11. Disajikan piramida energi, peserta dapat menganalisis penyebab terjadinya kepunahan
populasi berdasarkan aliran energi
Piramida energi adalah gambaran bagaimana energi mengalir dalam sebuah
ekosistem, dari tingkat trofik satu ke yang lainnya.Matahari adalah sumber energi
terbesar bagi semua makhluk hidup. Dimulai dari produsen, energi akan mengalir
ke konsumen pertama, konsumen kedua dan akhirnya konsumen ketiga.
Sebagai contoh, dalam ekosistem hutan, tumbuhan menghasilkan biji. Ini adalah
tingkat produsen karena tumbuhan membuat energinya sendiri melalui
fotosintesis. Seekor tikus sawah akan memakan biji tersebut, menjadikannya
sebagai herbivora dan konsumen pertama. Kemudian ular akan memangsa tikus
tersebut, menjadikannya sebagai konsumen kedua dan karnivora.Ular
mendapatkan energi matahari dengan mengonsumsi tikus, yang memakan biji.
Konsumen ketiga dalam ekosistem ini bisa diisi oleh burung hantu, yang akan
memangsa ular. Sekali lagi, energi matahari diteruskan kepada burung hantu
secara tidak langsung dari biji.
kaidah 10 Persen
Hal penting yang harus diperhatikan dari perpindahan energi adalah tidak semua
energi diteruskan ke tingkat trofik yang lebih tinggi. Faktanya, hanya sekitar 10
persen yang diteruskan organisme selanjutnya.
Ke manakah 90 persen energi itu pergi? 90 % Energi Ini hilang sebagai panas,
atau sebagai energi yang digunakan untuk metabolism makhluk hidup.
Artinya konsumen di tingkat puncak rantai makanan mendapat energi paling
sedikit dari sinar matahari. Contohnya, dalam rantai makanan yang dijelaskan di
atas, tumbuhan yang memproduksi biji akan mendapat 100 persen energi
matahari. Ini masuk akal karena tumbuhan berperan sebagai produsen. Karena 90
persen energi matahari hilang, tikus, sebagai konsumen pertama hanya menerima
10 persen. Selanjutnya, ular yang memakan tikus akan menerima 1 persen dan
burung hantu hanya mendapat 0,1 persen dari total energi matahari. Hilangnya
energi di setiap tingkat trofik ini disebut kaidah 10 persen
PIRAMIDA ENERGI
Piramida energi yaitu piramida yang menggambarkan terjadinya penurunan energi pada
tiap tahap tingkatan trofik.
Jumlah total energi pada setiap tingkatan trofik ke arah puncak piramida semakin kecil.
Bentuk piramida energi selalu segitiga tegak.
Secara umum, konsumen cuma mampu memanfaatkan 10% energi yang diperoleh dari
organisme yang ada pada tingkat trofik dibawahnya karena sebagian besar energi
terbuang sebagai panas.
piramida energi dianggap menjadi model piramida terbaik, dengan alasan seperti ini:
Tidak dipengaruhi oleh ukuran organisme dan kecepatan metabolisme organisme.
Menunjukkan efisiensi ekologi atau produktivitas ekosistem.
Memberikan gambaran berkaitan dengan sifat fungsional komunitas suatu ekosistem.
12. Diberikan gambar struktur sel, peserta mampu mampu mengidentifikasii organel dalam
sel beserta fungsinya
Struktur Sel
1. Dinding sel (pada tumbuhan) tersusun selulosa, terdapat lamela tengah terisi oleh zat-zat
lignin, kitin, pektin, suberin. Berfungsi sebagai pelindung dan penguat sel. Pada dinding sel
terdapat noktah yang merupakan penjuluran sitoplasma yang disebut plasmodesma yang
fungsinya mengatur komunikasi antar sel satu dengan yang lain
2. Selaput Plasma (membran sel) tersusun dari lipoprotein. Teori yang diakui kebenarannya
tentang membran sel adalah teori Mozaik, membran sel terdiri atas dua lapis molekul
fosfolipid (lemak yang bersenyawa dengan fosfat). Bagian ekor dengan asam lemak yang
bersifat hidrofobik (nonpolar), Sedangkan bagian kepala bersifat hidrofilik (polar) mengarah
ke lingkungan yang berair.
