Anda di halaman 1dari 13

NUKLEUS

DOSEN PENGAMPU:

Dr. IMAM MAHADI, M.sc

Disusun oleh:
Kelompok 5
1) NORIEGA FAZRI ( 1905124626)
2) INAYYAH MUSFIRAH ( 1905124334)
3) SISKA JULIANA (1905155602)
4) HIKA ROPANI ( 1905177251)
5) RIZKI AMALIA SAADAH ( 1905156335)
6) SALWA OLIVIA ( 1905112493)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warohmatullahi wabarokatuh


Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmatnya serta
hidayahnya sehingga kami semua dapat menyelesaikan makalah ini. Yang pertama kami
ucapkan terima kasih kedapa kedua orang tua yang telah mendoakan serta memberi dukungan
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami. Kemudian kami ucapkan
terima kasih kepada bapak Imam Mahadi yang telah membimbinng dalam pembuatan
makalah ini.
Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah “Biologi Sel”dan makalah
ini berjudul “Nukleus”. Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan, kalimat maupun kata bahasanya. Oleh karena itu, kami berharap adanya kritik,
saran dan susulan demi perbaikan makalah yang kami buat dimasa yang akan datang. Semoga
makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah ini dapat
berguna bagi kami sendiri maupun yang membacanya. Sebelumnya kami memohon maaf
apabila terdapat kesalahan dalam makalah ini.
i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……….…………………………………………………………….....i
DAFTAR ISI……………………….………………………………………………………...ii
BAB I PENDAHULUAN…..………………………………………………………………..1

1.1 Latar Belakang……………….…………………………………………………………...1

1.2 Rumusa Masalah…………………………………………………………………………..1

1.3 Tujuan penulisan…………………………………………………………………………..1

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………..2

2.1 Pengertian Nukleus…………………………...………………………………………..….2

2.2 Menjelaskan Struktur Selaput Nukleus………………………………………………..….2

2.3 Menjelaskan Komponen Matriks Nukleus………………………………………………..3

2.4 Menjelaskan Struktur Nukleus……………………………………………………..……..5

2.5 Menjelaskan fungsi Nukleus dan Nukleuosa……………………………………………...6

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………..8

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………….….8

3.2 Saran………………………………………………………………………………………8

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………9
ii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Inti sel atau nukleus adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Organel ini


mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linier panjang
yang membentuk kromosom bersama dengan beragam jenis protein. Gen di dalam
kromosom-kromosom inilah yang membentuk genom inti sel.
Fungsi utama nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol
aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi untuk
mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk
mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya replikasi dan
transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai,
dijalankan, dan diakhiri.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertianNukleus?
2. Menjelaskan Struktur Selaput Nukleus
3. Menjelaskan Komponen Matrik Nukleus
4. Menjelaskan Struktur Nukleus
5. Menjelaskan fungsi Nukleus

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian dari Nukleus
2. Untuk mengetahui Struktur Selaput Nukleus
3. Untuk mengetahui Komponen Matrik Nukleus
4. Untuk menjelaskan Struktur Nukleus
5. Untuk mengetahui Fungsi dari Nukleus dan Nukleuosa
1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Nukleus

Nukleus adalah organel pertama yg ditemukan, yang pertama kali dideskripsikan


oleh Franz Bauer pada 1802 dan dijabarkan lebih terperinci oleh ahli
botani Skotlandia, Robert Brown, pada tahun 1831. Pada satu sel umumnya ditemukan hanya
satu nukleus. Namun, beberapa jaringan tertentu, atau beberapa spesies tertentu memiliki
lebih daripada satu nukleus. Inti-inti dalam sel multinuklei ini dapat memiliki peran yang
saling mengganti atau saling mengkhususkan diri. Pada Paramecium, terdapat dua inti
sel: makronukleus (inti besar) dan mikronukleus (inti kecil). Makronukleus menjamin
keberlangsungan hidup, sedangkan mikronukleus bertanggung jawab terhadap reproduksi.
Inti sel atau nukleus adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Organel ini
mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linier panjang
yang membentuk kromosom bersama dengan beragam jenis protein. Gen di dalam
kromosom-kromosom inilah yang membentuk genom inti sel. Fungsi utama nukleus adalah
untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan
mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat
terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein, sebagai tempat
sintesis ribosom, tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan
dan di mana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri.

2.2 Menjelaskan Komponen Struktur Selaput Nukleus


2
Setiap nukleus tersusun atas beberapa bagian penting sebagai berikut.

1. Membran Nukleus (Selaput Inti)

Selaput inti merupakan bagian terluar inti yang memisahkan nukleoplasma dengan


sitoplasma. Selaput inti terdiri atas dua lapis membran (bilaminair), setiap lapis merupakan
lapisan bilayer. Ruang antara membran disebut perinuklear atau sisterna. Pada membran
ini terdapat porus yang berfungsi untuk pertukaran molekul dengan sitoplasma. Berdasarkan
ada tidaknya selaput inti, dibedakan dua tipe sel yaitu sel prokariotik (tidak memiliki
selaput inti) dan sel eukariotik (memiliki selaput inti).
2. Nukleoplasma
Nukleoplasma adalah cairan inti (karyotin) yang bersifat transparan dan semisolid
(kental). Nukleoplasma mengandung kromatin, granula, nukleoprotein, dan senyawa kimia
kompleks. Pada saat pembelahan sel, benang kromatin menebal dan memendek serta
mudah menyerap zat warna disebut kromosom. Benang kromatin tersusun atas protein dan
DNA. Di dalam benang DNA inilah tersimpan informasi kehidupan. DNA akan
mentranskripsi diri (mengopi diri) menjadi RNA yang selanjutnya akan dikeluarkan
ke sitoplasma. 
3. Nukleolus
Nukleolus atau anak inti tersusun atas fosfoprotein, orthosfat, DNA, dan enzim.
Nukleolus terbentuk pada saat terjadi proses transkripsi (sintesis RNA) di dalam nukleus. Jika
transkripsi berhenti, nukleolus menghilang atau mengecil. Jadi, nukleolus bukan merupakan
organel yang tetap. 

2.3 Menjelaskan Komponen Matriks Nukleus


 Inti atau nukleus memiliki komponen-komponen sebagai berikut :
1) Selaput inti
2) Nukleoplasma
3)   Nukleolus
4)  Kromatin
Komponen inti yang utama ialah Kromatin. Kromatin ini mengandung ADN, yang jadi
sumber segala kegiatan dan kehidupan sel. Jika sel tak berinti maka kegiatan sel umumnya
terbatas sekali, seperti dijumpai pada eritrosit Mammalia.
Pada lazimnya sel berinti satu saja. Kekecualian ialah beberapa Protozoa (memiliki inti
makro dan mikro), sel hati dan sel tulang osteoklast. Bentuk bundar atau lonjong, diameter 5-
10 um. Ada juga yang polimorf, seperti pada lekosit dan sel sertoli dalam testis.
3

1. Selaput Inti

          Sebelum periode ME, disebut juga karyotheca, dari kata karyon = inti; dan theca =
kulit. Di bawah MC memang jelas sekali tampak selaput inti itu, jauh lebih tebal dan gelap
dibandingkan dengan membran sel sendiri. Di bawah ME dapat diketahui, selaput inti terdiri
dari 2 lapis unit membrane. Antara membran luar dan membran dalam ada celah,
disebut perinuclear cisternae, lebar 50 nm. Cisterna tepi inti ini berhubungan dengan cisterna
RE pada beberapa tempat, yang berperan sebagai saluran transport zat. Karena plasmalema
sendiri hanya dibina atas 1 unit membrane, jelaslah bagi kita kenapa selaput inti jauh lebih
jelas dan tebal tampak di bawah MC dari pada membran sel sendiri.
          Dengan ME jenis transmisi (MET) dan dengan teknik freeze-fracture kita dapat melihat
akan banyaknya terdapat lobang halus pada selaput inti itu, yang disebut pori inti. Pori itu
relatif sama besar semua, diameter 80 nm. Bentuk setiap porus hampir poligonal atau secara
kasar berbentuk lingkaran. Pori menempati sekitar 40% seluruh permukaan selaput inti. Pada
porilah bersatunya membran luar dan membran dalam.
          Pori berperan sebagai diafragma, pintu keluar masuk zat yang bersifat statis. Namun
kehadirannya dinamis, artinya adanya pori di suatu bagian selaput inti tidak tetap, bisa hilang,
lalu muncul lagi suatu waktu, sesuai dengan kebutuhan dalam melakukan kegiatan. Makin
banyak aktivitas inti makin banyak pori itu. Letaknya pun dapat berubah-ubah.

