Anda di halaman 1dari 6

Laporan Pembelajaran

Pendidikan, Teknologi dan Kejuruan

Kelompok 2

M. Dwi S. (19050514005)

Sonia Ayuni W. (19050514006)

M. Ridwan D. (19050514007)

Rafi Fairuz (19050514008)

PTE A 2019
Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup
untuk menyelesaikan laporan ini dengan baik.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung penulisan laporan
ini dengan doa dan materinya. Khususnya kepada dosen mata kuliah Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
kami, Bapak Edy Sulistiyo yang telah membimbing kami dalam menulis laporan ini.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat
kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca
untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian,
dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Surabaya, 4 September 2019

Penyusun

Tujuan

Melalui pembelajaran ini diharapkan mahasiswa mampu:

 Mengetahui dan memahami perspektif dan bentuk Pendidikan Teknologi dan Kejuruan.

 Memberi solusi bagi permasalahan Pendidikan Teknologi dan Kejuruan.

 Menerapkan pengembangan karir yang lebih baik lagi.


A. Perspektif Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

Perspektif sosial ekonomi pendidikan kejuruan/vokasi adalah pendidikan ekonomi. Sebab


diturunkan dari kebutuhan pasar kerja memberi urunan terhadap kekuatan ekonomi. Artinya, jika
pasar atau industri membutuhkan tenaga kerja dengan skill baru maka pendidikan teknologi
kejuruan harus menciptakan hal itu sehingga perekonomian dapat berjalan baik.

Pendidikan kejuruan dan vokasi sebagai pendidikan orang dewasa (adult education). Hal ini
didesain menyiapkan peserta didik untuk memasuki dunia kerja. Sehingga peserta didik
diharapkan siap kerja baik mentalnya, sikapnya, keterampilannya, dan pola pikirnya.

Hampir semua negara di dunia melakukan reformasi pendidikan kejuruan agar pendidikan
kejuruan relevan dengan kebutuhan dan tuntutan perubahan.

Pemerintah Indonesia akan meningkatkan pelatihan jika suplai tenaga kerja menunjukkan
peningkatan yang cepat pekerjaan tumbuh dengan pesat, atau jika pengangguran meningkat
secara signifikan. Pelatihan dilaksanakan oleh pemerintah untuk menyiapkan pekerja memiliki
kompetensi yang berkaitan dengan pekerjaan.

Sistem ganda di Jerman telah membuat negara itu memiliki keunggulan kompetitif dari
negara-negara lainnya. Pemerintah Jerman juga menyiapkan pendidikan kejuruan/vokasi untuk
17.1% penduduk yang tidak memiliki kemampuan melanjutkan ke pendidikan tinggi.

Di Taiwan pemerintah pusatnya menyediakan 15% anggaran untuk mempromosikan


pendidikan, sains dan budaya. Taiwan secara terus-menerus meningkatkan kapasitas sekolah
menengah vokasi hingga ke perguruan tingginya. Strategi pendidikannya diatur untuk
mengantisipasi perkembangan iptek, struktur industri dan okupasi dari craft based/berbasis
kerajinan ke berbasis pengetahuan. Sebagai pendorong minat peserta didik vokasi, pemerintah
menggelar National Skill Competition sejak tahun 1968. Disamping juga berpartisipasi dalam
International Vocational Training Competition (International Youth Skill Olympics) sejak tahun
1970.

Korea menyadari bahwa pada suatu saat tercapai kejenuhan, sehingga perlu untuk
membentuk generasi untuk menciptakan dunia industri baru. Hal ini direalisasikan dengan
pendidikan kejuruan tingkat tinggi, yang tidak hanya menghasilkan tenaga kerja terampil tetapi
juga pengembang dunia industri.
B. Pendidikan kejuruan dapat berbentuk:

 Formal, yaitu pendidikan yang dirancang terstruktur, dibentuk suatu instansi pendidikan
(sekolah), dan dikelola secara terus menerus. Pendidikan menengah kejuruan yang dilakukan
di SMK dan MAK.

 Nonformal, yaitu bentuk pendidikan teknologi kejuruan yang sifatnya tidak permanen atau
pada momen tertentu saja. Bentuk nonformal juga bisa dikatakan sebagai penunjang
pendidikan formal ataupun pengembangan potensi diri. Misalnya Kursus", Workshop, atau
Pelatihan keterampilan.

 Informal, yaitu bentuk pendidikan teknologi kejuruan yang bersifat pembiasaan sikap dalam
berinteraksi kerja. Hal ini dapat berlangsung di keluarga dan di masyarakat.