13. Diberikan ilustrasi tentang salah satu tahapan fotosintesis atau respirasi seluler, peserta
dapat menentukan tempat terjadinya di dalam organel
RESPIRASI AEROB
Respirasi Aerob terjadi di mitokondria dan membutuhkan oksigen.
C6H12O6 + O2 → 6CO2 + 6H2O + 38 ATP
Reaksi ini terjadi melalui 4 tahap :
1) Glikolisis di sitoplasma
2) Dekarboksilasi oksidatif di matriks mitokondria
3) Daur Krebs di matriks mitokondria
4) Transfer elektron di membran dalam mitokondria atau krista
Anabolisme merupakan penyusunan senyawa kompleks (organik) dari senyawa
sederhana dengan menggunakan energi. Contohnya adalah proses fotosintesis.
proses respirasi aerob dan tempat terjadinya
Gambar mitokondria
Fotosintesis
Reaksi fotosintesis terjadi di kloroplas
RESPIRASI AEROB
Pada kondisi anaerob, sel dan jaringantumbuhan dapat mengubah asam piruvat
menjadi CO2 dan etil alkohol serta membebaskan energi.Dapat juga asam piruvat di
dalam sel otot menjadi CO2 dan asam laktat serta, membebaskan energi.Bentuk
respirasi ini disebut dengan fermentasi.
Pada respirasi anaerob, jalur yang ditempuh meliputi:
a) Lintasan glikolisis.
b) Pembentukan alkohol (fermentasi alkohol) atau pembentukan asam laktat
(fermentasi asam laktat).
c) Akseptor elektron terakhir bukan oksigen, tetapi molekul alkohol dan atau
asam laktat.
d) Energi dihasilkan hanya 2 molekul ATP untuk setiap molekul glukosa dari
jalur glikolisis
1) Fermentasi alkohol
Fermentasi alkohol, terjadi pada beberapa mikroorganisme seperti jamur (ragi) atau
Saccharomyces sp
1. Reaksi terang
Terjadi di membran tilakoid, tepatnya di grana.Unit pengumpul cahaya pada
membran tilakoid disebut fotosistem.Ada dua macam fotosistem yang terdapat di
membran tilakoid yaitu fotosistem I dan fotosistem II.
Reaksi terang dibagi menjadi 2 tahapan yaitu
a) Fotofosforilasi siklik
Berlangsung di fotosistem I, di fotosistem I terdapat klorofil a yang peka terhadap
panjang gelombang 700 nm sehingga disebut p700. Cahaya yang mengenai
klorofil akan menyebabkan klorofil teraktifasi sehingga melepaskan elektronnya.
Elektron yang dilepaskan oleh klorofil ini akan ditransfer dari satu enzim ke
enzim yang lain, dan sebagian dari energinya akan diserap oleh ADP untuk
mengikat phospat sehingga terbentuk ATP.
b) Fotofosforilasi nonsiklik
Fotosistem I yang terkena cahaya matahari akan melepaskan elektronnya yang
kemudian elektron ini akan segera mengikuti rantai transfer elektron. Sebagian
energi yang ada pada reaksi transfer elektron ini digunakan untuk membentuk
ATP dari ADP. Bersamaan dengan peristiwa ini terjadi penguraian molekul air
menjadi O2, ion hidrogen dan elektron, NADP akan mengambil elektron yang
berasal dari fotosistem I
untuk mengikat ion hidrogen sehingga terbentuk NADPH. Fotosistem I yang telah
kehilangan elektronnya akan segera menyedot elektron dari fotosistem II (p680)
yang terkena cahaya. Fotosistem II yang kekurangan elektron akan segera
mengambil elektron yang dihasilkan oleh penguraian air.
Gambar reaksi non siklik
Reaksi Gelap
15. Diberikan berbagai macam contoh interaksi makhluk hidup, peserta dapat
mengidentifikasi ragam interaksi yang terjadi pada populasi
Interaksi adalah hubungan timbal balik antara makhuk hidup. Jika interaksi terjadi dalam
spesies yang sama maka disebut interkasi dalam populasi, namun jika interaksi terjadi
dalam spesies yang berbeda maka disebut interaksi antar populasi. Populasi sendiri,
seperti diketahui, merupakan gabungan individu-individu sejenis pada suatu daerah
tertentu. Ini bisa merupakan populasi manusia, populasi hewan, bisa juga populasi
tumbuhan. Sebagai contoh, semua bunga mawar yang terletak di sekeliling taman bunga,
atau semua kambing yang berada di padang rumput.
Interaksi antar individu yang bersifat negatif (ada pihak yang dirugikan) akan
memunculkan individu yang bersifat adaptif, artinya individu yang mampu bertahan
karena adanya interaksi dengan individu yang lain. Interaksi antar individu dalam suatu
populasi dapat bersifat positif (saling bekerjasama atau simbiosis) sebagai contoh
interaksi antar individu dalam populasi : semut (interaksi dalam hubungan sosial atau
gotong royong) untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaannya, dalam populasi semut,
beberapa semut bergotong-royong menyeret bangkai serangga ke dalam lubang. Dalam
interaksi antar individu dalam populasi berkaitan dengan :
a. Jumlah atau batas individu yang layak dalam populasi sehingga populasi tersebut
mampu untuk mempertahankan jenisnya.
b. Kepadatan populasi yang dapat mempengaruhi berubahnya tingkah laku individu
dalam populasi, dan
c. Faktor lain yang dapat mempengaruhi interaksi individu dalam populasi antara lain :
natalitas, mortalitas dan ketahanan hidup populasi (adaptif)
contoh interaksi dalam satu populasi adalah kompetisi merupakan persaingan yang terjadi
di antara 2 spesies, jika kompetesi ini terjadi dalam spesies yang sama maka disebut
kompetisi intraspesies Kompetisi intraspesifik yaitu persaingan yang terjadi antara
organisme atau individu yang memiliki spesies sama. Contohnya sesama kambing jantan
berkelahi untuk memperebutkan pasangan kawinnya.
Sedangkan interaksi yang terjadi antar populasi contohnya adalah simbosis, antibiosis,
predasi dan kompetisi interpespesifik
16. Disajikan bagan jaring-jaring makanan,peserta dapat memprediksi yang akan terjadi pada
populasi yang ada jika ada pengurangan pada satu atau dua populasi tertentu
Jaring-jaring makanan adalah kumpulan dari beberapa rantai makanan yang memiliki
keterkaitan antara satu dengan lainnya. Jaring-jaring makanan mewakili interaksi
makanan yang lebih menonjolkan spesies, stabilitas, dan produktivitas ekosistem”
Ada tiga jenis jaring-jaring makanan berdasarkan spesiesnya, yaitu:
i. Jaring keterkaitan yang menekankan pada pola hubungan jaring makanan di antara
spesiesnya.
ii. Jaringan fungsional yang mewakili pentingnya setiap spesies untuk menjaga
integritas komunitasnya dan berperangaruh terhadap tingkat pertumbuhan
populasi spesies.
iii. Jaringan aliran energi yang mengukur aliran dari satu spesies ke spesies lainnya.
tingkatan dari setiap organisme yang ada di dalam jaring-jaring makanan disebut dengan
tingkat trofik.
Fungsi jaring-jaring makanan antara lain, yakni:
1. Jaring-jaring makanan berfungsi menggambarkan suatu interaksi makhluk hidup
yang ada di sebuah ekosistem
2. Menghubungkan antara rantai makanan satu dengan rantai makanan lainnya dalam
sebuah ekosistem
3. Sebagai pembeda mana jenis tumbuhan sebagai produsen, hewan herbivor, dan
karnivor.
