Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KELUARGA BERENCANA (KB)

DISUSUN OLEH:

NAMA : STEPANUS NGONGO

NIM : NS2114901140

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

STELLA MARIS MAKASSAR

TAHUN 2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Program KB

Sub pokok bahasan : Manfaat KB

Sasaran : Pasangan usia subur yaitu


usia 19-45 tahun yang ingin
menunda kehamilan, ibu yang
sementara hamil ke-dua, ibu
dengan jarak kehamilan dekat,
dan yang ingin mengakhiri
kehamilan

Hari / tanggal : jumat, 19 november 2021

Tempat : Ruangan Poli ANC

Waktu : 15 menit

Penyuluh : Stepanus Ngongo


A. Tujuan Umum

Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan, diharapkan pasangan usia subur dapat


mengetahui dan memahami tentang tujuan penggunaan KB.
B. Tujuan Khusus

a. Ibu dapat memahami pengertian KB

b. Ibu dapat memahami manfaat KB

c. Ibu dapat mengetahui macam – macam metode kontrasepsi


C. Materi (Terlampir)

1. Pengertian KB

2. Manfaat KB

3. Macam – macam metode KB

C. Waktu. Pendidikan ksehatan akan dilakukan selama kurang lebih 15 menit


D. Alat dan Bahan

1. Materi

2. Leaflet

3. Flipchart

E. Metode Pembelajaran

Metode penyuluhan akan diberikan dalam metode ceramah dan tanya jawab

F. Rangkaian kegiatan penyuluhan


No Kegiatan Metode Media Waktu Respon
1 Pembukaan Lisan

1. Memberikan salam terapeutik


Mendengar
2. Memperkenalkan diri 5 menit

3. Menjelaskan tujuan

4. Kontrak waktu penyuluhan


2. Pelaksanaan Leaflet
Ceramah Flipchart
1. Menjelaskan pengertian KB
tanya
pada ibu
jawab Bertanya
2. Menjelaskan manfaat KB
pada ibu
3. Menjelaskan macam – 5 menit
macam metode KB

3 Penutup Ceramah Leaflet


diskusi Flipchart
1. Melakukan evaluasi
Tanya 5 menit Menjelaskan
2. Menyimpulkan materi
jawab kembali
3. Salam terapeutik tentang materi
G. Evaluasi

1. Evaluasi struktur

a. Peserta hadir dalam kegiatan

b. Peyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruangan poli ANC

c. Kontrak waktu sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan

2. Evaluasi proses

a. Penyuluhan dimulai tepat waktu dan sesuai dengan sasaran

b. Partisipasi peserta yang hadir

c. Media dapat digunakan dengan baik

d. Peserta dan keluarga dapat mengikuti penyuluhan yang disampaikan

3. Evaluasi hasil

a. Mampu menjelaskan kembali pengertian KB

b. Mampu menyebutkan kembali manfaat KB

c. Mampu menyebutkan kembali macam – macam metode KB

d. Ibu dapat memilih atau menentukan metode kontrasepsi yang biasa cocok bagi
dirinya
MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian KB
Keluarga Berencana (KB) dalah suatu usaha untuk mengatur jumlah dan jarak
antara kelahiran, meningkatkan kesehatan, dan kesejahteraan keluarga (Marmi, 2016).
Keluarga berencana (KB) adalah salah satu usaha untuk mencapai kesejahteraan
dengan jalan memberikan nasehat perkawinan, pengobatan kemandulan dan
penjarangan kehamilan, atau salah satu usaha untuk membantu keluarga termasuk
individu merencanakan kehidupan berkeluarga dengan baik sehingga dapat mencapai
keluarga berkualitas (Hartanto, H. 2014).

2. Manfaat keluarga berencana (Arum, Dyah Noviawaty Setya, Sujiyatini, 2017)


a. Mengatur jumlah dan jarak kehamilan yang terlalu dekat
b. Menurunkan angka kematian ibu dan bayi
c. Menghindari kehamilan risiko tinggi
d. Membentuk keluarga bahagia dan sejahtera
3. Macam – macam metode kontrasepsi (Nomleni M, Emawati dan Mato R, 2015)
a. Metode Amenore Laktasi (MAL) adalah metode kontrasepsi alami yg cocok untuk ibu
nifas bersifat sementara yang dapat digunakan setelah persalinan dan mengandalkan
pemberian air susu ibu (ASI) memiliki cara kerja berupa penekanan ovulasi efektifnya
selama 6 bulan. MAL sebagai kontrasepsi bila:

a) Menyusui secara penuh


b) Belum haid
c) Umur bayi kurang dari 6 bulan
Cara kerja: Penundaan/penekanan ovulasi.
Keuntungan kontrasepsi :
a) Tidak mengganggu senggama
b) Tidak ada efek samping secara sistemik
c) Tidak perlu obat atau alat
d) Tanpa biaya
Keterbatasan :
a) Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam
30 menit pasca persalinan
b) Tidak melindungi terhadap IMS ( Infeksi menular seksual)
Cara pemakaian:
a) Bayi disusui menurut kebutuhan bayi (ngeksel)
b) Biarkan bayi menghisap sampai melepaskan sendiri hisapannya
c) Susui bayi anda juga pada malam hari, karena menyusu pada waktu
malam membantu mempertahankan kecukupan kebutuhan ASI
d) Bayi terus disusukan walau ibu atau bayi sedang sakit
e) Ketika mendapat haid pertanda ibu sudah subur kembali dan harus segera
mulai metode KB lainnya.
b. Pil KB
Pil KB mereupakan salah satu alat kontrasepsi yang digunakan untuk mencegah
kehamilan dan perlu dikonsumsi secara teratur pada waktu yang sama setiap hari.
Pil KB jenis apapun dapat bekerja dengan baik jika diminum setiap harinya pada
jam yang sama. Efektivitas ini terlepas dari kapan pun seorang wanita ingin
berhubungan seks.
Terdapat 2 macam:
1. Pil kombinasi (Berisi 2 hormon yaitu esterogen dan Progesteron)
a) Tidak untuk ibu menyusui
b) Contoh microgynon, mercilon, diane, yasmin, dll
2. Mini pil (Berisi 1 hormon yaitu Progesteron)
a) Tidak mengganggu ASI, cocok untuk ibu menyusui
b) Dapat terjadi gangguan haid (siklus haid memendek/ memanjang,
tidak haid, perdarahan bercak).
c) Contoh :excluton, microlut, dll

