Anda di halaman 1dari 11

“Desain Material Bambu sebagai

Partisi Rumah Tinggal”

Fiska Mashita

NIM : 2014110014

Desain Interior – S1

Sekolah Tinggi Desain Interstudi

Jalan No.2 Jalan Kapten Tendean Kelurahan Pela Mampang, Mampang Prapatan

Jakarta Selatan 12720


1. Pengertian Desain Interior (Perancangan Interior)

D.K. Ching (1995), Desain interior adalah merencanakan, menata, dan


merancang ruang – ruang interior dalam bangunan, yang berfungsi untuk memenuhi
kebutuhan dasar akan sarana untuk bernaung dan berlindung, menentukan sekaligus
mengatur aktivitas, memelihara aspirasi dan mengekspresikan ide, tindakan serta
penampilan, perasaan, dan kepribadian.
Perancangan interior adalah salah satu cabang dari ilmu rancang bangun atau
arsitektur yang perkembangannya cukup pesat di Indonesia. Ini terjadi seiring dengan
berkembangnya kebutuhan, keinginan, dan gaya hidup manusia akan sebuah fungsi
ruang sebagai wadah untuk beraktivitas
Dalam mempelajari desain interior diperlukan penguasaan sejumlah
pengetahuan yang berkait dengan aspek kebutuhan manusia didalam ruang sebagai
makluk individual maupun sosial. Pengetahuan yang dimaksud mencakup : sejarah
desain, psikologi, sosiologi, ergonomi, konstruksi bangunan, fisika teknik, metodologi
dan estetika. Selain pemahaman terhadap pengetahuan yang mendukung diperlukan
juga penguasaan keterampilan dalam proses perancangan desain interior antara lain
kemampuan membuat program, kemampuan membuat presentasi desain, kemampuan
komunikasi dan sebagainya.

2. Bidang Kerja Desain Interior (Perancangan Interior)

Perancangan interior adalah sebuah ilmu yang tidak dapat dibatasi lingkupnya,
sangat terkait dengan ilmu konstruksi, arsitektur, seni rupa, seni kriya/kerajinan. Ilmu
ini juga terkait dengan teknologi pengondisian ruangan, pemanas dan pendingin
ruangan, ventilasi, pencahayaan, air dan perlengkapan drainase, serta desain produk.

Bidang kajian program studi interior meliputi :

 Bidang perancangan fasilitas tidak bergerak : fasilitas pendidikan, fasilitas


komersial, fasilitas rekreasi, eksibisi, terminal dan hunian. Fasilitas bergerak
antara lain : sarana transportasi bus, kapal laut, kereta api.
 Bidang keahlian furniture, teknologi dan ilmu bahan
3. Pengertian Judul
1. Judul
“Desain Material Bambu sebagai Partisi Rumah Tinggal”
2. Arti Judul
1. Desain
Menurut Nurhayati (2004: 78), Desain merupakan suatu proses pengorganisasian unsur
garis, bentuk ukuran, warna, tekstur, bunyi, cahaya, aroma dan unsur-unsur desain
lainnya, sehingga tercipta suatu hasil karya tertentu.
2. Material
Material adalah sebuah masukan dalam produksi. Material seringkali adalah bahan
mentah - yang belum diproses, tetapi kadang kala telah diproses sebelum digunakan
untuk proses produksi lebih lanjut.
3. Bambu
Bambu adalah tanaman jenis rumput-rumputan dengan rongga dan ruas di batangnya.
Bambu memiliki banyak tipe. Nama lain dari bambu adalah buluh, aur, dan eru. Di dunia
ini bambu merupakan salah satu tanaman dengan pertumbuhan paling cepat. Karena
memiliki sistem rhizoma-dependen unik, dalam sehari bambu dapat tumbuh sepanjang
60 cm (24 Inchi) bahkan lebih, tergantung pada kondisi tanah dan klimatologi tempat ia
ditanam.
4. Partisi
Partisi/par·ti·si/ n dinding pemisah; sekat. Sekat dan partisi memang memiliki
persamaan, yakni sama-sama berperan sebagai pembentuk dan pembatas ruang.
Walaupun membatasi, sekat dan partisi tetap membuat ruang menyatu karena partisi
biasanya merupakan batas tidak permanen.
5. Rumah tinggal
Dalam arti umum, rumah adalah salah satu bangunan yang dijadikan tempat
tinggal selama jangka waktu tertentu. Dalam arti khusus, rumah mengacu pada konsep-
konsep sosial-kemasyarakatan yang terjalin di dalam bangunan tempat tinggal,
seperti keluarga, hidup, makan, tidur, beraktivitas, dan lain-lain.

Dari beberapa pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa judul penulisan
“Desain Material Bambu sebagai Partisi Rumah Tinggal” dapat diartikan sebagai ide
rancangan dari suatu material bambu yang diolah menjadi partisi untuk memenuhi
kebutuhan rumah tinggal.
4. Isi

4.1 Latar belakang


Tanaman rumpun bambu (Bambusoideae) telah mengisi kehidupan sehari-hari
masyarakat Indonesia sejak zaman nenek moyang. Bambu tumbuh subur di beberapa
wilayah Indonesia, dua diantaranya Jawa Barat dan Bali. Rebung atau bambu muda
telah menjadi santapan sehari-hari sebagian masyarakat Indonesia. Selongsong
bambu dapat dimanfaatkan sebagai wadah untuk memasak nasi, lontong, dan macam-
macam kue. Perkakas rumah tangga banyak pula yang terbuat dari anyaman bambu,
contohnya tampah, keranjang, wadah-wadah penyimpanan, dan kukusan. Di pihak
lain, kursi, meja, dan dipan bambu tentu sudah menjadi furnitur yan gfamilier bagi
masyarakat Indonesia.
Di Bali, bambu berperan penting dalam kegiatan sehari-hari, dalam berkerja,
bermain, acara seni, sampai acara keagamaan. Sebuah manuskrip kuno berupa
lembaran daun lontar dari tahun 1100 memuat tulisan mengenai metode konstruksi
bambu
Seiring dengan munculnya tren-tren secondary skin, kisi-kisi, sekat/dinding
partisi, bambu perlahan-lahan kembali diminati karena tampilannya alami, mudah
diperoleh, dan murah. Bambu tidak lagi melulu berkesan tradisional dan
konvensional. Oleh arsitek-arsitek ternama Indonesia, bambu telah diolah sehingga
tampil modern. Entah berupa batang bambu, lempengan bilah-bilah bambu,
selongsong, atau anyaman, bambu kini hadir menghiasi rumah-rumah modern,
menawarkan keindahan sekaligus keramahan lingkungan.

4.2 Tujuan
Menggali potensi bambu lebih mendalam, karena dari 1500 jenis bambu di
dunia, 170 di antaranya berasal dari Indonesia. Sejak dulu, bambu sudah menjadi
bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia, baik sebagai bahan membuat perangkat
rumah tangga maupun bahan bangunan.

Sebagai bahan bangunan, bambu sempat menjadi material primadona untuk


rumah tinggal, khususnya di Jawa Barat. Namun ketika semen dan bata banyak
dipakai orang, masyarakat mulai berpaling dari bambu. Maka dari itu, penulis ingin
memopulerkan kembali bambu dengan wajah modern yang berpadu dengan
teknologi terkini, meski yang berciri tradisional tetap dicintai.
4.3 Keunggulan
4.3.1 Keunggulan bambu
1. Bambu mudah ditanam dan tidak memerlukan pemeliharaan secara khusus.
Untuk melakukan budidaya bambu, tidak diperlukan investasi yang besar,
setelah tanaman sudah mantap, hasilnya dapat diperoleh secara menerus tanpa
menanam lagi. Budidaya bambu dapat dilakukan sembarang orang, dengan
peralatan sederhana dan tidak memerlukan bekal pengetahuan yang tinggi.
2. Tanaman bambu mempunyai ketahanan yang luar biasa. Rumpun bambu yang
telah dibakar, masih dapat tumbuh lagi, bahkan pada saat Hiroshima dijatuhi
bom atom sampai rata dengan tanah, bambu adalah satu-satunya jenis tanaman
yang masih dapat bertahan hidup.

