Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KEGIATAN PENYULUHAN

TABLET FE PADA REMAJA

Disusun Oleh :
Agustina
Nim : B.22.12.002

Dosen Pengampu :
Rohani. SST., M. Kes

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA ADIGUNA


PRODI DIII.KEBIDANAN
2023/2024
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENYULUHAN
TABLET FE PADA REMAJA

Judul : Tablet Fe Pada Remaja


Prodi : D-III Kebidanan
Pelaksana : Rohani., SST, M. Kes
Anggota : Agustina
Lokasi Kegiatan : Puskesmas Bukit Sangkal
Waktu Pelaksanaan : 09.00 WIB

Palembang,20 November 2023

Pelaksana

1
RINGKASAN

Pelaksanaan penyuluhan ini bertujuan agar peserta yang datang pada saat
penyuluhan mengetahui atau memahami mengenai Tablet Fe Pada Remaja.
Bertempat di Puskesmas Bukit Sangkal dengan jumlah peserta penyuluhan 30
orang dan telah diberikan leaflet penyuluhan tentang Tablet Fe Pada Remaja
secara gratis pada tanggal 20 November 2023, selama kurang lebih 30 menit.

Palembang,20 November 2023

Pelaksana

2
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,


karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan
Kegiatan Penyuluhan. Tablet Fe Pada Remaja. Dalam menyelesaikan laporan ini
penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan baik dari segi
penulisan maupun penyampaian pembahasan, maka untuk kesempurnaan laporan
ini penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak.
Kegiatan pelaksanaan penyuluhan ini dilaksanakan pada hari Senin, 20
November 2023. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan
terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi besar demi
terwujudnya pelaksanaan penyuluhan ini. Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi
peserta yang hadir pada saat penyuluhan.

Palembang, 20 November 2023

Penulis

3
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................i
RINGKASAN...........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Sasaran Kegiatan.......................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
1.4 Manfaat Kegiatan......................................................................................2
1.5 Bentuk Kegiatan..........................................................................................3
1.6 Waktu dan TempatPelaksanaan....................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................4
2.1 Usia Remaja..............................................................................................4
2.2 Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah Pada Remaja Putri..............5
2.3 Kebutuhan Zat Besi Bagi Remaja Putri....................................................6
2.4 Dampak Anemia Pada Remaja..................................................................8
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN................................................................9
3.1. Waktu kegiatan..........................................................................................9
3.2 Peserta.......................................................................................................9
3.3 Proses Kegiatan.........................................................................................9
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................10
4.1 Hasil Pelaksanaan....................................................................................10
4.2 Pembahasan.............................................................................................10
BAB V PENUTUP.................................................................................................11
5.1 Kesimpulan..............................................................................................11
5.2 Saran........................................................................................................11

4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Anemia merupakan salah satu masalah gizi, dimana kadar


haemoglobin (HB) dalam darah lebih rendah dari standar nilai normal
yang telah ditetapkan WHO berdasarkan jenis kelamin dan kategori umur.
Hasil Riskesdas 2018 menunjukkan proporsi anemia pada kelompok umur
15-24 tahun sebesar 32%, sedangkan proporsi anemia pada perempuan
(27,2%) lebih tinggi dibandingkan pada laki-laki (20,3%).1 Remaja putri
rentan mengalami anemia dikarenakan remaja putri tiap bulannya
mengalami menstruasi. Pada saat menstruasi remaja putri kehilangan zat
besi lebih banyak dibandingkan dengan remaja laki-laki. Akibat jangka
panjang anemia pada remaja putri yaitu apabila remaja putri nantinya
hamil, maka ia tidak akan mampu memenuhi zat-zat gizi bagi dirinya dan
juga janin dalam kandungannya, sehingga dapat meningkatkan frekuensi
komplikasi, resiko kematian maternal, angka prematuritas, BBLR, dan
angka kematian perinatal.2 Tiga beban masalah gizi (triple burden) yang
terjadi di Indonesia saat ini adalah stunting, wasting dan obesitas serta
kekurangan zat gizi mikro seperti anemia.4 Tiga masalah gizi tersebut erat
kaitannya dengan kejadian anemia. Data Riskesdas 2018 menunjukkan
bahwa 25,7 % remaja usia 13-15 tahun dan 26,9 % remaja usia 16-18
tahun dengan status gizi pendek dan sangat pendek. Selain itu terdapat 8,7
% remaja usia 13-15 tahun dan 8,1 % remaja usia 16-18 tahun dengan
kondisi kurus dan sangat kurus.1 Kekurangan gizi dapat menyebabkan
anemia diantaranya adalah kekurangan zat gizi mikro seperti Ferro dan
Ferritin (Savitri et al., 2021).
Data dari Profil Dinkes Sumsel (2015), angka anemia di provinsi
Sumsel 35 %, sedangkan angka anemia di Kabupaten palembang 22 %.
Studi pendahuluan yang dilakukan di SMK Bina Karya Mandiri pada siswi
kelas X diketahui 10 (67,67%) dari 15 siswi diantaranya mengalami
anemia ringan (<12 gr/dl), sementara 5 diantaranya tidak anemia (>12

