Anda di halaman 1dari 12

p-ISSN2615-4315

JurnalSULUH e-ISSN2615-3289
V0l.2 No.1

DESAIN KORSI TERAS ANYAM BAMBU


Aspari, JatiWidagdo
SMP 1, Mayong, Jepara. ProgramStudiDesain Produk
Fakultas SainsdanTeknologiUNISNU
Jeparajati.widagdo33@gmail.com

Abstrak
Dispenser merupakan prabot mebel yang sering dijumpai
diberbagai tempat,Selain fungsi utamanya sebagai penyimpan
air minum, dispenser yang penulis buat telah didesain dan
dibuat sebagai benda estetis dalam suatu ruang.
Sebagai tempat menyimpan air minum dispenser yang
penulis buat . Hal ini bertujuan memberikan fungsi lain selain
fungsi utamanya..Berdasarkan hal tersebut, permaslahan yang
dikemukakan dalam hal ini adalah (1) Bagaimana membuat
desain dispenser, yang mampu mendukung aktivitas
manusia,(2) Bagaimana membuat dispenser dengan
Katakunci: memasukkan ornamen jepara sebagai unsur hias, yang mampu
Dispenser, menjadi daya tarik,
Ornamen Dipakainya ornamen Jepara bertujuan, agar para
Jepara. desainer mebel Indonesia hendaknya masih peduli dengan seni
dan budaya Nusantara, yaitu dengan mengaplikasikan produk
kerajinan kedalamnya, sehingga dapat menjadi media
sosialisasi serta apresiasi terhadap kebudayaan Indonesia.

Abstract
Dispenser is furniture furniture that is often found in
various places. Apart from its main function as a storage for
drinking water, the dispenser that the author has made has
been designed and made as an aesthetic object in a space.
As a place to store drinking water dispenser that the
author made. This aims to provide other functions besides its
main function. Based on this, the problems raised in this case
are (1) How to make a dispenser design, which is able to
support human activities, (2) How to make a dispenser by
including Jepara ornaments as decorative elements, which can
be an attraction,
The use of Jepara ornaments is intended, so that Indonesian
furniture designers should still care about the arts and culture of
Keywords: the archipelago, namely by applying handicraft products into
Dispenser, them, so that they can become a media of socialization and
Ornamen appreciation of Indonesian culture.
Jepara.

69
p-ISSN2615-4315
JurnalSULUH e-ISSN2615-3289
V0l.2 No.1

Pendahuluan depan rumah saja, dapat pula di samping

Membuat cantik teras rumah atau di belakang rumah. Jadi sebelum

dengan kursi teras bisa menjadikan nilai memutuskan dalam mengambil atau

lebih untuk keramah-tamahan dalam menentukan model kursi teras, anda

menyambut tamu yang bertandang mesti lebih mencermati manfaat dari kursi

kerumah. Tidak sedikit tamu yang datang itu, seperti kursi untuk menyambut tamu,

tidak untuk memilih masuk ke dalam atau kursi untuk bersantai bersama

rumah terlebih dahulu, lantaran keluarga.

terbatasnya waktu mereka. Jadi di sinilah Era modern seperti sekarang ini

nilai lebih dari kursi teras itu sendiri, yang perlu adanya desain-desain perabot yang

