Anda di halaman 1dari 13

Bukti Daun Berklorofil

A.Masalah
Apakah bukti bahwa daun berklorofil ?
B. Pengumpulan Data
a. Daun

Daun

Daun ceplukan (Physalis). Daun dapat ditembus oleh cahaya sehingga


fotosintesis dapat berlangsung.

Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari


batang, umumnya berwarna hijau (mengandung klorofil) dan terutama
berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari untuk
fotosintesis. Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam
melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof
obligat, ia harus memasok kebutuhan energinya sendiri melalui
konversi energi cahaya menjadi energi kimia.

Morfologi
Bentuk daun sangat beragam, namun biasanya berupa helaian, bisa
tipis atau tebal. Gambaran dua dimensi daun digunakan sebagai
pembeda bagi bentuk-bentuk daun. Bentuk dasar daun membulat,
dengan variasi cuping menjari atau menjadi elips dan memanjang.
Bentuk ekstremnya bisa meruncing panjang.
Daun juga bisa bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada kaktus),
dan berakibat daun kehilangan fungsinya sebagai organ fotosintetik.
Daun tumbuhan sukulen atau xerofit juga dapat mengalami peralihan
fungsi menjadi organ penyimpan air.

Daun segar (kiri) dan tua. Daun tua telah kehilangan klorofil sebagai
bagian dari penuaan.

Warna hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil pada daun.
Klorofil adalah senyawa pigmen yang berperan dalam menyeleksi
panjang gelombang cahaya yang energinya diambil dalam
fotosintesis. Sebenarnya daun juga memiliki pigmen lain, misalnya
karoten (berwarna jingga), xantofil (berwarna kuning), dan antosianin
(berwarna merah, biru, atau ungu, tergantung derajat keasaman).
Daun tua kehilangan klorofil sehingga warnanya berubah menjadi
kuning atau merah (dapat dilihat dengan jelas pada daun yang gugur).

Fungsi
 Tempat terjadinya fotosintesis.

pada tumbuhan dikotil, terjadinya fotosintesis di jaringan


parenkim palisade. sedangkan pada tumbuhan monokotil,
fotosintesis terjadi pada jaringan spons.

 Sebagai organ pernapasan.

Di daun terdapat stomata yang befungsi sebagai organ respirasi


(lihat keterangan di bawah pada Anatomi Daun).
 Tempat terjadinya transpirasi.
 Tempat terjadinya gutasi.
 Alat perkembangbiakkan vegetatif.

Misalnya pada tanaman cocor bebek (tunas daun).

Anatomi

Diagram anatomi bagian dalam daun.

Epidermis
Epidermis pada daun merupakan lapisan sel hidup terluar. Jaringan ini
terbagi menjadi epidermis atas dan epidermis bawah, berfungsi
melindungi jaringan yang terdapat di bawahnya.

Stomata
Stoma (jamak: stomata) berfungsi sebagai organ respirasi. Stoma
mengambil CO2 dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis,
mengeluarkan O2 sebagai hasil fotosintesis. Stoma ibarat hidung kita
dimana stoma mengambil CO2 dari udara dan mengeluarkan O2,
sedangkan hidung mengambil O2 dan mengeluarkan CO2. Stoma
terletak di epidermis bawah. Selain stoma, tumbuhan tingkat tinggi
juga bernapas melalui lentisel yang terletak pada batang.

Jaringan mesofil
Jaringan Tiang, jaringan ini mengandung banyak kloroplas yang
berfungsi dalam proses pembuatan makanan. Salah satu ciri-ciri
jaringan ini adalah Sel-sel berbentuk silinder, dan tersusun rapat

Jaringan bunga karang


Disebut juga jaringan spons karena lebih berongga bila
dibandingkan dengan jaringan palisade, berfungsi sebagai tempat
menyimpan cadangan makanan.

