Pandanglah aliran suatu zat cair (atau fluida inkompresibel, misalnya air) melalui
suatu penampang saluran seperti diperlihatkan dalam Gb. 1.1. Pada penampang tersebut
zat cair mempunyai tekanan statis p (dalam kgf/m2), kecepatan rata-rata u (dalam m/s),
dan ketinggian Z (dalam m) diukur dari bidang referensi. Maka zat cair tersebut pada
penampang yang bersangkutan dikatakan mempunyai head total 11 (dalam m) yang
dapat dinyatakan sebagai
)
p:! 'l;-D- I Z 0.l)
v zg
di mana g (dalam mls2) adalah percepatan gravitasi, dan y adalah berat zat cair per
satuan volume (kgf/m3).
Pipa
Tekanan statis
Kecepatan
Ketinggian
Adapun masing-masing suku dari persamaan tersebut di atas, yaitu ply, u2 l2g,
dan Z, berturut-turut disebut head tekanan, head kecepatan, dan head potensial.
Ketiga head ini tidak lain adalah energi mekanik yang dikandung oleh satu satuan berat
(l kgf) zat cair yang mengalir pada penampang yang bersangkutan. Satuan energi per
satuan berat adalah ekivalen dengan satuan panjang (atau tinggi). Maka head total Il
yang merupakan jumlahan dari head tekanan, head kecepatan, dan head potensial,
adalah energi mekanik total per satuan berat zat cair, dan dinyatakan dengan satuan
tinggi kolom zat caft dalam meter.
Dalam satuan SI (Le Systdme International d'Unitds), head fl sering kali dinyatakan
sebagai energi spesifik { yaitu energi mekanik yang dikandung oleh aliran per satuan
masa (l kg) zat cair. Satuan Y adalah Jikg. Dengan satuan ini, energi spesifik tekanan,
kecepatan, dan potensial dapat dinyatakan berturut-turut sebagai plp, u'12, dan gZ,
Maka persamaan energi spesifik total dapat ditulis sebagai
I Azas pompa
Nosel keluar
Sudu impeler
Rumah volut
impeler di dalam
Daya dari luar diberikan kepada poros pompa untuk memutarkan
yang aaa oi aatam impeler, oleh dorongan sudu-sudu ikut ber-
zat cair. Maka zatcair
impeler ke
putar. Karena timbul gaya-sentrifugal maka zat cair mengalir dari tengah
zat cair menjadi lebih
luar melalui saluran di antara sudu-sudu. Di sini head tekanan
kecepatannya bertambah besar karena zat cair mengalami
tinggi. Demikian pula head
percepatan'Zatcairyangkeluardariimpelerditampungoleh-saluranullu;n'tukvolut
nosel' Di dalam nosel
(spiral) di keliling impele"r dan disalurkutt k. luut pompa melalui
ini sebagian head kecepatan aliran diubah menjadi head tekanan.
Jadi impeler po-pu berfungsi memberikan kerja kepada
zat cair sehingga energi
besar. Selisih energi per satuan berat atau head
yang dikandungn; menjadi bertambah
flens keluar pompa disebut head total pompa'
total zatcair antara fleni isap dan
jelas bahwa pompa sentrifugal dapat mengubah energi mekanik
Dari uraian di atas
eneigi fluida. Energi inilah yang mengakibatkan
dalam bentuk kerja poios menjadi
headtekanan, head kecepatan, dan head potensial pada zat cair yang me-
pertambahan
ngalir secara kontinYu.
Ht (1.4)
H2 "1Di
niD;
Pt (1.5)
P2 "1D1
niD)
di mana, D: Diameter imPeler (m)
Q: KaPasitas aliran (m3/s)
H:Head total PomPa (m)
P: DaYa Poros Pompa (kW)
n: Putaran PomPa (rPm)
dan indeks I dan2 menyatakan berturut-turut pompa No. I dan pompa No. 2.
Hubungan yang dinyatakan di atas disebut "Hukum Kesebangunan Pompa".
