Anda di halaman 1dari 6

Nama : Rafi Fairuz

Kelas : VIII B

No. Absen: 34

SEMANGAT BELAJAR
Tugas Cerpen

Pak Sandi mempunyai dua anak. Yang pertama perempuan dan yang bungsu laki-laki.
Anak sulungnya sudah sekolah perguruan tinggi terkenal. Tinggal anak bungsunya yang
masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama yang sebentar lagi akan menjalani Ujian
Nasional.

Pak Sandi menerapkan cara belajar, yaitu belajar satu hari tiga jam, belajar dengan
serius, dan belajar dengan terus menerus. Pak Sandi ingin anak bungsunya dapat masuk ke
sekolah yang terbaik.

Tapi keinginan pak Sandi itu mempunyai halangan. Pak Sandi sangat geram dengan
anak bungsunya, karena tidak menuruti cara-caranya untuk mendapatkan nilai yang
memuaskan. Karena itu anak bungsunya sekarang di sekolah swasta yang tidak diinginkan
oleh pak Sandi.

“ Aku mau belajar, Yah. Tapi jika caranya seperti itu, Saya tidak mau belajar!” Ujar
Andre.

“ Kalau begitu kamu mau cara belajar seperti apa?” Kata Pak Sandi kepada Andre.

“ Saya ingin belajar rutin dan disertai dengan hiburan Yah.”

“ Kamu ini buat Ayah geram saja! Lihat kakakmu itu, sudah berhasil karena Ayahkan!”

“ Sudah Pak, jangan memaksa Andre untuk belajar terus menerus, Pak. Andre juga
butuh hiburan untuk menyegarkan pikirannya.” Saut Ibu Ani.

Mendengar ucapan dari istrinya, pak Sandi merasa caranya itu salah. Setelah peristiwa
itu, Kakak Tya menasehati dan mendukung Andre untuk mendapat nilai yang memuaskan.

“ Dik, kamu harus tetap belajar tekun. Walupun tidak belajar terus menerus.” Ucap Tya

“ Baik, kak. Tapi, apakah beenar kakak itu sukses karena Ayah?”

“ Benar. Pada saat itu, Ayah hanya mendukung kakak saja. Dan yang mengajari kakak
saat itu adalah Ibu.”

Setelah mendengarkan nasehat dari kakaknya Andre semakin giat belajar. Andre giat
belajar sampai tidak pernah bermain lagi. Kakaknya sangat bangga terhadap semangat belajar
Andre. Andre akan mengorbankan waktu bermainnya untuk belajar.

Rafi Fairuz (34) VIII B Page 2


Tugas Cerpen

Andre sudah mantap hatinya untuk belajar dengan giat dan bukan terus menerus. Ia
ingin mendapatkan nilai yang memuaskan. Semakin mendekati Ujian Nasional, nilai Andre
bertammbah baik.

“ Kamu mendapatkan nilai baik ini pasti dari cara belajar Ayah kan?” Kata Pak Sandi

“ Tidak Ayah. Ini hasil belajar saya dengan Ibu dan bukan dari cara Ayah.”

“ Apa? Tidak mungkin cara Ayah pasti akan meraih prestasi.”

“ Ayah harus percaya bahwa nilai ini Saya dapatkan dengan kerja keras dan bukan terus
menerus.”

Pak Sandi masih tidak percaya dengan nilai yang didapat anaknya. Andre sangat
kecewa dengan tanggapan dari Ayahnya. Ibu Ani menasehati Andre agar meningkatkan
belajarnya.

“ Pokoknya saya akan meningkatkan belajar saya.” Tegas Andre

“ Tapi, kamu jangan lupa untuk beristirahat dan bermain dengan temanmu.”

“ Baik Bu. Saya akan menaati perintah dari Ibu.”

Andre berharap nilai ujiannya mendapat nilai yang bagus. Andre juga mendapat
pujian dari teman, gurunya, hingga warga sekitar. Ulangan harian Andre sangat bagus hingga
berlanjut pada Ujian Tengah Semester. Pada raport sisipan pak Sandi terkejut melihat nilai
Andre yang sangat memuaskan. Wali kelas Andre pun memuji hasil belajar anak bungsu pak
Sandi itu.

Sesampainya di rumah, pak Sandi berbicara dengan Ibunya Andre tentang cara belajar
Andre. Lalu, pak Sandi langsung memanggil dan menasehati kinerja belajar Andre.

“ Andreeee...,” Kata pak Sandi yang sangat marah.

“Ya, Yah. Ada apa Ayah? Ada yang penting? Atau yang lain?” Tutur Andre dengan
bingung.

“ Sudah jangan banyak tanya. Ayo duduk kita bicarakan. Kamu hebat sekali dapat
hasil yang memuaskan. Kamu akan mendapatkan nilai ini seterusnya jika memakai cara
Ayah.”

Rafi Fairuz (34) VIII B Page 3


Tugas Cerpen

“ Terima kasih atas pujiannya Ayah. Tapi saya tetap tidak mau memakai cara Ayah.”
Tegas Andre.

“ Baiklah jika nilai kamu akan stabil, tidak apa-apa. Tapi jika tidak, kamu harus
memakai cara Ayah.”

“ Sudah lah, Yah. Ayah harus percaya terhadap nilai Andre yang akan stabil.”
Sambung Tya

Andre menyatakan kesanggupannya untuk berusaha menstabilkan nilainya. Tya sangat


yakin bahwa adiknya dapat menyetabilkan nilainya. Setelah menyatakan kesanggupannya,
Andre belajar dengan sungguh-sungguh dan lebih giat lagi.

Andre tidak lupa untuk beribadah kepada Allah SWT. Dan ia berdoa ingin mendapat
nilai sempurna dan Rangking 1. Setelah ia belajar, Andre tidur dan bermimpi bahwa ia akan
meraih itu dengan belajar tekun dan bersungguh-sungguh.

Keesokan harinya Andre sangat semangat untuk menjalani berbagai kegiatan pada hari
itu. Diantaranya Try Out, Ulangan Harian, dan berbagai tes lainnya. Sesampainya di rumah
Andre belajar ditemani oleh ibu dan kakaknya.

“ Bagaimana kegiatanmu hari ini, nak?” Tanya Ibu Ani.

“ Allhamdulillah Bu, semua kegiatan ini sangat lancar.” Jawab Andre.

“ Ya sudah, Kakak juga ikut senang. Semoga nilai kamu memuaskan Dik.” Kata Tya.

“ Amiin Kak.”

“ Ya sudah ayo belajarnya diteruskan lagi.” Ucap Ibu Ani.

Mendengar dukungan dari kakak dan ibumya Andre bertambah semangat untuk
menjadi juara kelas dan nilai memuaskan. Setelah hasil tes sudah didapat, Andre sangat
gembira atas hasil kerja kerasnya. Betapa tidak, nilainya sangat memuaskan dan tertinggi di
sekolahnya.

Pada saat di rumah, Andre dipuji oleh teman, tetangga, dan seisi keluarganya. Andre
tidak semerta-merta besar kepala, ia terus untuk tidak sombong.

Rafi Fairuz (34) VIII B Page 4


Tugas Cerpen

“ Wah, hebat banget kamu Andre! Kamu sudah memperoleh nilai terbaik
disekolahmu. Selamat atas hasilnya! Jangan lupa harus tetap belajar.” Puji Tya.

“ Kamu memang anak yang pandai, nak! Ayah bangga padamu.” Puji pak Sandi.

“ Nak, nilaimu sangat bagus. Tetapi kamu harus tetap belajar untuk meraih nilai bagus
pada saat Ujian Nasional.” Ucap Ibu Ani.

“ Terima kasih semuanya atas pujiannya. Tapi saya akan belajar dengan bersungguh-
sungguh.” Jawab Andre.

Prestasi Andre semakin hari semakin baik karena dia sering belajar, beribadah dan
membantu orang tua. Pretasi Andre yaitu, pada semester satu dan dua ia menjadi urutan
pertama, hampir semua Try Out ia juarai, memenangi Olimpiade Sains tingkat kota, provinsi,
dan nasional, menjuarai karya ilmiah tingkat kota, juara dua lomba catur sekolah, dan
mendapatkan beasiswa untuk menuju ke perguruan tinggi terkenal.
“ Nak, ayah bangga sekali padamu. Dan ayah minta maaf ya!” Ujar pak Sandi kepada Andre.
“ Terima kasih atas pujiannya, yah. Tapi mengapa ayah minta maaf?” Tanya Andre.
“ Karena ayah dulu sempat memaksamu untuk memakai cara ayah. Dan sebenarnya...”
“ Dan sebenarnya ayah tidak memaksa cara itu kepada kak Tya kan?”
“Ya. Betul sekali! Kamu tahu soal itu dari siapa?” Tanya pak Sandi yang kebingungan.
“Saya tahu dari kak Tya. Dan saya sejak dulu sudah memaafkan ayah.”

Sejak peristiwa ini Andre menjadi anak yang baik, tekun belajar, cerdas,
berprestasi, dan penurut kepada orang tua. Andre dulu anak bodoh dan sekarang menjadi
anak yang sukses.

Keluarga merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi tingkatkan belajar


seorang anak. Jika semua anggota keluarga saling dukung mendukung, semua anggota
keluarga itu akan menjadi gembira. Semoga cerita diatas dapat menjadi inspirasi untuk kita.

TAMAT

Rafi Fairuz (34) VIII B Page 5


Tugas Cerpen

Rafi Fairuz (34) VIII B Page 6

Anda mungkin juga menyukai