Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

Mata Kuliah : Ekologi Hewan

SEGREGASI RELUNG EKOLOGI HEWAN

OLEH :

NAMA : TRI LESTARI


NIM : 4171141047
Jurusan : BIOLOGI
Program : PENDIDIKAN BIOLOGI S1
Kelompok : 2 (DUA)
Tgl. Pelaksanaan : 18 SEPTEMBER 2019

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2019
BAB I
TINJAUAN TEORITIS
1.1. Tujuan
1. Mengetahui struktur relung hewan.
2. Mengetahui maksud dari berkohabitasi atau berkoeksistensi.
3. Mengetahui keselingkupan relung hewan di suatu mikrohabitat

1.2. Tinjauan Teoritis


Setiap organisme mempunyai habitat sesuai dengan kebutuhannya. Apabila ada
gangguan yang menimpa pada habitat akan menyebabkan terjadinya perubahan pada
komponen habitat. Sehingga ada kemungkinan habitat menjadi tidak cocok bagi organisme
yang menggunakannya. Relung atau niche merupakan cara hidup dari makhluk hidup dari
habitatnya. Seperti burung ada yang makan buah atau biji, adapula yang memakan ulat dan
semut, adapula yang memkan ikan dan kodok, atau kembang bangkai yang memakan
bangkai. Niche ada yang bersifat umum dan ada yang bersifat spesifik. Struktur tropik
bermanfaat untuk mengetahui karakteristik struktur komunitas dalambentukaliran energi.
Tropik berasal dari bahasa yunani yang berarti makanan. Tumbuhan yang berdaun hijau
merupakan autotrof, yang berarti organisme yang dapat membuat makannnya sendiri dan
dalam struktur tropik berada pada tingkat trofik pertama. (Arifin, 2011)
Hubungan makanan dimakan dari suatu organisme akan membentuk rantai maknan.
Rantai makanan adalah pemindahan energi dari sumbernya melalui serangkaian organisme
yang memkan dan dimakan. Rantai maknan memberikan banyak informasi tentang
bagaimana energi dan materi beredar melalui komunitas. Secara umum dapat dikatakan
bahwa relung ekologi merupakan suatu konsep abstrak mengenai keseluruhan persyaratan
hidup dan interaksi organisme dalam habitatnya. Dalam hal ini habitat merupakan penyedia
berbagai kondisi dan sumber daya yang dapat digunakan oleh organisme sesuai denngan
kebutuhan dengan persyaratan hidupnya. Dengan adanya interaksi persaingan antara dua
spesies atau lebih yang memiliki relung ekologi yang sangat mirip maka mungkin saja
spesies tersebut tidak berkonsistensi dalam habitat ynag sama secara terus menerus.
(kramadibrata, 1996).
Relung (Niche) dalam ekologi merujuk pada posisi unik yang ditempati oleh suatu
spesies tertentu berdasarkan rentang fisik yang ditempati dan peranan yang dilakukan di
dalam komunitasnya. Konsep ini menjelaskan suatu cara yang tepat dari suatu organisme
untuk menyelaraskan diri dengan lingkungannya. Habitat adalah pemaparan tempat suatu
organisme dapat ditemukan, sedangkan relung adalah pertelaahan lengkap mengenai
bagaimana suatu organisme berhubungan dengan lingkungan fisik dan biologisnya oleh sebab
itu relung ekologi suatu organisme tidak hanya tergantung di mana organisme tadi hidup,
tetapi juga pada apa yang dilakukan organisme (bagaimana organisme mengubah energi,
bertingkah laku, bereaksi, mengubah lingkungan fisik maupun biologi) dan bagaimana
organisme dihambat oleh spesies lain. (Heddy, 1994).
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberadaan Relung Ekologi antara lain sebagai
berikut.
a. Kedudukan yang ditempati oleh suatu spesies di dalam jaring-jaring makanan (relung
trofik).
b. Kisaran suhu, kelembaban, salinitas yang diterima oleh setiap spesies dalam suatu
habitat (relung multidimensional).
c. Tempat atau ruang spesies hidup (relung habitat).
Tiap faktor merupakan bagian dari relung suatu spesies, biasanya berkisar dalam
kisaran toleransi. Jadi setiap organisme dapat menahan suatu kisaran tertentu dari suhu,
kelembaban, pH, dan salinitas. (Odum, 1993).
BAB II
ALAT DAN BAHAN
2.1. Alat dan Bahan
2.1.1. Alat
No Nama Alat Jumlah
1. Perangkat Bedah 1 set
2. Cawan Petri 1 buah
3. Timbangan 1 buah
4. Mikroskop 1 buah
5. Penggaris 1 buah

2.1.2. Bahan
No Nama Alat Jumlah
1. Ikan mas 1 ekor
2. Ikan nila 1 ekor
3. Ikan lele 1 ekor
4. Ikan cen cen 1 ekor
5. Ikan gurami 1 ekor
6. Ikan paitan 1 ekor
7. Alkohol 70% 4 ml

