Tim Penyusun:
1
2
HALAMAN PERSETUJUAN
3
KATAPENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim
Assalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakatuh
Pujisyukur kami panjatkankehadirat Allah SWT
karenaataslimpahanrahmatsertakarunianyasehingga kami
dapatmenyelesaikanmakalahseminar tematik ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Raina Lola Fauzia, S.Tr.Keb.,
M.K.M. yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini. Dalam
pembuatan makalah ini kami memberikan materi yang menurut kami sumber yang
baik dan juga menggunakan penulisan yang tersusun berdasarkan PUEBI serta
kata-kata yang mudah dipahami yang tujuannya agar mahasiswa kebidanan dapat
dengan mudah memahami materi yang kami sampaikan yaitu mengenai
Hubungan Antara Lingkar Lengan Atas (LILA) Ibu Hamil dengan Berat Bayi
Lahir.
Dalam pembuatan makalah ini pula kami tak luput dari kesalahan, maka
dari itu kami mohon maaf dan sekiranya kami menerima kritikan dan saran dari
Ibu Raina Lola Fauzia, S.Tr.Keb., M.K.M. dan juga teman-teman sekalian, agar
kedepannya kami dapat memperbaiki menjadi lebih baik lagi.
Wassalamu’alaikumwarahmatullahiwabarakatuh
Penyusun
4
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL----------------------------------------------------------------------1
HALAMAN PERSETUJUAN----------------------------------------------------------2
KATA PENGANTAR--------------------------------------------------------------------3
DAFTAR ISI-------------------------------------------------------------------------------4
BAB I. PENDAHULUAN---------------------------------------------------------------5
A. Latar Belakang---------------------------------------------------------------------5
B. Rumusan Masalah-----------------------------------------------------------------7
C. Tujuan------------------------------------------------------------------------------7
D. Manfaat----------------------------------------------------------------------------8
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA-------------------------------------------------------9
A. Lingkar Lengan Atas (LILA)---------------------------------------------------9
B. Berat Bayi Lahir------------------------------------------------------------------11
C. Hubungan Lingkar Lengan Atas (LILA) dengan Berat Bayi Lahir--------15
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa prevalensi KE
K (Kekurangan Energi Kronik) pada kehamilan secara global yaitu sebesar 3
5-75%. WHO juga mencatat 40% kematian ibu di negara berkembang berkait
an dengan kekurangan energi kronis. Ibu hamil yang menderita gizi kurang se
perti kurang energi kronik mempunyai resiko kesakitan yang lebih besar oleh
karena itu kurang gizi pada ibu hamil harus dihindari sehingga ibu hamil mer
upakan kelompok sasaran yang perlu mendapat perhatian khusus. Adapun ne
gara yang mengalami kejadian KEK pada ibu hamil tertinggi adalah Banglade
sh yaitu 47%, sedangkan Indonesia merupakan urutan ke empat terbesar setel
ah India dengan prevalensi 35,5% dan yang paling rendah adalah Thailand de
ngan prevalensi 15 –25% (WHO, 2015 dalam Silawati dkk, 2019).
Data dari hasil laporan kinerja Ditjen Kesehatan masyarakat tahun 2016
melaporkan bahwa persentase ibu hamil KEK di Indonesia sebesar 16,2%. Pe
rsentasi ibu hamil dengan KEK yang tertinggi adalah di Provinsi Papua sebes
ar 23,8% dan yang terendah adalah di Provinsi Sumatera Utara sebesar 7,6%
(Kemenkes, 2017 dalam Silawati dkk, 2019).
Data dari Direktorat Jendral Kesehatan Masyarakat pada Tahun 2019 p
ersentase ibu hamil dengan resiko KEK di Kepulauan Riau sebesar 99,19% le
bih tinggi capaiannya berbanding tahun 2018 sebesar 92,41%. Sedangkan unt
uk data persalinan dan nifas di Kepulaun Riau menurut data dari Dinkes Kepu
lauan Riau tahun 2018 jumlah persalinan dan nifas yang ditangani tenaga kes
ehatan (PN) sebesar 92%, lebih rendah capaiannya berbanding tahun 2017 se
besar 97%.Data dari Dinas Kesehatan Kota Batam tahun 2019 persentase ibu
hamil dengan KEK sebesar 937 (3,1%). Sedangkan untuk cakupan pelayanan
persalinan dalam wilayah Kerja Puskesmas di Kota Batam, Puskesmas Sei La
ngkai menempati peringkat pertama tertinggi ibu bersalin yaitu dengan jumla
6
h 3,732 (95,4%) dengan jumlah ibu hamil yang KEK sebesar 49 (1,3%) (Dink
es Kota Batam, 2019).
Faktor maternal seperti gizi ibu sebelum dan saat hamil dapat
mempengaruhi berat lahir bayi, misalnya defisiensi zat makro karena ke
kurangan energi kronis (karbohidrat, protein, dan lemak) maupun zat mi
kro terutama vitamin A, vitamin D, asam folat, zat besi, seng, kalsium, dan
iodium.1Pada wanita usia subur yang berkelanjutan (remaja sampai masa ke
hamilan), mengakibatkan terjad-inya kekurangan energi kronik (KEK) pa
da masa kehamilan, yang diawali dengan kejadian resiko KEK yang dit
andai dengan rendahnya cadangan energi dalam jangka waktu cukup lama
yang diukur dengan lingkar lengan atas (LILA). Data dari Puskesmas Sei L
angkai tahun 2019 cakupan pelayanan persalinan dan nifas pada bulan Juni se
besar 61 orang dengan jumlah ibu hamil yang KEK sebesar 6 orang (Puskesm
as Sei Langkai, 2020).
Hasil penelitian Potu pada tahun 2017 tentang Hubungan LILA Dengan
Berat Badan Lahir Bayi Di PKM Sei Panas Kota Batam Tahun 2017 dapat dis
impulkan bahwa dari 35 responden, 33 responden dengan LILA ≥ 23,5 cm (9
4,3%) melahirkan bayi dengan berat badan lahir normal 28 (84,8%) dan bayi
berat badan lahir lebih 5 orang (15,2%) dan 2 responden dengan LILA ≤ 23,5
cm (5,7%) melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah 2 (5,7%). Dari ha
sil perhitungan chisquare didapatkan nilai nilai p value sebesar 0,000 > 0,05
maka dapat disimpulkan ada hubungan signifikasi antara lingkar lengan atas p
ada ibu hamil dengan berat badan lahir bayi di PKM Sei Panas Kota Batam ta
hun 2017.
B. RumusanMasalah
1. Apa yang harus diketahui tentang lingkar lengan atas (LILA)?
2. Bagaimana cara pengukuran LILA?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi LILA?
4. Apa yang harusdiketahuitentangberat bayi lahir?
7
5. Bagaimana klasifikasi normal berat bayi lahir?
6. Bagaimana hubungan antara lingkar lengan atas (LILA) dengan berat bayi
lahir?
C. Tujuan
1. Mengetahui tentang lingkar lengan atas (LILA).
2. Mengetahuitentangberat bayi lahir.
3. Mengetahuihubungan antara lingkar lengan atas (LILA) dengan berat bayi
lahir.
D. Manfaat
1. Manfaat teoritis
Manfaat teoritis dalam makalah ini adalah mampu mengetahui hubungan
antara lingkar lengan atas (LILA) ibu hamil dengan berat bayi lahir
dilakukan dengan menemukan literatur yang relevan.
2. Manfaat praktis
Manfaat praktis yang diperoleh dari makalah ini adalah:
a. Bagi pembaca dan penulis
Makalahinisebagaitambahanpengetahuanuntuk mempelajari dan
mengembangkan ilmu pengetahuan mengenai hubungan antara lingkar
lengan atas (LILA) dengan berat bayi lahir
b. Bagi institusi
Makalahinidapatdijadikansebagaisaranauntukpendidikanuntukmempersi
apkanpesertadidik di lingkungankesehatan..