Pendidikan Kejuruan dalam bentuk formal sebagai wadah:

a. Model Sekolah
yaitu model penyelenggaraan pendidikan kejuruan dimana pendidikan dan latihan
sepenuhnya dilaksanakan di sekolah. Model ini berasumsi segala yang terjadi ditempat
kerja dapat dididik latihkan di sekolah. Sehingga peralatan praktek sekolah perlu
dilengkapi dengan biaya yang sangat mahal.

b. Model Sistem Ganda


yaitu model penyelenggaraan pendidikan dan latihan yang memadukan pemberian
pengalaman belajar di sekolah dan pengalaman kerja sarat nilai di dunia usaha. Kelemahan
sistem ganda sangat rentan dengan perubahan sosial, ekonomi, dan politik.

c. Model Magang
adalah model yang menyerahkan sepenuhnya kegiatan pelatihan kepada industri dan
masyarakat tanpa dukungan sekolah. Model ini hanya cocok untuk negara maju yang telah
memiliki sistem pendidikan dan sistem industri yang kuat.

d. Model School Based Enterprised


Model ini mengembangkan dunia usaha disekolah dengan maksud selain menambah
penghasilan sekolah, juga sepenuhnya memberikan pengalaman kerja. Contohnya SMKN
di Surabaya telah membuka usaha servis dan minimarket sendiri di sekolah dengan tujuan
melatih kerja peserta didiknya. Model ini sangat baik digunakan untuk mengurangi
ketergantungan sekolah terhadap industri dalam melakukan pelatihan kerja.
C. Bimbingan Karir

Di dunia teridentifikasi bidang karir kurang lebih 100 jenis bidang. Kebanyakan orang
berpikir bahwa pemilihan karir adalah pemilihan pekerjaan mereka atau pemilihan jenis pekerjaan
apa yang mereka sukai untuk dikerjakan. Padahal pekerjaan seseorang ternyata mempengaruhi
gaya hidup dan peran sosial yang dipilihnya.

Dalam masyarakat modern, kebanyakan orang mengisi kehidupannya melalui kerja dalam
berbagai bidang untuk memperoleh banyak keuntungan materi. Ternyata di dalam pekerjaan ada
hal-hal lain seperti pemeliharaan kesehatan, pemeliharaan hubungan kekerabatan, spiritual, dan
sebagainya.

Bimbingan karir bertujuan untuk mengembangan karir dengan memberikan informasi terkait
dan membantu membangun keterampilan untuk mengelola karir. Bimbingan karir membantu
seseorang menata karir mereka, sehingga bimbingan karir sangat diperlukan.

Tahapan Mengelola Karir

a. Mengenal karakter diri sendiri.

Yaitu kemampuan menetapkan cara pandang, nilai-nilai, interes/minat, bakat dan


kelebihan yang dimiliki. Hal itu bertujuan untuk menentukan arah memilih jenis atau
bidang karir nantinya.

b. Merencanakan tujuan jangka panjang dan jangka pendek.

Menentukan tujuan yang jelas akan memberi arah pengambilan keputusan, daya
adaptasi dan fleksibilitas, daya kenyal. Hal itu akan mempermudah kita dalam mendapat
solusi dalam permasalahan karir sehingga tercapai tujuan karir.

c. Meningkatkan ketrampilan manajemen diri.

Meliputi keputusan gaya hidup, integrasi peran, integrasi pekerjaan, keterampilan


interpersonal, keterampilan hidup, dan pencarian pekerjaan. Ini merupakan modal atau
bekal dalam menunjang keberlangsungan karir.
d. Meningkatkan keterampilan pemasaran diri.

Yaitu kemampuan mengidentifikasi kekuatan yang dimiliki, menemukan lowongan


pekerjaan, menggunakan peralatan dan metode untuk melacak pekerjaan, dan strategi
pemasaran diri. Hal ini sangat berguna untuk mendapatkan karir yang lebih baik lagi.

e. Memperluas pengetahuan tentang dunia kerja.

Yaitu kemampuan dan kepedulian terhadap jabatan/okupasi, trend lapangan


pekerjaan, dan peluang-peluang pelatihan. Hal ini digunakan untuk melihat potensi
pengembangan diri kedepanmya.

Tips Dalam Mengelola Karir

 Untuk mendapatkan pekerjaan, anda harus menggunakan keterampilan pemasaran pribadi


anda.

 Untuk mempertahankan pekerjaan atau untuk menentukan apakah pindah pekerjaan lain,
menggunakan keterampilan manajemen pribadi anda dan kemampuan perencanaan.

 Untuk memilih pekerjaan yang sesuai dengan tujuan karir, menggunakan Perencanaan
kemampuan dan keterampilan manajemen pribadi.

Penutup

Pengalaman belajar yang didapat adalah saling bertukar pikiran dan saling menanggapi antar
anggota dalam tatap muka maupun melalui sosial media. Manfaat dari pembelajaran ini adalah semakin
meluasnya sudut pandang dan pola pikir anggota kelompok dalam berdiskusi dan bertukar pikiran.

Kesimpulan

Melalui berbagai perspektif, Pendidikan Teknologi Kejuruan memiliki berbagai bentuk perlu
diimplentasikan pada pengembangan karir yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai