Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KONSEP DAN GAYA INTERIOR ‘RUSTIC’

DISUSUN OLEH :
NAMA : PAULA DJONIER
KELAS : II OTKP 2
MATA PELAJARAN : SARANA PRASARANA

SMK NEGERI 1 KOTA SORONG

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala karunia nikmat-Nya sehingga
penulis dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah yang berjudul ‘Konsep
dan Gaya Interior ‘Rustic’’ disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Sarana
Prasarana. Makalah ini berisi mengenai Desain Rustic serta pembahasan lain yang
mendukung judul makalah ini.
Meski telah disusun secara maksimal oleh penulis, akan tetapi penulis sebagai
manusia biasa sangat menyadari bahwa makalah ini sangat banyak kekurangannya dan masih
jauh dari kata sempurna. Karenanya penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga para pembaca dapat mengambil
manfaat dan pelajaran dari makalah ini.

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 2
2.1. Pengertian Konsep Rustic ...................................................................... 2
2.2. Ciri-ciri Konsep Rustic ........................................................................... 4
2.3. Contoh Penerapan Konsep Rustik .......................................................... 5
2.4. Kelebihan dan Kekurangan Konsep Rustic ............................................ 8
BAB III PENUTUP.................................................................................................. 9
3.1. Kesimpulan............................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Bagian dari desain yang tidak kalah penting untuk diketahui adalah desain interior,dan
sesuai dengan namanya yaitu interior, hal ini mengindikasikan bagian dalam dari sebuah
bangunan. Berdasarkan sumber penelusuran yang didapat, Desain Interior berarti suatu ilmu
perancangan karya seni arsitektur sebuah bangunan untuk bagian dalam dari bangunan
tersebut. Sebagai percontohan agar lebih jelas dan paham, yang bisa dijadikan contoh yaitu
penataan perabot dan furnitur yang dapatmemberikan rassa nyaman dalam sebuah ruangan.
Kemudiannjuga dekorasi lan yang dapat mendukung keindahan serta nilai seni didalamnya.
Dan yang pasti jika dilihat akan memberikan kesan tertentu pada ruangan tersebut, khusus
untuk rumah dijaman sekarang ini ukuran rumah yang dijual biasanya tidak terlalu besar
mengingat lahan yang semakin tidak seimbang dengan pertumbuhan masyarakat. Namun
bukan berarti desain interior rumah yang mengagumkan tidak bisa tercipta. Tinggal hubungi
jasa desain interior yang dipercaya atau telah berpengalaman, maka semuanya itu bisa terjadi.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dalam latar belakang masalah tersebut, maka
perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ;
1. Jelaskan pengertian dari konsep rustic secara umum
2. Sebutkan ciri-ciri dari konsep rustic
3. Sebutkan kekurangan dan kelebihan dari konsep rustic

1.3. Maksud dan Tujuan


Tujuan dari masalah ini adalah agar kita lebih mengetahui tentang konsep rustic serta
mengetahui bagaiamana cara memperindah suatu ruangan berdasarkan porsinya yang sesuai.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Konsep Rustik