1.2. Prosedur
No Tahapan Cara Kerja
1. Tahap Persiapan Tangkaplah/jalalah/jaringlah berbagai jenis ikan yang
terdapat pada suatu badan perairan.
Timbanglah dan ukurlah panjang tubuh dari masing-
masing ikan itu.
Kemudian segerahlah bedah bagian perut (abdomennya)
dan perolehlah saluran pencernaannya, terutama bagian
lambung dan ususnya.
Ukurlah saluran pencernaannya itu
Keseluruhan saluran pencernaan tersebut selanjutnya
dimasukkan/diawetkan dalam larutan alkohol 70%
Setelah itu penanganannya dilakukan dilaboratorium.
2. Kegiatan di Masing-masing saluran pencernaan ditaruh kedalam
Laboratorium cawan petri. Kemudian bedahlah secara membujur dengan
hati-hati.
Isi saluran pencernaan itu dikeluarkan dengan cara
menggerusnya pelan-pelan
Identifikasilah isi saluran pencernaan tersebut dengan
menggunakan mikroskop. Dalam hal ini apakah ada
kelompok fitoplankton, zooplankton, fragmen hewan, atau
fragmen tumbuhan.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil
No Jenis Ikan Takson dan jlh Takson dan Pragmen Pragmen
Fitoplankton jlh ikan tmbuhan
zooplankto
n
1. Ikan Nilla - - - Nallomonas
(Oreochromis
niloticus)
2. Ikan Lele - - - Sinigra
(Clarias sp)
3. Ikan Mas - - - Anacytis
(Ciprynus
carpio)
4. Ikan Cen cen - - - Anabaena
(
5. Ikan Gurami - - - Microcoleus
(Osphironemus Stigeoclanu
goramy) m

6. Ikan Patin - - - Anacystis


(Systomus
rubripinnis)

3.2. Pembahasan
Pada pengamatan 6 jenis ikan, semua jenis ikan memiliki kesamaan dalam jenis
makanan yang dikonsumsi yaitu fragmen tumbuhan. Hanya saja jenis pragmen tumbuhan
yang dikonsumsi berbeda. yaitu Nallomonas untuk Ikan Nilla (Oreochromis niloticus), Ikan
Patin (Systomus rubripinnis) Anacystis, Ikan Gurami (Osphironemus goramy) Microcoleus
Stigeoclanum, Ikan Mas (Ciprynus carpio) Anacytis, Ikan Cen cen (Anabaena), Ikan Lele
(Clarias sp) Sinigra.

Pada ikan nila (Oreochormis niloticus), Ikan Paitan (Systomus rubripinnis) dan ikan
gurami (Osphronemus goramy) relung ekologi trofiknya relatif lebih sama atau dekat, hal ini
dkarenakan jenis makanan alami yang dikonsumsi oleh ikan tersebut pada habitat aslinya.
Relung yang ditempati ketiga jenis ikan tersebut adalah sebagai omnivora dan biasanya ikan
ini hidup dilingkungan yang bersih .

Jenis ikan yang relung trofiknya relatif berbeda adalah ikan lele (Clarias sp.) dan ikan
sepat (Trichopodustrichopterus). Hal ini di identifikasi dari mikrohabitat ikan, dimana
mikrohabitat ikan lele (Clarias sp.) dan ikan sepat (Trichopodustrichopterus) dapat hidup
ditempat berlumpur saat lokasi lingkungan kurang menguntungkan, sedangkan pada ikan
gurami (Osphronemus goramy), ikan nila (Oreochormis niloticus) dengan ikan paitan
(Systomus rubripinnis) tidak
Makna keselingkupan relung relatif banyak dan sedikit itu terhadap prinsip gause yang
menyatakan “one species on niche” artinya dalam penelaan suatu organisme, kita harus
mengetahui kegiataannya berupa sumber energi, kecepatan metabolisme, pengaruh terhadap
organisme lain sehingga kita tidak hanya tau tempat organisme hidup tetapi fungsi yang
dimiliki.

3.3. Kesimpulan

Berdasarkan data hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa :

1. Relung hewan juga dapat dianalisis dari tempat hidupnya. Karena tempat hidup dapat
menunjukkan bagaimana factor lingkungan yang harus dihadapi oleh hewan, mereka
dapat bertahan pada batas toleransi yang dimiliki, dan adaptasi hewan terhadap
lingkungannya.

2. Dua spesies hewan atau lebih yang hidup bersama dalam satu habitat di sebut
berkoeksistensi atau berkohabitasi.

3. Semakin banyak keragaman spesies maka akan terjadi persaingan interspesies yang
semakin tinggi pula, karena telah terjadi keselingkupan relung di antara mereka.
DAFTAR PUSTAKA

Heddy, S., M. Kurniati. 1994. Prinsip-Prinsip Dasar Ekologi. Jakarta: P.T. Raja Grafindo
Persada.

Kartamiharja, E. S. dan Purnomo, K. 2006. Keberhasilan Introduksi Ikan Bilih


(Mystacoleucos padangens) ke Habitatnya yang Baru di Danau Toba, Sumatera Utara.
Prosiding Seminar Nasional Ikan IV. Jatiluhur, Agustus 29-30.

Odum, E.P. 1993. Dasar- Dasar Ekologi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada

Medan, 27 September 2019


Diperiksa Oleh :
Asisten Laboratorium, Praktikan,

DEDI LANDANI GINTING TRI LESTARI


NIM : 4153220003 NIM : 4171141047

Anda mungkin juga menyukai