Anda di halaman 1dari 208

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

DI-UPT TIKP (TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI DAN


PENDIDIKAN)
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR
TENTANG
TEKNIK AUDIOVIDEO

Jl.Jagir Sidoresmo V Surabaya

Disusun Oleh :

1.Hasbian Fahlefi 17153/167.055

2.Indah Agustina 17159/173.055

3.Umi Kulsum 17217/231.055

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 5 SURABAYA

JURUSAN TEKNIK AUDIO VIDEO

2018
LEMBAR PENGESAHAN DU/DI

Laporan Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN )

Di UPT.TIKP ( TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN )

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR

Oleh Siswa – Siswi

SMK NEGERI 5 SURABAYA ,mulai tanggal : 2 Juli 2018 – 31 Desember 2018

1.Hasbian Fahlefi : 17153/167.055

2.Indah Agustina : 17159/173.055

3.Umi Kulsum : 17217/231.055

Diterima dan disahkan oleh pihak DU/DI tanggal 2 Juli 2018 – 31 Desember 2018

Oleh :

Penanggung Jawab Praktek Kerja DU/DI Pembimbing DU/DI

Shinta Mawardiana,SE,MA Yatim Tasmiran

NIP.197012221999032002

Menyetujui,

Kepala UPT.TIKP

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

Sunarto,SH,MS.I

NIP.196306171990071001
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

Laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin) di UPT.TIKP Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Timur Oleh SMK Negeri 5 Surabaya :

1.Hasbian Fahlefi : 17153/167.055

2.Indah Agustina : 17159/173.055

3.Umi Kulsum : 17217/231.055

Di terima dan disahkan oleh pihak DU/DI pada tanggal 2 Juli 2018 – 31 Desember 2018

Oleh :

Ketua Kompetensi Keahlian Guru Pembimbing Sekolah

Angga Ernawan Saputra S.pd Angga Ernawan Saputra S.pd

NIP.198603252010011005 NIP.198603252010011005

Mengesahkan

Kepala SMK Negeri 5 Surabaya

Drs.Rinoto,M.M.

Pembina Tk.I

NIP.195812221985031014
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah
diberikan Rahmat dan Hidyah-Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan
baik dan lancar.

Sebagai siswa SMK Negeri 5 Surabaya Jurusan Teknik Audio Video kami selalu
dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman yang begitu pesat.Umumnya bidang
Teknologi Informasi dan khususnya bidang Teknik Audio Video yang selanjutnya hasil dari
praktek kerja industri kami tuangkan menjadi sebuah Buku Laporan Praktek Kerja Industri.

Dalam penyusunan laporan ini kami mendapatkan petunjuk dan bimbingan dari
berbagai pihak.Sehubungan hal tersebut maka kesempatan ini kami mengucapkan terima
kasih kepada :

1.Bapak Yatim Tasmiran selaku koordinator pembimbing

2.Bapak Singgih Malayson S.Pd

3.Bapak Eddy Suwariyanto

4.Bapak Imron Awalludin

7.Semua Karyawan/Karyawati UPT.TIKP Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur

8.Kedua Orang Tua

Kami menyadari bahwa Laporan Akhir ini masih jauh dari sempurna.Oleh karena itu kritik
& saran yang membangun dari pembaca kami akan terima dengan senang hati.Dan kami
berharap tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Surabaya,31 Desember 2018

Hormat Kami

Penyusun

1.Hasbian Fahlefi

2.Indah Agustina

3.Umi Kulsum
DAFTAR ISI

Halaman Judul

Halaman Pengesahan

Pihak Dunia Industri / Dunia Usaha

Pihak Sekolah

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I . PENDAHULUAN.
1. Latar Belakang
2. Tujuan Praktek Kerja ( Magang ).
3. Kegunaan Prakter Kerja ( Magang ).
4. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
BAB II .PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTEK.

A. UPT.TEKKOMDIK-DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR.


(Diberi pendahuluan tentang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, kemudian dijelaskan
tentang UPT.TIKP).
1. Tugas dan Fungsi
2. Struktur Organisasi
3. Jabaran Tugas
4. Misi dan Visi
5. Program Kerja
B. OPERASIONAL TEKNIK PRODUKSI SIARAN RADIO & TELEVISI
(AUDIO - VISUAL).
I. TEORI.
1. TEKNIK AUDIO.
1.1. Teknik Audio (Suara dan bunyi).
1.2. Teknik Microphone
1.3. Teknik Boom Microphone
1.4. Teknik Audio Mixer Amplifier
1.5. Teknik Studio
1.6. Teknik Rekaman &Editing Audio
2. TEKNIK VIDEO (VIDEO EQUIPMENT)
2.1. Teknik Video
2.2. Teknik Camera video
2.3. Teknik Video Tape Recorder (VTR).
2.4. Teknik Video Mixer (Switcher)
2.5. Teknik Rekaman &Editing Video.
3. MANAJEMEN PRODUKSI DAN SIARAN TELEVISI.
3.1. Manajemen 5 M.
3.2. Kerabat Kerja Televisi & Jabaran Tugas.
3.3. Tahapan Pembuatan Produksi Televisi (Audio-Visual)
3.3.1. Pra Produksi
3.3.2. Produksi
3.3.3. Pasca Produksi
II. PRAKTEK.
1. Praktek Mengoperasikan Peralatan Audio ( Siaran Radio)
2. Praktek Editing Audio.
3. Praktek Membuat Produksi Audio ( Siaran Radio)
4. Praktek Mengoperasikan Peralatan Video ( Siaran Televisi)
5. Praktek Editing Video
6. Praktek Membuat Produksi Video (Siaran Televisi)

C. TEKNIK SARANA DAN PRASARANA PENYIARAN RADIO &


TELEVISI.
1. Data Peralatan Audio dan Video
1.1. Data Peralatan Audio (Audio Equipment)
1.2. Data Peralatan Video (Video Equipment)
2. Proses Signal Audio &Video untuk ON AIR.
2.1. Blok Diagram Audio Signal
2.2. Blok Diagram Video Signal
3. Teknik Dasar Pemancar Televisi
4. Perambatan Gelombang Radio (Wave Propagation)

Bab III. ANALISA


1. Faktor Pendukung.
2. Faktor Penghambat

BAB IV. PENUTUP.


Kesimpulan dan Saran-saran.
1. Kesimpulan.
2. Saran-saran.

Lampiran-lampiran.

Daftar Pustaka.
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Sesuai dengan keputusan Mendikbud No.0490/U/1993 tentang Sekolah Menengah


Kejuruan (SMK) , dan keputusan Mendikbud No.080/U/1993 tentang kurikulum SMK
dilaksanakan melalui dua jalur yaitu pendidikan disekolah dan pendidikan diluar sekolah ,
maka siswa diwajibkan melaksanakan kewajiban kegiatan Praktik Kerja Industri
(PRAKERIN) sebagai pendukung dari Pendidikan Luar Sekolah .

Kurangnya pengalaman siswa SMK terhadap dunia luar yang berkaitan dengan
jurusannya, menyebabkan kualitas siswa SMK menjadi menurun , apalagi dengan tuntunan
dunia teknologi yang semakin berkembang menyebabkan siswa SMK semakin tertinggal dari
prinsipnya sebagai seorang yang dididik untuk itu . Maka dari permasalahan tersebut
diadakan PRAKERIN (Praktik Kerja Industri) yang ditunjukan sebagai acuan bagi siswa
untuk mendapatkan pengalaman dan pengetahuan diindustri .

Seperti yang diketahui bahwa dunia kerja merupakan dunia yang syarat akan
persaingan dan keterampilan .

2. Tujuan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)

Diwajibkan siswa mengikuti kegiatan Prakerin yaitu untuk meningkatkan kompetensi


dan kualitas lulusan SMK, dan meningkatkan relevansi pendidikan dengan Dunia Usaha /
Dunia Industri (DU/DI). Penyelenggaraan Praktik Kerja Industri pada SMK juga bertujuan
untuk :

1. Menghasilkan tenaga keja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang memilih tingkat
pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan
kerja.
2. Untuk menerapkan teori dasar disekolah dan teori atau praktik di industri untuk
diterapkan nanti di dunia kerja.
3. Untuk meningkatkan Kompetensi dan Kwalitas Kelulusan SMK .
3. Manfaat Praktik Kerja Industri

1. Bagi Siswa/siswi
a. Mengenal bebagai cara mengatasi dan menerapkan dasar praktik serta teori.
b. Menggabungkan teori disekolah dengan praktik di dunia industri.
c. Mengenal dan memahami segala keadaan yang terjadi pada dunia kerja.
2. Bagi Sekolah
a. Mengetahui daya serap siswa/siswi di dalam kegiatan belajar mengajar.
b. Mengetahui hasil kerja praktik siswa di sekolah dengan di lapangan kerja.
c. Memperoleh umpan balik dari dunia industri serta dapat mengembangkan dan
meningkatkan mutu kelulusan.
d. Menjalani hubungan kerjasama antara perusahaan dengan sekolah.
3. Bagi Perusahaan
a. Menjalin kerjasama antara sekolah dengan perusahaan.
b. Tempat bertukar pikiran dan umpan balik peningkatan dan penyempurna
informasi dalam suatu bidang teknologi.

4. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Dalam kegiatan prakerin kami ditempatkan di Unit Pelayanan Teknologi Informasi dan
Komunikasi Pendidikan (UPT-TIKP) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Jl.Jagir
Sidoresmo V Surabaya. Kami memulai kegiatan prakerin di UPT.TIKP – Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur, pada tanggal 02 Juli s.d 31 Desember 2018. Dengan demikian kami
menjalankan prakerin selama 6 bulan.

Waktu kerja aktif di DU/DI disesuaikan dengan jam kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS)
yaitu dari hari Senin s.d hari Jumat. Untuk jam kerjanya dimulai 07.00 WIB sampai 16.00
WIB. Tetapi untuk kami siswa prakerin di program untuk masuk pukul 08.00 WIB dan
berakhir pukul 15.00 WIB.
BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTEK

A. UPT.TIKP DINAS PENIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR

UPT.TIKP adalah unit pelaksanaan teknis dilingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Timur yang melaksanakan tugas-tugas teknis operasional di Lapangan.

Beberapa pertimbangan yang menjadi latar belakang sehingga di perlukan UPT.TIKP


PROVINSI JAWA TIMUR,antara lain :

1.Perlunya lembaga pendidikan yang ada di jawa timur dalam mewujudkan potensi teknologi.

2.Potensi teknologi sebagai sumber yang dapat di manfaatkan untuk memecahkan


permasalahan dan memenuhi kebutuhan tersebut.

3.Penyelesaian secara konvesional kurang mampu mengatasi masalah yang timbul baik
karena faktor geografi,kependudukan maupun sosial-ekonomi.

4.Permasalahan pendidikan dan kebutuhan pendidikan di Jawa Timur yang semakin


meningkat.

5.Tekad pemerintah daerah untuk memecahkan permasalahan dan memenuhi kebutuhan


sekolah.

Jadi UPT.TIKP PROVINSI JAWA TIMUR adalah unit pelaksana teknis dinas
pendidikan provinsi jawa timur yang diharapkan mampu membantu mengatasi masalah-
masalah pendidikan di jawa timur.
1. TUGAS DAN FUNGSI

TUGAS

UPT TIKP PROVINSI JAWA TIMUR mempunyai tugas


mengkaji,mengembangkan,menyebarluaskan,dan membina kegiatan pendayagunaan
teknologi informasi dan komunikasi untuk pendidikan dalam rangka pemerataan dan
peningkatan mutu pendidikan di semua jenis,jenjang dan jalur.

FUNGSI

Dalam melaksanakan tugas tersebut,UPT.TIKP menyelenggarakan fungsi :

1.Pelaksanaan proses produksi data dan informasi data dan informasi pendidikan dari
berbagai jenis jenjang dan jalur.

2.Penyusunan dan pengaturan standar isi pendidikan jarak jauh/terbuka.

3.Pengembangan bahan belajar dan program media pendidikan berbasis teknologi informasi
dan komunikasi.

4.Penilaian dan pembinaan terhadap pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi


untuk pendidikan.

5.Pelaksanaan pelayanan masyarakat.


2. STRUKTUR ORGANISASI UPT.TIKP DINAS PENDIDIKAN PROVINSI
JAWA TIMUR

KEPALA UPT-TIKP
DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR

SUB. BAGIAN TATA USAHA

SEKSI PENGEMBANGAN SEKSI PELAYANAN DAN


PRODUKSI PEMANFAATAN

UPT.TIKP PROVINSI JAWA TIMUR di pimpin oleh seorang kepala UPT,yang memiliki
kewenangan tugas pemimpin,mengawasi mengkoordinasikan pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan teknik dan pengelolah dokumentasi,layanan informasi,ketatausahaan dari pelayanan
masyarakat,yang dalam pelaksanaan tugasnya sehari hari bertanggung jawab langsung
kepada kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.

Susunan organisasi UPT.TIKP terdiri :

- Kepala UPT
- Sub.Bagian Tata Usaha
- Seksi Pengembangan Produksi
- Seksi Pelayanan Pemanfaatan

 Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan pengelola surat


menyurat,melaksanakan pengelolaan Administrasi kepegawaian,melaksanakan
pengelolaan administrasi keuangan,dan melaksanakan tugas tugas lain yang di berikan
UPT
 Seksi Pengembangan Produksi mempunyai tugas melaksanakan proses produksi data
dan informasi pendidikan dan semua jenis,menyusun bahan pengembangan kerja
sama dalam pendayagunaan teknologi informasi komunikasi pendidikan,dan
melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala UPT.
 Seksi pelayanan dan pemanfaatan mempunyai tugas menyusun dan menyebarluaskan
system pembelajaran dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi
pendidikan,melaksanakan kerja sama dengan instansi terkait dalam rangka
mendayagunakan teknologi,dan melaksanakan tugas-tugas lain yang di berikan oleh
kepala UPT
3. JABARAN TUGAS

TUGAS

UPT.TIKP PROVINSI JAWA TIMUR mempunyai tugas


mengkaji,mengembangkan,menyebarluaskan,dan membina kegiatan pendayagunaan
teknologi informasi dan komunikasi untuk pendidikan dalam rangka pemerataan dan
peningkatan mutu pendidikan di semua jenis jenjang dan jalur.

Dalam melaksanakan tugas tersebut,UPT.TIKP menyelenggarakan fungsi :

1.Penyelenggaraan proses produksi data dan informasi pendidikan dari berbagai jenis,jenjang
dan jalur.

2.Pendayagunaan data dan informasi pendidikan untuk mengambil


keputusan,perumusan,kebijakan teknis,perencanaan,monitoring,dan evaluasi.

3.Perumusan kebijakan teknis di bidang pengkajian,pengembangan dan pembinaan


pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi pendidikan.

4.Pengkajian dan pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk pendidikan.

5.Pengembang dan penyebarluasan system (model) pembelajaran melalui pendayagunaan


teknologi informasi dan komunikasi untuk pendidikan termasuk layanan konsultasi.

6.Penyusunan dan pengaturan standarisasi pendidikan jarak jauh/terbuka.

7.Penilaian dan pembinaan terhadap pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi


untuk pendidikan.

8.Pengembangan sumber daya manusia untuk pemanfaatan teknologi informasi dan


komunikasi.

9.Pengembangan bahan belajar dan program media pendidikan berbasis teknologi informasi
dan komunikasi.

10.Pelaksanaan pelayanan masyarakat.


4. VISI, MISI DAN TUJUAN

VISI

Terwujudnya pemerataan dan peningkatan pelayanan pendidikan yang efektif,efisien dan


ekonomis.melalui pengembangan dan pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi
pendidikan Provinsi Jawa Timur.

MISI

1.Meningkatkan profosionalitas guru dengan mendayagunakan teknologi informasi dan


komunikasi pendidikan.

2.Mengembangkan metode pembelajaran jarak jauh/terbuka.

3.Mewujudkan pemerataan kesempatan belajar bagi masyarakat jawa timur,melalui


pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi pendidikan.

4.Membantu belajar siswa dengan memanfaatkan teknologi informasi komunikasi dalam


proses belajar mengajar.

5.Meningkatkan pemanfaatan dan pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi


dalamn proses belajar mengajar.

6.Mewujudkan masyarakat jawa timur gemar membaca dan belajar melalui pendayagunaan
teknologi informasi dan komunikasi

7.Mengembangkan pendidikan satra dan seni masyarakat jawa timur dalam rangka
pengembangan dan penguasaan ilmu pengetahuan teknologi dan kesenian.

8.Menginteraksikan system pembelajaran informasi dan komunikasi ke dalam system


pendidikan nasional abad 21 yang berbasis Teknologi Informasi Komunikasi ( digital ).

TUJUAN

1.Membantu Pemerintah Daerah dalam menyusun alternatif pemecahan masalah-masalah


pendidikan di jawa timur melalui penerapan Teknologi Pendidikan dengan menggunakan
media Komunikasi massa,elektronika,optic,dan Teknologi Informasi.

2.Mendayagunakan berbagai model dan paket pembelajaran untuk menunjang system


pendidikan melalui kerja sama antar lembaga/instansi terkait.

3.Membantu memberikan asistensi dalam mengembangkan dan memanfaatkan teknologi


komunikasi dan informasi.
5. PROGRAM-PROGRAM UPT.TIKP DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA
TIMUR

PROGRAM UNTUK GURU

Program video bagi guru adalah model mengajar yang variatif bagi guru sekolah dasar,guru
wajib melengkapi bahan-bahan teks dengan berbagai pengetahuan yang dapat mempetluas
wawasan sehingga guru menjadi lebih percaya diri.

PROGRAM UNTUK SISWA

1.Siaran radio pendidikan untuk murid SD

Kegiatan ini dikenal sebagai SRPM-SD.Materi SRPM-SD disajikan dalam program kaset
dan VCD berupa materi-materi yang sulit dipahami oleh murid SD.Telah dikembangkan
program untuk mata pelajaran MAEMATIKA,IPA,PPKN,dan Bahasa Indonesia untuk kelas
4,kelas 5,kelas 6,Tujuan program ini untuk meningkatkan kemampuan murid dalam
menyerap materi pembelajaran yang baik.

2.Sistem pendidikan terbuka tingkat SMA

Merupakan model belajar mandiri bagi siswa SMA terbuka,dengan bantuan guru mata
pelajaran yang berasal dari SMA induk.Dalam system pembelajaran ini kehadiran guru-guru
bina,guru pamong,lebih bersifat sebagai pembimbing dalam kegiatan belajar.

3.Video Pendidikan Sekolah

Dalam format video kaset maupun VCD disajikan program berisi pelajaran yang sesuai
dengan kurikulum pendidikan sekolah,program ini sangat mendukung upaya para pendidik
dalam melaksanakan proses belajar mengajar,sehingga pelajaran mudah di serap dan di cerna
siswa.

4.Program Multimedia Interaktif

Program dengan computer multimedia (lengkap dengan CD Rom) menyajikan


teks,gambar,animasi yang menarik,dan variatif.Program ini juga menggunakan media internet
dalam proses pembelajaran.

5.Program Peningkatan Minat Baca Siswa

Merupakan upaya memasyarakatkan buku dan minat baca secara luas kepada
masyarakat,khususnya pada siswa dalam rangka mewujudkan prasarana tuntutan
perkembangan.zaman,dengan mengembangkan dan memanfaatkan berbagai media dalam
bentuk logo,stiker,poster,jinggel lagu,radio sport,sandiwara radio,TV filter dan sinetron.
6.Laboratorium Komputer dan Asrama Cipunegara

Dalam rangka mewujudkan pemerataan dan peningkatan pelayanan pendidikan yang efektif
dan efisien,UPT.TIKP Jawa Timur telah mengembangkan Unit laboratorium komputer yang
telah bertugas untuk memberikan layanan pendidikan kepada siswa,guru,maupun masyarakat
umum dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.dan sejalan dengan
pelayanan laboratorium komputer tersebut.

Unit Laboratorium Komputer dan Asrama Cipunegara beralamatkan di jalan cipunegara


dengan ijin pendirian nomer :

Kp.30/215/402.49/2004 tanggal,30 desember 2004

Diharapkan dengan adanya layanan pendidikan laboratorium komputer tersebut,guru dapat


mengaplikasikan program-program yang telah di pelajari untuk mengembangkan materi
sebagai usaha dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan program-program lain
sesuai kebutuhan.

PROGRAM UNTUK MASYARAKAT UMUM

1.Program Ungkapan Budaya

Dalam era globalisasi penting untuk memperkuat akan tradisi etnik supaya tahan menghadapi
goncangan.Masing-masing etnik menumbuhkan tradisi dengan corak yang khas.Film atau
video ungkapan budaya mengemas keragaman etnik,menangkap nilai-nilai luhur yang
terkandung,dan mendokumentasikan karya-karya nya bagi peradaban negeri ini.

2.Manajemen berbasis sekolah untuk pengelola sekolah (MDS)

Program-program MDS ini dimasukkan sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan


melalui penataan pengelola sekolah dengan system manajemen berbasis sekolah,Program ini
dikemas sesuai kebutuhan paket penayangan baik maupun program internet pendidikan.

3.Program konsultasi pemnfaatan teknologi dan komunikasi pendidikan

Program konsultan ini dapat di laksanakan secara langsung (diselenggarakan di UPT.TIKP)


maupun melalui siaran radio pendidikan.Materi konsultasi lebih khusus diarahkan pada hal-
hal yang diberkaitan dengan pendayagunaan dan pemanfaatan teknologi informasi dan
komunikasi untuk pendidikan.

4.System informasi manajemen (SDM)

Program ini di arahkan kepada pemberian pelayanan data dan informasi bagi masyarakat
pendidikan di jawa timur.proses pengumpulan,pengelolahan,penyimpanan,penyajian,dan
penyebaran data dan informasi di lakukan dengan system informasi manajemen.
5.Penerbitan majalah pendidikan (majalah info)

Majalah pendidikan merupakan wahana komunikasi dan informasi dalam bentuk cetak untuk
untuk memuat berita.

Majalah pendidikan terbit setiap bulan yang didistribusikan kepada :

a.Dinas Pendidikan Kab/Kota se jawa timur.

b.Sebagian guru dan siswa SD,SMP,SMA/SMK,sederajat

c.Kalangan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur,instansi pemerintahan provinsi,DPRD,dan


pesantren.

6.Informasi dan Komunikasi melayani e-administrasi dan melayani e-pembelajaran di


jenjang pendidikan dasar dan menengah maupun pendidikan tinggi

Konten administrasi (e-administrasi) terdiri atas konten data pendidikan dan non
pendidikan,sedangkan konten pembelajaran (e-pembelajaran) terdiri atas bahan belajar
berbasis kurikulum dan pengayaan untuk semua jalur,jenjang dan jenis pendidikan.DI
UPT.TIKP terbagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu :

a.Jardiknas

Jardiknas kepanjangan dari jaringan pendidikan nasional (pemendiknas No.38 Th 2008) yaitu
jaringan tertutup (internet) yang menghubungkan antara simpul pendidikan di seluruh
indonesia.

b.Pusat Sumber Belajar atau disebut dengan PSB

Pusat Sumber Belajar adalah konten e-pembelajaran yang merupakan pengembangan dari :

-CD Pembelajaran Multimedia Interaktif

-CD Audio Pembelajaran


-CD/VCD/DVD Pembelajaran
-Dsb
c.Jaringan/Internet
Jaringan sebagai LAN Lok Area Network) yang merupakan jaringan alat informasi dan
komunikasi yang keberadaannya terpusat pada TIK UPT.TIKP Pendidikan Jawa
Timur,beralamat di JL.Jagir Sidoresmo 5 Surabaya.
7.Production House

Sebagai Production House atau rumah produksi di UPT.TIKP memiliki intensitas


memproduksi program audio visual.Program-program yang telah di produksi adalah
pembuatan modul VCD pembelajaran sesuai dengan kurikulum pendidikan lengkap dengan
peragaan,percobaan,dan pratikum yang di peruntukan bagi tingkat SD (kelas 4 &),SMP,SMA
dan SMK.Selain itu production house juga melaksanakan kegiatan liputan dokumentasi
program /kegiatan di lingkungan UPT.TIKP Dinas Pendidikan.Serta program-program
televisi edukasi (Tve).
B. OPERASIONAL TEKNIK PRODUKSI SIARAN RADIO & TELEVISI
(AUDIO – VISUAL)

1. TEORI

TEKNIK AUDIO
AUDIO SIGNAL
TEKNIK AUDIO (Audio Equipment)

Teknik Audio Signal

Dalam bidang BROADCAST TELEVISI, peranan audio (suara, bunyi) kadang-kadang


agak di-nomor dua-kan. Tetapi sebenarnya kedua komponen ini baik Video (gambar)
maupun Audio ( suara ) bekerja secara paralel, dengan kondisi derajad yang sama.

AUDIO adalah segala macam bunyi / suara yang dapat didengar oleh telinga manusia.

Untuk memproduksi audio dengan kwalitas prima dan Hi Fi (High Fidelity), makadiperlukan
banyak persyaratan yang saling erat menunjang, dan ada tiga pokok yang utama, yang
masing-masing point memerlukan penjelasan dan penguasaan yang ilmu mendalam. Tentu
saja hal ini dengan tujuan yang bersifat PROFESIONAL.

Tiga point pokok tersebut adalah:

I. AUDIO EQUIPMENT (Peralatan Audio).

II. STUDIO(Produksi/Rekaman, Siaran).

III. AUDIO OPERATOR(Sound Man).


AUDIO EQUIPMENT (Peralatan Audio)

Semua Peralatan Audio, yang merupakankan point utama dalam produksi dan
reproduksi (menghasilkan) suara/bunyi.

1.Audio Mixer Amplifier

2.Pre Amplifier

3.Power Amplifier

4.Audio Proccessor

5.Audio Limiter/Compressor

6.Audio Distribution Amplifier/Audio Splitter Amlifier

7.Audio Reverberation

8.Graphic Equalizer

9.Cassette Recorder

10.Compact Disc/Video Compact Disc/Digital Compact Disc

11.Microphone/Wireless Microphone

12.Computer/Laptop

13.Receiver (Radio Penerima)

14.Telephone Hybride

15.Outside Broadcast

16.Dan lain lain.


FREQUENCY

Audio (audio signal) sebenarnya adalah frekwensi yang biasa disebut AUDIO
FREQUENCY (AF).

Pengertian Frequency (frekwensi):

» Frekwensi ialah banyaknya getaran yang terjadi dalam waktu satu detik.
» Frekuensi ialah banyaknya getaran gelombang yang terjadi dalam waktu satu detik.
» Frekuensi adalah ukuran jumlah putaran ulang per peristiwa dalam selang
waktu yang diberikan.
» Frekwensi adalah banyaknya gelombang sinyal analogyang muncul dalam
satu detik. Dalam kaitannya dengan transmisi/transfer data dalam pengetahuan komputer,
dapat pula didefinisikan sebagai banyaknya siklus transfer data per detik (cycles per second).
Sering juga disebut dengan istilah Clock speed atau Clock rate.
» Frekwensi adalah getaran/gerakan bolak-balik yang ada di sekitar titik keseimbangan
dimana kuat lemahnya dipengaruhi besar kecilnya energi yang diberikan. Satu getaran
frekwensi adalah satu kali gerak bolak-balik penuh.

Dalam istilah frekwensi terdapat komponen-komponen yang merupakan satu pengertian


yaitu: periode, amplitude, panjang gelombang (gelombang), lihat gbr.1

Gambar 1.Kurva gelombang sinus (sinus wave)

Penjelasan : 1. Amplitude (peak amplitude) -

2. Amplitude (peak to peak) -

3. Amplitude RMS (Root Mean Square) - - efektif.

4. Getaran 1 periode.
Pengertian PERIODE : Waktu yang diperlukan untuk menempuh satu getaran leng-kap
(satu gelombang = satu kali getaran, berarti dari titik 0 s.d. t). Dapat dirumuskan: satu dibagi
frekuensi, dengan satuan sekon.(Lihat gambar 1).

T = 1/f ( sec/detik)

Pengertian AMPLITUDE: Amplitude adalah jarak terjauh simpangan (ayunan) atau defiasi
(deviation) frekwensi dari titik keseimbangan (sumbu x). Amplitude adalah kuatnya,
besarnya atau tingginya level suara/bunyi (audio).

(lihat gambar 2a dan 2b)

Gambar 2a. Amplitude puncak (max). Gambar 2b. Amplitude RMS (efektif)
Gambar 3. Dalam 1 second ada 2 periode = 2 Hertz.

Panjang gelombangadalah sebuah jarak antara peak to peak, dengan lambang huruf Yunani :
lambda (λ).Dalam sebuah gelombang sinus, panjang gelombang adalah jarak antara puncak
ke puncak atau dari titik awal nol (0) bergerak membuat satu putaran ( 1 periode).
Gambar 4. Panjang gelombang (wavelength) atau λ (lamda).4 Panjang
gelombang sama dengan kecepatan gelombang dibagi oleh frekwensi ge- lombang.Pada
gelombang radio dengan radiasi elektromagnetik dalam ruang hampa, kecepatan ini adalah
kecepatan cahaya V (C), hubungannya adalah:

1.Kecepatan cahaya (gelombang radio/ elektromagnetis) merambat adalah: Velocity ( V ) =


300.000.000 m/det.
2.Kecepatan audio (bunyi/suara) merambat adalah : V = 344 m/det.3.Rumusnya adalah :

λ : panjang gelombang.

V (C) : kecepatan merambat bunyi / gelombang radio.

f : frekwensi
AUDIO FREQUENCY (Frekwensi Audio).

1.Frequency Audio bergetar pada : 20 Hz s.d. 20.000 Hz (20 Kh) (secara


teoritis).2.Frequency Audio secara normal yangdapat didengar oleh telinga manusia (human
ear) dan sifatnya relative : ± 40 Hz s.d. ± 14.000 Hz (14 Kh 3.Pada
semua Audio Mixer Amplifier, pada unit Presence Equalizer-nya dilengkapi
umumnya dengan 3 jenis pengatur frequency :

a. High Freq. (HF) pada : ± 12 Khz.


b.Mid. Freq. (MF) pada : ± 100 Hz s.d. ± 8 Khz.
c. Low Freq. (LF) pada : ± 40 Hz / ± 75 Hz.

4.Bedakan antara frekwensiSOUND dan VOICE.

 Frekwensi : 16 Hz s.d. 32 Hz adalah frekwensi Threshold of hearing (batas ambang


pendengaran manusia).
 Frekwensi : 32 Hz s.d. 512 Hz adalah frekwensi bas dari yang paling rendah s.d.
yang paling atas.
 Frekwensi : 1024 Hz s.d.2048 Hz adalah frekwensi Human Speech.
 Frekwensi : 8000 Hz s.d. 11000 Hz adalah adalah Human speech pada huruf “ S “.

2. TECHNIC SPECIFICATION ( Data Teknik ).

Dalam pembelian peralatan selalu disertakan buku panduan (manual book) yang
berguna bagi teknisi yang meng-instalasi peralatan maupun bagi Operator-Audio
(Soundman) yang mengoperasikannya.
Spesifikasi Teknik ini memuat berbagai standard nilai yang sudah merupakan kesepakatan
standard internasional yang baku tetapi ada beberapa pengecualian.

SPESIFIKASI TEKNIK mencakup :

A. Standard INPUT LEVEL :


Setiap alat elektronik pasti ada standard input level-nya agar tidak terjadi kurang
modulasi atau kelebihan modulasi untuk menjamin kwalitas audio.

Contohnya : 1. Line Input level pada Audio Mixer : - 22 dB s.d. + 22 dB

2. Mic Input level pada Audio Mixer : - 22 dB s.d. + 22 dB

3. Tape in pada Audio Mixer : max + 16 dB

4. Input lainnya pada Audio Mixer : max + 22 dB


B. Standard OUTPUT LEVEL :

Setiap alat elektronik pasti ada standard output levelnya agar bisa dicocogkan dengan
kemampuan input pada peralatan berikutnya yang dipasang.

Contohnya : 1. Output level microphone : - 85 dB s.d. - 45 dB

2. Master Output pada Audio Mixer : max. + 28 dB

3. Output lainnya pada Audio Mixer : max. + 22 dB

4. Master Output pada Audio Mixer,

bila alat ukur VU Meter atau PPM

menunjuk pada 0 dB (100%) : + 4 dB, + 6 dB, + 8 dB,

+ 12 dB dan + 14 dB.

Standard REFERENCE :

Untuk digunakan sebagai dasar perhitungan dan sebagai patokan (reference):

Pada nilai : ● Level modulasi = 0 dB

● Daya/power (P) = 1 mW

● Tegangan (V) = 0,775 Volt

● Impedansi (Z) = 600 Ω.


C. IMPEDANCE (Impedansi) = Z

Impedansi output dari satu alat ke alat berikutnya diharapkan tepat dan cocok ( matching)
dengan tujuan agar seluruh power dapat dipindahkan (ditransfer) semuanya tanpa adanya
kehilangan (loss) dalam perjalanannya, sehingga terjadi pemindahan power secara maksimum
( maximum power transfer = mpt ).

ADA 3 JENIS IMPEDANSI :

1. LOW IMPEDANCE (L.Z.) : 2Ω, 4Ω, 8 Ω, 16Ω dan 32Ω.


Yang mempunyai impedansi rendah (L.Z) antara lain :
1. Loudspeaker.
2. Output Audio Mixer Amplifier
3. Output Power Amplifier
4. Headphone
5. Microphone
6. Dan lain-lain

2. MEDIUM IMPEDANCE (M.Z) : 100Ω s.d.150Ω dan 250Ω s.d.600Ω.

Yang mempunyai impedansi menengah (M.Z) antara lain :


1. Microphone
2. Output Audio Mixer Amplifier

3. HIGH IMPEDANCE (H.Z) : 1,3KΩ, 2 KΩ s.d. 50 KΩ.

Yang mempunyai impedansi tinggi (H.Z) antara lain:


1. Microphone
2. Input Audio Mixer Amplifier
3. Channel Insert Return pada Audio Mixer Amplifier.
4. Input Cassetter Recorder, Input Computer/Laptop.
5. Dan lain-lain.

MATCHING IMPEDANCE
1. Impedansi outputHARUS SAMA dengan impedansi input.

Z out = Z in
Baik sekali

2. Impedansi outputLEBIH KECIL dari pada impedansi input.

Z out < Z in
Dibolehkan

3. Impedansi outputLEBIH BESAR dari pada impedansi input.

Z out > Z in
Dilarang

Mic. Audio Mixer Amplifier Power Amplifier Loudspeaker

Gambar 5. Matching Impedance.

Impedansi output harus match (jodoh) dengan impedansi alat berikutnya untuk semua
peralatan audio, agar terjadi m.p.t (maximum power transfer).
FREQUENCY RESPONSE. (Tanggapan Frekwensi).

Frekwensi response adalah bagaimana suatu peralatan audio dapat memproduksi suatu
output level tertentu terhadap spekrum audio frekwensi dalam hal ini frekwensi audio. Bila
alat tersebut mampu untuk “me-response” frekwensi mulai dari 20 Hz sampai ke
frekwensi 20.000 Hz dengan baik maka dikatakan frekwensi response-nya flat.

→ Tanggapan frekwensi dari peralatan audio adalah hubungan antara input

dan output dari audio frequency dan amplitude-nya. Rentang dari frekwen

si ( frequency range ) yang mampu ditanggapi oleh input sampai output

dari suatu peralatan audio.

Dalam sistem komunikasi baik audio maupun video, penggambaran kurva respon frekwensi
digunakan ukuran decibel untuk menunjukkan level penguatan (gain).

Berikut ini diberikan contoh beberapa frekwensi response dari peralatan audio:

Gambar 6. Frequency Response: Mic Shure SM58

Gambar 7. Frequency Response dari peralatan audio yang flat.


Frequency Response Low Pass Filter

Frequency Response High Pass Filter Frequency Response Band Pass Filter

Gambar 8. Response Frequency LPF, BPF dan HPF.

DISTORTION.
Distorsi Amplitudo Pada Amplifier

Distorsi amplitudo sinyal output pada sebuah amplifier dapat berupa terpotongnya sinyal
output pada sisi puncak positif maupun puncak negatif atau keduanya. Pada dasarnya suatu
amplifier dikatakan memiliki gelombang output yang distorsi apabila sinyal output memiliki
bentuk tidak sesuai dengan sinyal inputnya.

Distorsi amplitudo adalah cacatnya sinyal output yang dilihat dari sisi amplitudo sinyal
output tersebut.

Distorsi amplitudo pada suatu amplifier pada umumnya disebabkan oleh :

1. Pemberian tegangan bias yang salah pada amplifier


2. Seting faktor penguatan yang melebihi kapasitas tegangan sumber amplifier.
3. Sinyal input yang terlalu besar,sehingga melebihi kapasitas tegangan sumber
amplifier.

Gambar 9. Bentuk gelombang output amplifier dengan ”clipping distortion”dapat dihindari


dengan menurunkan level tegangan sinyal input.

CROSS-TALK
Pengertian Cross- Talk (cakap-silang):

» Crosstalk adalah gangguan yang disebabkan oleh listrik atau magnet dari salah satu sinyal
telekomunikasiyang mempengaruhi sinyal dalam sirkuit yang berdekatan.
» Crosstalk adalah sinyal yang tidak diinginkan yang masuk ke jalur (channel) yang
satunya/lainnya.

Twisted Pair Cable

Gambar 10. Kabel yang dipilin untuk menghindari crosstalk

Twisted pair cable atau kabel pasangan berpilin terdiri dari dua buah konduktor
yang digabungkan dengan tujuan untuk mengurangi atau meniadakan interferensi
elektromagnetik dari luar seperti radiasi elektromagnetik dari kabel Unshielded twisted-pair
(UTP),dan crosstalk yang terjadi di antara kabel yang berdekatan. Adadua macam Twisted
Pair Cable, yaitu kabel STP dan UTP. Kabel STP (Shielded Twisted Pair) merupakan
salah satu jenis kabel yang digunakan dalam jaringan komputer. Kabel ini berisi dua
pasang kabel (empat kabel) yang setiap pasang dipilin. Kabel STP lebih tahan terhadap
gangguan yang disebabkan posisi kabel yang tertekuk. Pada kabel STP attenuasi akan
meningkat pada frekuensi tinggi sehingga menimbulkan crosstalk dan sinyal noise.
Kabel UTP ( Unshielded Twisted Pair) banyak digunakan dalam instalasi jaringan komputer.

S T U D I O(untuk Produksi/Rekaman dan Siaran).


Penggunaan studio yang dimaksud adalah baik Dalam Studio (Indoor) maupun Luar Studio
(Outdoor).

Pengertian studio disini meliputi :

- CONTROL ROOM (CR) : Ruang kontrol berisi peralatan


- ANNOUNCER ROOM : Ruang Penyiar
- LIVE STUDIO : Ruang Studio untuk Siaran Live.
Perencanaan pembuatan ruang studio, harus dipikirkan :

- Jenis Studio.

- Acoustic ruangan.

1. JENIS STUDIO :

a. STUDIO MATI ( dead studio ) :

Suatu ruangan yang tidak ada suara pantulan sama sekali. Datangnya suara yang mengenai
wall (dinding), floor (lantai) dan ceiling (langit-langit) akandiserap (absortion) sama sekali
oleh lapisan tertentu/accoustic.

b. STUDIO SEMI :

Suatu ruangan yang dirancang mengandung pantulan tertentu.Dengan mempertimbangkan:


dengan tujuan apa studio tersebut dibuat dengan memperhitungkan diantaranyafaktor
kecepatan suara bunyimerambat di udara dengan menggunakan rumus :

λ = ——— , dimana : λ = lamda (panjang gelombang).

f V = velocity (kecepatan suara/bunyi)

merambat di udara = 344 m/det.

f = frekwensi audio (suara/bunyi).

c. STUDIO HIDUP:

Suatu ruangan yang tidak ada bahan penyerap, sehingga banyak suara/bunyi yang
dipantulkan bahkan berulang-ulang.Yang sangat perlu diperhatikan oleh seorang Sound
Engineer sewaktu membuat produksi rekaman adalah faktor atmosfir ruangan.

AUDIO OPERATOR ( SOUND MAN ).


Banyak faktor yang menunjang agar kwalitas output suatu produksi audio mencapai
kwalitas yang bagus.

1. Skill (kemampuan/kompetensi/keahlian).
2. How to operate (bagaimana cara mengoperasikan peralatan).
3. Taste (cita rasa).

1. SKILL ( kemampuan/keahlian).

Kepiawaian seseorang Audioman untuk mengoperasikan segala macam peralatan audio


untuk memproduksi hasil suara yang memenuhi standard profesional dan standard broadcast
(layak siar) diantaranya menyangkut :

a. Format Acara : Feature, Magazine Program (Majalah Udara) ,


dialog, wawancara, talk,drama, statement, dan lain
lain dalam bentuk siaran langsung (hidup) atau
rekaman
b. Menguasai : Ilmu Audio.
c. Produksi/siaran: 1. Musik Tradisional.
2. Musik Pop Indonesia atau Pob Barat.

2. HOW TO OPERATE.

Bagaimana mengoperasikan semua Audio Equipment dengan segala


peralatankelengkapannya, merupakan kunci terakhir untuk menuju profesionalisme.Tentu
saja seorang Soundman sudah mengetahui tentang prosedur Pengoperasian secara sandard
(S.O.P:Standard Operation Procedure ) dari seluruh sistim peralatan yang dioperasikan.

Siaran hidup (live program) dan Produksi/rekaman, memerlukan persiapan dansetting serta
penjelasan antara lain :

a. Microphone technic :

- Bayangkan seumpama tidak diketemukan teknologi reproduksi suara bagaimana kita


merepresentasikan segala jenis bunyi/suara di dunia ini.
- Segala macam bunyi yang di hasilkan alat-alat : Cassette Recorder, VTR, CD Player,
VCD/DVD, Tape Reel Recorder, Flashdisc,Computerdan sebagainya yang didengar via
loudspeaker, semuanya adalah” ditangkap ” dahulu oleh microphone.- Diperlukan ilmu
tentang “teknik microphone “

b. Mono atau Stereophony Production.


- Memerlukan kajian khusus mengenai hal ini, berkenaan dengan Teknik merekam secara
Stereo. - Kalau hasil produksinya mono maka hal ini layak untuk disiarkanpada siaran radio
AM (MW), pemancar FM mono dan pemancar TV mono.- Karena berkembangnya
teknologi maka hampir semua siaran FM maupun siaran TV menyiarkan dalam program
stereophony.

c. ” To adjust ” Audio Mixer Amplifier.

Pengoperasian yang paling menentukan adalah adjustment pada Audio Mixer Amplifier.
Kemampuan penguasaan alat saja tidaklah cukup, tetapi membutuhkan pengalaman yang
relatifbaikdan lama dalam studio maupun di luar studio.

Adjusment : - Slider Fader /Potentiometer.

- Trimmer / Gain.

- Presence Equalizer.

- Bus cut/Low Cut,HPF,LPF.

- Panoramic Potentiometer (Pan Pot).

- VU meter / PPM ( peak Program Meter ).

- Limitter / Compressor.

- Graphic Equalizer

- Aux in.Aux Out.

- Dan lain-lain.

Kelengkapan alat-alat tersebut harus dikuasai filosofinya secara mendalam,sehingga apabila


ada suatu suara atau bunyi yang tidak sesuai dengan keinginan maka langsung tahu alat apa
yang harussegera diatur.

3. T A S T E ( CITA RASA ).
a. Kemampuan / feeling disesuaikan dengan sifat / karakteristik acara yang di
rekam atau disiarkan.
b. Mempunyai jiwa seni danmenyentuh aspek estetika dan artistik :

- Menjiwai.

- Kwalitas audio
.
- Mengenal watak / karakter tiap pemain.

- Mengenal jenis musik.

- Mengenal karakter setiap jenis instrument musik.

- Balancing suara vocal / bunyi musik.

- Balancing nada.

- Dan lain lain.

DECIBEL ( dB ).
Untuk mengukur kekuatan suara (bunyi), untuk mengukur kekerasan suara (bunyi) atau untuk
mengukur amplitude suara (bunyi) menggunakan nilai satuan decibel.Jadi untuk mengukur
kerasnya (intensitas) suara (bunyi) menggunakan satuan DECIBEL. Hal ini dapat di analogi-
kan : bila mengukur berat benda dengan satuan gram,kilogram;mengukur panjang benda
dengan satuan meter, kilometer dan sebagainya.

PENGERTIAN dB (deciBel).

• DeciBel (dB) adalah unit logaritmis yang menunjukkan perbandingan dua buah
nilai yang sejenis (biasanya daya atau power), atau intensitas dengan nilai reference ( patokan
= standard),
• DeciBel adalah perbandingan antara nilai output dengan nilai input. Jadi nilai satuan
dB bersifat relative karena adanya perbandingan dua buah nilai tadi.Perbandingan (ratio)
tersebut dapat berupa daya (power), tekanan suara (sound pressure), tegangan atau
voltase (voltage), intensitas (intencity) atau hal-hal lainnya.
• DeciBel ( dB ) adalah satuan factor penguatan ( gain ) jika nilainya positif , dan
pelemahan/redaman (loss) jika nilainya negative.
• DeciBel adalah semacam ukuran yang relatif kuantitas.
• Untuk menyatakan perbandingan dua power, misalnya P1 dan P2 dalam elektronika
digunakan deciBel.

• Untuk menyatakan Gain suatu amplifier/penguat, bila impedansi input dan outputnya
sama, digunakan.

atau,

Dimana : P = power = daya listrik

V = voltage = tegangan listrik

I = current = arus listrik

Karena satuan nilai Bel terlalu besar maka dibuatlah satuan deciBel, jadi :
1 Bel = 10 deciBel ( 10 dB )

1 Bel = 10 dB

Satuan decibel banyak dipergunakan dalam dunia ilmu pengetahuan/pengukuran terutama


dalam elektronika dan akustik. Dalam bidang elektronika kemampuan sebuah Audio
Amplifier (penguat audio) untuk menguatkan/membesarkan suara atau bunyi yang disebut
GAIN, kemampuan Audio Amplifier untuk memperlemahkan/menurunkan suara atau bunyi
yang disebut ATTENUATION (LOSS) dan nilai perbandingan antara sinyal audio dengan
desah (signal to noise ratio) menggunakan nilai satuan deciBel ( dB).

Nilai satuan Bel (dB) dengan huruf B ditulis besar untuk menghormati penemu sistim
kumunikasi Telephone yang bernama Alexander Gram Bell.

Untuk mengukur ratio dengan menggunakan dB dapat digunakan logaritma :

Dimana : P₀ = Power output

Pi = Power input

V₀ = voltage (tegangan) output

Vi = voltage (tegangan) input

I ₀ = current (arus) output

I i = current (arus) input

CONTOH :
1. Bila Power Amplifier mempunyai input = 1 watt dan output = 100 watt. Maka terjadi
penguatan (gain) sebesar 100 kali.
Jika dinyatakan dalam dB : G (gain) = 10 Log P out
P in
G (gain) = 10 Log 100/1 = 20 dB

= 10. 2 = 20 dB

Bila input = 100 watt dan output = 50 watt.Maka terjadi pelemahan/redaman (loss)
sebesar ½ (setengah) dayanya.

Maka disebut redaman (loss) = 10 Lod 50/100 = - 3 dB (Loss = 3 dB)

2. Daya yang masuk ke sebuah penguat (amplifier) = 1 mW, lalu keluarannya = 10 mW.
Berarti penguatan (gain) dari amplifier tersebut adalah 10 kali.

Gain = 10 Log 10/1

Gain = 10 . 1 = 10 dB

Microphone Input dan Line Input pada Audio Mixer Amplifier.

Input Audio yang dimasukkan ke Peralatan Audio (Audio Equipment) terdiri dari
dua

jenis :

1. Microphone Input.
2. Line Input ( Cassette Recorder, VCD/DVD/CD, Computer,
Telephone
Programme dan lain-lain ).

Microphone Input .

Setiap microphone mempunyai OUTPUT LEVEL. Output-Level dari microphone


umum-

nya berkisar antara : - 85 dB s.d. - 45 dB.

Output - level microphone sebesar ini adalah merupakan input bagi Audio Mixer
Amplifier yang biasa disebut Microphone Input.

Line Input.
Semua jenis Input Line mempunyai OUTPUT LEVEL. Output-Level dari Input-Line
umumnya berkisar antara : -22 dB s.d. + 22 dB.

Output dari bermacam-macam Peralatan Audio sebesar ini adalah merupakan input bagi
Audio Mixer Amplifier yangt biasa disebutLine Input.

OUTPUT LEVEL PADA AUDIO MIXER AMPLIFIER.

Untuk keperluan monitoring dan untuk keperluan pengaturan seberapa besar output-
level dari modulasi audio yang akan dikirim ke Pemancar dan ke Alat Perekam maka pada
setiap Audio Mixer Amplifier diperlengkapi dengan alat ukur modulasi berupa VU
METER atau PPM(Peak Programme Meter).

Alat ukur ini ditandai dengan batas ukur nilai modulasi puncak (peak) pada 0 dB (100%
modulasi), yaitu batas tertinggi dari modulasi maksimum yang diijinkan.

Alat ukur METER MODULASI Alat ukur METERMODULASI


VU (Volume Unit) PPM (Peak Programme Meter)

NILAI STANDARD (REFERENCE).


Yang dimaksud nilai standard (reference) atau patokan adalah nilai sebagai standard kerja,
sebagai dasar perhitungan.

1. Standard REFERENCE :

Pada nilai : Level modulasi = 0 dB

Power (Daya) (P) = 1 mW

Voltage (Tegangan) ( V ) = 0,775 volt

Impedansi ( Z ) = 600 Ω.

2 Standard OUTPUT LEVEL.

Suatu Audio Mixer Amplifier mempunyai standard output level. Standard output-level
Ini tidak sama untuk setiap TIPE, MERK dan BUATAN NEGARA MANA. Pengaturannya
pada MASTER VOLUME atau MASTER FADER.

STANDARD OUTPUT adalah : + 4 dB, + 6 dB , + 8 dB, + 12 dB dan + 14 dB.

Gerakan jarum Meter Modulasi yang paling puncak adalah pada O dB, artinya adalah :

1. Penunjukan 0 dB pada jarum METER berarti Outputnya = + 4 dB


2. Penunjukan 0 dB pada jarum METER berarti Outputnya = + 6 dB
3. Penunjukan 0 dB pada jarum METER berarti Outputnya = + 8 dB
4. Penunjukan 0 dB pada jarum METER berarti Outputnya = + 12 dB
5. Penunjukan 0 dB pada jarum METER berarti Outputnya = + 14 dB

Contoh : 1. Audio Mixer Amplifier merk TOA mempunyai output = + 4 dB


2. Audio Mixer Amplifier merk Siemens mempunyai output = + 6 dB
3. Audio Mixer Amplifier buatan GATES mempunyai output = + 8 dB
4. Audio Mixer Amplifier buatan Perancis mempunyai output = +12 dB
5. Dan lain- lain.

KESIMPULAN : Penunjukan pada VU meter = 0 dB, berarti Output Audio Mixer


Amplifier bisa : + 4 dB, + 6 dB, + 8 dB, + 12 dB dan +14 dB,

tergantung merk alatnya.

Nilai - nilai standard ini pada alat ukur ( indikator ) VU meter atau PPM di AudioMixer
Amplifier pada : 0 dB = 100% modulasi.

NILAI dB DIKONVERSI KE VOLT.

Output-level dengan satuan deciBel (dB) dapat di ubah menjadi satuan tegangan (volt),
hal ini untuk mengetahui berapa volt besarnya amplitudo-nya. Misalnya ada sebuah
Audio Mixer Amplifier mempunyaiOutput-Level = + 6 dB dan ini ingindi konversi
menjadi tegangan ( berapa tegangan outputnya ) maka rumusnya menjadi :

CARA KE 1 :

Rumusnya adalah : dB = 20 Log E out


E in (ref.)

6 = 20 Log E out
0,775

0,3 = Log E out → Log 0,3 = E out


0.775 0.775

Log 0,3 = 1,995262315 → 1,995262315 = E out


0,775

E out = 1,995262315 x 0,775


= 1,546328294

E out = 1,55 Volt

Catatan : 1. Output Level : + 6 dB = 1,55 Volt (tegangan output)


2. Cara mencari Log pada Calculator : Log 0,3 = Inverter Log 0,3
= 0,3 + inverter ( 2ndF) + Log
Tekan 0,3 dan tekan inverter (2ndF) dan tekan Log.
3. Tegangan (voltage) dengan simbol V atau E
4. Untuk perhitungan ini maka E in diganti menjadi E ref (V reference).

CARA KE 2 :

Rumusnya adalah : dB = 20Log E out


E in (ref.)

+ 6 = 20 Log E out
0,775

0,3 = Log E out


0,775

Log E out – Log 0,775 = 0,3

Log E out – ( − 0,110698297) = 0,3

Log E out + 0,110698297 = 0,3

Log E out = 0,3 – 0,110698297

Log E out = 0,189301703

E out = 1,546328296 → 0.189301703 inverter (2ndF) Log.

E out = 1,55 Volt

TE K N I K M I C R O P H O N E
TEKNIK MICROPHONE
PENDAHULUAN.

Keberhasilan menghasilkan output audio dalam pelaksanakan baik rekaman maupun siaran langsung
(hidup) bila ditinjau dari sisi TEKNIK TATA SUARA,tergantung dari kemampuan seorang Sound
Engineer (Operator Audio,Sound Man) dalam menguasai Teknik Microphone,Teknik Audio Mixer
dan Teknik Recording dan penguasaan ilmu-ilmu lainnya yang menunjang.

Seluruh spectrum Audio Frequency yang dimulai dari 20 Hz sampai dengan 20.000 Hz (20
Khz) secara teoritis dan prakteknya yang banyak diperhitungkan adalah dari frekwensi sekitar
40 Hz sampai dengan 15.000 Hz (15 Khz) dapat direpresentasikan dengan kwalitas High
Quality dan High Fidelity.

Segala macam jenis produksi audio dan segala macam musik atau apapun yang direkam dan
didengar telinga manusia,semuanya asal mulanya adalah di tangkap oleh sebuah alat yang
dinamakan microphone.

DEFINISI MICROPHONE.

Dalam Teknik Audio,microphone dapat disamakan dengan telinga atau selaput dengar dari
telinga kita.Microphone yang disingkat mic,nama lainnya adalah Mike.

Definisi Microphone:

Adalah suatu alat untuk mengubah variasi tekanan suara yang


diubah menjadi tekanan udara yang selanjutnya menjadi getaran
mekanik membran yang akhirnya diubah lagi menjadi getaran
listrik.

1. KONSTRUKSI MICROPHONE
Gambar 1 Gambar 2
Konstruksi Mic Dynamic. Konstruksi Mic Condenser.

Pemakaian microphone dalam Teknik Audio demikian bervariasi sehingga diciptakan banyak
tipe microphone yang masing-masing mempunyai karakter dan kekhususan sendiri

2. PRINSIP KERJA MICROPHONE

(Lihat gambar 1)

Diambilkan contoh prinsip kerja dari Mic Dynamic.Suatu mic yang menggunakan prinsip
kerja induksi.Suara manusia menggetarkan udara dan getaran udara tersebut mengenai
membran (diaphragm) mic.Membran yang bergetar menggerakan coil (spool-kumparan) yang
berada pada medan magnit,disini terjadi getaran mekanik yang menyebabkan terjadinya
induksi listrik pada coil tersebut,sehingga pada kedua ujung kabel coil tersebut terdapat aliran
listrik.Aliran listrik yang berupa gelombang listrik yang seirama dengan getaran suara yang
diterima.

3.JENIS-JENIS MICROPHONE

Ditinjau dari bahan dasar dan prinsip kerjanya,mic dapat dibedakan memjadi:

3.1. Mic Carbon (arang)

3.2. Mic Crystal

3.3. Mic Dynamic (Moving Coil Mic)

3.4. Mic Ribbon (Figure of Eight Mic)

3.5. Mic Condenser (Capasitor Mic)

Mic carbon dan mic crystal sudah tidak dipergunakan lagi.


Untuk keperluan Audio Sound System,penyanyi,penyiar,MC dan lainnya yang professional
menggunakan Mic Dynamic dan Mic Condenser.Sedang untuk keperluan recording dan live
program menggunakan Mic Dynamic,Mic Ribbon dan Mic Condenser.

Keunggulan Mic Dynamic : a. Tahan cuaca lembab.


b. Mampu menerima variasi tekanan suara yang tinggi.
c. Audio Frequency Response bagus.
d. Tidak memerlukan battery.

Keunggulan Mic Condenser: a. Lebih peka pada tekanan suara yang rendah.
b. Output Level lebih tinggi.
c. Noise Level lebih rendah.
d. Audio Frequency Response paling bagus.

SIFAT-SIFAT MICROPHONE.

Secara umum yang dimaksud sifat-sifat microphone adalah sampai sejauh mana mic dapat
menghasilkan kwalitas suara yang baik.Secara teknik maka sifat-sifat mic adalah sebagai
berikut:

FREQUENCY RESPONSE (tanggapan frekwensi).

Bagaimana sebuah mic dapat menangkap suara (audio frequency spectrum) dari getaran 20
Hz s.d.20.000 Hz (20 Khz) dengan baik dan tidak distorsi (cacat).

Frequency Response adalah Outpul Level (sensivitas) dari mic dalam menangkap spektrum
audio frekwensi dari 20 Hz – 20.000Hz (20 KHz).Ada dua jenis frequency response:

FLAT FREQUENCY RESPONSE (rata-lineair)


Gambar 3.Frekwensi Audio (20 -20.000Hz) mempunyai output level
sama/hampir sama.

TAILORED FREQUENCY RESPONSE (Tak rata-non lineair).

Gambar 4: Frekwensi response yang tak rata digunakan untuk menangkap suara /musik
tertentu yang ingin menonjolkan frekwensi tertentu umpama 2KHz – 8 KHz.Terlihat pada
garis lengkung (curva)bahwa frekwensi pada 2 KHz – 8 KHz naik artinya output levellebih
besar (suara lebih keras)dari pada frekwensi lainnya.Dalam contoh ini adalah suara vocal.

OUTPUT LEVEL (besarnya keluaran listrik).


Output Level adalah seberapa besar signal listrik yang dikeluarkan oleh mic. Ini disebut
kepekaan (sensitivity) dari mic. Kepekaan mic erat kaitannya dengan kekuatan suara dari
sumber bunyi (suara manusia,bunyi musik dan bunyi-bunyian lainnya).

Output Level mic selalu berhubungan erat dengan standard input yang khusus pada frekwensi1000
Hz (ini digunakan sebagai reverence pengukuran).Ini sebagai indicator input sensivity dari sebuah
mic,dan mic yang sensitif akan menghasikan output yang lebih baik.

Spesifikasi Output Level dari mic biasanya menggunakan dua reference (standard)

SPL (Sound Pressure Level) yaitu:

a. 74 dB SPL (ini adalah level rata-rata dari suara orang bicara pada jarak 3 feet).
b. 94 dB SPL (ini adalah relative dari kekuatan suara orang bicara pada jarak 1 feet)

Hal ini dapat dinyatakan dengan :

74 dB SPL = 1 micro bar atau 1 dyne/cm²

94 dB SPL = 10 micro bar atau 10 dyne/cm²

Micro bars dan dynes/cm² (dynes-per-squarecentimeter,keduanya adalah satuan tekanan


suara.

Nilai satuan dari Output Level mic adalah dB.Ada dua nilai standard:

a. dBV (dB reference 1 Volt) – ini adalah standard tegangan (voltage)


b. dBm (dB reference 1 mW) – ini adalah standard daya (power)

Spesifikasi sensifitas mic akhirnya dibaca :

SENSITIVITY : - 74 dB re 1 mW/micro bar.


Artinya:Mic akan mengeluarkan output signal sebesar 1 micro bar dengan
power sebesar 74 dB dibawah 1 mili Watt. Atau ditulis - 74 dBm atau - 74 dB saja.

POLAR PATTERN (Directivity-Pola tangkap).


Pola tangkap mic adakalanya disebut “directivity”.Setiap jenis mic,tidak sama daya
tangkapnya terhadap sumber bunyi dari semua frekwensi yang masuk. Tanggapan
frekwensinya akan berubah tergantung sudut masuk dari bunyi.Bila suara

Datang dari muka,tanggapan frekwensinya untuk nada tinggi baik,belum tentu untuk arah
suara dari samping.

Polar Pattern mic adalah sensivitas dalam menangkap bunyi,dari arah dan sudut mana
masuk/datangnya bunyi tersebut atau seberapa baik mic dapat menangkap bunyi yang
datangnya dari berbagai arah.Ada tiga macam pola tangkap yaitu :

Uni Directional.

Penangkapan suara paling peka dari satu arah yaitu arah depan (front).Arah suara
datang dari muka yang paling maksimum,semakin ke samping penerimaan semakin
berkurang kuatnya.Untuk itu bila merasa bahwa kekuatan suaranya terlalu kuat dan
keras,maka sudut bicaranya tidak perlu tepat dari arah muka ,dapat sedikit bergeser ke
samping.Sebaliknya bila merasa power suaranya lemah maka sebaiknya arah sudut bicaranya
dari muka ( 0˚ ).

Untuk menangkap sumber suara yang agak jauh dengan lebih bersih,dapat dipakai mic
khusus,pengembangan dari mic Uni Directional.

Gambar 5. Polar Pattern Cardioid ( Uni Directional)


Gambar 6. Polar Pattern Cardioid (tiga dimensi berbentuk buah apel)

Microphone Cardioid mempunyai sensitivity (sensitif) dari arah muka ( front atau 0˚ ) dan
sangat kurang sensitif dari arah belakang ( rear atau 180˚ ). Hal itu karena sistim

konstruksi mic tersebut dan meminimalkan adanya feedback daripada Mic Omni
Directional,sehingga Mic Cardioid ini cocok untuk stage.

BI DIRECTIONAL (Figure of eight).

(Ribbon Microphone).

Arah penangkapan suara dari dua arah yaitu dari muka (front atau 0˚) dan dari arah
belakang (rear atau 180˚).Semakin ke samping penangkapan semakin kurang peka dan tepat
pada sisi samping (90˚) adalah daerah larangan (dead zone).Sehingga dengan adanya teori ini
maka kuat lemahnya suara dapat disesuaikan dengan daerah penangkapan yang diinginkan.

Penangkapan bunyi dua arah disebut Bi Directional atau Figure of Eight (karena daerah
penangkapannya seperti angka 8.

Mic ini banyak digunakan untuk dialog,drama radio,wawancara dan lain-lain.

Suara yang datang dari muka dan belakang akan diterima sama besar,tetapi berbeda phase.Di
atas garis x mempunyai phase positive ( + ) dan di bawah garis x mempunyai phase negative
(- ) sehingga mic Figure of Eight sangat cocok untuk keperluan rekaman stereo.
Gambar 7. Polar Pattern Bi Directional (Figure of Eight)

Gambar 8. Polar Pattern Bi Directional (tiga dimensi berbentuk angka 8)

OMNI DIRECTIONAL (Circular)


Microphone Omni Directional mempunyai daerah penangkapan melingkar artinya dari
semua arah.Sumber bunyi akan ditangkap sama kuat yang datangnya dari segala arah.Mic ini
mempunyai kelebihan untuk menangkap bunyi dengan frekwensi yang tinggi pada sudut 0˚
terhadap sumber suara dan mempunyai response dan level yang baik pada frekwensi rendah.

Mic Omni Directional mempunyai output dan sensitiftas yang sama untuk semua sudut,ini
artinya dia menangkap suara dari segala arah.Kekurangannya dia tidak boleh ditempatkan
dekat dengan loudspeaker karena dapat menyebabkan feed back.

Mic ini cocok untuk pembicaraan banyak orang (melingkar),umpamanya drama,orchestra dan
sebagai General Microphone. .

Gambar 9. Polar Pattern Omni Directional (Circular)

Gambar 10.Polar Pattern Omni Directional (tiga dimensi berbentuk bola)

Super Cardioid dan Hyper Cardioid.


Mic dengan pola tangkap Super Cardioid dan Hyper Cardioid adalah merupakan pengembangan
dari mic Cardioid. Super Cardioid microphone untuk sudut pengambilan suara dari samping lebih
sempit artinya tidak banyak menerima suara dari samping dan menekan/menurunkan suara yang tidak
diinginkan termasuk atmosfir ruangan dengan baik.Tetapi dia juga dapat menangkap sumber suara
dari arah belakang (rear) namun amat sedikit.

Mic ini sangat tepat untuk digunakan pada single voice karena arah dari polar pattern betul-
betul diarahkan ke pembicara dan suara suara atau bunyi dari sekitarnya dapat ditekan
semaksimal mungkin.

Gambar 11.Polar Pattern Super Cardioid. Gambar 12.Polar Pattern Hyper Cardioid

Gambar 13.Polar Pattern Super Cardioid dan Hyper Cardioid (tiga dimensi berbentuk angka 8
tetapi satu sisi jauh lebih kecil).

Shotgun Microphone
Microphone ini mempunyai Polar Pattern dengan pengarahan yang bagus sekali,
menuju satu arah saja seolah-olah ditembakkan dan itulah sebabnya disebut dengan nama
Shotgun Mic. Dia mempunyai “lobe” yang sempit (narrow) dari sisi samping, sumber
bunyi yang datang dari samping akan sangat kecil sekali.

n Mic ini sangat populer dalam outdoor shooting untuk pembuatan film. Nama lainnya ialah
Boom Microphone sedang operator yang menanganinya disebut Boom Operator.

Gambar 14. Polar Pattern Shotgun Mic

Simbol Polar Pattern.


Symbol  Karakteristik

 Cardioid - Uni Directional

 Supercardioid - Uni Directional

 Figure of Eight - Bi Directional

 Omnidirectional - Circular

 Halfcardioid - Uni Directional

 Hypercardioid - Uni Directional/Shotgun

Pada setiap microphone dengan standard professional pada bodinya diberi gambar symbol-
simbol tersebut.

Output Impedance.

Output Impedance pada mic adalah besaran listrik yang gunanya adalah:sumber suara
yang ditangkap oleh mic,kemudian output signal dari mic tersebut benar-benar disalurkan
secara maksimal ke Audio Mixing Amplifier untuk dikuatkan.

Impedance (impedansi) dalam suatu alat electronic yang didalamnya mengalir arus bolak-
balik seperti pada audio signal.Impedansi adalah penahan semu yang didalamnya
mengandung komponen-komponen capasitif (Xc),induktif (Xl) dan penahan murni (R).

Simbol Impedansi adalah Z,diukur dengan satuan Ω (Ohm)

Ada tiga klasifikasi untuk impedansi microphone.Pabrik yang berlainan akan membuat
klasifikasi yang agak berbeda,tetapi berikut ini adalah yang umum :

1. Low impedance (Low Z) = ≤ 600 Ω


2. Medium impedance (Mid Z) = 600 Ω - 10.000 Ω
3. High impedance (High Z) = ≥ 10.000 Ω

Mic tertentu mempunyai selector switch untuk memilih impedansi yang dikehendaki. Mic
dengan impedansi tinggi biasanya harganya murah dan kekurangannya adalah bila
menggunakan kabel yang panjangnya sekitar 5 m sampai dengan 10 m akan menghasilkan
kwalitas suara yang rendah terutama kehilangan audio frekwensi yang tinggi..Pemilihan mic
dengan Low Impedance adalah langkah yang tepat.

Agar terjadi matching impedance syaratnya adalah:

Z out Mic = Z in Mixer → cocok (bagus) - match

Z out Mic ≤ Z in Mixer → boleh

Z out Mic ≥ Z in Mixer → dilarang- mismatch

Performance.

Bentuk dan penampilan mic dalam penggunaannya apakah dipakai indoor atau
outdoor.Pemakainnya disesuaikan untuk keperluan apa,musik,penyanyi atau keperluan
lainnya.Bila digunakan untuk mobile (moving) maka dipilih microphone yang wireless.

WINDSHIELD

Bila mengoperasikan mic di luar studio (outdoor) yang banyak gangguan berupa angin atau
bunyi-bunyian lainnya maka perlu dipasang alat penahan angin yang disebut windshield.

Gambar 15. Windshield microphone

KELAS OPERASIONAL
Untuk memenuhi kebutuhan operasional yang profesional maka microphone dibedakan
sesuai dengan kegunaannya.

Menurut penampilan dan fisiknya.

a. Mic berdiri di tiang (Floor Stand) - Stand type mic


b. Mic digantung - Hunger type mic
c. Mic dipegang dengan tangan - Hand type mic
d. Mic dipegang dengan tongkat - Boom type mic
e. Mic di atas meja (Table Stand) - Table mic
f. Mic di baju - Clip on type mic
g. Mic tanpa kabel - Wireless mic
h. Mic tahan air - Waterproof mic.

Menurut jenis sumber suara.

a. Mic untuk pidato/bicara (speech)


b. Mic untuk musik
c. Mic untuk sound-effect
d. Mic untuk instrument musik (pick up Mic)

TEKNIK PENGGUNAAN MIC (MIKING TECHNICS)

Teknik microphone adalah suatu pekerjaan yang selalu mencoba dan terus menerus (trial
and error).Tetapi harus diingat satu hal pokok yang mendasar:jangan menaruh tangan
(memegang) pada mic bagian muka dan sekitarnya.Bila ini dilakukan maka akan merusak
Polar Pattern mic tersebut dan dapat menimbulkan suara kurang baik dan feed back.

Berdasarkan pengalaman maka penggunaan satu buah mic atau sesedikit mungkin adalah
yang terbaik.Banyak cara yang dilakukan dalam menempatkan mic untuk mendapatkan bunyi
yang baik,berdasarkan dalil-dalil akustik,perambatan gelombang suara/bunyi dan juga
ditambah pengalaman dari sound engineer.Mendapatkan kwalitas bunyi yang baik tidak saja
dari bagaimana cara menempatkan microphone (microphone placement),tetapi yang lebih
penting ialah bagaimana menentukan mic jenis apa dan diperuntukkan menangkap bunyi apa.

Mic untuk Announcer/Presenter/MC.


Untuk suara orang yang bicara langsung di depan mic,dapat diusahakan mic Condenser
yang berkwalitas tinggi dengan pola arah Uni Directional.Ambil jarak 10 sampai dengan 30
cm antara mic dengan bibir pembicara.Tetapi ini bersifat relative karena tergantung dari
kekerasan suara (power) sang pembicara,akustik ruangan studio,teknik microphone,air
condition dan lain-lain.Berbicaralah yang agak dekat ke mic bila akustik ruangan kurang baik
atau ruangan / tempat yang banyak gangguan suara yang tidak diinginkan.

Mic untuk dialog (wawancara).

Bila dua orang pembicara duduk berdampingan ,dan ini membuat mereka duduk agak
mendekat/berdesakan,lagipula bila power suaranya tidak sama,yang satu lebih keras dari pada
yang lain maka ini agak sulit untuk mengatur keseimbangan suaranya.

Cara yang paling tepat adalah kedua pembicara duduk saling berhadapan pada satu mic di
tengah yang menggunakan Bi Directional mic atau Omni Directional mic.

Mic untuk Drama

Pergunakan Bi Directional mic untuk dua orang dan gunakan Omni Directional mic untuk
lebih dari tiga orang.Berbeda dengan drama televisi,mic tidak boleh terlihat oleh
pemirsa.Maka dipergunakan Shotgun mic dengan jenis Condencer dengan pola arah Super
Cardioid atau yang Hyper Cardioid.Ketinggian mic tertentu dengan syarat diusahakan
sedekat mungkin dengan pemain tetapi tidak tertangkap oleh camera.

Mic untuk Vocalis (Penyanyi)

Tempatkan mic kurang lebih 1 inchi (± 2,5 cm) atau lebih dari bibir penyanyi untuk
menghasilkan suara desah nafas.Dan tempatkan 1 inchi sampai dengan 6 inchi (± 15 cm) dari
bibir penyanyi atau sesuai keperluan terutama bila suara keras dengan level suara yang kuat.

Mic untuk Chorus (Koor)

Tempatkan mic dengan jarak 6 sampai dengan 8 feet (180 cm sampai dengan 240 cm)
dari chorus.Membagi chorus dalam beberapa grup dan membagi mic pada setiap grup dengan
jarak 1 sampai dengan 2 feet (30 cm sampai dengan 60 cm) atau jaraknya dapat disesuaikan
dengan keperluan.

WIRELESS MICROPHONE.
Wireless mic adalah mic tanpa kabel.Satu set wireless mic terdiri dari mic/pemancar dan
penerima.Pada unit mic/pemancar terdiri dari komponen :microphone,penguat mic ,pemancar
dan antenna. Sedang pada unit penerimanya terdiri dari : antenna,penerima (receiver)
selanjutnya outputnya dihubungkan ke Audio Mixer Amplifier.

Wireless mic menggunakan unit pemancar dengan frekwensi pada jalur VHF dan
UHF.Penggunaan frekwensi ini telah ditentukan oleh pabrik dengan rekomendasi dari pihak
yang berwenang.

Gambar 16. VHF Wireless mic Gambar 17. UHF Wireless mic

BOOM MICROPHONE
Dan
BOOM OPERATOR

BOOM MICROPHONE.
Boom Microphone sangat popular dalam produksi Film dan Televisi. Sebuah Mic dengan
pola tangkap (Polar Pattern) yang terarah (directional) yang dipasang pada stick
(tongkat =boom arm) yang penempatannya harus diluar frame camera. Microphone yang
terpasang pada camera dan Boom Microphone digunakan jenis Shotgun Microphone.
Keuntungan penggunaan Boom Microphone ini adalah sangat nyaman bagi pemain
film,karena ia tidak perlu direpotkan adanya microphone pada “badannya” dan juga
kabelnya. Boom Microphone dapat bergerak bebas tanpa resiko gangguan suara-suara yang
tidak diinginkan.
Untuk mencegah gangguan getaran atau suara yang berasal / menjalar dari stick
(tongkatnya) maka perlu dipasang semacam isolasi. Kabel Microphone sebaiknya diikat
(di isolasi ).

Boom Microphone yang digunakan oleh Labora-


torium Radio dan Televisi UPT. TEKKOMDIK
Dinas Pendidikan Prop.Jawa Timur.

Shotgun Microphone

Bila mengoperasikan Boom Mocrophone maka yang sangat perlu dijaga ialah jarak
antara Microphone dengan orang yang direkam dan ini harus sangat diperhatikan.

Jarak microphone dengan pemain harus sedekat mungkin tetapi yakin tidak
tertangkap oleh camera (di luar frame).

Di sisi lain jarak microphone dengan pemain harus tetap dijaga untuk menjamin kwalitas
suara yang diinginkan agar audio level tetap stabil.
Pada gambar di atas terlihat Sound Operator (Boom Operator) bertindak sebagai “guide”
membantu Camera Operator,berjalan mundur untuk menjaga jarak yang constant dengan
pemain (obyek) yang sedang berjalan.

Wind Screen.

Boom Microphone yang digunakan di luar studio (outdoor) diperlengkapi dengan suatu
bahan untuk mencegah (mengurangi) sumber suara yang tidak diinginkan (noise,bising)
termasuk angin.Namanya adalah Wind Screen.

Polar Pattern (Pola tangkap).

Polar Pattern adalah daerah (arah sudut mana) dari sumber suara dapat ditangkap oleh
microphone.
Pola tangkap dari Boom Microphone/Shotgun Microphone adalah yang DIRECTIONAL
(terarah) antara lain:

1. Cardioid polar response pattern


2. Supercardioid polar response pattern
3. Hypercardioid polar response pattern
4. Shotgun microphone polar response pattern
Gambar Polar Response Pattern

Cardioid polar response pattern Supercardioid polar response pattern

Hypercardioid polar response pattern Shotgun microphone polar response pattern


BOOM OPERATOR.

Seorang Boom Operator adalah asisten dari Production Sound Mixer. Tanggung jawab
yang utama adalah penempatan microphone (microphone placement). Kadang- kadang ia
harus menggunakan stick ( “tongkat pancing”) yan g panjang dan menjaga jarak yang
tetap terhadap pemain.

Dia juga bertugas untuk memasang wireless microphone kepada aktor dan aktris atau
kepada siapapun yang akan direkam.

Boom Operator harus memutuskan dimana menempatkan Boom Microphone berdasarkan


beberapa faktor :
a. Lokasi
b. Mengarahkan Boom Microphone kearah pemain yang sedang bicara
dalam suatu dialog yang lebih dari dua orang.
c. Menjaga agar tidak tertangkap camera ( di luar frame camera)
d. Menjaga agar bayangan Boom Microphone tidak tertangkap camera
karena terkena cahaya dari lighting.
e. Sumber suara-suara dan noise/bising yang tidak diinginkan.
BOOM OPERATOR SEDANG ACTION.
AUDIO MIXING AMPLIFIER
AUDIO MIXING CONSOLE
AUDIO MIXING DESK
I. PENDAHULUAN.

1.JENIS AUDIO MIXING AMPLIFIER :

1. AUDIO MIXING AMPLIFIER.


Untuk Broadcast (Siaran) Radio dan Televisi, Produksi Rekaman, Sound system dll.

2. AUDIO MIXING CONSOLE /AUDIO MIXING DESK.


Untuk Broadcast (Siaran) Radio dan Televisi.

2.DEFINISI AUDIO MIXING AMPLIFIER.

Adalah suatu alat audio elektronik untuk mengatur, mencampur (mixing) segala
macam input audio (program source) , yang diatur pada suatu nilai standard tertentu
yang outputnya didistribusikan ke peralatan ke pemancar-pemancar,
alat perekam audio (Tape/Cassette Recorder, Computer/Laptop), Power
Amplifier, ke loudspeaker (untuk monitoring) dan lain-lain.

AUDIO MIXER AMPLIFIER UNTUK BROADCAST (SIARAN).

Dalam dunia Audio profesional, sebuah Mixing Console, apakah itu analog maupun digital
atau juga disebut Soundboard / Mixing Desk (papan suara) adalah sebuah peralatan
elektronik yang berfungsi memadukan (lebih populer dengan istilah "mixing"), pengaturan
jalur (routing) dan mengubah level, serta harmonisasi dinamis dari sinyal audio. Siynal -
sinyal yang telah diubah dan diatur kemudian dikuatkan oleh penguat akhir atau power
amplifier.
Audio mixer secara luas digunakan dalam berbagai keperluan, termasuk studio rekaman,
sistem panggilan publik ( public address ) , sistem penguatan bunyi , dunia penyiaran
baik radio maupun televisi ( Radio Broadcast and Television Broadcast ) dan juga
pasca produksi pembuatan film. Suatu contoh yang penerapan sederhana , dalam suatu
pertunjukan musik misalnya, sangatlah tidak efisien jika kita menggunakan masing-
masing amplifier untuk menguatkan setiap bagian baik suara vokal penyanyi dan alat alat
musik yang dimainkan oleh band pengiringnya. Disini Audio Mixer akan menjadi bagian
penting sebagai titik pengumpul dari masing masing mikropon yang terpasang ,
mengatur besarnya level suara sehingga keseimbangan level bunyi baik dari vokal
maupun musik akan dapat dicapai sebelum diperkuat oleh Power Amplifier.
Audio Mixer adalah salah satu perangkat paling populer setelah microphone.

Kita lebih mengenalnya dengan sebutan mixer, mungkin kebanyakan kita menyebutnya demikian
karena fungsinya yang memang mencampur segala suara yang masuk, kemudian men-
seimbangkannya, menjadikannya dua (L-R kalau stereo, dan satu kalau mono), kemudian
mengirimkannya ke Cross-Over baru ke Power Amplifier dan akhirnya ke Loudspeaker.
Mixing Console menerima berbagai sumber suara. Bisa dari microphone, alat musik, CD player,
tape deck, atau DAT.

Dari sini dengan mudah dapat dilakukan pengaturan level masukan dan keluaran mulai dari yang
sangat lembut sampai keras.

Kalau kita misalkan sebuah system audio itu umpamakan sebagai tubuh manusia,sistim cable bisa
kita umpamakan sebagai system syaraf, dan Mixing Console sebagai jantungnya. Bila terjadi suatu
masalah dengannya, berarti system tersebut sedang dalam masalah besar. Salah satu syarat
terpenting dalam Mixing Console yang baik adalah mempunyaiInput gain yang baik, pengaturan
EQUILIZER yang juga baik juga. Maka dengan demikian akan dapat dilakukan pengaturan
yang lebih sempurna dan optimal terhadap setiap input microphone, atau apapun yang menjadi
sumber suaranya. Ada banyak tipikal pengaturan yang terdapat dalam sebuah Mixing Console.
PANEL DEPAN (FRONT PANEL) DAN PANEL BELAKANG (REAR PANEL).

Gambar 1. Front Panel ( Panel Depan)

Gambar 2. Rear Panel (Panel Belakang)


INPUT MODULE (INPUT CHANNEL)

KOMPONEN INPUT MODULE.

Adjusment (pengaturan) yang utama pada Audio Mixer Amplifier


terletak pada alat yang disebut INPUT MODULE. Juga biasa disebut :
Channel atau Kanal. Setiap channel mempunyai Input Mic dan Input
Line.
Komponen-komponen utama yang wajib untuk bisa menguasai atau
mengoperasikannya adalah :

1. TRIM (TRIMMER ) (GAIN).


2. AUX (AUXILIARY : - AUX 1
AUX 2
AUX 3
AUX 4
AUX 5
AUX 6
PRE (BEFORE)
POST (AFTER)
SHIFT
3. EQ (EQUALIZER) : - Hi (HIGH) (TREBLE) -HF
MID (MIDLE) (MID RANGE)-MF
MID TO HIGH
MID TO LOW
LOW (BAS) -LF
4. LOW CUT (BAS CUT) dan HIGH CUT.
5. PAN (PAN POT ) (PANORAMIC POTENTIOMETER)
6. MUTE
7. OL (OVER LOAD) (LED OVER LOAD)
8. SOLO
9. PUSH BUTTON (1-2)
10. PUSH BUTTON (3-4)
11. PUSH BUTTON (L-R) (LEFT-RIGHT)
12. FADER (SLIDER FADER)

Gambar 3. Input Module atau Channel pada Audio Mixer


Amplifier
PENGATURAN PADA INPUT MODULE (CHANNEL).

Gain (Trim).

Disebut juga Input Level atau Trim, biasa terdapat pada urutan paling atas dari setiap
channel Mixing Console. Fungsinya adalah untuk menentukan seberapa sensitive input yang
kita inginkanditerima oleh Console.Apakah berupa signal mic atau berupa signal line
(keyboard, tape deck, dll). Potensiometer ini akan sangat membantu untuk mengatur signal
yang akan masuk keconsole. Bilasignal lemah, maka dapat dilakukan penambahan, bila
terlalu kuat dapat dikurangi.

Gambar 4. Gain (Trim),Mackie 1604

Pada Audio Mixing Console merk: MACKIE,Trimterletak pada modulepalingatas.


Tujuannya karena jalurnya dekatdengan INPUT MICdan INPUT LINE, yang tak boleh
posisinya dipisahkan.Sebabnya ialah setiap saatkita memasang/memasukkan input baik
input mic maupun inputline, maka kita harus mengatur Trim ini.Ini adalah prosedur yang
utama.

TRIM :

Untuk mengatur sensivitas input dari mic dan input line. Ini artinya sinyal input dari
luar harus diatur / disesuaikan dengan operating level padaAudio Mixer Amplifier.
Dengan connector XLR (untuk mic),maka mic dapat diatur mulai dari posisi potensiometer
paling minimum (0 dB) sampai dengan gain 60 dB pada posisi potensiometer paling
maksimum.Dengan jack TRS “¼” (untuk line),maka pada posisi potensiometer paling minimum,
maka sinyal input akan di “atenuasi” (dilemahkan,dikurangi) sebesar 15 dB, dan bila
potensiometer diatur paling maksimum maka sinyal input akan dikuatkan (gain) sebesar 45 dB.
Untuk penguatan “unity gain” (U),terletak pada posisi jam 10.00,artinya tak ada pengaturan
(flat).Atenuasi sebesar 15 dB ini akan sangat berguna bila kita memasukkan sinyal yang sangat
kuat. Tanpa “virtal pad” ini maka akan terjadi clipping.
Contoh : Untuk penyanyi yang suaranya lemah atau tidak memiliki power yang baik, diperlukan
penambahan gain yang lebih. Sedangkan untuk gebukan kick drum, mungkin dilakukan dengan
sedikit penambahan. Ini dilakukan agar menjaga setiap input yang masuk ke mixer tetap optimal.
Input Gain yang terlalu besar akan menyebabkan distorsi, sedangkan kalau terlalu lemah akan
membutuhkan penambahan yang bila berlebihan akan menyebabkan noise.Jadi Input Gain stage
adalah hal yang paling penting dan kritis, karena dari sinilah semua suara yang berkualitas dimulai.
Makanya usahakanlah untuk menjaga agar setiap input tetap clean dan clear sebisa
mungkin. Sebab noise dan distorsi yang diakibatkan dalam poin ini akan mengalir terus ke seluruh
system dan membuat seluruhnya jadi terganggu. Bilaternyata Input Gain sangat besar atau bahkan
terlalu besar sehingga setelah dikurangi juga masih saja terlalu kuat, maka untuk itu terdapat
switch PAD pada console yang fungsinya adalah untuk menurunkan gain input signal mulai –20
sampai –30 db.

Equalizer ( EQ ).

Pada setiap Channel di Mixing Console selalu terdapat Equalizer Section. Fungsinya
yaitu sebagai pengatur tone untuk me-modifikasi suara yang masuk pada channel tersebut.
Umum- Sound Engineer melakukan perubahan sound melalui EQ bertujuan dua :

a. Untuk mengubah sound instrument menjadi sound yang lebih disukai.


b. Untuk mengatasi frekuensi dari input yang bermasalah, misalnya feedback,
dengung, overtune dan lain-lain.

Pengaturan yang sangat mendasar dari EQ adalah berupa Low dan Hi, kemudian penambah-
an dan pengurangan (boost/cut). Atau ada juga yang lebih kompleks dengan 4 jalur dengan
fungsi yang full parametric. Namun tak perduli seperti apa tipe EQ yang terdapat dalam
console, karena tetap dalam tujuan yang sama untuk membantu menemukan sound yang
terbaik.

EQ yang fix

Yang dimaksud fix diatas adalah pada EQ tersebut tidak memiliki potensio untuk
memilih frekuensi yang akan disetting. Karena frekuensi yang akan “dikerjai” telah
ditetapkan dari pabrik. Pembagian frekuensi pada EQ jenis ini mirip dengan pembagian
yang terdapat pada Crossover, hanya terdiri atas :

 Low, dan hi - pada EQ 2way (2 jalur)(2 band)


 Low, Mid dan Hi - pada EQ 3way (3 jalur)(3 band)
 Low, Low Mid, Hi mid dan Hi - pada EQ 4 way (4 jalur)(4 band)
Tiga (3) Band Equalizer.

LOW- (BAS)-(LF).

Low Frequency (Frekwensi rendah).

Gambar 5. 3 (Tiga) Band Equalizer

Gambar 6. Low EQ (Low Pass Filter)-LPF

Gambar 7. High EQ (High Pass Filter)-HPF Gambar 8.Mid EQ (Band Pass Filter)-BPF
a. Batas frekwensi rendah yang akan dilewatkan (diloloskan) adalah 80 hz,artinya Frekwensi
yang akan dikuatkan (dibesarkan) dan yang akan di lemahkan (dikecilkan) batasannya
frekwensi 80 hz ke bawah (80 hz s.d. 20 hz). Batasan frekwensi rendah ini akan berbeda
untuk berbagai merk Audio Mixer Amplifier.

b. LowFrequency ini dapat dikuatkan(boost,gain) s.d.15 dB (+15dB) , juga dapat


dikecilkan(diturunkan)(cut;attenuate) s.d. 15 dB(-15dB).

c. Bila posisi potensio LF di tengah (center) atau pada posisi “U”,maka frekwensi rendah
tersebut tidak dibesarkan dan tidak pula dikecilkan alias flat. Berarti sinyal (amplitude)
frekwensi rendah tersebut sesuai aslinya alias tidak diatur.

d. Dalam aplikasi/operasional maka yang bekerja pada frekwensi rendah ini antara lain: bas
drum, bas gitar,sintheziser yang low frekwensi,dan penyanyi laki-laki dengan suara bariton
dan instrumen musik gong pada gamelan jawa dan lain-lain.

e. Disarankan untuk mengerjakan (meng”ON”kan) tombol Low cut (Bas cut) untuk semua
channel,kecuali sinyal input yg berfrekwensi rendah.Artinya bila ada input yang mengandung
hanya frekwensi menengah dan frekwesi tinggi saja maka tombol ini dikerjakan.
Mid-Midle-Mid range.

Midle Frequency (Frekwensi menengah).

a. Pengaturan frekwensi menengah (middle frequency) dari dari 100 hz s.d.8 Khz.Batasan ini
berbeda untuk berbagai merk Audio Mixer Amplifier.

b. Mid Frequency ini dapat diturunkan (cut,attenuate) s.d.15dB(-15dB) dan dapat dikuatkan
(boost) s.d.15dB (+15dB).

c. Pada posisi tengah (center) atau flat,maka dalam hal ini tidak ada pengaturan/penguatan
maupun pelemahan,dapat juga disebut by pass.

d. Potensio (knop) “Frequeny” di set pada posisi Frequeny center ± 800 hz dan dapat diatur
antara 100 hz s.d. 8000 hz (8 Khz).

e. Equalizer menengah ( mid Eq) pengoperasiannya menggunakan 2 buah potensio (knop)


yang saling berkaitan:
1. Potensio pertama untuk pengaturan frekwensi.

2. Potensio kedua untuk pengaturan penguatan (gain) dan pelemahan (loss) dari
frekwensi menengah yang akan diatur.

Contoh:Potensio pertama di set pada 2 Khz,ini berarti frekwensi 2 Khz ini yang akan
diatur.Apakah akan di kuatkan (dibesarkan) atau dikecilkan kuatnyabunyi pada pada
frekwensi 2 Khz ini dengan potensio yang kedua.

f. Umumnya para Sound Engineer sering mengoperasikan/menurunkan level bunyi/suarapada


Mid Freq ,tidak membesarkannya (menguatkannya).

g. Suatu cara yang menarik ialah: mengatur Mid Eq s.d. naik maksimum,mengoperasikan
“Potensio Frekwensi” sampai mencapai pada suatu bunyi yang menyakitkan,kemudian di-
kembalikan lagi pada suatu titik dimana bunyi yang mengakibatkan sakit tadi hilang dan
suara terdengar “enak” di telinga.

CATATAN : 1. Low = Low Frequency (LF) = Bas = Frekwensi rendah.


2. Mid = Midle Frequency (MF) = Frekwensi menengah.
3. Low Mid = Mid to Low = Frekwensi menengah ke rendah.
4. Hi Mid = Mid to Hi = Frekwensi menengah ke tinggi.
5. Hi = High = High Frequency (HF) = Treble = Frekwensi tinggi.

Hi-High-Treble
High Frequency (Frekwensi tinggi).

a. Batas frekwensi yang akan dilewatkan (diloloskan) adalah 12 Khz.Artinya frekwensiyang


akan di kuatkan (dibesarkan) dan yang akan di lemahkan (dikecilkan),batasannyaadalah 12
Khz ke atas ( ± 12 Khz s.d. 16 Khz). Batasan ini berbeda untuk berbagai merkAudio Mixer
Amplifier.

b. High Frequency ini dapat dikuatkan (boost) s.d.15 dB (+15 dB) dan dapat di turunkan
s.d.15 dB (- 15 dB)

c. Bila posisi potensio pada tengah-tengah (center) atau pada posisi “U”maka frekwensi
tinggi tersebut tidak dibesarkan dan tidak pula dikecilkan (boost or attenuate),artinya
flat.Berarti sinyal tersebut sesuai aslinya alias tidak diatur.

d. Dalam aplikasi/operasional maka yang bekerja pada frekwensi tinggi ini antara lain:
Symbal,hi hat,gitar,vocal,keyboard yang frekwensi tinggi dan semua bunyi-bunyian
yangBerfrekwensi tinggi.

CATATAN: Memutar potensiometer boost/cut akan mempengaruhi sampai 12 dB atau


15 db tergantung Audio Mixer Console apa yang digunakan.
Sweepable EQ

Biasa disebut Quasi Parametric atau Semi Parametric (bukan full parametric - karena
tanpa pengatur bandwitdh). Pada EQ yang full parametric kita dapat melakukan
pengaturan untuk setiap parameternya. Apakah itu parameter frekuensi, bandwitch,
ataupun parameter level. EQ tipe ini mempunyai kemampuan set - up yang sangat
fleksibel , dan biasanya menyediakan pengontrolan mid-range dengan system EQ-3 jalur
atau 4 jalur.

Cara kerja :

1. Lakukan pemutaran pada Potensio freq untuk memilih freq yang akan diatur.
2. Putar Potensio boost/cut untuk penambahan atau pengurangan pada frekuensi yang
kita pilih tadi. Misalnya untuk mengatur frekuensi low mid pada drum.
3. Biarkan frekuensi lain tetap pada sound flat.
4. Putar Potensio boost/cut sampai habis ke kiri, atau pada posisi kira-kira jam 7.
5. Putar Potensio frekuensi sampai sound yang terdengar boomy tadi terdengar hilang.
6. Setelah frekuensi yang dicari ketemu, lakukan pengaturan lagi pada potensio
boost/cut. Karena melakukan pemotongan yang terlalu ekstrim pada frekuensi low
mid bisa mengakibatkan sound yang terdengar “kosong”.

Kitajuga dapatmelakukanpengaturan untukvokal padafrekuensi3,5KHz saja tanpa


memengaruhi keseluruhan frekuensi HiMid lainnya.MixingConsole dengan pengaturan mid
tunggalbiasanya bisa dibeli dengan harga yang lebih ekonomis, sementara Mixing Console
versi lain yang dilengkapi dengan pengaturan Low Mid dan Hi Mid agak lebih mahal.

Ada juga model pengaturan EQ dengan potensio Mid yang sebenarnya sama saja dengan
tipe sebelumnya. Hanya saja potensio pemilih frekuensi dan potensio cut/boost berada
dalam satu tempat. Untuk frekuensi diatur oleh tombol yang sebelah luar, sedang untuk
boost atau cut dilakukan oleh tombol sebelah dalam. Tipe ini juga sering terdapat pada
Mixing Console yang full parametric EQ dengan system 4 way. Desain seperti ini
dilakukan oleh pabrik pembuatnya karena alasan menghemat tempat.Desain sebuah Mixing
Console juga merupakan suatu hal yang penting dan menentukan.

Tombol : PAD, HPF, LINE dan Phantom.

Seperti yang telah diterangkan sebelumnya, tombol ini berfungsi untuk mengurangi gain
input dari 20 sampai 30db. Tombol ini bukan merupakan tombol putar yang bisa diatur
pengurangannya, melainkan tombol tekan. Bila tombol PAD ditekan gain input akan
berkurang antara 20 sampai 30db tergantung mixer (baca:manual booknya). Dan bila anda
kurang teliti, ini akan menyebabkan mic jadi tidak terdengar karena pengurangan tersebut.
Jadi tombol PAD diperlukan hanya untuk signal yang overload. Dan itupun bila setelah
dikurangi pada tombol gain ternyata masih tetap terlalu kuat.
Pada Audio Mixer dengan tipe yang bagus akan diperlengkapi komponen-komponen seperti
pada gambar 9.

Gambar 9.
Pada tipe yang lain.
1. Tombol PAD. 1. Tombol Phantom Power Supply +48Volt
2. Tombol HPF (High Pass Filter). 2. Tombol selector Input Line atau Mic Line.
3. Tombol Panthom Power Supply +48Volt.3. Tombol HPF (High Pass Filter)
4. Gain (Trim). 4. Tombol Pembalik Fasa (Phase Reverse).
5. Gain (Trim)

Tombol Reverse (Pembalik fasa=Phase Reverse)


Adalah untuk membalikan phase. Pada setiap masukan selalu terdiri minimal lebih dari satu
sambungan. Misalnya microphone yang dengan konektor XLR pasti terdapat tiga pin (pin1-
ground, pin2-hot/positif, pin3 cold/negatif). Bila salah satu pin terbalik (pin2 dan pin3), maka
suara yang dihasilkan akan berbeda. Inisangat terasa bila terjadi pada channel kick drum.
Yang kalau pin berada pada posisi benar, maka pada saat kick dihentak, konus speaker akan
bergerak kedepan dan menghembuskan udara ke arah anda bukannya ke belakang. Sedang
kalau pin terbalik, konus akan bergerak ke belakang dan menghisap udara dariarah
anda.Untuk itulah tombol reverse berguna, yang bila diaktifkan akan membalik phase dari
channel (positif menjadi negatif). Ini juga berguna untuk kasus dua buah mic dengan posisi
sangat berdekatan sehingga terjadi canceling phase, yang akan mengakibatkan sound
terdengar hampa (dengan kehilangan suara rendahnya). Hal ini sering terjadi bila anda tidak
teliti terhadap semua plus minusnya kabel. Dan jangan cepat panik bila saat anda setting
disuatu tempat, anda mendengar nada rendah yang terlihat loyo, bisa terjadi dikarenakan
keterbalikan phase tersebut.

Contoh sederhana : hubungkan output dari cd player ke mixing console dan dengarkan
suaranya dengan seksama. Kemudian tekanlah tombol reverse dari salah satu channel.
Dengarkan lagi suaranya, pasti salah satunya lebih baik.

Tombol Mic/line input.

Switch tekan ini untuk mengubah sirkit gain control. Tergantung apakah yang menjadi input
adalah mic, effect return atau tape deck/CD. Pada banyak mixing console terdapat terminal
input yang terpisah antara mic dan line input pada channel yang sama. Input mic biasanya
menggunakan tipe konektor balans 3 pin XLR atau kadang biasa disebut jack Canon.
Sedangkan line input menggunakan jack sepertiyang biasa dipakai jack gitar.
Hal ini memungkinkan untuk mencolokkan dua input yang berbeda dalam satu channel, dan
switch ini untuk mengaktifkan salah satu input yang kita inginkan di antara keduanya.
Sebagai contoh, anda dapat mencolokkan effect return dngan gain yang diset rendah pada mic
input kemudian mencolokkan lagi tape deck pada line input channel yang sama. Pada saat
band sedang show dan tape deck tidak dibutuhkan, anda tinggal men-switch tombol tersebut
pada posisi mic. Kemudian pada saat band telah selesai dan butuh playback musik dari tape
deck/CD, anda juga tinggal men-switchnya pada posisi line. Ini bisa dilakukan untuk
menghemat channel, khususnya apabila console yang digunakan tidak terlalu besar.

Tombol High Pass filter(HPF).

Akan memotong frekuensi rendah dari input yaitu dari 80 Hz ke bawah. Ini dapat diaktifkan
(IN) bila dari sumber suara tidak memproduksi suara dengan jangkauan frekuensi serendah
itu. Misalnya Hi-Hat, vokal, gitar (khususnya akustik). Namun tidak perlu diaktifkan (OUT)
terhadap channel drum (kick dan beberapa tom) dan bass gitar. Karena bila diaktifkan akan
mengakibatkan channel tersebut kehilangan frekuensi rendahnya.

Tombol EQ In/Out
Merupakan switch sederhana untuk mengaktifkan dan menon-aktifkan section EQ pada
channel. Juga berguna untuk membandingkan sound yang telah diEQ hanya dengan menekan
tombol tersebut bolak-balik. Ada juga Audio Mixer Amplifier yang tidak diperlengkapi
dengan tombol
ini,seperti Mackie 1604.

Tombol Low Cut-Bas Cut-Kill Step Filter.


(HPF = High Pass Filter).

Gambar 10. Low Cut, Pan Pot dan Mute Gambar 11. Kombinasi Low EQ dan Low

Cut

Bila tombol ini dikerjakan maka frekwensi rendah yang akan dipotong 75 hz ke bawah.
Sangatdianjurkan untuk mengoperasikan (ON) tombol Low Cutini untuk semua sumber
suara (input),kecuali kick drum (bas drum),bas gitar,bas pada music organ atau untuk
merekam gempa bumi.Low Cut juga dapat membantu menurunkan kemungkinan
terjadinya feed back pada siaran langsung (live). Sewaktu pengaturan Low Cut, juga akan
diturunkan hal-hal sebagai berikut:

Getaran panggung (stage), pengaruh dari Floor Stand Mic,bunyi angin dan akibat popping
effect pada vocal;sehingga dengan mengerjakan Low Cut maka kemungkinan-kemungkinan
tersebut dapat diatasi. Pada lantai studio atau stage yang bahannya kurang baik, bila ada
orang melangkah akan terdengar suara yang tidak enak, mangkanya alat tersebut dinamakan
pembunuh langkah kaki (Kill Step Filter).

Pan (Panoramic Potentiometer = Pan Pot)


a. Pan,gunanya untuk mengatur,mengarahkan sinyal modulasi input untuk dikirim ke Output
kiri ( LEFT CHANNEL = L ) atau ke Output kanan ( RIGHT CHANNEL = R ).

b. Pan, gunanya untuk menempatkan suara/bunyi pada sistim stereo pada “suatu titik”,antara
dari L (left) sampai dengan R (right), dan penempatan suara/bunyi tersebut sesuai dengan
tempat dimana suara/bunyi tersebut berasal/dimainkan.

c. Sinyal audio yang di Pan Pot dan ditempatkan pada “suatu titik”,antara left dan right,Maka
sinyal suara akan dibagi baik ke kiri maupun ke kanan.Dan kapasitas besarnya
volume suara yang kekiri maupun ke kanan tergantung posisi dimana kita mengatur
(menempatkan) posisi Pan Pot tersebut.

d. Sumber suara yang di Pan Pot,maka kekuatan (besarnya) suara akan konstan.

e. Bila,Pan Pot di putar dari kiri ke kanan maka hasil suara/bunyi akan bergerak dari
kiri(L)ke tengah (C=center) kemudian ke kanan (R), dengan bunyi yang dihasilkan akan
tetap
sama kerasnya (volumenya).Demikian pula bila di putar sebaliknya.

f. Bila bunyi/suara pada suatu channel di Pan Pot ke ekstrim Left atau ekstrim Right dan
kekuatan suaranya dibaca 0 dB,maka di posisi tengah (center) besarnya suara menjadi 4 dB.
Artinya suara akan terdengar kuat (keras) di tengah.

Tombol Mute.

a. Bila tombol ini di tekan/dikerjakan maka output dari channel tersebut terputus
denganMaster Channel (MAIN).
b. Bila kita check- sound satu per satu pada semua Channel,dan kita yakin bahwa
Channelyang sedang kita check sudah di set dengan benar maka tombol “Mute” kita tekan
dan
LED menyala,bahwa output ke Main telah putus.Demikian seterusnya.

TombolPFL (SOLO), 1-2, 3-4 dan Tombol L-R.


Tombol PFL (Pre Fade Listening) akan membantu untuk mendengar (melalui
headphone)channel yang tombol PFL / SOLOnya diaktifkan. Juga untuk men-check gain
signal padachannel. Misalnya pada saat soundcheck, sebelum membuka fader dari channel,
tekantombol PFL, maka pada led indikator channel akan terlihat seberapa besar gain input
yangmasuk (apakah overload atau terlalu kecil) sebelumsuara dikirim ke seluruh system.Pada
beberapa tipe mixing console terdapat hanya tombol SOLO yang berguna pada
saatsoundcheck dan berfungsi untuk mengirim hanya channel yang ditekan tombol solonya
kemaster L/R. Ingat! Pastikan tombol ini dalam posisi out sebelum band mulai bermain.

Gambar 12. Tombol SOLO, 1-2, 3-4, L-R,lampu LED dan FADER.

Lihat gambar 15.Bila tombol1-2 ditekan maka audio-signal yang ada pada tiap-tiap
Channelakan dikirimkan ke Sum-Master (Sub-Group) 1 dan 2. Bila tombol 3-4 ditekan
maka audiosignal yang ada pada tiap-tiap Channel akan dikirimkan ke Sum-Master (Sub-
Group) 3 dan 4.
Bila tombol 3-4 ditekan maka audio-signal yang ada pada tiap-tiap Channel akan
dikirimkanke Sum-Master (Sub-Group) 3 dan 4.

LED INDICATOR.

(Lihat gambar 15).


Lampu LED ini akan menyala bila ada signal audio yang masuk ke suatu Channel.
Biasanya setiap Channel diperlengkapi dengan lampu indicator LED dengan warna
GREEN, YELLOW dan RED. Warna green artinya signal modulasi dalam batas normal
(baik). Bila yang menyala warna green dan yellow artinya besarnya modulasi sudah
mendekati daerah berbahaya (hati-hati) dan bila menyala ketiga-tiganya : green , yellow dan
red artinya daerah berbahaya yang mengakibat kan modulasi distortion (cacat).

FADER (SLIDER FADER).


(Lihat gambar 15).
Pengaturan yang paling akhir dan yang utama pada setiap Channel adalah FADER. Tanda
“U” atau tanda bintik-bintik merupakan batas pengaturan yang diperbolehkan. Artinya
mengatur audio tidak boleh di bawah atau di atas tanda bintik-bintik, bila ini terjadi maka
harus di atur awal lagi pada TRIM (GAIN) sehingga level-modulasi berada di dalam daerah
bintik-bintik.Di sinilah terjadinya FADE-IN dan FADE-OUT yang outputnya dikirim ke
Master Channel dan lain-lain.

AUX (Auxiliary).

Dari potentiometer ini dapat dikirim signal dari tiap channel keluar mixing console (melalui
Master Aux dan terminal aux out pd terminal keluaran di panel belakang mixer). Signal yang
dikirim ini terpisah sama sekali dari keluaran master. Ini berguna untuk mengirim signal ke
system monitor, atau juga ke berbagai macam unit effec, dan dari keluaran effect dikirim lagi
ke channel yang berbeda pada mixing console. Mixer yang paling sederhana sedikitnya
memiliki satu atau dua AUX. Sedang pada Mixing Console yang lebih besar memiliki 4-6
atau 8 Aux Send yang kemudian dibagi lagi Pre Fader dan Post Fader.

Gambar 13. Aux 1 s.d. Aux 8

Fungsi dari Aux : 1. Dikirim ke Effects Devices : Reverb ( Echo).


2. Dikirim ke : Compressor, Limiter, Graphic Equalizer.
3. Dikirim ke Stage Monitor.
4. Dikirim ke Input Audio Mixer lainnya.
5. Dan lain-lain.

Pre Fader
Pada mixer besar umumnya terdapat auxiliary yang terbagi atas pre fader dan atau post fader.
Signal yang dikirim dari Pre fader tidak mengalami pengaruh dari channel atau belum
mengalami proses dari channel. Itulah makanya Pre fader yang Pre EQ, baik dan ideal
digunakan untuk mengirim signal ke monitor section.

Post Fader

Adalah kebalikan dari pre fader. Semua signal yang dikirim melalui post fader adalah telah
melalui proses dari channel atau ikut pengaruh dari Channel Fader, baik EQ maupun
levelnya. Post fader sering digunakan untuk mengirim signal ke effect, atau mengirim signal
ke mixer yang tepisah untuk keperluan broadcast (Stasiun TV atau Radio), dll. Tidak ada
keterikatan dalam pemilihan penggunaan Auxiliary Send. Bisa saja menggunakan Pre fader
untuk mengirim signal ke effect karena akan mendapatkan level original dari input. Hanya
saja tetap harus melakukan pengontrolan level dari effect pada saat yang bersamaan.

SUB MASTER CHANNEL DAN MASTER CHANNEL.

Sub Master Channel (Sub Master)/Group


Gambar 14. Empat (4) buah GROUP (Sub Master) dan MAIN MIX (MASTER CHANNEL)

Disebut juga Subgroup Assigns, hanya terdapat pada mixing console yang memiliki group.
Misalkan pada mixing console tersebut tertulis 16/2 berarti 16 channel 2 output (L/R). Ini
menunjukkan bahwa mixing console tersebut tidak memiliki group. Namun bila tertulis
16/4/2, ini berarti mixing console tersebut memiliki 16 channel, 4 group dan 2 master L/R.
Group assigns adalah yang menentukan kemana signal channel akan dikirim. Apakah ke
group atau ke master L/R. Misalnya dalam sebuah mixing console yang memiliki 4 group,
kita dapat mengirim semua channel drum ke group 1, gitar dan bas ke group 2, keyboard ke
group 3 dan vokal ke group 4. Sedangkan bila tersedia 8 group, kita dapat melakukan hal
yang sama namun semuanya dalam stereo.Yang kemudian seluruhnya dikirim ke master L/R.
Mungkin akan timbul pertanyaan, sepertinya ini tidak begitu berarti, karena akhirnya
seluruhnya dikirim juga ke master L/R.

Bukankah lebih baik mengatur langsung dari master? Tapi dalam kenyataannya tidak begitu.
Misalnya pada saat soundcheck kita telah membalans dan menyeimbangkan seluruh channel
dan kemudian kita gabungkan dengan bass gitar dalam group 1-2. Pada saat pertunjukan
sedang berlangsun, kita hanya perlu mengawasi group 1-2 saja untuk mengontrol level
keseluruhan channel drum dan bass.
Begitu juga dengan backing vokal atau instrument yang kita gabungkan dalam group yang
sama.Sebagian besar group assigns juga dilengkapi denganpan control individual.Menggunakan
group akan sangat membantu kita mengoperasikan system pada penampilan live.

Signal dari channel dapat dikirim ke group mana yang kita mau atau juga dikirim ke master.
Misalnya kita kirim channel penyanyi utama ke master L/R sedang channel dari backing
vokal ke group yang kemudian di-insert gate hanya untuk group tersebut. Dan masih banyak
kemungkinan lain.
MAIN MIX FADER (MASTER CHANNEL).

(Lihat gambar 17 )
Main mix Fader adalah pengaturan yang paling akhir dari keseluruhan sistim. Fader ini
mengirimkan signal audio ke JACK - MAIN-OUTPUT “ ¼ “TRS dan Connector Male XLR.
Output dari Main Mix dapat dikirim ke :

1. Audio Distribution Amplifier ( A.D.A ).


2. Pemancar Radio dan TV.
3. Alat Perekam ( Computer/Laptop, Tape/Cassette Recorder )
4. Power Amplifier.
5. Dan lain-lain.

Master Channel ini adalah Stereo, artinya di dalamnya 2 buah potentiometer yang terdiri dari
L (left) dan R (Right).

MONITORING (CTL ROOM) DAN ALAT UKUR AUDIO MODULASI ( PPM ).

Monitoring (CTL ROOM).

Untukmengontrol audio (suara) dapat menggunakan Potentiometer


CTLROOM/HEADPHONEyang outputnya diambil dari Connector Female Jack C/R OUT
padapanel belakang kemudian dikirimkanke POWER AMPLIFIER. Pengontrolan dapat
jugadilakukan dengan menggunakanHeadphone.

Gambar : 15. Mengatur volume audio (suara) dengan Potentiometer


CTL ROOM/HEADPHONE

Alat Ukur Modulasi (PPM).

Meter modulasi yang digunakan adalah PPM (Peak Program Meter) (lihat gambar 18).
Penunjukan paling tinggi yang diijinkan adalah pada peak 100% modulasi ( 0 dB ).Output
audio sebesar 0 dB pada PPM ini bila diukur pada Connector Outputnya adalah sebesar + 4
dB.

AUXILIARY ( AUX ).

Auxiliary Master (Aux Send)

Gambar 16. Master Aux (Aux Send 1 dan Aux Send 6).

Setiap Auxiliary dari channel memiliki satu potensiometer lagi sebagai pengatur level untuk
keseluruhannya. Misalnya Aux 1 setiap channel memiliki Master Aux 1 untuk mengatur
seluruh level dari Aux 1 setiap channel. Begitu juga Auxiliary lainnya. Yang berarti bila
Mixer memiliki 6 Auxiliary out, maka akan terdapat 6 Auxiliary Master. Perhatikan beberapa
potensio sejenis seperti Aux Master, Effect Master, Monitor Master, atau sesuatu yang
kurang lebih adalah berfungsi sama. Untuk pen-setting-an awal putar potensio tersebut pada
posisi jam 2, baru lakukan pen-settingan pada channel. Bila ternyata masih kurang kuat,
tambah lagi, atau bila terlalu keras, kurangi. Semuanya tergantung situasi.

Auxiliary Return
Signal yang telah dikirim melalui Auxiliary out ke Unit Effect apakah Delay, Reverb atau
lainnya akan dikirim kembali ke mixing console untuk digabungkan dan diseimbangkan
secara tepat dengan level dari signal orisinil source tadi. Walupun cukup banyak juga Mixing
Console yang memiliki pengaturan Effect Return secara khusus. Yang biasanya bukan dalam
bentuk Slider (potensio geser). Bila memang masih terdapat channel yang dapat digunakan
sebagai masukan effect, kita dapat melakukan pengaturan dengan slider yang lebih
memudahkan seperti melakukan pengaturan pada channel standard. Namun
pengaturandengan Aux Return juga sama seperti yang kita lakukan pada channel, hanya
dengan memutar ke arah kanan dan kiri untuk menambah dan mengurangi level effect.

Perhatikan! Bila anda membuka sedikit saja Aux Send dari channel yang telah digunakan
sebagai Effect Return, akan berakibat feed back dan noise. Atasi segera dengan menurunkan
level dari channel, kemudian periksa Aux Send pada channel.

Gambar 17. Stereo Aux Return.

PANEL BELAKANG (Rear Panel)

Adalah menjadi salah satu yang sangat-sangat penting untuk diperhatikan. Karena disinilah
seluruh kabel (baik input maupun output) terhubung. Termasuk dari snake kabel, tape
deck/CD, atau juga untuk mengirim atau menerima effect (send/return), sampai ke main
output (untuk mengirim ke seluruh system utama).Berbeda tipe dan merk mixing console
akan berbeda pula posisi panel belakangnya (yang kalau anda teliti pasti tidak akan terlalu
membingungkan). Untuk setiap cahnnel terdapat terminal masukan mic yang biasanya terdiri
dari konektor XLR. Namun ada lagi beberapa lainnya sebagai berikut :

Line input/Mic input.


Gambar 18. - Input Line (Female TRS Connector)-balanced/unbalanced.

- Input Mic (Male XLR Connector)


- Insert (Female TRS Connector)

Insert

Digunakan untuk mengolah signal melalui effect seperti Gate, Compressor atau EQ hanya
untuk channel yang diinsert saja, berfungsi bila kita ingin menggunakan effect atau apapun
untuk memproses hanya satu channel saja yang kita inginkan. Karena insert adalah jalur
untuk mengalirkan dan menerima kembali signal yang telah diproses oleh effect atau
perangkat apapun. Bila terdapat dua berarti satu untuk masukan (IN) dan satu untuk keluaran
(OUT) yang selalu diberi tanda untuk tulisan Insert In dan Insert Out, bila terdapat hanya
satu, ini pasti terdiri dari jack balance TRS (Tip Ring Slave). Tip adalah sebagai IN, Ring
adalah sebagai OUT, dan Slave adalah sebagai GROUND. Selain itu juga terdapat line out
atau direct out tersendiri, yang sering digunakan untuk aplikasi rekaman per-track, ini bisa
saja Pre Fade atau Post Fade, tergantung consolenya.

Pada section master terdapat beberapa terminal lagi seperti : Auxiliary Out yang biasa tertulis
Aux snd 1, Aux send 2, dst. Atau juga dengan nama Effect Out, Monitor Out, tergantung apa
yang tertulis pada tombol-tombol panel pengontrolnya. Setiap group mempunyai keluaran
masing-masing dan selalu dilengkapi dengan insert group.

Insert Group bisa digunakan bila kita hanya ingin memproses signal di group tersebut.
Misalnya semua channel vokal dikiim ke group 1, kemudian kita men-insert compressor
hanya untuk group satu yang berisi vokal. Banyak console yang didalamnya terdapat power
supply. Tapi banyak juga yang menggunakan power supply terpisah, menggunakan multi pin
yang terkoneksi ke console. Perhatikan voltase yang dibutuhkan untuk menyalakannya
sebelum mencolokkan ke listrik. Terminal keluaran untuk Master kanan dan kiri terdiri dari
konektor XLR atau jack. Namun juga tidak jarang terdiri dari keduanya. Selain itu juga
terdapat keluaran mono yang terpisah adalah penggabungan dari keluaran (kiri/kanan) yang
juga dilengkapi dengan pengontrolan sendiri. Mungkin akan terdapat banyak sekali terminal
pada panel belakangnya.

Output Line (Master Output).


a). b).

Gambar 19. Main (Master) Stereo Output L dan R dan Mono Output
a). Female Connector TRS (Balanced/Unbalanced),
b). Female XLR.
Signal outputnya dengan mengatur Main(Master) FADER.

CR Output (Power Amplifier dan Headphone).

Gambar 20. CR-Output untuk Power Amplifier (Monitor Program).Female TRS Connector
(Balanced/Unbalanced).Signal outputnya dengan mengatur Potentiometer CTL
Room/Phones.

Sub Master Output (Group Output).

Gambar 21. Sub Master OutputFemale TRS Connector (Balanced/Unbalanced).Signal


outputnya dengan mengatur FADER Sub Master (group).

Aux Send
Gambar 22. Aux Send (Aux1,Aux 2, Aux 3, Aux 4, Aux 5 dan Aux 6)
Female TRS Connector (Balanced/Unbalanced).

Aux Return

Gambar 23. Aux Return ( 1 s.d.4)


Female TRS Connector (Balanced/Unbalanced)

Direct Output

Gambar 24. Direct Out (1 s.d.8)


Female TRS Connector (Balanced/Unbalanced)

Main Power Supply, On-Off Switch dan Phantom Power Supply +48V.

Gambar 25. Input Listrik,On-Off Switch dan Switch Phantom.


Ada beberapa tipe microphone yang salah satunya adalah merupakan mic condenser, mic
jenis ini butuh tenaga tambahan untuk membuatnya bekerja. Untuk itulah switch 48v
phantom berfungsi yang bila diaktifkan akan mengirim 48v DC ke microphone sebagai
penyuplai tenaga, atau juga ke DI Box aktif. Perhatikanlah baik-baik, karena pada beberapa
mixing console tidak terdapat switch phantom secara individual, melainkan hanya terdapat
satu swith saja untuk mengaktifkan phantom bagi seluruh channel, maka periksalah terlebih
dahulu, bila semua kabel yang terkonek ke konsole adalah merupakan input balance, ini tidak
akan menimbulkan masalah. Tetapi bila salah satu atau beberapa di antaranya merupakan
tidak balance, maka ini akan menimbulkan masalah.Pada Audio Mixer lain tombol Phantom
ada pada tiap Channel.

AUDIO MIXER AMPLIFIER YANG DIOPERASIKAN.

Gambar 26. Audio Mixing Amplifier 12 Channel untuk OUTDOOR.

Gambar 27. Audio Mixing Console 16 Channel di Ruang Produksi 1 pada

UPT.TIKP Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.


Gambar 28. Audio Mixing Desk untuk aplikasi ON AIR Radio/RAPENDIK

Gambar 29. Audio Mixing Console 24 Channel Ruang Produksi 2 Radio (Rapendik).
Gambar 30. Audio Mixing Console 24 Channel di Ruang TV Control Room 1

Gambar 31. Audio Mixing Console 32 Channel di Ruang TV Control Room 2


Gambar 32. Instalasi/Blok Diagram Audio Mixer Amplifier untuk Sound System
dan aplikasi lainnya.
Gambar 33
Gambar 34
Gambar 35.
CONNECTOR-CONNECTOR AUDIO DAN
VIDEO

XLR, TRS dan RCA


XLR connector (Audio)

Connector : XLR atau CANNON.

Yang kiri : Female XLR

Yang kanan : Male XLR

Connector XLR ini umumnya dipergunakan untuk keperluan audio dengan sistim “balance
audio signal”, terutama kebanyakan untuk connector microphone.

Connector ini mempunyai 3 pin :

- Pin 1 : ground = chasis = arde = shield


- Pin 2 : hot = warm = positive = +
- Pin 3 : cold = negative = return = ─
BERBAGAI JENIS XLR CONNECTOR.

Connector XLR dipergunakan utamanya untuk profesional audio, video dan lighting.
Connectornya berbentuk circular (bulat) yang di-design dengan 3 pin dan 7 pin. Kebanyakan
digunakan untuk audio-interconnection tetapi juga digunakan untuk lighting control, low
valtage power supply dan aplikasi lainnya.

Berbagai connector XLR male dan female dengan jumlah pinyang berbeda.

Connector ini diketemukan oleh James H Cannon, itulah sebabnya connector ini juga disebut
Cannon plug atau Cannon connector.

JUMLAH PIN DAN APLIKASINYA.

THREE PIN (3 PIN).

Connector
XLR 3 pin adalah yang paling umum,adalah standard industri untuk balanced audio signals.
Keperluan lainnya adalah untuk data MIDI.

FOUR PIN (4 PIN).

Connector XLR 4 pin adalah untuk berbagai aplikasi.

1.Untuk keperluan Connector Intercom Headsets. Dua buah pin digunakan untuk
mono Headphone signal dan dua pin lainnya untuk microphone signal dengan
sistim unbalanced.
2. Untuk DC power connection untuk film dan video camera dan peralatan lain.
3. Untuk pergantian/perubahan warna lampu panggung (colour changing devices
for stage lighting) dan lain lain.
FIVE PIN (5 PIN).

Connector XLR 5 pin adalah untuk :

1. Standard untuk DMX512 digital lighting control.

2. Untuk dual-element atau stereo microphone (two balanced audio signal dengan

common ground ).

3. Untuk Stereo Intercom Headset (3 pin untuk stereo headphone signal : left,right

dan ground,dan 2 pin untuk unbalanced microphone signal).

SIX PIN (6 PIN).

Connector XLR 6 pin adalah untuk dual channel intercom system.

SEVEN PIN (7 PIN).

Connector XLR 7 pin adalah untuk beberapa model dari Le Maitre dan Ultratec fog
mechines untuk remote control.

Dan juga untuk analog lighting control signals.


INFORMASI PENGGUNAAN.

Dari kiri ke kanan : Cannon XLR3-12C (line), Switchcraft X3F (line),

Neutrik NC3MP (panel), Neutrik NC3FP (panel).

XLR dan 0,25 in TRS jack combo

Connector XLR 3 pin untuk balanced audio signal level


PinFungsi

1 Chasses ground (cable shield)


2 Positive polarity terminal (hot)
3 Return terminal (cold)

TRS connector

Untuk heavy duty instrument ¼ mono

Connector TRS (male TRS). connector/plug.

Connector TRS banyak digunakan dalam audio terutama untuk LINE INPUT
selainmicrophone.

TRS adalah singkatan dari : T = tip = positive ( + ) = R (right signal for stereo)

R = ring = negative ( ─ ) = L (left signal for stereo)

S = sleeve = ground.

Connector ini biasa juga disebut : audio jack,phone jack,phone plug, danjack plug. Yang
untuk stereo signal disebut:stereoplug,mini jack, ministereo,headphone jack, tiny
telephone connectordan Bantam plug.
Berbagai Connector TS dan TRS (Jack Plugs):

Berbagai Connector TS ¼ in (male)

1. 2.5 mm mono (TS),

2. 3,5 mm mono (TS)

3. 3,5 mm Stereo (TRS)

4. ¼ in (6,35 mm) stereo TRS

Ukuran : Connector TS dan TRS standard dengan ukuran 6,35mm ( ¼ in )

Connector TS dan TRS miniature dengan ukuran 3,5mm ( ⅛ in ).

Connector TS dan TRS sub-miniature dengan ukuran 2,5mm ( 3/32 in ).


Ketiga ukuran tersebut tersedia dalam 2-conductor (unbalanced mono) dan 3-
conductor (balanced mono atau unbalanced stereo).

Connector TRS (kiri)

Connector TRRS (tengah) untuk headset (microphone dan control button (kanan).

Connector TRS 3,5mm Connector TRRS 3,5mm.


Fungsi Connector TS, TRS dan TRRS.

1. Headphone dan Earphone : ukuran 2,5mm, 3,5mm dan 6,35mm.


2. Digital camera, camcoder dan portable DVD : TRS dan TRRS ukuran 3,5mm.
3. Hand-free set dan Headset : TRS dan TRRS ukuran 2,5mm dan 3,5mm.
4. Microphone input pada tape/cassette recorder : TS 3,5mm dan TS 2,5mm.
5. Personal computer yang menggunakan sound card : Stereo 3,5mm jack yang
digunakan untuk :

• Line in (stereo)

• Line out (stereo)

• Headphone/Loudspeaker out (stereo)

• Microphone input (mono,biasanya tersedia power 5V pada Ring).

• Laptop Computer umumnya mempunyai satu line level jack untuk headphone dan

satu mono jack untuk untuk microphone.

6. Peralatan lainnya :
• LCD Monitor.

• Peralatan untuk surround output :

TRS untuk front left and right.

TRRS untuk front center, rear center, dan Subwoofer.

TRS untuk surround left and right.

• Electric guitar : ¼ in mono jack.

• Dan lain-lain.
TRS UNTUK INSERT.

Yang dimaksud TRS Insert adalah : merangkai sebuah connector/Jack TRS dengan dua
buah Jack TS (seperti gambar) dan dihubungkan (di-insert-kan) ke input Audio Mixer
Amplifier pada “INSERT”.
Fungsinya : Untuk koneksi Audio Mixer Amplifier dengan :

1. Audio Limiter/Compressor - untuk membatasi amplitude-modulasi.


2. Audio Reverberation - untuk mebuat effect gema/echo/reverb.
3. Dan lain-lain
RCA Connector (Audio dan Video)

Connector RCA, kadang -kadang disebut phono connector yang digunakan untuk audio
dan video. Nama RCA adalah singkatan dari “Radio Corporation of America”.

Connector ini untuk mengganti connector TRS yang terdahulu, yang dioperasikan sejak
sistim high-fidelity mulai popular.

Connector warna yellow untuk composite video, warna red and white

untuk stereo audio (left and right).

Type : RF coaxial connector.

Cable : Coexial

Passband : 0 – 100Mhz
Penggunaan:

RCA socket (female) digunakan untuk YPbPr video output

Kelemahan :

Satu problem yang ada pada connector RCA adalah : bila menghubungkan male RCA
ke female RCA, maka inner “ hot ” signal akan terkoneksi lebih dahulu dari pada “
cold ” (screening) signal. Hal ini akan menghasilkan suara “loud buzz” yang
menimbulkan bunyi yang tidak nyaman , karena itu sebaiknya equipment di-off-kan lebih
dahulu.

Berbagai jenis MALE dan FEMALE RCA.


Male dan Female RCA RCA male to RCA female 2

3 RCA female to 3 RCA Female RCA to female

1 Female to 2 Male RCA Female stereo RCA to TRS


BNC male connector to RCA BNC adaptor Female to male RCA

XLR 3 Female to RCA male Female RCA to male ¼ (6,3mm) mono TS

Female RCA to 2 male RC Male RCA to 2 x female RCA

VIDEO CONNECTOR - BNC DAN VGA.


Video Connector BNC

VGA Connector DE-15 male plug

CONNECTOR XLR, TRS, RCABNC DAN LAIN-LAIN


AUDIO CABLE (KABEL AUDIO)
BALANCED DAN UNBALANCED

KONEKSI BALANCED DAN UNBALANCED PADA KABEL AUDIO


Dalam Teknik Audio cara menyambung/menghubungkan kabel ada dua macam koneksi:

1. Balanced
2. Unbalanced

Koneksi adalah sambungan (hubungan), balanced adalah seimbang. Jadi koneksi balanced,
maksudnya adalah sistim sambungan (hubungan) kabel yang simetris / seimbang. Koneksi
BALANCE adalah koneksi dengan tiga jalur konduktor/kabel yaitu : positif - negatif -
ground.

Untuk menghasilkan kwalitas audio (suara / bunyi) yang baik dan bersih maka digunakan sistim
balanced. Pada kabel yang ke 3, dialirkan sinyal dengan besaran (amplitude) yang sama dengan
sinyal normalnya pada kabel yang ke 2 tetapi fasanya (phase) dibuat terbalik, sehingga pada dua
buah kabel penghantar kini ada 2 buah s inyal yang simetris. Inilah inti kerja yang dilakukan
sebuah sirkuit yang simetris ( balanced). Pada ujung kabel sinyal tersebut diterima oleh
rangkaian penguat audio, yang bertugas mengolah sinyal untuk dikembalikan menjadi satu
sinyal seperti aslinya.

Adapun koneksi UNBALANCED adalah koneksi dengan hanya 2 jalur kabel : positif dan
negatif (bila ada jalur ketiga, maka biasanya jalur ketiga digabungkan dengan jalur negative).
UNartinya tidak dan B A L A N C E D artinya semetris (seimbang) .Jadi koneksi
unbalanced, maksudnya adalah sistim sambungan (hubungan) kabel yang tidak simetris/
seimbang.

Koneksi (sambungan) UNBALANCED memiliki resiko noise ( desah ) karena rentan terhadap
gangguan/interferensi dari perlengkapan listrik (seperti lighting, bor listrik, suara sepeda motor,
stasiun pemancar dan sebagainya. Noise ini terjadi karena gelombang interferensi alat listrik lain
tersebut menembus kabel kita dan ikut terbawa perlengkapan audio/sound kita. Resiko interferensi
ini menjadi semakin besar seiring dengan semakin panjangnya kabel ditambah lagi dengan
diperkuat lagi sinyalnya di amplifier. Untuk mengatasi hal ini, maka sebaiknya kita
menggunakan koneksi BALANCED. Dalam koneksi balanced, sinyal dikirim melalui 2 buah jalur
kabel. Salah satu jalur kabelakan membalik sinyal yang berangkat sehingga sinyal tersebut
Out-Phase / Cancelling dengan sinyal di jalurkabel yang satunya lagi. Karena dilindungi dengan
kulit kabel, maka pembalikan ini tidak akan membawa efek Cancellation. Di ujung lainnya,
sinyal terbalik tadi akan kembali dibalik sehingga kita kembali mendapatkan sinyal In-Phase seperti
sediakala. Keuntungan dari pembalikan ini adalah semua sinyal interferensi yang masuk sepanjang
kabel akan saling meniadakan (Cancellation/Out-Phase) pada saat tiba di ujung akhir kabel.
Sungguh sebuah cara yang cerdik ntuk menghindari interferensi sinyal audio.

Audio-balanced adalah suatu cara untuk interkoneksi (saling menghubungkan) antar Audio
Equipment ( Peralatan Audio ). Ini adalah hal yang sangat penting dalam Sound Recording
(Produksi Rekaman) maupun Radio Broadcast Televisi Broadcast.

Perbedaankabel Balance dengan kabel UnBalance


Jika pernah mendengar istilah kabel balance atau kabel unbalance, dan ingin tahu perbedaannya maka
akan diterangkan tentang kabel balanced dan unbalanced.

Gambar 1 : Kabel unbalance dan balance

Kabel unbalance.

1. Kabel unbalance mempunyai ciri fisik yaitu terdiri dari dua konduktor, ditengah-
tengahnya terdapat konduktor pertama berbentuk serabut sebagai pengirim sinyal
positif, diluarnya dibungkus melingkar dengan serat konduktor kedua yang berfungsi
sebagai pengirim sinyal negatif yang juga digabung sebagai ground.
2. Dalam penggunaan sistem audio kabel jenis ini tidak bisa menggunakan phantom
power sebagai pre-amp.
3. Karena struktur kabelnya yang sederhana maka semakin panjang kabel semakin
rentan terhadap gangguan elektromagnetik (bisa mengakibatkan noise).
4. Untuk konektor terminalnya TS (Tip Sleeve)

Kabel balance

1. Kabel balance mempuyai ciri fisik terdiri dari tiga buah konduktor, ditengahnya terdapat dua
kabel konduktor yang dililiti atau dilingkari dan dibungkus dengan konduktor ketiga (berupa
foil dan anyaman) yang berfungsi sebagai perisai dari gangguan elektromagnetik.
2. Bisa menggunakan fasilitas phantom power, jika anda memiliki mic condensor maka
penggunaan kabel ini sangatlah cocok.
3. Tidak bermasalah dalam penggunaan kabel berukuran panjang karena struktur kabel yang
memiliki shield (pelindung) terhadap noise.
4. Untuk konektor terminalnya TRS (Tip Ring Sleeve).

Jika jarak cukup dekat (kabel pendek) dan noisenya tidak terlalu mengganggu, cukup pakai kabel
UNBALANCE. Tapi jika jaraknya cukup jauh (butuh kabel yangg panjang), sebaiknya pakai kabel
BALANCE supaya noisenya minimal. Untuk mengubah sinyal UNBALANCE menjadi BALANCE,
digunakan DI BOX (Direct Box). Sinyal dari amp simulator / fx itu biasanya penguatannya kecil
karena dirancang untuk direct record yg asumsinya tidak membutuhkan kabel yg panjang menuju
input mixer/recorder. Jika dipaksakan menggunakan kabel yg panjang (otomatis hambatan/ohm jadi
lebih besar) maka akan terjadi penurunan/drop sinyal yg sangat besar. Hasilnya suara yg muncul akan
kekurangan gain dan cenderung ‘tipis’.

PENGGUNAAN (APLIKASI).
Banyak sekali microphone-microphone yang beroperasi pada level tegangan tingkat rendah
dan beberapa dengan impedansi output tingkat tinggi (hi-Z). Dengan pemakaian kabel yang
panjang maka kabel microphone tersebut sangat rentan terganggu dengan gangguan
elektromagnetik. Solusi pencegahan terhadap gangguan eksternal tersebut bisa diredam
dengan sistem audio balanced. Terkadang letak PowerAmplifier berada jauh dari peralatan
Audio Mixing Console. Untuk kondisi seperti ini sangat tepat kalau kita
menggunakan sistem kabel balanced, karena untuk peralatan - peralatan seperti Effek,
Mixer Amplifier maupun Equalizer dewasa ini input/output-nya sudah support dengan
penggunaan kabel balanced,jadi system audio bisa terhindar dari gangguan
elektromagnetik.

Istilah “Balanced” berasal dari metode pengidentifikasian impedansi dari sumbernya, yang
kemudian dimuat ke setiap masing-masing kabel. Ini berarti akan banyak gangguan
elektromagnetik yang akan timbul dan menyebabkan noise voltage yang sama di setiap
kabelnya. Amplifier yang berada diujung akan mengukur perbedaan dalam bentuk voltase
diantara kedua garis sinyal, noise yang teridentifikasi di kedua kabel akan diredam dan
ditolak. noise yang diterima berikutnya (yang kedua) akan dibalikkan dan digunakan untuk
menolak noise sinyal tegak lurus pertama dan membatalkannya ketika kedua sinyal
dikurangi. Kabel konduksi ketiga juga digulung melingkar untuk mengurangi gangguan
induksi elektromagnetik. Kabel balance untuk instalasi tidak berbeda jauh dari kabel
microphone dalam bentuk, ukuran, dan isi bagian dalamnya. Yang membedakannya hanyalah
bahan pembuat bungkus luar kabel yang lebih keras dan pelindungnya (sheilding) berupa
aluminium foil. Pada kabel ini biasanya kabel untuk ground dibuat tersendiri dalam bentuk
kawat yang dililit. Mengapa digunakan aluminum foil? Karena kabel ini ditujukan untuk
mampu menolak pengaruh gelombang magnetik dan gelombang radio hingga mencapai
100%. Sedangkan pada kabel microphone biasa hanya dijamin mencapai 94% saja.

Gambar 2 . Kabel audio balanced

Menghubungkan kabel microphone memerlukan sistim yang baik dengan balanced-


cable untuk menghindari noise dari luar.
Koneksi penyambungan dengan system balanced biasanya menggunakan tiga-konduktor
sebagai konektornya, sebagai contoh terdapat pada kabel dan konektor XLR atau TRS.
Untuk jenis XLR dapat kita jumpai dalam perkabelan microphone, sedangkan TRS
biasa digunakan sebagai kabel dan colokan untuk in/out Mixer Amplifier. Bila ada suatu
Power Amplifier pada Sound-System yang dipasang terletak jauh dari Audio Mixing
Amplifier maka sebaiknya menggunakan sistim balanced. Peralatan Audio lainnya
misalnya Graphic-Equalizer, Audio Prossessor, Audio Limiter Compressor dan yang
lainnya yang mempunyai input dan output yang balanced harus menggunakan cara ini.

MENGHILANGKAN INTERFERENCEDAN NOISE


Koneksi Audio-Balanced adalah suatu teknik untuk menghilangkan noise.Tipe kabel yang
balance (balanced-cable) berisi dua kawat (wire=conductor) yang sama yang dibungkus
conductor ketiga (foil) yang berfungsi sebagai ground atau shield.

Gambar 3. Kabel Audio yang balanced.

Sebenarnya istilah “balanced” datangnya adalah dari sistim yang ada baik pada
source (sumber) maupun pada load (beban).

SISTIM SAMBUNGAN.

Gambar 4 : cara pemasangan kabel-balanced pada Connector 3 pin.


Gambar 5 : Pemasangan kabel-balanced dari jack TRS ke Connector XLR.Pada connector
XLR pada pin 1 disambung ke kabel pada Screen atau ground, pin 2 disambung ke kabel
pada HOT dan pin 3 disambung pada COLD.

Pin 1 = Ground = screen = arde

Pin 2 = Hot = warm = + (positive) = Live

Pin 3 = Cold = - (negative) = Return

KABEL BALANCED DAN UNBALANCED secara PHISIK

Gambar 6 : Noise dihilangkan dan sinyal audio menjadi bersih.

Kabel
balanced di rancang dengan 3 wire, yang 2 kabel di dalamnya di pasang saling membelit
(twisted) dan dibungkus dengan shield. Dua kabel yang di twisted berisi sinyal +
(positive)dan sinyal – (negative). Di twisted artinya sinyal interference yang mengganggu
yang berupa noise yang masuk ke kabel akan sama pada kabel pada pin 2 maupun pada pin
3. Karena Sinyal input yang balanced maka noise pada kabel pin 3 dan akan saling
menghilangkan dengan noise yang ada pada kabel pin 2 (canceling out the noise).
Gambar 7 : Kabel audio.Yang hot biasanya berwarna merah atau biru,

yang cold berwarna putih.

Gambar 8: Sambungan Unbalanced to Balanced.

Gambar 9 : Menghilangkan Noise


Gambar 9 : Kabel balance dan Unbalance.

T E K N I K V I D E O
DEVINISI VIDEO.
1. Video atau film adalah rangkaian banyak frame gambar yang
diputar dengan cepat. Masing-masing frame merupakan rekaman dari
tahap-tahapan dari suatu gerakan. Kita sebagai manusia tidak dapat
menangkap jeda antar frame yang diputar dengan kecepatan tinggi,
karena rata-rata kecepatan diatas 20 frame per detik.

2. Videoadalah teknologi untuk menangkap, merekam, memproses,


mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya
menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital. Video
juga dikatakan sebagai gabungan gambar-gambar mati yang dibaca
berurutandalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu. Gambar-gambar
yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar
disebut dengan frame rate, dengan satuan fps(frame per second). Kerena
dimainkan dalam kecepatan yang tinggi maka tercipta ilusi gerak yang halus,
s emakin besar nilai frame rate maka akan semakin halus
pergerakan yang ditampilkan.

3. Video adalah teknologi pemrosesan sinyal elektronik mewakilkan


gambar bergerak. Aplikasi umum dari teknologi video adalah televisi,
tetapi dia dapat juga digunakan dalam aplikasi teknik, saintifik, produksi
dan keamanan.

4. Video juga bisa dikatakan sebagai gabungan gambar-gambar mati yang


dibaca berurutan dalam suatu waktu dengan kecepatan tertentu.
Gambar-gambar yang digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan
pembacaan gambar disebut dengan frame rate, dengan satuan fps (frame per
second = frame per detik).

5. Secara empiris kata video berasal dari sebuah singkatan yang dalam bahasa
inggris yaitu visual dan audio. Kata Vi adalah singkatan dari Visual yang
berarti gambar, kemudian pada kata Deo adalah singkatan dari Audio yang
berarti suara.

6. Video adalah teknologi pengiriman sinyal elektronik dari suatu gambar


bergerak. Aplikasi umum dari sinyal video adalah televisi, tetapi dia dapat
juga digunakan dalam aplikasi lain di dalam bidang teknik, saintifik, produksi
dan keamanan.

7. Kata video berasal dari kata Latin, “ Saya lihat “.Istilah video juga digunakan
sebagai singkatan dari videotape, dan juga perekam video serta pemutar
video.
8. Video adalah bagian yang memancarkan gambar pada pesawat televisi.

9. Rekaman gambar hidup atau program televisi untuk ditayangkan lewat


pesawat televisi.

10. Video adalah gambar bergerak yang menuturkan cerita.

Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan pemahaman bahwa VIDEO adalah
merupakan seperangkat komponen atau media yang mampu menampilkan gambar
sekaligussuara dalamwaktu bersamaan. Pada dasarnya hakekat video adalah
mengubah suatu ide atau gagasan menjadi sebuah tayangan gambar dan suara.

JENIS-JENIS VIDEO.

Video dapat dibedakan menjadi 2 jenis antara lain :

1. VIDEO ANALOG.

Video Analog adalah gambar dan audio (suara-bunyi) direkam dalam bentuk sinyal magnetic
pada pita magnetic. Meskipun banyak video yang diproduksi hanya untuk platform display
digital (untuk Web,CD-ROM, atau sebagai presentasi HDTV DVD), video analog
(kebanyakan masih digunakan untuk penyiaran televisi) masih merupakan platform yang
paling banyak diinstal untuk mengirim dan melihat video.

Standar Penyiaran Video Analog :

Tiga standar penyiaran video analog yang paling banyak digunakan didunia adalah NTSC,
PAL, dan SECAM.

a. NTSC

Amerika Serikat,Kanada, Meksiko, Jepang, dan banyak negara lain menggunakan system
penyiaran dan pemutaran video berdasarkan spesifikasi yang dibuat pada tahun 1952,
National Television Standar Comitee.Standar ini mendefinisikan sebuah metode untuk
mengkode informasi kedalam sinyal video terbuat dari 52 garis horizontal yang di-scan dan
digambar ke dalam wajah dalam tabung gambar berfosfor setiap 1/30 detik dengan electron
yang bergerak cepat.

b. PAL
Sistem Phase Alternate Line (PAL) digunakan di Inggris, Eropa Barat, Australia, Afrika
Selatan, Cina, Indonesia dan Amerika Selatan. PAL meningkatkan resolusi layar menjadi
625 garis horizontal, namun memperlambat kecepatan scan menjadi 50 frame per detik. Sama
seperti saat penggunaan NTSC, garis genap danganjil digabungkan,setiap field memerlukan
1/50 detik untuk menggambar (50Hz).

b. SECAM

Sistem Sequantial Color and Memory (digunakan di Perancis, Eropa Timur, Rusia,dan
beberapa negara lain. Meskipun SECAM merupakan system dengan 625 garis 50 Hz, namun
berbeda jauh dari system warna NTSC dan PAL dalam hal dasarteknologi dan metode
penyiaran.Terkadang TV yang dijual di Eropa memanfaatkandual komponen dan dapat
menggunakan system PAL dan SECAM.

d. ATSC

High Definition Television (HDTV). Hal penting untuk produser multimedia, standart
tersebut mengizinkan adanya transmisi data ke komputer dan untuk layanan ATVinteraktif
yang baru . High Definition Television (HDTV) menyediakan resolusi tinggi dengan aspek
rasio 16 : 9. Industri penyiaran telah mengumumkan secara resmi format interlaced 1920 x
1080 resolusi ultra-high sebagaibatu penjuru generasi baru dari pusat hiburan terkemuka,
namun industry computer lebih senang memakai sistem scan progresif 1280 x 720 untuk
HDTV. Orang-orang yang berkecimpung dibidang computer berpendapat bahwa kualitas
gambar dalam1280×720 lebih superior dan stabil. Kedua format telah dimasukkan dalam
standar HDTV .

Tabel Standar broadcast Video atau film.


Film yang kita lihat di bioskop adalah film yang diproyeksikan dengan frame rate 24 fps ,
sedangkan film yang kita lihat di televisi memiliki frame rate sekitar 30 fps (tepatnya 29,97)
sesuai dengan standar masing-masing negara. Berikut ini format standar yang digunakan
beberapa negara :

Standard (fps) Region Frame per


second
SECAM Perancis, Timur Tengah, Afrika 25 fps

PAL Indonesia, China, Australia, dan Uni Eropa 25 fps

NTSC Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Meksiko dan 29,97 fps


Korea

2. VIDEO DIGITAL.
DEFINISI DIGITAL VIDEO.

1. Video Digital adalah juga serupa dengan Video analog, gambar dan suara digital
direkam dalam pita magnetik, tetapi menggunakan sinyal digital berupa kombinasi
angka 0 dan 1.

2. Digital video adalah jenis sistem video recording yang bekerja menggunakan
systemdigital dibandingkan dengan analog dalam hal representasi videonya.

Biasanya digital video direkam dalam tape, kemudian didistribusikan melalui optical disc,
misalnya VCD dan DVD. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk menghasilkan video
digital adalah camcorder, yang digunakan untuk merekam gambar-gambarvideo dan audio,
sehingga sebuah camcorder akan terdiri dari dan recorder. Serupa dengan video analog,
gambar dan audio digital direkam pada pita magnetic. Tetapi menggunakan sinyal digital
berupa kombinasi angka 0 dan 1. Sepertinya halnya audio, gambar video bisa diubah dari
bentuk analog ke bentuk digital. Video digital dapat disimpan di DVD atau di computer,
kita dapat mengedit isi dan rangkaian gambar gambar bergerak tersebut. Bentuk analog
dengan cepat telah digantikan oleh bentuk digital. Dunia video kini telah mengalami
perubahan dari analog ke digital. Pada konsumen rumahan dan perkantoran kita dapat
menikmati kualitas video digital yang prima lewat hadirnya teknologi VCD dan DVD
(Digital Versatile Disc), sedangkan dunia broadcasting kini juga lambat lain mengalihkan
teknologinya kearah DTV (Digital Television).

ARSITEKTUR VIDEO DIGITAL.

Arsitektur Video Digital tersusun atas sebuah format untuk mengenkode dan memainkan
kembali file video dengan komputer dan menyertakan sebuah player yang dapat mengenali
dan membuka file yang dibuat untuk format tersebut. Arsitektur video digital yang utama
adalah Apple Quick time, Microsoft Window Media Format, dan Real Network RealMedia.
Format file video yang terkait adalah Quick Time movie (.mov), Audio Video
Interleaved (.AVI), Windows Media Video (.wmv), dan RealMedia (.rm).Beberapa player
mengenali dan memainkan lebih dari satu format file video.Video, seperti halnya audio
juga mengalami proses yang serupa yaitu biasanya direkam dan dimainkan ebagai
sinyal analog. Untuk itulah harus dikonversi menjadi digital terlebih dahulu agar dapat
diproses menjadi sebuah multimedia title.

FORMAT DATA VIDEO.


1. VIDEO ANALOG :
a). Format kaset :

1. Ampex 6. Betacam-SP
2. VERA (BBC) 7. Video 2000 (philips)
3. U-matic (Sony) 8. Hi-8
4.Betamax-Sony 9.VHS, S-VHS, VHS-C (JVC)
5. Betacam 10. 8 mm tape

b). Format Encoding : 1. NTSC


2. PAL
3. SECAM

c). Format Elektrik :


1. RF
2. Composite Video
3. Component Video
4. S-Video
5. RGB

2. VIDEO DIGITAL :

a). Format kaset :


1. D1 (Sony) 7. Betacam IMX (Sony)
2. D2 (Sony) 8. D-VHS (JVC)
3. D3 9. DV
4. D4 10. Mini DV
5. D5 11. Micro MV
6. Digital Betacam (sony). 12. Digital 8 (Sony)

b). Format Encoding : 1. CCIR 601


2. MPEG 2
3. H.261
4. H.263
5. H.264

c). Disk Optik format penyimpanan : 1. DVD


2. Laser Disc

Perbedaan data format tersebut ditentukan oleh ukuran rekaman gambar atau
resolusi, dan data rate-nya.
MPEG (Motion Picture Expert Group).
MPEG Adalah nama organisasi internasional ISO/IEC yang mengembangkan
standa pengkodean citra bergerak. Beberapa standar yang dikembangkan adalah MPEG-2
dan MPEG-3. Encoding MPEG-2 digunakan pada video CD, sementara MPEG-3
menjadi popular dengan tampilnya lapisan audio (audio layer) MPEG-3,yang dikenal dengan
MP3. MPEG berkembang menjadi beberapa kategori:

• MPEG-1, standar pengompresan suara dan gambar pada Video CD termasuk juga
sebagai lapisan audio 3 ( audio layer 3 ) MP3 format kompresi untuk suara (audio).
• MPEG-2, standar untuk penyiaran suara dan gambar over-the-air televisi digital
ATSC,DVB dan ISDB,satelit televisi digital Dish Network, sinyal digital cable
Television dan juga DVD
• MPEG-3, standar untuk High-definition television HDTV
• MPEG-4, pengembangan dari MPEG-1 untuk mendukung objek suara / gambar
televisi tiga dimensi (3D).
• MPEG-7, standar suatu system format untuk menggambarkan isi dari suatu
multimedia.
• MPEG-21, standar MPEG untuk generasi masa depan (rangka multimedia).

DASAR-DASAR VIDEO.
Element Gambar

Sebuah gambar pada dasarnya tersusun dari sekumpulan titik-titik warna. Untuk menge-
tahuinya, prinsip pertama adalah dengan membagi suatu gambar menjadi titik-titik warna
(color dots) caranya dengan memperbesar gambar menjadi beberapakali lipat sehingga
tampak kotak-kotak. Perhatikan gambar di bawah ini. Otak kita secara otomatis akan
mengumpulkan kembali titik-titik tersebut menjadi sebuah gambar.Tetapi jika diperbesar
kembali,gambar tampak berbeda dan terlihat ada kotak -kotak pembentuk gambar. Bukan hal
yang mudah untuk mengenali gambar seperti ini, seperti halnya pemrosesan pada program
computer untuk memahami sebuah gambar.Satu-satunya cara kita untuk melihat yang
benar-benar terjadi adalah dengan memperbesar gambar tersebut, sampaiotak kita tidak dapat
mengolah/memahami gambar tersebut. Layar televisi dan komputer menyaring (seperti
halnya foto pada majalah dan surat kabar) tersusun dari kumpulan titik-titik pembentuk
gambar.Pada televisi atau komputer,titik ini disebut pixel (picture Gambar 1.Susunan titik
pembentuk element) dengan ukuran jumlahtitikgambar.horisontal x jumlah titik
vertikal.Misalnyalayar dengan resolusi 1024 x 768 pixel, artinya ada 1024 titik horisontal
untuk tiap 1 titik vertikal. Jadi totalnya ada 786.432 titik pembentuk gambar.Karena begitu
banyaknya titik element gambar,maka gambar terlihat lebih halus.

UKURAN RESOLUSI.
Resolusi Untuk Monitor Komputer
Gambar yang kita lihat dilayar sebenarnya terdiri dari kumpulan kotak kecil yang berwarna
yang disebut dengan pixel dan tampilan yang terlihat dilayar disebut dengan frame.
Sedangkan Resolusi merupakan banyaknya jumlah pixel persatuan inchi. Layar terbentuk
oleh perbandingan pixel aspect ratiodan frame aspect ratio, sehingga kita sering melihat
bentuk tampilan yang memanjang seperti dibioskop tapi ada tampilan lain seperti layar
Monitor.

Pixel Aspect Ratiomenjelaskan tentang rasio perbandingan lebar dengan tinggi dari
sebuah pixel dalam sebuah gambar.
Frame Aspect Ratimenggambarkan perbandingan lebar dengan tinggi pada dimensi
frame dari sebuah gambar.
Sebagai contoh, D1 NTSC memiliki pixel aspect ratio 0.9 (0.9 lebar dari 1 unit tinggi)
dan memiliki pula frame aspect ratio 4:3 (4 unit lebar dari 3 unit tinggi).

Pembentukan Gambar Pada Pesawat Penerima Televisi.

(SCANNING = PENYAPUAN).

Gambar pada pesawat televisi dibentuk oleh sebuah pola kumpulan titik-titik yang bersatu
untuk membentuk sebuah gambar yang lengkap. Titik-titik tersebut muncul pada layar
televisi satu demi satu dalam selang waktu yang sangat singkat (frekuensi yang sangat
tinggi). Pemecahan gambar menjadi deretan titik-titik kecil ini dilaksanakan melalui sebuah
teknik yaitu “scanning” (penyapuan). Mata dari scanner menyapu sebuah gambar secara
keseluruhan dalam cara yang sama seperti mata seorang pembaca melihat halaman buku,
kata demi kata, baris demi baris. Scanner tersebut membangkitkan sinyal listrik yang
sebanding dengan kecerahan titik-titik yang di “scan”.

Bermacam-macam jenis teknik Scanning (baik secara mekanik maupun elektronik) telah
banyak dicoba dan diterapkan dalam pengembangan teknologi televisi ini. Hampir semua
pesawat televisi modern menggunakan berkas elektron sebagai scanner. Kelebihan scanning
dengan berkas elektron ini adalah bahwa berkas elektron tersebut dapat digerakkan dengan
kecepatan (frekuensi) yang sangat tinggi dan dapat menyapu (men-“scan”) sebuah gambar
secara keseluruhan dalam waktu yang sangat singkat. Gambar 2 menunjukan bentuk yang
disederhanakan dari lintasan berkas elektron dalam menyapu gambar secara keseluruhan.
Garis lurus yang utuh menyatakan lintasan berkas Elektron di atas permukaan gambar dan
garis putus-putus menyatatakan perioda “flyback” atau “retrace”. Selama perioda ini berkas
elektron dihapus.
Gambar 2. Proses Penyapuan (scanning) sebuah gambar bayangan

pada pesawat penerima televisi.

Pada Gambar ini jumlah garis yang ditunjukan adalah sangat sedikit. Ilustrasi yang
ditunjukkan pada gambar 2 di atas menunjukan sebuah pola “scanning” sederhana yang
disusun hanya oleh beberapa garis mendatar (horizontal) dan sebuah pengulangan sederhana
dari bawah ke atas. Proses scanning sebenarnya yang terjadi dalam pesawat televisi
melibatkan sejumlah besar garis-garis horizontal. Sebuah scanning yang lengkap seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 2 di atas menghasilkan sebuah pola gambar diam yang mirip
dengan sebuah frame gambar film bergerak.

Jika sebuah pola gambar diulang ratusan kali per detik maka pola gambar itu akan
tampak bergerak secara halus (tidak terpotong-potong).Makin banyak jumlah garis gambar
yang ditunjukkan oleh pesawat televisi itu.Dalam sebuah pesawat televisi,frekuensi
pengulangan sebuah gambar dan jumlah garis scanning yang digunakan harus di standarisasi
untuk setiap sistem yang digunakan di suatu negara untuk pemancar dan penerima.Sebagai
contoh, di Amerika serikat,pemancar dan penerima menggunakan standar jumlah garis
sebanyak 525 garis horizontal per frame dan dengan frekuensi 30 frame per detik. Dengan
cara yang sama, jumlah elemen gambar dalam setiap garis horizontal dibatasi oleh frekuensi
gelombang (“chanel”) sampai 330 elemen per garis.Hasilnya adalah sebuah gambar
(bayangan) yang terdiri atas 173.000 elemen untuk sebuah “frame”; Elemen-elemen ini
diulang30 kali per detik (dengan frekuensi 30 Hz) untuk menghasilkan 7 juta elemen gambar
yang terpancar per detik.

Prinsip Scanning

Dengan melakukan alur listrik yang sesuai pada kumparan defleksi, akan timul medan
magnet yang kemudian dengan gaya vertikal dan horizontal serentak mengatur lintasan
dari elektron sepanjang tabung dengan demikian titik cahaya kecil akan bergerak pada
keseluruhan layar.Untuk menghasilkangambar,titik cahaya kecil tersebut pertama kali
diletakkan pada ujung kiri atas dari layar segi-empat sebagaimana dilihat dari depan.
Titik tersebut kemudian digerakkan dengan cepat melintas layar oleh suatu gaya defleksi
horizontal. Ketika tiba pada ujung dari lintasan pertama, titik tersebut dikembalikan
dengan sangat cepat ke sisi kiri layar tapi diletakkan sedikit di bawah titik mula dari
lintasan pertama.Gerakan kembalidengan sangatcepat ini disebut dengan FLY BACK
dari titik cahaya tersebut.Lintasan atau gariskedua sekarangdibentuk dengan gaya
defleksi horizontal,kemudian setelah sampaiujungdari garis kedua,titik cahaya
tersebut dikembalikan lagi ke sisi kiri dengan sangat cepat.Letak dari titik cahaya pada
permulaan dari setiap garis akan ditaruh dengan gaya defleksi vertikal tepat di bawah
garis yang diperoleh sebelumnya.Proses ini diulang terus sehingga titik cahaya tersebut
mencapai ujung bawah kanan layar segi-empat,dan dengan demikian suatugambarlengkap
telahdiperolehatau di “scanned”oleh titikcahayadalam bentuk garis-garishorizontal.

Raster Gambar

Dalam proses pembentukan gambar, yang berasal dari sinyal video kemudian tampil pada
layar terbagi menjadi 2 proses (metode) yang berbeda yaitu:

1. Interlaced.

Yaitu metode untuk menampilkan image/gambar dalam raster scanned display device
seperti CRT televisi analog,yang ditampilkan bergantian antara garis ganjil dan genap secara
cepat untuk setiap framenya.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya:

• Refresh rate yang disarankan untuk metode interlaced adalah antara 50-80Hz.

• Interlace digunakan di sistem televisi analog, meliputi 3 sistem warna: PAL (50
fields per second, 625 lines, even field drawn first) SECAM (50 fields per second,625 lines)
NTSC (59.94 fields per second, 525 lines, even field drawn first).
Gambar3. Interlaced garis ganjil (odd field) dan garis genap (even field)

Interlaced Scanning

Seperti apa yang sudah diketahui, bahwa paling sedikit dibutuhkakn 16 gambar per detik
untuk menghasilkankhayalan darisuatu gambar yang bergerak,juga telah ditemukan
bahwa jumlah gambar per detik harus samadengan denganfrekuensi darisumber
tenaga listrik arusbolak-balikyang digunakan,untuk mencegah gangguan yang disebut
sebagai “hum bars” yang timbul sepanjang layar.Dengan demikian di Inggris dan Eropa
dibutuhkan 50 gambar per detik,dan di Amerika dibutuhkan 60 gambar per detik.

Dengan adanya syarat jumlah gambar per detik inidengan prinsipsederhana dari hasil
scanning sinyalgambar elektronik yang mempunyailebarband frekuensi sangat besar,
berarti jumlahstasiun pemancar televisi yangdapat dialokasikandalam suatu band
frekuensi tersebut sangat terbatas.Suatu teknik yangdisebut dengan INTERLACED
SCANNING telah dirancang untuk mengurangi lebar band dari suatu sinyal gambar dan
dengan demikianakan memungkinkan untuk menempatkanlebihbanyakstasiun
pemancar televisi dalamsuatu alokasi bandfrekuensi.Setiap gambar lengkapdibagi dalam dua
rangkayang kemudian di“scan”dandipancarkansatuper satu,kemudian digabungkan kembali
pada pesawat penerima televisi.

Pada penyapuan (scanning) dimulai atas ke bawah, pada saat sinar harus kembali ke atas lagi
diperlukan waktu yang cukup lama, maka akan terdapat saat gelap.Sehingga akan terlihat
berkedip. Untuk mengatasi hal ini dapat dilakukan dengan menaikkan pergantian gambar
menjadi 50 gambar per detik, hanya saja ini mengakibatkan lebar band pemancar akan
sangat tinggi. Untuk mengatasi hal ini dilakukan dengan cara interlace, penyapuan secara
bergantian, pada setengah gambar pertama disapukan garis ganjil setelah selesai ganti
disapukan garis genap.
Gambar 4. Scanning (penyapuan).

Dalam contoh diatas, sebuah layar dengan secara keseluruhan memiliki13 baris, pada
penyapuan setengah gambar pertama disapukan baris 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13 lalu pada setengah
gambar kedua disapukan garis 2, 4, 6, 8, 10 dan 12.

Gambar 5. Hubungan pembelok Horisontal dan Vertikal.

Progressive scan.
Yaitu metode untuk menampilkan,
menyimpan, dan memancarkan
gambar dimana setiap baris untuk
setiap framenya digambar secara
berurutan.
Metode ini biasa digunakan
pada CRT monitor komputer.

Gambar 6. Progressive scan

Untuk membandingkan kedua metode seperti yang telah dijelaskan diatas, dapat
diperhatikan gambar 7. Tampak pada gambar bahwa metode progressive scan menghasilkan
gambar yang lebih halus daripada metode interlaced. Metode progressive scan ini dipakai
pada layar dengan resolusi tinggi seperti untukmonitor komputer yang memiliki resolusi lebih
dari 1024 x 768 pixel. Oleh karena itu, tampilan pada monitor komputer cenderung lebih
jernih dari pada layar televisi biasa.

Gambar 7. Perbandingan interlaced dan Progressive scan.

TABUNG GAMBAR
Tabung gambar memiliki peranan yang sangat penting, karena sinyal video harus diubah
menjadi sebuah bentuk nyata berupa gambar melalui sebuah display, baik itu berupa CRT,
LCD maupun plasma seperti yang akan dibahas lebih lanjut. Pada dasarnya gambar adalah
penggabungan 3 warna primer yaitu merah (Red), hijau (Green) dan biru (Blue). Disamping
ada juga sinyal sinkronisasi untuk mengatur gambar.

Berbagai jenis teknologi pun dikembangkan untuk memperoleh tampilan gambar, supaya
mendekati tampilan objek sebenarnya. Image processing yang berkembang saat ini
semuanya menggunakan teknologi digital. Masing - masing produsen mempunyai trademark
tersendiri untuk produk televisi yang mereka buat. Tapi secara umum, peningkatan kualitas
gambar ini bertujuan agar tampilan layar TV CRT menjadi lebih realistis dan alami.

CRT (Cathode Ray tube).


Display jenis ini adalah yang paling tua dan paling banyak dipakai oleh masyarakat. Awalnya
CRT ditemukan oleh ahli fisika Jerman Ferdinand Braun tahun 1897 sehingga dikenal
sebagai “Braun Tube”.

Gambar 8. Bagian-bagian CRT warna.

Sinar katode merupakan suatu berkas elektron yang keluar dari suatu pemanas katode
(heater) yang berada di dalam tabung ruang hampa,dimana berkas elektron ini akan ditarik ke
anoda disebabkan adanya beda potensial yang cukup tinggi antar katode dan anoda (tegangan
ini umumnya dalam orde Kilo volt).

