observasi :


gula darah keperawatan, 1 x 24 jam - Identifikasi
berhubungan maka ketidakstabilan gula kemungkinan
dengan Resistensi darah teratasi dengan kriteria penyebab
insulin ditandai hasil : hiperglikemia
dengan Pasien - Kestabilan kadar glukosa - Monitor tanda dan
mengatakan badan darah membaik gejala
lemah dan letih, - Status nutrisi membaik hiperglikemia
KGD: 446 mg/dL - Tingkat pengetahuan Terapeutik :
meningkat - Berikan asupan
cairan oral
Edukasi :
- Ajurkan kepatuhan
terhadap diet dan
olah raga

Kolaborasi :
- Kolaborasi
pemberian insulin
4 Infeksi Setelah dilakukan tintdakan Observasi
berhubungan keperawatan selama 1x 24 - Monitor tanda dan
jam maka Risiko infeksi gejala infeksi lokal
dengan peningkatan
menurun dengan kriteria dan sistematik
leukosit ditandai hasil : Terapetik
dengan terdapat - Pasien bebas dari tanda - Berikan perawatan
dan gejala infeksi kulit pada area
luka gangrene pada
- Menujukan kemampuan edema
kaki bagian kanan, untuk mencegah timbulnya - Cuci tangan
Leukosit : : 37,7 10 infeksi sebelum dan
- Jumlah leukosit dalam sesudah kontak
*3/ Ul
batas normal dengan pasien dan
lingkungan pasien
Edukasi
- Jelaskan tanda dan
gejala infeksi
Ajarkan cara
memeriksa kondisi
luka
Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian
antibiotik,
perawatan luka
3.6 Implementasi dan Evaluasi
1. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan Perubahan membran Alveolus-Kapiler yang ditandai dengan penurunan
kesadaran
No Hari/Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi
1 Senin, 24 Juli 2023 Gangguan pertukaran - Monitor frekuensi kedalaman dan Subjektif :
gas berhubungan upaya nafas
dengan Perubahan - Monitor pola nafas Objektif :
membran Alveolus- Monitor adanya sumbatan jalan - Pasien tampak sesak
Kapiler yang ditandai nafas - Kesadaran menurun
dengan penurunan - Monitor saturasi oksigen - Somnolen GCS 9
kesadaran - Monitor AGD - Terpasang O2: Nasal Kanul 5
- Kolaborasi penentuan dosis liter/menit,
oksigen - PH: 7.117 mmHg
- PCO2: 22.5 mmHg
- PO2: 141 mmol/L
- RR:28 kali/menit
- SPO2 : 98.2%

Assessment:
Masalah belum teratasi

Planning :
Intervensi dilanjutkan
- Monitor frekuensi kedalaman dan
upaya nafas
- Monitor pola nafas
Monitor adanya sumbatan jalan
nafas
- Monitor saturasi oksigen
- Kolaborasi penentuan dosis oksigen
dan pemberian obat
Selasa, 25 Juli 2023 - Monitor frekuensi kedalaman dan Subjektif :
upaya nafas
- Monitor pola nafas Objektif :
Monitor adanya sumbatan jalan - Pasien tampak sesak
nafas - Kesadaran menurun
- Monitor saturasi oksigen - Somnolen GCS 9
- Kolaborasi penentuan dosis - Terpasang O2: Nasal Kanul 5
oksigen liter/menit,
- RR:26 kali/menit
- SPO2 : 100%

Assessment:
Masalah belum teratasi

Planning :
Intervensi dilanjutkan
- Monitor frekuensi kedalaman dan
upaya nafas
- Monitor pola nafas
Monitor adanya sumbatan jalan
nafas
- Monitor saturasi oksigen
- Kolaborasi penentuan dosis oksigen
Rabu, 26 Juli 2023 - Monitor frekuensi kedalaman dan Subjektif :
upaya nafas
- Monitor pola nafas Objektif :
Monitor adanya sumbatan jalan - Pasien tampak sesak
nafas - Kesadaran menurun
- Monitor saturasi oksigen - Somnolen GCS 9
- Kolaborasi penentuan dosis - Terpasang O2: Nasal Kanul 5
oksigen liter/menit,
- RR:29 kali/menit
- SPO2 : 95%

Assessment:
Masalah belum teratasi

Planning :
Intervensi dilanjutkan
- Monitor frekuensi kedalaman dan
upaya nafas
- Monitor pola nafas
Monitor adanya sumbatan jalan
nafas
- Monitor saturasi oksigen
Kamis, 27 Juli 2023 - Monitor frekuensi kedalaman dan Subjektif :
upaya nafas
- Monitor pola nafas Objektif :
Monitor adanya sumbatan jalan - Pasien tampak sesak
nafas - Kesadaran menurun
- Monitor saturasi oksigen - Sopor GCS 6
- Kolaborasi penentuan dosis - Terpasang O2: Nasal Kanul 5
oksigen liter/menit,
- RR:26 kali/menit
- SPO2 : 90%

Assessment:
Masalah belum teratasi

Planning :
Intervensi Dilanjutkan

2. Defisit nutrisi berhubungan dengan kurang asupan nutrisi di tandai dengan nafsu makan menurun

No Hari/Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi


2 Senin, 24 Juli 2023 Defisit nutrisi - Monitor berat badan Subjektif :
berhubungan dengan - Monitor jumlah kalori sehari- - Pasien mengatakan tidak selera makan
kurang asupan nutrisi hari - Keluarga mengatakan, pasien hanya
di tandai dengan - Sediakan makanan yang tepat menghabiskan ½ porsi dari porsi yang
nafsu makan menurun sesuai kondisi pasien disajikan
- Berikan pujian pada
pasien/keluarga untuk Objektif :
peningkatan yang di capai. - Nafsu makan pasien menurun
- Jelaskan jenis makanan yang - Diet yang dihabiskan ½ porsi dari porsi
bergizi tinggi, namun tetap yang disajikan
terjangkau. - Kulit kering
- Kolaborasi dengan ahli gizi - BB : 33 kg
- TB : 148 cm
- IMT : 15

Assessment:
Masalah belum teratasi

Planning :
Intervensi dilanjutkan
- Monitor berat badan
- Sediakan makanan yang tepat sesuai
kondisi pasien
- Jelaskan jenis makanan yang bergizi
tinggi, namun tetap terjangkau.
- Kolaborasi dengan ahli gizi
Selasa, 25 Juli - Monitor berat badan Subjektif :
2023 - Sediakan makanan yang tepat - Pasien mengatakan tidak selera makan
sesuai kondisi pasien - Keluarga mengatakan, pasien hanya
- Jelaskan jenis makanan yang menghabiskan 6 sendok makan dari
bergizi tinggi, namun tetap porsi yang disajikan
terjangkau.
- Kolaborasi dengan ahli gizi Objektif :
- Nafsu makan pasien menurun
- Kulit kering
- BB : 33 kg
- TB : 148 cm
- IMT : 15

Assessment :
Masalah belum teratasi
Planning :
Intervensi dilanjutkan
- Intervensi dilanjutkan
- Monitor berat badan
- Sediakan makanan yang tepat sesuai
kondisi pasien
- Jelaskan jenis makanan yang bergizi
tinggi, namun tetap terjangkau.
- Kolaborasi dengan ahli gizi
Rabu, 26 Juli 2023 - Monitor berat badan Subjektif :
- Sediakan makanan yang tepat - Pasien mengatakan tidak selera makan
sesuai kondisi pasien - Keluarga mengatakan, pasien hanya
- Jelaskan jenis makanan yang menghabiskan 4 sendok makan dari
bergizi tinggi, namun tetap porsi yang disajikan
terjangkau Objektif :
- Kolaborasi dengan ahli gizi - Nafsu makan pasien menurun
- Kulit kering
- BB : 33 kg
- TB : 148 cm
- IMT : 15
Assessment :
Masalah belum teratasi

Planning :
Intervensi dilanjutkan
- Intervensi dilanjutkan
- Monitor berat badan
- Sediakan makanan yang tepat sesuai
kondisi pasien
- Jelaskan jenis makanan yang bergizi
tinggi, namun tetap terjangkau.
- Kolaborasi dengan ahli gizi
Kamis, 27 Juli - Monitor berat badan Subjektif :
2023 - Sediakan makanan yang tepat
sesuai kondisi pasien Objektif :
- Jelaskan jenis makanan yang - Terpasang NGT
bergizi tinggi, namun tetap - Diet Sonde sebanyak 250 cc
terjangkau - Kulit kering
- Kolaborasi dengan ahli gizi - BB : 33 kg
- TB : 148 cm
- IMT : 15
Assessment :
Masalah belum teratasi

Planning :
Intervensi dilanjutkan
- Intervensi dilanjutkan
- Monitor berat badan
- Monitor berat badan
- Sediakan makanan yang tepat sesuai
kondisi pasien
- Kolaborasi dengan ahli gizi

3. Ketidakstabilan gula darah berhubungan dengan Resistensi insulin ditandai dengan badan lemah dan letih, KGD: 446 mg/dL

No Hari/Tangal Diagnosa Implementasi Evaluasi


3 Senin, 24 Juli Ketidakstabilan gula darah - Mengidentifikasi Subjektif :
2023 berhubungan dengan kemungkinan penyebab - Pasien mengatakan pasien sering merasa
Resistensi insulin ditandai hiperglikemia haus
dengan Pasien mengatakan - Memonitor tanda dan gejala
badan lemah dan letih, hiperglikemia Objektif:
KGD: 446 mg/dL - Memberikan asupan cairan - KGD: 446 mg/dL
oral - Urine 900cc terpasang kateter
- Menganjurkan kepatuhan - Pasien tampak lelah
terhadap diet
- Mengkolaborasi kan Assessment :
pemberian insulin sebanyak 8 Masalah belum teratasi
unit
Planning:
Intervensi di lanjutkan
- Monitor tanda dan gejala hiperglikemia
- Berikan asupan cairan oral
Selasa, 25 Juli - Mengidentifikasi Subjektif :
2023 kemungkinan penyebab - Pasien mengatakan sering merasa haus
hiperglikemia
- Memonitor tanda dan gejala Objektif :
hiperglikemia - Urine 800 cc terpasang kateter.
- Memberikan asupan cairan - Klien tampak lelah
oral - KGD: 217 mg/dl
- Menganjurkan kepatuhan
terhadap diet Assesment :
- Mengkolaborasi kan pemberian Masalah belum teratsi
insulin sebanyak 8 unit
Planning :
Intervensi dilanjutkan
- Memonitor tanda dan gejala
hiperglikemia
- Mengkolaborasi kan
pemberian insulin
Rabu, 26 Juli 2023 - Mengidentifikasi Subjektif :
kemungkinan penyebab - Pasien mengatakan sudah
hiperglikemia teratur minum obat
- Memonitor tanda dan gejala
hiperglikemia Objektif :
- Memberikan asupan cairan oral - KGD :385 mg/dl
- Menganjurkan kepatuhan - Klien tampak lelah
terhadap diet - Urine 850 cc terpasang kateter
- Mengkolaborasi kan pemberian
insulin sebanyak 8 unit Assesment :
Masalah belum teratasi