4. Untuk mengetahui tingkatan organisme dalam sebuah hubungan setiap rantai
makanan
5. Jaring makanan berfungsi menggambarkan peristiwa makan dan dimakan yang
terjadi di alam
Di dalam jaring-jaring makanan, jumlah hewan yang terlibat makin banyak dan energi
yang mengalir juga makin kompleks.Pada jaring-jaring makanan, dimungkinkan terjadi
persaingan antarmakhluk hidup, baik di dalam rantai makanan, maupun di dalam jaring-
jaring makanan. Setiap komponen yang ada dalam jaring-jaring makanan saling
memengaruhi satu dengan yang lain.
17. Diberikan ilustrasi tentang interaksi didalam ekologi, peserta dapat mengidentifikasi
ragam interaksi pada aras komunitas dan ekosistem
Keterangan: + : Stimulasi saling menguntungkan - : Stimulasi merugikan (menekan) o : Tidak ada
efek
A. Interaksi antarorganisme
Interaksi yang dapat terjadi antara anggota komunitas diantaranya adalah
1. Netralisme adalah interaksi antara dua jenis organisme yang tidak saling
memengaruhi. Artinya, jika “On” kedua belah pihak (A dan B) tidak terpengaruh
(netral) demikian pula jika “Off”. Interaksi netralisme sesungguhnya jarang terjadi
di alam. Contoh : kambing vs kupu-kupu
2. Mutualisme adalah bentuk interaksi obligat (kekerasan) .Jika “On” maka kedua
belahpihak akan untung, sedangkan jika “off” maka kedua belah pihak akan rugi
(tertekan).Contoh: fiksasi nitrogen simbiotik antara bakteri rhizobium dengan bintil
akar tumbuhan polong-polongan. contoh lain adalah mychorrizae
3. Protokoperasi adalah bentuk interaksi fakultatif (tidak merugikan keduanya) antara
dua organisme sehingga jika “On” maka kedua belah pihak akan untung (terpacu),
sedangkan bila “Off” maka keduanya tidak terpengaruh (netral). Salah satu contoh
interaksi ini adalah saling menempelnya akar (graft) antara dua pohon.
4. Komensalisme adalah interaksi yang menstimulir secara menguntungkan satu
organisme tapi tidak berpengaruh terhadap organisme lainnya. Contoh : tumbuhan
epifit seperti lumut, paku-pakuan, dan anggrek.
5. Parasitisme, predasi dan herbivore pada umumnya mempunyai pola interaksi yang
sama. Jika “On” maka salah satu organisme diantaranya akan untung (terpacu)
sedangkan organisme lainnya akan rugi (tertekan). Sebaliknya, jika “Off” maka
organisme yang semula untung akan rugi (tertekan) sedang organisme yang semula
rugi akan untung. Interaksi parasitisme melibatkan organisme inang dan parasit.
Contoh : kerbau vs kutu, dimana kutu menghisap darah dari kerbau
6. Predasi (predatorisme) atau disebut juga pemangsa adalah interaksi antara
pemangsa (predator) dan mangsa (preis). Pada umumnya pemangsa lebih besar dari
pada mangsa. Berbeda dengan parasit, pemangsa akan memakan organisme
mangsanya. Jadi, pemangsa akan membunuh mangsanya. Sebagai contoh: Burung
jalak vs kutu kerbau.
7. Herbivori adalah bentuk interaksi dimana hewan mengonsumsi seluruh atau
sebagian tumbuhan dari konsumen. Konsumen pemakan jaringan hidup disebut
biofag konsumen pemakan jaringan mati disebut saprofag. Hewan yang bersifat
saprofag disebut detritifor. Detritifor sesungguhnya adalah konsumen yang
biasanya memakan detritus, yaitu serpihan bahan-bahan organik dari tumbuhan.
Contoh: semut, cacing, serangga tanah dan sebagainya
B. Interaksi antarpopulasi
Interaksi antar populasi dapat melibatkan dua atau lebih populasi makhluk
hidup.Seperti halnya interaksi antar individu, interaksi antar populasi terdiri atas beberapa
tipe yaitu kompetisi dan amensalisme.
Kompetisi melibatkan dua atau lebih populasi yang membutuhkan (menggunakan)
sumber daya yang sama tetapi jumlahnya terbatas. Jika sumber dayanya melimpah maka
tidak terjadi kompetisi. Dalam ekologi dikenal konsep “The Gause’s competitive
exclusion principle”, yang maksudnya bahwa pada setiap kompetisi akan ada orgaisme
yang tergusur. Pada interaksi kompetisi jika “On” maka kedua populasi yang terlibat
akan rugi (tertekan), sedangkan jika “Off” maka populasi yang terlibat akan netral (tidak
terpengaruh). Kompetisi dibedakan atas kompetisi intraspesifik dan kompetisi
interspesifik. Kompetisi intraspesifik adalah kompetisi yang terjadi atas organisme
dengan spesies yang sama. Contoh: anjing vs anjing dalam berebut makanan atau
pasangan; contoh lain, tumbuhan mangga vs tumbuhan mangga, dalam satu bidang pohon
untuk berebut nutrisi, air, cahaya, dan sebagainya. Kompetisi interspesifik adalah
kompetisi yang terjadi antara organisme dengan yang terjadi antara organisme dengan
spesies yang berbeda. Contoh: singa vs harimau dalam berebut mangsa di hutan; contoh
lain, tumbuhan mangga dengan durian dalam satu bidang lahan untuk berebut nutrisi, air,
cahaya, dan sebagainya.
Amensalisme adalah suatu bentuk interaksi biologis yang jika “On” maka organisme
yang satu akan untung (terpacu) atau dapat juga netral (+/o) dan apabila “Off” maka
kedua belah pihak akan netral. Contoh amensalisme adalah alslokemis (alelopati khusus
tumbuhan). Pada interaksi alelopati, tumbuhan tertentu melepaskan bahan kimia tertentu
(produk metabolik) ke lingkungan sehingga memengaruhi (menghambat pertumbuhan)
tumbuhan tertentu yang ada disekitarnya. Fenomena ini terjadi tidak menguntungkan (o)
pada tumbuhan yang mengeluarkan zat kimia (baca : zat alelopati). Dalam jangka panjang,
tumbuhan tersebut untung (+) karena dengan tertekannya tumbuhan tertentu di sekitarnya
akhirnya akan menguasai sumber daya di sekitarnya. Karena itu, interaksi amensalisme dapat
dipandang sebagai mekanisme kompetisi agresif. Contoh tumbuhan yang mengeluarkan zat
alelopati adalah: alang-alang, pinus, kamboja.
C. Interaksi antarkomunitas
Komunitas adalah kumpulan beberapa populasi berbeda yang saling berinteraksi
Di suatu wilayah yang sama sebagai contoh adalah komunitas padang rumput
yang dihuni oleh beberapa populasi diantaranya kuda, banteng, ular, belalang,
singa, macan, serigala dan lainlain. Contoh komunitas lainnya adalah komunitas
sungai yang terdiri atas beberapa populasi seperti buaya, kuda nil, ular, ikan ,
plankton, dan lain-lain. Antara komunitas padang rumput dan sungai terjadi
interaksi berupa peredaran organisme dari kedua komunitas tersebut. Kuda,
banteng dapat menjadi sumber makanan bagi buaya, sebaliknya di sungai, ikan
dapat menjadi makanan bagi macan.
18. Disajikan bagan daur nitrogen yang tidak lengkap, peserta dapat melengkapinya menjadi
daur nitrogen yang benar.
Daur nitrogen terdiri dari tiga tahapan utama yaitu perubahan gas nitrogen menjadi
amonia, perubahan amonia menjadi nitrat, dan perubahan nitrat kembali menjadi
nitrogen. Tahapan-tahapan tersebut melalui proses yang terdiri dari fiksasi, dekomposisi,
amonifikasi, nitrifikasi (nitritasi dan nitratasi), dan denitrifikasi. Dalam tahapan fiksasi,
dekomposisi, amonifikasi, dan nitrifikasi akan menghasilkan nitrogen organik yang
bermanfaat bagi tumbuhan. Sedangkan proses tahapan denitrifikasi merupakan tahapan
yang menghasilkan nitrogen anorganik.