2. Nukleoplasma

          Disebut juga Karioplasma. Cairan inti yang lebih kental daripada sitoplasma. Di dalam
terenddam kromatin dan nukleolus. Mengandung protein, enzim, metabolit, dan ion.

3. Nukleolus

          Disebut juga butir inti atau anak inti. Dalam jamak nukleolus ialah nukleoli. Bentuknya


bundar, gelap. Ada juga yang bervakuola di dalamnya. Berdiameter 0,3 um. Tidak
bermembran. Besar pada sel yang aktif, kecil atau tak ada pada sel yang dormant (non aktif).
Waktu sel aktif mensintesa zat nukleolus tampak tumbuh jadi kian besar. Begitu juga pada sel
kanker. Lazimnya setiap sel hanya mengandung 1 nukleolus. Pada sel muda banyak nukleloli.
Jika sel membelah organel ini akan hilang, dan muncul lagi pada sel anak.
4

4. Kromatin
          Zat warna  mikroteknik tampak di bawah MC banyak diserap oleh struktur yang
membuat gambaran seperti jala benang halus, sehingga disebut kromatin. (Dari
kata chroma = berwarna; tin = benang halus). Di bawah ME ternyata susunan kromatin sering
berciri khas bagi sesuatu jenis sel dan bervariasi antara satu jenis jaringan dengan jaringan
lain. Pada beberapa sel kromatin nampak tersebar halus, ada yang bergumpal, ada pula
berbentuk jala seperti tampak di bawah MC.

2.4 Menjelaskan Struktur nukleus

DNA dalam nukleus tersusun atas benang-benang halus yang disebut kromatin,
terdapat 2 macam kromatin, dimana kromatin yang kurang padat disebut eukromatin
sedangkan kromatin yang padat disebut heterokromatin. Benang halus kromatin akan
memadat dan berkumpul membentuk struktur lebih besar yang disebut kromosom ketika sel
akan membelah diri.

Gen-gen penentu sifat makhluk hidup terletak pada tempat khusus di kromosom yang disebut
dengan lokus gen. Tiap jenis makhluk hidup memiliki jumlah kromosom yang khas dengan
gen-gen yang berbeda-beda. Tiap sel manusia mengandung 46 kromosom, kubis 20
kromosom, bunga matahari 34 kromosom dan jenis paku Ophioglossum mengandung 1250
kromosom. Sel tubuh atau sel somatik mengandung 2 set kromosom sehingga disebut
diploid, sedangkan sel kelamin atau sel gamet hanya mengandung 1 set kromosom sehingga
disebut haploid. Di dalam nukleus terdapat organel nukleolus atau anak inti. Tiap nukleus
umumnya memiliki 2 nukleolus, namun kedua organel kecil ini bersatu sehingga nampak
seperti tunggal. Nukleolus berfungsi dalam sintesis rRNA “RNA ribosom” yang digunakan
untuk membentuk ribosom. Pada sel eukariotik nukleus memiliki membran ganda “2 lapis”
yang disebut selubung nukleus. Pada membran tersebut terdapat pori-pori kecil dengan
diameter antara 30-100 nanometer. Pori kecil ini berfungsi sebagai jalur keluar masuknya
molekul-molekul dari dan ke dalam nukleus. Beberapa pori juga menyambung dengan
organel retikulum endoplasma sehingga molekul yang dikeluarkan nukleus dapat langsung
masuk retikulum endoplasma.
5

2.5 Menjelaskan Fungsi Nukleus dan Nukleuosa

Fungsi utama nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan
mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi
untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk
mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya replikasi dan
transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai,
dijalankan, dan diakhiri. Sel-sel pada umumnya memiliki satu Nukleus inti, akan tetapi sesuai
fungsinya, terdapat juga sel yang mempunyai 2 bahkan lebih nukleus inti. Nukleus merupakan
bagian sel yang mempunyai ukuran yang lebih besar jika dibandingkan dengan umumnya organel
sel. Ukurannya sendiri berkisar antara bahkan hingga 20 nm. Nukleus letaknya terkadang di tengah
atau di tepi. Nukleus memiliki bentuk yang hampir mirip dengan cakram, yakni bulat atau lonjong.
Nukleus dibatasi membran inti (Selaput Inti) yang mana tujuannya adalah untuk mengontrol apa saja
yang dapat masuk dan keluar dari Nukleus. Tugas dari Nukleus sendiri sangat dibutuhkan untuk
pertumbuhan dan pembelahan sel dan juga untuk mengontrol berbagai macam reaksi kimia
yang terjadi di dalam Nukleus. Selain tugas tadi, Nukleus juga mempunyai tugas untuk
membawa perintah Sintetis pada Inti DNA. Sebab, pada bagian dalamnya mengandung DNA
CODE ( SANDI DNA) dengan tujuan untuk menetapkan urutan-urutan Asam Amino Protein.

Nukleus dapat ditemukan pada Sel Eukariotik dan berfungsi sebagai pengatur aktivitas pada
sel. Nukleus dapat anda temukan dengan mudah menggunakan alat yang bernama
“Mikroskop Cahaya” dengan tanpa pewarna kimia.
6

1. Fungsi nucleus adalah sebagai pusat perintah atau pengendalai semua kegiatan sel.
2. Fungsi nucleus adalah untuk mengatur pembelahan sel.
3. Fungsi nucleus adalah untuk memberikan informasi genetk (DNA) yang melalui
pembelahan sel akan mewariskan sifat-sifanya.

Sedangkan Nukleolusa adalah struktur yang ditemukan dalam nukleus. Nukleolus adalah area
di mana itu sangat padat. Nukleolus dapat diamati sebagai tiga wilayah. Mereka adalah pusat
fibrillar, komponen fibrillar padat dan komponen granular. Nukleolus tidak dikelilingi oleh
membran. Nukleolus dibentuk oleh unit DNA, yang diharapkan kode untuk rRNA untuk
produksi ribosom. Oleh karena itu, fungsi utama nukleolus adalah untuk mensintesis rRNA
dan menghasilkan ribosom. Nukleolus merupakan inti sel yang memiliki tanggung jawab
cukup besar, karena bagian ini mengambil andil dalam engaturan karakteristik keturunan
pada suatu organisme. Tidak hanya itu, nukleus pun juga memiliki fungsi dalam melakukan
sinteis protein, pertumbuhan, diferensiasi, dan juga pembelahan sel. Dengan begitu pun sudah
pasti terdapat banyak bagian di dalam nukleus yang bahu membahu dalam melakukan
tanggung jawab besar bagi nukleus.
7

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan dalam pembahasan diatas dapat diketahui
bahwa nukleus merupakan bagian dari sel yang sangat penting dalam pengorganisaian dari
sustu sel. Dimana didalam suatu sel tersebut terdapat banyak bagian-bagian yang dari
kesemunya tersebut nukleuslah yang berfungsi sebagai pusat  koordinasi dari sel tersebut.
Selain mengatur semua pusat koordinasi, nucleus juga memiliki fungsi mengeluarkan RNA
dan subunit ribosom ke sitoplasma, mengatur pembelahan sel, membawa informasi genetik.
Nucleus memiliki struktur yaitu membrane inti, anak inti, nukleuplasma, dan kromatin.
Selain itu di dalam inti sel juga terdapat materi geneti, materi genetic inilah yang nantinya
akan menyampaikan pesan genetik pada keturunan stiap individu. Materi enetic yang
terdapat pda sel ini berupa DNA.

3.2 Saran
Di dalam penulisan tugas ini penulis menyadari masik banyak kekurangan yang
terdapat dalam pembehasan maupun kata-kata, karena sesungguhnya kesempurnaan hanyalah
milik Allah SWT. Oleh karena itu penulis berharap untuk dapt diberi masukan yang sifatnya
mmebangun dan untuk menyempunakan hasil dari tugas ini sehingga tugas ini dapat
bermanfaat bagi semua kalangan.
8

https://ekosistem.co.id/fungsi-nukleus/
https://www.academia.edu/attachments/34607170/download_file?
st=MTU4NDU0MTE2MSwzNi42OC41LjIw&s=swp-splash-paper-cover
http://modeldek.blogspot.com/2012/11/makalah-biologi-tentang-nukleus-inti-sel.html
https://www.ilmudasar.com/2017/04/Pengertian-Struktur-Fungsi-Bagian-Inti-Sel-Nukleus-
adalah.html
Subowo.1995. Biologi Sel. Bndung: Angkasa.
Sumadi, dan Marianti, Aditya. 2007 . Bioligi Sel. Yogyakarta: Graha ILmu.
Suryo. 2008. Genetika Strata 1. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Anda mungkin juga menyukai