Hukum ini sangat penting untuk menaksir perubahan performansi pompa bila putaran
diubah. Hukum ini juga berguna untuk memperkirakan performansi pompa yang
direncanakan apabila pompa tersebut geometris sebangun dengan pompa yang sudah
diketahui performansinYa'
Jika D, dan D, dihilangkan dari Pers. (1.3) dan Pers. (1.4) yang menyatakan
Hukum Kesebangunan, maka akan diperoleh hubungan berikut ini:
,,#:",ffi (1.6)
Hubungan dalam Pers. (1.6) akan berlaku pada pompa No. I dan No' 2
yang geometris
satu dengan yang lain'
sebangun jika aliran di dalam kedua pompa adalah sebangun
Kondisi aliran yang sebangun tersebut terjadi pada kapasitas aliran Q1 dan Q2, head
H, dan Hr, serta putaran n, dannr, untuk pompa No' I dan No' 2'
yang dinama-
Berdasarkan Pers. (1.6) tersebut di atas maka orang mendefinisikan ns
kan "kecepatan spesifik" dalam persamaan
Qtp (1.7)
ns: nET14
konversi yang harus dipakai untuk mengubah harga n" dafi satuan yang satu kepada
yang lain.
Menurut ISO, sebagai ganti ns dipakai "Nomor Jenis" K yang tak berdimensi dan
dapat dinyatakan dalam persamaan:
Ottz
K:2nn-rzt+ (1.8)
Dari pers. (1.7) dapat disimpulkan bahwa pompa dengan head total yang tinggi
dan kapasitas aliran yang kecil cenderung mempunyai harga n" yang kecil. Sebaliknya
dengan head total yang rendah dan kapasitas aliran yang besar, harga r" pompa akan
menjadi besar. Selanjutnya, apabila kapasitas aliran dan head total tetap sama, harga
n" akan berubah jika putaran n berubah. Dalam hal ini n" akan bertambah besar jika
putaran n menjadi lebih tinggi.
Gb. 1.3 memperlihatkan harga n" dalam hubungannya dengan bentuk impeler yang
bersangkutan. Di sini juga diperlihatkan jenis pompa yang sesuai dengan harga n"yang
ada. Jika hatga n" kecil, impeler akan berjenis sentrifugal (atau radial). Lebar saluran
di dalam impeler akan bertambah besar jika harga n" bertambah besar. Bila n" bertambah
lebih lanjut, maka akan dicapai bentuk aliran campur. Di sini aliran melalui impeler
akan mempunyai arah diagonal (menyudut) terhadap sumbu poros. Jika n" diperbesar
lagi maka aliran akan berarah aksial atau sejajar dengan sumbu poros.
Dari gambar tersebut dapat dimengerti bahwa pada dasarnya bentuk impeler
ditentukan oleh harga ns-nya. Namun perlu diperhatikan bahwa tidak semua faktor
tergantung pad,an" saja, karena pada beberapa daerah tertentu dua buah pompa dengan
jenis yang berbeda dapat dirancang dari harga n" yang sama.
1.3 Kecepatan spesifik (nomor jenis) dan klasifikasi
il\
/r ll r+,,
/r ll
fl
AHh Pompa volut
lsapan
Pompa
volut
\.)
-__'
P.9mpa
allran
Sumbu poros
Pompa aliran
tunggal lsapan campur aksial
ganda
ns 100 2n 300 400 600 800 1000 1500 2000 2500
Pompa/
difuserl
Pompa volut
Pompa alir
campur
Pompa
a.ksial
Jika kapasitas dinyatakan dalam rnj7rnin, head total dalam m, dan putaran dalam
rpm, maka harga n" pompa sentrifugal akan berkisar antara 100 sampai 700. Pompa
sentrifugal dapat digolongkan lebih lanjut atas pompa volut dan pompa difuser. Sebagai-
mana ditunjukkan dalam Gb. 1.4, aliran yang keluar dari impeler pompa volut ditam-
pung di dalam volut (atau rumah spiral), yang selanjutnya akan menyalurkan ke nosel
keluar. Harga n,dari pompa volut bervariasi pada daerah yang cukup luas, yaitu antara
100 sampai 700.
