E DENGAN
DI JL.BAJI PASSARE
KOTA MAKASSAR
2117004
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan atas ke hadirat Allh SWT yang
keperawatan ini adalah agar dapat diaplikasikan ilmu yang telah di dapat
Penulis
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
umum, terdapat dua kategori utama DM, yaitu DM tipe 1 dan tipe 2. DM tipe 1
penggunaan insulin yang kurang efektif oleh tubuh (Pusdatin Kemenkes RI,
2017).
sebelum usia 30 tahun (Tahitian, 2008). Menurut IDF (2017), sekitar 87%
sampai 91% dari semua pasien yang menderita DM di seluruh dunia yakni
diantaranya usia > 45 tahun, berat badan lebih (BBR > 110% atau IMT > 25
kolesterol HDL < 35 mg/dl atau trigliserida > 250 mg/dl, dan kurang aktivitas
fisik .
DM sudah merupakan salah satu ancaman utama bagi kesehatan
Diabetes Federation (IDF), pada tahun 2020 terdapat 415 juta (8,8%)
penderita DM di eluruh dunia, kemudian pada ahun 2017 mencapai 425 juta
dan diprediksikan angka tersebut akan terus bertambah menjadi 629 juta
dalam urutan ke-6 tertinggi di dunia bersama China, India, United States,
selatan dan Maluku Utara yaitu 11,1%, kemudian Riau sekitar 10,4%.
total jumlah penduduk yang berusia >15 tahun di wilayah kerja Puskesmas
orang yang obesitas dari total 12.666, tahun 2018 sebanyak 389 orang yang
TINJAUAN PUSTAKA
A. Defenisi
kronik yang terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi cukup insulin atau
glukosa dari aliran darah ke sel-sel tubuh untuk digunakan sebagai sumber
dengan kekurangan secara absolut atau relatif dari kerja dan atau sekresi
insulin. Gejala yang dikeluhkan pada pasien diabetes mellitus yaitu polidipsia,
gula darah yang melebihi batas normal atau hiperglikemia <120 mg/dl atau
tidak dapat berfungsi dengan baik sebagai kunci untuk memasukkan glukosa
terjadinya DM tipe 2 adalah bahwa sel-sel jaringan tubuh dan otot penderita
tidak peka atau sudah resisten terhadap insulin sehingga glukosa tidak dapat
masuk kedalam sel dan akhirnya tertimbun dalam peredaran darah (Tandra,
2019).
B. Etiologi
1. Kelainan genetik
akan dibawah oleh anak jika orang tuanya menderita diabetes mellitus.
2. Usia
endokrin pankreas untuk memproduksi insulin ola hidup dan pola makan
3. Makan
oleh tubuh dapat memicu timbulnya diabetes. Pola hidup juga sangat
penurunan insulin.
menyebabkan sel beta (β) pada pankreas tidak bekerja secara optimal
dapat diubah, factor risiko yang dapat diubah dan factor lain.
Menurut American Diabetes Association (ADA) bahwa DM
c) Umur ≥ 45 tahun
d) Etnik
tipe 2 meliputi :
merombak glukosa menjadi energi karena tidak ada atau kurangnya produksi
dalam sel tubuh untuk digunakan sebagai sumber energi. Pada penderita
a. Resistensi insulin
karena sel sel sasaran insulin gagal atau tidak mampu merespon insulin
Resistensi insulin banyak terjadi akibat dari obesitas dan kurang nya
namun tidak mutlak. Ini berarti bahwa tubuh tidak mampu memproduksi
kurangnya sel beta atau defisiensi insulin resistensi insulin perifer (ADA,
2017).
kebanyakan kasus DM tipe 2 ini, ketika obat oral gagal untuk merangsang
Resistensi insulin pada otot dan liver serta kegagalan sel β pankreas
Belakangan diketahui bahwa kegagalan sel beta terjadi lebih dini dan
lebih berat dari pada yang diperkirakan sebelumnya. Selain otot, liver dan
Belakangan diketahui bahwa kegagalan sel beta terjadi lebih dini dan
lebih berat dari pada yang diperkirakan sebelumnya. Selain otot, liver dan
Gambar 2
The ominous octet, delapan organ yang berperan dalam patogenesis
berkurang. Obat anti diabetik yang bekerja melalui jalur ini adalah
b. Liver
basal oleh liver Hepatic Glucose Production (HGP) meningkat. Obat yang
gluconeogenesis.
c. Otot
glikogen, dan penurunan oksidasi glukosa. Obat yang bekerja di jalur ini
Free Fatty Acid (FFA) dalam plasma. Peningkatan FFA akan merangsang
disebabkan oleh FFA ini disebut sebagai lipotoxocity. Obat yang bekerja
e. Usus
Sel alpha (α) pankreas merupakan organ ke-6 yang berperan dalam
hiperglikemia dan sudah diketahui sejak 1970. Sel alpha berfungsi dalam
g. Ginjal
puluh persen dari glukosa terfiltrasi ini akan diserap kembali melalui peran
glukosa akan dikeluarkan lewat urin. Obat yang bekerja di jalur ini adalah
h. Otak
meningkat akibat adanya resistensi insulin yang juga terjadi di otak. Obat
yang bekerja di jalur ini adalah GPL-1 agonis, amylin, dan bromokriptin.
dan DM tipe lain. Namun jenis DM yang paling umum yaitu DM tipe 1 dan
DM tipe 2.
kronik. Keadaan ini disebabkan oleh kerusakan sel beta (β) pankreas
yang paling sering terjadi, mencakup sekitar 85% pasien DM. keadaan
Diabetes mellitus tipe ini lebih sering terjadi pada usia diatas 40 tahun,
tetapi dapat pula terjadi pada orang dewasa muda dan anak-anak
(Greenstein dan Wood, 2016). Pada tipe ini, pada awalnya kelainan
jelek, sehingga kerja insulin tidak efektif (insulin binding atau afinitas
intrasellluler terganggu.
5) Adanya kelainan campuran diantara nomor, 1,2,3 dan 4. DM tipe 2
(Riskesdas, 2007).
terus meningkat. Kualitas pembuluh darah yang tidak baik ini pada
c. Diabetes Gestasional
genetik fungsi sel beta, defek genetic kerja insulin, penyakit eksokrin
D. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis yang serig dijumpai pada pasien DM menurut Bararah dan
utama yang dirasakan oleh setiap pasie. Jika konsentrasi glukosa dalam
darah tinggi, ginjal tidak mampu menyerap kembali semua glukosa yang
e. Rasa lelah dan kelemahan otot akibat gangguan darah pada pasien
membutuhkan bahan dasar utama dari protein dan unsur makan yang
jaringan yang rusak mengalami gangguan. Selain itu luka yang sulit
itreum
E. Komplikasi
darah seorang meningkat atau menurun tajam dalam waktu yang singkat
1. Hipoglikemia
aktivitas fisik yang berat. Gejala terdiri atas gejala adrenergik seperti
Suddarth, 2013).
2. Diabetes ketoasidosis
yang memasuki sel akan berkurang pula. Disamping itu produksi glukosa
oleh hati menjadi tidak terkendali. Kedua faktor ini akan menimbulkan
mencakup :
sirkulasi
impotensi dan
F. Pemeriksaan Penunjang
berat badan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya. Jika terdapat gejala
a. PemeriksaanGlukosaDarahSewaktu(GDS)≥200mg/dldiagnosis DM sudah
dapat ditegakkan.
b. PemeriksaanGlukosaDarahPuasa(GDP)≥126mg/dljugadapatdigunakan
yang sangat akurat untuk menilai status glikemik jangka panjang dan
gejala khas DM, hasil pemeriksaan glukosa darah abnormal satu kali saja
e. PemeriksaanGDP≥126mg/dl,GDS≥200mg/dlpadahariyang lain.