b. Klorofil

Klorofil

Klorofil (dari bahasa Inggris, chlorophyll) atau zat hijau daun


(terjemah langsung dari bahasa Belanda, bladgroen) adalah pigmen
yang dimiliki oleh berbagai organisme dan menjadi salah satu
molekul berperan utama dalam fotosintesis. Klorofil memberi warna
hijau pada daun tumbuhan hijau dan alga hijau, tetapi juga dimiliki
oleh berbagai alga lain, dan beberapa kelompok bakteri fotosintetik.
Molekul klorofil menyerap cahaya merah, biru, dan ungu, serta
memantulkan cahaya hijau dan sedikit kuning, sehingga mata manusia
menerima warna ini. Pada tumbuhan darat dan alga hijau, klorofil
dihasilkan dan terisolasi pada plastida yang disebut kloroplas.
Klorofil memiliki beberapa bentuk. Klorofil-a terdapat pada semua
organisme autotrof. Klorofil-b dimiliki alga hijau dan tumbuhan darat.
Klorofil-c dimiliki alga pirang, alga keemasan, serta diatom
(Bacillariophyta). Klorofil-d dimiliki oleh alga merah (Rhodophyta).
Selain berbeda rumus kimia, jenis-jenis klorofil ini juga berbeda pada
panjang gelombang cahaya yang diserapnya.

Meskipun bervariasi, semua klorofil memiliki struktur kimia yang


bermiripan, yaitu terdiri dari porfirin tertutup (siklik), suatu tetrapirol,
dengan ion magnesium di pusatnya dan "ekor" terpena. Kedua gugus
ini adalah kromofor ("pembawa warna") dan berkemampuan
mengeksitasi elektron apabila terkena cahaya pada panjang
gelombang tertentu.

Karena peran klorofil, tumbuhan darat dapat membuat makanannya


sendiri dengan bantuan cahaya matahari sehingga menjadi organisme
autotrof.

Klorofil dan fotosintesis

Klorofil dan fotosintesis adalah sesuatu yang sangat berhubungan


karena Klorofil sangat penting untuk fotosintesis, yang
memungkinkan tanaman untuk menyerap energi dari cahaya.

Molekul klorofil secara khusus diatur di dalam dan sekitar fotosistem


yang tertanam dalam membran tilakoid kloroplas. Di bagian ini,
klorofil memiliki dua fungsi utama. Fungsi dari sebagian besar
klorofil (sampai beberapa ratus molekul per fotosistem) adalah untuk
menyerap cahaya dan mentransfer energi cahaya melalui transfer
energi resonansi ke sepasang klorofil khusus di pusat reaksi
fotosistem.

Kedua saat diterima fotosistem unit fotosistem II dan fotosistem I,


yang memiliki klorofil sendiri pusat reaksi yang berbeda, bernama
P680 dan P700, masing-masing. Pigmen ini dinamai panjang
gelombang (dalam nanometer) merah-puncak maksimum penyerapan
mereka . Sifat identitas, fungsi dan spektral dari jenis klorofil di setiap
fotosistem yang berbeda dan ditentukan oleh satu sama lain dan
struktur protein yang mengelilingi mereka. Setelah diambil dari
protein ke dalam pelarut (seperti aseton atau metanol).

Fungsi dari klorofil pusat reaksi adalah dengan menggunakan energi


yang diserap oleh dan dipindahkan ke sana dari pigmen klorofil
lainnya di fotosistem untuk menjalani pemisahan muatan, reaksi
redoks tertentu di mana klorofil menyumbangkan elektron ke dalam
serangkaian intermediet molekul yang disebut rantai transpor
elektron. Reaksi dibebankan pusat klorofil (P680 +) yang kemudian
dikurangi kembali ke keadaan dasar dengan menerima elektron.
Dalam fotosistem II, elektron yang mengurangi P680 + akhirnya
berasal dari oksidasi air menjadi O2 dan H + melalui intermediet
beberapa. Reaksi ini adalah bagaimana organisme fotosintetik seperti
tanaman menghasilkan gas O2, dan merupakan sumber untuk hampir
semua O2 di atmosfer bumi. Fotosistem I biasanya bekerja secara seri
dengan fotosistem II, sehingga + P700 dari fotosistem I biasanya
berkurang, melalui intermediet banyak dalam membran tilakoid, oleh
elektron akhirnya dari fotosistem II. Reaksi transfer elektron dalam
membran tilakoid yang kompleks, bagaimanapun, dan sumber
elektron yang digunakan untuk mengurangi P700 + dapat bervariasi.

