OLEH :
2.1.2. Bahan
No Nama Alat Jumlah
1. Ikan mas 1 ekor
2. Ikan nila 1 ekor
3. Ikan lele 1 ekor
4. Ikan cen cen 1 ekor
5. Ikan gurami 1 ekor
6. Ikan paitan 1 ekor
7. Alkohol 70% 4 ml
1.2. Prosedur
No Tahapan Cara Kerja
1. Tahap Persiapan Tangkaplah/jalalah/jaringlah berbagai jenis ikan yang
terdapat pada suatu badan perairan.
Timbanglah dan ukurlah panjang tubuh dari masing-
masing ikan itu.
Kemudian segerahlah bedah bagian perut (abdomennya)
dan perolehlah saluran pencernaannya, terutama bagian
lambung dan ususnya.
Ukurlah saluran pencernaannya itu
Keseluruhan saluran pencernaan tersebut selanjutnya
dimasukkan/diawetkan dalam larutan alkohol 70%
Setelah itu penanganannya dilakukan dilaboratorium.
2. Kegiatan di Masing-masing saluran pencernaan ditaruh kedalam
Laboratorium cawan petri. Kemudian bedahlah secara membujur dengan
hati-hati.
Isi saluran pencernaan itu dikeluarkan dengan cara
menggerusnya pelan-pelan
Identifikasilah isi saluran pencernaan tersebut dengan
menggunakan mikroskop. Dalam hal ini apakah ada
kelompok fitoplankton, zooplankton, fragmen hewan, atau
fragmen tumbuhan.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil
No Jenis Ikan Takson dan jlh Takson dan Pragmen Pragmen
Fitoplankton jlh ikan tmbuhan
zooplankto
n
1. Ikan Nilla - - - Nallomonas
(Oreochromis
niloticus)
2. Ikan Lele - - - Sinigra
(Clarias sp)
3. Ikan Mas - - - Anacytis
(Ciprynus
carpio)
4. Ikan Cen cen - - - Anabaena
(
5. Ikan Gurami - - - Microcoleus
(Osphironemus Stigeoclanu
goramy) m
3.2. Pembahasan
Pada pengamatan 6 jenis ikan, semua jenis ikan memiliki kesamaan dalam jenis
makanan yang dikonsumsi yaitu fragmen tumbuhan. Hanya saja jenis pragmen tumbuhan
yang dikonsumsi berbeda. yaitu Nallomonas untuk Ikan Nilla (Oreochromis niloticus), Ikan
Patin (Systomus rubripinnis) Anacystis, Ikan Gurami (Osphironemus goramy) Microcoleus
Stigeoclanum, Ikan Mas (Ciprynus carpio) Anacytis, Ikan Cen cen (Anabaena), Ikan Lele
(Clarias sp) Sinigra.
Pada ikan nila (Oreochormis niloticus), Ikan Paitan (Systomus rubripinnis) dan ikan
gurami (Osphronemus goramy) relung ekologi trofiknya relatif lebih sama atau dekat, hal ini
dkarenakan jenis makanan alami yang dikonsumsi oleh ikan tersebut pada habitat aslinya.
Relung yang ditempati ketiga jenis ikan tersebut adalah sebagai omnivora dan biasanya ikan
ini hidup dilingkungan yang bersih .
Jenis ikan yang relung trofiknya relatif berbeda adalah ikan lele (Clarias sp.) dan ikan
sepat (Trichopodustrichopterus). Hal ini di identifikasi dari mikrohabitat ikan, dimana
mikrohabitat ikan lele (Clarias sp.) dan ikan sepat (Trichopodustrichopterus) dapat hidup
ditempat berlumpur saat lokasi lingkungan kurang menguntungkan, sedangkan pada ikan
gurami (Osphronemus goramy), ikan nila (Oreochormis niloticus) dengan ikan paitan
(Systomus rubripinnis) tidak
Makna keselingkupan relung relatif banyak dan sedikit itu terhadap prinsip gause yang
menyatakan “one species on niche” artinya dalam penelaan suatu organisme, kita harus
mengetahui kegiataannya berupa sumber energi, kecepatan metabolisme, pengaruh terhadap
organisme lain sehingga kita tidak hanya tau tempat organisme hidup tetapi fungsi yang
dimiliki.
3.3. Kesimpulan
1. Relung hewan juga dapat dianalisis dari tempat hidupnya. Karena tempat hidup dapat
menunjukkan bagaimana factor lingkungan yang harus dihadapi oleh hewan, mereka
dapat bertahan pada batas toleransi yang dimiliki, dan adaptasi hewan terhadap
lingkungannya.
2. Dua spesies hewan atau lebih yang hidup bersama dalam satu habitat di sebut
berkoeksistensi atau berkohabitasi.
3. Semakin banyak keragaman spesies maka akan terjadi persaingan interspesies yang
semakin tinggi pula, karena telah terjadi keselingkupan relung di antara mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Heddy, S., M. Kurniati. 1994. Prinsip-Prinsip Dasar Ekologi. Jakarta: P.T. Raja Grafindo
Persada.
Odum, E.P. 1993. Dasar- Dasar Ekologi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada