Anda di halaman 1dari 9

Nama : Inayya Musfirah

Kelas: IIIA
2. Hukum Mendel

A. Tujuan : 1. Membuktikan Hukum Mendel I dan II


2.Menggunakan system bracket dalam menyelesaikan soal
penyilangan.
3. Membuktikan hasil percobaan dengan tes X2 ( chi square )
B. Teori

Hukum Mendel adalah hukum mengenai pewarisan sifat pada organisme


yang dijabarkan oleh Gregor Johann Mendel. Hukum ini terdiri dari dua bagian:
Hukum pemisahan (segregation) dari Mendel, juga dikenal sebagai Hukum Mendel I,
dan Hukum berpasangan secara bebas (independent assortment) dari Mendel, juga
dikenal sebagai Hukum Mendel II. Hukum Mendel II adalah persilangan antara dua
tetua yang mempunyai dua sifat beda (dihibrid). Dalam hukum mendel II atau dikenal
dengan The Law of Independent assortmen of genes atau Hukum Pengelompokan
Gen Secara Bebas dinyatakan bahwa selama pembentukan gamet, gen-gen sealel
akan memisah secara bebas dan mengelompok dengan gen lain yang bukan alelnya.
Pembuktian hukum ini dipakai pada dihibrid atau polihibrid, yaitu persilangan dari 2
individu yang memiliki dua atau lebih karakter yang berbeda. Monohibrid adalah
hibrid dengan 1 sifat beda akan menghasilkan perbandigan 3 : 1, dan dihibrid adalah
hibrid dengan 2 sifat beda, akan menghasilakn perbandingan 9:3:3:1.

C. Alat dan Bahan : - Potongan Kertas


- Kantong atau kotak

D. Cara Kerja :

1. PERBANDINGAN MONOHIBRID
a. Dominansi penuh
 Isilah masing-masing kantong berisi potongan kertas bertuliskan R
sebanyak 60 potong dan r sebanyak 60 potong. Masunkkalah potongan
kertas tersebut dalam 2 buah kotak masing-masing 30 pasang..
 Ambillah satu potong kertas dari kantong kiri dengan menggunakan
tangan kiri dengan waktu yang bersamaan ambil satu potongan kertas
dengan tangan kanan dari kantong kanan, tanpa melihat kedalam
kantong tersebut.
 Setelah itu masukkan lagi kedalam kotak
 Dengan mengocok kembali kotak itu, ulangi percobaan tersebut
sampai 50 kali
 Catatlah hasilnya pada tabel 1

10
E. Hasil Pengamatan dan Pertanyaans

Tabel 1. Hasil Perorangan


Pengambilan RR ( Merah) Rr (Merah) rr( putih)
ke-
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
8 
9 
10 
11 
12 
13 
14 
15 
16 
17 
18 
19 
20 
21 
22 
23 
24 
25 
26 
27 
28 
29 
30 
31 
32 
33 
34 
35 
36 
37 
38 
39 
40 
41 
42 
43 

11
44 
45 
46 
47 
48 
49 
50 
Jumlah 22 15 13

Lakukan uji tes X2 (chi square ) untuk data kelompok


 Secara teori / yang diharapkan adalah
¾ x 50 = 37,5 Merah
¼ x 50 = 12,5 Putih
Perhitungan X2 Merah Putih Jumlah

A 37 13 50
H 37,5 12,5 50
(A-H) -0,5 0,5 1
(A-H) – 0,5 -1 0
{ (A-H) – 0.5 }2 1 0

{ (A-H) – 0.5 }2 1/ 37,5 0/12,5


H

X2 0,026 0 0,026

df = jumlah fenotip – 1
= 2–1=1
Syarat : Hipotesis diterima : jika X2 hitung < X2 tabel
Hipotesis ditolak : jika X2 hitung > X2 tabel

X2 hitung = 0,026
X2 tabel =3,841
X2 hitung < X2 tabel
0,026 < 3.841 hipotesis diterima
Berarti : data yang diperoleh masih dapat dikatakan baik, masih mengikuti hukum
Mendel 1 yaitu 3 :1

2. PERBANDINGAN DIHIBRID
a. Isilah masing-masing kantong berisi potongan kertas bertuliskan
RB, Rb, Rb, rb sebanyak 60 potong dikotak kanan dan sebanyak 60
potong dikotak kiri.