Tahapan Kedua
Selain fiksasi nitrogen seperti yang disebutkan pada tahapan pertama, sumber nitrogen
dalam tanah juga dapat beraasal dari perombakan organisme yang mati oleh dekomposer.
Dekomposer akan mengubah orgnisme yang telah mati menjadi menjadi amonium
(NH4+). Proses pembentukan amonium tersebut disebut dengan amonifikasi.
Amonium yang terbentuk akan digunakan bakteri aerob dan mengalami nitrifikasi yang
terdiri dari nitritasi dan nitratasi. Nitritasi adalah proses pembentukan nitrit (NO2–) oleh
bakteri Nitrosomonas atau Nitrosococcus. Nitratasi adalah pembentukan nitrat (NO3–)
oleh bakteri Nitrobacter. Nitrat yang terbentuk kemudian akan digunakan oleh tumbuhan
untuk proses penyusunan makanan. Pengambilan nitrat oleh tanaman terjadi melalui
proses asimilasi yaitu absorbsi/penyerapan melalui rambut-rambut akar.
Tahapan Ketiga
Proses nitrifikasi hanya akan terjadi saat tersedia banyak oksigen dalam tanah karena
prosesnya melibatkan bakteri aeron. Jika jumlah oksigen tidak cukup atau terabatas maka
akan terjadi denitrifikasi. Proses yang terjadi pada denitrifikasi adalah pelepasan nitrogen
dari nitrat kembali ke atmosfer oleh bakteri.
Secara ringkas, tahapan-tahapan yang terjadi pada daur nitrogen diberikan seperti daftar
berikut.
1) Fiksasi nitrogen: pengikatan nitrogen bebas dari udara oleh bakteri Rhizobium
atau Acetobacter dan cara pengikatan nitrogen lainnya
2) Amonifikasi: penguraian nitrogen organik menjadi amonium (NH4+)
3) Nitrifikasi (Nitritasi dan Nitratasi)
√ Nitritasi: pembentukan ion nitrit (NO2–) oleh bakteri Nitrosomonas atau
Nitrosococcus
√ Nitratasi: pembentukan ion nitrat (NO3–) oleh bakteri Nitrobacter
4) Asimilasi: penyerapan ion nitrat oleh tumbuhan melalui rambut-rambut akar
5) Denitrifikasi: penguraian kembali nitrogen organik menjadi gas nitrogen ke
atmosfer oleh bakteri
19. Diberikan ilustrasi tetang salah satu ciri kehidupan, peserta mampu mengidentifikasi ciri
makhluk hidup
Ciri – ciri mahkluk hidup
Transportasi : proses pengangkutan zat-zat makanan. Contohnya plasma darah
mengangkut sari makanan.
Ekskresi : proses pengeluaran zat sisa metabolisme. Contohnya organ ginjal
mengeluarkan urin.
Respirasi : proses pengambilan oksigen untuk pembakaran zat makanan dan
menghasilkan energi untuk berbagai aktivitas.
Adaptasi : proses penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungan. Contohnya cumi
– cumi mengelurkan tinta untuk menghindari pemangsa.
Pertumbuhan : proses bertambahnya ukuran organisme dan bersifat ireversibel.
Contohnya pertambahan tinggi batang tumbuhan.
Perkembangan : proses menuju kedewasaan dan kematangan fungsi organ. Contohnya
terjadi pembungaan pada tumbuhan.
Iritabilitas : kepekaan terhadap rangsangan sehingga terjadi gerak. Contoh daun sikejut
apabila di sentuh maka daun akan menutup.
Regulasi : pengaturan keselarasan kerja alat-alat tubuh. Contohnya manusia memiliki
hormon untuk mengatur kerja organ tubuh.
Nutrisi : membutuhkan zat makanan. Contohnya tumbuhan dapat membuat makanan
melalui proses fotosintesis.
Reproduksi : proses menghasilkan individu baru. Contohnya Amoeba berkembang biak
dengan membelah diri.