Aliran elektron dihasilkan oleh pigmen reaksi pusat klorofil


digunakan untuk antar-jemput H + ion melintasi membran tilakoid,
menyiapkan potensi kemiosmotik digunakan terutama untuk
menghasilkan ATP energi kimia, dan elektron-elektron pada akhirnya
mengurangi + NADP ke NADPH, reduktor universal yang digunakan
untuk mengurangi CO2 menjadi gula serta pengurangan biosintesis
lainnya.

Reaksi pusat klorofil-protein kompleks mampu langsung menyerap


cahaya dan melakukan kegiatan tanpa biaya pemisahan pigmen
klorofil lain, tetapi salib penyerapan bagian (kemungkinan menyerap
foton di bawah intensitas cahaya yang diberikan) kecil. Dengan
demikian, klorofil yang tersisa di fotosistem dan kompleks antena
protein pigmen yang berhubungan dengan fotosistem semua
kooperatif menyerap dan menyalurkan energi cahaya ke pusat reaksi.
Selain klorofil, ada pigmen lain, yang disebut pigmen aksesori, yang
terjadi dalam protein kompleks pigmen antena.
Sebuah siput laut hijau, Elysia chlorotica, telah ditemukan untuk
menggunakan klorofil untuk dimakan dan melakukan fotosintesis
untuk dirinya sendiri. Proses ini dikenal sebagai kleptoplasty, dan
tidak ada hewan lainnya yang memiliki kemampuan ini.
Mengapa hijau dan tidak hitam?

Bagian lain dari sistem fotosintesis tanaman hijau masih


memungkinkan untuk menggunakan spektrum cahaya hijau
(misalnya, melalui struktur daun-perangkap cahaya, karotenoid, dll).
Tanaman hijau tidak menggunakan sebagian besar dari spektrum yang
terlihat seefisien mungkin. Sebuah pabrik hitam dapat menyerap lebih
banyak radiasi, dan ini bisa menjadi sangat berguna, jika panas
tambahan yang diproduksi secara efektif dibuang (misalnya, beberapa
tanaman harus menutup bukaan mereka, yang disebut stomata, pada
hari-hari panas untuk menghindari kehilangan terlalu banyak air, yang
meninggalkan konduksi hanya , konveksi, dan radiasi panas-rugi
sebagai solusi). Pertanyaannya mengapa menjadi molekul menyerap
cahaya hanya digunakan untuk kekuasaan pada tanaman hijau dan
tidak hanya hitam.

Shil DasSarma, ahli genetika mikroba di University of Maryland,


telah menunjukkan bahwa spesies archaea lakukan menggunakan
molekul lain menyerap cahaya, retina, untuk mengekstrak listrik dari
spektrum hijau. Dia menggambarkan pandangan beberapa ilmuwan
bahwa seperti hijau-menyerap cahaya archae pernah mendominasi
lingkungan bumi. Ini bisa meninggalkan membuka "niche" untuk
organisme hijau yang akan menyerap panjang gelombang lain dari
sinar matahari. Ini hanya kemungkinan, dan Berman menulis bahwa
para ilmuwan masih belum yakin dari penjelasan satu.

Astronom dan ahli matematika Fred Hoyle menduga bahwa klorofil


adalah mungkin menjadi molekul antar, menunjukkan kesamaan sifat
cahaya menyerap debu antarbintang.

c.Fotosintesis
Fotosintesis

Daun, tempat berlangsungnya fotosintesis pada tumbuhan.

Fotosintesis (dari bahasa Yunani φώτο- [fó̱to-], "cahaya," dan


σύνθεσις [sýnthesis], "menggabungkan", "penggabungan") adalah
suatu proses biokimia pembentukan zat makanan karbohidrat yang
dilakukan oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung zat
hijau daun atau klorofil. Selain tumbuhan berklorofil, makhluk hidup
non-klorofil lain yang berfotosintesis adalah alga dan beberapa jenis
bakteri. Organisme ini berfotosintesis dengan menggunakan zat hara,
karbon dioksida, dan air serta bantuan energi cahaya matahari.[1]

Perangkat fotosintesis

Struktur kloroplas:
1. membran luar
2. ruang antar membran
3. membran dalam (1+2+3: bagian amplop)
4. stroma
5. lumen tilakoid (inside of thylakoid)
6. membran tilakoid
7. granum (kumpulan tilakoid)
8. tilakoid (lamella)
9. pati
10. ribosom
11. DNA plastida
12. plastoglobula
Pigmen

Proses fotosintesis tidak dapat berlangsung pada setiap sel, tetapi


hanya pada sel yang mengandung pigmen fotosintetik.
Kloroplas

Hasil mikroskop elektron dari kloroplas

Kloroplas terdapat pada semua bagian tumbuhan yang berwarna hijau,


termasuk batang dan buah yang belum matang. Di dalam kloroplas
terdapat pigmen klorofil yang berperan dalam proses fotosintesis.

