Anda di halaman 1dari 21

MATERI PROFESIONAL 1

11. Disajikan piramida energi, peserta dapat menganalisis penyebab terjadinya kepunahan
populasi berdasarkan aliran energi
 Piramida energi adalah gambaran bagaimana energi mengalir dalam sebuah
ekosistem, dari tingkat trofik satu ke yang lainnya.Matahari adalah sumber energi
terbesar bagi semua makhluk hidup. Dimulai dari produsen, energi akan mengalir
ke konsumen pertama, konsumen kedua dan akhirnya konsumen ketiga.
 Sebagai contoh, dalam ekosistem hutan, tumbuhan menghasilkan biji. Ini adalah
tingkat produsen karena tumbuhan membuat energinya sendiri melalui
fotosintesis. Seekor tikus sawah akan memakan biji tersebut, menjadikannya
sebagai herbivora dan konsumen pertama. Kemudian ular akan memangsa tikus
tersebut, menjadikannya sebagai konsumen kedua dan karnivora.Ular
mendapatkan energi matahari dengan mengonsumsi tikus, yang memakan biji.
Konsumen ketiga dalam ekosistem ini bisa diisi oleh burung hantu, yang akan
memangsa ular. Sekali lagi, energi matahari diteruskan kepada burung hantu
secara tidak langsung dari biji.
 kaidah 10 Persen
Hal penting yang harus diperhatikan dari perpindahan energi adalah tidak semua
energi diteruskan ke tingkat trofik yang lebih tinggi. Faktanya, hanya sekitar 10
persen yang diteruskan organisme selanjutnya.
Ke manakah 90 persen energi itu pergi? 90 % Energi Ini hilang sebagai panas,
atau sebagai energi yang digunakan untuk metabolism makhluk hidup.
Artinya konsumen di tingkat puncak rantai makanan mendapat energi paling
sedikit dari sinar matahari. Contohnya, dalam rantai makanan yang dijelaskan di
atas, tumbuhan yang memproduksi biji akan mendapat 100 persen energi
matahari. Ini masuk akal karena tumbuhan berperan sebagai produsen. Karena 90
persen energi matahari hilang, tikus, sebagai konsumen pertama hanya menerima
10 persen. Selanjutnya, ular yang memakan tikus akan menerima 1 persen dan
burung hantu hanya mendapat 0,1 persen dari total energi matahari. Hilangnya
energi di setiap tingkat trofik ini disebut kaidah 10 persen

PIRAMIDA ENERGI

Piramida energi yaitu piramida yang menggambarkan terjadinya penurunan energi pada
tiap tahap tingkatan trofik.
Jumlah total energi pada setiap tingkatan trofik ke arah puncak piramida semakin kecil.
Bentuk piramida energi selalu segitiga tegak.
Secara umum, konsumen cuma mampu memanfaatkan 10% energi yang diperoleh dari
organisme yang ada pada tingkat trofik dibawahnya karena sebagian besar energi
terbuang sebagai panas.
piramida energi dianggap menjadi model piramida terbaik, dengan alasan seperti ini:
 Tidak dipengaruhi oleh ukuran organisme dan kecepatan metabolisme organisme.
 Menunjukkan efisiensi ekologi atau produktivitas ekosistem.
 Memberikan gambaran berkaitan dengan sifat fungsional komunitas suatu ekosistem.
12. Diberikan gambar struktur sel, peserta mampu mampu mengidentifikasii organel dalam
sel beserta fungsinya

Struktur Sel
1. Dinding sel (pada tumbuhan) tersusun selulosa, terdapat lamela tengah terisi oleh zat-zat
lignin, kitin, pektin, suberin. Berfungsi sebagai pelindung dan penguat sel. Pada dinding sel
terdapat noktah yang merupakan penjuluran sitoplasma yang disebut plasmodesma yang
fungsinya mengatur komunikasi antar sel satu dengan yang lain
2. Selaput Plasma (membran sel) tersusun dari lipoprotein. Teori yang diakui kebenarannya
tentang membran sel adalah teori Mozaik, membran sel terdiri atas dua lapis molekul
fosfolipid (lemak yang bersenyawa dengan fosfat). Bagian ekor dengan asam lemak yang
bersifat hidrofobik (nonpolar), Sedangkan bagian kepala bersifat hidrofilik (polar) mengarah
ke lingkungan yang berair.

Gambar : struktur membran sel


Fungsi membran sel :
a) Mengatur pertukaran zat di luar dan di dalam sel
b) Pembatas antara isi sel dan lingkungannya
c) Sebagai reseptor terhadap hormon dan senyawa kimia lain
d) Tempat perlekatan enzim
e) Tempat reaksi kimia
3. Sitoplasma, merupakan bagian dalam sel kecuali nukleus, terdapat bagian padat yang
disebut organel dan bagian cair yang disebut sitosol serta filamen/protein tubulin. Di dalam
sitosol terdapat banyak enzim untuk reaksi metabolisme.
4. Organel membran tunggal
 Lisosom, pencernaaan intrasel, mengandung enzim hidrolitik, mampu melakukan
autolisis dan autofag (seperti penyusutan ekor berudu). Lisosom dihasilkan oleh badan
golgi yang penuh dengan protein.
 Retikulum endoplasma kasar, merupakan organel berlekuk-lekuk yang berbatasan
dengan sistem membran dan erat kaitannya dengan angkutan sintesis protein, sistem
transpor substrat dan hasil-hasil dari sitoplasma ke luar sel dan ke nukleus.
 Retikulum endoplasma halus, merupakan organel tempat dan angkutan sintesis lipid,
fosfolipid dan steroid (estrogen, progesteron, testosteron)
 Badan golgi (diktiosom), berbentuk kantung pipih bertumpuk-tumpuk, berfungsi untuk
ekskresi dan sekresi serta sebagai tempat penimbunan sementara protein dan zat-zat
lain yang dibuat dalam retikulum endoplasma. Zat-zat ini dalam badan golgi dibungkus
kembali dalam kantung-kantung besar (vesikula). Kemudian vesikula tersebut bergerak
ke permukaan sel (membran plasma), lalu membran vesikula membuka dan
mengeluarkan isinya ke luar sel (eksositosis). Badan golgi juga merupakan tempat
sintesis polisakarida, misalnya pada mukus dan selulosa pada sel tumbuhan.
 Peroksisom (badan mikro) enzim oksidase dan katalase (banyak disimpan dalam sel-
sel hati). Peroksisom dihasilkan oleh retikulum endoplasma. Peroksisom juga penuh
berisi enzim dan yang paling khas adalah katalase. Enzim ini mengkatalis perombakan
hidrogen peroksida (H2O2), menjadi H2O dan O2. Glioksisom mengubah lemak
menjadi karbohidrat pada tumbuhan.
 Vakuola adalah organel yang dimiliki sel tumbuhan memiliki membran disebut
tonoplas berisi air, garam-garam organik, glikosida, tanin, minyak atsiri, alkaloid,
enzim, butir pati/aleuron, pigmen dan gas. Vakuola berfungsi :
a) Memasukkan air melalui tonoplas untuk membangun turgor sel.
b) Mengandung pigmen antosian memberi warna merah, biru, lembayung, dan
kuning pada bunga, buah, pucuk, dan daun
c) Terkadang mengandung enzim hidrolitik yang dapat bertindak sebagai lisosom
waktu hidup, serta sel mati berfungsi untuk autolisis (penghancuran diri)
d) Menjadi tempat timbunan sisa-sisa metabolisme, seperti kristal kalsium oksalat
dan beberapa alkaloid, tanin, lateks (getah)
e) Gudang penyimpan makanan seperti amilum dan garam mineral