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
9
g. Ukurlahlingkarlenganatas pada posisimid pointdengan pita LILA
menempel pada kulit. Perhatikanjangansampai pita
menekankulitatauadaronggaantarakulit dan pita.
h. CatathasilpengukuranLiLAibuhamil.
10
inisesuaidenganpenelitian yang dilakukan oleh Hasil penelitian oleh
Triatmaja (2017) menyebutkan Square
bahwaadapengaruhantaraumurterhadapkejadian KEK dengannilai p =
0,049.
b. Paritas
Ibudenganparitas yang terlaluseringakanmempunyai status
gizikurangkarenacadangangizidalamtubuhibusudahterkuras.
Untukparitas yang paling baikadalah 2 kali. (Surasih, H., 2005).
c. Jarakkelahiran
Jarakkelahiran yang terlaludekat (kurangdari 2 tahun) pada
ibuhamilmenyebabkan status
giziibuhamilkurangkarenatubuhibutidakdiberikesempatanuntukpemuli
hankeadaangizi. (Surasih,2005). Hasil penelitian oleh Triatmaja (2017)
menyebutkanbahwaadapengaruhantarajarakkelahiranterhadapkejadian
KEK dengannilai p = 0,047 (p< 005).
11
2. Cara Pengukuran Berat Bayi Lahir
Cara MengukurBerat Badan BayiBaruLahirMenurutSupariasa (2002)
a. Pengukuranberat badan dilakukan pada 30
menitpertamasetelahpersalinan dan dilakukan oleh tenagakesehatan
yang menolongpersalinan.
b. Letakkantimbanganbayi pada permukaan yang datar.
c. Sebelumpenimbangan, pastikantimbanganberfungsidenganbaik,
yaitujarum pada timbanganbayimenunjukkanangka 0.
d. Bayiditimbangtanpamenggunakanpakaianapapun.
e. Pembacaanskalahanyadilakukanjikabayi diam.
f. Catathasilpengukuranberat badan.
12
b. Beratlahircukup :antara 2500 sampai 4000 gram.
c. Beratlahirlebih :lebihdari 4000 gram.
Bayibarulahirperludilakukanpengukuranantropometrisepertiberat
badan, di mana berat badan yang normal adalah 2500-4000 gram,
apabiladitemukanberat badan kurangdari 2500 gram,
makadapatdikatakanbayimemilikiberat badan lahirrendah (BBLR)
akantetapi, apabiladitemukanbayi
13
darahmenjadiberkurangsehinggamengakibatkanalirandarahke uterus dan
plasentaikutberkurang, akibatselanjutnyayaituukuranplasenta dan transfer
nutrisimelaluiplasentaberkurang.
Berat badan lahirbayidapatdidugaberdasarkanpenilaian status
giziibuselamahamil. Cara yang
sederhanaadalahdenganmengukurlingkarlenganatas (LILA). Penilaian status
gizidapatdiketahuidenganmetodeantropometridenganmenilaibeberapa
parameter. Parameter antropometri yang umumdiukur pada bayibarulahir
(BBL) antara lain adalahberat badan, panjang badan, lingkarkepala, dan
lingkar dada. Ukurankelahiran BBL dipengaruhi oleh status
giziibuselamakehamilan. Status
giziibuhamildapatdiketahuidenganmengukurlingkarlenganatas (LILA). Karena
LILA relatifstabilselamakehamilan dan tidakterpengaruh oleh edema, LILA
dapatmencerminkan status gizisejakawalkehamilan.
