Anda di halaman 1dari 12

ZOOLOGI

(Prof.Drs. Radiopoetra, 1991)

KELOMPOK : 5(LIMA)

NAMA MAHASISWA : 1. SULISMA SINAGA

2. TRI LESTARI

DOSEN PENGAMPUH : KHAIRIZA LUBIS, M.Sc., Ph.D

MATA KULIAH : STRUKTUR HEWAN

PROGRAM S-1 PENDIDIKAN BIOLOGI

FMIPA- UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

SEPTEMBER 2019
EXCECUTIVE SUMMARY

Pembuluh darah merupakan sistem saluran tertutup, yang mengantar darah dari
jantung keseluruh bagian tubuh dan kembali kejantung. Ilmu yang membahas tentang
darah dan sistem limfatik dsebut angiologi. Jantung adalah otot pemompa yang fungsi
utamanya medorong darah melalui sistem ini ke jejalah pembuluh darh yang hanya
dibentuk oleh endotel, tempat terjadinya pertukaran. Pembuluh darah mengangkut
dara ke paru-paru. Disini karbondioksida ditukar oeh oksigen. Pebuluh darah juga
megangkut darah keusus untuk menyerap makanandalam bentuk cairan, dan ke
kelenjar endokrin yang hormonnya menembus dinding sel masuk kedaam darah. Hasil
pencernaan, hormon, enzim, dan oksigen yang terkandung dalam darah mencerminkan
mutu dan jumlah cairan jaringan tubuh. Zat-zat sisa didalam jaringan diangkut oleh
pembuluh darah ke ginjal, usus, paru-paru dan kulit untuk dikeluarkan dari tubuh
(ekskresi). Cor reptilia terdiri atas 3 ruang yaitu 2 atrium dan 1 ventrikulus. Kecuali pada
crocodile dan aligator. Cor terdiri atas 4 ruang. Tetapi ventrikel cordis dari cor yang beruang
3. Sebenarnya, juga terbagi 2 oleh suatu septum yang disebut septum interventricularis yang
membentang dari apex cordix sampai ke pusat cor, sehingga seolah-olah cor semua reptilia
beruang 4. Perlu diketahui bahwa septum interventricularis belum sempurna sehingga masih
ada percampuran darah antara bagian dexter dan bagian sinister. Tujuan penulisan Critical
Book Review untuk menambah pengalaman, pengetahuan dan wawasan ilmu dan juga
meningkatkan pemahaman dan pengetahuan dalam hal mengkritik buku dan
membandingkannya dengan buku lain serta untuk menguatkan kemampuan dan skill dalam
mengkritisi suatu buku untuk dijadikan bahan Critical Book Review.

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada ucapkan Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
serta karuniaNya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Critical Book Review
ini yang tepat pada waktunya. Yang mana Critical Book Review ini mereview dua buku.
Critical Book Review sebagai pemenuhan tugas pada mata kuliah Struktur Hewan.

Kami menyadari bahwa Critical Book Review ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan Critical Book Review ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta membantu saya menyusun Critical Book Review ini dari awal sampai akhir. Semoga
Tuhan Yang Maha Esa senantiasa menyertai kita. AMIN.

Medan, 24 September 2019

Penulis

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

EXCECUTIVE SUMMARY ............................................................................................................................... i


KATA PENGANTAR........................................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................................. 1
1.1. RESONANSI PENTINGNYA CBR .............................................................................................. 1
1.2. TUJUAN PENULISAN CBR .......................................................................................................... 1
1.3. MANFAAT CBR .............................................................................................................................. 1
1.4. IDENTITAS BUKU ......................................................................................................................... 1
BAB II RINGKASAN ISI BUKU .................................................................................................................... 2
2.1. BUKU UTAMA.................................................................................................................................. 2
2.2. BUKU PEMBANDING ................................................................................................................... 4
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................................................................. 6
BAB IV PENUTUP ........................................................................................................................................... 7
4.1. KESIMPULAN ................................................................................................................................. 7
4.2. REKOMENDASI .............................................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................................ iv

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. RESONANSI PENTINGNYA CBR

Pentingnya Critical Book Review adalah tugas menulis yang mengharuskan kita
untuk meringkas dan mengevaluasi tulisan. Tugas Critical Book Review berupa buku, bab
atau artikel. Dalam menulis Critical Book Review kita harus membaca secara seksama dan
juga membaca tulisan dari buku lain yang serupa agar kita bisa memberikan tujuan dari
tulisan dan evaluasi yang lebih komprehensif, obyektif dan faktual. Pentingnya Critical Book
Review adalah agar lebih menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang pembuat Critical
Book Review dan isi dari buku yang kita review.