Efek samping : gangguan perdarahan (perdarahan bercak atau perdarahan tidak teratur)
Cara kerja :
a) Menekan ovulasi
b) Rahim tidak bisa menerima hasil pembuahan
c) Mengentalkan lendir servik
d) Mengganggu transportasi sperma
Keuntungan:
a) Tidak mengganggu hubungan seksual
b) Kesuburan cepat kembali
c) Dapat dihentikan setiap saat
Keterbatasan:
a) Tidak untuk ibu menyusui (Pil kombinasi)
b) Tidak mempengaruhi ASI , cocok untuk ibu menyusui (Pil Mini)
c) Mengganggu siklus haid
d) Peningkatan atau penurunan berat badan
e) Harus digunakan setiap hari dan pada waktu yang sama
f) Payudara menjadi tegang, mual, pusing, jerawat
Cara pemakaian:
a) Mulai hari pertama sampai hari kelima siklus haid
b) Diminum setiap hari pada jam yang sama
c) Bila lupa 1 atau 2 pil minumlah segera pil yang terlupa dan gunakan
metode pelindung sampai akhir bulan
d) Bila tidak haid, mulailah paket baru 1 hari setelah paket terakhir dan
segera kembali ke klinik
c. KB Suntik
KB suntik adalah alat kontrasepsi yang diberikan dengan cara menyuntikkan
hormon progrstin kedalam aliran darah . Apabila digunakan dengan benar, jenis
KB ini termasuk paling efektif mencegah kehamilan oada masa subur hingga 99%.
Ada dua jenis KB suntik yaitu :
1. KB suntik 1 bulan (cyklogeston), mengandung campuran hormon ekstrogen
dan progesteron serta menggangu produksi ASI
2. KB suntik 3 bulan (Depo Prothyra, Andalan), mengandung hormon
progesteron namun tidak mengandung ekstrogen. Kontrasepasi ini bekerja
dengan mencegah pengeluaran sel telur sehingga tidak akan terjadi
pembuahan sel telur oleh sperma dan tidak menggangu produksi ASI
Cara kerja :
a) Mencegah ovulasi
b) Mengentalkan lendir servik
c) Menghambat transportasi sperma
Keuntungan :
a) Sangat efektif
b) Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri
c) Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai pre
menopause
Keterbatasan :
a) Gangguan siklus haid
b) Tidak dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikutnya
c) Pada penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada
vagina, menurunkan libido, gangguan emosi (jarang), sakit kepala, jerawat
Cara pemakaian :
a) Setiaap saat selama siklus haid, asal tidak sedang hamil
b) Mulai hari pertama sampai hari ke tujuh siklus haid
c) Selama 7 hari setelah suntikan pertama tidak boleh melakukan hubungan
seksual
d) Kontrasepsi suntikan diberikan setiap 1 bulan dan 3 bulan dengan cara
disuntik IM dalam didaerah pantat. suntikan diberikan untuk 1bulan
setiap 28-30 hari dan 3 bulan 90 hari
d. Kontrasepsi Implan
Implan merupakan salah satu alat kontrasepsi yang digunakan untuk mencegah
kehamilan dan dapat bekerja selama 3 tahun. Alat kontrasepsi ini berbentuk
seperti tabung plastik elastis dan berukuran kecil menyerupai batang korek api
yang dimasukkan pada jaringan lemak pada lengan atas wanita . Dapat dipakai
oleh semua perempuan dalam usia reproduksi, pemasangan dan pencabutan
perlu pelatihan, kesuburan segera kembali setelah implant di cabut, aman dipakai
saat laktasi.
Cara Kerja :
a) Lendir serviks menjadi kental
b) Menganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi
implantasi
c) Mengurangi transportasi sperma
d) Menekan ovulasi
Keuntungan :
a) Daya guna tinggi, perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun)
b) Pengembalian tingkat kesuburan cepat setelah pencabutan
c) Tidak memerlukan pemeriksaan dalam
d) Bebas pengaruh estrogen
e) Tidak mengganggu senggama
f) Tidak mengganggu produksi ASI
g) Dapat dicabut setiap saat sesuai kebutuhan
Keterbatasan :
a) Pada kebanyakan klien dapat menyebabkan perubahan pola haid berupa
perdarahan bercak (spotting), hipermenorhea, atau meningkatnya jumlah
darah haid, serta amenorhea
b) Timbul keluhan-keluhan seperti: nyeri kepala, nyeri dada, perasaan mual,
pening/ pusing kepala, peningkatan/ penurunan berat badan
c) Membutuhkan tindak pembedahan minor
Cara Pemakaian :
a) Setiap saat selama siklus haid hari ke-2 sampai hari ke-7, atau 6 minggu
sampai 6 bulan pasca persalinan, pasca keguguran
b) Bila klien menggunakan kontrasepsi hormonal atau AKDR dan ingin
menggantinya dengan implant, insersi dapat dilakukan setiap saat
c) Daerah pemasangan atau insersi pada lengan kiri atas bagian dalam (sub
kutan)
d) Daerah insersi harus tetap kering dan bersih selama 48 jam pertama (untuk
mencegah infeksi pada luka insisi)
e) Balutan penekan tetap ditinggalkan selama 48 jam, sedangkan plester
dipertahankan hingga luka sembuh (biasanya 5 hari)
f) Setelah luka sembuh daerah tersebut dapat disentuh dan dicuci dengan
tekanan wajar
g) Bila ditemukan adanya tanda-tanda infeksi seperti demam peradangan,
atau bila ada rasa sakit menetap selama beberapa hari, segera kembali ke
klinik
h) Setelah masa pemakaian habis, implan harus segera dilepas
e. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) atau Intrauterine device (IUD).
Adalah sebuah tindakan kontrasepsi yang dilakukan dengan memasang alat
berbentuk T berukuran sekitar 3 cm didalam rahim, untuk mencegah terjadinya
pembuhahan. Tujuan utama dari tindakan ini adalah untuk mencega sperma sampai
ke sel telur . Sangat efektif, reversibel, dan berjangka panjang, haid menjadi lebih
lama dan lebih banyak, pemasangan dan pencabutan memerlukan pelatihan, dapat
dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi, tidak boleh dipakai oleh wanita
yang terpapar Infeksi Menular Seksual. Ada beberapa jenis : CuT-380A, NOVA-T,
Lípez Loops. Rentang waktu penggunaan 8-10 tahun tergantung jenis spiral yang
digunakan.
Cara Kerja :
a) Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba fallopi
b) Mempengaruhi fertilitas sebelum ovum mencapai kavum uteri
c) Mencegah sperma dan ovum bertemu atau membuat sperma sulit masuk
ke dalam alat reproduksi perempuan dan mengurang kemampuan sperma
untuk fertilisasi
d) Memungkinkan untuk mencegah implantasi telur dalam uterus
Keuntungan :
a) Efektifitas tinggi ( 0,6-0,8 kehamilan/ 100 wanita dalam 1 tahun pertama,
1 kegagalan dalam 125-170 kehamilan )
b) Metode jangka panjang ( 10 tahun proteksi dari CuT-380A dan tidak perlu
diganti)
c) Tidak mempengaruhi hububungan seksual, dan meningkatkan
kenyamanan seksual karena tidak perlu takut untuk hamil
d) Tidak mempengaruhi kualitas dan produksi ASI
e) Dapat dipasang segera setelah melahirkan dan sesudah abortus ( apabila
tidak terjadi infeksi)
f) Dapat digunakan sampai menoupouse (1 tahun atau lebih setelah haid
terakhir
g) Tidak ada interaksi dengan obat-obat
h) Tidak mempengaruhi berat badan

