Kelas: IIIA
2. Hukum Mendel
D. Cara Kerja :
1. PERBANDINGAN MONOHIBRID
a. Dominansi penuh
Isilah masing-masing kantong berisi potongan kertas bertuliskan R
sebanyak 60 potong dan r sebanyak 60 potong. Masunkkalah potongan
kertas tersebut dalam 2 buah kotak masing-masing 30 pasang..
Ambillah satu potong kertas dari kantong kiri dengan menggunakan
tangan kiri dengan waktu yang bersamaan ambil satu potongan kertas
dengan tangan kanan dari kantong kanan, tanpa melihat kedalam
kantong tersebut.
Setelah itu masukkan lagi kedalam kotak
Dengan mengocok kembali kotak itu, ulangi percobaan tersebut
sampai 50 kali
Catatlah hasilnya pada tabel 1
10
E. Hasil Pengamatan dan Pertanyaans
11
44
45
46
47
48
49
50
Jumlah 22 15 13
A 37 13 50
H 37,5 12,5 50
(A-H) -0,5 0,5 1
(A-H) – 0,5 -1 0
{ (A-H) – 0.5 }2 1 0
X2 0,026 0 0,026
df = jumlah fenotip – 1
= 2–1=1
Syarat : Hipotesis diterima : jika X2 hitung < X2 tabel
Hipotesis ditolak : jika X2 hitung > X2 tabel
X2 hitung = 0,026
X2 tabel =3,841
X2 hitung < X2 tabel
0,026 < 3.841 hipotesis diterima
Berarti : data yang diperoleh masih dapat dikatakan baik, masih mengikuti hukum
Mendel 1 yaitu 3 :1
2. PERBANDINGAN DIHIBRID
a. Isilah masing-masing kantong berisi potongan kertas bertuliskan
RB, Rb, Rb, rb sebanyak 60 potong dikotak kanan dan sebanyak 60
potong dikotak kiri.
12
b. Ambillah satu potong kertas dari kantong kiri dengan menggunakan
tangan kiri dengan waktu yang bersamaan ambil satu potongan
kertas dengan tangan kanan dari kantong kanan, tanpa melihat
kedalam kantong tersebut.
c. Setelah itu masukkan lagi kedalam kotak
d. Catar hasilnya ditabel
e. Dengan mengocok kembali kotak itu, ulangi percobaan tersebut
sampai 50 kali
a. Dominansi penuh
Pengambilan R-B- R-bb rrB- rrbb
Ke- (Merah,bulat ) (Merah, oval) (Putih, bulat) (Putih, oval)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
13
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
Jumlah 15 13 12 10
df = jumlah fenotip - 1
= 4–1=3
X2 hitung = 1,04
X2 tabel = 7.815
Syarat : Hipotesis diterima : jika X2 hitung < X2 tabel
Hipotesis ditolak : jika X2 hitung > X2 tabel
X2 hitung : 1,04
X2 tabel : 7,815
Berarti dari data percobaan yang diperoleh sangat tidak bagus/ jelek, serta tidak mengikuti
hukum Mendel yakni 1:1:1:1. Penyebab penyimpangan tersebut kemungkinan ialah gen-
14
gen tidak bersegresi secara bebas, terikat satu dengan yang lainnya atau bisa juga
disebabkan dengan yang lain yaitu dalam pencocokan kertas tidak teracak dengan
sempurna / baik.
Rumus = X2 = { ( A – H ) – 0,5 }2
H
Contoh :
Tanaman berbatang tinggi heterozigot ( Tt ) menyerbuk sendiri dan menghasilkan
keturunan yang terdiri dari 40 tanaman tinggi dan 20 tanaman pendek. Apakah hasil
tersebut dapat dipercaya akan kebenaran nya ?
Jawab
P. Tt x Tt
F1 1 TT ( tinggi )
2 Tt ( tinggi )
15
1 tt ( pendek )
A 40 20 60
H 45 15 60
(A-H) -5 5 0
df = jumlah fenotip – 1
= 2–1=1
Syarat : Hipotesis diterima : jika X2 hitung < X2 tabel
Hipotesis ditolak : jika X2 hitung > X2 tabel
X2 hitung = 2.02
X2 tabel = 3.841
Berarti : data yang diperoleh masih dapat dikatakan baik, masih mengikuti
hukum Mendel 1 yaitu 3 :1
Rumus = X2 = (A–H)2
16
H
Contoh :
Tanaman heterozigot bulat kuning ( AaBb ) disilangkan dengan tanaman
homozigot keriput hijau ( aabb ). Menghasilkan keturunan sebagai berikut : 64
bulat kuning, 30 bulat hijau, 30 keriput kuning dan 68 keriput hijau. Apakah hasil
tersebut dapat dikatakan baik ?
Perbandingan fenotip : 1 bulat kuning : 1 bulat hijau : 1 keriput kuning : 1 keriput hijau
Secara teori diharapkan :
¼ x 200 = 50 bulat kuning
¼ x 200 = 50 bulat hijau
¼ x 200 = 50 keriput kuning
¼ x 200 = 50 keriput hijau
Tabel X2
A 64 30 38 68 200
H 50 50 50 50 200
(A-H) 14 -20 -12 18 0
(A-H)2 196 400 144 324
(A-H)2 3.92 8.00 2.88 6.48 21.28
H
df = jumlah fenotip - 1
= 4–1=3
17
X2 hitung = 21.28
X2 tabel = 7.815
18