1.2. TUJUAN PENULISAN CBR

Tujuan penulisan Critical Book Review untuk menambah pengalaman, pengetahuan


dan wawasan ilmu dan juga meningkatkan pemahaman dan pengetahuan dalam hal
mengkritik buku dan membandingkannya dengan buku lain serta untuk menguatkan
kemampuan dan skill dalam mengkritisi suatu buku untuk dijadikan bahan Critical Book
Review.

1.3. MANFAAT CBR

Manfaat Critical Book Review adalah untuk menilai sebuah buku dan mengkritisi
buku tersebut serta memberikan informasi dan pemahaman yang komprehensif tentang apa
yang tampak dan terungkap dalam sebuah buku yang mengajak pembaca untuk memikirkan,
merenungkan dan mendiskusikan lebih jauh mengenai masalah yang muncul dalam sebuah
buku.

1.4. IDENTITAS BUKU


Judul :ZOOLOGI
Edisi :Cetakan Ketujuh
Pengarang :Prof. Dr. Radiopoetro
Penerbit :ERLANGGA
Kota Terbit :Jakarta
Tahun Terbit :1991
ISBN :-

1
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

2.1. BUKU UTAMA

Classis Reptilia

Reptilia yang masih ada sekarang terbagi atas 4 ordo yaitu sebagai berikut:

1. Ordo chelonin
Ordo chelonia memiliki tubuh relatif lebar dan pendek. Kaki bersifat
pentadactil. Kaki ini pada hewan yang marine telah mengalami modifikasi sehingga
menyerupai sirip. Tidak ada gigi, rahang tertutup oleh paruh yang tajam dari bahan
tanduk. Lubang pernapasannya berupa celah yang memanjang, sifat khas hewan ini
ialah adanya kulit keras yang menyelubungi tubuhnya ialah disebelah dorsal disebut
carapassedangkan disebelah ventral disebut plastron.
Contoh : Penyu dan Kura-kura

2. Ordo Rhyachocephalia
Dari ordo ini hanya satu spesies yang masih hidup hingga sekarang yaitu,
Sphenondon punctatum yang terdapat di New Zealand. Tentu saja hewan ini sering
disebut fossil hidup, karena tinggal satu-satunya dari ordo teeersebut dan juga karena
keprimitifannya terutama struktur tubuhnya, dan merupakan reptil tertua yang dikenal
sekarang. Oleh karena itu, hewan ini sangat menarik perhatian para ahli anatomi.

3. Ordo Squamata
Termasuk didalam ordo ini ialah kadal dan ular. Hewan ini kelihatanya memiliki
nenek moyang yang sama dengan Sphenondon punctatum . kulit ular dan kadal
umumnya tertutup oleh lapisan yang disebut Squama epidermal yang menanduk
kadang – kadang dibawahnya disokong lamina dermalis yang menulang.
a. Subordo sauria ( Lacertillia)
Misalnya kadal. Biasanya hewan ini memiliki 2 pasang anggota badan yang
bersifat pentadactil. Pada Amphis baenidae tidak mempunyai extremitates.
Membran Tympani tidak cembung dan celah auris externa jelas dapat dilihat.
Palpebra superior dan inferior dapat digerakkan dan membrane nictans.
b. Subordo serpentes (Ophidia)
Ular tidak mempunyai kaki. Tetapi phyton dan Boa masih mempunyai sisa-sisa
dari pelvis dan extremitates posterior. Hewan ini dapat bergerak maju dengan
pertolongan musculus undulans yang ada disebelah lateral tubug dan karena
pergerakan dari squamae yang terletak disebelah ventral dan tersususn transversal.
Ular tidak memiliki celah auris externa dan membrana tympani. Pelpebra tidak
ada, mata ditutup oleh membrana nictitans tang tetap dan transparan.
4. Ordo Crocodillia (Loricata)

2
Crocodilia adalah reptilia tua yang masih ada sampai sekarang. Hewan ini memiliki cauda
yang memipih ke lateral dan 2 pasang extremitates yang pendek. Extremitas anterior
mempunyai 5 digiti, sedang extremitas posterior mempunyai 4 digiti. Diantara digiti ada
selaput untuk berenang. Membrana tympani menonjol keluar tetapi dilindungi oleh
lapisan kulit. Mata, lubang hidung dan telinga terdapat pada garis lurus pada puncak
kepala.

System radiovasculare pada Reptilia

Cor reptilia terdiri atas 3 ruang yaitu 2 atrium dan 1 ventrikulus. Kecuali pada
crocodile dan aligator. Cor terdiri atas 4 ruang. Tetapi ventrikel cordis dari cor yang beruang
3. Sebenarnya, juga terbagi 2 oleh suatu septum yang disebut septum interventricularis yang
membentang dari apex cordix sampai ke pusat cor, sehingga seolah-olah cor semua reptilia
beruang 4. Perlu diketahui bahwa septum interventricularis belum sempurna sehingga masih
ada percampuran darah antara bagian dexter dan bagian sinister.

Sinus venosus pada sebagian besar reptilia telah bergabung dengan atrium dextrum,
sehingga sekarang merupakan bagian dari atrium dextrum., kecuali pada kura-kura masih kita
lihat adanya sinus venosus. Antara sua atrium dipisahkan oleh septum intertrialis yang sudah
sempurna, sehingga tidak akan terjadi percampuran antara darah venosa dan darah arteria

Conus anteriosus pada reptilia telah menjadi sebagian dari ventrikel. Dari ventrikel ini
akan keluar 3 pembuluh yang besar yaitu aorta polmunalis yang menuju ke pulmo, kemusian
arcus aorta dexter dan arcur aorta sinister yang akan bercabang – cabang ke semua tubuh
arcus aorta sinister keluar dari ventrikel dexter sedang arcus aortae dexter keluar dari
ventrikel sinister.

Pada sebagian besar reptilia modifikasi yang paling besar terdapat pada arcus aortae,
yaitu dengan pecahnya aorta ventralis menjadi 3 pembuluh yaitu :

a. Arcus aortae ke IV bagian kiri keluar dari ventrikel dexter kemudian bersama-
sama dengan bagian radix aortae kiri menjadi arcus aortae sinister
b. Arcus aortae ke VI pada kedua sisi menjadi arteria polmunalis dan ini berasal dari
1 pembuluh besar yaitu aorta polmunalis yang datang dari ventrikel dexter pula.
c. Yang terakhir ialah pembuluh yang merupakan derivat truncus arteriosusdan
datang dari ventrikel sinister. Pembuluh itu adalah arcus aorta ke IV bagian kanan
yang setelah bergabung dengan radix aortae kanan menjadi arcus aorta dexter

Sebelum arcus aorta ke IV ini bergabung dengan radix aorta kanan, pembuluh ini
telah bercabang ke arah arterior menjadi arteria carotis communis dexter dan sinister yang
masing-masing akan bercabang 2 lagi yaitu arteria carotis externa dan dan cabang yang lain
bersama-sama dengan sisa radix aortae bagian cranial menjadi arteria carolis interna.

Kedua arcus aortae dexter dan sinister berjalan ke caudal dan setelah bertemu di
median bergabung menjadi 1 pembuluh yang besar yang berjalan sepanjang sisi dorsal ke
arah caudal disebut aorta dorsalis . sebelum arcus aortae membentuk aorta dorsalis, terlebih

3
dahulu membentuk percabangan yaitu arteria subclavia dan arteria coeliaca mesenterica
venae yang masuk ke atrium dexter ialah :

- Vena cava superior dextra


- Vena cava superior sinistra
- Vena cava interior

Dimana sebelum masuk ke atrium dextrum, terlebih dahulu masuk ke sinos venosus.
Sedang vena yang masuk ke atrium sinistrum ialah vena polmunalis yang berisi darah
arteriel.

2.2. BUKU PEMBANDING

Pembuluh darah merupakan sistem saluran tertutup, yang mengantar darah dari
jantung keseluruh bagian tubuh dan kembali kejantung. Ilmu yang membahas tentang
darah dan sistem limfatik dsebut angiologi.

Jantung adalah otot pemompa yang fungsi utamanya medorong darah melalui
sistem ini ke jejalah pembuluh darh yang hanya dibentuk oleh endotel, tempat
terjadinya pertukaran. Pembuluh darah mengangkut dara ke paru-paru. Disini
karbondioksida ditukar oeh oksigen. Pebuluh darah juga megangkut darah keusus
untuk menyerap makanandalam bentuk cairan, dan ke kelenjar endokrin yang
hormonnya menembus dinding sel masuk kedaam darah. Hasil pencernaan, hormon,
enzim, dan oksigen yang terkandung dalam darah mencerminkan mutu dan jumlah
cairan jaringan tubuh. Zat-zat sisa didalam jaringan diangkut oleh pembuluh darah ke
ginjal, usus, paru-paru dan kulit untuk dikeluarkan dari tubuh (ekskresi)

Sirkulasi

Darah keluar dan kembali kejantung melaui dua peredaran, yaitu peredaran
paru dan peredaran darah sistemik. Pada peredaran paru, darah melalui aa.pulmonaria
masuk ke paru dan kembali kejantung melalui vv.pulmonaria. pada peredran darah
sistemik, darah keluar melaui aorta k seluruh tubuh dan kembali ke jantung melalui
vena cava superior dan inferior serta vv.kardiaka.

Jenis pembuluh darah

1. Arteri
Pada makhluk hidup, arteri bewarna kekuningan atau abu kebiruan dan ditandai
dengan denyutannya. Bila arteri dipotong, darah akan memancar. Arteri juga
dapat memendek, dan arteri yang kecil maka uungnya akan menguncup
sedemikian rupa sehinga menghentikan peredaran darah
2. Kapiler
Kapiler merupakan jejala anastomosis tempat tercurahnya darah arteriol.
Dinding kapiler berfungsisebagai membran semipermeabel yang dapat ditembus

4
oleh air, kristaloid, dan beberapa protein plasma tetapi tidak dapat ditembus
oleh zat-zat bermolekul besar
3. Sinusoid
Sinusiod lebih lebar dan lebih berkelok daripada kapiler. Sinusoid menggantikan
tempat kapiler didalam hati, limfah, sumsum tulang, badan karotid dan badan
koksigeus, adenohipofisis, kortex adrenal, dan kelenjar paratiroid/
4. Jaringan merongga
Jaringan merongga merupakan rongga-rongga yang mendapat banyak sekali
pendarahan berkut dindingnya seperti pada korpora kavernosa dan korpus
spongiosum penis serta pada korpora kavernosa klitoris. Jaringan serupa
terdapat pula disepanjang rongga hidung.
5. Venula
Mengumpulkan darah dari anyaman kapiler dan bergabung dengan venula lain
membentuk vena.
6. Vena
Pada makhlukhidup vena bewarna biru tua. Biasanya vne tidak berdenyut kuat,
oeh karena itu pendarahan dari vena tidak memancar deras. Vena lebih banyak
daripada arteri dan pada umunya lebih beragam. Selain itu dindingnya lebih
tipis, dan biasnya penampangnya lebih besar daripaa arterinya. Katup terdapat
pada banyak vena. Bila katup menutup, arah balik darah dapat dicegah. Katup
berfugsi untuk mencegah alir balik darah kedalam vena didaerah kepala dan
anggota bila tekanan dalam rongga perut meningkat.
7. Anastmosis
Ditempat-tempat tertentu, arteri salig beranastomosis, misalnya ditelapak
tangan, telapakkaki, dasar otak, dekat usus, sekitar persendian dan dijantung.
Bila salah satu arteri masuk kedalam suuatu anastomosis tersumpat atau diikat,
maka dapat terjadi sirulasi kolateral melalui arteri lain.
8. Akhiran arteri
Beberapa arteri memasok darah pada daerah tertentu dijaringan atau organ
tanpa beranastomosis dengan arteri yang memasok darah pada daerah daerah
yang berdekatan. Pembuluh darah ini disebut akhiran arteri anatomik.

Struktur Pembuluh Darah

Dinding arteri terdiri dari tiga lapis, tunika intima, tunika media, dan tunika
eksterna. Kapiler hanya memiliki satu lapian dinding : endotelium. Dinding kapiler
berbagai organ dapat digolongkan berdasarkan ultrastrukturnya. Venula hanya terdiri
dari endotelium yang ditunjang oleh sejumlah kecil jaringan kolagen dan pada venue
yang lebih besar. Juga ditunjang oleh sejumlah kecil ototpolos. Struktur vena sangat
berbeda-beda. Dindingnya lebih tipis dan ukurannya lebih besar daripada arteri seiring.
Tunika medianya jauh lebih tipis daripada arteri. Seringkali tunika eksterna merupakan
lapisan paling tebal dengan vasa vasorum yang cukup banyak.