5
gr/dl). Perbaikan gizi pada remaja melalui intervensi gizi spesifik seperti
pendidikan gizi, fortifikasi dan suplementasi serta penanganan penyakit
penyerta perlu dilakukan. Tujuannya untuk meningkatkan status gizi
remaja.4 Pemberian tablet FE merupakan bentuk upaya mengatasi masalah
anemia dengan pemberian suplementasi (Yuanti, 2020).
1.2 Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan diarahkan kepada masyarakat terutama remaja
yang berkunjung di puskesmas Bukit Sangkal.
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan keterampilan medis
sebagai sarana aktualisasi diri bagi mahasiswa untuk menjadi
tenaga medis yang profesional.
1.3.2 Meningkatkan derajat pengetahuan masyarakat tertutama remaja
dan keluarga tentang tablet fe pada remaja.
1.3.3 Mengenal dan mensosialisasikan keberadaan STIKES Mitra
Adiguna Prodi DIII Kebidanan Palembang di lingkungan sekitar.
1.3.4 Mempererat hubungan kekeluargaan antara kampus, mahasiswa
dengan masyarakat sekitar.
1.4 Manfaat Kegiatan
1.4.1 Untuk masyarakat

Sebagai subyek, masyarakat diharapkan memiliki kemampuan


mengupayakan peningkatan kualitas kesehatan dan pendidikan di
desanya secara mandiri. Sebagai objek, masyarakat akan
mendapatkan pelayanan malalui berbagai rangkaian kegiatan yang
menunjang peningkatan kualitas kesehatan dan pendidikan

1.4.2 Untuk Institusi pendidikan


Sebagai subjek, institusi pendidikan mampu mangaplikasikan ilmu
dan pengetahuan yang dimiliki untuk kepentingan masyarakat
secara langsung.
Sebagai objek, bakti sosial adalah sarana tri dharma perguruan
tinggi dengan terjun langsung kemasyarakat.

6
1.5 Bentuk Kegiatan
Bentuk kegiatan pengabdian masyarakat yaitu penyuluhan
tentang tablet fe pada remaja dipuskesmas Bukit Sangkal.
1.6 Waktu dan TempatPelaksanaan
Tempat : Puskesmas Bukit Sangkal
Hari/Tanggal : Senin,20 November 2023
Pukul : 09.00 WIB s.d selesai