Tabung sinar katode (CRT) adalah suatu tabung ruang hampa yang berisi suatu senapan
elektron (Electron guns) dan suatu elemen pemanas (heater),yang berfungsi untuk
mempercepat dan membelokkan berkas elektron (Electron beams).Hal ini dikarenakan di
dalam ruang hampa yang panas,berkas elektron mudah untuk bergerak dari katoda menuju
ke anoda.Untuk lebih jelasnya,perhatikan bagian-bagian CRT untuk televisi berwarna di
samping serta di bawah ini.

Bagian-bagian CRT berwarna:


1. Electron guns

2. Electron beams

3. Focusing coils

4. Deflection coils

5. Anode

6. Mask

7. Phosphor layers

8. Close-up of the phosphor

Gambar 9. Bagian-bagian CRT warna.

(tampak belakang)

Layar mempunyai sejumlah fosofor yang akan berpendar ketika terkena tembakan elektron
yang dihasilkan oleh senapan elektron.Berkas elektron ini akan dibelokkan oleh medan
magnet yang dikendalikan oleh kumparan vertikal dan horisontal (kumparan yoke).Elektron
yang ditembakkan dan mengenai titik pospor akan menghasilkan cahaya yang terang yang
dapat terlihat pada layar.Selain itu,tabung juga memiliki mask color,semacam masker untuk
menempatkan titik-titik pospor sehingga berkas elektron tepat mengenai pospor tersebut.
Bila dilihat secata titik-titik, terbentuk tampilan seperti gambar 10.Ada 3 bulatan pospor
yaitu merah,biru dan hijau.

Bila digambarkan berdasarkan urutan warnanya,maka terlihat seperti gambar 11.


Gambar 10. Magnified view of a Gambar 11. Magnified view of an

shadow mask color CRT aperture grille color CRT

Sumber berkas electron adalah senapan elektron,yang menghasilkan suatu arus elektron
melalui emisi-termion,dan memusat menjadi seuah titik kecil.Senapan ditempatkan pada
leher CRT atau bagian belakang CRT.Senapan elektron mempercepat tidak hanya elektron
tetapi juga ion hadir di ruang hampa yang tidak sempurna.Ion lebih berat dibanding
elektron,sulit untuk dibelokkan oleh medan magnet.Untuk mencegahnya,senapan elektron ini
dapat diposisikan pada poros tabung sedemikian sehingga ion akan membentur sisi CRT.
Magnet tetap (perangkap ion) membelokkan elektron sehingga elektron membentur
layar/pospor.CRT menggunakan suatu tabung yang umumnya berukuran besar,berat,dan
relatif mudah pecah.Kemajuan teknologi,CRT mulai ditinggalkan dan tergantikan oleh LCD
dan plasma.Ukuran CRT sangat bervariasi,mulai dari 6 ”sampai lebih dari 34”.Fisik yang
besar sangat berpengaruh pada konsumsi daya.

Pengertian RGB
RGB adalah singkatan dari sistem pewarnaan.RGB lebih ditujukan untuk Digital
appearance atau tampilan yang bersifat digital.Seperti kita tahu bahwa RGB atau Red, Green,
Blue merupakan sistem pewarnaan untuk digital appearance dan banyak sekali digunakan
untuk monitor komputer,video,layar ponsel dan lain-lain.Sistem warna RGB terdiri dari
100% Red, 100% Green dan 100% Blue yang menghasilkan 100% putih. Tidak ada hitam di
RGB.Kalau mendesain untuk kepentingan digital,missal Desain website,Iklan produk di TV
maka harus pakai warna RGB.

  red

yellow magenta

white

green cyan blue

Gambar 12. Warna RGB

Cahaya dan Warna

Cahaya adalah bagian dari elektromagnet yang dipergunakan untuk radio pemancar TVatau
komunikasi rado lainnya.Gelombang elektromagnet mempunyaipanjang gelombang dalam
daerah yang sangat lebardari gelombang komunikasi radio dengan panjangribuan
meter.Berdasarkan panjang gelombang mempunyai pengaruh fisika,kimiadan fisiologi yang
berbeda.Daerah panjang gelombang yang sensitif terhadap mata manusia,yaitu daerah
gelombang elektromagnet sinar,yang berada dari 380 nm hingga 780 nm.Gelombang
elektromagnet pada daerah ini sering disebut sinar tampak dan gelombang
elektromagnet itu hanya berada pada daerah panjang gelombang yang sempit.Sinar tampak
bukan saja memberikansensitivitas lain yang tergantung pada panjang gelombangnya.Yang
terakhir ini disebut sensitivitas warna.Sebagai contoh,dengan komponen sinar tampak yang
mempunyai gelombang panjang memberikan rangsangan merah dan mempunyai gelombang
pendek memberikan biru.

Tiga Atribut Warna


Kepekaan warna mempunyaitigakarakteristik.Pertama mempunyaikepekaanberbeda
terhadap warna merah,hijau,dan biru,kepekaanini disebut hue (baca hyu).Yang kedua adalah
kepekaan terhadap kuat cahaya atau luminasimisalnyamerahterang atau merah gelap,ini
disebut harga.Ketiga yaitu kepekaanterhadap kemurnianwarna,misalnyabiru cerah atau biru
suram,yang disebut dengan kroma(saturasi /kejenuhan).Ketiganya disebut dengan atribut
warna.Bermacam-macamhue dapat disusunpada sector lingkaran dan ini sangatmemudahkan
untuk memperlihatkanatributwarna tersebut.Dalam praktek banyak cara untuk menyatakan ke
tiga atribut warna itu.Pada lingkaranwarna dibagi dalam 100 sektor hue (tingkat warna) di
mana matadapat merasakan perbedaannya secara betingkat.Nama model berasal dari
inisialdari tiga warna primer aditif,merah,hijau,dan biru.Tujuan utama dari model warna RGB
adalah untuk sensing,representasi,dan menampilkan gambar dalam sistem elektronik,seperti
televisi dan komputer,meskipun juga telah digunakan dalam fotografi konvensional.

Plasma

Plasma adalah salah satu alternative teknologi.Untuk menampilkan gambar


warna,teknologi plasma menggunakan kombinasi pospor merah,hijau,dan biru.Berbeda
dengan teknologi CRT,plasma memberi muatan kepada kantung-kantung yang berisi gas
neon dan xeon yang berada di antara dua panel gelas.

Analogi mudahnya, jika CRT hanya berisi


sebuah tabung sinar katoda (cathode-ray
tube), maka plasma terdiri dari satu juta
tabung fluorescent berukuran sangat kecil.
Ketika tabung fluorescent tersebut diberi
muatan, gas neon dan xeon akan mengeluarkan
foton ultraviolet.Kemudian fotonya menumbuk pospor yang akan memendarkan
cahaya ini akan menghasilkan gambar di televisi
sebagaimana yang kita lihat.

Gambar 12. Contoh tampilan TV Plasma

LCD (Liquid Crystal Display)


Rata-rata TV LCD memiliki rasio kontras mulai dari 400:1 hingga 800:1.TV plasma
mulai dari 600 : 1 sampai yang tercanggih memiliki ke-mampuan 1.500:1.Pada TV LCD,
layar diterangi oleh lampu belakang sehingga relatif tidak terpengaruh silau karena pantulan
cahaya dan memberikan gambar-gambar modulasi yang halus dan terang bahkan dalam
ruangan yang bercahaya terang atau dekat jendela dimana sinarmatahari masuk.TV ini
ringan dan dapat dipindahkan dengan mudah,yang berarti dapat ditempatkan hampir dimana
saja yang dikehendaki si pengguna.

Konsep Liquid Crystal (Kristal Cair)

Padat dan cair merupakan dua sifat benda yang berbeda.Molekul-molekul benda
padat tersebar secara teratur dan posisinya tidak berubah-ubah,sedangkan molekul-molekul
zat cair letak dan posisinya tidak teratur karena dapat bergerak acak ke segalaarah.Pada tahun
1888, seorang ahli botani,Friedrich Reinitzer, menemukan fase yang berada di tengah-tengah
antara fase padat dan cair. Fase ini memiliki sifat-sifat adat dan cair secara bersama-
sama.Molekul-molekulnya memiliki arah yang sama seperti sifat padat, tetapi molekul-
molekul itu dapat bergerak bebas seperti pada cairan.Fase kristal cair ini berada lebih dekat
dengan fase cair karena dengan sedikit penambahan temperatur (pemanasan) fasenya
langsung berubah menjadi cair.Sifat ini menunjukkan sensitivitas yang tinggi terhadap
temperatur. Sifat inilah yang menjadi dasar utama pemanfaatan kristal cair dalam teknologi.

Untuk memahami sensitivitas kristal cair terhadap suhu,kita bisa menggunakan apa yang
dikenal sebagai mood ring.Mood ring dianggap sebagai cincin ajaib yang mempunyai daya
magis yang dapat membaca emosi pemakainya.Saat si pemakai sedang marah atau tegang
batu cincin tersebut berubah warna menjadi hitam,sedangkan saat sedang tenang batu
berwarna biru.Berbagai emosi lainnya bisa diketahui berdasarkan perubahan warna batu
cincin magis ini.Magis ataukah fisika ?, tentu saja fisika!.Karena batu cincin ini diisi dengan
materi kristal cair yang sangat sensitif terhadap

perubahan suhu,sekecil apapun perubahannya.Perubahan suhu menyebabkan ter-


pilinnya struktur molekul (twist) sehingga panjang gelombang cahaya yang diserap atau
direfleksikan berubah pula Perubahan suasana hati atau emosi si pemakai cincin
menyebabkan perubahan suhutubuh yang kemudian mempengaruhi suhu kristal cair yang
terkandung dalam batu tersebut.
Sewaktu suhu meningkat,molekul kristal cair terpilin dan menyebabkan warna merah dan
hijau lebih banyak diserap dan warna biru lebih banyak direfleksikan sehingga warna yang
terlihat adalah biru tua.Warna ini menunjukkan keadaan hati yang sedang bahagia dan
bergairah karena saat bahagia suhu tubuh paling tinggi (pembuluh kapiler semakin
mendekati permukaan kulit dan melepaskan panas).Suhu tubuh minimumsaat sedang tegang
karena pembuluh kapiler masuk semakin dalam sehingga suhu turun (digambarkan dengan
warna hitam sebagai warna yang ditunjukkan kristal cair pada suhu terendah). Selain
temperatur, kristal cair juga sangat sensitif terhadap arus listrik (beda potensial).Prinsip
semacam inilah yang digunakan dalam teknologi LCD. Ini sebabnya layar laptop terkadang
terlihat berbeda dimusim dingin atau saat digunakan di cuaca sangat panas.

PROSEDUR PENGOPERASIAN CAMERA


VIDEO
SONY DSR 250

DSR 250

DSR 400

PROSEDUR PENGOPERASIAN CAMERA.

Peralatan CAMERA yang dioperasikan oleh Laboratorium Radio dan Televisi


UPT.TEKKOMDIK
Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur ada 2 tipe :
1. SONY DSR 250
2. SONY DSR 400.
Berikut ini adalah Prosedur Pengoperasian Camera dengan tipe : SONY DSR 250.

A. UMUM.

1. Atur / tempatkan TRIPODdengan benar.Sudut kaki harus sama lebar.


2. Water Pass harus benar.
3. Level Camera setinggi mata obyek ( EYE LEVEL ),bukan back ground.
4. Cek semua posisi SWITCH harus pada posisi standard.
5. Pastikan video-tape diubah ke posisi “RECORD”, jangan keliru arah memasukkan
Tapeketempat tape. Jangan menekan/memasukkan dengan tangan ke dalam camera.
6. Masukkan “Battery Pack” sampai terdengar klik.(Sebelumnya Battery telah di charge).

B. POSISI SWITCH DAN TOMBOL.

1. Switch : “OFF-ON” - posisi “ON”


2. Switch : “Memory-Camera-VTR” - posisi “Camera”
3. Switch : “Auto Mode” “ Off-On” - posisi “Off”
4. Switch : “White Balance” ”Preset-A-B” - posisi “A atau B”
5. Switch : “Automatic Gain Controle (AGC)” “Off-On” - posisi “Off”
6. Switch : “Focus” ”Auto-Manual-Infinity” - posisi “Manual”
7. Switch : “ND Filter (New Density Filter)” - posisi “Off”
8. Switch : “IRIS” ”Auto-Manual” - posisi “Manual”
9. Switch : “Gain” “H-M-L” - posisi “H-M-L”
10.Switch : “ATW” ”Off-On” - posisi “Off”
11.Switch : “Zebra” ”Off-70-100” - posisi “Off” or “ON”
12.Switch : “LCD” “Off-On” - mematikan/menghidupkanLCD
13.Tombol “LCD Bright” “ - dan + “ - pengaturan Bright.
14.Switch : “Display Select” “TC-U-BT” - posisi “TC”
15.Switch : “Audio Monitor”:Ch 1-Mix-Ch 2” - pilih sesuai dengan yang dimonitor.
16.Switch : “Audio Input” “Front-Rear”, - Input Mic dari sisidepan atau belakang camera.
17.Switch : “Audio Select” ”Auto-Manual”. -pilih “Manual”
18.Tombol “Display” - menampilkan display…..
19.Tombol “Audio Level” - menampilkan Display Audio Level.
20.Switch : “Mic Low Cut” : “Off-On” - posisi “On”,bila menggunakan Micdari
arahdepan via Mic in +48V,dan anginsangatkuat.

KOMPONEN LAINNYA.

1. Potentiometer (Monitor) - mengatur volume Headphone.


2. Potentiometer Ch 1 - mengatur input audio Ch
3. Potentiometer Ch 2 - mengatur input audio Ch 2.
4. Potentiometer “Audio Level” - di sisi depan untuk mengatur input audio
5. Potentiometer “Peaking”-“Contrast”-“Bright”- inputnya menggunakan jack RCA
6. Display “Off-On” - posisi “On”
7. Tally “High-Off-Low” - posisi “Off”
8. Connector XLR 4 pin (DC in 12V) - input DC dari Adaptor.
9. Connector XLR 3 pin (Ch 1 dan Ch 2) - Input Line dan Input
Microphone. (Switch : “Line-Mic-48V)pilih tergantung input yang masuk.

C. PENGOPERASIAN AWAL.

1. Pasang Battery ( insert Battery ) pada Camera,sehingga berbunyi “klik”.


2. “Switch On” Power Camera.
3. Buka tutup lensa Camera dengan pelan dan hati-hati.Agar tidak terjadi kejutan terhadap
kapasitas cahaya yang berlebihan.
4. Buka ( push) layar LCD.
5. “Switch On” LCD.
6. Atur “View Finder” posisi kearah Camera man.

D. WHITE BALANCE .

Pengaturan white balance ,obyek yang putih menjadi putih alami( natural color balance )
bagi camera.Secara normal white balance telah di-adjust otomatis.Tetapi hasil yang lebih
baik akan dihasilkanbila mengatur secara manual bila kondisi lighting
berganti/berubahdengan tiba-tiba atau bila rekaman outdoor.

White Balanceadalah untuk kalibrasi titik berwarna putih.Sebagaimana dijelaskan


padabagian suhu warna / color temperature, warna yang dianggap putih dapat
bervariasitergantung pada kondisi pencahayaan. Konsep "warna putih" menjadibukan
sesuatu yang absolut.

Memahami Pengertian White Balance


White balance adalah aspek penting dalam dunia fotografi/video dan berpengaruh
padahasil akhir gambar.Alasan kenapa kita perlu memahami white balance adalah karena kita
ingin warna gambar kita seakurat mungkin.Jadi,white balance berpengaruhterhadapwarna
gambar.

Agar lebih jelas silahkan lihat contoh gambar dibawah ini:


Ketiga gambardi atas adalah gambar yang sama/identik,bahkan ketiganya berasal hanyadari
satu gambar.Hanya mengubah setting white balance-nyadan hasilnya: ketiganyasangat
berbeda warnanya. Gambar A tampak sangat kebiruan,gambar B terlihat cukupnormal dan
gambar C terlihat kekuning-kuningan.

Perhatikan warna cahaya lampu neon dan lampu bohlam, beda bukan? itu karena masing-
masingneon dan bohlam memiliki”temperatur warna“ yang berbeda.Cahaya yang
kekuningan (bohlam) disebut hangat sementaracahaya yang kebiruan (neon)disebut dingin.
Alasan kenapa kamera memerlukansetting white balance adalah karena kita shootingdalam
kondisi pencahayaan yang berubah-rubah. Mata telanjang kita adalah alat yang super canggih
dan mampuberadaptasi (menyeimbangkan) terhadap perubahan warna cahaya,jadi kertas
putih dimanapun akan tampak putih bagi kita.Namun kameratidaklahsecanggih mata,karena
itu kertas putih belum tentu terlihat putih bagi kameradalam warna pencahayaan
yangberbeda.

Jadi tujuan setting white balanceadalah memerintahkan kamera agar mengenali


temperatur sumber cahaya yang ada.Supaya yang putih terlihat putih,merah terlihat merah
dan hijau terlihat hijau,atau dengan kata lain agar kamera merekam warna obyek secara
akurat dalam kondisipencahaayan apapun.

. PENGATURAN WHITE BALANCE DENGAN MEMORY DAN DISIMPAN.

Bagaimana Cara Setting White Balance?


Setiap kamera memilikicara setting yang berbeda, oleh karena itu anda harus merujuk
padabuku manual jika memang sejauh ini belum menemukan caranya.Kalau anda masih
bingung,gunakan mode auto white balance.Kameramungkin tidak selalu benar namun paling
tidak lebihbanyak benar.

Cara Setting White Balance Secara Manual

Beberapa kamera,menyediakan fasilitas setting white balance manual.Setting manual adalah


cara paling akurat jika kita bingung dengan temperatur warna sumber cahaya kita.
Ini biasanya terjadi dalam shooting dengan sumber pencahayaan yang lebih
kompleks(lebihdari satu jenis temperatur warna).

Kita bisa memanfaatkan kertas putih untuk tujuan ini.Setwhite balace mode di custom
atau manual,kemudianarahkan kamera supaya membidik kertas ini kemudian shoot.
Kamera akan mendeteksi warna putih dan menyimpan temperaturny ,akan munculkonfirmasi
di layar LCD kamera kalau setting sudah OK.

Kebanyakan kamera digitaldapat diatur untuk memilihwarna putih sesuai seleraanda,


biasanya dengan cara mengarahkan kamera ke obyek berwarna putih dalam sinaran cahaya
yang ada,teknik ini disebut manual white balance.

1. Switch “AUTO MODE” pindah ke posisi “OFF”. Camcorder pada posisi


mode : Stand by,recording atau memory.
2. Switch “ATW” pada posisi “OFF”.
3. Switch “WHITE BALANCE” pada posisi (pilih) A atau B.
4. Ambilsesuatu yang berwarna putih (kertas,kain dsb) pada lighting yang akan
digunakan shooting, dan “zoom in” pada obyek tersebut sejauh mungkin
(max),sehinggaseluruh screen putih ( warna putih kertas samdengan warna
putih LCD/viewfinder). Memonitor menggunakan “View Finder”.
5. Tekan switch“WHT BAL” ke arahatasdan lepaskan.Adjusmentwhite balance.

sedang dikerjakan.Indikator akan berkedip-kedip dengan cepat.Bila


white balance telah diatur (adjust) dan disimpan dalam memory, indicator akan
berhenti berkedip-kedip.Hasil pengaturan secara otomatis telah tersimpanpada
memory A atau B tergantung posisi pemilihan tadi.

Untuk menyimpan pengaturan white balance pada kondisi lighting yang berbeda,ulangi
langkah no.2 sampai dengan 5.Maka telah tersimpan dua kondisi white balance pada
memory A dan B.

Memanggil white balance dari memory.


Sebelum shooting dimulai,tempatkan switch WHITE BALLANCE di A atau B.Ini
secaraotomatis akan menge-set camcorder pada white balance yang telah tersimpan pada
memory yang telah dipilih tadi, A atau B.

Shooting bila kondisi pencahayaan berubah.

▫ Bila konisi pencahayaan berubah,atur ulang white balance sedang camcorder pada
posisi “Standby”.
▫ Pada posisi white balance “Automatic” ,Arahkan camcorder ke suatu obyek yang putih
selama 10 detik,setelah menge-set switch “MEMORY/CAMERA/VTR”
keposisi“CAMERA”
untuk mendapatkan pengaturan yang lebih baik,bila :
- Penggantian battery.
- Membawa camcorder dari dalam ruangan ke luar ruangan atau sebaliknya.

Bila indikator tidak berhenti berkedip-kedip pada langkah nomor 5,


▫ White balance tidak dapat di-set (diatur),maka gunakan white balance automatic.

MENGATUR WHITE BALANCE DENGAN /PADA POSISI “PRESET”.

Sedangkan pemilihan white balance berdasarkan pilihan jenis lampu yang disediakanpada
kamera digital disebut pre-set white balance.White balance dapat di aturmenggunakan
PRESET, untuk keperluan shooting yang mendadakdengan hasil yang mendekati baik.
Bisa juga pada suatu kondisi shooting,hasil pengaturan preset memberikan hasil yanglebih
baikdari pada pengaturan dengan menggunakan mata manusia.
Anda juga bisa menggunakan preset jika memang tersedia di kamera anda:

 Auto – kamera akan menebak temperature warna berdasar program yang di-set dari
pabrik pembuat kamera.Anda bisa menggunakannya pada kebanyakan situasi,namun
tidak disetiap situasi (misal: shooting saat sunset/sunrise).
 Tungsten – disimbolkan dengan ikon bohlam.Karena itu cocok digunakan saatanda
shooting di ruangan dengan sumber cahaya bohlam.
 Fluorescent – disimbolkan dengan ikon lampu neon,gunakan saatshooting di ruangan
dengan pencahayaan lampu neon.
 Daylight – biasanya dengan simbol matahari,gunakan saat berada di bawah sinar
matahari
 Cloudy – disimbolkan dengan awan, gunakan saat shooting di cuaca mendung.
 Flash – simbolnya kilat, jika anda menggunakan lampu flash (strobe) gunakan preset
ini.
 Shade – biasanya simbolnya rumah atau pohon,gunakan saat shooting dalam rumah
(siang hari) atau anda berada di daerah bayangan – bukan sinar matahri langsung.

1. Geser switch “AUTO MODE “ ke posisi “ OFF “ ,sedangkan camcorder pada


posisi standbay,recording atau memory.
2. Geser switch “ ATW “ ke posisi “ OFF “.
3. Geser switch “ WHITE BAL “ ke posisi “ PRESET “.
4. Atur WHT PRESET sebagai berikut:

Posisi Kondisi shooting

- Rekaman pada waktu matahari tenggelam / matahari terbit ,


sesudah
matahari tenggelam, sesudah matahar i terbit, kedipan lampu
neon atau
nyala api.
- Di bawah lampu fluor yang berwarna.

- Kondisi penerangan/pencahayaan yang tiba-tiba berubah.


- Tempat yang terlalu terang (bright) seperti studio fotografi.
- Di bawah lampu sodium atau lampu merkuri.

Kembali ke pengaturan “Automatic”.

- Geser switch “ ATW “ ke posisi “ ON “ atau geser switch “AUTO MODE “ ke posisi
“ON”,
akan tetapi bila menggeser switch “AUTO MODE” ke “ON” maka pengaturan manual
lainnya (iris,gain dan shutter speed) akan hilang.

Catatan pada white balance.


-Bila shooting dengan STUDIO LIGHTING atau VIDEO LIGHTING maka gunakan
3200K (indors).
-Bila memilih 3200K (indoors) maka anda tidak dapat meng-adjust white balance
dengantepat/baik,bahkan bila shooting dengan fluorcent lighting.Dalam halyang demikian
maka adjust ulang secara manualatau shooting dengan mode automatic white balance.

E.Pengoperasian LENSA saat produksi / shooting.

PENGATURAN FOCUS (MANUAL)(Focus adjustment).

Untuk mendapatkan hasilyang lebih baik maka dapat melakukan “Adjusting”Focus dengan
cara manual.Mode Autofocus tidak akan efektif bila dikerjakan padasaat sedang shooting.

1. Pindahkan “ FOCUS” ke posisi “MANUAL”.


Indikator F atau muncul pada layar LCD dan Viewfinder.
2. Putar Focus ring untuk mempertajam focus.

Kembali ke AUTO focus:


- Pindahkan “FOCUS” ke “AUTO” untuk mematikan indicator F dan .
Ke Focus INFINITY:
- Pindahkan “FOCUS” ke “INFINITY” (indicator ) akan muncul pada
LCD atau pada Viewfinder.Ini sangat berfungsi bila ada obyek yangsangat
dekat dan akan di”focus”kan secara otomatis,juga untuk obyek yang jaraknya
jauh.

SHOOTING DENGANMANUAL ADJUSMENT.


Sebelum melakukan adjustment secara manual,lebih dulu posisi switch “AUTO MODE”
dipahami dulu.

“ON” (a) - yang di-adjust otomatis : iris,gain,shutter speed dan white balance.
“OFF” (b) - yang di-adjust manual : iris,gain,shutter speed dan white balance.

PENGATURAN IRIS (MANUAL Iris adjustment ).

1. Geser switch “AUTO MODE” ke “OFF”, camcorde dalam mode: standby,


recordingatau memory.
2. Geser switch “IRIS” ke “MAN”.Indikator iris muncul di layar LCD dan
viewfinder.
3. Putar “IRIS ring” untuk mengatur iris.Sewaktu memutar ring,nilai F akan
berubah
sebagai berikut :

Kalaukembali Pengaturan IRIS secara OTOMATIS :

-Geser switch “IRIS” ke posisi “AUTO” atau


- Geser switch “AUTO MODE “ ke posisi “ON”
(indikator iris pada LCD atau pada viewfinder akan hilang;akan tetapi bilaanda
menge-set switch “AUTO MODE” ke posisi “ON” maka pengaturan manual yang
lainnya (gain,shutter speed dan white balance) akan hilang.

Pengaturan IRIS secara otomatis sewaktu-waktu pada saat shooting:


- Tekan “IRIS PUSH AUTO”,maka pengaturan secara otomatis bekerja (berfungsi).
- Bila “IRIS PUSH AUTO”dilepaskan maka pengaturan secara manual kembalibekerja.
PENGATURAN GAIN (MANUAL adjustment).

1. Geser switch “AUTO MODE” ke posisi “OFF”,camcorder dalam mode


:standby recording atau memory.Geser switch “AGC” ke posisi “OFF”.
Indikaror gain akan muncul pada LCD danviewfinder.
2. Geser switch “GAIN” ke posisi nilai gain yang diinginkan. Nilai gain dapat
dipilih
antara tiga posisi (H/M/L) dan tiap nilai dapat dipilih dari : 0dB,3dB, 6dB, 9dB,
12dB, 15dB dan 18dB dalam setiap step sebesar 3dB dengan menggunakan GAIN
LEVEL.Tiga posisi setting adalah : 18dB (H),9dB (M),dan 0dB (L).

Kalau kembali Pengaturan GAIN secara Otomatis:

- Geserswitch “AGC” ke posisi “ON” atauGeser switch “AUTO MODE” ke


posisi “ON”(indicator gain pada LCD dan viewfinder akan hilang.Akan tetapi
bila anda menge-set switch “AUTO MODE” ke posisi “ON”, maka
pengaturan manual yang lainnya (iris,shutter speed dan white balance) akan
hilang.
- Bila nilai gain pada 3dB atau lebih besar,maka lampu GAIN UP (oranye) pada
viewfinder akan menyala.

MENGATUR (SETTING) “nilai GAIN” PADA “GAIN SELECTOR”.


1. Tekan switch “CUSTOM PRESET/MENU“ ke arah “MENU“ dan lepaskan
switch-nya untuk menampilkan menu : stand by,recording atau memory.
2. Putar dial “SEL/PUSH EXEC” untuk mencari “ “,kemudian tekan dial.

3. Putar dial “SEL/PUSH EXEC” untuk mencari “GAIN LEVEL”kemudian tekan


dial.

4. Putar dial “SEL/PUSH EXEC” untuk mencari “ H “,kemudian tekan dial.


5. Putar dial “SEL/PUSH EXEC” untuk mengatur nilai gain pada posisi “H”.
Nilai akan berubah mulai dari 0 dB sampai dengan 18 dB.
6. Tekan switch “SEL/PUSH EXEC”.
7. Ulangi langkah nomor 4 sampai dengan 6 untuk mengatur nilai gain pada posisi L
dan M.
8. Tekan switch “CUSTOM PRESET/MENU” ke arah “MENU” dan lepaskan
switch-nya untuk menghapus display menu.

PENGATURAN SHUTTER SPEED (manualadjusment).


1. Geser switch “ AUTO MODE “ ke posisi “ OFF “, sedang camcorder pada :
standby, recording atau memory.
2. Geser switch “ SHUTTER “ ke posisi “ ON “.Pengaturan shutter speeddengan
item SHTR SPEED pada menu settings akan terlihat pada layar LCD atau pada
viewfinder.

Kembali ke Automatic Shutter Speed.

-Geserswitch “SHUTTER “ ke posisi “ OFF “ atau switch “ AUTO MODE “ ke “ ON


”.Indikator shutter speed pada LCD atau Viewfinder akan hilang.Akan tetapi bila anda
menge-set AUTO MODE ke ON, maka adjusment lainnya (iris,gain dan white balance)
akan hilang.

Mengatur nilai shutter speed.

1. Tekan switch “CUSTOM PRESET/MENU” ke arah “MENU” dan lepaskan


switch-nya untuk mengetahui display (tampilan) :standby,recording dan memory.
2. Putar dial “SEL/PUSH EXEC” untuk mencari “ “, kemudian tekan dial.
3. Putar dial “SEL/PUSH EXEC” untuk mencari “SHTR SPEED”,kemudian tekan
dial.
4. Putar dial “SEL/PUSH EXEC” untuk mencari speed yang dikehendaki. Bila anda
memutar dial,shutter speed akan berubah sebagai berikut :

Untuk menaikkan shutter speed , pilih setting yang paling kecil (indikator nilai yangbesar
pada layar LCD atau pada viewfinder.
5. Tekanswitch “SEL. PUSH EXEC “ke arah MENU dan lepaskan switch-nya untuk
menghapus menu display.
PENGATURAN ZEBRA PATTERN (zebra stripes manual adjusment)

Anda dapat menge-set camcorder untuk menampilkan display zebra pattern


( diagonalstripes)di dalam gambar pada layar LCD atau pada viewfinder dengan suatu obyek
dimana brightness akan terjadi pada suatu level tertentu. Daerah gambar dimana muncul
zebra

pattern adalah suatu area dengan tingkat brightness (kecerahan) yang tinggi (dimana selector
ZEBRA di-set pada “ 100 “).
Anda dapat menge-cek level gambar (picture level) dari obyek pada display zebra
pattern.Gunakan zebra pattern sebagai petunjuk untuk mengatur “exposure” dan “shutter
speed”,sehingga didapatkan hasil gambar yang diinginkan.

Atur (set) selector ZEBRA pada 70 atau 100 pada posisi (mode) standby atau memory.
Setting Meaning

70 Zebra pattern muncul dengan porsi gambar pada layar LCD atau pada
viewfinder
dengan sebuah obyek dengan kecerahan (brightness) sekitar 70 IRE
100 Zebra pattern muncul dengan porsi gambar pada layar LCD atau pada
viewfinder
dengan sebuah obyek dengan kecerahan (brightness) sekitar 100 IRE
Off Zebra pattern tidak muncul pada layar LCD atau viewfinder.

Menghapus ZEBRA PATTERN.

Geser selector ZEBRA ke “ OFF “


Catatan : Meskipun terlihat zebra pattern pada layar LCD atau viewfinder,tetapi tidak
ikutterekam.

Sebelum produksi dimulai pastikan OBYEK/BENDA pada VIEW FINDER :


- Terang tampak alamiah.
- Warna tampak alamiah.
- Stabil / tidak goyang.

F.SHOT SIZE ( LENGTH OF SHOT ) :

1. E C U - Extreme Close-Up (Detail Close-Up) - Isolated detail.


2. V C U - Very Close-Up (Face shot) - From mid-forehead to above chin.
3. B C U - Big Close-Up (Tight C U,full head) - full head height nearly full screen.
Ukuran gambar agak terlihat detail.
4. C U - Close-Up - Just above head to upper chest
(cuts below necktie knot)
5. M C U - Medium Close-Up ( bust shot,chest shot ) - cuts body at lower chest.
( breast-pocket armpit )
6. M S - Medium Shot ( mid-shot,close medium shot,CMS,waist shot ).
- cuts body just below waist.
7. KNEE ¾ shot – Knee shot.Three –quarter length shot - cut just below knees.
8. M L S - Medium Long Shot ( Full-Length Shot,FLS ). - entire body plus short
distanceabove/below.
9. L S - Long Shot –person occupies ¾ to 1/3 height.
Ukuran gambar dimana obyek
terlihat secara keseluruhan.
10. E L S - Extra Long Shot ( XLS ),Extreme LS.
G. CAMERA MOVEMENT (Pergerakan Camera ).:

1.ZOOMING:

Pergerakan CameraberdasarkanpergeseranLensa yang berdampakpadaukuran gambar.Ada


dua efek zooming,yaitu :
a. Zoom In (Z/I) : - Gambar bergerak dari ukuran kecil/jauh kemudian membesar
mendekat.
- Pergerakan elemen lensa yang mempengaruhisudut pandang
dari wide angle ke narrow angle.
b. Zoom Out (Z/O) : - Gambar bergerakdari ukuranbesar / dekat kemudian
mengecil / menjauh.
- Pergerakan elemen lensa yang mempengaruhi sudut pandang
dari narrow angle ke wide angle.

1.1. Zooming menggunakan “ZOOM LEVER”


- Pada posisi “ T “ : untuk Telephoto (obyek bergerak mendekat)
- Pada posisi “ W “ : untuk wide-angle (obyek bergerak menjauh)

1.2. Zooming menggunakan “ ZOOM RING “.


- Dengan menggunakan Zoom Ring,zooming dapat dikontrol dengan speed
(kecepatan) sesuai dengan kemauan,dan dapat melakukan “adjustment” lebih
baik.Waktu sedang merekam,putar “zoom ring” sesuai tujuan.
1.3. Zooming menggunakan “ DIGITAL ZOOM “

2.PANNING :

Pergerakan Camera berdasarkan poros ( baik dengan Tripod maupun handhelt )


Pergerakan Camera kearah bidang horizontal.

aPAN LEFT - Pergerakan Camera kearah bidang horizontal dari kiri kekanan.
bPAN RIGHT - Pergerakan Camera kearah bidang horizontal dari kanan
ke kiri

3. T I L T :

Pergerakan Camera berdasarkan porosnya menyapu ke atas/kebawah


Pergerakan Camera kearah bidang vertical.

a.TILT UP - Pergerakan Camera kearah bidang vertical dari atas ke bawah.

b.TILT DOWN - Pergerakan Camera kearah bidang vertical dari bawah keatas.

4. TRACK / DOLLY :

Pergerakan Camera di atas rel / trak bergerak mendekati /maju atau mundur.
a. TRACK IN - Camera bergerak maju mendekati obyek.
b. TRACK OUT - Camera bergerak mundur menjauhi obyek.

5. TRACK / CRAB :

Pergerakan Camera seperti jalannya kepiting.

a.CRAB LEFT - Camera bergerak kearah kiri obyek,seperti kepiting


b.CRAB RIGHT - Camera bergerak kearah kanan obyek seprti kepiting.
6.ARC / SWING :

Camera bergerak melingkar kearah bidang horizontal.

a.SWING LEFT - Camera bergerak melingkar kearah bidang horizontal dari kanan
ke kiri
b. SWING RIGHT - Camera bergerak melingkar kearah bidang horizontal dari kiri ke
kanan.

I.MEMULAI MEREKAM.

Setelah semua posisi switch, tombol “MEMORY - CAMERA - VTR” pada posisi
“CAMERA”,maka Camcorder telah di set pada mode “STAND BY”. Gambar yang akan
di rekam terlihat pada display Viewfinder.
Tekan tombol “START/STOP”.Rekaman telah dimulai.
1. Display “STBY” pada Viewfinder berubah menjadi “REC”.Lampu indicator REC
menyala.
2. TALLY lamps yang terletak di depan dan di belakang menyala.
3. Menghentikan rekaman tekan lagi “START/STOP”.
4. Camcorder ini diperlengkapi dengan 2 buah tombol “START/STOP”. Kedua-duany
dapat dioperasikan.
J.DISPLAY INDICATOR SEWAKTU RECORD.
(Display Indicator ini tidak ikut terekam meskipun terlihat pada display.)

Keterangan :
a - Battery (Li-ION atau Ni CD). f - Guide frame.
b - Cassette memory. g - DVCAM atau DV
c - ST BY/REC. h - Mode Audio
d - Time Code(bits i - Waktu (time)
e - Waktu yang masih sisa pada cassette. j - ND filter
k - Tanggal

K. PENGGUNAAN ND FILTER.

ND filter 1 berarti penggunaan ¼ dari kapasitas cahaya penerangan (lighting)danND


filter 2 berarti penggunaan 1/32 dari kapasitas cahaya penerangan (lighting),untuk itu anda
dapat menghasilkangambar yang bagus (terang) dengan pengaturan sejumlahpencahayaan
bahkan bilamana anda shooting dengan pencahayaanyang sangat Terang(bright).

a.Bila indicator ND1 dan ND2 di layar LCD atau viewfinder berkedip-kedip:
(perlu pengaturan filter ND).

- Bila ND1 berkedip-kedip, geser “ND FILTER” ke “ 1 “ sehingga ND1


indicatorberhenti berkedip-kedip.
- Bila ND2 berkedip-kedip, geser “ND FILTER” ke “ 2 “ sehingga ND2
indicatorberhenti berkedip-kedip.
b.Bila “ND OFF” di layar LCD atau viewfinder berkedip-kedip:
(tidak perlu pengaturan filter ND).
- Geser “ND FILTER” ke “ Off “ ,sehingga indicator hilang pada layar
LCD atau viewfinder.
Catatan : - Bila anda menge-set ND FILTER ke posisi lain pada waktu rekaman sedang ber-
jalan, maka gambar mungkin akan “blurr” dan noise audio akan terjadi, maka
disarankan kalau mengatur ND FILTER,dikerjakan sebelum shooting.

L. INPUT AUDIO KE CAMERA.


Input Audio ke Camera ada 2 input, Input Microphone dan Input Line
1. Input Microphone : a). Front input :

a1. Shotgun Microphone di depan yang sudah terpasang.


a2. Memasang Microphone (Boom Mic. +48V), dimasukkan ke inputsebelah depan melepas
Connextor XLR dari Shotgun microphonepada camera.

Front : input untuk Mic in +48V.


Rear : input untuk Mic in Ch 1 dan Ch 2.
- Switch: ”AUDIO INPUT” pada posisi “FRONT”
- Switch: ”AUDIO SELECT” pada posisi “MANUAL”
- Kerjakan ini baik Ch 1 maupun Ch 2.
- Atur Potentiometer Ch1 dan Ch 2 secukupnya.
- Atur Potentiometer Monitor, untuk Headphone.
- Lihat audio level modulasi pada layar LCD atau pada Viewfinder.
- Tekan “AUDIO LEVEL” untuk melihat display audio.

b). Rear Input : Memasang microphone dimasukkan ke input sebelahbelakang pada camera
(XLR Connector).
- Switch : “Audio input” pada posisi “Rear”.
- Switch : “Audio Select” padaposisi “Manual”
- Switch : “Line-Mic” pada posisi “Mic”

Catatan: Bila akan memasukkan Boom Microphone +48V, pada rear input maka
tempatkanswitch pada Mic +48V (palang kanan).

2. Input Line : Bilamengambil input audio dari alat lain (Audio Mixer ) maka Connextor
XLRdimasukkan ke input sebelah belakang. Switch pemilihinput di geser ke posisi : Line
- Pengaturan audio input sama.

M. SELESAI SHOOTING :

1. Tutup panel LCD


2. Keluarkan pita cassette.
3. “Switch Off “ ( matikan camera ).
4. Lepas Battery,dan langsung di CHARGE.
5. Tutup penutup lensa.
6. Tutup camera dengan tutup pelindung.
7. Rapikan kembali semua sistim cable.

PENGOPERASIAN
VIDEO CASSETTE RECORDER (VCR)
DSR-45A

STANDARD OPERATION PROCEDURE (S.O.P)


VIDEO CASSETTE RECORDER (VCR) DSR-45AP

I. POSISI SWITCH-SWITCH (Pada Panel depan)

1. Tombol “ON/STANDBY” : Lampu LED akan menyala “red” (artinya power


listrik sudah masuk ke sistim).Bila tomboldi“On”
kan maka lampu LED akan menyala “green”.

2. Switch “TIMER” : “REPEAT-OFF-REC”.Taruh pada posisi “OFF”

3. Switch “REMOTE-LOCAL” : Taruh pada posisi “LOCAL”.

4. Switch “AUDIO MONITOR” : “CH 1/2-MIX-CH 3/4" . Taruh sesuai keperluan.

5. Potensiometer “PHONE LEVEL” : Untuk mengatur besarnya Audio.

6. Female Jack “PHONES” : Untuk memasukkanJack/ connector (TRS) dari


headphone
7. Tombol “EJECT” : Untuk membuka dan menutup tempat pitacassette.

8. Switch “AUDIO INPUT” : “AUTO-MANU”. Taruh pada posisi “MANU”.

9. Potensiometer “CH 1 s/d CH 4”: Untuk mengatur audio input yang akan di rekam.

10. Counter Select : “COUNTER - TC-U - BIT”. Taruhpada posisi


“COUNTER”
11. Tombol “RESET” : Untuk me-reset angka-angka yang terdapat pada
display
12 Switch “CHARACTER DISPLAY (LCD)”: “OFF-ON”. Pada posisi “Black “.
Untul Monitor LCD.
12. Switch “DISPLAY SELECT” : “MENU -DATA- AUDIO”. Taruh pada posisi
“AUDIO”

13. Tombol “MENU” : Untuk mencari menu.

14. Switch “CHARACTER DISPLAY” : “ON-OFF” .Taruhpada posisi “ON” .


Monitor out switch.

15. Switch “INPUT SELECT” : “DV-S VIDEO-VIDEO-COMPONENT”. Taruh


pada “VIDEO”

16. Tombol “STOP” : Untuk menghentikan playback dan rekaman.

17. Tombol “PLAY” : Untuk memutar pita cassette.

18. Tombol “REC” : Untuk merekam.Tombolinidi tekan bersama-


sama dengan tombol “play”.

19. Tombol “REW” : Rewind = memutar kembali ke belakang

20. Tombol “FF’ : Fast Forward = dipercepat ke depan

21. Tombol “PAUSE” : Untuk menghentikan sejenak padasaatrekaman


atau playback

Gambar 1.Panel depan.

II. LANGKAH-LANGKAH RECORDING.

1. Tekan tombol “EJECT” untuk membuka pita cassette.

2. Masukkanpitacassette,(harussesuai arahpanahpadacassette).Masukkan ditengah-


tengahlubang pita cassette,kemudiantekandengan ujungjari tepatpadatengah cassette
(push cassette center) dan cassette akan tertarik ke dalam .

3. Tekan tombol “EJECT” untuk menutup pita cassette.

4. Input signal (Video dan Audio).


4.1. Input Video : Untuk rekaman awal pada pita cassette ,sebaiknya merekam
“Colour Bar” selama 10 – 15 detikVideo Signal diambil dari Video Switcher
kemudian disambungkan ke Time Base Corrector dan diteruskan ke input Video
VTR..

4.2. Input Audio : Dengan Sinus Wave (tone = 1 KHz).


Audio Signal berupa tone 1 Khz diambil dari Oscillator
pada Audio Mixer Amplifier kemudian disambungkan
ke Audio Distribution Amplifier dan diteruskan ke Input
Audio VTR.

Gambar 2. Monitor Display

5. CARA MENGATUR COLOUR BAR :

a. Switch “DISPLAY SELECT”,taruh pada posisi“MENU”

b. Cari menu “DISP” dengan tombol “ ↑ “ atau “ ↓ “.


Pada LCD muncul DISPLAY SET.

c. Tekan tombol “ EXEC”

d. Cari “Colour Bar” dengan tombol “ ↓ “.

e. Tekan tombol “ EXEC “

f. Cari “ ON “ dengan tombol “ ↓ “ maka muncul COLOUR

BAR pada display.

g. Tekan tombol “ EXEC “ maka COLOUR BAR “ON”.

h. Geser switch “DISPLAY” ke “AUDIO” , maka muncul


pada layar LCD gambar Colour Bar dan DisplayAudio
Input Level.
Gambar 3. Display Window

6. CARA MENGATUR INPUT AUDIO ( TONE 1 KHz)

a. Pada Audio Mixer Amplifier , atur oscillator pada frequency 1 KHz dan
dikirim menuju ke MASTER PROGRAM/ke input VCR.

b. Switch “AUDIO INPUT” geser ke posisi “MANU” (manual).

c. Switch “DISPLAY SELECT” geser ke posisi “ AUDIO “.

d. Adjust “AUDIO REC LEVEL Ch.1 ” dengan potentiometer Ch.1 (left input).

e. Adjust “AUDIO REC LEVEL Ch.2 “ dengan potentiometer Ch.2 (right input).

f. Pada waktu adjustment point d dan e sambil melihat tampilan audio level (Bar
Graph Display) pada layar LCD dan atur audio modulasi peak pada – 12 dB.

g. Switch “AUDIO MONITOR” pada posisi “ Ch.1/2 “

h. Mendengarkan audio dengan mengunakan “headphone”.Atur


potentiometer“PHONE LEVEL”sesuai keperluan.
Gambar 4. Audio Control

7. CARA MENG-OFF-KAN COLOUR BAR.

Kalau rekaman standard “ Colour Bar “ dan “ Tone ” yang direkam dirasa cukup,
maka rekaman di “Pause” dan matikan “oscillator” pada Audio Mixer Amplifier
dan Colour Bar juga dimatikan.

a. Switch “DISPLAY SELECT”,geser pada posisi “MENU”

b. Cari menu “DISP” dengan tombol “ ↑ “ atau “ ↓ “


Pada LCD muncul DISPLAY SET.

c. Tekan tombol “ EXEC”

e. Cari “Colour Bar” dengan tombol “ ↓ “.

f. Tekan tombol “ EXEC “

g. Cari “ OFF “ dengan tombol “ ↑ “

h. Tekan tombol “ EXEC “ maka gambar COLOUR BAR


pada display akan OFF dan cursor pindah ke “ColourBar”.

i. Pindahkan ke “Return” dengan tombol “ ↓ “.

Kembalikan semua switch dan display pada layar LCD ke posisi normal,
berarti siap untuk mulai rekaman.

Catatan : Display audio yang terlihat pada LCD tidak ikut terekam.

III.MENGOPERASIKAN RECORD DAN PLAY BACK.

Setelah pita cassette di masukkan dan tombol-tombol dan switch-switch pada posisi
yang benar.

1. Untuk memutar cassette - tekan tombol “ PLAY ”

2. Untuk merekam - tekan tombol “ PLAY “ dan “ REC “

bersama-sama.

3. Untuk menghentikan play back - tekan tombol “ STOP ”

4. Untuk berhenti sejenak - tekan tombol “ PAUSE “


5. Untuk menggulung cassette ke depan - tekan tombol “ » “

6. Untuk menggulung kembali - tekan tombol “ « “

7. Untuk memonitor Audio menggunakan “headphone”, dan atur “phones level”.

Gambar 5. Tape Transport Control


AUDIO VIDEO SWITCER
PANASONIC DIGITAL AV MIXER AG-MX 70
AUDIO VIDEO MIXER.

Audio Video Mixer adalah suatu alat electronik untuk mencampur,mengolah segala macam
inputyangberupa sinyal electronik (suara dan gambar) yang outputnya didistribusikan ke
pemancar,alat perekam video,monitor video dan sebagainya.

Pada Unit Laboratorium Radio dan Televisi di UPT.TIKP Dinas Pendidikan Propinsi Jawa
Timur menggunakan Audio Video Mixer PANASONIC dengan tipe :AG-MX 70.
Alatini dirancang untuk pengoperasian baik untuk input audio maupun input video.Tetapi
instalasiperalatandiCR-TVEinidipisahkanantarainstalasi Audiodaninstalasi video,sehingga
pada alat Audio Video Mixer ini hanyadi instalasi untuk keperluan video saja.Sedang untuk
peralatan audio di instalasi terpisah.

Berikut ini adalah penjelasan cara pengoperasian ( pokok-pokok penting) dari peralatan
tersebut.

I. POWER SWITCH

ON-OFF switch

II. TOMBOL INPUT.

No Input Tombol Jenis Input Keterangan


.

1. Input 1 2 dan 3 Camera 1 -

2. Input 2 4 dan 5 Camera 2 -

3. Input 3 6 dan 7 Camera 3 -

4. Input 4 8 dan 9 Video Tape Recorder 1 (VTR 1) -

5. Input 5 2 dan 3 Video Tape Recorder 2 (VTR 2) Dengan SHIFT

6. Input 6 4 dan 5 Computer (Play List) Dengan SHIFT

7. Input 7 6 dan 7 Output Rx Satelite (Relay TVE Jakarta) Dengan SHIFT

8. Input 8 8 dan 9 Computer/Laptop Nara Sumber di Studio Dengan SHIFT


Input
9. INT/EX 10 da 11 Input INT/EXT. -
T

III. FUNGSI TOMBOL-TOMBOL PADA MIX EFFECTS (INPUT VIDEO).

PANELMIX EFFECT

. Tombol SHIFT (SHIFT key).


Mengoperasikan tombol ini harus menekan bersama-sama dengan tombol input yang terkait.

. INPUT 1 dan INPUT 5.


Bila tombol 2 ditekan maka input yang dipilih adalah input 1 (camera 1),pada jalur A/PROG
Bila tombol 2 ditekan bersama-samatombol SHIFT,maka input yang dipilih adalah input 5
(VTR 2), pada jalur A/PROG.

. INPUT 1 dan INPUT 5.


Bila tombol 3 ditekan maka input yang dipilih adalah input 1 (camera 1),pada jalur
B/PRESET.
Bila tombol 3 ditekan bersama-samatombol SHIFT,maka input yang dipilihadalah input 5
(VTR 2) pada jalur B/PRESET.

. INPUT 2 dan INPUT 6.


Bila tombol 4 ditekan maka input yang dipilih adalah input 2 (camera2),pada jalur
A/PROG.Bila tombol 4 ditekan bersama-sama tombol SHIFT, maka input yang dipilih
adalah input 6 (Computer),pada jalur A/PROG.

.INPUT 2 dan INPUT 6.


Bila tombol 5 ditekan maka input yang dipilih adalah input 2 (camera 2) ,pada jalur
B/PRESET.Bila tombol 5 ditekan bersama-sama tombol SHIFT, maka input yang dipilih
adalah input 6 (Computer),pada jalur B/PRESET.

.INPUT 3 dan INPUT 7.


Bila tombol 6 ditekan maka input yang dipilih adalah input3 (camera 3),pada jalur
A/PROG.Bila tombol 6 ditekan bersama-sama tombol SHIFT, maka input yang dipilih
adalahinput 7(Output Rx Satelite),pada jalur A/PROG.
. INPUT 3 dan INPUT 7
Bila tombol7 ditekan maka input yang dipilih adalah input3 (camera 3),pada jalur
B/PRESET.Bila tombol 7 ditekan bersama-sama tombol SHIFT, maka input yang dipilih
adalah input 7(Output Rx Satelite),pada jalur B/PRESET.

.INPUT 4 dan INPUT 8.


Bilatombol 8 ditekan maka input yang dipilih adalah input 4 (VTR1),pada jalur A/PROG.
Bila tombol 8 ditekan bersama-samatombol SHIFT,maka input yang dipilih adalah input
8(Laptop Nara Sumber),pada jalur A/PROG.

. INPUT 4 dan INPUT 8


Bila tombol 9 ditekan maka input yang dipilih adalah input 4 (VTR 1),pada jalur B/PRESET.
Bila tombol 9 ditekan bersama-sama tombol SHIFT, maka input yang dipilih adalah input
8(Laptop Nara Sumber),pada jalur B/PRESET.

. INPUT INT/EXT.
Bila tombol 10 ditekan maka input yang dipilihadalah input dari INT dan (EXT), pada
A/PROG.

. INPUT INT/EXT.
Bila tombol 11 ditekan maka input yang dipilih adalah input dari INT dan (EXT),pada
B/PRESET.

. LEVER TRANSISI (Transition Lever).


Untuk memindahkan (transisi) dari satu gambar ke gambar yang lainnya secara manual.

.TOMBOL FADE.
Fade execution.

.TOMBOL OTOMATIS (AUTO TAKE).


Bila tombol ini ditekan maka input signal (gambar) dipindah dari input signal yang satu ke
input signal yang lainnya secara otomatis.

. TOMBOL DSK.
Bila tombol ini ditekan makaakan menampilkan : running text,title ,logo dan sebagainya
dari computer.
IV. CARA MENGOPERASIKAN TOMBOL-TOMBOL INPUT PADA
MIX EFFECT.

PERGANTIAN (TRANSISI) DARI SATU GAMBAR KE GAMBAR LAIN.

1. SECARA MANUAL 1 (TOMBOL-TOMBOL)

► Posisi Lever Transition pada jalur A/PROG. (LED merah-on).


(Tidak mengoperasikan jalur B/PRESET).
- Umpama yang sedang ON AIR ,input 1 (camera 1) (tombol 2 – on), akan dipindah
ke input 2 (camera 2) ,maka tekan tombol 4 (tombol 4-on) maka yang ON AIR
adalah input 2 (camera 2).
- Kemudian akan dipindah ke input 5 (VTR 2). Tekan tombol 1 (SHIFT) dan
tombol 2 bersama-sama (tombol 1 dan 2 – on),maka yang ON AIR adalah input 5
(VTR 2).
- Demikian seterusnya.
► Demikian juga bila posisi Lever Transition pada jalur B/PRESET (LED merah-
on).Hanya mengoperasikan tombol-tombol input pada jalur A/PROG. saja atau pada jalur
B/PRESET saja,tanpa menggerakkan Lever Transition.

2. SECARA MANUAL 2 (LEVER TRANSITION).

► Posisi Lever Transition pada jalur A/PROG. (LED merah-on).


- Umpama yang sedang ON AIR, input 2 (camera 2) (tombol 4-on),akandipindah
keinput 3 (camera 3) ,makatekan tombol 7 (tombol 7-on) pada jalur B/PRESET dan
gerakkan (pindahkan) Lever Transition ke jalur B/PRESET (LED merah-
on),makayang ON AIR adalah input 3 (camera 3).
- Kemudian akan dipindah ke input 6 (computer).Tekan tombol 1 (SHIFT) dan
tombol 4bersama-sama(tombol 1 dan 4-on) pada jalur A/PROG. (LED merah-on),
makayang ON AIR adalah input 6 (computer).
- Demikian seterusnya.
► Ini berarti disamping menekan tombol-tombol input juga memindahkanposisi
LeverTransition.

3. SECARA OTOMATIS (AUTO TAKE).

► UmpamayangsedangON AIR,input1(camera1) (tombol 2-on) pada jalur A/PROG.,akan


dipindah ke input 3 (camera 3),maka tekan tombol 7 (tombol 7-on) pada jalur
B/PRESET,kemudian tekan tombol AUTO TAKE, maka gambar camera 1 akan berganti
ke gambar camera 3 secara otomatis.
► LED merah akan pindah dari A/PROG. ke B/PRESET.
► Demikian seterusnya.
V. CARA PENGOPERASIAN PREVIEW DAN EFFECTS

PANEL PREVIEW PANEL EFFECTS

1. PENGOPERASIAN PREVIEW.

Pengontrolan (me-monitor) PREVIEW adalah untuk mengetahui sebelumnya;gambar


(program) yang akan di ambil (ON AIR). Hasil pengontrolan dapat dilihat pada pada layar
monitor yang disebut PREVIEW MONITOR.

. TOMBOL ME PRV
► Untuk memilih (me-monitor) ME preview yang akan dilihat pada Monitor Preview.

. TOMBOL A PROG
► Untuk memilih (me-monitor) semua input program yang ada pada jalur A/PROG.
► Contoh : - Bila posisi tombol input pada input 1 (camera 1) (tombol 3-on) dan sedang
ON AIR,dan Lever Transition pada posisi B/PRESET (LED merah-on),
- Kemudian program berikutnya adalah input 2 (camera 2) (tombol 4) maka
yang harus dikerjakan adalah :
- Tekan tombol 4 (tombol 4-on) pada jalur A/PROG
- Untuk me-monitor gambar:
- Tekan tombol 2 (A PROG) pada Preview
- Munculgambar pada MonitorPreview :output gambar dari camera 2
yang akan di- ON AIR –kan.
- Untuk memindahkan dari camera 1 ke camera 2, maka mengoperasikannya
dapat menggunakan Lever Transition atau AUTO TAKE.

.TOMBOL DSK.
► Dalam keadaan normal LED pada tombol DSK (3) ini selalu on.
► Semua program yang akan dikeluarkan selalu di monitor oleh Monitor Preview,dan
melewati tombol ini.

.TOMBOL B PRESET.
► Untuk memilih (me-monitor) semua input program yang ada pada jalur B/PRESET.
► Contoh : - Bila posisitombol input pada input 2 (camera 2) (tombol 4-on) dan sedang
ON AIR,dan Lever Transition pada posisi A/PROG (LED merah-on),
- Kemudian programberikutnya adalah input 3 (camera 3) (tombol 7) maka
yang harus dikerjakan adalah :
- Tekan tombol 7 (tombol 7-on) pada jalur B/PRESET
- Untuk me-monitor gambar:
- Tekan tombol 4 (B PRESET) pada Preview
- Muncul gambar pada MonitorPreview:output gambardaricamera 3
yang akan di- ON AIR –kan.
- Untukmemindahkandari camera2 ke camera3,maka mengoperasikannya
dapat menggunakan Lever Transition atau AUTO TAKE.

2. MENGOPERASIKAN EFFECT
Untuk memberikan effect pada gambar dengan berbagai effect.

.TOMBOL STILL.
► Contoh 1 : - Panel MIX EFFECT pada jalur A/PROG
- Umpama : input 4 –on.Kita ingin agar gambar pada input 4 ini stop(berhenti)(STILL).
- Pada panel PREVIEW tekan A PROG
- Pada panel EFFECT tekan STILL
- Maka gambar akan stop (STILL),bila ditekan lagi maka gambar akannormalkembali.
► Contoh 2 : - Panel MIX EFFECT pada jalur B PRESET
- Umpama: input 5 –on.Kita ingin agar gambar pada input 5 ini stop(berhenti)
(STILL).
- Pada panel PREVIEW tekan B PRESET
- Pada panel EFFECT tekan STILL
- Maka gambar akan stop (STILL),bila ditekan lagi maka gambar akannormalkembali.
► Dan seterusnya.

VI. CARA PENGOPERASIAN TRANSITION PATTERN.


PANEL PATTERN

Agar pada waktu terjadinya pergantian dari satu gambar ke gambar yang lain(fade out/fade
in)ada efek keindahan/variasi maka dikerjakan Transition Pattern.
.TOMBOL DIRECT TRANSITION (langsung)

► Pada tombol-tombol 5, pilih/tekan salah satu (LED-on)


► Pindahkan Lever Transition,maka kelihatan perpindahan (transisi) dari gambar satu ke
gambar yang lainnya dan bentuknya sama seperti gambar pada tombol yang ditekan.
► Demikian seterusnya.

. TOMBOL MIX.

Dalam keadaan normal LED tombol ini MIX (6) selalu on Pattern-pattern tersebut dapat pula
dikerjakan dengan pilihan dan bentuk yang variatif.
(lihat gambar dibawah ini).

. TOMBOL PATTERN.

► Tekan tombol PATTERN ( LED-on).


► Masukkan code angka sesuai yang ada pada daftar Transition Pattern
(umpama:555),Dengan menekan tombol-tombol angka (setting time) dari 1 s.d. 9.
Tekan :ENTER (CANCEL) (tombol 13)
► Pindahkan Lever Transition ke jalur A/PROG atau B/PRESET.Maka gambar
akanganti(transisi) yang bentuknya seperti gambar yang sesuai dengan code angka yang
dimasukkan (enter) tadi.

.TOMBOL ME (4) ditekan, atur potensio time (2) pada 00.


TOMBOL DESK (5) ditekan, atur potensio time pada 00.
TOMBOL FADE (6) ditekan,atur potensio timepada 00.
.TOMBOL NOMOR (ANGKA).
► Tombolnomor dari nomor1 sampai dengan nomor 9, yang dipilih sesuai pada daftar
Transition Pattern.

.Untuk mengganti nomor-nomor ,dapat dinaikkan dengan menekan tombol 8 (+ )dan


untuk menurunkan dengan tombol 9 (–).

VII. REAR PANEL

1. Preview Output.

Output Connector nomor 6 ke MONITOR PREVIEW

2. Input Video

1 = input camera 1 2 = input VTR 2


5 = input camera 2 6 = input computer
9 = input camera 3 10 = input Rx Satelite
13 = input VTR 1 14 = input Laptop Nara sumber

3. Output Video

1 = Output ke Time Base Corector (TBC)


6 = Output ke VTR 1 dan VTR
JABARAN TUGAS ( JOB DISCRIPTION)
KERABAT KERJA PRODUKSI / SIARAN TELEVISI

I. DIRECTOR / SUTRADARA / PENGARAH ACARA(P.A)

Tanggung jawab pertama seorang sutradara program televisi apakah instruksional ,


drama,documenter dsb adalah kepada penonton televisi.Mempengaruhicita rasa
dan emosi orang banyak , suatu tugas yang berat.Bertanggung jawab atas teknis
Produksi acara.

1. Menyusun rencana induk dari segi teknis,artistik/estetika dan dramatis berdasar-


kan telaah ( breakdown ) naskah.

2. Mencari dan memilih lokasishooting.

3. Memilihdan mengusulkan kerabat kerja produksi sesuai dengan bidangnya.

4. Memilih dan menentukan calon pemain,baik sebagai pemeran utama,pembantu


maupun figuran sesuai dengan naskah yang akan diproduksi.

5. Melakukan koordinasi untuk hunting atau pemilihanlokasi dan pelaksanaan shooting.

6. Melakukan koordinasi/komunikasi dengan semua kerabat kerja yaitu: Pengarah


Teknik,Penata Kamera,Operator Boom Mic,Floor Manajer, Petugas - petugas Master
Control Room/Control Room,Switcher Man,Penata Suara , Penata latar
dan Property,Penata Rias dan Busana,Penata Grafis/ Animator, Operator VTR ,
Penata / Ilustrator Musik dan Editor.

7. Memberi petunjuk teknis dan pengarahan kepada kerabat kerja produksi dan
pemain sesuai dengan perannya masing-masing.Membagikan tugas dan rincian-
nya serta mengkomunikasikan maksud dan tujuan produksi / programnya.

8. Melaksanakan shooting indoor maupun outdoor.

9. Memperhatikan monitor – monitor , Preview Monitor dan Program Monitor dan


sebagainya.

10. Mendengarkan audio.

11. Mengikuti skrip.

12. Memperhatikan jam di Control Room.Menepati running time ( lamanya waktu


untuk berlangsungnya acara secara keseluruhan ) dan memperhatikan Stop-
Watch untuk menepati panjangnya waktu segmen-segmen dari acara program.

13. Menghimpun hasil shooting dan creating sebagai bahan dalam rangka editing.

14. Menyempurnakan hasil produksi melalui kerjasama dengan seluruh kerabat kerja
agar diperoleh program sesuai dengan skenario.
15. Mereview dan menyampaikan hasil processing program kepada atasan.

II. FLOOR MANAGER ( FM ).

1. FM bertanggung jawab sepenuhnya dalam ruang studio.Tidak seorangpun


( sutradara juga tidak terkecuali ) boleh mengkesampingkan FM dengan jalan
memberikan perintah-perintah langsung kepada studio, karena hal ini akan
mengurangi kewibwaan FM dalam studio.

2. Sebagai “tokoh perantara” sutradara dan ruang studio maka tugas FM adalah
berjuang agar segala sesuatu berjalan menurut rel yang benar.

3. FM merupakan penghubung antara Control Room dan kegiatan produksi di


ruang studio.

4. Mengadakan koordinasi / komunikasi dengan kerabat kerja di dalam studio.

5. Memberi aba- aba (Code /”cue”) kepada pengisi acara produksi : Nara Sumber,
Presenter dan lain lain serta memberi pengarahan sesuai skenario.

6. Seorang FM perlu memiliki pengetahuan teknik dasar tentang alat-alat yang


dioperasikan termasuk Camera, lighting, set properties,Character Generator dan
sebagai nya, karena FM harus mampu menangani masalah-masalah praktis
guna menolong para cameramen mengambil gambar yang diperlukan.

7. Seorang FM dapat memperlakukan para pelaku dengan bijaksana dan hati-hati,


memberi dorongan kepada mereka dengan kata-kata manis,bila mereka
menghadapi kesulitan agar sesuai dengan yang dikehendaki oleh sutradara.

III.UNIT MANAGER (PIMPINAN UNIT)

1. Menyusun jadwal kegiatan (pertemuan,hunting lokasi , setting , shooting,sampai


dengan editing ) berdasarkan masukan sutradara.

2. Mendistribusikan jadwal kegiatan kepada kerabat kerja produksi.

3. Mengkomunikasikan penerbitan surat tugas,surat perjanjian lokasi dan pemain,


pemakaian / peminjaman property , surat ucapan terima kasih dan
sebagainya.

4 Menyusun anggaran ( rencana phisik ) produksi.

5. Menyampaikan kebutuhan bahan baku kepada pihak manajemen terkait.

6. Menyediakan kebutuhan transportasi , konsumsi dan akomodasi bagi kerabat


kerja dan pemain.

7. Menyusun/membuat laporan pertanggungjawaban keuangan bersama


Bendaharawan kepada atasan.
IV. PENGARAH TEKNIK (TECHNICAL DIRECTOR)

1. Seorang ahli teknik yang membawahi/mengkoordinasi/dan mengawasi beberapa


orang kerabat kerja teknik yaitu: Penata kamera (Camera men), Penata lampu
( Lighting man ),Penata gambar ( Switcher man ),Penata Suara ( Sound man ),
Perekam gambar ( VTR man atau Operator VTR ),Operator Grafik dan lain lain.

2. Menyiapkan/mengatur penggunaan peralatan teknik yang dibutuhkan selama


pembuatan program.

3. Mengarahkan penggunaan / pengoperasian peralatan teknik

4. Bertanggung- jawab atas kelancaran penggunaan peralatan teknik.

V.PENATA KAMERA ( CAMERA MAN).

1. Orang yang mengoperasikan kamera dan bertanggung-jawab atas keadaan


kamera nya / siap pakai sewaktu produksi/ Live program..

2. Menyusun daftar rencana obyek shooting berdasarkan story board yang disusun
sutradara/PA.

3. Menyusun rencana penempatan ( blocking ) camera sesuai dengan sudut


pengambilan ( angle ) tertentu.

4. Melakukan konsultasi dengan teknisi / pengarah teknik / pengarah acara untuk


menyesuaikan dengan peralatan yang digunakan.

5. Mengajukan peralatan kamera dan aksesorisnya.

6. Memberikan alternative pola pengambilan gambar (angle maupun Camera move


ment ) kepada sutradara/PA.

7. Melaksanakan pengambilan gambar sesuai dengan permintaan/keputusan


sutradara/PA.

8. Memeriksa hasil perekaman gambar.

9. Mengkonsultasikan hasil perekaman kepada sutradara/PA.

10. Menyampaikan hasil perekaman gambar dan suara kepada sutradara ( jika
digunakan Comcoder / Camera docking ).
VI. PENATA GAMBAR ( SWITCHER MAN ).

1. Seorang petugas teknik yang melayani / mengoperasikan VISION MIXER


Video Mixer-Switcher).
2. Gambar-gambar yang dioperasikan (switched) harus sesuai dengan apa yang
tertera pada naskah.

3. Gambar-gambar yang dioperasikan (switched) harus sesuai dengan perintah atau


instruksi dari sutradara/PA.

4. Mampu/cekatan mengoperasikan tombol-tombol : cut , dissolve , super impose ,


fade-in / fade out dan kelengkapan alat lainnya untuk mendukung / agar scene /
gambar sesuai yang dikehendaki naskah dan sutradara.

VII. PENATA SUARA ( SOUND MAN ).

1. Petugas teknik yang mengoperasikan AUDIO MIXING AMPLIFIER , cassette


recorder,microphone dan peralatan teknik lainnya untuk menghasilkan output
suara yang prima.

2. Mempelajari scenario untuk mencapai persesuaian antara sudul perekaman suara


dan pengambilan gambar.

3. Meneliti situasi tempat atau lokasi shooting untuk disesuaikan dengan teknik
dan peralatan yang dioperasikan.

4. Melakukan konsultasi dengan teknisi/Pengarah Teknik untuk menyesuaikan


peralatan yang dioperasikan.

5. Mengajukan kelengkapan peralatan suara ( audio ).

6. Mengoperasikan peralatan audio berdasarkan skrip dan analisa set atau lokasi.

7. Memeriksa hasil/kwalitas perekaman audiountuk mengetahui kecocokan/perse-


suaian suara dan gambar.

8. Mengkonsultasikan hasil perekaman kepada sutradara/PA

9. Selalu mengadakan cek dan ricek dari output secara keseluruhan.


VIII. PENATA LAMPU ( LIGHTING MAN ).

1. Petugas teknik yang mengoperasikan penataan lampu/cahaya untuk mendukung


agar sesuai yang dikehendaki naskah dan sutradara/PA.

2. Mempunyai jiwa seni dan memperhatikan aspek-aspek teknis dan artistik

3. Bila lampu baru saja di Switch Off “,jangan segera di “Switch On”, arena dapat
merusakkan lampu tersebut.

4. Mampu mengoperasikan jenis-jenis lampu antara lain.

IX. OPERATOR VTR

1. Melakukan koordinasi/komunikasi dengan Teknisi/Pengarah Teknik untuk me-


nyesuaikan peralatan perekaman yang dioperasikan.

2. Mengajukan bahan baku ( kaset video ) dan kelengkapan peralatan perekaman.

3. Mengoperasikan VIDEO TAPE RECORDER (VTR) ntuk merekam / dan Play back
gambar dan suara.

4. Memantau keadaan teknis gambar dan suara pada TV Monitor untuk dikomuni-
kan dengan sutradara dan kerabat kerja yang lain.

5. Mencatat shot-shot setiap pengambilan gambar dan atau suara secara rinci dalam
“ Shooting Report “ agar mudah ditemukan kembali bila diperlukan atau pada
saatdilakukan dubbing,editing,mixing dan editing.

6. Memeriksa kembali hasil perekaman gambar dan suara untuk dievaluasi sutradara.

8. Menyerahkan hasil perekaman kepada sutradara/PA.


X. PENATA GRAFIS / ANIMATOR.

1. Menyiapkan bahan dan peralatan grafis yang diperlukan.

2. Membuat konsep rencana gambar sebagai bahan masukan atasan atau sutradara.

3. Menyempurnakan rencana gambar sesuai dengan hasil revisi atasan atau


sutradaraPA.

4. Mengoperasikan peralatan computer untuk pembuatan Logo,running texs,scroll


texs, DSK dan sebagainya untuk kegiatan produksi maupun live-program

5. Menggambar grafis (diam , bergerak / animasi) sesuai dengan permintaan


Sutradara.

6. Memeriksa dan menyerahkan gambar kepada sutradara/PA.

7. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan.

XI. PENATA LATAR ( SETTING ) DAN PROPERTY.

1. Menganalisis naskah program TV untuk pembuatan konsep penataan latar dan


property.

2. Menyusun rancangan tata latar dan property dan mengkonsultasikan nya kepada
sutradara/PA

3. Menyusun kebutuhan bahan dan peralatan penataan latar dan property.

4. Melakukan penataan latar dan property.

5. Meminta sutradara untuk mengevaluasi hasil penataan latar dan property.

6. Memantau secara aktif komposisi gambar terkait dengan property,hasil bidikan


kamera ,untuk dievaluasi kembali berdasarkan nilai artistiknya.

7. Menyempurnakan penataan latar dan property sesuai keputusan sutradara/PA.


XII. PENATA / ILUSTRATOR MUSIK.

1. Menelaah skenario untuk penyusunan konsep ilustrasi musik.

2. Mencermati hasil editing sebelum diisi musik.

3. Mengajukan kelengkapan peralatan perekaman musik.

5. Mengaransir musik / memilih musik sesuai dengan visualisasi dan karakter /


nuansa program TV baik produksi/rekaman atau live program.

5. Merekam aransement musik pada media kaset,disc ( hard disc ) atau flash disc.

6. Menyerahkan hasil aransement musik kepada sutradara/PA.

7. Memeriksa kembali hasil akhir editing dengan tambahan musik bersama


sutradara dan editor.

XIII. PENATA RIAS DAN BUSANA.

1. Menganalisis naskah program TV untuk penyusunan konsep penataan rias dan


busana pemain.

2. Menyusun rancangan penataan rias dan busana pemain kemudian mengkonsul-


tsikannya kepada sutradara/PA

3. Menyusun kebutuhan bahan dan peralatan penataan rias dan busana pemain.

4. Melakukan penataan rias dan busana pemain.

5. Meminta sutradara untuk mengevaluasi hasil penataan rias dan busana pemain.

6. Memantau secara aktif komposisi gambar terkait dengan periasan dan busana
pemain hasil bidikan kamera,untuk dievaluasi berdasarkan nilai artistiknya.

7. Menyempurnakan penataan rias dan busana pemain sesuai keputusan sutradara.


XIV. E D I T O R.

1. Menganalisis skenario untuk memahami isi skenario.

2. Melakukan konsultasi dengan sutradara mengenai konsep penyuntingan gambar


Dan suara.
7

3. Menyusun daftar gambar yang memerlukan SOUND_EFFECT.

3. Melakukan penyuntingan gambar dan suara secara linier/analog atau nonlinier /


digital termasuk pengisian ilustrasi musik.

4. Memeriksa hasil penyuntingan dan dikonsultasikan kepada sutradara untuk


Mendapatkan persetujuan.

5. Memberikan / menyerahkan master dan copy hasil akhir penyuntingan gambar


dan suara kepada sutradara.
TAHAPAN PRODUKSI MEDIATELEVISI/VIDEO

I.PRA PRODUKSI :
1.Script Conference
2.Breakdown Naskah
3.Rapat Pra Produksi
4.Hunting Location
5.Perijinan
6.Pemilihan dan latihan Pemain
7.Persiapan Set/Prop

II.PRODUKSI :
1.Rapat Produksi
2.Shooting

III.PASCA PRODUKSI :
1.Editing
2.Pemilihan Musik
3.Pengurusan Ucapan Terima Kasih
4.Preview
5.Revisi
6.Rapat Pasca Produksi,Evaluasi Dan Ucapan Terima Kasih
PRAKTEK MEMBUAT PRODUKSI VIDEO (SIARAN TELEVISI)

IDENTIFIKASI PROGRAM

1. Judul : Jenis Connector pada Audio


2. Sasaran : Sekolah Menengah Kejuruan Jurusan T.Audio Video
Kelas X s.d XII
3. Tujuan Pembelajaran
1) Peserta didik dapat mengetahui jenis – jenis connector
2) Peserta didik dapat mengetahui keseluruhan bagian – bagian connector.
3) Peserta didik mampu menyolder connector XLR, TRS, dan RCA.
4) Peserta didik dapat mengetahui cara menyolder dengan benar.
4. Materi Pembelajaran
1) Pengenalan macam – macam connector.
2) Penjelasan masing – masing bagian dari connector.
3) Teknik menyolder dengan benar.

5. Durasi : 15 menit
6. Penulis Naskah : Umi Kulsum
Indah Agustina
7. Pengkaji Materi : Yatim Tasmiran
8. Pemain : 1. Hasbian Fahlefi
2. Indah Agustina
3. Umi Kulsum
9. Synopsis
Dalam video pembelajaran ini terdapat :
1) Penjelasan tentang connector.
2) Pengenalan connector XLR,TRS,dan RCA.
3) Jika kabel penghubung male dan femable connector terbalik apa yang
terjadi.
4) Bagaimana teknik menyolder dengan benar.
10. Treatment
1) Sequence 1
Caption “Logo Dinas” dengan diiringi music pembuka (Opening tune).
2) Sequence 2
Caption “Logo Stemba”.
3) Sequence 3
Caption “Memperpersembahkan”.
4) Sequence 4
Caption judul program “Jenis Connector pada Audio”
5) Sequence 5
Presenter membuka program dengan latar belakang studio.
6) Sequence 6
Vo:Presenter mengemukakan tujuan pembelajaran.
7) Sequence 7
Presenter membahas teknologi dengan latar belakang studio.
8) Sequence 8
Presenter menjelaskan pengertian connector dengan latar belakang studio.
9) Sequence 9
Presenter menyebutkan jenis – jenis connector dengan latar belakang studio.
10) Sequence 10
Presenter membawa connector XLR dengan latar belakang studio.
11) Sequence 11
Vo:Presenter menunjukkan Pin 1 Connector XLR.
12) Sequence 12
Vo:Presenter menunjukkan Pin 2 Connector XLR.
13) Sequence 13
Vo:Presenter menunjukkan Pin 3 Connector XLR.
14) Sequence 14
Presenter membawa connector RCA dengan latar belakang studio.
15) Sequence 15
Vo:Presenter menunjukkan kabel connector berwarna kuning.
16) Sequence 16
Vo:Presenter menujukkan kabel connector berwarna merah dan putih.
17) Sequence 17
Presenter membawa connector TRS dengan latar belakang studio.
18) Sequence 18
Vo:Presenter menujukkan Tip connector TRS.
19) Sequence 19
Vo:Presenter menujukkan Ring connector TRS.
20) Sequence 20
Vo:Presenter menujukkan Sleeve connector TRS.
21) Sequence 21
Presenter dengan latar belakang studio menjelaskan efek bila terjadi
terbaliknya kabel saat penyolderan.
22) Sequence 22
Presenter mejelaskan efek bila terjadi terbaliknya kabel saat penyolderan
dengan latar belakang studio.
23) Sequence 23
Caption “cara untuk mengetahui bila ada saluran kabel microphone yang
terbalik”.
24) Sequence 24
Presenter menyebutkan alat – alat dan bahan terlebih dahulu dengan latar
belakang studio.
25) Sequence 25
Vo:Presenter menyebutkan dan menjelaskan alat dan bahan untuk teknik
menyolder connector.
26) Sequence 26
Presenter memulai teknik menyolder.
27) Sequence 27
Caption “Gambar sambungan connector yang benar”.
28) Sequence 28
Caption “Gambar sambungan connector yang salah”.
29) Sequence 29
Presenter menunjukkan hasil penyolderan.
30) Sequence 30
Presenter menyampaikan penutup dengan latar belakang studio.
31) Sequence 31
Presenter menutup program dengan latar belakang studio.
32) Sequence 32
Caption “Kerabat kerja”.
33) Sequence 33
Caption “Sekian dan terimakasih”.
NASKAH

NO VISUAL AUDIO DURASI KET


1 In frame Musik pembuka
Fade in
CU CAPTION In – Up – Down – Out

LOGO DINAS
PENDIDIKAN
PROVINSI JAWA
TIMUR

Dissolve
2 CU CAPTION Musik
In - Up - Down – Under
LOGO SMKN 5
SURABAYA

Dissolve
3 CU CAPTION Musik Smash
Fade in – smash
MEMPERSEMBAHKAN

Transisi : filter effect


4 CU CAPTION Musik
Judul program : Fade in – smash

JENIS CONNECTOR
PADA AUDIO

Transisi : filter effect


5 MS Musik backsound
Presenter membuka Fade in – Fade out (Musik irama
program dengan latar medium)
belakang studio
Presenter :
Salam jumpa teman –teman ,
( presenter berbusana bagaimana kabar kaliankami harap
seragam sekolah ) baik – baik saja. Kami dari SMKN 5
Surabaya akan mengupas tentang
CU CAPTION Jenis connector pada audio. Program
video pembelajaran ini kami hanya
Sasaran : Siswa Sekolah membatasi pada system connector
Menengah Kejuruan yang digunakan pada bidang audio dan
jurusan T. Audio Video ditujukan untuk siswa Sekolah
Menengah Kejuruankhususnya jurusan
Teknik Audio Video kelas X s.d XII

CUT

6 Presenter mengemukakan Musik backsound


tujuan pembelajaran Fade in – Fade out (Musik irama
medium)
CU CAPTION
VO : presenter
1. Peserta didik dapat Teman – teman , tujuan video
mengetahui apa pembelajaran kita kali ini adalah :
connector itu .
2. Peserta didik dapat
mengetahui jenis –
jenis connector
serta fungsinya .
3. Peserta didik dapat
mengetahui
permasalahan yang
sering terjadi pada
kabel connector.
4. Peserta didik dapat
mengatasi
permasalahan pada
kabel connector.
5. Peserta didik dapat
mengetahui dan
memahami teknik
menyolder dengan
benar.

Transisi: filter effect


NO VISUAL AUDIO DURASI KET
7 FS – Zoom in to MS Musik backsound
Fade in – Fade out (Musik irama
Presenter berdiri dengan medium)
latar belakang studio
Presenter:
( presenter berbusana Teman – teman , pada zaman sekarang
seragam ) teknologi berkembang dengan sangat
pesat, begitu pula dengan teknologi
audio. Tapi pada kenyataannya masih
banyak kita jumpai beberapa
permasalahan, salah satunya terjadi
pada instalasi kabel audio. Nah, untuk
lebih jelasnya mari kita simak bersama
program video pembelajaran ini.
Selamat menyaksikan.

CUT
8 MS Musik backsound
Fade in – Fade out (Musik irama
Presenter menjelaskan medium)
pengertian connector
dengan latar belakang Presenter:
studio Nah teman – teman tahukah kalian apa
connector itu?
Connector dalam teknik elektronika
adalah suatu komponen elektro –
mekanikal yang berfungsi
menghubungkan satu rangkaian
elektronika ke rangkaian elektronika
lainnya . Ataupun untuk
menghubungkanperangkat satu
dengan perangkat lainnya .
CUT
9 MS Musik backsound
Fade in – Fade out (Musik irama
Presenter dengan latar medium)
belakang studio membawa
connector XLR, RCA, dan Presenter:
TRS. Teman – teman ada beberapa jenis
connector, yang akan kita bahas yaitu
Connector XLR, RCA, dan TRS.
Pertama – tama kita akan membahas
CUT tentang connector XLR.
NO VISUAL AUDIO DURASI KET
10 MS Presenter:
Connector XLR pada umumnya
Presenter membawa dipergunakan untuk menyambung
connector XLR microphone dengan sistem “balance
Female/Male dengan latar audio signal”. Connector XLR ini
belakang studio dibagi dua, yaitu female XLR dan
male XLR.
 Female XLR disambungkan ke
microphone
 Sedangkan, male XLR di
sambungkan ke input
CUT
11 MS – Zoom in to CU VO : presenter
Pin 1 Connector XLR Connector ini mempunyai 3 pin:
Female/Male - Pin 1 : ground = chasis = arde =
shield
CUT
12 CU VO : presenter
Pin 2 Connector XLR - Pin 2 : hot = warm = positive = (+)
Female/Male

CUT
13 CU VO : presenter
Pin 3 Connector XLR - Pin 3 : cold = negative = return = (-)
Female/male

CUT
14 MS Presenter:
Connector yang kedua yaitu,
Presenter membawa connector RCA.
connector RCA dengan
latar belakang studio Connector RCA biasa disebut phono
connector yang digunakan untuk
sistem audio dan video. Nama RCA
adalah singkatan dari “Radio
Corporation of America”.
CUT
15 MS – Zoom in to CU
Kabel connector berwarna VO : presenter
kuning RCA mempunyai 3 warna kabel
connector, yang pertama kabel
connector berwarna KUNING untuk
composite video
CUT
NO VISUAL AUDIO DURASI KET
16 CU VO : presenter
Kabel connector berwarna Sedangkan connector kedua dan ketiga
merah dan putih berwarnaMERAH dan PUTIH, yang
digunakan untuk stereo
audio (kiri dan kanan). Connector
RCA biasa digunakan untuk line input
CUT seperti dari DVD, Cassette, TV, dll.

Presenter:
17 MS Sedangkan connector yang ketiga
yaitu, connector TRS.

Connector TRS banyak digunakan


dalam audio terutama untuk LINE
Presenter membawa INPUT selain
connector TRS dengan Microphone. Connector ini biasa
latar belakang studio juga disebut : audio jack, phone jack,
phone plug, dan lain – lain .
Sedangkan yang untuk stereo signal
disebut: stereo plug, mini - jack,
mini - stereo, headphone
jack, dan lain – lain.
CUT
18 MS – Zoom in to CU VO : presenter
Tip connector TRS TRS adalah singkatan dari : T = tip =
positive (+) = R (right signal for
stereo)

CUT
19 CU VO : presenter
Ring connector TRS R = ring = negative (-) = L (left signal
for stereo)
CUT
20 CU VO : presenter
Sleeve connector TRS S = sleeve = ground = arde
Connector TRS digunakan untuk
signal stereo atau balance sedangkan
connector TS digunakan untuk signal
mono atau unbalance.

CUT
NO VISUAL AUDIO DURASI KET
21 MS Music backsound
Presenter dengan latar Fade in – Fade out (Musik irama
belakang studio medium)

Presenter:
Teman – teman, kesalahan yang
umum terjadi adalah salah dalam
penyolderan yaitu terbaliknya kabel.
CUT
22 MS Music backsound
Fade in – Fade out (Musik irama
Presenter dengan latar medium)
belakang studio
Presenter:
Menjelaskan efek bila Biasanya kesalahan yang terjadi pada
terjadi terbaliknya kabel sistem microphone – cable (XLR
saat penyolderan connector) adalah pemasangan saluran
hot (+) dan saluran cold (-) yang
terbalik sehingga mengakibatkan
signal suara ( amplitude ) menjadi
saling menghilangkan ( canceling each
other ), bila dioperasikan bersama
dengan sistem kabel microphone yang
tidak terbalik.

CUT
23 CU CAPTION Music backsound
Fade in – Fade out (Musik irama
Untuk mengetahui bila ada medium)
saluran kabel microphone
yang terbalik adalah : VO: Presenter
1. Pasang/coba Teman – teman cara untuk mengetahui
sebuah mic no.1 bila ada saluran kabel microphone
pada input - yang terbalik adalah :
channel Audio 1. Pasang/coba sebuah mic no.1
Mixer Amplifier pada input - channel Audio
pada Ch.1 . Test Mixer Amplifier pada Ch.1 .
dengan suara Test dengan suara sesuai
sesuai standart dan standart dan posisi Fader
posisi Fader sesuai sesuai standart pula yaitu 0
standart dB .
2. Pasang mic no.2 pada input –
NO VISUAL AUDIO DURASI KET
Channel ( Ch.2 ) tempatkan
pula 0 dB . sedekat mungkin dan
2. Pasang mic no.2 berjarak kurang dari 5 cm .
pada input – Test mic dengan suara
channel ( Ch 2) sesuai standart dan posisi
tempatkan sedekat Fader sesuai standart pula
mungkin dan yaitu 0 dB .
berjarak kurang 3. Jika kedua mic Fadernya
dari 5 cm . Test dibuka maka, bila :
mic no.2 dengan
suara. sesuai a. Signal suara menjadi bertambah
standart dan posisi besar ( kuat ) berarti cara
Fader sesuai menyambung/solder benar (in
standart pula yaitu phase = sefasa)
0 dB .
3. Jika kedua mic b. Signal suara menjadi mengecil
Fadernya dibuka bahkan hilang berarti salurannya
makan, bila : tidak benar ( out of phase =tidak
a. Signal suara menjadi sefasa ) karena polaritas kabel
bertambah besar ( kuat ) terbalik (reverse).
berarti cara menyambung/
solder benar (in phase =
sefasa)

b. Signal suara menjadi


mengecil bahkan hilang
berarti salurannya tidak
benar ( out of phase =tidak
sefasa ) karena polaritas
kabel terbalik (reverse)

CUT
24 MS Music backsound
Fade in – Fade out (Musik irama
Presenter dengan latar medium)
belakang studio
Presenter:
Nah, teman – teman kita bisa dengan
mudah mengatasi phase reverse ( fasa
terbalik ) yaitu dengan teknik
penyolderan. Sebelum memulai
NO VISUAL AUDIO DURASI KET
sebaiknya teman – teman menyiapkan
alat dan bahan terlebih dahulu
CUT
25 CU CAPTION Musik backsound
Alat dan Bahan yang Fade in – Fade out (Musik irama
diperlukan untuk teknik medium)
menyolder kabel
connector:
VO: Presenter
1. Timah solder / Teman – teman, alat dan bahan yang
Tinol ( metal yang kita perlukan untuk menyolder kabel,
mempunyai titik antara lain :
cair cukup rendah
sehingga mudah 1. Timah solder / Tinol (metal
mencair ) yang mempunyai titik cair cukup
2. Penghisap solder / rendah sehingga mudah
altractor mencair ).
(digunakan untuk 2. Penghisap solder / altractor
membersihkan ( digunakan untuk
tinol /bekas salah membersihkan tinol /bekas salah
solder ) solder )
3. Kabel 3. Kabel connector (XLR
connector(XLR connector) yang akan di
connector) yang perbaiki.
akan di perbaiki 4. Solder ( digunakan untuk
4. Solder (digunakan melunakkan atau melelehkan
untuk melunakkan timah )
atau melelehkan
timah )

CUT
26 MS Presenter:

Presenter dengan latar Setelah menyiapkan alat dan bahannya


belakang studio mari kita memulai untuk proses
penyolderannya.

CUT
NO VISUAL AUDIO DURASI KET
27 CU CAPTION VO: Presenter
Kita mulai dengan pengecekan kabel
terlebih dahulu ya teman – teman,
yaitu sambungan Male connector pada
Female connector harus sesuai dengan
urutan pin. Seperti pin 1 Male XLR
connector ( ground ) tentunya
disambungkan dengan pin 1 Female
XLR connector, pin 2 Male XLR
connector ( + ) disambung dengan pin
2 Female XLR connector, sedangkan
pin 3 Male XLR connector ( - )harus
disambung juga dengan kabel pin 3
Female XLR connector. Jika 2
connector cara menyambungkan nya
sefase ( in phase ) maka total suara
akan membesar.

CUT
28 CU CAPTION VO: Presenter
Jika ada salah satu yang tidak sesuai
dengan sambungannya, seperti pin 2
( hot/+ ) Male XLR connector
disambungkan dengan pin 3 ( cold/- )
Female XLR connector, nah kalau ada
yang seperti ini harus
mengembalikannya sesuai urutan
pinnya dengan Teknik menyolder.
CUT
29 MS Musik Smash
Fade in – Smash
Presenter dengan latar
belakang studio

CU Presenter:
Hasil solderan Teman – teman setelah melakukan
penyolderan inilah hasilnya

CUT
NO VISUAL AUDIO DURASI KET
30 MS Musik backsound
Fade in – Fade out (Musik irama
Presenter dengan latar medium)
belakang studio sambil
membawa hasil solderan. Presenter:
Untuk mengetahui apakah hasil
solderan tadi benar atau tidak kalian
harus melakukan langkah – langkah
seperti cara bila ada saluran kabel
yang terbalik atau tidak pada
connector microphone ( Connector
XLR )
CUT
31 MS – Zoom in to CU VO: Presenter
Langsung saja kita cek ya teman –
Pasang sebuah mic no.1 teman. Pertama – tama :
pada input - channel Audio
Mixer Amplifier pada Pasang sebuah mic no.1 pada input -
Ch.1 . Test dengan suara channel Audio Mixer Amplifier pada
sesuai standart dan posisi Ch.1 . Test dengan suara sesuai
Fader sesuai standart pula standart dan posisi Fader sesuai
yaitu 0 dB . standart pula yaitu 0 dB .

CUT
32 CU VO: Presenter
Kedua pasang kabel mic no.2 pada
Pasang kabel mic no.2 input – channel ( Ch 2) dan tempatkan
pada input – channel ( Ch sedekat mungkin dan berjarak kurang
2) dan tempatkan sedekat dari 5 cm . Test mic dengan suara
mungkin dan berjarak sesuai standart dan posisi Fader sesuai
kurang dari 5 cm . Test standart pula yaitu 0 dB .
mic dengan suara sesuai
standart dan posisi Fader
sesuai standart pula yaitu 0
dB .

CUT
33 CU
VO: Presenter
Jika kedua mic Fadernya Ketiga jika kedua mic Fadernya
dibuka maka, bila : dibuka maka, bila :
a. Signal suara menjadi bertambah
NO VISUAL AUDIO DURASI KET
a. Signal suara menjadi besar ( kuat ) berarti cara
bertambah besar ( kuat ) menyambung/solder benar (in phase =
berarti cara sefasa)
menyambung/solder benar
(in phase = sefasa).

b. Signal suara menjadi b. Signal suara menjadi mengecil


mengecil bahkan hilang bahkan hilang berarti salurannya tidak
berarti salurannya tidak benar ( out of phase =tidak sefasa )
benar ( out of phase =tidak karena polaritas kabel terbalik
sefasa ) karena polaritas (reverse).
kabel terbalik (reverse)

CUT
34 MS Musik backsound
Fade in – Fade out (Musik irama
Presenter dengan latar medium)
belakang studio membawa
hasil solderan connector Presenter:
Teman – teman, setelah kita
menyimak tayangan tadi, kita akhirnya
bisa mengetahui bagaimana cara
menyolder yang benar.

CUT
35 FS – Zoom in to MS Musik backsound
Fade in – Fade out (Musik irama
medium)

Presenter menutup Presenter:


program dengan latar Teman – teman usai sudah tayangan
belakang studio video pembelajaran kami kali ini,
mudah – mudahan video pembelajaran
yang kami buat kali ini sangat
bermanfaat untuk kalian semua.

CUT
NO VISUAL AUDIO DURASI KET
36 CU CAPTION Musik penutup
Fade in – up

Kerabat Kerja

Dissolve
37 CU CAPTION Musik penutup
Fade in – Fade out

Sekian dan Terima kasih

Fade out
BAB III

ANALISA
Dalam melaksanakan kegiatan prakerin ada beberapa faktor yang menyebabkan
kegiatan prakerin dapat berjalan dengan lancar maupun tidak.kelancaran kegiatan prakerin itu
tergantung individu yang menjalankannya.Dalam hal ini penulis menyajikan secara
menyeluruh tentang faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan prakerin.Diantara faktor-
faktor tersebut ada juga yang mendukung jalannya prakerin bahkan ada juga yang
menghambat kegiatan Prakerin.

1.FAKTOR PENDUKUNG

a.Lingkungan Kerja yang mendukung.

b.Karyawan UPT TIKP (Teknologi Informasi Dan Komunikasi Pendidikan ) yang ramah

terhadap siswa SMK Negeri 5 Surabaya.

c.Peralatan Audio (Audio Equipment),Peralatan Video (Video Equipment),Ruang Studio


(Acoustic ) yang baik dan memadai.

d.Pembimbing yang menguasai ilmu dalam bidang Broadcast Radio dan Broadcast Televisi.

yang mendukung jalannya prakerin bahkan ada juga yang menghambat kegiatan prakerin.

e.Materi Broadcast Radio dan Televisi yang lengkap.

2.FAKTOR PENGHAMBAT

a.Seringnya tidak masuk magang / Prakerin.


BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan dan Saran-saran

Kesimpulan :

1.UPT.TIKP Dinas PendidikanProvinsi Jawa Timur Membawai tugas untuk


mengkaji,mengembangkan dan membina kegiatan pendagunaan Teknologi Komunikasi dan
Informasi untuk Pendidikan dalam Rangka Pemerataan dan Peningkatan Mutu Pendidikan.

2.UPT.TIKP Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Menyelenggarakaan Model Pendidikan


Interaktif yaitu memanfaatkan dan mendayagunakan TIK Untuk Pendidikan jarak jauh
terbuka baik itu guru,siswa maupun masyarakat umum.

3.Sebagai Unit Penggembang Multimedia ( Jaringan Pendidikan Nasional-Jardiknas atau


internet dan PSB-Pusat Sumber Belajar.

4.Untuk Menunjang Sistem Televisi,maka UPT.TIKP Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
telah di Instalasi peralatan sarana dan prasana audio,peralatan video,peralatan lighting dan
pemancar.

5.Sebagai Production House atau Rumah Produksi di UPT.TIKP Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Timur memiliki insensitas memproduksi program audio visual.

Saran :

Dari uraian yang sudah kami tulis di atas ada beberapa saran dari kami yang mungkin
yang biasa dipertimbangkan pada hari yang akan datang.Diantaranya :

A.Saran Untuk Dunia Industri :

a.Mohon untuk kedepannya dari instansi UPT.TIKP Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
bisa menambahkan jumlah pembimbing di masing-masing bidang.

b.Untuk siswa PRAKERIN yang akan di terima di UPT.TIKP Dinas Pendidikan Jawa Timur
sebaiknya ditempatkan sesuai dengan jurusannya masing-masing.

c.Sebaiknya disediakan pembimbing untuk materi Lighting.

d.Mohon untuk kedepannya dari instalasi UPT.TIKP Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
e.Untuk siswa PRAKERIN yang akan di terima di UPT.TIKP Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Timur sebaiknya ditempatkan sesuai dengan jurusannya masing-masing.

f.Sebaiknya disediakan pembimbing untuk materi lighting.

B. Saran Untuk Sekolah :

a.Sebaiknya sekolah menyediakan alat lebih lengkap lagi.

b.Sebaiknya ada ruangan khusus untuk siswa-siswi nya praktek.

c.Untuk guru nya agar lebih serius untuk mengajari siwa-siswi nya di waktu pelajaran.

Anda mungkin juga menyukai