G. Penatalaksanaan
a. Diet
1) Jumlah sesuai dengan kebutuhan. Kebutuhan zat gizi pada pasien
DM adalah :
tidak lebih dari lemak total dan kandungan kolesterol 200 mg/hari.
natriun perhari.
terkendali gula darahnya. Jadwal makan itu yaitu makan pagi, makan
siang, makan malam dan snack antara makan besar. Makan saat
kalori diet DM sesuai dengan status gizi pasien, berkisar antara 110-
2500 kalori.
penderita DM adalah :
tarcis.
(fast-food), goreng-gorangan.
2) Mencegah kegemukan.
baik
d) Penyuluhan
Penyuluhan yang diberikan adalah pemahaman tentang
poster, TV, video, diskusi kelompok, atau alat peraga lain yang
4. Obat
Nateglinid.
setelah itu terjadi pemberian obat ini yang tepat adalah pada
d. Cangkok pankreas
DM, pada individu yang telah mengidap DM. pencegahan tersier terdiri
jaringan.
I. Pengkajian
b. Riwayat Keperawatan
sukar sembuh, kulit kering, merah, dan bola mata cekung, sakit
kepala, menyatakan seperti mau muntah, kesemutan, lemah otot,
b. Riwayat Keperawatan
sukar sembuh, kulit kering, merah, dan bola mata cekung, sakit
c. Pola Kebiasaan
1) Aktifitas/istirahat
2) Sirkulasi
Gejala : Adanya riwayat hipertensi, infark miokar akut,
3) Eliminasi
4) Makanan/ cairan
5) Neurosensory
6) Nyeri/ keamanan
berhati-hati
7) Pernapasan
frekuensi pernapasan
8) Keamanan
9) Pemeriksaan Fisik
b. Sistem integument
c. Sistem pernapasan.
d. Sistem kardiovaskuler
aritmia, kardiomegalis.
e. Sistem gastrointestinal
f. Sistem urinaria
g. Sistem musculoskeletal
gangren di ekstremitas.
h. Sistem neurologis
disorientasi.
J. Diagnosa Keperawatan
deficit cairan.
melihat).
dilakukan.
2. Singkat dan jelas, yaitu untuk memudahkan perawat untuk
3. Dapat diobservasi dan diukur, (measurable) adalah suatu kata kerja yang
1) Jangka panjang
Suatu tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam jangka waktu lama,
2) Jangka pendek
Suatu tujuan yang diharapkan bisa dicapai dalam waktu yang singkat,
ataupun resiko.
5. Realistis, yaitu harus bisa dicapai sesuai dengan saran dan prasarana
Kriteria hasil :
vital stabil
mukosa.
treatment :
cairan.
Pertahankan untuk memberikan cairan paling sedikit 2500 ml/hari
a. Befokus pada pasien, yaitu harus menunjukan apa yang akan dilakukan,
c. Dapat diobservasi dan diukur, (measurable) adalah suatu kata kerja yang
1) Jangka panjang
Suatu tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam jangka waktu lama,
Suatu tujuan yang diharapkan bisa dicapai dalam waktu yang singkat,
ataupun resiko.
intervensi.
untuk memvalidasi.
Kriteria hasil :
- Mendemontrasikan hidrasi adekuat dibuktikan oleh tanda vital
stabil
mukosa.
5) Rasional : Merupakan indicator dari tingkat dehidrasi, atau
Nursing treatment :
dengan lama dan intensitas dari gejala yang muncul seperti contoh :
batas yang dapat ditoleransi jantung jika pemasukan cairan melalui oral
sirkulasi
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
FORMAT PENGKAJIAN
Tgl masuk RS :
I. IDENTIFIKASI
A. PASIEN
Umur : 61 th
Jumlah anak : 3
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pengusaha
A. KEADAAN SAKIT :
B. TANDA-TANDA VITAL
1) Kesadaran:
b) Respon bicara : 5
Jumlah : 15
Kesimpulan:
MAP: mmHg
Kesimpulan :
√
3) Suhu : 37 °C di Oral axilla Rectal
4) Pernapasan : 28 x/menit
Takipnea
√
Jenis : dada Perut
5) Nadi : 88 x/menit
√
Irama : teratur tachikardi Bradichardi
Kuat Lemah
C. PENGUKURAN
3. Berat badan : 62 kg
Kesimpulan : normal
D. GENOGRAM
Keterangan :
Laki-laki
Perempuan
Meninggal
Pasien
KESEHATAN
5) Pemeriksaan fisik:
e) Kebersihan genitalia : -
f) Kebersihan anus : -
3) Pemeriksaan fisik:
d) Sclera: baik
e) Hidung : bersih
Gusi: bersih
g) Gigi: bersih
i) Lidah: bersih
j) Pharing: -
m) Abdomen: -
- Inspeksi :
- Auskultasi :
- Palpasi :
n) Kulit
√
- Edema negatif
√
- Ikterik negatif
o) Lesi:
5. Pemeriksaan diagnostik :
a) Laboratorium :
b) USG : -
c) Lain-lain : -
C. POLA ELIMINASI
3. Observasi: baik
4. Pemeriksaan fisik :
kosong.
d) mulut uretra :
e) anus: -
- peradangan : -
- Hemoroid : -
- Fistula : -
5. Pemeriksaan diagnostik :
a) Laboratorium :
b) USG :
c) Lain-lain : -
6. Therapi :
1. mandiri
2. bantuan dengan alat
3. Observasi : 3. bantuan orang
4. bantuan alat dan orang
a) Akitivitas harian : 5. bantuan penuh
- Makan : mandiri
- Mandi : mandiri
- Pakaian : mandiri
- Kerapihan : mandiri
e) Fiksasi :
f) Tracheostomi :
4. Pemeriksaan fisik
a) JVP :
Kesimpulan :
- Inspeksi : normal
Bentuk thorax :
Sianosis :
Stridor :
- Palpasi :
Vocal fremitus :
- Auskultasi :
Suara tambahan : -
d) Jantung
- Inspeksi :
Ictus cordis : -
- Palpasi :
Ictus cordis : -
- Perkusi :
- Auskultasi :
Bunyi jantung II A :
Bunyi jantung II P :
Bunyi jantung I T :
Bunyi jantung I M :
Murmur :
HR : x/menit
Bruit : Aorta :
A. Renalis :
A. Femoralis :
Kanan : 1 2 3 4 5
- Refleks fisiologi :
- Refleks patologi :
- Clubbing jari-jari :
- Varises tungkai :
f) Columna vertebralis :
- Inspeksi :
- Palpasi :
N. III-IV-VI :
N. XI :
5. Pemeriksaan diagnostik :
a) Laboratorium :
Hasil pemeriksaan:
b) Lain-lain :-
3. Observasi :
4. Therapi : -
3. Obervasi :
4. Pemeriksaan fisik :
a) penglihatan : rabun
- Cornea :
- Visus :
- Pupil :
b) Pendengaran :
- Pina :
- Kanalis :
- Membran timpani :
- Tes pendengaran :
c) N. I :
d) N.II :
e) N.V :
f) N.VII :
g) N.VIII :
h) Test Romberg :
5. Pemeriksaan diagnostik :
a) laboratorium :
b) Lain-lain :
c) Therapi :
3. Observasi :
b) Abdomen :
Bentuk : rata
Benjolan massa :-
d) Penggunaan protesa :
3. Observasi :
4. Pemeriksaan fisik :
5. Pemeriksaandiagnostik :
a). Laboratorium :
b) lain-lain :
6. Therapi :
STRES
3. Observasi :
4. Pemeriksaan fisik :
a) Tekanan darah :
Berbaring : mmHg
Berdiri : mmHg
Kesimpulan : hipotensi ortotastik positif.
negatif
b) HR : x/menit
c) Kulit :
Keringat dingin :
Basah :
5. Therapi :
3. Observasi :
B. Data Fokus
padangannya kabur/
terganggu.
e) Mengatakan memahami
dan mengetahui
penyakit yang
dideritanya.
