DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
KELAS A
Fasilitator: drg. Sinta Deviyani
Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)
2020
i
Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan hidayah dan inayahnya berupa kemampuan berfikir dan juga
karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini. Kami juga bersyukur atas berkah rezeki dan kesehatan yang
diberikan kepada kami sehingga kami dapat mengumpulkan bahan-bahan
materi makalah ini. Kami telah berusaha semampu kami untuk
mengumpulkan berbagai macam bahan mengenai “Konsep Dasar Sel”.
Tidak ada suatu usaha besar dapat berhasil tanpa dimulainya dari
usaha yang kecil. Makalah ini juga tidak mungkin terwujud tanpa adanya
komitmen dan kerja sama dari para pihak yang terlibat, oleh karena itu
kami mengucapkan terima kasih kepada drg. Sinta Deviyano selaku dosen
yang membimbing kami dan kepada pihak-pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Demikianlah makalah ini kami buat dan kami sadar bahwa makalah
yang kami buat ini masih jauh dari sempurna, maka apabila ada kesalahan
dalam penulisan kami mohon maaf dan kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………i
KATA PENGANTAR………………………………….ii ii
DAFTAR ISI……………………………………………iii
ISI…………………………….........................................1
A. TENTANG DASAR SEL………………………..1
B. PENGERTIAN SEL EUKARIOTIK…………...2
C. MENJELASKAN TENTANG CIRI-CIRI SEL
EUKARIOTIK……………………………………2
D. FUNGSI-FUNGSI ORGANEL SEL EUKARIOTIK:
a) Nukleus……………………………………...2
b) Nukleolus……………………………………3
c) Mitokondria………………………………...4
d) Kloroplas……………………………………5
e) Ribososom…………………………………..6
f) Sistem Endomembran (Selaput nukleus,
retikulum, endoplasma, badan golgi, lisosom,
vakuola)………………………………….7
g) Peroksisom……………………………….9
h) Sitoskeleton (Mikrotubulus, mikrofilamen,
filament intermediet)…………………….9
i) Dinding sel………………………………..11
j) Membran plasma sel……………………..12
k) Matriks ekstraseluler……………………..15
l) Ukuran sel………………………………….19
m)Bentuk sel………………………………….20
RINGKASAN…………………………………………..20
DAFTAR PUSTAKA………………………………….21
iii
A. TENTANG DASAR SEL
Istilah sel pertama kali dikemukakan oleh Robert Hooke, 1665, pada saat ia
mengamati sayatan gabus dengan menggunakan mikroskop. Ia melihat adanya
ruangan kecil yang disebut cella yang berarti kamar kecil. Purkinye 1839 melihat
bahwa di dalam cella terdapat zalir (zat mengalir = fluid) yang memiliki tanda-
tanda hidup. Dujardin di tahun 1855 menemukan bahwa di dalam cella tersebut,
terdapat cairan kental. Senyawa inilah yang dikenal dengan nama protoplasma.
Lebih kurang 15 tahun kemudian Dutrochet, Von Schleinden, dan Schwan
menemukan hal yang serupa.
Teori sel dikembangkan oleh Schwann dan Mathias Von Schleiden. Hasil kerja
dua orang peneliti ini membuahkan dua di antara tiga postulat teori sel: 1. semua
makhluk hidup terdiri dari sebuah atau lebih, sel yang bernukleus; 2. sel
merupakan kesatuan fungsi yang terkecil. Laporan Schwann dan Schleiden
tersebut, kecuali memberi formulasi teori sel, juga memberi perhatian khusus
1.
pada nucleus yang ditemukan beberapa tahun sebelumnya oleh Robert Brown,
sebagai struktur yang mempunyai peranan penting dalam hubungannya dengan
fungsi sel.
Postulat mereka segera dilengkapi oleh postulat ke-3, sehingga lengkaplah teori
tersebut. Postulat terakhir ini dicetuskan pada tahun 1855 oleh Rudolf Virchow,
seorang ahli patologi berkebangsaan Jerman. Virchow menyatakan bahwa semua
sel berasal dari sel yang ada sebelumnya dengan jalan pembelahan. Pernyataan ini
berbunyi: Omnis cellula e cellula.
C. FUNGSI-FUNGSI ORGANEL
SEL EUKARIOTIK:
a. Nukleus:
Nukleus mengandung sebagaian besar gen dalam sel eukariot
(sebagian gen terletak dalam mitokondria dan kloroplas). Nukleus
2.
umumnya merupakan organel
yang paling menonjol dalam sel
eukariot dengan diameter sekitar 5
µm. Dalam nukleus, DNA
terorganisasi menjadi unit diskret
yang disebut kromososm,
struktur yang membawa
informasi genetik. Setiap
kromosom terbuat dari materi yang disebut kromatin, kompleks dari
protein dan DNA. Kromatin yang diwarnai biasanya terlihat sebagai
massa yang tidak jelas, baik menggunakan mikroskop cahaya maupun
mikroskop elektron. Akan tetapi ketika sel bersiap-siap untuk
membelah, serat kromatin yang tipis mengumpar (berkondensasi),
sehingga cukup tebal untuk dibedakan sebagai struktur tersendiri yang
akrab kita kenal sebagai kromosom. Setiap spesies eukariota memiliki
jumlah kromosom yang khas. 15 Misalnya, sel manusia mengandung
46 kromososm dalam nukleus; kecuali sel kelamin (sel telur dan
sperma), yang pada manusia hanya mengandung 23 kromososm.
Sebagaian besar sel lalat buah mengandung 23 kromosom, kecuali sel
kelamin yang memiliki 4 kromosom. Struktur menonjol dalam
nukleus yang tidak membelah adalah nukleolus (Campbell, 2008,
hlm.111).
Fungsi nukleus, yaitu sebagai berikut :
a) Mengontrol sintesis protein dengan cara menyintesis Mrna sesuai
dengan perintah DNA.
b) Mengendalikan proses metabolisme sel.
c) Menyimpan informasi genetik berupa DNA.
d) Tempat penggandaan (replikasi) DNA.
b. Nukleolus
Nukleolus adalah struktur yang menonjol dalam inti, dan bila
diamati di bawah mikroskop electron, tampak sebagai massa granula yang
3.
berwarna gelap dan serat-serat yang bergabung dengan bagian kromatin.
Nukleolus merupakan struktur
menonjol dalam nukleus yang tidak
membelah (Campbell, 2010).
Nukleolus merupakan sebuah
struktur terikat tanpa membran
yang terdiri dari protein dan asam
nukleat dalam inti sel. Lodish, dkk juga mengemukakan bahwa nukleolus
adalah sub kompartemen inti sejati yang tidak dikelilingi oleh membran .
Mark (2010) mengemukakan bahwa nukleolus merupakan subdominan
nukleus yang menyusun subunit ribosom dalam sel eukariotik
Struktur nukleolus (anak inti) akan terlihat di bawah pengamatan
mikroskop elektron berukuran lebih besar daripada ukuran butir-butir
kromatin. Nukleolus merupakan tempat berlangsungnya transkripsi gen
yang dari proses tersebut didapatkan molekul rRNA. rRNA (ribosomal
RNA) adalah salah satu jenis RNA yang merupakan materi penyusun
ribosom. Kandungan RNA dalam anak inti jika dibandingkan dengan
bagian lain dari inti sel adalah tidak tetap, yaitu diperkirakan 5%-20%.
Ukuran nukleolus berubah-ubah yang terjadi pada jumlah komponen
granular saat penyalinan gen ribosomal. Saat sedang mensintesis protein,
nukleolus mencapai 25% dari seluruh volume nukleus. Pada saat interfase,
nukleolus tampak jelas, pada saat menjelang mitosis, nukleolus mengecil
dan pecah menjadi serpihan-serpihan kecil, akhirnya pada saat metafase
nukleolus menghilang. Menghilangnya nukleolus ini seiring dengan
terbentuknya kromosom dan berhentinya sintesis RNA. Di akhir telofase,
nukleolus mulai tampak kembali sebagai butir-butir halus yang lama
kelamaan akan melebur membentuk sebuah atau lebih nukleolus.
c. Mitokondria
Mitokondria (mitochondria , tunggal
mitokondrion) merupakan tempat
resplrasi selular, proses metabolik yang
4.
menghasilkan ATP dengan cara mengambil energi dari gula, lemak, dan bahan bakar lain
dengan bantuan oksigen. Mitokondria ditemukan pada hampir semua sel eukariot,
termasuk sel tumbuhan, hewan, fungi, dan sebagian besar protista. Bahkan pada sel yang
tidak memiliki mitokondria, misainya parasit usus manusia Giardia dan beberapa protista
lain, penelitian terbaru telah mengidentifikasi organel-organel yang berkerabat-dekat
yang mungkin berevolusi dari mitokondria. Mitokondria memiliki panjang kira-kira 1-10
nm
Beberapa sel memiliki satu mitokondria besar, namun lebih sering sel memiliki
ratusan atau bahkan ribuan mitokondria. jumlah organel tersebut berkorelasi dengan
tingkat aktivitas metabolisme sel. Misalnya, sel motil atau sel kontraktil secara
proporsional memiliki lebih banyak mitokondria per volume daripada sel yang kurang
aktif.
Mitokondria diselubungi oleh dua membran, yang masing-masing merupakan
lapisan-ganda fosfolipid dengan sekumpulan unik protein yang tertanam di dalamnya .
Membran luar bertekstur mulus, namun membran dalam berlipat-lipat, dengan pelipatan
ke dalam yang disebut krista. Membran dalam membagi mitokondria menjadi dua
kompartemen internal. Yang pertama adalah ruang antarmembran, wilayah sempit di
antara membran daiam dan membran luar. Kompartemen kedua, matriks mitokondria
(mitochondrial matrix), diselubungi oleh membran dalam. Matriks ini mengandung
banyak enzim yang berbeda, serta DNA mitokondria dan ribosom
d. Kroloplas
Kloroplas adalah suatu anggota terspesialisasi dari famili organel-
organel tumbuhan yang berkerabat dekat, yang disebut plastida. Beberapa
anggota lain adalah amiloplas, plastida tak berwarna yang menyimpan pati
(amilosa), terutama pada akar dan umbi, serta kromoplas, yang memiliki
pigmen yang menyebabkan buah dan bunga berwarna jingga dan kuning.
Kloroplas mengandung pigmen hijau yang bernama klorofil, serta
berbagai enzim dan molekul lain yang berfungsi dalam produk gula secara
fotosintesis. Organel-organel berbentuk lensa ini, yang 21 berukuran
sekitar 2 µm kali 5 µm, ditemukan di daun dan organ hijau lain pada
tumbuhan dan alga.
Kandunga
n kloroplas
dipisahkan dari 5.
sitosol oleh selaput yang terdiri dari dua membran yang dipisahkan oleh
ruang antar membran yang sangat sempit. Di dalam kloroplas terdapat
sistem bermembran lain dalam bentuk kantong-kantong pipih yang saling
berhubungan sering disebut sebagai tilakoid. Di beberapa wilayah,
tilakoid ditumpuk seperti koin permainan poker; masing-masing Kloroplas
Mitokondria Ruang antarmembran Membran luar Membran dalam Krista
Matriks tumpukan disebut grana (bentuk tunggal, granum). Cairan di luar
tilakoid disebut stroma, yang mengandung DNA kloroplas dan ribosom,
serta banyak enzim. Membran kloroplas membagi ruang kloroplas menjadi
tiga kompartemen: ruang antarmembran, stroma, dan ruang tilakoid. Pada
Bab 10, Anda akan mempelajari bagalmana organisasi kompartemen ini
memungkinkan kloroplas mengubah energi cahaya menjadi energi kimia
selama fotosintesis.
e. Ribosom
Ribosom merupakan kompleks yang terbuat dari RNA ribosom dan
protein, yang merupakan komponen selular yang melaksanakan sintesis
protein. Ribosom
membangun
protein di dua lokasi
pada sitoplasma.
Ribosom bebas
tersebar dalam sitosol,
sedangkan ribosom
terikat melekat pada
sisi luar retikulum endoplasma ataupun selaput nukleus.
f. Sistem Endomembran
Banyak membran yang berbeda pada sel eukariot merupakan 6.
bagian dari sistem endomembran yang melaksanakan berbagai tugas
dalam sel. Tugas-tugas ini termasuk sintesis protein dan transpor protein
ke dalam membran dan organel atau keluar dari sel, metabolisme dan
pergerakan lipid, serta detoksifikasi racun.
Sistem endomembran mencakup selaput nukleus, retikulum
endoplasma, badan golgi, lisosom, dan vakuola.
1. Selaput Nukleus
Fungsi: untuk memberi bentuk sel tumbuhan, melindungi bagian dalam sel
dari pengaruh lingkungan dan
menjaga sel tumbuhan agar
tidak pecah akibat masuknya
air secara berlebihan.
11.
sel kaku dan membentuk serat panjang. Serat selulosa berfungsi untuk
membentuk mikrofibril. Dalam satu mikrofibril, setiap rantai glukosa
membentuk ikatan hidrogen dengan rantai glukosa yang ada didekatnya
sehingga secara struktural mikrofibril menjadi lebih stabil.
Untuk lebih dalam lagi, fungsi dinding sel pada tumbuhan bukan hanya
untuk melindungi dalam sel, tetapi juga ada berberapa fungsi lain nya.
Seperti
3. Pelindung sel
4. Komunikasi sel
fosfokolina (pc)
fosfoetanolamina (pe)
fosfoserina (ps)
fosfoinositol (pi)
Sifat yang dibawa oleh protein ini yaitu amfipatik, terdapat di sekuen helix
protein, hidrofobik, menembus lapisan lipida, dan untaian asam amino
hidrofilik.
4. Kerangka membrane
mikrotubulus
mikrofilamen
filamen intermediet
Molekul polisakarida
A. Peraga 6.30 Matriks ekstraselular (MES) sel hewan. Komposisi
molekular dan struktur MES bervariasi dari satu tipe sel ke tipe sel
lainnya. Dalam contoh ini terdapat tiga tipe glikoprotein yang berbeda:
proteoglikan, kolagen, dan fibronektin.
Qrroteoglycan). Suatu molekul proteoglikan terdiri dari satu protein inti
kecil dengan banyak rantai karbohidrat yang terikat secara kovalen,
sehingga 957o molekul tersebut bisa berupa karbohidrat. I(ompleks
proteoglikan besar dapat terbentuk ketika ratusan proteoglikan menjadi
berikatan secara nonkovalen dengan suatu molekul polisakarida tunggal
panjang, seperti yang ditunjukkan pada Peraga 6.30. Beberapa sel
dilekatkan ke MES oleh glikoprotein MES yang lain lagi, misalnya
fibronektin ffibronectin). Fibronektin dan protein-protein MES lain
berikatan dengan protein reseptor permukaan sel yang disebut integrin
yang tertanam dalam membran plasma. Integrin berada sepanjang
membran, dan sisinya yang menghadap sitoplasma berikatan dengan
protein-protein terkait yang melekat ke mikrofilamen sitoskeleton. Nama
integrin didasari kata integrasl: Integrin berada pada posisi untuk
meneruskan sinyal antara MES dan sitoskeleton, sehingga akan
18.
mengintegrasikan perubahan-perubahan yang terjadi di luar dan di dalam
sel.
Riset terbaru tentang fibronektin, molekul-molekul MES lain, dan integrin
mengungkapkan peran besar matriks ekstraselular dalam kehidupan sel.
Dengan cara berkomunikasi dengan sel melalui integrin, MES dapat
meregulasi perilaku sel. Misalnya, beberapa sel dalam embrio yang sedang
berkembang akan bermigrasi sepanjang jalur-jalur spesifik dengan cara
mencocokkan orientasi mikrofilamennya dengan 'arah' serat dalam matriks
ekstraselular. Para peneliti juga sedang mempelajari bahwa matriks
ekstraselular di sekeliling sel dapat memengaruhi aktivitas gen dalam
nukleus. Informasi mengenai MES mungkin mencapai nukleus melalui
kombinasi jaiur pensinyalan mekanis dan kimiawl. Pensinyalan mekanis
melibatkan fibronektin, integrin, dan mikrofilamen sitoskeleton.
Perubahan sitoskeleton
mungkin kemudian memicu jalur-jalur pensinyalan kimlawi di dalam sel,
menyebabkan perubahan pada set protein yang sedang dibuat oleh sel
sehingga mengubah fungsi se1. Dengan cara ini, matriks ekstraselular
suatu jaringan tertentu dapat membantu mengkoordinasi perilaku semua
sel dalam jaringan tersebut. Hubungan langsung antara sel-sel juga
berfungsi dalam koordinasi ini, seperti yang akan kita bahas berikutnya.
l. Ukuran Sel
Sel eukariotik adalah sel yang memiliki nukleus atau materi genetik
(DNA) dilapisi oleh membran inti. Ukuran sel eukariotik berdiameter 10-
100 mikrometer.
19.
m. Bentuk Sel
C. RINGKASAN
Sel Eukariotik adalah jenis sel yang lebih kompleks daripada rekan-rekan
mereka, Prokariota. Prokariota termasuk bakteri sederhana dan archaea,
sedangkan eukariota terdiri dari semua jamur, hewan, tumbuhan, dan Protista
seperti amuba. Bersama dengan virus dan potongan lainnya dari bahan genetic,
prokariota dan eukariota membuat semua kehidupan di darat yang anda dikenal.
Sel eukariota ditandai dengan membran internal dan sebuah sitoskeleton yang
kaut. Sebuah sitoskeleton adalah kerangka protein, seperti aktin dan keratin, yang 20.
membantu memegang sel bersama-sama dan pembeda organel tersebut.
D. DAFTAR PUSTAKA
1. https://jempols.wordpress.com/biologi-sel/materi-biologi-sel/pertemuan-2-
biologi-sel-pengantar-biologi-sel/konsep-dasar-sel/#:~:text=Sel
%20merupakan%20kesatuan%20kecil%20bersalut,sederhana%20berupa
%20sel%2Dsel%20tunggal.&text=Oleh%20karena%20itu%20sel
%20dinyatakan%20dasar%20kesatuan%20hidup.
2. http://seputarpengertian.blogspot.com/2016/09/pengertian-sel-
eukariotik.html
3. Campbell biologi edisi 8 jilid 1
21.