5
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Pembahasan Kelengkapan Meteri

Pada buku utama membahas tentang mulai dari struktur organ pada sistem
peredaran darah serta fungsi dari setiap bagian- bagian yang ada pada organ sehingga
organ ini bisa menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya. Serta pada buku ini juga
menjelaskan bagaimana mekanisme peredaran darah pada hewan khususnya pada
kelas Reptilia.

Sedangkan pada buku pembanding. Hanya membahas materi dasar dari sistem
peredaran pada hewan . Namun tidak menjelaskan secara detail bagaimana mekanisme
dari sistem peredaran darah itu sendiri. Selain itu, pada buku ini tidak memaparkan
contoh sebagai penjelas dari materi. Karena, seperti yang kita tahu bahwa sistem
peredaran darah pada hewan tidak semuanya sama.

3.2. Kelebihan dan Kekurangan Buku

Pada buku utama, jika dilihat dari aspek tampilan buku yang direview sudah
terbilang menarik karena pada bagian cover kombinasi warnanya tidak terlalu
mencolok meskipun menggunakan kombinasi warna yang gelap namun buku ini tidak
menyakitkan mata. Namun, jika ditinjau dari layout dan tata letak serta tata tulis pada
buku ini agak berantakan. Karena, setiap paragraf baru penulis tidak menggunakan tab
sebagai pembeda antara paragraf yang satu dengan paragraf lainnya serta penggunaan
kata yang berbelit belit, Sehingga pembaca mudah bosan saat membacanya. Selain itu,
jika kita tinjau dari aspek isi buku ini memuat materi yang padat meskipun
menggunakan kata yang berbelit – belit namun materi yang disampaikan banyak
mengandung informasi

Sedangkan, Pada buku pembanding Kelebihan buku tersebut jika ditinjau dari
tampilan buku sudah dikatakan menarik karena pada cover depan memaparkan
manusia dan anatominya sebagai gambaran dari materi yang ada pada buku tersebut.
Jika ditinjau dari layout pada buku ini melampirkan banyak gambar sebagai pendukung
dari materi. Kekurangannya buku tersebut tidak membahas proses pembuluh darah
hanya membahas jenis pembuluh darah dan struktur nya.

6
BAB IV
PENUTUP

4.1. KESIMPULAN

Dari buku yang di review, setiap buku memiliki keunggulan dan kekurangan
masing-masing. Pada buku utama, jika dilihat dari aspek tampilan buku yang direview
sudah terbilang menarik karena pada bagian cover kombinasi warnanya tidak terlalu
mencolok meskipun menggunakan kombinasi warna yang gelap namun buku ini tidak
menyakitkan mata. Namun, jika ditinjau dari layout dan tata letak serta tata tulis pada
buku ini agak berantakan. Karena, setiap paragraf baru penulis tidak menggunakan tab
sebagai pembeda antara paragraf yang satu dengan paragraf lainnya serta penggunaan
kata yang berbelit belit, Sehingga pembaca mudah bosan saat membacanya. Selain itu,
jika kita tinjau dari aspek isi buku ini memuat materi yang padat meskipun
menggunakan kata yang berbelit – belit namun materi yang disampaikan banyak
mengandung informasi. Sedangkan pada buku pembanding Kelebihan buku tersebut
jika ditinjau dari tampilan buku sudah dikatakan menarik karena pada cover depan
memaparkan manusia dan anatominya sebagai gambaran dari materi yang ada pada
buku tersebut. Jika ditinjau dari layout pada buku ini melampirkan banyak gambar
sebagai pendukung dari materi.

4.2. REKOMENDASI

Rekomendasi dari kami selaku pengkritik ketika kita ingin membuat sebuah
buku. Ada baiknya Kita harus mengetahui dulu selera dari para pembaca. Apakah
tulisan yang kita sajikan mengandung banyak informasi atau dengan membaca buku
yang kita tulis akan mengembangkan daya pikir pembaca dengan memecahkan masalah
yang abstrak. Hal kecil seperti inilah yang harus kita perhatikan juga karena dapat
berpengaruh dengan nilai jual pada buku tersebut

7
DAFTAR PUSTAKA

O’rahilly, ronan. 1995. Anatomi (kajian ranah tubuh manusia). Universitas indonesia
press.

Radiopoetro,. 1991. ZOOLOGI. Erlangga : Jakarta

iv

Anda mungkin juga menyukai