Anda di halaman 1dari 10

OTOMATISASI DAN TATA KELOLA SARANA DAN PRASARANA

BAB VIII

MATERI: Menerapkan Penataan Interior Kantor (Office Arrangement)


*disajikan sebagai materi pembelajaran online pada mata pelajaran Otomatisasi Tata Kelola Sarana dan
Prasarana kelas XI Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran SMK Negeri 9 Semarang.

Interior kantor yang menciptakan semangat dan membuat nyaman menjadi modal utama
dalam meningkatkan produktivitas pekerja. Jika kantor terlalu sempit, tidak ada hiasan,
tembok berwawarna gelap, maka pekerja akan memiliki motivasi yang kurang.
A. Pengertian Penataan Interior Kantor (Office Arrangement)
Penataan interior tidak hanya dipandang dari manfaat estetikanya saja, tetapi juga
manfaat praktis. Contohnya adala meningkatkan semangat dan produktivitas para
pegawai. Penataan interior kantor juga dianggap sebagai langkah tepat dalam
menampilkan lingkungan kerja yang sehat dan kondusif.
Penataan interior kantor juga tak terlepas dari factor-faktor yang memengaruhinya,
antara lain: Desain interior, tata letak, nilai estetika yang ditawarkan, dan nilai guna setiap
benda yang termasuk dalam interior. Desain interior adalah perancangan atau penataan
ruang interior kantor.
1. Penataan garis, bentuk, dan bidang harus memperhatikan pergerakan mata dalam
menatap ruangan agar ketika dipandang terlihat segar dan menginspirasi.
2. Penataan ruang dan cahaya perlu dipertimbangkan dengan baik karena kedua elemen
tersebut menentukan keberhasilan dalam menciptakan suasana yang kondusif.
3. Pemilihan warna harus mengedepankan kreatifitas, karena akan menentukan kondisi
penglihatan pekerja atau orang lain yang berada dalam ruangan. Warna terang/muda
akan memberikan kesan ruangan lebih luas secara visual, sedangkan warna gelap akan
menyerap cahaya dan memberikan suasana nyaman untuk ruangan dengan ukuran
besar.
4. Penerapan pola dan tekstur, diperlukan kreatifitas dlaam memadupadankannya.
Contoh, penggunaan lantai kayu akan menciptakan ruangan bernuansa rustic, yaitu
nuansa konsep ramah lingkungan melalui penggunaan bahan material alami, seperti
kayu, bambu dan bebatuan.

Desain interior dan fasilitas yang tepat untuk suasana kantor yang nyaman
B. Fungsi Desain Interior Kantor
1. Menrencanakan keserasian interior kantor dan keperluan bagi pengguna ruang
2. Menghadirkan suasana kantor yang nyaman, kondusif dan membangkitkan
semangat kerja
3. Menyajikan ruang yang memperhatikan kebutuhan estetika, fungsi dan ruang gerak
secara tepat
4. Menampilkan kesan kantor yang bertaraf professional dengan fasilitas yang memadai
5. Melengkapi fasilitas kebutuhan ruang dengan memperlihatkan tata letak dan
efisiensi dari ruang kantor
6. Menyediakan sarana dan prasarana untuk menunjang aktivitas perkantoran
7. Menimbulkan rasa nyaman dan puas bagi pihak yang berkepentingan dalam pekerjaan
8. Meningkatkan kualitas dan produktivitas kerja pegawai
9. Memengaruhi semangat dan etos kerja karyawan ke arah yang lebih baik
10. Memengaruhi terciptanya hubungan antarunit kerja yang baik dan nyaman
C. Konsep Penataan Interior Kantor
1. Konsep Minimalis
Konsep minimalis adalah konsep penataan ruang kantor dalam bentuk-bentuk
sederhana dan lebih fungsional. Tujuannya adalah memanfaatkan area ruang kantor
dengan luas lahan terbatas secara efisien dan efektif, tanpa memberi ruang pada
keberadaan berbagai perabot dan furniture yang tidak diperlukan. Konsep ini cukup
banyak diterapkan pada perusahaan yang memiliki ruang kerja tidak terlalu besar.
Ciri konsep minimalis:
a. Furnitur dan perabot yang dipilih lebih sederhana serta mengutamakan fungsi
dibandingkan ukuran atau pun kemewahan
b. Pemilihan cat yang mewarnai dinding umumnya menggunakan warna-warna yang
bernuansa lembut dan netral, seperti abu-abu muda, putih gading, dan warna
salmon.
c. Jika permukaan dinding ditutupi dengan wallpaper, dengan menggunakan motif
sederhana dan tidak terlalu mencolok

Gambar 1. Konsep minimalis


2. Konsep Kontemporer
Konsep kotemporer adalah konsep penataan ruang kantor dengan memadukan
tema masa kini dan yang akan datang. Konsep kontemporer umumnya digunakan
untuk memperlihatkan nuansa modern, progresif dan mengikuti perkembangan
zaman.
Ciri konsep kontemporer:
a. Hanya berfokus pada penggunaan satu warna netral sebagai background dalam
penataan ruangan
b. Pemilihan furniture minimalis dari bahan kayu, logam, atau kaca, dengan corak
yang tidak berlebihan
c. Pencahaan lampu yang tidak terlalu terang

Gambar 2. Konsep kontemporer


3. Konsep Retro
Konsep retro adalah konsep penataan ruang kantor yang terinspirasi dari tren
yang berkembang di masa lalu. Konsep retro menghadirkan nuansa vintage yang
nyaman dan berkelas.
Ciri konsep retro:
a. Menggunakan palet warna yang berwarna-warni, mulai dari dinding hingga
furniture yang digunakan
b. Tidak ragu menggunakan motif yang mencolok, misalnya motif bunga-bunga
berukuran besar dan mencolok pada sofa kantor
c. Menggunakan pencahayaan yang terang dan berkesan gemerlap
d. Furniture, perabot, dan hiasan yang dipilih menghadirkan kesan nyaman dan
nostalgia yang menyenangkan
Gambar 3. Konsep Retro
4. Konsep Klasik
Konsep klasik adalah konsep penataan ruang kantor yang mengutamakan
nilai- nilai estetika yang tak lekang oleh waktu. Dalam penataan interior kantor yang
mengusung konsep klasik, perpaduan yang harmonis dan menarik antara warna dan
furniture merupakan titik utama. Perpaduan harmonis tersebut merupakan perwujudan
filosofi arsitektur terkemuka tempo dulu sehingga terkesan elegan dan mewah.
Ciri konsep klasik:
a. Menghadiran warna-warna netral, monokrom, ataupun untuk unsur warna
elemental, seperti warna putih, biru keabu-abuan, hijau, dan cokelat muda
b. Menggunakan furniture berbahan kayu atau kulit yang terkesan rapi, mewah, dan
elegan
c. Menghadirkan beberapa perabot yang bernuansa klasik, seperti lampu gantung,
vas bunga, dan aneka lukisan

Gambar 4. Konsep klasik


5. Konsep Victoria
Konsep Victoria adalah konsep penataan ruang kantor dengan mengambil nilai-nilai
estetika Eropa. Penerapan konsep ini biasanya menonjolkan ruangan dengan
pencahayaan yang berasal dari temaram lampu ataupun lilin, serta bernuansa megah
dan mewah.
Ciri-ciri konsep Victoria adalah:
a. Pencahayaan terkesan remang dengan pemilihan warna yang dominan gelap,
seperti merah tua, hijau tua, dan warna emas
b. Pemilihan furniture yang dipenuhi dengan ukiran dan pahatan yang terkesan mewah
c. Menghadirkan unsur-unsur estetis berupa karya seni, seperti patung, ukiran,
lukisan, dan sulaman indah pada permadani yang digunakan

Gambar 5. Konsep Victoria


6. Konsep Coastal Style
Konsep coastal style adalah konsep penataan ruang kantor yang terinspirasi oleh
suasana laut dan pantai. Konsep ini juga dikenal dengan istilah nautical.
Ciri-ciri konsep coastal style adalah:
a. Penggunaan furniture dan perbot bernuansa alami, seperti berbahan dasar kayu
atau bebatuan
b. Memasukkan unsur laut dalam setiap elemen, mulai dari perabot yang berhiaskan
cangkang kerrang, penggunaan jarring sebagai penghias ruangan, hingga
ornament berbentuk kapal yang menghiasi tiap sudut ruangan
c. Menggunakan palet warna laur, baik pada cat dinding maupun furniture dan
perabot, yaitu putih, biru muda, dan biru tua. Unsur warna kuning juga sering
digunakan sebagai symbol cahaya matahari
Gambar 6 Konsep coastal style
7. Konsep Bohemian
Konsep bohemian adalah konsep penataan ruang kantor yang mencerminkan nilai-
nilai individualitas, kebebasan dan tampilan modern dengan dominasi warna warni.
Penataan interior dengan konsep bohemian umumnya diterapkan pada kantor yang
didominasi oleh para pegawai berjiwa muda, kreatif dan inovatif.
Ciri konsep bohemian:
a. Banyak menggunakan corak bertema alam, seperti bunga-bungaan dan tumbuhan
b. Tidak ragu menampilkan warna-warna yang berani, seperti merah, jingga, dan
biru terang
c. Banyak menggunakan elemen visual, seperti lukisan dan poster yang berwarna-
warni

Gambar 7 Konsep bohemian


8. Konsep Eklektik
Konsep eklektik penataan ruang kantor yang menggabungkan dua atau lebih konsep
penataan interior. Konsep ini tidak hanya berpatokan pada satu konsep saja,
melainkan konsep ruang interior multifungsi yang dapat digunakan untuk berbagai
fungsi dan memiliki banyak pengguna. Konsep ini tepat untuk diterapkan pada kantor
atau perusahaan yang pegawainya senang bereksprerimen dan tak ragu menghadapi
tantangan
Gambar 8. Konsep Eklektik
9. Konsep Industrial
Konsep industrial adalah konsep penataan ruang kantor dengan menggunakan
campuran material yang masih mentah serta sentuhan unik dan eksentrik yang
digabungkan dengan suasana primitif. Terdapat struktur bangunan dinding dan langit-
langit yang cukup tinggi sehingga ruangan menjadi sejuk tanpa pendingin ruangan.
Ciri-ciri konsep industrial adalah penggunaan furniture berbahan dasar kayu ataupun
besi, ruangan didominasi oleh warna tanah dan monokrom, serta memiliki beberapa
dinding yang belum mengalami proses finishing, misalnya belum disemen atau belum
mengalami pengecetan. Konsep industrial sangat popular digunakan karena
memberikan nuansa modern, tangguh sekaligus estetis disaat yang bersamaan