12
b. Ambillah satu potong kertas dari kantong kiri dengan menggunakan
tangan kiri dengan waktu yang bersamaan ambil satu potongan
kertas dengan tangan kanan dari kantong kanan, tanpa melihat
kedalam kantong tersebut.
c. Setelah itu masukkan lagi kedalam kotak
d. Catar hasilnya ditabel
e. Dengan mengocok kembali kotak itu, ulangi percobaan tersebut
sampai 50 kali

a. Dominansi penuh
Pengambilan R-B- R-bb rrB- rrbb
Ke- (Merah,bulat ) (Merah, oval) (Putih, bulat) (Putih, oval)
1 
2 
3 
4 
5 
6 
7 
8 
9 
10 
11 
12 
13 
14 
15 
16 
17 
18 
19 
20 
21 
22 
23 
24 
25 
26 
27 
28 
29 
30 
31 
32 
33 
34 
35 

13
36 
37 
38 
39 
40 
41 
42 
43 
44 
45 
46 
47 
48 
49 
50 
Jumlah 15 13 12 10

Lakukan uji tes X2 (chi square ) untuk data kelompok


 Secara teori / yang diharapkan adalah
¼ x 50 = 12,5 ( Merah Bulat)
¼ x 50 = 12,5 ( Merah Oval)
¼ x 50 = 12,5 ( Putih Bulat)
¼ x 50 = 12,5 ( Putih Oval)

Perhitungan R-B- R-bb rrB- rrbb Jumlah


X2 (Merah,bulat) (Merah, oval) (Putih, bulat) (Putih, oval)
A 15 13 12 10 50
H 12,5 12,5 12,5 12,5 50
( A- H ) 2,5 0,5 -0,5 -2,5 0
( A- H )2 6,25 0,25 0,25 6,25
(A-H) 2 0,5 0,02 0,02 0,5 1,04
H

df = jumlah fenotip - 1
= 4–1=3
X2 hitung = 1,04
X2 tabel = 7.815
Syarat : Hipotesis diterima : jika X2 hitung < X2 tabel
Hipotesis ditolak : jika X2 hitung > X2 tabel

X2 hitung : 1,04
X2 tabel : 7,815

X2 hitung > X2 tabel


1,04 > 7,815 Hipotesis ditolak

Berarti dari data percobaan yang diperoleh sangat tidak bagus/ jelek, serta tidak mengikuti
hukum Mendel yakni 1:1:1:1. Penyebab penyimpangan tersebut kemungkinan ialah gen-
14
gen tidak bersegresi secara bebas, terikat satu dengan yang lainnya atau bisa juga
disebabkan dengan yang lain yaitu dalam pencocokan kertas tidak teracak dengan
sempurna / baik.

METODE CHI SQUARE ( X2 )

Percobaan persilangan yang dilakukan tidak akan selalu mendapatkan hasil


seperti yang dirumuskan oleh hukum Mendel bahkan akan memperoleh hasil yang
jauh menyimpang dari hukum Mendel. Keadaan ini dapat disebabkan adanya
penyimpangan Hukum Mendel. Namun dapat pula tidak disebabkan oleh faktor
apapun, dengan kata lain masih dapat dikatakan hasil tersebut dikatakan benar
berdasarkan Hukum Mendel. Untuk itu perlu dievaluasi benar atau tidaknya hasil
percobaan dibandingkan dengan keadaan secara teoritis. Caranya dengan test chi
square yaitu suatu pengukuran penyimpangan dari hasil pengamatan dibandingkan
dengan angka – angka yang diharapkan secara teori. Dalam perhitungan harus
diperhatikan besarnya derajat bebas (db) yang besarnya sama dengan jumlah kelas
fenotip dikurangi satu (db=n-1). Bila persilangan monohybrid menghasilkan
keturunan dengan perbandingan 3:1 (dominan penuh) berarti ada dua kelas fenotip
sehingga db= 2-1= 1. Apabila sifat intermediet dengan perbandingan 1:2:1 maka db=
3-1= 2.
1. Metode chi square ( X2 ) untuk derajat bebas satu

Rumus = X2 = { ( A – H ) – 0,5 }2
H

Ket : X2 = nilai chi square


A = jumlah yang diamati
H = jumlah yang diharapkan
0.5 = faktor koreksi

Contoh :
Tanaman berbatang tinggi heterozigot ( Tt ) menyerbuk sendiri dan menghasilkan
keturunan yang terdiri dari 40 tanaman tinggi dan 20 tanaman pendek. Apakah hasil
tersebut dapat dipercaya akan kebenaran nya ?

Jawab
P. Tt x Tt

F1 1 TT ( tinggi )
2 Tt ( tinggi )

15
1 tt ( pendek )

Perbandingan fenotip : 3 tinggi : 1 pendek

Secara teori / yang diharapkan adalah


¾ x 60 = 45 tinggi
¼ x 60 = 15 pendek

Perhitungan X2 Tinggi Pendek Jumlah

A 40 20 60

H 45 15 60

(A-H) -5 5 0

(A-H) – 0.5 -5.5 4.5

{ (A-H) – 0.5 }2 30.25 20.25


{ (A-H) – 0.5 }2
H 30.25 20.25
45 15
X2
0.67 1.35 2.02

df = jumlah fenotip – 1
= 2–1=1
Syarat : Hipotesis diterima : jika X2 hitung < X2 tabel
Hipotesis ditolak : jika X2 hitung > X2 tabel

X2 hitung = 2.02
X2 tabel = 3.841

X2 hitung < X2 tabel


2.02 < 3.841 hipotesis diterima

Berarti : data yang diperoleh masih dapat dikatakan baik, masih mengikuti
hukum Mendel 1 yaitu 3 :1

2. Metode chi square ( X2 ) untuk derajat bebas lebih dari satu

Rumus = X2 = (A–H)2

16
H

Ket : X2 = nilai chi square


A = jumlah yang diamati
H = jumlah yang diharapkan

Contoh :
Tanaman heterozigot bulat kuning ( AaBb ) disilangkan dengan tanaman
homozigot keriput hijau ( aabb ). Menghasilkan keturunan sebagai berikut : 64
bulat kuning, 30 bulat hijau, 30 keriput kuning dan 68 keriput hijau. Apakah hasil
tersebut dapat dikatakan baik ?

Jawab : P AaBb X aabb

F1 1 AaBb ( bulat, kuning )


1 Aabb ( bulat, hijau )
1 aaBb ( keriput, kuning )
1 aabb ( keriput, hijau )

Perbandingan fenotip : 1 bulat kuning : 1 bulat hijau : 1 keriput kuning : 1 keriput hijau
Secara teori diharapkan :
¼ x 200 = 50 bulat kuning
¼ x 200 = 50 bulat hijau
¼ x 200 = 50 keriput kuning
¼ x 200 = 50 keriput hijau

Tabel X2

Perhitungan Bulat Bulat hijau Keriput Keriput Jumlah


X2 kuning kuning hijau

A 64 30 38 68 200
H 50 50 50 50 200
(A-H) 14 -20 -12 18 0
(A-H)2 196 400 144 324
(A-H)2 3.92 8.00 2.88 6.48 21.28
H

df = jumlah fenotip - 1
= 4–1=3

17
X2 hitung = 21.28
X2 tabel = 7.815

X2 hitung > X2 tabel


21.28 > 7.815 hipotesis ditolak 11.345
Berarti : data percobaan yang diperoleh sangat jelek, tidak mengikuti hukum
Mendel 1:1:1:1. Penyebab penyimpangan kemungkinan adalah gen-gen tidak
bersegresi secara bebas, terikat satu dengan yang lainnya.

DAFTAR NILAI KEMUNGKINAN CHI SQUARE ( X2)


Derajad Nilai kemungkinan
Bebas
0,95 0,80 0,50 0,20 0,05 0,01 0,005
(df)
1 0,004 0,064 0,455 1,642 3,841 6,635 7,879
2 0,103 0,446 1,386 3,219 5,991 9,210 10,597
3 0,352 1,005 2,366 4,642 7,815 11,345 12,838
4 0,711 1,649 3,357 5,989 9,488 13,277 14,860
5 1,145 2,343 4,351 7,289 11,070 15,086 16,750
6 1,635 3,070 5,348 8,558 12,592 16,812 18,548
7 2,167 3,822 6,346 9,803 14,067 18,475 20,278
8 2,733 4,594 7,344 11,030 15,507 20,090 21,955
9 3,325 5,380 8,343 12,242 16,919 21,666 23,589
10 3,940 6,179 9,342 13,442 18,307 23,209 25,188
15 7,261 10,307 14,339 19,311 24,996 30,578 32,801
20 10,851 14,578 19,337 25,038 31,410 37,566 39,997
25 14,611 18,940 24,337 30,675 37,652 44,314 46,928
30 18,493 23,364 29,336 36,250 43,773 50,892 53,672

18

Anda mungkin juga menyukai