20. Diberikan ilustrasi tentang fungsi salah satu jaringan pada hewan atau tumbuhan, peserta
dapat mengidentifikasi jaringan yang dimaksud
JARINGAN TUMBUHAN
Organ akar, batang, dan daun tumbuhan tersusun atas berbagai jaringan. Jaringan
merupakan kelompok sel sejenis yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama.
Jaringan pada tumbuhan terdiri atas jaringan epidermis, parenkim, meristem, jaringan
pengangkut berupa xilem dan floem, serta jaringan penyokong.
C. Organ Tumbuhan
Anatomi Batang
Anatomi batang tumbuhan dikotil terdiri atas kulit kayu, kayu, dan empulur. Pada
kulit kayu terdapat jaringan parenkim, jaringan penyokong, berkas floem, buluh
floem, sel pengiring, dan parenkim floem. Jaringan sklerenkim merupakan penyusun
serabut floem. Bagian kayu terletak antara kambium fasis dengan empulur. Kayu
tersusun atas saluran-saluran (trakea) dan trakeid.
1. Epidermis, terdiri atas selapis sel tersusun rapat, berfungsi untuk melindungi
jaringan di bawahnya. Pada bagian epidermis terdapat kambium gabus (felogen).
Felogen yang bekerja ke arah luar untuk membentuk lapisan gabus yang menutupi
epidermis dinamakan felem, sedangkan yang bekerja ke arah dalam dinamakan
feloderm. Kelompok sel epidermis yang tidak tertutupi zat gabus dinamakan
lentisel yang berfungsi untuk penguapan dan pertukaran gas. Pada kulit kayu
terdapat jaringan parenkim
2. Korteks, terletak dekat lapisan epidermis tersusun atas jaringan parenkim
3. Endodermis, tersusun selapis sel, sebagai pembatas antara korteks dengan stele.
Endodermis terdapat pada angiospermae mengandung seludang tepung disebut
floeterma
4. Stele (silinder pusat), lapisan terluar dari stele disebut perikambium. Stele tersusun
Perikambium
Floem
Kambium, tersusun kambium fasis merupakan pemisah kulit kayu dan bagian
kayu. Kambium fasis kearah luar membentuk floem sekunder (kulit kayu) dan
kearah dalam membentuk xilem sekunder (kayu) sementara itu kambium
interfasis membentuk jari-jari empulur.
Xilem
Empulur
Pada batang dikotil ikatan pembuluh tersusun teratur sedangkan pada batang
monokotil tersusun tersebar acak. Empulur pada dikotil jelas sedang monokotil
kurang jelas
Anatomi Akar
1. Epidermis, bermodifikasi menjadi bulu akar untuk penyerapan air
2. Korteks, terdiri jaringan parenkim
3. Endodermis, dapat mengalami penebalan zat gabus (suberin) pada dinding selnya
disebut pita Caspari, sehingga tidak memungkinkan air dapat masuk ke stele. Air
diteruskan ke stele melalui sel penerus di endodermis.
4. Silinder Pusat (stele)
Perisikel lapisan terluar dari stele membentuk cabang akar
Berkas pengangkut terdiri dari floem dan xilem. Pada dikotil pembuluh angkut
bertipe bikolateral sedangkan pada monokotil bertipe radial (berseling)
Empulur, berisi jaringan parenkim. Pada dikotil kurang terlihat jelas sedangkan
pada monokotil terlihat jelas
Bunga
1. Perhiasan bunga : kelopak (kalik) dan mahkota (korola),
2. Alat kelamin jantan : benang sari (stamen) terdiri dari tangkai sari (filamen), kepala
sari (antera) terdiri atas 4 kantong sari, serta serbuk sari (mikrospora)
3. Alat kelamin betina : putik (pistilus) terdiri dari tangkai putik (stilus), kepala putik
(stigma), bakal buah (ovarium) di dalam bakal buah terdapat bakal biji (ovulum)
sebagai tempat fertilisasi
B. Jaringan dewasa
1. Jaringan epitel : melapisi permukaan organ tubuh. Macam jaringan epitel antara lain:
Epitel pipih selapis: alveolus, perikardium, pleura, peritonium, dan endotel
pembuluh darah.
Epitel kubus selapis : lensa mata, kelenjar tiroid, dan tubulus ginjal
Epitel silindris selapis : saluran pencernaan (usus) dan kelenjar pencernaan
Epitel pipih berlapis : epidermis kulit, rongga mulut dan vagina
Epitel kubus berlapis : folikel ovarium dan testis
Epitel silindris berlapis : laring, faring, dan uretra
Epitel silindris bersilia : trakea, saluran tuba falopi, dan rongga hidung
Epitel transisional : rongga ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra
Epitel kelenjar : kelenjar minyak, kelenjar keringat, dan kelenjar saliva
2. Jaringan Pengikat: tersusun oleh sel (fibroblas, makrofag, sel lemak, leukosit),
matriks dan serabut (kolagen, elastin, retikuler)
Matriks : bahan dasar tempat melekat sesuatu, tersusun serabut pengikat
Serabut berupa kolagen memiliki sifat kuat, kelenturan yang rendah, dan daya
regang tinggi terdapat pada tendon, tulang, dan kulit. Serat elastin, memiliki
kelenturan yang tinggi, terdapat di pembuluh darah, ligamen, dan selaput
tulang rawan laring. Serat retikuler, memiliki sifat yang sama dengan serat
kolagen, terdapat pada hati, limpa, dan kelenjar limfe
Sel berupa : fibroblas, sel lemak, sel plasma, makrofag (untuk fagositosis), sel
tiang (penghasil heparin dan histamin). Heparin berfungsi untuk antikoagulan
dalam pembekuan darah. Sedangkan histamin berperan untuk meningkatkan
permeabilitas darah.
Pengikat Umum:
longgar: matriks tersusun longgar, serabut (kolagen dan elastin) dan sel (fibroblas
dan makrofag), contohnya di bawah kulit dan sekitar pembuluh darah dan saraf
Padat: matriks tersusun padat, komponen utama serabut kolagen putih yang liat
dan kuat, tersusun sel fibroblas, bersifat fleksibel tidak elastis. Contohnya ligamen
(jaringan penghubung antar tulang), tendon (ujung otot yang melekat di tulang),
dan fasia (selaput pembungkus otot)
Pengikat Khusus:
Tulang rawan (kartilago), tersusun oleh sel kondrosit, yang dilindungi fibrosa
dalam matriks matriksnya bersifat elastis dan sedikit zat kapur. Tulang rawan pada
anak berasal dari mesenkim (jaringan ikat embrional) sedangkan orang dewasa
berasal dari perikondrium (selaput tulang rawan). Terdapat 3 jenis tulang rawan
yaitu elastin, fibrosa, hialin
Elastin : serat elastin warna keruh kuning, mengandung serat kolagen, daya
lentur dan menyokong jaringan, terdapat di daun telinga, epiglotis, laring,
dan saluran eustachius.
Hialin : berwarna putih kebiruan dan transparan, daya elastisitas tinggi,
paling banyak di tubuh dan paling lemah, terdapat di rangka pada saat
embrio, persendian, saluran pernapasan/trakea, ujung tulang rusuk yang
melekat di dada
Fibrosa : serat kolagen kasar, berwarna gelap dan keruh, paling kuat,
terdapat di hubungan antar tulang vertebrae
Tulang keras, (osteon), tersusun:
Satu osteon terdiri atas sejumlah lamella konsentris yang mengelilingi kanal
havers. Dalam saluran Havers terdapat pembuluh darah dan saraf. Sel-sel tulang
(osteosit) terdapat pada lamella di dalam ruang yang disebut lakuna. Terdapat
bagian pemberi nutrisi bagi osteosit adalah kanalikuli.
4. Jaringan Saraf, berfungsi sebagai penghantar rangsangan, tersusun oleh neuron dan
neuroglia (sel Glia) berfungsi untuk pemberi nutrisi sel saraf