Proses
Fotosintesis terdiri dari dua tahap yang disebut reaksi terang, yang
membutuhkan cahaya dan melibatkan pemecahan air serta pelepasan
oksigen, dan reaksi gelap atau siklus Calvin, yang mengubah karbon
dioksida menjadi gula.

Hingga sekarang fotosintesis masih terus dipelajari karena masih ada


sejumlah tahap yang belum bisa dijelaskan, meskipun sudah sangat
banyak yang diketahui tentang proses vital ini. Proses fotosintesis
sangat kompleks karena melibatkan semua cabang ilmu pengetahuan
alam utama, seperti fisika, kimia, maupun biologi sendiri.

C. Dugaan
Mungkin daun yang berklorofil berwarna hijau.

D.Eksperimen
MAKSUD DAN TUJUAN

 Maksud

1. Membuktikan bahwa dalam proses fotosintesis diperlukan


cahaya matahari dan berlangsung pada bagian tumbuhan yang
berklorofil.
2. Membuktikan bahwa dalam proses fotosintesis dihasilkan
karbohidrat (amilum).

 Tujuan

1. Agar dapat mengetahui peran cahaya dan hasil dari proses


fotosintesis
2. Agar mengetahui bahwa hasil fotosintesis adalah glukosa berupa
bahan organik yang disimpan dalam bentuk amilum.
ALAT DAN BAHAN

 Alat
1. Penangas air
2. Gelas becker
3. Kaki tiga dan bunsen

 Bahan

1. Daun ketela pohon


2. Kertas timah
3. Alkohol 70%
4. Iodium/lugol
5. Air
LANGKAH KERJA / PROSEDUR PENELITIAN

1. Tutuplah sebagian daun-daun pada suatu tanaman daun ketela


dengan kertas alumunium, dan yang lain dibiarkan terbuka.
Percobaan dimulai sebelum matahari terbit.
2. Letakkan tanaman ditempat yang mendapat cukup cahaya
matahari.
3. Pada sore hari, petiklah daun-daun tanaman tersebut.
4. Buka kertas alumunium yang ada pada daun
5. Masukkan daun-daun tersebut ke dalam air dan direbus.
6. Ambil dan cucilah daun-daun itu dengan air
7. Masukkan ke dalam alcohol (supaya klorofilnya larut).
8. Tetesi daun-daun tersebut dengan iodium atau lugol.
9. Amati perubahan yang terjadi

E. Kesimpulan
 Pada percobaan yang telah lita lakukan ini, benar-benar terbukti
bahwa dalam peristiwa fotosintesis dihasilkan amilum
(karbohidrat) sebagaimana percobaan penelitian yang telah
dilakukan sebelumnya oleh Sachs pada tahun 1980.
 Hal ini terbukti melalui terjadinya perubahan warna pada daun
yang telah direbus dalam air panas setelah ditetesi iodium.
 Bagian daun yang tidak ditutupi berubah warna menjadi hitam
setelah ditetesi iodium dan hal ini membuktikan bahwa pada
bagian daun itu terdapat amilum sebagai hasil dari peristiwa
fotosintesis yang terjadi sebelum percobaan dilakukan,
 sebaliknya pada bagian daun yang ditutupi akan berwarna putih
setelah ditetesi iodium dan hal ini membuktikan bahwa pada
bagian daun itu tidak terdapat amilum (karbohidrat)
 tidal adanya amilum tersebut karena ketika proses fotosintesis
terjadi, bagian daun tersebut tidak mengalami fotosintesis
karena tidak mendapat sinar matahari yang cukup dan tidak
dapat memperoleh karbondioksida dari udara karena bagian
daun tersebut tertutup rapat oleh kertas timah , dan klorofil di
bagian tersebut tidak teraktivasi

Anda mungkin juga menyukai