Hal inimenjadikanjanintumbuhlambatatauterganggu Intra Uterine Growth
Retardatation (IUGR), lahirprematur, lahirdenganBerat Badan LahirRendah
(BBLR). Salah satucarauntukmengetahui status giziibuhamil yang
berisikoterjadinya KEK adalahpengukuran LILA. LingkarLengan (LILA)
merupakan salah satupilihanuntukpenentuan status nutrisiibuhamil,
karenamudahdilakukan dan tidakmemerlukanalat-alat yang
sulitdiperolehdenganharga yang lebihmurah.
Pengukuran LILA denganmenggunakanalatukur yang tersediaberupa pita
LILA denganketelitian 1 mm dan batasterendah LILA
ibuhamildenganresikoterjadinyakekuranganenergikronis (KEK) yang berlaku
di Indonesia adalah 23,5 cm. Penelitian oleh Hanifah (2009) di RB Pokasi
yang menyebutkanbahwasemakinbaik LILA semakinbaik pula berat badan
bayilahirsedangkansemakinkurang LILA semakinkurang pula berat badan
bayilahir.
Penelitianinididukungdenganhasilpenelitian oleh Uswatun, A.Q.,
Perwitasari (2013)
menyebutkanadahubunganLiLAdenganberatbayilahirdengan p = 0,017 dan
14
nilai odds ratio (OR) sebesar 2,631 menunjukkanbahwaibudengan KEK
memilikirisikountukmelahirkan BBLR.
Hasil penelitian oleh Kamariah,N.,Musyarofah (2016) menunjukkandari
33 ibuhamilsebanyak 66,7% ibuhamilmemilikilingkarlenganatas yang kurang,
dan 54,1% ibuhamilmelahirkanbayidenganberat badan bayirendah, sertahasil
Rank Spearman p = 0,000 lebihkecildari = 0,05 yang
artinyaadahubunganlingkarlenganatasibuhamildenganberat badan bayilahir di
BPS Artiningsih Surabaya Simpulansemakin normal LILA
ibuhamilsemakindidapatkanberat badan bayilahir normal. diharapkanibuhamil
yang mempunyai LILA < 23,5 cm mampumeningkatkankonsumsinutrisi yang
lebihbaik.
15
BAB III
ANALISIS JURNAL
16
No Judul Metode Penelitian Sampel Variabel Hasil P
.
2. Hubungan Antara Penelitianinibersifat Pengambilan instrumen yang Hasil
LingkarLenganAta Case Control sample digunakanuntukvaria respondenha
s (LILA) (Retrospective), degantekhnik belindependen dan diperolehme
DenganBeratBayiL tempatpenelitian di Total sampling, variabeldependenme yang
ahirDi Wilayah Wilayah jumlah sample 61 ngunakanlembarcekl memilikiuku
Kerja Pusat KerjaPuskesmas Sei responden is yang (LILA) <23,
Kesehatan Langkai Kota digunakanyaituanalis (6,6%)
Masyarakat Sei BatamdaribulanAgus a chi-square. badan lahir
Langkai tus-September 2019, (6,6%). S
(Puskesmas) Kota populasipenelitianad memilikiLin
BatamTahun 2019 alahibu yang ≥23,5 cm
tercatattelahmelahirk melahirkanb
an di Wilayah 2500-4000 g
KerjaPuskesmas Sei
Langkai Kota Batam
pada bulanJuni 2019
17
No Judul Metode Penelitian Sampel Variabel Hasil P
.
pada satu saat. 23. Pengambilan s aknaan α = 0
ampel menggunak diterima.Pen
an tehnik Simple ara umur dan
Random Samplin ukuran lingk
g BBLR. Ibu
pada umur y
cenderung m
R. Dari pene
apkan tenaga
kan promosi
an pencegah
milan denga
ini dengan st
18
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Di Indonesia batas ambangLILA dengan resiko KEK adalah 23,5 cm,
hal ini berarti ibu hamil dengan resiko KEK diperkirakan akan melahirkan ba
yi BBLR. Bila bayi lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) akan me
mpunyai resiko kematian, gizi kurang, gangguan pertumbuhan, dan gangguan
perkembangan anak. Untuk mencegah resiko KEK pada ibu hamil sebelum ke
hamilan wanita usia subur sudah harus mempunyai gizi yang baik, misalnya d
engan LILA tidak kurang dari 23,5 cm. Apabila LILA ibu sebelum hamil kur
ang dari angka tersebut, sebaiknya kehamilan ditunda sehingga tidak beresiko
melahirkan BBLR.