Adapun pompa difuser mempunyai difuser yang dipasang mengelilingi impeler
seperti diperlihatkan dalam Gb. 1.5. Guna dari difuser ini adalah untuk menurunkan
kecepatan aliran yang keluar dari impeler, sehingga energi kinetik aliran dapat diubah
menjadi energi tekanan secara efisien. Pompa difuser dipakai untuk memperoleh head
total )ang tinggi. Harga ns pompa ini berkisar antara 100 sampai 300.
Rumah volut
Sudu antar
Sudu antar
lmpeler
Gb. 1.7 Pompa slirsn crmpur (mixed-flow).
Pompa sentrifugal juga dapat menggunakan dua macam impeler, yaitu jenis
isapan tunggal dan isapan ganda (Gb. 1.6). Selain itu pompa sentrifugal juga dapat
disusun dengan satu tingkat atau bertingkat banyak. Susunan bertingkat banyak di-
pakai apabila diingini head total pompa yang tinggi.
Untuk head yang sedikit lebih rendah, dapat dipilih pompa aliran campur (Gb.
Pompa aliran
campur Jenls
volut
Pompa aliran
campur Jenls
difuser
1.5 Kavitasi
9
l'7)' Harga n. pompa jenis ini berkisarantara 350 sampai I300. pompa ini umumnya
menggunakan rumah difuser dengan sudu
antar seperti terdapat dalam gambar. Jika
pompa menggunakan rumah volut untuk
t.nu-puog langsung aliran yang keluar dari
impeler, maka disebut ..pompa aliran campur jenis
volut,,.
Pompa jenis aksial dipakai untuk head
pompa ini mempunyai arah aksial (sejaja. po.o9
iang lebih rendah lagi. Aliran di dalam
slperti diperlihatkan di dalam Gb. l.g.
untuk mengubah head kecepatan menjadi head ^tekana'n,
berfungsi sebagai difuser.
alpatai sudu antar yang
Kadang-kadang jenis-jenis pompa tersebut
di atas (pompa sentrifugal/radial, pompa
aliran
campur' dan pompa aksial) disebut pompa tu.uo. 's""u.a
pompa ini diperlihatkan dalam Tabel 1.2. skematis, klasifikasi
1.4 Performansi
Bentuk pompa pada umumnya tergantung pada n". Jadi dapat dimengerti bila
karakteristiknya juga akan tergantung pada ns.
Karakteristik sebuah pompa dapat digambarkan
dalam kurva-kurva karakteristik,
yang menyatakan besarnya head total pompa,
daya poros, dan efisiensi pompa, terhadap
kapasitas. Kurva performansi tersebut, pada umumnya
digambarkan pada putaran yang
retap.
Gb' l'9(a) sampai dengan (c) memperlihatkan contoh kurva
performansi untuk
tiga jenis pompa dengan harga z" yang jauh berbeda-beda.
Di sini semua besaran kurva
karakteristik dinyatakan dalam p.tt*. Titik loo%
untuk harga kapasitas, head total
pompa, dan daya pompa, diambil pada keadaan
efisiensi maksimum.*
Dari gambar terlihat bahwa kurva head-kapasitas menjaai
semakin curam pada
pompa dengan harga n" yang semakin besar.
Di sini head pada kapasitas nol (shut-off head) semakin
tinggi pada n"yang semakin
besar' Dalam hal pompa aliran aksial, kurva tu.utt"rirtitryu
..-p"rlihatkan kondisi
tak stabil pada head total di sekitar 140 sampzi 16O\.
Kurva daya terhadap kapasitas mempunyai harla minimum
bila kapasitas-po-pu
sama dengan nol pada pompa sentrifugal dingan 'puou aliran
n-" kecil. Sebaliknya,
aliran campur dan pompa aliran aksial dengan r. b.ru.l
harga daya mencapai maksimum
pada kapasitas aliran sama dengan nol.
