NIM : 19050514008 Mata Kuliah : Pembelajaran inovatif Tugas :1 Hari/Tanggal : Jum’at/25 September 2020
1. Pada model inquiry learning, menekankan proses penggalian rasa ingin
tahu dan berpikir kritis peserta didik dalam menyelidiki dan mengungkap sebuah fenomena nyata yang dibahas. Sedangkan model pembelajaran discovery learning menekankan pola belajar yang berpusat pada peserta didik dalam menemukan fakta dan jawaban atas masalah yang distimulasi oleh pendidik. Apabila model problem based learning adalah menekankan belajar menyelesaikan masalah yang sering muncul pada kehidupan sehari-hari. Pada model project based learning menekankan metode belajar yang menekankan pada inovasi yang menghasilkan suatu solusi baru dalam memecahkan masalah.
2. Kelebihan model inquiry learning yaitu pengembangan psikomotorik,
afektif dan kognitif berjalan seimbang, kemudian peserta didik juga diberi ruang dalam mengembangkan cara belajar mereka sesuai karakter sehingga akan membentuk suatu kebiasaan belajar dalam menyelesaikan masalah. Contohnya peserta didik membahas masalah sampah, maka ada yang mencari tahu melalui artikel hingga metode video, dengan mencari tahu akan merangsang psikomotorik, afektif, dan kognitifnya. Sehingga mereka akan memecahkan masalah sampah melalui perubahan perilakunya dalam membuang sampah tersebut. Kelemahan model inquiry learning yaitu proses belajarnya akan sulit diawasi dan membutuhkan waktu yang lama dalam mengakomodasi berbagai cara belajar peserta didik dan perubahan perilaku peserta didik akan sulit bertahan. Contohnya yaitu dengan metode artikel anak akan memahami secara cepat tetapi bila metode video anak akan membutuhkan waktu yang lebih lama dan dua metode di atas pengawasannya akan berbeda juga caranya sehingga pengawasan sulit dalam menghadapi berbagai metode. Setelah perilaku anak berubah sulit kemudian akan bertahan karena tidak ada media mengingatkannya lagi. Kelebihan model discovery learning adalah mampu membangkitkan motivasi belajar dan mengarahkan cara belajar siswa sehingga akan menambah kepercayaan diri siswa karena dukungan stimulasi oleh guru. Contohnya yaitu peserta didik belajar distimulasi oleh guru dalam menanam tanaman, kemudian anak akan belajar dengan caranya yang kemudian dibimbing oleh gurunya, karena proses belajar yang menyenangkan peserta didik dapat berhasil menanam dan merawat tanamannya hingga memetik buah atau bunganya. Kelemahan model discovey learning yaitu kelas yang terlalu banyak peserta didiknya dan tidak memberikan ruang kreatifitas bagi peserta didik. Contohnya yaitu seorang guru akan sulit menstimulasi peserta didik berjumlah banyak karena akan mengurangi pengawasan dan bimbingan. Stimulasi guru akan membuat siswa tidak timbul rasa inisiatif dalam memecahkan masalah di lingkungannya. Kelebihan model problem based learning yaitu rasa ingin tahu dan kepekaan akan sekitar siswa akan meningkat, proses pemahaman akan cara menyelesaikan masalah juga akan mudah, dan penerapan ilmu yang didapat dalam proses pemecahan masalah akan dapat diaplikasikan pada masalah lainnya. Contohnya seorang anak yang tidak sengaja merobekan baju, dia akan berusaha belajar bagaimana memperbaikinya dengan bertanya kepada orang tua, setelah itu ilmu menjahit itu dia terapkan pada bajunya dan akhirnya dia berhasil menjahitnya yang kemudian bersemangat dalam belajar memecahkan masalah di sekitarnya. Kelemahannya tingkat motivasi peserta didik yang berbeda dan tidak bersemangat bila masalah tersebut bukan dari bidangnya sehingga akan sulit untuk didorong dalam menyelesaikan masalah yang ada. Contohnya yaitu tidak semua anak itu ingin belajar bagaimana memperbaiki bajunya sendiri yang robek dan jika diperintah dia akan cenderung menolak karena merasa itu bukan keinginannya. Kelebihan model project based learning yaitu siswa akan berpengalaman dalam berperan dalam kehidupan nyata dan terbiasa kolaboratif baik antar siswa maupun dengan guru sehingga akan menemukan pemecahan masalah dengan cara baru. Contohnya siswa smk terlibat membuat mobil listrik maka siswa tersebut akan mempunyai pengalaman dalam berperan dalam proses produksinya. Cara baru yang siswa tersebut kerjakan akan menjadi suatu pengetahuan baginya dengan bertukar pikiran antar guru dan siswa lainnya dalam proses desain hingga produksinya sehingga cara tersebut membantunya dalam memecahkan masalah baru yang dihadapi bersama. Kelemahannya yaitu memerlukan banyak waktu dan biaya, kemudian perlu sumber literasi belajar, serta memerlukan guru dan siswa yang mau berkolaborasi. Contohnya yaitu dalam pembuatan mobil listrik siswa smk perlu belajar mengenai sumber ilmu dari bidang lainnya kemudian perlu banyak waktu memikirkan cara baru dan biaya yang tidak sedikit. Kolaborasi siswa dan guru juga sulit dilakukan karena sering terjadi perbedaan pandangan.
3. Kesimpulannya model pembelajaran adalah acuan pengondisian belajar
secara sistematis yang memerlukan kolaborasi komponen pembelajaran untuk mencapai tujuan. Kompetensi abad ke 21 meliputi kecakapan berpikir kritis dan pemecahan masalah, kecakapan berkomunikasi, kreativitas dan inovasi, serta kolaborasi. Sehingga hubungannya yaitu untuk mencapai kompetensi abad ke 21 melakukan sinergi atau kombinasi dari berbagai model pembelajaran yang penerapannya disesuaikan pada kondisi dan materi belajar agar efektif dalam pelaksanaaanya sehingga dapat menyiapkan generasi yang berkompetensi abad ke-21 secara utuh.