7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Usia Remaja


Usia remaja menurut WHO dimulai usia 12-24 tahun. Salah satu
kelompok umur yang rentan mengalami anemia adalah remaja dengan
prevelensi anemia dinegara berkembang adalah 27% dan 6% di negara
maju. Masalah gizi yang terjadi pada remaja antara lain anemia dan kurang
energi kronis dan pertumbuhan yang terhambat pada remaja putri sehingga
mengakibatkan ukuran panggul kurang dari normal/sempit dan risiko
untuk melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR) dikemudian hari.
Kesehatan reproduksi memiliki ruang lingkup yaitu salah satunya
kesehatan ibu dan bayi baru lahir yang mana faktor determinan terjadinya
stunting antara lain adalah faktor ibu, asupan nutrisi, penyakit/infeksi
(diare, kecacingan, haemoglobin, gangguan hormon pertumbuhan, dan
BBLR), pola asuh dan sanitasi. Golbal Nutrition Report menyatakan
Indonesia adalah negara ke -5 di dunia dengan jumlah sekitar 9 juta
tertinggi mengalami stunting dengan prevelensi 37%. Stunting atau
pendek adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia dibawah lima
tahun akibat kekuarangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama pada
periode 1000 hari pertama kehidupan. Standar antropometri penilaian
status gizi anak tergolong stunting apabila panjang atau tinggi badan anak
berada dibawah minus dua standar deviasi (-2 SD) anak seusianya.
Multifaktor penyebab terjadinya stunting pada anak, dari faktor ibu salah
satunya seperti indeks masa tubuh (IMT) yang kurang dari normal, paritas,
asupan nutrisi sehat, seimbang (cukup protein, kalsium, zink, vitamin).
Upaya pemerintah dalam perbaikan gizi yaitu: salah satunya dengan
pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri, bagi calon pengantin, ibu
hamil, promosi dan kampanye tablet tambah darah. Remaja dengan anemia
dapat berdampak panjang untuk dirinya dan juga anak yang natinya
dilahirkan. Remaja berisiko tinggi mengalami anemia karena defisiensi zat

8
besi, hal ini dikarenakan remaja mengalami pertumbuhan yang pesat
disertai perubahan hormonal menjelang masuk ke fase dewasa. Data
Riskesdas tahun 2018 cakupan remaja putri mendapatkan Tablet FE 76,2%
dan 80,9% di sekolah. Tablet tambah darah memiliki komposisi 60 mg zat
besi elemental (sediaan ferro sulfat, ferro fumarat atau ferro glokonat) dan
0,4 mg asam folat. Remaja putri dianjurkan minum tablet tambah darah/FE
hanya 1 tablet/minggu dan 1 tablet/hari selama waktu menstruasi.
Pemberian tablet FE pada remaja putri efektif dalam menurunkan dan
mencegah terjadinya anemia Pengetahuan tentang anemia dan stunting
pada remaja sangat diperlukan sebagai cara pembiasaan konsumsi tablet
FE dengan kesadaran sendiri. Upaya lintas sektor juga diperlukan dalam
hal ini peran orang tua, tenaga kesehatan, guru disekolah serta sektor
lainnya untuk memberikan motivasi, dukungan pada remaja. Pengetahuan
remaja putri bisa didapatkan dari kegiatan promosi kesehatan, dalam
promosi kesehatan dapat menggunakan beberapa media agar informasi
yang disampaikan dapat ditangkap lebih mudah. Media promosi adalah
alat bantu dalam memperomosikan suatu barang, media promosi kesehatan
sebagai alat bantu untuk memperlancar komunikasi dan penyebarluasan
informasi. Media promosi yang menarik akan meningkatkan minat untuk
melihat, membaca dan memahami pesan yang disampaikan. Media booklet
yaitu salah satu cara untuk menyampaikan informasi dalam waktu relatif
singkat, praktis, dan mudah dibawa kemana saja sehingga dapat
meningkatkan pengetahuan remaja putri tentang anemia sebagai salah satu
faktor terjadinya stunting (Bardiati Ulfah, 2023).

2.2 Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah Pada Remaja Putri

Program pemerintah dalam menekan angka kejadian anemia salah


satunya adalah memberikan remaja putri tablet tambah darah, sehingga
tablet ini didapatkan secara gratis. Walaupun didapatkan secara gratis
masih ada remaja putri tidak rutin mengonsumsi TTD (Widiastuti &

9
Rusmini, 2019). Kepatuhan responden dipengaruhi oleh faktor
pengetahuan yang dimiliki oleh responden itu sendiri. Pengetahuan ini
adalah salah satu faktor predisposing dimana dapat mempengaruhi
perilaku seseorang dalam mengkonsumsi tablet tambah darah, hal itu
terjadi dikarenakan pengetahuan sendiri adalah faktor yang dominan
dalam keputusan tindakan individu (Putra et al., 2020). Notoatmodjo
mengatakan bahwa informasi yang telah diperoleh individu dapat memberi
landasan kognitif. Perilaku seseorang juga dapat dipengaruhi oleh faktor
situasional dimana mencakup lingkungan seseorang itu hidup. Terbukti
juga bahwa perilaku yang didasari pengetahuan lebih berjangka panjang
dibandingkan dengan perilaku yang tidak didasari dengan pengetahuan
(Pramardika & Fitriana, 2019). Untuk individu yang berkeinginan rutin
konsumsi harus memiliki bisa mengontrol untuk bisa rutin mengonsumsi
(Quraini et al., 2020). Menurut penelitian yang dilakukan (Agustina, 2019)
Remaja putri sudah mempunyai kategori pengetahuan yang sudah baik dan
peluang sebesar 5.947 agar dapat mengikuti anjuran dalam konsumsi TTD
dari pada remaja yang memiliki kategori yang cukup. Terdapat penelitian
yang dilakukan (Nuradhiani et al., 2017) bahwa kepatuhan dalam
konsumsi TTD tertinggi terdapat pada kelompok responden yang
diberikan kartu monitoring berbentuk leaflet, tanda tangan guru serta
penambahan informasi mengenai anemia dan TTD. Dengan begitu
Kepatuhan konsumsi tablet tambah darah dipengaruhi juga oleh faktor
petugas kesehatan, faktor dukungan guru serta orang tua. Sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh (Widiastuti & Rusmini, 2019) dimana
pihak sekolah menentukan hari untuk konsumsi TTD secara bersamaan
agar dapat memantau perkembangan murid yang menurut dalam konsumsi
TTD (Yuanti, 2020).

2.3 Kebutuhan Zat Besi Bagi Remaja Putri


Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang rawan
menderita anemia. Di Indonesia, prevalensi anemia masih cukup tinggi.

10
Penyebab utama anemia gizi pada remaja putri adalah karena kurangnya
asupan zat gizi melalui makanan, sementara kebutuhan zat besi relatif
tinggi untuk kebutuhan dan menstruasi. Kehilangan zat besi diatas rata-
rata dapat terjadi pada remaja putri dengan pola haid yang lebih banyak
dan waktunya lebih panjang (Krummer, 2006). Meningkatnya kebutuhan
bila diiringi kurangnya asupan zat besi dapat mengakibatkan remaja putri
rawan terhadap rendahnya kadar hemoglobin. Alasan lain karena remaja
putri seringkali menjaga penampilan, keinginan untuk tetap langsing atau
kurus sehingga berdiet dan mengurangi makan. Diet yang tidak seimbang
dengan kebutuhan zat gizi tubuh akan menyebabkan tubuh kekurangan zat
gizi yang penting seperti besi (Arisman, 2009). Salah satu penyebab
anemia pada remaja putri menstruasi yang bisa terjadi dalam rentang usia
10-16 tahun atau pada masa awal remaja, Volume darah yang keluar saat
menstruasi mengakibatkan kehilangan zat besi sebanyak 12-15 mg per
bulan atau 0,4-0,5 mg per hari (Retno, 2017). Pada saat menstruasi wanita
tidak hanya mengalami kehilangan zat besi tetapi juga mengalami
kehilangan basal, jadi bila ditotal wanita perhari mengalami kehilangan zat
besi sebanyak 1,25 mg. Volume darah yang keluar setiap bulannya
berkisar 30-50 cc. Kondisi tersebut menyebabkan wanita mengalami
anemia. Anemia ditandai dengan rendahnya konsentrasi hemoglobin (Hb)
atau hematokrit dari nilai ambang batas yang disebabkan oleh rendahnya
produksi sel darah merah (eritrosit) dan Hb, meningkatnya kerusakan
eritrosit atau kehilangan darah yang berlebihan (Kristianti, 2014). Untuk
mengantisipasi anemia zat besi adalah dengan cara pemberian tablet zat
besi, pendidikan dan upaya yang ada kaitannya dengan peningkatan
asupan zat besi melalui makanan, pengawasan penyakit infeksi dan
fortifikasi makanan pokok dengan zat besi. Peningkatan kadar hemoglobin
setelah mengkonsumsi tablet Fe. Intervensi yang diberikan pada responden
dengan mengkonsumsi tablet Fe sangat membantu untuk menanggulangi
anemia zat zat besi. Adapun faktor yang mempengaruhi peningkatan kadar
hemoglobin pada remaja putri yaitu usia, frekuensi mentruasi, status gizi,

11
pola makan, jenis makanan yang dikonsumsi, konsumsi tablet Fe dan
aktivitas fisik (Putra et al., 2020)

12
2.4 Dampak Anemia Pada Remaja
Dampak anemia pada remaja adalah menurunnya imunitas, konsentrasi,
prestasi belajar, dan kebugaran remaja. Remaja putri merupakan calon ibu
yang nantinya akan mengalami proses kehamilan dan persalinan. Kondisi
kekurangan zat besi dapat memperbesar risiko kematian maternal, bayi
lahir prematur dan BBLR. Anemia dapat dicegah dengan pemberian
suplemen tablet tambah darah pada wanita usia subur termasuk remaja dan
ibu prakonsepsi (Kemenkes, 2017). Salah satu sasaran pokok Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Naisonal (RPJMN) Kementerian
Kesehatan tahun 2015-2019 adalah meningkatnya status kesehatan gizi ibu
dan anak. Sasaran program gizi dan kesehatan ibu dan anak diantaranya
yaitu pemberian tablet Fe bagi remaja putri dengan target sebesar 30%
(Depkes RI, 2015). Hal ini diperkuat dalam Permenkes RI No. 88 tahun
2014 tentang standar Tablet Tambah Darah (TTD) pada wanita usia subur
dan Surat Edaran dari Direktur Jendral Kesehatan Masyarakat Kemenkes
RI tentang pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) pada remaja putri dan
wanita usia subur tahun 2016 yang menyatakan bahwa pemberian tablet Fe
pada remaja putri dilakukan sekali dalam satu minggu. Distribusi
pemberian tablet Fe pada remaja putri dilakukan di institusi pendidikan.
Berdasarkan Riskesdas (2018), menyebutkan bahwa remaja putri dengan
tingkat konsumsi TTD < 52 butir sebesar 98,6% dan yang mengkonsumsi
≥ 52 butir sebesar 1,4%. Menurut data pelaporan Dinas Kesehatan
Kabupaten Kediri pada tahun 2019, Puskesmas Sidomulyo adalah salah
satu dari 3 puskesmas yang memiliki proporsi tingkat konsumsi tablet
tambah darah terendah, yaitu tingkat konsumsi tablet tambah darah < 52
butir sebesar 75,8% dan yang mengkonsumsi ≥ 52 butir sebesar 24,2%
(Dinkes Kabupaten Kediri, 2019). Hal ini menunjukkan bahwa intensitas
konsumsi TTD pada remaja putri di wilayah kerja Puskesmas Sidomulyo
masih rendah (Chusna et al., 2021).

13
BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1. Waktu kegiatan


Waktu Kegiatan Sebelum pelaksanaan kegiatan penyuluhan tentang
tablet fe pada remaja ,perlu adanya persiapan sebagai berikut:
1. Mencari peserta penyuluhan khususnya remaja
2. Menyebarkan undangan kegiatan penyuluhan
Menyiapkan peralatan yang digunakan untuk melaksanakan
penyuluhan tentang. tablet fe pada remaja Setelah persiapan selesai,
ditetapkan waktu kegiatan penyuluhan tentang persiapan persalinan pada
hari Senin, 20 November 2023, pukul 09.00 WIB sampai selesai
3.2 Peserta
Diikuti oleh pengunjung Puskesmas Bukit Sangkal pada remaja berjumlah
30 orang
3.3 Proses Kegiatan
1 Pembukaan yang dilakukan oleh moderator
2 Di lanjutkan dengan pembagian media leaflet
3 Mempersilahkan ibu untuk membaca materi didalam media leaflet
4 Menjelaskan materi tentang tablet fe pada remaja
5 Mengevaluasi remaja dengan membuka sesi Tanya jawab
6 Penutup
Kegiatan ini berlangsung kurang lebih 30 menit dari pukul 09.00-09.30 WIB.

14
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Pelaksanaan
Berdasarkan hasil identifikasi masalah pada kegiatan pengabdian
masyarakat yang dilakukan pada hari Senin, 20 November 2023 ,
bertempat di Puskesmas Bukit Sangkal, didapatkan jumlah peserta yang
mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat adalah 30 orang remaja. Dari
30 peserta tersebut didapatkan tingkat pengetahuan masyarakat remaja
tentang tablet fe pada remaja. Kegiatan penyuluhan tentang tablet fe pada
remaja dilaksanakan pada hari rabu, 20 November 2023 dimulai sejak
pukul 09.00 WIB sampai dengan 09.30 WIB, bertempat di Puskesmas
Bukit Sangkal Palembang yang dihadiri oleh 30 orang.
4.2 Pembahasan
Kurangnya pengetahuan, informasi dan sosialisasi mengenai tablet fe
pada remaja yang bisa dilakukan oleh para remaja sedini mungkin
merupakan salah satu penyebab remaja sering terjadi anemia pada usia
remaja.
1. Meningkatnya pengetahuan peserta setelah diberi penyuluhan tablet fe
pada remaja. Meningkatkan sosialisasi sebagai upaya promotif untuk
meningkatkan pengetahuan remaja tentang tablet fe pada remaja.
2. Melibatkan keluarga dan suami di setiap kegiatan penyuluhan atau
konseling mengenai anemia pada remaja
3. Melakukan penatalaksanaan sedini mungkin dengan segera ke tenaga
kesehatan jika terjadi anemia pada remaja,
4. Memberdayakan keluarga dan suami untuk berperan serta mengatasi
mendeteksi dini gejala dan anemia pada remaja.

15
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Hasil akhir kegiatan Penyuluhan Kepada Masyarakat ini adalah berupa
peningkatan pengetahuan dan perubahan perilaku remaja di puskesmas Bukit
Sangkal. Dimana peserta mampu memahami apa saja manfaat tablet fe pada
remaja sehingga remaja dapat mewaspadai kondisinya agar tetap menjalani
kehidupan secara normal tanpa adanya anemia.

5.2 Saran

Diharapkan kegiatan penyuluhan ibu hamil tentang tablet fe pada


remaja ini dapat dilaksanakan berkesinambungan oleh petugas kesehatan di
puskesmas Bukit Sangkal sehingga dapat membantu meningkatan status
kesehatan remaja di puskesmas Bukit Sangkal.

16
DAFTAR PUSTAKA

Bardiati Ulfah1, F. A. (2023). Pengaruh Edukasi Media Booklet Tablet Fe Pada


Remaja Putri Sebagai Upaya Mencegah Stunting. I Nnovation Research,
2(3), 310–324. https://bnr.bg/post/101787017/bsp-za-balgaria-e-pod-nomer-
1-v-buletinata-za-vota-gerb-s-nomer-2-pp-db-s-nomer-12

Chusna, F. F., Sulistiawati, & Irwanto. (2021). Hubungan Persepsi Hambatan dan
Kemampuan Diri dengan Intensitas Konsumsi Tablet Fe Pada remaja Putri.
Jurnal Kebidanan, 10(2), 82–88.

Putra, K. A., Munir, Z., & Siam, W. N. (2020). Hubungan Kepatuhan Minum
Tablet Fe dengan Kejadian Anemia (Hb) pada Remaja Putri Di SMP Negeri
1 Tapen Kabupaten Bondowoso. Jurnal Keperawatan Profesional, 8(1), 49–
61. https://doi.org/10.33650/jkp.v8i1.1021

Savitri, M. K., Tupitu, N. D., Iswah, S. A., & Safitri, A. (2021). Hubungan
Kepatuhan Konsumsi Tablet Tambah Darah Dengan Kejadian Anemia Pada
Remaja Putri: a Systematic Review. Jurnal Kesehatan Tambusai, 2(2), 43–
49. https://doi.org/10.31004/jkt.v2i2.1784

Yuanti, Y. (2020). Pengaruh Pemberian Tablet Fe Terhadap Kenaikan Kadar


Hemoglobin Pada Remaja. Jurnal Ilmiah Kesehatan & Kebidanan, 9(2), 1–
11. https://smrh.e-journal.id/Jkk/article/download/109/69

17

Anda mungkin juga menyukai