Gambar 9. Konsep Industrial


10. Konsep Futuristik
Konsep futuristic adalah konsep penataan ruang kantor yang didasarkan pada
imajinasi penggagasnya tentang sebuah ruangan dan objek-objek masa depan (future).
Konsep ini diwujudkan dengan pemilihan warna metal/logam, penggunaan furniture
dan perabot berteknologi terbaru dan canggih, serta penghadiran nuansa “ikonis”
dalam desain interior.
Gambar 10. Konsep futuristik
11. Konsep Rustic
Konsep rustic adalah konsep penataan ruang kantor yang berbasis pada kesadaran
terhadap lingkungan dengan menggunakan bahan-bahan maerial dari alam, seperti
kayu, bambu atau bebatuan. Desain in imembawa suasana kea lam pedesaan. Konsep
ini diperkuat dengan menghadirkan aneka tanaman baik asli maupun imitasi sebagai
penghias.

Gambar 11. Konsep Rustic


D. Prosedur Penataan Interior Kantor
1. Memastikan Terpenuhinya Kebutuhan akan Ruangan Kantor yang Memadai
Ruang kerja para pegawai haruslah memadai, sesuai dengan jumlah pegawai yang
bekerja di dalamnya, tidak terlalu sempit dan tidak terlalu luas. Penetapan ruang kerja
yang tepat akan menciptakan kenyamanan dan keleluasaan bergerak bagi para
pegawai. Sebelum menentukan desain interior, pastikan ruangan kerja yang dimiliki
telah memadai dan sesuai dengan kondisi pegawai

Gambar 12. Penataan kantor yang baik


2. Menentukan Desain Interior Kantor
Cermati jenis pekerjaan dan luas ruangan yang akan ditata sebelum menentukan
desain yang cocok. Pastikan desain interior yang dopilih sesuai dengan ritme dan alur
kerja sehingga dapat meningkatkan semangat kerja para pegawai.
Contoh: bagi perusahaan start up yang para pegawainya dituntut untuk berpikir
kreatif, maka desain yang cocok adalah desain berkonsep minimalis, bohemian,
futuristic ataupun industrial
3. Memilih Furnitur dan Perabot Kantor yang Sesuai
Jika pemilihan furniture tidak senada dengan desain interiornya, dikhawatirkan
suasana ruang kantor terkesan kaku, tidak nyaman dan tidak menyenangkan sehingga
membuat karyawan tidak betah

Gambar 13. Pemilihan perabot dan furniture kantor yang tepat


4. Memastikan Segi Pencahayaan, Ventilasi dan Sirkulasi Udara yang Terpenuhi
Bertujuan agar cahaya yang terpancar cukup dan tidak berlebihan. Pencahayaan yang
tidak sesuai akan menyebabkan mata menjadi cepat lelah. Sirkuasi udara yang baik
akan membuat para pegawai nyaman karena pergantian udara yang rutin akan
menjaga udara tetap sehat.

Gambar 14. Pencahayaan dapat menciptakan ruang kerja yang baik

Asas Tata Ruang Kantor


Asas tata ruang kantor adalah hal yang perlu diperhatikan agar ruangan kantor tertata dengan
sempurna, ada beberapa asas yang perlu diperhatikan, yaitu:

 Asas rangkaian kerja: seluruh peralatan kerja ditempatkan di masing-masing lokasi yang mudah
dijangkau oleh para karyawan, sehingga pekerjaan bisa dilaksanakan dengan efektif dan efisien.
 Asas jarak terpendek: masing-masing alat yang saling berkaitan harus ditempatkan pada jarak
yang dekat, misalnya mesin fotokopi dengan tempat sampah dan kotak kertas fotokopi.
 Asas penggunaan segenap ruangan: ruang kantor perlu ditata tidak hanya secara horizontal tapi
vertikal, sehingga setiap sudutnya terpakai. Contoh, bagian atas lemari diberi kotak penyimpanan.
 Asas keamanan: setiap benda yang ada di dalam ruangan harus ditempatkan di area yang aman.
Contoh, tidak ditempatkan dekat tangga karena ada resiko tergelincir dan pegawai jatuh ke
tangga.
 Asas perubahan susunan tempat kerja: ruang kerja harus mudah untuk diubah/disusun ulang
kapan saja dan dengan biaya sehemat mungkin.
 Asas integrasi: Peralatan dan tata ruang harus bisa mengintegrasikan kegiatan yang ada di
organisasi.

Anda mungkin juga menyukai