5. Organel membran ganda


 Plastida, terdapat beberapa jenis, diantaranya adalah :
a. Leukoplas (plastida berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan), bisa
berupa amiloplas (menyimpan amilum), elaioplas (menyimpan lemak), dan proteoplas
(menyimpan protein).
b. Kloroplas yaitu plastida berwarna hijau tempat berlangsungnya fotosintesis,
didalamnya terdapat grana (tumpukan tilakoid) tempat terjadinya reaksi terang, dan
stroma (matriks kloroplas) tempat terjadinya reaksi gelap. Dalam kloroplas terdapat
DNA dan ribosom. Di membran tilakoid terdapat pigmen-pigmen fotosintesis
(fotosistem) yaitu klorofil dan karotenoid berfungsi menangkap energi cahaya dan
mengubahnya menjadi energi kimia.
c. Kromoplas yaitu plastida warna, misalnya, karoten (emas), fikosianin (biru),
fikosantin (coklat), dan fikoeritrin (merah). Klorofil berfungsi menyerap sinar merah
dan biru-ungu, memantulkan sinar hijau
 Mitokondria, sebagai tempat respirasi aerob atau oksidasi makanan menghasilkan energi
(ATP). Setiap mitokondria dibungkus oleh suatu membran ganda, membran dalam disebut
kristae. Di dalam mitokondria terdapat DNA, RNA dan ribosom.

6. Organel tanpa membran


 Mikrotubulus adalah silinder protein tubulin (α tubulin dan β tubulin) bergabung
membentuk dimer dalam bentuk heliks. Berperan sebagai "kerangka sel/sitoskeleton,
pembentuk sentriol pada sel hewan, flagela dan silia. Pada sel tumbuhan mikrotubulus
berperan dalam pembelahan sel, untuk menarik kromosom bergerak ke kutub pembelahan.
 Mikrofilamen adalah serat tipis panjang terdiri atas protein aktin, berperan dalam dalam
gerakan atau aliran sitoplasma untuk sel yang berubah-ubah bentuk dalam pergerakan sel.
Mikrofilamen juga berperan dalam memisahkan kedua sel anak yang akan membelah.
 Sentrosom (Sentriol), hanya terdapat pada sel hewan, sentrosom terbagi menjadi dua
sentriol. Setiap sentriol terdiri atas sebaris silinder sebanyak sembilan mikrotubul. Berperan
sebagai pembentukan benang spindel dalam pembelahan sel
 Ribosom, tempat sintesis protein, ribosom dapat terikat pada membran retikulum
endoplasma atau terdapat bebas dalam matriks sitoplasma. Umumnya, ribosom yang
menempel pada REkasar berfungsi mensintesis protein untuk dibawa keluar sel melalui RE
dan golgi kompleks. Dalam sel terdapat kelompok yang terdiri atas lima atau enam ribosom
yang disebut polisom.
7. Inti Sel (Nukleus), terdapat di semua sel eukariotik, kecuali pada sel floem dewasa dan
eritrosit mamalia dewasa. tersusun oleh anak inti (nukleolus), benang kromatin, cairan inti
(nukleoplasma), dan membran inti (karioteka) berpori, rangkap dua. Berfungsi sebagai
pengendali aktivitas sel, pertan perkembangan sel, serta untuk reproduksi sel. Pertumbuhan
sel disebabkan karena inti sel mengandung informasi genetika dalam bentuk DNA.
Nukleolus berfungsi dalam pembuatan RNAribosom.

D. Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan

Organel Sel Tumbuhan Sel Hewan


Plastida ada Tidak ada
Dinding sel ada Tidak ada
vakuola besar Kecil
lisosom Tidak ada ada
sentriol Tidak ada ada
mitokondria banyak sedikit
Gambar : Struktur sel tumbuhan Gambar : Struktur sel hewan

13. Diberikan ilustrasi tentang salah satu tahapan fotosintesis atau respirasi seluler, peserta
dapat menentukan tempat terjadinya di dalam organel

RESPIRASI AEROB
Respirasi Aerob terjadi di mitokondria dan membutuhkan oksigen.
C6H12O6 + O2 → 6CO2 + 6H2O + 38 ATP
Reaksi ini terjadi melalui 4 tahap :
1) Glikolisis di sitoplasma
2) Dekarboksilasi oksidatif di matriks mitokondria
3) Daur Krebs di matriks mitokondria
4) Transfer elektron di membran dalam mitokondria atau krista
Anabolisme merupakan penyusunan senyawa kompleks (organik) dari senyawa
sederhana dengan menggunakan energi. Contohnya adalah proses fotosintesis.
proses respirasi aerob dan tempat terjadinya
Gambar mitokondria

Fotosintesis
Reaksi fotosintesis terjadi di kloroplas

CO2 + H2O cahaya C6H12O6 + O2


klorofil
Tahap reaksi fotosintesis
1) Reaksi terang (di grana = tumpukan tilakoid)
- Aktivasi klorofil oleh cahaya matahari dengan spektrum merah dan nila dengan
panjang gelombang 680 nm dan 700 nm
- Fotolisis air dan terjadi pembebasan oksigen
H2O 2H+ + ½ O2
- Pembentukan ATP dan NADPH2
2) Reaksi Gelap (di stroma)
- Fiksasi CO2 oleh Ribulosa bifosfat
- Membutuhkan ATP dan NADPH2
- Pembentukan glukosa
-
Gambar kloroplas dan proses fotosintesis
14. Diberikan deskripsi tentang salah satu reaksi kimiawi, peserta mampu menganalisis
ragam reaksi kimiawi dalam sel
Tahapan respirasi aerob

- Glikolisis :merupakan rangkaian reaksi pengubahan molekul glukosa menjadi


asam piruvat dengan menghasilkan NADH dan ATP. Sifat-sifat glikolisis ialah,
berlangsung secara anaerob dan terjadi di sitoplasma.
- Dekarboksilasi oksidatif (reaksi transisi atau reaksi antara) :Proses pemecahan
asam piruvat menjadi asetil coA serta menghasilkan 2 NADH dan 2 ATP. Setiap
asam piruvat hasil glikolisis akan bereaksi dengan Nikotinamide Adenin
Dinukleotida (NAD+ ) dan koenzim A (Ko-A) membentuk Asetil Ko-A dalam
reaksi yang berlangsung dalam mitokondria ini akan terjadi pengurangan satu
atom C dalam bentuk CO2
- Siklus Krebs : disebut juga siklus asam sitratt, yaitu proses pemecahan asetil Co-
A menjadi 2CO2, 6NADH, 2FADH, dan 2 ATP terjadi di matriks mitokondria.
- Transport Elektron :Proses pemidahan elektron yang melibatkan 10 NADH dan
ditransfer menjadi 30 ATP serta 2 FADH dikonversi menjadi 4 ATP. Sehingga
total menghasilkan 34 ATP. Serta oksigen digunakan sebagai aseptor terakhir ion
H dan menghasilkan H2O. Terjadinya transer elektron di bagian kristae (membran
dalam) mitokondria.

RESPIRASI AEROB
Pada kondisi anaerob, sel dan jaringantumbuhan dapat mengubah asam piruvat
menjadi CO2 dan etil alkohol serta membebaskan energi.Dapat juga asam piruvat di
dalam sel otot menjadi CO2 dan asam laktat serta, membebaskan energi.Bentuk
respirasi ini disebut dengan fermentasi.
Pada respirasi anaerob, jalur yang ditempuh meliputi:
a) Lintasan glikolisis.
b) Pembentukan alkohol (fermentasi alkohol) atau pembentukan asam laktat
(fermentasi asam laktat).
c) Akseptor elektron terakhir bukan oksigen, tetapi molekul alkohol dan atau
asam laktat.
d) Energi dihasilkan hanya 2 molekul ATP untuk setiap molekul glukosa dari
jalur glikolisis
1) Fermentasi alkohol
Fermentasi alkohol, terjadi pada beberapa mikroorganisme seperti jamur (ragi) atau
Saccharomyces sp

2) Fermentasi asam laktat


Terjadi karena sel-sel otot yang bekerja terlalu berat, energi yang tersedia tidak
seimbang dengan kecepatan pemanfaatan energi karena kadar oksigen yang ada tidak
cukup untuk respirasi aerob sehingga terbentuk asam laktat.

1. Reaksi terang
Terjadi di membran tilakoid, tepatnya di grana.Unit pengumpul cahaya pada
membran tilakoid disebut fotosistem.Ada dua macam fotosistem yang terdapat di
membran tilakoid yaitu fotosistem I dan fotosistem II.
Reaksi terang dibagi menjadi 2 tahapan yaitu

a) Fotofosforilasi siklik
Berlangsung di fotosistem I, di fotosistem I terdapat klorofil a yang peka terhadap
panjang gelombang 700 nm sehingga disebut p700. Cahaya yang mengenai
klorofil akan menyebabkan klorofil teraktifasi sehingga melepaskan elektronnya.
Elektron yang dilepaskan oleh klorofil ini akan ditransfer dari satu enzim ke
enzim yang lain, dan sebagian dari energinya akan diserap oleh ADP untuk
mengikat phospat sehingga terbentuk ATP.

b) Fotofosforilasi nonsiklik
Fotosistem I yang terkena cahaya matahari akan melepaskan elektronnya yang
kemudian elektron ini akan segera mengikuti rantai transfer elektron. Sebagian
energi yang ada pada reaksi transfer elektron ini digunakan untuk membentuk
ATP dari ADP. Bersamaan dengan peristiwa ini terjadi penguraian molekul air
menjadi O2, ion hidrogen dan elektron, NADP akan mengambil elektron yang
berasal dari fotosistem I
untuk mengikat ion hidrogen sehingga terbentuk NADPH. Fotosistem I yang telah
kehilangan elektronnya akan segera menyedot elektron dari fotosistem II (p680)
yang terkena cahaya. Fotosistem II yang kekurangan elektron akan segera
mengambil elektron yang dihasilkan oleh penguraian air.
Gambar reaksi non siklik

Gambar reaksi siklik

2. Reaksi gelap (siklus Calvin-Benson) terjadi di stroma atau matriks kloroplas


Terjadi di stroma dan merupakan jalur metabolisme reaksi pembentukan glukosa dari
CO2. Tahapan reaksi gelap, yaitu :
- Tahap I (Fiksasi) : 6 molekul CO2 dari udara bereaksi dengan 6 molekul
ribulosa 1,5 difosfat, (RDP) dikatalisis oleh enzim ribulosa difosfat
karboksilase menghasilkan 12 molekul 3 fosfogliserat (APG)
- Tahap II (Reduksi) : 12 Molekul 3 fosfogliserat (APG) dikatalisis oleh enzim
fosfogliserat kinase dan gliseraldehida fosfat dehidrogenase akan terbentuk
12 molekul gliseraldehida 3 fosfat (PGAL) dengan bantuan 12 ATP
(posporilasi) dan 12 NADPH (dehidrogenasi).
- Tahap III (Sintesis) : 12 gliseraldehida 3 fosfat (PGAL) akan diubah menjadi
3 molekul fruktosa-6-fosfat untuk selanjutnya fruktosa 6 fosfat diubah
menjadi glukosa.

Reaksi Gelap
15. Diberikan berbagai macam contoh interaksi makhluk hidup, peserta dapat
mengidentifikasi ragam interaksi yang terjadi pada populasi

Interaksi adalah hubungan timbal balik antara makhuk hidup. Jika interaksi terjadi dalam
spesies yang sama maka disebut interkasi dalam populasi, namun jika interaksi terjadi
dalam spesies yang berbeda maka disebut interaksi antar populasi. Populasi sendiri,
seperti diketahui, merupakan gabungan individu-individu sejenis pada suatu daerah
tertentu. Ini bisa merupakan populasi manusia, populasi hewan, bisa juga populasi
tumbuhan. Sebagai contoh, semua bunga mawar yang terletak di sekeliling taman bunga,
atau semua kambing yang berada di padang rumput.
Interaksi antar individu yang bersifat negatif (ada pihak yang dirugikan) akan
memunculkan individu yang bersifat adaptif, artinya individu yang mampu bertahan
karena adanya interaksi dengan individu yang lain. Interaksi antar individu dalam suatu
populasi dapat bersifat positif (saling bekerjasama atau simbiosis) sebagai contoh
interaksi antar individu dalam populasi : semut (interaksi dalam hubungan sosial atau
gotong royong) untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaannya, dalam populasi semut,
beberapa semut bergotong-royong menyeret bangkai serangga ke dalam lubang. Dalam
interaksi antar individu dalam populasi berkaitan dengan :
a. Jumlah atau batas individu yang layak dalam populasi sehingga populasi tersebut
mampu untuk mempertahankan jenisnya.
b. Kepadatan populasi yang dapat mempengaruhi berubahnya tingkah laku individu
dalam populasi, dan
c. Faktor lain yang dapat mempengaruhi interaksi individu dalam populasi antara lain :
natalitas, mortalitas dan ketahanan hidup populasi (adaptif)
contoh interaksi dalam satu populasi adalah kompetisi merupakan persaingan yang terjadi
di antara 2 spesies, jika kompetesi ini terjadi dalam spesies yang sama maka disebut
kompetisi intraspesies Kompetisi intraspesifik yaitu persaingan yang terjadi antara
organisme atau individu yang memiliki spesies sama. Contohnya sesama kambing jantan
berkelahi untuk memperebutkan pasangan kawinnya.
Sedangkan interaksi yang terjadi antar populasi contohnya adalah simbosis, antibiosis,
predasi dan kompetisi interpespesifik

16. Disajikan bagan jaring-jaring makanan,peserta dapat memprediksi yang akan terjadi pada
populasi yang ada jika ada pengurangan pada satu atau dua populasi tertentu

Gambar Jaring-jaring makanan

Jaring-jaring makanan adalah kumpulan dari beberapa rantai makanan yang memiliki
keterkaitan antara satu dengan lainnya. Jaring-jaring makanan mewakili interaksi
makanan yang lebih menonjolkan spesies, stabilitas, dan produktivitas ekosistem”
Ada tiga jenis jaring-jaring makanan berdasarkan spesiesnya, yaitu:
i. Jaring keterkaitan yang menekankan pada pola hubungan jaring makanan di antara
spesiesnya.
ii. Jaringan fungsional yang mewakili pentingnya setiap spesies untuk menjaga
integritas komunitasnya dan berperangaruh terhadap tingkat pertumbuhan
populasi spesies.
iii. Jaringan aliran energi yang mengukur aliran dari satu spesies ke spesies lainnya.

Tujuan Jaring-Jaring Makanan


Tujuan dari jaring-jaring makanan ialah untuk menggambarkan makanan antarspesies
dalam komunitas. Jaring-jaring makanan bisa dibangun dengan tujuan untuk
menggambarkan interaksi yang terjadi antarspesies.
Spesies-spesies pada jaring-jaring makanan bisa dibedakan menjadi:
1. Spesies basal yang terdiri dari autotrof.
2. Spesies perantara yang terdiri dari herbivora dan karnivora tingkat menengah.
3. Spesies puncak atau predator yang terdiri dari karnivora tingkat tinggi.

tingkatan dari setiap organisme yang ada di dalam jaring-jaring makanan disebut dengan
tingkat trofik.
Fungsi jaring-jaring makanan antara lain, yakni:
1. Jaring-jaring makanan berfungsi menggambarkan suatu interaksi makhluk hidup
yang ada di sebuah ekosistem
2. Menghubungkan antara rantai makanan satu dengan rantai makanan lainnya dalam
sebuah ekosistem
3. Sebagai pembeda mana jenis tumbuhan sebagai produsen, hewan herbivor, dan
karnivor.
4. Untuk mengetahui tingkatan organisme dalam sebuah hubungan setiap rantai
makanan
5. Jaring makanan berfungsi menggambarkan peristiwa makan dan dimakan yang
terjadi di alam

Di dalam jaring-jaring makanan, jumlah hewan yang terlibat makin banyak dan energi
yang mengalir juga makin kompleks.Pada jaring-jaring makanan, dimungkinkan terjadi
persaingan antarmakhluk hidup, baik di dalam rantai makanan, maupun di dalam jaring-
jaring makanan. Setiap komponen yang ada dalam jaring-jaring makanan saling
memengaruhi satu dengan yang lain.

17. Diberikan ilustrasi tentang interaksi didalam ekologi, peserta dapat mengidentifikasi
ragam interaksi pada aras komunitas dan ekosistem
Keterangan: + : Stimulasi saling menguntungkan - : Stimulasi merugikan (menekan) o : Tidak ada
efek
A. Interaksi antarorganisme
Interaksi yang dapat terjadi antara anggota komunitas diantaranya adalah
1. Netralisme adalah interaksi antara dua jenis organisme yang tidak saling
memengaruhi. Artinya, jika “On” kedua belah pihak (A dan B) tidak terpengaruh
(netral) demikian pula jika “Off”. Interaksi netralisme sesungguhnya jarang terjadi
di alam. Contoh : kambing vs kupu-kupu
2. Mutualisme adalah bentuk interaksi obligat (kekerasan) .Jika “On” maka kedua
belahpihak akan untung, sedangkan jika “off” maka kedua belah pihak akan rugi
(tertekan).Contoh: fiksasi nitrogen simbiotik antara bakteri rhizobium dengan bintil
akar tumbuhan polong-polongan. contoh lain adalah mychorrizae
3. Protokoperasi adalah bentuk interaksi fakultatif (tidak merugikan keduanya) antara
dua organisme sehingga jika “On” maka kedua belah pihak akan untung (terpacu),
sedangkan bila “Off” maka keduanya tidak terpengaruh (netral). Salah satu contoh
interaksi ini adalah saling menempelnya akar (graft) antara dua pohon.
4. Komensalisme adalah interaksi yang menstimulir secara menguntungkan satu
organisme tapi tidak berpengaruh terhadap organisme lainnya. Contoh : tumbuhan
epifit seperti lumut, paku-pakuan, dan anggrek.
5. Parasitisme, predasi dan herbivore pada umumnya mempunyai pola interaksi yang
sama. Jika “On” maka salah satu organisme diantaranya akan untung (terpacu)
sedangkan organisme lainnya akan rugi (tertekan). Sebaliknya, jika “Off” maka
organisme yang semula untung akan rugi (tertekan) sedang organisme yang semula
rugi akan untung. Interaksi parasitisme melibatkan organisme inang dan parasit.
Contoh : kerbau vs kutu, dimana kutu menghisap darah dari kerbau
6. Predasi (predatorisme) atau disebut juga pemangsa adalah interaksi antara
pemangsa (predator) dan mangsa (preis). Pada umumnya pemangsa lebih besar dari
pada mangsa. Berbeda dengan parasit, pemangsa akan memakan organisme
mangsanya. Jadi, pemangsa akan membunuh mangsanya. Sebagai contoh: Burung
jalak vs kutu kerbau.
7. Herbivori adalah bentuk interaksi dimana hewan mengonsumsi seluruh atau
sebagian tumbuhan dari konsumen. Konsumen pemakan jaringan hidup disebut
biofag konsumen pemakan jaringan mati disebut saprofag. Hewan yang bersifat
saprofag disebut detritifor. Detritifor sesungguhnya adalah konsumen yang
biasanya memakan detritus, yaitu serpihan bahan-bahan organik dari tumbuhan.
Contoh: semut, cacing, serangga tanah dan sebagainya

B. Interaksi antarpopulasi
Interaksi antar populasi dapat melibatkan dua atau lebih populasi makhluk
hidup.Seperti halnya interaksi antar individu, interaksi antar populasi terdiri atas beberapa
tipe yaitu kompetisi dan amensalisme.
Kompetisi melibatkan dua atau lebih populasi yang membutuhkan (menggunakan)
sumber daya yang sama tetapi jumlahnya terbatas. Jika sumber dayanya melimpah maka
tidak terjadi kompetisi. Dalam ekologi dikenal konsep “The Gause’s competitive
exclusion principle”, yang maksudnya bahwa pada setiap kompetisi akan ada orgaisme
yang tergusur. Pada interaksi kompetisi jika “On” maka kedua populasi yang terlibat
akan rugi (tertekan), sedangkan jika “Off” maka populasi yang terlibat akan netral (tidak
terpengaruh). Kompetisi dibedakan atas kompetisi intraspesifik dan kompetisi
interspesifik. Kompetisi intraspesifik adalah kompetisi yang terjadi atas organisme
dengan spesies yang sama. Contoh: anjing vs anjing dalam berebut makanan atau
pasangan; contoh lain, tumbuhan mangga vs tumbuhan mangga, dalam satu bidang pohon
untuk berebut nutrisi, air, cahaya, dan sebagainya. Kompetisi interspesifik adalah
kompetisi yang terjadi antara organisme dengan yang terjadi antara organisme dengan
spesies yang berbeda. Contoh: singa vs harimau dalam berebut mangsa di hutan; contoh
lain, tumbuhan mangga dengan durian dalam satu bidang lahan untuk berebut nutrisi, air,
cahaya, dan sebagainya.
Amensalisme adalah suatu bentuk interaksi biologis yang jika “On” maka organisme
yang satu akan untung (terpacu) atau dapat juga netral (+/o) dan apabila “Off” maka
kedua belah pihak akan netral. Contoh amensalisme adalah alslokemis (alelopati khusus
tumbuhan). Pada interaksi alelopati, tumbuhan tertentu melepaskan bahan kimia tertentu
(produk metabolik) ke lingkungan sehingga memengaruhi (menghambat pertumbuhan)
tumbuhan tertentu yang ada disekitarnya. Fenomena ini terjadi tidak menguntungkan (o)
pada tumbuhan yang mengeluarkan zat kimia (baca : zat alelopati). Dalam jangka panjang,
tumbuhan tersebut untung (+) karena dengan tertekannya tumbuhan tertentu di sekitarnya
akhirnya akan menguasai sumber daya di sekitarnya. Karena itu, interaksi amensalisme dapat
dipandang sebagai mekanisme kompetisi agresif. Contoh tumbuhan yang mengeluarkan zat
alelopati adalah: alang-alang, pinus, kamboja.

C. Interaksi antarkomunitas
Komunitas adalah kumpulan beberapa populasi berbeda yang saling berinteraksi
Di suatu wilayah yang sama sebagai contoh adalah komunitas padang rumput
yang dihuni oleh beberapa populasi diantaranya kuda, banteng, ular, belalang,
singa, macan, serigala dan lainlain. Contoh komunitas lainnya adalah komunitas
sungai yang terdiri atas beberapa populasi seperti buaya, kuda nil, ular, ikan ,
plankton, dan lain-lain. Antara komunitas padang rumput dan sungai terjadi
interaksi berupa peredaran organisme dari kedua komunitas tersebut. Kuda,
banteng dapat menjadi sumber makanan bagi buaya, sebaliknya di sungai, ikan
dapat menjadi makanan bagi macan.

18. Disajikan bagan daur nitrogen yang tidak lengkap, peserta dapat melengkapinya menjadi
daur nitrogen yang benar.

Daur nitrogen terdiri dari tiga tahapan utama yaitu perubahan gas nitrogen menjadi
amonia, perubahan amonia menjadi nitrat, dan perubahan nitrat kembali menjadi
nitrogen. Tahapan-tahapan tersebut melalui proses yang terdiri dari fiksasi, dekomposisi,
amonifikasi, nitrifikasi (nitritasi dan nitratasi), dan denitrifikasi. Dalam tahapan fiksasi,
dekomposisi, amonifikasi, dan nitrifikasi akan menghasilkan nitrogen organik yang
bermanfaat bagi tumbuhan. Sedangkan proses tahapan denitrifikasi merupakan tahapan
yang menghasilkan nitrogen anorganik.

Tahapan-Tahapan Daur Nitrogen


Siklus atau daur nitrogen adalah proses perubahan nitrogen anorganik menjadi nitrogen
organik (NH3, NO2, NO3) kemudian menjadi nitrogen anorganik lagi. Proses perubahan
tersebut melalui beberapa tahapan yang terjadi berurutan dan membentuk siklus. Tahapan
daur nitrogen yang terjadi meliputi proses fiksasi nitrogen, dekomposisi, amonifikasi,
nitrifikasi (nitritasi dan nitratasi), dan denitrifikasi. Daur nitrogen menjelaskan bagaimana
nitrogen (N) dalam tanah atau gas nitrogen (N2) di atmosfer dapat terbentuk.
Keberadaan nitrogen dapat dijumpai di udara bebas dan dalam tanah. Bentuk nitrogen di
atmosfer berupa gas nitrogen (N2) yang disebut sebagai nitrogen anorganik. Nitrogen di
atmosfer menjadi gas dengan komponen terbanyak, yaitu sekitar 78% dari total udara.
Sedangkan nitrogen dalam tanah yang digunakan tanaman berupa nitrogen organik
(amonia atau NH3, NO2, NO3) ion NO3– (nitrat). Nitrogen dalam tanah dapat diikat oleh
bakteri pengikat atau fiksasi nitrogen yang biasanya hidup di tanaman polong-polongan
seperti kacang tanah, kedelai, dan lain sebagainya. Selain plong-polongan, ganggang
hijau-biru dalam air juga memiliki kemampuan untuk memfiksasi atau mengikat
nitrogen.
Nitrogen
Tahapan fiksasi atau pengikatan nitrogen oleh tumbuhan menjadi proses awal dari
serangkaian daur nitrogen. Nitrogen akan dimanfaatkan tumbuhan untuk memenuhi
kebutuhan metabolismenya. Selanjutnya, bagaimana tahapan-tahapan yang terjadi pada
daur nitrogen? Bakteri apa saja yang terlibat dalam daur nitrogen? Sobat idschool dapat
menyimak lebih banyak melalui ulasan di bawah.
Tahapan-Tahapan pada Daur Nitrogen
Daur nitrogen terdiri dari tiga tahapan utama yaitu perubahan gas nitrogen menjadi
amonia, perubahan amonia menjadi nitrat, dan perubahan nitrat kembali menjadi
nitrogen. Tahapan-tahapan tersebut melalui proses yang terdiri dari fiksasi, dekomposisi,
amonifikasi, nitrifikasi (nitritasi dan nitratasi), dan denitrifikasi. Dalam tahapan fiksasi,
dekomposisi, amonifikasi, dan nitrifikasi akan menghasilkan nitrogen organik yang
bermanfaat bagi tumbuhan. Sedangkan proses tahapan denitrifikasi merupakan tahapan
yang menghasilkan nitrogen anorganik.
Tahapan Daur Nitrogen
Tahap Pertama
Tahap pertama daur nitrogen diawali dengan transfer nitrogen anorganik berupa gas
nitrogen (N2) dari atmosfer ke dalam tanah. Proses yang terjadi pada tahapan ini adalah
fiksasi nitrogen atau pengikatan nitrogen. Setidaknya ada empat cara yang menjadi
sumber adanya nitrogen di dalam tanah. Cara-cara tersebut antara lain meliputi fiksasi
biologis, industri fiksasi nitrogen, pembakaran bahan bakar fosil, dan proses lain.
 Fiksasi biologis: pengikatan nitrogen oleh bakteri (Rhizobium dan Azotobacter)
yang banyak dijumpai pada polong-polongan
 Industri fiksasi nitrogen: kombinasi nitrogen atmosfer dan hidrogen (biasanya
berasal dari gas alam atau minyak bumi) untuk menghasilkan amonia (NH3) yang
dilakukan oleh kegiatan industri pupuk
 Pembakaran bahan bakar fosil: mesin mobil dan pembangkit listrik termal yang
melepaskan berbagai nitrogen oksida
 Proses lain: pembentukan NO dari N2 dan O2 karena adanya energi yang besar
seperti energi petir, selanjutnya proses transfer nitrogen terjadi saat air hujan yang
membawa sejumlah nitrogen ke dalam tanah
Proses selanjutnya adalah amonifikasi (pembentukan amonium) dan nitrifikasi
(pembentukan nitrat). Bentuk nitrat inilah yang dapat dimanfaatkan tumbuhan untuk
melangsungkan metabolisme tumbuhan.

Tahapan Kedua
Selain fiksasi nitrogen seperti yang disebutkan pada tahapan pertama, sumber nitrogen
dalam tanah juga dapat beraasal dari perombakan organisme yang mati oleh dekomposer.
Dekomposer akan mengubah orgnisme yang telah mati menjadi menjadi amonium
(NH4+). Proses pembentukan amonium tersebut disebut dengan amonifikasi.

Amonium yang terbentuk akan digunakan bakteri aerob dan mengalami nitrifikasi yang
terdiri dari nitritasi dan nitratasi. Nitritasi adalah proses pembentukan nitrit (NO2–) oleh
bakteri Nitrosomonas atau Nitrosococcus. Nitratasi adalah pembentukan nitrat (NO3–)
oleh bakteri Nitrobacter. Nitrat yang terbentuk kemudian akan digunakan oleh tumbuhan
untuk proses penyusunan makanan. Pengambilan nitrat oleh tanaman terjadi melalui
proses asimilasi yaitu absorbsi/penyerapan melalui rambut-rambut akar.
Tahapan Ketiga
Proses nitrifikasi hanya akan terjadi saat tersedia banyak oksigen dalam tanah karena
prosesnya melibatkan bakteri aeron. Jika jumlah oksigen tidak cukup atau terabatas maka
akan terjadi denitrifikasi. Proses yang terjadi pada denitrifikasi adalah pelepasan nitrogen
dari nitrat kembali ke atmosfer oleh bakteri.

Secara ringkas, tahapan-tahapan yang terjadi pada daur nitrogen diberikan seperti daftar
berikut.
1) Fiksasi nitrogen: pengikatan nitrogen bebas dari udara oleh bakteri Rhizobium
atau Acetobacter dan cara pengikatan nitrogen lainnya
2) Amonifikasi: penguraian nitrogen organik menjadi amonium (NH4+)
3) Nitrifikasi (Nitritasi dan Nitratasi)
√ Nitritasi: pembentukan ion nitrit (NO2–) oleh bakteri Nitrosomonas atau
Nitrosococcus
√ Nitratasi: pembentukan ion nitrat (NO3–) oleh bakteri Nitrobacter
4) Asimilasi: penyerapan ion nitrat oleh tumbuhan melalui rambut-rambut akar
5) Denitrifikasi: penguraian kembali nitrogen organik menjadi gas nitrogen ke
atmosfer oleh bakteri

19. Diberikan ilustrasi tetang salah satu ciri kehidupan, peserta mampu mengidentifikasi ciri
makhluk hidup
Ciri – ciri mahkluk hidup
 Transportasi : proses pengangkutan zat-zat makanan. Contohnya plasma darah
mengangkut sari makanan.
 Ekskresi : proses pengeluaran zat sisa metabolisme. Contohnya organ ginjal
mengeluarkan urin.
 Respirasi : proses pengambilan oksigen untuk pembakaran zat makanan dan
menghasilkan energi untuk berbagai aktivitas.
 Adaptasi : proses penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungan. Contohnya cumi
– cumi mengelurkan tinta untuk menghindari pemangsa.
 Pertumbuhan : proses bertambahnya ukuran organisme dan bersifat ireversibel.
Contohnya pertambahan tinggi batang tumbuhan.
 Perkembangan : proses menuju kedewasaan dan kematangan fungsi organ. Contohnya
terjadi pembungaan pada tumbuhan.
 Iritabilitas : kepekaan terhadap rangsangan sehingga terjadi gerak. Contoh daun sikejut
apabila di sentuh maka daun akan menutup.
 Regulasi : pengaturan keselarasan kerja alat-alat tubuh. Contohnya manusia memiliki
hormon untuk mengatur kerja organ tubuh.
 Nutrisi : membutuhkan zat makanan. Contohnya tumbuhan dapat membuat makanan
melalui proses fotosintesis.
 Reproduksi : proses menghasilkan individu baru. Contohnya Amoeba berkembang biak
dengan membelah diri.
20. Diberikan ilustrasi tentang fungsi salah satu jaringan pada hewan atau tumbuhan, peserta
dapat mengidentifikasi jaringan yang dimaksud

JARINGAN TUMBUHAN
Organ akar, batang, dan daun tumbuhan tersusun atas berbagai jaringan. Jaringan
merupakan kelompok sel sejenis yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama.
Jaringan pada tumbuhan terdiri atas jaringan epidermis, parenkim, meristem, jaringan
pengangkut berupa xilem dan floem, serta jaringan penyokong.

Macam jaringan tumbuhan adalah :


A. Jaringan Meristem, merupakan jaringan yang aktif membelah
1. Meristem primer, pemanjangan di ujung batang dan ujung akar.
 Meristem apikal (pucuk/tunas batang dan akar)
 Meristem aksial (cabang batang)
 Meristem interkalar (ruas-ruas batang batang)
2. Meristem sekunder, pertambahan besar batang tumbuhan akibat aktivitas kambium
dimiliki tanaman dikotil dan gymnospermae
 Kambium vasis (intravasis) : kambium di dalam pembuluh, kearah luar
membentuk floem sekunder dan kearah dalam membentuk xilem sekunder
 Kambium intervasis : kambium diluar pembuluh berfungsi untuk membentuk
jari-jari empulur
 Kambium gabus (felogen) : untuk mencegah kehilangan air. Kearah luar
membentuk felem dan kearah dalam mementuk feloderm
 Perikambium (perisikel) : bagian terluar dari stele untuk membentuk cabang
akar
B. Jaringan Dewasa adalah jaringan permanen, deferensiasi dari jaringan meristem yang
sudah mengalami perubahan bentuk dan fungsi.
1) Jaringan Epidermis : jaringan yang letaknya paling luar, menutupi permukaan luar
organ akar, batang, daun. Tersusun satu lapisan sel dan rapat. Di daun epidermis
ditutupi lapisan lilin (kutikula) berfungsi untuk mengurangi penguapan. Modifikasi
epidermis :
 spina (duri) : pada tanaman mawar berfungsi untuk perlindungan
 trikoma (bulu) pada bulu aka berfungsi untuk menyerap air dan mineral
 stomata (mulut daun) berfungsi untuk pertukaran udara dan untuk transpirasi
(penguapan). Pada mulut daun terdapat juga sel penjaga yang mengandung
klorofil berfungsi untuk fotosintesis
 lentisel (mulut batang) berfungsi untuk pertukaran udara.
2) Jaringan Parenkim : jaringan pengisi di daun (palisade dan spons) untuk
fotosintesis sedangkan selain di daun parenkim berklorofil disebut klorenkim.
Parenkim di batang dan akar berupa korteks, sedangkan parenkim berongga udara
disebut aerenkim, contohnya pada eceng gondok. Parenkim penghasil getah karet
(latisifer).
3) Jaringan Penguat/Penyokong
 Kolenkim : tersusun sel hidup, bebentuk segienam, dinding sel tersusun selulosa
dan pektin, terdapat penebalan sudut. Berfungsi sebagai penyokong pada organ
tubuh muda
 Sklerenkim : tersusun oleh sel mati, dinding sel lignin, kuat dan keras, terdapat
pada organ tumbuhan yang tua, terdiri dari dua macam yaitu serabut skerenkim
dan sklereid/sel batu. Contohnya di tempurung kelapa.
4) Jaringan Pengangkut
 Berkas pembuluh xilem (pembuluh kayu) terdiri :
a) Buluh kayu adalah sel mati yang bentuknya memanjang berupa saluran.
Saluran yang satu dengan saluran yang lain saling menyambung. Saluran ini
berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral dari akar ke seluruh
tubuh tanaman.
b) Trakeid merupakan komponen penyusun berkas pembuluh xilem yang
tersusun atas sel-sel berbentuk lancip dan panjang dengan dinding sel yang
berlubang-lubang. Dinding trakeid memiliki pori untuk meneruskan air dan
mineral ke sel di sekitarnya.
c) Serabut kayu atau serabut xilem berbentuk panjang dengan ujung-ujungnya
saling berhimpit. Serabut xilem ukurannya lebih kecil dan lebih lancip
daripada trakeid.
 Floem, tersusun atas :
a) Parenkim floem berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan
dan untuk memisahkan antara floem yang satu dengan floem yang lain.
b) Serabut floem merupakan jaringan sklerenkim yang berfungsi memperkuat
pembuluh floem.
c) Buluh floem (buluh tapis), yaitu suatu saluran atau pembuluh yang
berperan mengangkut hasil fotosintetis dari daun ke seluruh tubuh tanaman.
d) Sel pengiring (companion cell) adalah sel yang terletak sepanjang tubuh
floem. Sel ini berfungsi menyuplai makanan ke sel-sel lain yang masih
hidup.
Tipe Berkas Pengangkut (floem dan xilem)
1. kolateral tertutup : berkas pengangkut tersebar acak dimana floem terletak diluar
dan xilem di dalam tanpa adanya kambium, terdapat pada batang monokotil
2. kolateral terbuka : berkas pengangkut teratur, floem terletak diluar dan xilem di
dalam dengan adanya kambium, terdapat pada batang dikotil
3. bikolateral : berkas pengangkut xilem diapit oleh dua floem, terdapat di akar
dikotil
4. radial : berkas pengangkut berseling antara floem dan xilem, terdapat di akar
monokotil
5. konsentris amfifasal : berkas pengangkut terpusat di mana floem berada di dalam
dikelilingi oleh xilem, contohnya pada tumbuhan paku
6. konsentris amfikribal : berkas pengangkut terpusat di mana xilem berada di dalam
dikelilingi oleh floem, contohnya pada tumbuhan paku

C. Organ Tumbuhan
Anatomi Batang
Anatomi batang tumbuhan dikotil terdiri atas kulit kayu, kayu, dan empulur. Pada
kulit kayu terdapat jaringan parenkim, jaringan penyokong, berkas floem, buluh
floem, sel pengiring, dan parenkim floem. Jaringan sklerenkim merupakan penyusun
serabut floem. Bagian kayu terletak antara kambium fasis dengan empulur. Kayu
tersusun atas saluran-saluran (trakea) dan trakeid.
1. Epidermis, terdiri atas selapis sel tersusun rapat, berfungsi untuk melindungi
jaringan di bawahnya. Pada bagian epidermis terdapat kambium gabus (felogen).
Felogen yang bekerja ke arah luar untuk membentuk lapisan gabus yang menutupi
epidermis dinamakan felem, sedangkan yang bekerja ke arah dalam dinamakan
feloderm. Kelompok sel epidermis yang tidak tertutupi zat gabus dinamakan
lentisel yang berfungsi untuk penguapan dan pertukaran gas. Pada kulit kayu
terdapat jaringan parenkim
2. Korteks, terletak dekat lapisan epidermis tersusun atas jaringan parenkim
3. Endodermis, tersusun selapis sel, sebagai pembatas antara korteks dengan stele.
Endodermis terdapat pada angiospermae mengandung seludang tepung disebut
floeterma
4. Stele (silinder pusat), lapisan terluar dari stele disebut perikambium. Stele tersusun
 Perikambium
 Floem
 Kambium, tersusun kambium fasis merupakan pemisah kulit kayu dan bagian
kayu. Kambium fasis kearah luar membentuk floem sekunder (kulit kayu) dan
kearah dalam membentuk xilem sekunder (kayu) sementara itu kambium
interfasis membentuk jari-jari empulur.
 Xilem
 Empulur
Pada batang dikotil ikatan pembuluh tersusun teratur sedangkan pada batang
monokotil tersusun tersebar acak. Empulur pada dikotil jelas sedang monokotil
kurang jelas

Gambar : Batang dikotil Gambar : Batang monokotil

Anatomi Akar
1. Epidermis, bermodifikasi menjadi bulu akar untuk penyerapan air
2. Korteks, terdiri jaringan parenkim
3. Endodermis, dapat mengalami penebalan zat gabus (suberin) pada dinding selnya
disebut pita Caspari, sehingga tidak memungkinkan air dapat masuk ke stele. Air
diteruskan ke stele melalui sel penerus di endodermis.
4. Silinder Pusat (stele)
 Perisikel lapisan terluar dari stele membentuk cabang akar
 Berkas pengangkut terdiri dari floem dan xilem. Pada dikotil pembuluh angkut
bertipe bikolateral sedangkan pada monokotil bertipe radial (berseling)
 Empulur, berisi jaringan parenkim. Pada dikotil kurang terlihat jelas sedangkan
pada monokotil terlihat jelas

Gambar : Akar dikotil Gambar : Akar monokotil


Anatomi daun
Daun, berfungsi sebagai tempat fotosintesis.
Jaringan di daun berisi :
1. Epidermis : epidermis bawah sebagian termodifikasi menjadi stomata berfungsi
tempat pertukaran gas dan untuk penguapan air (transpirasi)
2. Palisade (jaringan tiang) : mengandung banyak klorofil sebagai tempat fotosintes
3. Spons (jaringan bunga karang) : mengandung sedikit klorofil juga berfungsi untuk
fotosintesis serta tempat cadangan CO2 yang akan digunakan untuk fotosintesis
Gambar : Struktur daun

Bunga
1. Perhiasan bunga : kelopak (kalik) dan mahkota (korola),
2. Alat kelamin jantan : benang sari (stamen) terdiri dari tangkai sari (filamen), kepala
sari (antera) terdiri atas 4 kantong sari, serta serbuk sari (mikrospora)
3. Alat kelamin betina : putik (pistilus) terdiri dari tangkai putik (stilus), kepala putik
(stigma), bakal buah (ovarium) di dalam bakal buah terdapat bakal biji (ovulum)
sebagai tempat fertilisasi

Gambar : Struktur bunga


Jaringan Embrionik:
Perkembangan embrio :

 zigot : hasil fertilisasi antara sperma dan ovum


 morulla : pembelahan menjadi 2 sel, 4 sel, 8 sel sampai 64 sel
 blastula : terbentuk rongga (coelom)
 gastrula : mengalami diferensiasi
 diferensiasi : setelah tahap gastrula, maka jaringan akan mengalami spesialisasi
menjadi 3 lapisan jaringan (triploblastik) :
1. lapisan luar (ektoderm) : kulit, indra, saraf
2. lapisan tengah (mesoderm) : sistem gerak, transportasi, reproduksi, ekskresi
3. lapisan dalam (endoderm) : sistem pernapasan dan pencernaan

B. Jaringan dewasa
1. Jaringan epitel : melapisi permukaan organ tubuh. Macam jaringan epitel antara lain:
 Epitel pipih selapis: alveolus, perikardium, pleura, peritonium, dan endotel
pembuluh darah.
 Epitel kubus selapis : lensa mata, kelenjar tiroid, dan tubulus ginjal
 Epitel silindris selapis : saluran pencernaan (usus) dan kelenjar pencernaan
 Epitel pipih berlapis : epidermis kulit, rongga mulut dan vagina
 Epitel kubus berlapis : folikel ovarium dan testis
 Epitel silindris berlapis : laring, faring, dan uretra
 Epitel silindris bersilia : trakea, saluran tuba falopi, dan rongga hidung
 Epitel transisional : rongga ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra
 Epitel kelenjar : kelenjar minyak, kelenjar keringat, dan kelenjar saliva
2. Jaringan Pengikat: tersusun oleh sel (fibroblas, makrofag, sel lemak, leukosit),
matriks dan serabut (kolagen, elastin, retikuler)
 Matriks : bahan dasar tempat melekat sesuatu, tersusun serabut pengikat
 Serabut berupa kolagen memiliki sifat kuat, kelenturan yang rendah, dan daya
regang tinggi terdapat pada tendon, tulang, dan kulit. Serat elastin, memiliki
kelenturan yang tinggi, terdapat di pembuluh darah, ligamen, dan selaput
tulang rawan laring. Serat retikuler, memiliki sifat yang sama dengan serat
kolagen, terdapat pada hati, limpa, dan kelenjar limfe
 Sel berupa : fibroblas, sel lemak, sel plasma, makrofag (untuk fagositosis), sel
tiang (penghasil heparin dan histamin). Heparin berfungsi untuk antikoagulan
dalam pembekuan darah. Sedangkan histamin berperan untuk meningkatkan
permeabilitas darah.
Pengikat Umum:
 longgar: matriks tersusun longgar, serabut (kolagen dan elastin) dan sel (fibroblas
dan makrofag), contohnya di bawah kulit dan sekitar pembuluh darah dan saraf
 Padat: matriks tersusun padat, komponen utama serabut kolagen putih yang liat
dan kuat, tersusun sel fibroblas, bersifat fleksibel tidak elastis. Contohnya ligamen
(jaringan penghubung antar tulang), tendon (ujung otot yang melekat di tulang),
dan fasia (selaput pembungkus otot)
Pengikat Khusus:
 Tulang rawan (kartilago), tersusun oleh sel kondrosit, yang dilindungi fibrosa
dalam matriks matriksnya bersifat elastis dan sedikit zat kapur. Tulang rawan pada
anak berasal dari mesenkim (jaringan ikat embrional) sedangkan orang dewasa
berasal dari perikondrium (selaput tulang rawan). Terdapat 3 jenis tulang rawan
yaitu elastin, fibrosa, hialin
 Elastin : serat elastin warna keruh kuning, mengandung serat kolagen, daya
lentur dan menyokong jaringan, terdapat di daun telinga, epiglotis, laring,
dan saluran eustachius.
 Hialin : berwarna putih kebiruan dan transparan, daya elastisitas tinggi,
paling banyak di tubuh dan paling lemah, terdapat di rangka pada saat
embrio, persendian, saluran pernapasan/trakea, ujung tulang rusuk yang
melekat di dada
 Fibrosa : serat kolagen kasar, berwarna gelap dan keruh, paling kuat,
terdapat di hubungan antar tulang vertebrae
 Tulang keras, (osteon), tersusun:
Satu osteon terdiri atas sejumlah lamella konsentris yang mengelilingi kanal
havers. Dalam saluran Havers terdapat pembuluh darah dan saraf. Sel-sel tulang
(osteosit) terdapat pada lamella di dalam ruang yang disebut lakuna. Terdapat
bagian pemberi nutrisi bagi osteosit adalah kanalikuli.

Macam osteon adalah :


1.
osteoprogenator (sel khusus derivat mesenkim)
2.
osteoblast, sel tulang muda pembentuk osteosit
3.
osteosit, sel tulang dewasa
4.
osteoklas, perbaikan tulang dibantu dengan peningkatan kondisi asam di
matriks tulang untuk proses dekalsifikasi (penghancuran tulang dan pemindahan
kalsium tulang ke darah)
 Darah, tersusun oleh plasma darah dan sel darah (eritrosit, leukosit dan trombosit),
berfungsi untuk transportasi zat makanan, gas pernapasan, dan imunitas
1) Plasma darah disusun sebagian besar air, protein, senyawa anorganik, dan
senyawa organik. Protein plasma terdiri atas albumin, globulin, dan
fibrinogen. Fibrinogen diperlukan untuk pembekuan darah. Fungsi plasma
darah adalah mengedarkan sari-sari makanan.
2) Eritrosit (sel darah merah), berbentuk bikonkaf, dan tidak mempunyai inti,
mengandung hemoglobin. berfungsi untuk transportasi oksigen dan
karbondioksida. Eritrosit dibentuk dalam sumsum tulang merah.
3) Leukosit (sel darah putih), bentuk tidak tetap, memiliki inti dengan banyak
bentuk (Polimorfi nukleat), dibagi menjadi dua kelompok, yaitu granulosit
(terdapat granula protein) dan agranulosit (tidak memiliki granula protein).
Granulosit dibagi menjadi eosinofil, neotrofil, dan basofil. Sedangkan,
agranulosit terbagi menjadi monosit dan limfosit berfungsi untuk sistem
kekebalan tubuh
 Basofil : menghasilkan histamin (zat yang bereaksi terhadap antigen
yang sesuai dan heparin (zat mencegah pembekuan darah)
 Neutrofil : memiliki sifat fagositosis dan masuk ke jaringan yang
terinfeksi
 Eosinofil : fagositosis dengan daya yang lemah dan reaksi alergi
 Monosit : monosit membesar bersifat fagosit utama menjadi
makrofag
 Limfosit : menghasilkan antibodi spesifik.
4) Trombosit, keping-keping darah berbentuk cakram, tidak memiliki inti sel,
berfungsi untuk pembekuan darah
 Limfe, tersusun oleh limfosit dan granulosit, berada dalam cairan limfe yang
beredar di pembuluh getah bening yang berfungsi untuk transportasi lemak, protein
dan cairan jaringan.
 Lemak, bentuk longgar, tersusun sel lemak berdinding tipis, bentuk bulat, terletak
di bawah dermis kulit, sebagai isolator panas, bantalan, dan cadangan makanan
3. Jaringan Otot, sebagai alat gerak aktif tersusun oleh filamen aktin dan miosin
 Otot polos : di saluran pencernaan, bentuk gelondong, inti satu ditengah, bekerja
involunter, bekerja lambat, dan tidak mudah lelah
 Otot jantung : di jantung, lurik silindris bercabang (sinsitium), inti satu ditengah,
involunter, dan tidak cepat lelah
 Otot rangka : melekat di tulang, lurik, silindris tidak bercabang, inti banyak di
tepi, volunter, bekerja cepat dan mudah lelah

Gambar : Struktur sel otot

4. Jaringan Saraf, berfungsi sebagai penghantar rangsangan, tersusun oleh neuron dan
neuroglia (sel Glia) berfungsi untuk pemberi nutrisi sel saraf

Gambar : struktur sel saraf


Bagian neuron tersusun oleh :

 Dendrit : struktur yang terbentuk dari tonjolan plasma yang berfungsi


meneruskan impuls menuju badan sel.
 Badan sel : struktur berwarna kelabu yang menghasilkan energi bagi
kegiatan sel neuron serta menghantarkan rangsangan ke akson
 Akson : struktur berbentuk panjang berfungsi untuk menghantarkan
rangsangan ke sinapsis. Neuron dibungkus oleh selubung dalam disebut
selubung mielin dan selubung luar oleh sel schwan. Sedangkan bagian akson
yang tidak ada selubung mielin disebut nodus renvier yang berfungsi
mempercepat jalannya impuls
 Sinapsis : ujung akson berfungsi sebagai penghantar rangsang ke neuron
yang lain.
Macam neuron terdiri dari :
1. Neuron sensorik (aferen) : penghantar rangsang dari reseptor (indera) ke
sistem saraf pusat
2. Neuron ajustor : penghantar rangsang dari sensorik ke motorik
3. Neuron konektor (eferen) : penghantar rangsang dari neuron satu ke
neuron yang lain
4. Neuron motorik : penghantar rangsang dari sistem saraf pusat ke efektor
(otot)

Anda mungkin juga menyukai