C. Analisa Data
menurun makanan
b. Klien mengatakan
lemah
DO :
b. Berat badan
menurun :
BB sebelum sakit : 73
kg
BB setelah sakit : 62
kg
2 Selasa, 2 Maret 2021 Ketidakefektiifan Penurunan
kepalanya pusing
b. Klien mengatakan
tersandung benda
sakit.
DO :
b. TTV:
- Suhu: 37,5⁰ C
- Nadi: 88x/m
- Pernafasan:
18x/m
- GDS : 320 mg/dl
3 Selasa, 2 Maret 2021 Resiko jatuh Ganguan
DS : penglihatan
a. Klien mengatakan
penglihatan
terganggu.
seperti berputar-
putar.
b. Klien mengatakan
cemas
DO :
D. Diagnosa Keperawatan
melihat).
E. Intervensi Keperawatan
Calssification) Calssification)
1 Ketidakseimbangan Setelah diberikan Nursing treatment
sering dapat
mentoleransiny
a melalui oral,
c. Timbang berat
badan setiap
hari atau
sesuai dengan
indikasi,
d. Porsi yang
sedikit tapi
sering
membantu
menjaga
pemasukan
dan
rangsangan
mua muntah.
Collaboration :
Kolaborasi dengan
ahli diet.
2 Ketidakefektifan Setelah diberikan a. Monitor
DO : b. Observasi kebutuhan.
pemeriksaan
f. Berikan terapi gula darah
dengan
menggunakan
“finger stick”,
Kolaborasi
pemberian
pengobatan insulin
3 Risiko cedera Setelah diberikan Kaji ulang adanya
b. Padangan klien
kabur
c. Klien tampak
cemas
82
NO Hari/tang Diagnosa
jam
1 Rabu, 3 Ketidakseimban a. Memonitor Kamis, 4 S:
Maret gan nutrisi : kalori dan asupan Maret a. Klien mengatakan tidak
penurunan berat A:
makanannya
82
d. Memonitor O:
composmentis GCS 4-
c. TTV :
c. TD : 140/70 mmHg
d. Suhu : 37⁰ C
e. Nadi : 80 x/m
f. RR : 18 x/m
Kesemutan kaki
82
berkurang
A:
a. Masalah teratasi
sebagian
P:
a. Lanjutkan intervensi
b. Observasi tanda-tanda
vital
3 Rabu, 3 Risiko cedera Mengkaji ulang Kamis, 5 S:
untuk A:
bantu sebagian
c. penglihatan P:
dalam
ambulasi atau
perubahan
posisi.
e. Atur posisi
klien dengan
bed yang
rendah.
f. Menjauhkan
alat-alat yang
dapat
menghalangi
aktivitas klien.
g. Ciptakan
lingkungan
yang nyaman.
DAFTAR PUSTAKA
1. Penerbit : Jakarta
82
Care in Diabetes.
Agoes, A., Achdiat, A & Arizal, A. 2013. Penyakit di Usia Tua. Jakarta:
EGC Almatsier, S. 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama
New Paradigm for the Treatment of Type 2 Diabetes Mellitus. West Sussex:
Kabupaten Kampar
Federation.
Kementerian Kesehatan RI
Jakarta: EGC
82
Kementerian Kesehatan RI
Kesehatan RI
File:///C:/Users/AZKA/Downloads/konsensus.compressed.pdf. Diakses
Sudoyo. A.W. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Pusat