4.3.2 Keunggulan Material Bambu sebagai Partisi Rumah Tinggal


1. Kisi-kisi, sekat/dinding partisi, bambu perlahan-lahan kembali diminati karena
tampilannya alami, mudah diperoleh, dan murah. Bambu tidak lagi melulu
berkesan tradisional dan konvensional. Oleh arsitek-arsitek ternama Indonesia,
bambu telah diolah sehingga tampil modern. Entah berupa batang bambu,
lempengan bilah-bilah bambu, selongsong, atau anyaman, bambu kini hadir
menghiasi rumah-rumah modern, menawarkan keindahan sekaligus
keramahan lingkungan.
2. Peluang bambu sebagai pengganti kayu
Perkembangan jumlah penduduk mengakibatkan naiknya kebutuhan
perumahan, yang juga berarti meningkatnya kebutuhan kayu, apalagi kalau
dilihat bahwa kayu dalam bentuk kayu lapis juga dipakai sebagai sumber
devisa negara. Kebutuhan kayu yang berlebihan akan dapat mangakibatkan
penebangan kayu hutan dalam jumlah banyak dan membahayakan kelestarian
hutan. Untuk kelestarian hutan, kiranya perlu dicari bahan bangunan lain
sebagai pengganti kayu hutan.

4.4 Hambatan
4.4.1 Hambatan bambu
1. Kekuatan sambungan bambu yang pada umumnya sangat rendah karena
perangkaian batang-batang struktur bambu sering kali dilakukan secara
konvensional memakai paku, pasak, atau tali ijuk. Pada perangkaian batang-
batang struktur dari bambu yang dilakukan dengan paku atau pasak, maka
serat yang sejajar dengan kekuatan geser yang rendah menjadikan bambu
mudah pecah karena paku atau pasak.
2. Kelangkaan buku petunjuk perancangan atau standar berkaitan dengan
bangunan yang terbuat dari bambu.
3. Sifat bambu yang mudah terbakar. Sekalipun ada cara-cara untuk menjadikan
bambu tahan terhadap api, namun biaya yang dikeluarkan relatif cukup
mahal.
4. Bersifat sosial berkaitan dengan opini masyarakat yang sering
menghubungkan bambu dengan kemiskinan, sehingga orang segan tinggal di
rumah bambu karena takut dianggap miskin.

4.5 Spesifikasi Karya


Arti dan fungsi, batas ruang tak harus berbentuk solid atau masif layaknya
dinding yang biasa kita temui sebagai pembatas ruang. Lain dengan dinding yang
merupakan batas ruang permanen yang sudah direncana sejak awal, sekat dan partisi
merupakan salah satu cara untuk membentuk ruang yang tidak direncanakan
sebelumnya.
Pembentuk atau pembatas ruang, bentuk dan batas ruang dapat diciptakan
melalui banyak cara, salah satunya dengan membagi dan membatasi area yang
dikehendaki. Konsep open plan merupakan konsep yang memberikan banyak
kemungkinan untuk menciptakan ruang-ruang baru, misalnya dengan menambahkan
sekat dan partisi. Kehadiran sekat dan partisi dalam sebuah ruang plong yang lapang
memungkinkan kita membuat ruang lain atau membaginya menjadi beberapa area
terpisah dengan fungsi kegiatan yang berbeda.
Batas atau teritori wilayah sebuah ruang lazimnya tercipta dari bidang yang
membatasi keempat sisinya. Bidang ini membatasi dan menutup ruang dari lantai
hingga atap. Biasanya, bidang pembatas –dalam hal ini dinding- menyatu dengan
struktur bangunan, memiliki fondasi, dan menjadi area penahan beban atap bangunan
atau lantai di atasnya. Poin-poin di atas merupakan perbedaan paling mencolo antara
dinding dengan sekat dan partisi.
Serat bambu yang
dianyam dapat
menjadi pelapus
permukaan partisi
model sketsel.