Menurut arsitek Probo Hindarto, gaya rustic bisa diartikan sebagai gaya dalam desain
arsitektur dan interior, yang menitik beratkan kesan alami, dari material yang tidak
dihaluskan, seperti kayu, batu, logam, dan sebagainya. Menurut sejarahnya, pada era Romawi
hingga Renaisans, gaya rustic lebih memusatkan diri pada finishing fasad dengan bebatuan
yang teksturnya kasar dan kontras, lengkap dengan ornamen pendukung yang dapat
mempercantik sebuah ruangan rumah. Di abad ke-18 ciri unfinished gaya rustic diaplikasikan
melalui media kayu yang dilapsi pasir hingga menyerupai kayu.
Desain interior rustic dapat terlihat dari struktur permukaannya yang kasar dan
terkesan berantakan. Material dinding dibiarkan seperti aslinya, furnitur dari bongkahan
kayu, atau lampu gantung berkarat merupakan ciri khas dari gaya rustic. Barang-barang
bekas yang sudah tidak terpakai lagi seperti ranting pohon, kaleng, atau
barang vintage  lainnya dapat menjadi penghias ruangan. aya rustic sangat fleksibel dan
cocok jika ingin dikombinasikan dengan gaya arsitektur lain. Gaya minimalis yang
menggunakan batuan alami juga dapat dengan mudah digabungkan dengan gaya rustic.
Sebuah ruangan dengan gaya modern yang bersih juga bisa ditambahkan beberapa
furnitur bergaya rustic yang biasanya tidak dipoles untuk menambah kesan etnik.
Berkembangnya ide dan kreasi, membuat rustic kini identik dengan elemen yang
bentuknya tidak sama, acak, dan bertentangan dengan kerapihan, lewat material yang
dibiarkan unfinished dan bertekstur kasar. Di Indonesia, gaya rustic sebenarnya sudah sering
diterapkan, terutama untuk bangunan rumah yang menganut paham arsitektur tradisional,
seperti rumah-rumah adat dan tradisional. Jadi, pada hakikatnya rustic adalah penyebutan
baru yang berasal dari istilah asing, yang sesungguhnya sudah lebih dulu tren di Indonesia.
Contohnya, rumah-rumah di lingkungan desa atau rumah adat yang dibuat dari kayu kasar.
Tampilan luar rumah ini bisa dikategorikan kedalam gaya rustic karena memiliki kesan
material yang cukup kuat, dengan tidak difinishing, diamplas, atau diaci.
Seperti gaya minimalis dan tropis, rustic juga sangat cocok dikombinasikan dengan
hunian modern. Hal ini lantaran rustic punya sejumlah elemen etnik yang dapat digunakan
sebagai aksen pada interior modern. Seperti misalnya, ruangan bergaya modern yang kental
akan kesan bersih bisa dipadukan dengan perabot bergaya etnik, yang umumnya tidak dipoles

2
guna menguatkan ciri rustic. Trik lainnya adalah menempatkan karpet berbahan rami –jangan
material linen- dengan warna natural, guna menciptakan kesan alami di dalam ruang
keluarga. Agar gaya rustic-modern semakin terasa, berikan bukaan jendela yang besar di
beberapa ruangan. Bila ingin mendesain dengan gaya ‘tua’ ini, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan. Pertama, pilih material bertekstur kuat dan tidak dilapisi cat atau acian. Obyek
material yang terkesan tua seperti kayu lawas dengan tekstur yang masih bagus, bisa
digunakan sebagai aksen bila diaplikasikan pada dinding. Sedangkan material yang sederhana
dan dibanderol murah seperti bata ekspos, kayu bekas, dan kayu kelapa, bisa dikombinasikan
dengan bahan buatan pabrikan. Contohnya seperti engsel pintu logam, kaca, baja, demi
menghadirkan gaya rustic-modern yang memukau.
Bahan yang digunakan untuk dinding yaitu batu bata merah ataupun kayu. Dinding
yang digunakan untuk konsep ini pun tidak ada finishing artinya tanpa dicat ataupun
finishing lainnya. Sama seperti dinding, lantai untuk konsep rustic yaitu menggunakan
kayu atau parket dan tidak di finishing juga. Warna yang digunakan pada konsep ini
yaitu warna alamiah, seperti abu-abu, coklat kayu, hitam, tanah warba batu bata. Elemen
yang digunakan konsep rustic yaitu batu alam, kayu, besi tempa, logam, dan bahan
alamin lainnya.
Desain interior rustic bernuansa alam pedesaan dengan mendominasi palet warna
coklat. Desain ini bisa terlihat langsung dari teksturnya yang berantakan dan kasar,
furniture dari bongkahan kayu merupakan ciri khas gaya interior rustic. Walau hanya
menggunakan material kayu tapi tidak sembarangan material lain dapat ditambahkan
dalam desain ini. Karena jika salah penggunaan material atau letak penyimpanan
material maka desain ini akan terlihat berantakan.
Contohnya penggunaan furniture kayu yang dibiarkan begitu saja. Walau konsep
desain ini meminimalisir finishing, namun bukan berarti tanpa ada sentuhan finishing.
Artinya dalam satu ruangan minimal kita harus merapihkan tekstur furniture dari kayu
supaya tidak terlalu kasar dan terlihat rapih. Selain warna material dan elemen desain
interior rustic, hal yang perlu diperhatikan lainnya yaitu keseimbangan dari semua unsur
desain interior.Contoh desain interior rustic yaitu rumah adat sunda.
Karakteristik dalam mendesain gaya desain rustic yaitu menggunakan material
dengan kesan tekstur yang kuat. Unsur material yang terkesan tua seperti kayu tua dengan
tekstur yang bagus, bisa digunakan sebagai aksen bila dilapiskan pada dinding. Material yang
terkesan sederhana dan harganya murah seperti bata ekspos, kayu bekas, kayu kelapa,
bebatuan dan sebagainya yang dapat dipadukan dengan material pabrikan seperti kaca, logam

3
dan sebagainya agar tercipta suasana rustic dan modern. Untuk menciptakan Konsep Desain
ini, pemakaian kayu yang teksturnya dibiarkan terlihat jelas dan tidak dibuat Glossy.
Tampilan kayu tetap tampil alami dan tidak terpengaruh industrialisasi, di situlah seni
keindahan rustic akan muncul. Mengenai nilai seni yang ditampilkan, tidak tergantung dari
bentuk yang rumit dan mahalnya material, namun bagaimana mengolahnya. Desain interior
rustic juga bisa di kombinasikan dengan desain interior modern. Selain bisa di
kombinasikan dengan gaya modern, gaya interior rustic juga bias dikombinasikan dengan
gaya interior minimalis. Contonya dalam penggunaan furniture, dinding, lantai, pintu,
dll.

2.2. Ciri-ciri Konsep Rustik


Ada beberapa ciri konsep rustik, antara lain :
 Bahan wajib yang digunakan adalah kayu, batu, dan besi.
Elemen kunci dalam menggunakan gaya desain rustic adalah kayu, batu alam,
besi tempa, logam, dan bahan alami lain seperti katun, linen, wol, kulit. material
yang tidak difinish-ing atau dihaluskan, misalnya kayu, batu, logam, dan
sebagainya. Bahan yang digunakan untuk dinding yaitu batu bata merah ataupun
kayu. Dinding yang digunakan untuk konsep ini pun tidak ada finishing artinya
tanpa dicat ataupun finishing lainnya. Sama seperti dinding, lantai untuk konsep
rustic yaitu menggunakan kayu atau parket dan tidak di finishing juga.
 Bangunan bernuansa kayu, dan terkesan tua.
Atap rumah yang terbuat dari balok-balok kayu dapat membuat suasana natural
yang paling nyata. Dalam gaya rustic, balok kayu yang digunakan biasanya
berukuran besar. Selain itu material yang ditampilkan yaitu kasar dan tua. Serta
tembok yang ditutupi dengan unsur batuan dengan tekstur yang kuat. Material
dinding dibiarkan seperti aslinya, furnitur dari bongkahan kayu, atau lampu gantung
berkarat merupakan ciri khas dari gaya rustic.
 Warna yang sering digunakan adalah warna alami.
Warna yang paling sering digunakan adalah warna alamiah  seperti abu-abu,
terakota atau merah batu bata, tanah, hitam, kuning pucat, dan coklat kayu yang
tergolong warna alami material. Selain itu warna hijau, biru denim, khaki, dan
warna-warna pucat lainnya. Pola yang digunakan harus terlihat tradisional, mulai

4
dari kotak-kotak, motif sulam, atau belacu. Warna yang digunakan pada konsep
ini yaitu warna alamiah, seperti abu-abu, coklat kayu, hitam, tanah warba batu
bata. Elemen yang digunakan konsep rustic yaitu batu alam, kayu, besi tempa,
logam, dan bahan alamin lainnya.
 Dekorasi sentuhan etnik terkesan kuno.
Untuk mempercantik ruangan dengan konsep desain rustic, ada beberapa
aksesoris yang cocok untuk menghiasi ruangan di antaranya dengan aksesoris yang
mengandung sentuhan etnik yang berkesan kuno kamu dapat mencari ke tempat
loak. selain itu kerajinan tangan, lukisan pemandangan, dan kain-kain, serta
kerangka tulang binatang bagus untuk menghiasi konsep desain ini. Desain interior
rustic bernuansa alam pedesaan dengan mendominasi palet warna coklat.
Desain ini bisa terlihat langsung dari teksturnya yang berantakan dan kasar,
furniture dari bongkahan kayu merupakan ciri khas gaya interior rustic. Walau
hanya menggunakan material kayu tapi tidak sembarangan material lain dapat
ditambahkan dalam desain ini. Karena jika salah penggunaan material atau letak
penyimpanan material maka desain ini akan terlihat berantakan.

2.3. Contoh Penerapan Konsep Rustik


Berikut lima contoh desain rustic-modern yang bisa ditiru.
1. Pada Ruang Tamu
Gambar berikut merupakan salah
satu contoh pengaplikasian konsep
Rustic Modern pada ruang tamu.
Konsep Rustic Modern pada ruangan
tersebut jelas terlihat pada pemilihan
bahan furnitur. Seperti penggunaan
kayu sebagai bahan pembuatan lantai, meja, kursi, serta plafond. Tidak hanya pada
penggunaan kayu , namun juga pada batu yang digunakan sebagai pelapis dinding
perapian menambah kesan Rustic.
Sedangkan untuk kesan modern, dapat kita lihat dari ornamen lampu yang
memiliki bentuk unik dan terbuat dari stainless. Bukan hanya itu, warna yang
mendominasi seperti coklat, abu-abu dan hitam semakin memperkuat kesan alami
sesuai dengan konsep Rustic. Khusus untuk konsep rustik-modern sendiri memang

5
bertujuan untuk menghilangkan kesan tua dan kuno dari konsep asli rustik, dengan
adanya cara baru dalam pengaplikasian konsep rustik, membuat konsep ini menjadi
sangat digemari karena kita tetap dapat merasakan suasana alam namun dengan
tambahan kesan yang simple dan elegan. Pada dasarnya untuk penerapan dari
konsep desain interior sendiri tergantung bagaimana seorang desainer menciptakan
sebuah ide, dan berani mencoba hal-hal baru. Menurut sebagian orang penerapan
konsep rustik-modern pada gambar tersebut dapat memberikan kesan yang sejuk
pada ruangan, tanpa adanya tambahan warna yang mencolok. Ini dapat dijadikan
pilihan untuk orang yang menyukai warna-warna kalem atau biasa disebut warna
pastel.

2. Pada Kamar Tidur


Hal pertama yang menjadi tolak ukur
konsep rustik yaitu penggunaan
material kayu. Namun pada gambar
tersebut memang penghuni rumah
tidak memberikan banyak perabotan,
tetapi tetap dapat memberikan konsep
rustik melalui penggunaan material
kayu pada pintu geser, penutup lantai, juga pada meja. Meskipun cakupannya tidak
luas seperti contoh sebelumnya, namun kesan alami dan sejuk seperti di alam tetap
dapat dirasakan.
Jadi, pada dasarnya untuk menerapkan konsep rustik pada ruangan tidak harus di
ruangan yang memiliki banyak perabotan saja. Contohnya pada gambar tersebut,
memang jika dilihat ruangan tersebut tidak memiliki banyak perabotan, namun justru
terkesan apik ditambah dengan focal point berupa bendera yang ditempelkan pada
dinding

3. Pada Ruang Keluarga


Dari gambar diatas kita dapat melihat
bahwa desainer ruangan tersebut
berhasil memadukan kondisi alam
dengan konsep rustic dengan baik.
Desainer tersebut memanfaatkan

6
keindahan jajaran pohon dengan menggunakan kaca supaya penghuni rumah dapat
melihat langsung kearah luar. Bukan hanya itu, desainer tersebut seolah-olah
membuat persepsi baru mengenai konsep rustic itu sendiri.
Jika yang biasanya konsep rustic terkesan kuno atau tua, namun dari gambar
tersebut kita dapat melihat konsep rustic dengan suasana yang lebih hidup dan ceria.
Selain itu juga membuktikan bahwa warna-warna cerah seperti pink, kuning, atau
hijau tetap cocok bila digunakan sebagai aksen konsep rustic namun dengan proporsi
yang tidak berlebihan. Penerapan seperti gambar tersebut dapat anda jadikan contoh
jika ingin menerapkan konsep rustik namun mudah bosan apabila hanya
menggunakan warna-warna itu saja dan menginginkan gaya dan suasana baru pada
konsep rustik.
4. Pada Kamar Mandi
Konsep rustic juga dapat diterapkan untuk
interior kamar mandi, karena konsep rustic
tidak selalu mengacu pada pemilihan
furniturnya namun juga pada hal sederhana
contohnya seperti batu alam yang
digunakan sebagai penutup dinding. Tidak
hanya berfungsi untuk memperindah, namun batu juga bisa berfungsi sebagai
pengganti keramik pada kamar mandi. Penutup lantai pada kamar mandi juga bisa
menggunakan bahan kayu namun perlu dilapisi dengan
bahan tertentu supaya kedap air, dan tidak mudah rusak.

5. Pada Dapur

Yang terakhir yaitu contoh penerapan


konsep rustic pada dapur. Dapur
merupakan salah satu tempat yang sangat
menyenangkan untuk bermain dengan
ide-ide kreatif, karena dipenuhi dengan
berbagai perabotan, dapur menjadi salah
satu tantangan tersendiri bagi seorang desainer.

7
Contohnya seperti gambar berikut, saat pertama kali melihat gambar tersebut yang
mendominasi pertama kali adalah penggunaan material kayu namun tetap terlihat
sangat rapi dan bersih.

2.4. Kelebihan dan Kekurangan Konsep Rustik


Berikut merupakan beberapa kelebihan dari konsep rustik :
1. Hemat Biaya
Berbeda dengan konsep lain yang kerap membutuhkan material tambahan
seperti gypsum, aci, atau bahkan cat tembok. Konsep industrial ini justru tidak
membutuhkan itu semua. Langit-langit rumah dibiarkan tampak terbuka. Tidak
hanya itu, konsep industrial dangat erat berhubungan dengan furnitur-furnitur
bekas.
2. Ramah Lingkungan
Hal ini dikarenakan desain ini sangat cocok dengan penggunaan barang bekas
3. Nyaman dan Hangat
Konsep rustik memberikan kesan nyaman dan hangat, karena pemilihan warna
yang natural menunjukkan kesan sederhana.
Berikut merupakan beberapa kekurangan dari konsep rustik :
1. Tampak Berantakan dan Kotor
Konsep rustik menerapkan langit-langit yang tidak tertutup oleh gypsum atau
asbes. Itu sebabnya, mengapa rauangan yang bergaya rustik kerap kotor oleh
kotoran yang jauh dari atas. Selain itu, furnitur bekas biasanya mudah berkarat dan
sukar dibersihkan. Jadi, anda perlu rajin memperhatikan furnitur dan membersihkan
secara telaten.
2. Terlihat Gelap
Pengaturan cahaya untuk rumah dengan konsep rustik ini biasanya memberikan
kesan gelap. Lampu yang temaram, akan menamah gelap apabila anda tidak jeli
menyiasatinya. Caranya, adalah dengan memasang tanaman hijau.
3. Terbatas
Karena konsep ini sangat maskulin, sehingga bisa dibilang terbatas untuk dalam
hal aplikasi.

8
BAB III
PENUTUPAN

3.1. Kesimpulan
Salah satu bidang Study keilmuan yang didasarkan pada ilmu desain, Bidang keilmuan
ini bertujuan untuk dapat menciptakan suatu interior pada sebuah bangunan yang memiliki
nilai estetika yang mendukung suatu bangunan agar terlihat lebih indah, menarik, dan cantik.
Berkembangnya ide dan kreasi, membuat rustic kini identik dengan elemen yang bentuknya
tidak sama, acak, dan bertentangan dengan kerapihan, lewat material yang
dibiarkan unfinished dan bertekstur kasar. Di Indonesia, gaya rustic sebenarnya sudah sering
diterapkan, terutama untuk bangunan rumah yang menganut paham arsitektur tradisional,
seperti rumah-rumah adat dan tradisional. Jadi, pada hakikatnya rustic adalah penyebutan
baru yang berasal dari istilah asing, yang sesungguhnya sudah lebih dulu tren di Indonesia.
Seperti gaya minimalis dan tropis, rustic juga sangat cocok dikombinasikan dengan
hunian modern. Hal ini lantaran rustic punya sejumlah elemen etnik yang dapat digunakan
sebagai aksen pada interior modern. Seperti misalnya, ruangan bergaya modern yang kental
akan kesan bersih bisa dipadukan dengan perabot bergaya etnik, yang umumnya tidak dipoles
guna menguatkan ciri rustic. Trik lainnya adalah menempatkan karpet berbahan rami –jangan
material linen- dengan warna natural, guna menciptakan kesan alami di dalam ruang
keluarga. Agar gaya rustic-modern semakin terasa, berikan bukaan jendela yang besar di
beberapa ruangan. Bila ingin mendesain dengan gaya ‘tua’ ini, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan. Pertama, pilih material bertekstur kuat dan tidak dilapisi cat atau acian. Obyek
material yang terkesan tua seperti kayu lawas dengan tekstur yang masih bagus, bisa
digunakan sebagai aksen bila diaplikasikan pada dinding. Sedangkan material yang sederhana
dan dibanderol murah seperti bata ekspos, kayu bekas, dan kayu kelapa, bisa dikombinasikan
dengan bahan buatan pabrikan. Contohnya seperti engsel pintu logam, kaca, baja, demi
menghadirkan gaya rustic-modern yang memukau.

9
10
DAFTAR PUSTAKA

https://moondoggiesmusic.com/contoh-makalah/

http://teknikgambarbangunansmkn2garut.blogspot.com/2015/01/makalah-desain-
exterior.html

http://setiawahid.blogspot.com/2015/01/materi-interior_20.html

https://id.scribd.com/doc/209713379/Desain-Interior#

https://kutukuliah.blogspot.com/2012/09/struktur-penulisan-makalah.html

https://voireproject.com/artikel/post/ciri-desain-interior-rustic

https://verdant.id/artikel/konsep-gaya-interior-rustic/

https://www.liputan6.com/properti/read/2569338/ketahui-kelebihan-dan-kekurangan-interior-
industrial

https://www.academia.edu/34067456/Lampiran_Materi_Gaya_dan_Tema_Interior_Furniture
_dan_Dekorasi

http://repository.isi-ska.ac.id/80/1/Bagus%20Abdul%20Mukti.pdf

https://www.arsitag.com/article/konsep-arsitektur-rustic

https://www.rumah.com/berita-properti/2016/3/120569/memahami-definisi-dan-ciri-khas-
gaya-rustic

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/b4f2481691e98dfcab4050bce1ff1c3a.
pdf

https://joshevanews.wordpress.com/2014/10/07/konsep-interior-bergaya-rustic-modern/

11

Anda mungkin juga menyukai