Berat bayi yang dilahirkan dapat dipengaruhi oleh status gizi ibu baik
sebelum hamil maupun saat hamil. Status gizi ibu sebelum hamil juga cukup
berperan dalam pencapaian gizi ibu saat hamil. Status gizi ibu sebelum hamil
mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap kejadian BBLR. Ibu dengan st
atus gizi yang kurang sebelum hamil mempunyai resiko 4,27 kali untuk mela
hirkan bayi BBLR dibandingkan dengan ibu yang mempunyai status gizi baik
(normal).
B. Saran
Kami menyarankankepadaibuhamiluntukmenjaga status giziselama masa
kehamilan, karenamasih ada ibu yang memiliki status gizi kurang pada saat hamil
dilihat dari ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA). Berat bayi yang dilahirkan dapat
dipengaruhi oleh status gizi ibu baik sebelum hamil maupun saat hamil. Status giz
i ibu sebelum hamil juga cukup berperan dalam pencapaian gizi ibu saat hamil. St
atus gizi ibu sebelum hamil mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap kejadi
an BBLR.
19
DAFTAR PUSTAKA
Ariani, NPI, Eha, S. and Liana, DS, 2020. Hubungan antara Lingkar Lengan Atas
(LILA) dan konsumsi tablet besi selama kehamilan terhadap berat bada
n lahir bayi di wilayah kerja Puskesmas Uabau, Kabupaten Malaka tahu
n 2019. Intisari Sains Medis , 11 (2), hal.702-705.https://doi.org/10.155
62/ism.v11i2.657. Diakses pada November 2022.
Aryaneta, Y. and Silalahi, RD, 2021. HUBUNGAN ANTARA LINGKAR
LENGAN ATAS (LILA) DENGAN BERAT BAYI LAHIR DI
WILAYAH KERJA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT SEI
LANGKAI (PUSKESMAS) KOTA BATAM TAHUN 2019. Menara
Ilmu , 15 (2).https://doi.org/10.31869/mi.v15i2.2412. Diakses pada
November 2022.
Dinas Kesehatan Kota Batam.2019.
Direktorat Jendral Kesehatan Masyarakat.2019. Data dan informasi profil kesehat
an Indonesia.
Irmayanti. 2018. Hubungan status gizi ibu berdasarkan ukuran LILA dengan bayi
berat lahir.
Kemenkes RI. 2017. Kesehatan ibu dan anak.
Kesehatan, D. 2019. Profil kesehatan kota batam.
Kusparlina, EP. 2016. Hubungan Antara Umur Dan Status Gizi Ibu Berdasarkan
Ukuran Lingkar Lengan Atas Dengan Jenis BBLR. Jurnal Penelitian K
esehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1. http://forikes-
ejournal.com/ojs-2.4.6/index.php/SF/article/view/sf7104/5Diakses pada
November 2022.
Prawarni, AY, 2021. Hubungan Ukuran Lingkar Lengan Atas Ibu Hamil Dengan
Berat Badan Lahir Bayi Di Puskesmas Piyungan Tahun 2015-2020 (Di
sertasi Doktor, UII).https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/31882.
Diakses pada November 2022.
Puskesmas Sei Langkai.2020.
20
Silawati.2019. Pemberian tambahan dan susu terhadap penambahan berat badan p
ada ibu hamil KE (Kekurangan Energi Kronis).
Sutanto, A. V. 2018. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Yogyakarta:Pustaka
Ba.
21