Anda di halaman 1dari 19

Kesalahan Pengukura

n
Nama Anggota Kelompok 1:
Muhammad Ridwan Darmawan (19050514007)
Rafi Fairuz (19050514008)
Moh. Iyo Agus Setyono (19050514009)
Nurul Afiyah (19050514035)
Nur Aida Fitriyah (19050514040)
Rahardian Ananda Putra (19050514041)
Irza Harun Aulia (19050514063)
Definisi Pengukuran
Pengukuran adalah proses mengubah parameter fisik
menjadi angka yang bermakna.

• Instrumen adalah alat untuk menentukan nilai atau


besaran suatu besaran atau variabel.
Metode Pengukuran
• Metode Langsung. Dalam metode pengukuran langsung, d
engan cara membandingkan kuantitas yang tidak diketahui
langsung dengan standar primer atau sekunder. Misalnya j
ika kita ingin mengukur panjang benda, dengan cara mem
bandingkan dengan bantuan pita pengukur standar.

• Metode Tidak Langsung. Ada sejumlah besaran yang tidak


dapat diukur secara langsung menggunakan beberapa inst
rumen. Misalnya mengukur regangan dengan menggunak
an hambatan listrik bar, karena tidak dapat mengukur rega
ngan pada batang karena gaya yang diterapkan langsung.
Macam Instrumen
• 1. Instrumen Listrik dan Elektronik. Alat ukur yang menggunakan mekanika
l dari gerakan meteran elektromagnetik untuk mengukur tegangan, arus, d
aya, dll disebut alat pengukur listrik. Sedangkan sistem pengukuran yang m
enggunakan alat ukur d'Arsonval dengan penguatan untuk meningkatkan s
ensitivitas pengukuran disebut alat elektronik.
• 2. Instrumen Analog dan Digital. Instrumen analog adalah instrumen yang
menggunakan sinyal analog untuk menampilkan besaran kuantitas yang di
ukur. Instrumen digital menggunakan sinyal digital untuk menunjukkan has
il pengukuran dalam bentuk digital.
• 3. Instrumen Mutlak dan Sekunder. Dalam instrumen mutlak, nilai terukur
diberikan dalam istilah konstanta instrumen dan defleksi dari salah satu ba
gian instrumen misalnya galvanometer bersinggungan. Dalam instrumen in
i tidak diperlukan skala terkalibrasi. Sedangkan instrumen, sekunder kuanti
tas nilai yang diukur diperoleh dengan mengamati output yang ditunjukka
n oleh instrumen tersebut.
Macam Instrumen Sekunder
• Instrumen Penunjuk. Besaran kuantitas yang diukur diperol
eh dengan defleksi penunjuk pada skala, dan output ditunju
kkan dalam bentuk analog atau digital misalnya amperemet
er, voltmeter, dan wattmeter.
• Instrumen Perekaman. Instrumen yang membuat rekaman
dalam media rekaman dari data kuantitas yang diukur untuk
menyimpan informasi dan menggunakannya di lain waktu. I
nstrumen seperti alat perekam, plotter XY, dan osiloskop ser
ta alat perekam.
• Instrumen Pengendali. Instrumen ini memberikan informasi
untuk mengontrol kuantitas asli yang terukur atau mengont
rol perangkat lain, contohnya komputer.
Karakteristik Statis Instru
men
• Karakteristik statis suatu alat ukur adalah karakteristik sistem saat masukan dipertahankan konstan ata
u bervariasi dengan sangat lambat. Karakteristik statis adalah sebagai berikut jenis:
• Sensitivitas. Sensitivitas pengukuran adalah ukuran perubahan keluaran instrumen yang terjadi ketika k
uantitas yang diukur berubah dengan jumlah tertentu.
• Linearitas. Suatu instrumen dianggap linier jika hubungan antara keluaran dan masukan berbanding lur
us.
• Reproduksibilitas. Dalam pengukuran, nilai yang diberikan dapat bernilai sama walaupun diulang atau
diukur berulang kali dengan asumsi bahwa kondisi lingkungan sama untuk setiap pengukuran. .
• Rentang dan Rentang. Ini mendefinisikan nilai maksimum dan minimum dari input atau keluaran yang
direkomendasikan untuk digunakan instrumen.
• kesalahan Statis. Kesalahan ini menunjukkan penyimpangan nilai sebenarnya dari nilai yang diinginkan.
• Efek Memuat. Ini adalah perubahan parameter rangkaian, karakteristik, atau perilaku karena
• pengoperasian instrumen.
• Akurasi dan Presisi. Akurasi adalah kedekatan dengan mana pembacaan instrumen mendekati nilai seb
enarnya dari variabel sedang diukur. Presisi adalah ukuran reproduktifitas pengukuran , yaitu ukuran d
erajatnya di mana pengukuran yang berurutan berbeda satu sama lain.
• Resolusi. Resolusi adalah jumlah terkecil dari perubahan sinyal input yang dapat dideteksi dengan and
al oleh instrumen.
Karakteristik Dinamis Instr
umen
• Karakteristik dinamis dari suatu alat ukur menggambarkan perilaku
alat tersebut ketika input yang diinginkan tidak konstan tetapi berva
riasi dengan cepat seiring waktu. Berikut ini adalah jenis karakteristi
k dinamis:
• Kecepatan Respon. Ini memberikan informasi tentang seberapa cep
at sistem instrumen bereaksi terhadap perubahan input.
• Mengukur lag. Setiap instrumen membutuhkan waktu untuk menan
ggapi perubahan yang diukur variabel.
• Kesetiaan. Ini juga menunjukkan perubahan kuantitas yang terukur t
anpa kesalahan dinamis.
• Kesalahan Dinamis. Ini adalah perbedaan antara nilai sebenarnya ya
ng berubah dengan waktu & nilai ditunjukkan dengan sistem pengu
kuran tanpa kesalahan statis.
Kesalahan Pengukuran
• Terjadi kesalahan karena disebabkan beberapa fakt
or seperti kecerobohan manusia dalam membaca,
menghitung dan menggunakan instrumen dll. Bebe
rapa kesalahan waktu disebabkan oleh instrumen d
an efek lingkungan.
Kesalahan Kotor
• Kesalahan besar terjadi karena kesalahan manusia dala
m membaca atau menggunakan instrumen. Kesalahan in
i meliputi kesalahan manusia seperti dalam membaca,
menghitung dan merekam dll.
• Penghapusan total kesalahan besar tidak mungkin, tetap
i kita dapat meminimalkannya dengan cara berikut:
• 1. Dapat dihindari dengan berhati-hati saat membaca da
n mencatat data pengukuran.
• 2. Mengambil lebih dari satu pembacaan dengan kuantit
as yang sama. Setidaknya tiga atau lebih bacaan harus di
ambil oleh orang yang berbeda.
Kesalahan Sistematis
• 1. Kesalahan Instrumental
• Kesalahan instrumen dihasilkan karena instrumen itu sendiri. Itu
karena kekurangan yang melekat pada instrumen, penyalahguna
an instrumen, efek pemuatan instrumen. Misalnya di gesekan g
erakan D'Arsonval pada bantalan berbagai komponen bergerak
dapat menyebabkan kesalahan bacaan.
• Kesalahan instrumental dapat dihindari dengan
• ( a ) Memilih instrumen yang sesuai untuk aplikasi pengukuran t
ertentu.
• ( b ) Menerapkan faktor koreksi setelah menentukan besarnya k
esalahan instrumen.
• ( c ) Mengkalibrasi instrumen sesuai standar.
Kesalahan Lingkungan
• Kesalahan lingkungan muncul sebagai akibat dari pengar
uh lingkungan pada instrumen. Ini termasuk kondisi di ar
ea sekitar instrumen, seperti efek perubahan suhu, kele
mbaban, tekanan barometrik atau medan magnet atau el
ektrostatis. Kesalahan lingkungan dapat dihindari dengan
• ( a ) Menggunakan faktor koreksi yang tepat dan informa
si yang disediakan oleh produsen instrumen.
• ( b ) Menggunakan susunan yang akan menjaga kondisi s
ekeliling tetap konstan seperti penggunaan udara kondisi
, penutup yang dikontrol suhu, dll.
• ( c ) Membuat kalibrasi baru dalam kondisi lokal.
Kesalahan Pengamatan
• Kesalahan ini terjadi karena kecerobohan operator
saat mengambil pembacaan. Ada banyak sumber ke
salahan pengamatan seperti kesalahan paralaks saa
t membaca meteran, pemilihan skala yang salah, ke
biasaan pengamat individu, dll.
• Untuk menghilangkan kesalahan pengamatan seper
ti itu, seseorang harus menggunakan instrumen de
ngan cerminan data yang normal, penanjaman petu
njuk, dll.
Kesalahan Acak
• Kesalahan ini disebabkan oleh penyebab yang tidak
diketahui dan terjadi bahkan ketika semua kesalaha
n sistematis telah terjadi dicatat.
• Kesalahan ini karena gesekan dalam gerakan instru
men, kesalahan paralaks antara penunjuk dan skala,
getaran mekanis, histeresis pada bagian elastis, dll.
Kesalahan Mutlak
• Kesalahan mutlak dapat didefinisikan sebagai perbedaan
antara nilai yang diukur dari variabel dan nilai sebenarnya
dari variabel tersebut.

• dA = Am – A

• Keterangan
• dA = Kesalahan Mutlak
• Am = Nilai Ekspetasi
• A = Nilai yang terukur
Kesalahan Relatif
• Kesalahan relatif adalah rasio kesalahan absolut de
ngan nilai sebenarnya dari kuantitas yang akan diuk
ur.
• Secara matematis, kesalahan relatif dapat dinyataka
n sebagai,
• Kesalahan Relatif: Kesalahan mutlak / Nilai sebenar
nya
Analisis Statistik
• Analisis statistik adalah tentang memahami sekump
ulan data atau serangkaian pengamatan.
• Teknik analisis berkisar dari ukuran sederhana sepe
rti median dan deviasi standar, hingga analisis yang
lebih kompleks seperti regresi.
Langkah Analisis Statistik
• 1. Pengumpulan dan Entri Data. Ini adalah langkah pertama yang terlibat dalam analisis st
atistik. Dalam beberapa kasus, data akan tersedia untuk masalah yang sedang diselidiki.
• 2. Pemeriksaan Visual. Langkah kedua dalam melakukan analisis statistik adalah pemeriksa
an visual. Pada tahap analisis ini, berfungsi untuk menghasilkan beberapa jenis tampilan vi
sual atau grafik yang akan memberi tahu lebih banyak tentang data yang dikumpulkan. Di
mana jenis grafik yang sesuai akan tergantung pada jenis datanya. Bagan pai, misalnya, san
gat bagus
• 3. Ringkasan Data. Langkah ketiga yang terlibat dalam analisis statistik adalah meringkas d
ata untuk membuat makna dari data ini. Tujuan meringkas data adalah untuk mengetahui
angka yang menggambarkan karakteristik dari kumpulan data yang jauh lebih besar.
• 4. Tendensi Sentral. Ukuran tendensi sentral umumnya dikenal sebagai rata-rata dan terma
suk ukuran seperti mean dan median.
• 5. Dispersi. Ukuran penyebaran atau penyebaran termasuk kisaran, yang merupakan perbe
daan antara nilai tertinggi dan terendah dalam data, dan standar deviasi.
• 6. Mempresentasikan Temuan. Tahapan terakhir yaitu menyajikan hasil analisis statistik An
da dalam bentuk tabel atau grafik.
Analisis Statistik Data
• Analisis matematis dari berbagai pengukuran disebut analisis statisti
k data.
• Untuk analisis statistik, pembacaan yang sama diambil beberapa kal
i dengan menggunakan instrumen yang berbeda dengan cara yang
berbeda.
• Analisis data dilakukan dengan metode berbeda seperti yang tercan
tum di bawah ini:
• 1. Rata-rata Aritmatika
• 2. Penyimpangan dari Mean
• 3. Deviasi Rata-rata
• 4. Standar Deviasi
• 5. Varians
Metode Analisis Statistik
• Rata-rata aritmatika, juga disebut nilai rata-rata atau rata-rata, adalah ku
antitas yang diperoleh menjumlahkan dua atau lebih angka atau variabel
dan kemudian membaginya dengan jumlah angka atau variabel.
• Deviasi adalah penyimpangan suatu bacaan tertentu dari rata-rata aritm
atika kelompok data.
• Deviasi rata-rata merupakan indikasi ketepatan instrumen yang digunaka
n dalam pembuatan pengukuran. Deviasi rata-rata adalah jumlah dari nil
ai mutlak dari simpangan yang dibagi dengan jumlah data.
• Simpangan baku menunjukkan seberapa banyak variasi yang ada dari nil
ai rata-rata (mean). Simpangan baku (s) dari sejumlah data yang tak terb
atas adalah akar kuadrat dari jumlah semua penyimpangan individu yang
dikuadratkan, dibagi dengan jumlah bacaan.
• Varians menggambarkan seberapa jauh nilai terletak dari mean. Varians
adalah kuadrat dari simpangan baku. Hal ini dilambangkan sebagai V .

Anda mungkin juga menyukai