Penggunaan bambu kian digemari, sebab bahan yang satu ini memberikan
kesan hangat dan alami ketika diletakkan dalam sebuah ruang. Teknik aplikasi
bambu sebagai sekat dan partisi dapat dilakukan dengan mengolahnya menjadi
lembaran yg ditempelkan pada rangka tertentu. Atau, gunakan saja bambu secara
utuh, susun sebagai bidang batas. Jangan lupa berikan proteksi agar bambu tidak
mudah lapuk.

4.6 Pangsa Pasar (target)


1. Pemilik rumah tradisional
2. Pemilik rumah modern
3. Pemilik rumah ramah lingkungan (eco-green)
4. Pemilik saung-saung (gazebo-gazebo)
5. Pemilik rumah tropis
6. Pemilik bengkel kerja bambu
7. Pemilik sekolah alam

4.7 Teknis Operasional


Dinding Partisi Bambu
1. Umum
1.1. Ketentuan Umum
Sebelum pekerjaan pembuatan dan pemasangan dinding partisi dilakukan, maka :
a. Pemborong wajib mengadakan pemeriksaan pengukuran dilapangan agar tahu
ukuran dinding partisi/kosen yang dilapangan.
b. Perkiraan RAB
1.2. Lingkup Pekerjaan

a. Meliputi penyediaan bambu, frame partisi, penyiapan bidang yang akan


dipasangi bahan, finishing politur untuk bambu, serta pemasangannya pada
tempat-tempat yang sesuai dengan gambar rencana.
b. Spek teknis
Pelaksanaan Pengerjaan Interior di Lapangan

4.8 Spesifikasi harga


Spesifikasi harga yang ditawarkan untuk kamar anak seperti gambar di atas sekitar
Rp 1.005.000/m2,- dengan perincian sebagai berikut:
1. 1 Set : Rp 850.000,-
1. Jasa pemasangan : Rp Rp.155.000/m2

4.9 Simpulan dan Saran

4.9.1 Simpulan
Walaupun bambu telah lekat dengan kehidupan kita sejak ratusan tahun yang
lalu, baru sedikit bangunan modern yang berani menggunakan bambu. Padahal
bambu jauh lebih murah dibandingkan bahan bangunan lain. Kenali material ini agar
potensinya dapat dimanfaatkan secara alami) Seiring dengan munculnya tren-tren
secondary skin, kisi-kisi, sekat/dinding partisi, bambu perlahan-lahan kembali
diminati karena tampilannya alami, mudah diperoleh, dan murah.

4.9.2 Saran
Sebaiknya Desainer Interior banyak menerapkan bambu sebagai elemen
interior, mengingat bambu mendukung konsep desain ramah lingkungan dan desain
berkelanjutan. Bambu tidak lagi melulu berkesan tradisional dan konvensional.
Bambu kini dapat hadir menghiasi rumah-rumah modern, menawarkan keindahan
sekaligus keramahan lingkungan.
Daftar Pustaka

1. https://id.wikipedia.org/wiki/Bambu
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Bahan
3. http://kbbi.web.id/partisi
4. https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah
5. 33 Inspirasi Desain Rumah Tinggal By Coirul Amin
6. Professional Practice for Interior Designers By Christine M. Piotrowski
7. Indian Standard 6874 (1973), Methods of Tests for Round Bamboos
8. Prof. Ir. W. Huisman & Prof. Ir. PC, Kreijger (1981), Bamboo in Building
Strutures
9. Seri Rumah Ide, Imelda Akmal Architectural Writer Studio, Sekat dan Partisi
10. Seri Rumah Ide, Imelda Akmal Architectural Writer Studio, Bambu Untuk
Rumah Modern

Anda mungkin juga menyukai