i) Haid bisa lebih banyak

Kerugian :
a) Efek samping yang umum terjadi : perubahan siklus haid ( umumnya pada
3 bulan pertama dan akan berkurang setelah 3 bulan ), haid lebih lama dan
banyak, perdarahan spooting antar menstruasi, saat haid lebih sakit
b) Komplikasi lain : merasakan sakit dan kejang selama 3-5 hari setelah
pemasangan perforasi dinding uterus, perdarahan berat pada waktu haid
yang memungkinkan penyebab anemia
c) Tidak mencegah IMS termasuk HIV/AIDS
d) Tidak baik digunakan pada perempuan dengan IMS atau perempuan yang
sering berganti-ganti pasangan
Cara Pemakaian :
a) Setiap waktu dalam siklus haid, dan dipastikan klien tidak hamil
b) Hari pertama sampai ke-7 siklus haid
c) Segera setelah melahirkan ( 4 minggu pasca persalinan ) dan setelah 6
bulan dengan metode MAL
d) Setelah abortus ( bila tidak ada gejala infeksi )
e) Selama 1-5 hari setelah senggama yang tidak dilindungi AKDR dipasang
di dalam rahim
f) Kembali memeriksakan diri setelah 4-6 minggu setelah pemasangan
g) Selama bulan pertama pemakaian AKDR, periksa benang secara rutin
terutama setelah haid
h) Segera kembali ke klinik apabila: tidak dapat meraba benang AKDR,
merasakan bagian yang keras dari AKDR, AKDR terlepas, siklus haid
terganggu atau meleset, terjadi pengeluaran cairan vagina yang
mencurugakan, adanya infeksi
i) Setelah masa pemakaian habis, AKDR harus segera dilepas
DAFTAR PUSTAKA

Marmi. (2016). Buku Ajar Pelayanan KB. Yogyakarta : Pustaka Belajar

Arum, Dyah Noviawaty Setya, Sujiyatini. (2017). Panduan Lengkap


Pelayanan KB Terkini. Yogyakarta : Fitramaya

Hardianti, P. (2016). Efektifitas Audiovisual Dengan Ceramah Dan


Leaflet Terhadap Pengetahuan Kontrasepsi MOW. Sura Karta :
Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Nomleni M, Emawati dan Mato R. (2015). Faktor – Faktor Yang


Berhubungan Dengan Pemeilihan Alat Kontrasepsi IUD Pada Ibu Post
Partum Normal Di RSKD Ibu Dan Anak Siti Fatimah Makassar. Jurnal
Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 4 No. 4 Tahun 2015.

Hartanto, H. (2014). Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi. Jakarta :


Pustaka Sinar Harapan

BKKBN. (2013). Pemantauan Pasangan Usia Subur Melalui Mini


Survey Indonesia. Jakarta : BKKBN

Anda mungkin juga menyukai