membuat tamu bisa duduk melepas bergaya sesuai dengan eranya, namun

lelahnya, meskipun mereka mempunyai tidak menutup kemungkinan, pengolahan

waktu yang terbatas. Kursi teras juga inspirasi itulah penulis mencoba

dapat memberikan kesan pertama pada mengangkat rumah / kandang kerbau

desain rumah secara keseluruhan. sebagai obyek penciptaan sebuah desain

Membuat cantik kursi teras adalah satu produk, dalam hal ini sebagai pemikiran

keharusan untuk orang-orang yang benar- pokok adalah pada purusan tembus

benar dapat mencermati penampilan bernagel dan bentuk konstruksi material

sebuah desain, desain yang sederhana yang berada pada rumah / kandang

tetapi menawan di rumah. Terlebih bila kerbau. Rumah kerbau banyak dijumpai

kursi teras ini digabungkan dengan di daerah pedesaan, umumnya

furnitur serta pernak-pernik perabotan cenderung menggunakan material kayu

seperti vas bunga atau yang lainya, berbentuk balok-balok besar sehingga

kecocokan dengan warna dinding serta dapat menunjukkan konstruksi yang

model teras akan dapat menjadi daya kokoh dan kuat. Untuk menciptakan

tarik sendiri. karya desain produk yang berkualitas,

Jika dipandang dari fungsinya, baik kualitas bentuk/model, konstruksi

kursi teras bukan sekedar diletakan di


70
p-ISSN2615-4315
JurnalSULUH e-ISSN2615-3289
V0l.2 No.1

dan juga perlu memikirkan hiasan yang termasuk kenyamanan, keamanan dan

akan ditampilkan pada sebuah desain keindahan (estetika).

produk tersebut agar terlihat menarik dan


LANDASAN TEORI
mempunyai nilai estetika yang tinggi
Rumah sebagai tempat
misalnya menggunakan ornament-
berkumpulnya anggota keluarga melepas
ornament yang ada di nusantara
lelah dan kejenuhan setelah kerja.
termasuk ornament geometris.
Kondisi seperti ini rumah menjadi pilihan
Dalam perkembanganya sebuah
untuk beristirahat ataupun hanya sekedar
produk kerajinan tidak dapat terlepas dari
relaksasi. Kondisi demikian juga dapat
unsur-unsur seni pada umumnya.
diperoleh di area sekitar rumah, kebun,
Keindahan dan keserasian pada sebuah
teras atau ruang keluarga agar
produk kursi amatlah penting walaupun
mendapatkan kenyamanan dengan
hanya sebagai unsur penunjang saja,
fasilitas produk mebel.
sentuhan-sentuhan estetis ornamen
Kursi teras merupakan fasilitas
geometris pada produk kursi teras ini
duduk untuk relaksasi di ruang teras,
sangat mempengaruhi daya beli
pada perkembangannya bentuk kursi
konsumen dalam pemasarannya dan
teras semakin banyak macamnya
sekaligus dapat menambah nilai finansial
disesuaikan dengan kebutuhan dan
dari kursi tersebut, sekuat apapun
selara konsumen. Modernisasi serta
konstruksinya, sebagus apapun
kenyamanan yang tinggi sangat
bahannya jika tidak memiliki unsur
diperlukan dalam menciptakan tempat
keindahan pada ornamennya maka tidak
duduk guna menunjang fasilitas duduk
akan diminati oleh para konsumennya
masyarakat.
sehingga akan dapat mengurangi daya
Dalam hal ini kreatifitas serta
beli. Pada intinya sebuah karya produk
inovasi diperlukan, untuk menciptakan
kursi, aspek fungsi menempati porsi yang
produk mebel yang mampu memberikan
utama namun nilai ergonomis yang
kemudahan serta memenuhi tuntutan
lainnya juga tidak boleh ditinggalkan
gaya hidup, inovasi bentuk, penggunaan
71
p-ISSN2615-4315
JurnalSULUH e-ISSN2615-3289
V0l.2 No.1

material yang tepat, kontruksi serta sebelum bekerja. Gambaran tersebut

finishing berperan penting demi dapat berupa sketsa atau gambaran yang

menunjang terciptanya desain. telah terukur skala. Dalam sejarah, arti

Desain yang akan ditampilkan kata desain berkembang luas maknanya

saat ini perlu adanya pemikiran-pemikiran menjadi tidak sekedar merancang atau

untuk mengkolaborasikan dengan desain membuat karya seni patung atau lukis

bentuk lain baik dilihat dari stuktur bentuk, saja melainkan menjadi segala kegiatan

unsur hias maupun kontruksi, sehingga perancangan produk pakai untuk

terjadi pengolahan inspirasi untuk keperluan rumah tangga sehari-hari

menciptakan karya desain yang seperti alat dapur, alat elektronik, tekstil,

berkualitas. Dari pengolahan inspirasi pakaian, hingga berbagai keperluan

itulah penulis mencoba mengangkat manusia lainnya misalnya otomotif,

rumah / kandang kerbau sebagai obyek pesawat, produk pertanian dan salah

penciptaan sebuah desain produk, dalam satunya furniture. ( Bagus A. Sriwarno,

hal ini sebagai pemikiran pokokadalah 1998 : 24 )

pada purusan tembus bernagel dan Tinjauan Umum Kursi

bentuk konstruksi material yang berada Dalam kajian sumber ini tentang

pada rumah / kandang kerbau. Bentuk fasilitas duduk salah satunya kursi,hal

kuntruksi purusan tembus bernagel inilah ini sebagai aspek fungsi dalam karya

yang menjadi inspirasi penulis untuk tersebut. Sebelum membahas kursi,

membuat kontruksi pada kursi teras yang membahas terlebih dahulu sejarah kursi.

penulis buat. Sepanjang sejarah posisi duduk selalu

Tinjauan Umum Desain berbeda dari satu periode ke periode

Desain merupakan kata serapan lain, dari satu kebudayaan ke yang lain.

dari istilah asing disegno yaitu gambaran ( Stokke, 1997 ). Kurang lebih 4000

atau rancangan yang dihasilkan oleh tahun sebelum masehi, Pharaoh sang

seniman patung dan seniman lukis penguasa mesir adalah orang pertama

72
p-ISSN2615-4315
JurnalSULUH e-ISSN2615-3289
V0l.2 No.1

kali duduk di kursi menjadi simbol berasal dari bahasa arab, kata kursi

kekuatan dan kekuasaan. berasal dari kursiyyun (tempat duduk).

Pada abad ke 15 gerakan Arti tersebut berkembang menjadi tempat

Renaisans lahir di Eropa, pada saat itu duduk yang berkaki dan bersandaran

kursi hanya di gunakan untuk raja-raja (kamus besar bahasa Indonesia, 1994).

atau kaum penguasa. Sedangkan di Sedangkan kursi sendiri

Indonesia sendiri sejarah duduk tidak mempunyai banyak jenis dan ragamnya.

lepas dari bagaimana cara masyarakat Ada kursi tamu, kursi makan, kursi

jaman dahulu duduk. Duduk dengan goyang, kursi dapur, kursi taman, kursi

posisi tubuh tegak tanpa sandaran, kaki teras dan lain-lain. Menurut bahan

bebas terjuntai atau dilipat seperti bersila. dudukannya kursi dibagi menjadi dua

(Bagus A. Sriwarno, 1998 : 24). yaitu kursi menggunakan dudukan busa

Kursi merupakan suatu produk dan kursi menggunakan dudukan tanpa

yang tidak asing setiap tempat tinggal dan busa (Sarmi Ranti, 1998 : 30). Kursi

umum selalu terdengar produk ini dan dengan dudukan busa biasanya

hampir setiap manusia menggunakan diletakkan untuk kursi yang ada di dalam

produk ini dalam beraktifitas mulai dari ruangan, kecuali kursi dapur. Dalam kursi

yang tua sampai yang muda kursi dapur tidak digunakan busa dikarenakan

merupakan produk yang sangat penting. busa adalah bahan yang mudah terbakar

Untuk itu dalam memilih produk ini harus dan mudah menyerap air, sedangkan

memperhatikan kebutuhan dalam kursi yang tidak menggunakan dudukan

penggunaan. (Eddy S. Marizar, 2005 : busa biasanya diletakkan di luar ruangan.

19). Bahan dudukan kursi yang tidak

Kursi ialah tempat duduk berkaki menggunakan busa biasanya dibuat

dan bersandaran (Anton M.Mulyana, menggunakan bahan alami seperti kayu,

1999: 545). rotan, karet, serat alami namun juga

Menurut Ahmad Ramali dalam plasik. Dalam hal ini, hanya akan

Glosarium istilah ilmiah bahasa Indonesia membahas tentang kursi teras kerbau.

73
p-ISSN2615-4315
JurnalSULUH e-ISSN2615-3289
V0l.2 No.1

Tujuan fasilitas duduk adalah Sudut ini dibentuk oleh bidang alas

menyangga tubuh manusia sehingga duduk terhadap permukaan lantai.

kestabilan postur tubuh dapat terjaga Fungsi sudut alas duduk ini adalah

dengan baik. Dengan demikian, di memperbesar bidang tekan dan

dapatkan rasa nyaman untuk beberapa sentuh antara permukaan sandaran

waktu lamanya dan secara psikis dengan punggung.

merasakan kepuasan. ( Pheasant 1988 ). Tinjauan Umum Kursi

Sebagai titik tolak dalam mendesain Kursi merupakan sebuah perabot

sebuah kursi teras sebagai beikut: yang umumnya di pakai oleh seseorang

a. Tinggi Alas Duduk untuk duduk, biasanya sering digunakan

Jarak yang di dapat dari lantai ke arah oleh seorang untuk bersantai atau

permukaan alas duduk. istirahat.

b. Kedalaman Alas Duduk Duduk merupakan suatu

Jarak ini diukur dari ujung alas duduk kebutuhan aktivitas diri manusia.

sampai ke belakang menyentuh Fenomena duduk telah berubah dari

sandaran punggung. sekedar aktivitas istirahat dan melepas

c. Sandaran Duduk lelah menjadi penunjang aktivitas kerja.

Untuk menahan beban anggota tubuh Mengakibatkan ketergantungan

bagian atas. bekerja sambil duduk menjadi besar,

d. Lebar Alas Duduk sebuah fasilitas duduk harus dapat

Pada prinsipnya tulang duduk dapat mengakomodasi kebutuhan fisik dan

tersangga dengan baik oleh alas psikis pemakaian untuk rentang waktu

duduk. yang cukup lama.

e. Sudut Sandaran Adanya pemecahan masalah

Agar beban terdistribusi secara merata, bagaimana pemakaian dapat merasakan

sandaran perlu dibuat sedikit condong kenyamanan pada saat duduk. Di sisi lain

ke belakang. sandaran harus juga mengurangi

f. Sudut Alas Duduk kelelahan yang dapat menyebabkan

74
p-ISSN2615-4315
JurnalSULUH e-ISSN2615-3289
V0l.2 No.1

terjadinya kelainan permanen pada fisik gerakan anggota badan untuk

manusia, seperti cacat tubuh, memberi kesempatan darah mengalir

terhambatnya sirkulasi darah, terjepitnya lancar.

sistem saraf, dan luka ringan yang terjadi c. Pemakai memperoleh kemudahan

akibat terjepit atau terantuk pada bagian dalam bekerja untuk rentang waktu

kursu tertentu. Untuk itu diperlukan yang relatif lama.

syarat-syarat tertentu dalam mendesain d. Postur tulang belakang mempunyai

aspek fundamental kenyamanan menurut pola tegak dan terhindar dari bentuk

sistem biomekanika tubuh manusia. bungkuk.

Dengan aturan tersebut diharapkan Ada kalanya rasa nyaman tidak

pemakai dapat menciptakan dengan harus di dapatkan dengan cara mengikuti

sendirinya suatu sikap duduk yang sehat kaidah duduk yang baku melalui ukuran-

berdasarkan kaidah ergonomi. Yang perlu ukuran tertentu.

di ingat sikap duduk yang baik adalah Tinjauan Umum Kursi Teras.

sikap yang membiarkan tulang punggung Kursi merupakan perkakas rumah

mencari sendiri bentuknya secara alami tangga yang digunakan sebagai tempat

pada posisi tegak. duduk yang berkaki, memiliki sandaran

Pada dasarnya desain fasilitas tangan ada pula yang tidak, dan memiliki

duduk yang baik adalah desain yang sandaran punggung. Ada banyak

dapat menciptakan tempat duduk yang bermacam-macam nama dari kursi

sehat dengan mempertimbangkan kondisi tergantung dari bentuk dan fungsinya

sebagai berikut: tersendiri.

a. Kelelahan yang tercipta karena Kursi teras adalah kursi yang diletakkan

adanya aktivitas sebelum duduk pada ruang teras, biasanya digunakan oleh pemilik

menjadi berkurang. rumah untuk bersantai menikmati pemandangan

b. Sistem saraf dan peredaran darah kebun dan biasanya juga di gunakan untuk

dapat berjalan dengan baik dan menunggu tamu sebalum masuk ke ruang tamu.

secara berkala perlu menggerak-

75
p-ISSN2615-4315
JurnalSULUH e-ISSN2615-3289
V0l.2 No.1

kursi teras pertama kali ditemukan c. Anyaman sasak kepang

di China dan India serta juga dalam gaya d. Anyaman kepang walik

Assyiria dan Mesir adalah gaya yang e. Anyaman iris tempe

paling banyak dicari. (Franz sales Mayer, f. Anyaman kembang cengkeh

1957 : 235) g. Anyaman kembang jeruk

1. Tinjauan Motif Anyam Bambu Mereng h. Anyaman rereng mata walik

i. Anyaman truntum enam


Mendengar sebutan tentang
j. Anyaman kembang seruni, dan lain
anyaman bambu pikiran kita pasti tertuju
lain.
pada alam pedesaan, dimana semua jenis
Disini penulis mengambil salah
pohon bambu dapat tumbuh subur di
satu dari sekian jenis anyaman diatas
sana.Bambu adalah merupakan tanaman
yaitu jenis anyaman warg atau tunggal
jenis rumput-rumputan dengan rongga
mereng sebagai hiasan pada sebuah
dan ruas di batangnya, memiliki banyak
produk kursi teras. Terkait dengan “
jenis. Di dunia ini bambu merupakan
PenciptaanKursi Teras Kerbau Dengan
salah satu tanaman dengan pertumbuhan
Aplikasi Ornamen Geometris“
paling cepat.Nama lain dari bambu adalah
berornamenanyaman bambu
buluh, aur atau lebih dikenal dengan
warg/tunggal merengdengan berbilah
sebutan pring (Jawa).
satuartinyaanyaman yang dibuat
Bambu merupakan bahan utama
merengmenggunakan bilah satu. Bentuk
untuk pembuatan berbagai bentuk dan
ornament/hiasan anyaman pada produk
jenis anyaman. Pada masyarakat
kursi teras kerbau, dibuat dimaksudkan
pedesaan anyaman bambu biasanya
untuk :
digunakan untuk pembuatandinding
a. Menambah nilai estetis/keindahan
rumah yang biasa dinamakan gedhek dan
suatu produk agar lebih menarik
benda benda pakai lainnya.Macam dan
b. Menambah nilai jual suatu produk
jenis anyamandiantaranya:
dalam pemasaran
a. Anyaman warg/tunggal

b. Anyaman tapak jalak


76
p-ISSN2615-4315
JurnalSULUH e-ISSN2615-3289
V0l.2 No.1

c. Apresiasiatif terhadap kasanah kesehatan, dan efisiensi pada saat

ornament nusantara(Anton gerbono, manusia melakukan aktifitas duduk.

abbas siregar djarijah, 2019: 16) Untuk itu penting sekali dalam

Ergonomi perancangan mempertimbangkan segala

Ergonomi adalah sebuah studi unsur yang dimiliki oleh tubuh manusia

tentang aspek-aspek manusia dalam sebelum fasilitas tersebut di desain.

ligkungan kerjanya yang ditinjau secara Dalam merancang fasilitas duduk faktor

anatomi, fisiologi, psikologi, rekayasa, terpenting adalah ukuran fiisik pengguna.

manajemen dan desain. Ergonomi berasal Dalam ergonomi istilah 50 %-tile

dari bahasa latin yaitu ergo “ kerja “ dan “ menyatakan ukuran rata-rata populasi

nomos “ hukum alam “ ( Bridger, 1995 ). pengguna. Aspek paling utama dalam

Ergonomi merupakan studi desain fasilitas duduk adalah lebar alas

tentang manusia, fasilitas kerja, dan duduk, kedalam alas duduk, dan tinggi

lingkungannya yang saling berinterasi alas duduk.

dengan tujuan utama, yaitu menyesuaikan Standarisasi memiliki arti

suasana kerja dengan manusiannya, sebagaimana disimpulkan oleh suharso:

menurut Grandjean (1980). Standarisasi produk adalah ukuran

Inti Ergonomi adalah kesesuaian produk berdasarkan norma-norma yang

antara karakter pekerjaan dengan ada. norma adalah aturan ukuran atau

karakter manusia, oleh karena erat kaidah yang dipakai sebagai tolak ukur

kaitannya dengan permasalahan aktivitas menentukan sesuatu (2005: 228).

manusia, ilmu ergonomi banyak sekali di Standarisasi dalam pembuatan

terapkan oleh para ahli pada bidang- suatu produk sangatlah penting untuk

bidang anatomi, fisika, fisioterapi, dan mencapai sasaran kebutuhan ruang,

teknik industri dan desain produk. produk maupun pemakaiannya, sehingga

Bagi perancangan kursi ilmu tujuan pembuatan produk sebagai

ergonomi banyak terlibat untuk mengukur penunjang aktivitas benar-benar berfungsi

masalah kenyamanan, keamanan, dengan baik. Untuk mencapai

77
p-ISSN2615-4315
JurnalSULUH e-ISSN2615-3289
V0l.2 No.1

standarisasi produk harus disesuaikan pemecahan masalah. Berikut sketsa-

dengan proporsi dan anataomi manusia sketsa desain alternatif pemecahan

supaya nyaman, serasi dengan masalah.

fungsional (M. Gani, 1993:64). Berdasarkan sketsa-sketsa

Sedankan setandari kursi teras alternatif dengan melalui pertimbangan

berdasarkan ukurannya ialaah Panjang: hasil analisa desain baik dari jenis bahan,

57 Cm, Lebar: 67 Cm, Tinggi:72 Cm, bentuk, ukuran, fungsi, kontruksi dan

Tinggi dudukan: 52 Cm, Kemirinan finishing yang digunakan penulis

dudukan: 92 Drajat. mengambil desain kursi terpilih dan

Sketsa Awal desain meja terpilih ,sebagai desain yang

Sketsa awal merupakan tahap terwujut.

awal dalam memvisualisasikan gagasan- Gambar Kerja.

gagasan awal desain yang dituangkan Gambar kerja berfungsi sebagai

dalam bentuk gambar sebagai acuan dalam membuat komponen pada

pengejawantahan gagasan/ide yang pengerjaan produk di bengkel kerja. Pada

mampu menjadi pemecahan masalah gambar ini dicantumkan secara lengkap

yang ada dilapangan. Sketsa diperoleh seluruh keterangan obyektif berupa notasi

berdasarkan analisa studi lapangan dan atau lambang-lambang yang sesuai

studi literatur yang kemudian ditarik dengan aturan dan standar gambar

kesimpulan sebagai dasar penciptaan teknik. Fungsi gambar teknik dalam

produk perancangan produk antara lain

Pengembangan sketsa desain :Membantu pelaksana dalam

sangat penting dalam upaya memperoleh produksi,Sebagai bahasa gambar yang

desain yang diinginkan dan sesuai mudah dimengerti,Menghindari salah satu

dengan permasalahan tersebut. pengertian antar desainer dan

Berdasarkan pengambangan sketsa- pelaksana,Meningkatkan ketepatan atau

sketsa tersebut yang nantinya menjadi akurasi dalam ukuran dan proporsi.

seketsa terpilih sebagai solusi

78
p-ISSN2615-4315
JurnalSULUH e-ISSN2615-3289
V0l.2 No.1

Gambar proyeksi menyajikan

gambar suatu objek dengan skala yang

tepat, ukuran yang terdapat pada bidang

proyeksi adalah ukuran yang terlihat

dalam kenyataannya. Untuk itu penulis

menggunakan Proyeksi Ortogonal dan

Proyeksi Perspektif

Proyeksi Ortogonal digunakan

untuk menyajikan gambar berupa tampak

depan, tampak samping, tampak atas,

tampak potongan serta gambar-gambar

detail sedangkan Proyeksi Perspektif

digunakan untuk menyajikan gambar

supaya dapat terlihat seperti pandangan

kenyataannya. Berikut adalah gambar

kerja meja dan kursi teras:

79
p-ISSN2615-4315
JurnalSULUH e-ISSN2615-3289
V0l.2 No.1

masarakat urban lebih mementingkan kita dapatkan dengan mendapatkan tugas

fungsi dari pada bentuk sehinga bentuk mendesain kursi teras kerbau.

yang sama dan itu-itu saja bahkan DAFTAR PUSTAKA

cenderung seragam tidak akan mampu


Adi Prasetyo Wibowo, ( 2007 ), Serial
memunculkan Rumah Teras.
Anton gerbono, abbas siregar djarijah,(
2019), Aneka Anyaman Bambu,
Kanisius Jogjakarta.
Bagus A. Sriwarno, ( 1998 ). Pengantar
Studi Perancangan Fasilitas Duduk,
ITB.
Gie, The Liang. ( 1999 ). Filsafat Seni,
Pusat Belajar Ilmu Berguna ( PUBIB
) Yogyakarta.
Gustami.SP. ( 1991 ), Perkembangan
Mutakhir Seni Kriya di Yogyakarta.
STSRI ( ASRI ), Yogyakarta.
Gustami. ( 1980 ). Numilan Seni Ornamen
PENUTUP Indonesia. STSRI Yogyakarta.
Marizar, Eddy S,. Designing Furniture, “
A. Kesimpulan Tehnik Merancang Mebel Kreatif “,
Yogyakarta: Media Pressindo,
2005.
Desain sebuah perabot yang Mulyono, Anton M. ( 1990 ). Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Balai Pustaka.
nantinya dipakai untuk semua kalangan Jakarta.
Ranti, Sharmi. ( 1998 ). Ruang Duduk,
harus memperhatikan fungsi, kontruksi, Seni Interior, Pustaka Seni
Harapan, Jakarta.
keindahan, proporsi dan ergonomi. Kursi Sunaryo, Agus.( 1997 ). Reka Oles Mebel
Kayu. PIKA Kanisius. Semarang
teras kerbau dengan motif geometri dapat Sutarya, Konstruksi Mebel Ukir dan Pintu
Rumah, ATIKA, Jepara, 1993,
memberikan pengetahuan kepada Aplikasi Ragam Hias Masjid
Mantingan Pada Jam Duduk dan
pengguna untuk mengetahui ornamen Hiasan Dinding, ISI, Yogyakarta,
1991
nusantara. S.p, Soedarso. ( 1987 ). Tinjauan Seni,
Saku Dayar Sana, Yogyakarta.
Selama mengikuti mata kuliah

desain produk I selama ini cukup banyak

manfaat dan pengalaman berharga.

Dimana kita tidak hanya mengalami dan

mempelajari teorinya saja, tetapi juga kita

bisa mempraktekkan langsung ilmu yang

80

Anda mungkin juga menyukai