Planning :
Intervensi dilanjutkan
- Memonitor tanda dan gejala
hiperglikemia
- Mengkolaborasi kan pemberian insulin
Kamis, 27 Juli - Mengidentifikasi Subjektif :
2023 kemungkinan penyebab
hiperglikemia Objektif :
- Memonitor tanda dan gejala - Pasien tampak lemah
hiperglikemia - Urine 170 cc terpasang kateter
- Memberikan asupan cairan oral - KGD : 72 mg/Dl
- Menganjurkan kepatuhan
terhadap diet Assesment :
- Mengkolaborasi kan pemberian - Masalah belum teratasi
insulin sebanyak 8 unit -
Planning :
Intervensi dilanjutkan
- Memonitor tanda dan gejala
hiperglikemia
- Mengkolaborasi kan pemberian
insulin
4. Infeksi berhubungan dengan hiperglikemi ditandai dengan tampak luka gangrene pada kaki bagian kaki kanan, Leukosit : 37,7
10 *3/ Ul
No Hari/Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi
4 Senin, 24 Juli Infeksi berhubungan - Monitor tanda dan gejala infeksi Objektif :
2023 dengan peningkatan lokal dan sistematik - Pasien mengatakan ada luka pada kaki
Leukosit ditandai - Berikan perawatan luka sebelah kanan
dengan tampak luka - Cuci tangan sebelum dan sesudah
gangrene pada kaki kontak dengan pasien dan Subjektif:
bagian kaki kanan, lingkungan pasien - Tampak luka gangrene pada kaki bagian
Leukosit : 15,3 10 *3/ -Kolaborasi pemberian antibiotik, kanan
Ul perawatan luka - Warna kulit sekitar luka menghitam,
nekrosis
- Luas luka panjang ±5 cm, lebar ±2 cm ,
jari manis panjang ±4 cm, lebar ±1 cm,
jari kelingking ±3 cm, lebar ±1 cm
- Leukosit : 37,7 10 *3/ Ul

Assessment:
Masalah belum teratasi

Planning:
Intervensi dilanjutkan
- Berikan perawatan luka
- Kolaborasi pemberian antibiotik
Selasa, 25 Juli - Monitor tanda dan gejala infeksi Objektif :
2023 lokal dan sistematik - Pasien mengatakan ada luka pada kaki
- Berikan perawatan luka sebelah kanan
- Cuci tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan pasien dan Subjektif:
lingkungan pasien - Tampak luka gangrene pada kaki bagian
- Kolaborasi pemberian antibiotik, kanan
perawatan luka - Warna kulit sekitar luka menghitam,
nekrosis
- Luas luka panjang ±5 cm, lebar ±2 cm ,
jari manis panjang ±4 cm, lebar ±1 cm,
jari kelingking ±3 cm, lebar ±1 cm
-
Assement:
Masalah belum teratasi

Planning:
Intervensi dilanjutkan
- Berikan perawatan luka
- Kolaborasi pemberian antibiotik
Rabu, 26 Juli - Monitor tanda dan gejala infeksi Objektif :
2023 lokal dan sistematik - Pasien mengatakan ada luka pada kaki
- Berikan perawatan luka sebelah kanan
- Cuci tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan pasien dan Subjektif:
lingkungan pasien - Tampak luka gangrene pada kaki bagian
- Kolaborasi pemberian antibiotik, kanan
perawatan luka - Warna kulit sekitar luka menghitam,
nekrosis
- Luas luka panjang ±5 cm, lebar ±2 cm ,
jari manis panjang ±4 cm, lebar ±1 cm,
jari kelingking ±3 cm, lebar ±1 cm
Assessment:
Masalah belum teratasi

Planning:
Intervensi dilanjutkan
- Berikan perawatan luka
Kolaborasi pemberian antibiotik

Kamis, 27 Juli - Monitor tanda dan gejala infeksi Objektif :


2023 lokal dan sistematik - Pasien mengatakan ada luka pada kaki
- Berikan perawatan luka sebelah kanan
- Cuci tangan sebelum dan sesudah
kontak dengan pasien dan Subjektif:
lingkungan pasien - Tampak luka gangrene pada kaki bagian
- Kolaborasi pemberian analgetik kanan
Perawatan luka - Warna kulit sekitar luka menghitam,
nekrosis
- Luas luka panjang ±5 cm, lebar ±2 cm ,
jari manis panjang ±4 cm, lebar ±1 cm,
jari kelingking ±3 cm, lebar ±1 cm

Assessment:
Masalah belum teratasi

Planning:
Intervensi dilanjutkan
- Berikan perawatan luka

Anda mungkin juga menyukai