Kurva efisiensi terhadap kapasitas dari pompa sentrifugal
umumnya berbentuk
mendekati busur lingkaran. Harga efisiensinya hanya
sedikit m"nurun bila kapasitas
berubah menjauhi harga optimumnya.
Dalam memilih pompa yang tepat bagi keperluan tertentu,
karakteristik pompa
seperti diuraikan di atas sangat penting untuk diperhatikan
dan dipertimbangkan.
1.5 Kavitasi
Kavitasi adalah gejala mengu apnya zat cair yang sedang
mengalir, karena tekanan-
nya berkurang sampai di bawah tekanan uap jenuhnya.
ftisalnya, air pada tekanan
I atmosfir akan mendidih dan menjadi uap jenuh pada temperatur l(x)"c.
Tetapi jika
tekanan direndahkan maka air akan mendiaih pada t"rnp"rutrr.
yang lebih rendah.
Jika tekanannya cukup rendah maka pada temperatur kamarpun
air dapat mendidih.
l6 ,l
dq i6
ad'tr
ii
:61
.90
2d -90r
HT,I
'6
atr ^:o
atr
UX
*a U:
iJr q
6-
>s
dtr
.oo
bE
Otr
lriA
Apabila zat cair mendidih, maka akan timbul gelembung-gelembung :uap zat cair.
Hal ini dapat terjadi pada zat cair yang sedang mengdlir di dalam pompa maupun di
dalam pipa. Tempat-tempat yang bertekanan rendah dan/atau yang berkecepatan tinggi
di dalam aliran, sangat rawan terhadap terjadinya kavitasi. Pada pompa misalnya,
bagian yang mudah mengalami kavitasi adalah pada sisi isapnya. Kavitasi akan timbul
bila tekanan isap terlalu rendah.
Jika pompa mengalami kavitasi, maka akan timbul suara berisik dan getaran.
Selain itu performansi pompa akan menurun secara tiba-tiba, sehingga pompa tidak
dapat bekerja dengan baik. Jika pompa dijalankan dalam keadaan kavitasi secara terus
menerus dalam jangka lama, maka permukaan dinding saluran di sekitar aliran yang
berkavitasi akan mengalami kerusakan. Permukaan dinding akan termakan sehingga
menjadi berlubang-lubang atau bopeng. Peristiwa ini disebut erosi kavitasi, sebagai
akibat dari tumbukan gelembung-gelembung uap yang pecah pada dinding secara
terus-menerus.
1.6 Momen awal II
(%)
1
r20
;r
I**.1 100
o
$D
20 40 60 80 100(.")
Putaran* 0 20 40 60 80 rN 120(%)
+
Katup Kapasitas
tertutup
penuh
Gb. l.l0 Kurva momen puntir awal (start) dari pompa sentrifugal.
besar pada kapasitas aliran yang rendah, cara tersebut seperti diuraikan di atas adalah
kurang ekonomis. Jika pompa semacam ini distart dengan katup tertutup maka akan
diperlukan daya yang lebih besar dibandingkan dengan yang diperlukan pada kapasitas
normalnya. Jadi cara start yang terbaik untuk pompa aksial ialah dengan terlebih dahulu
membuka katup sorongnya. Untuk mencegah aliran balik dapat digunakan katup kepak
pada sisi keluarnya. Jika pompa distart dengan cara ini, mula-mula momen akan naik
sepanjang kurva momen terhadap putaran, seperti halnya pada keadaan katup tertutup
(Gb. l.ll). Tekanan keluar juga akan naik hingga melebihi tekanan dari luar yang
bekerja pada katup kepak. Dengan demikian katup kepak akan terbuka sebelum
putaran normal tercapai. Jadi, seperti diperlihatkan dalam Gb. l.ll, kurva momen
terhadap putaran akan menyimpang ke momen pada titik putaran normal. Dengan
demikian momen yang berlebihan dapat dicegah dan daya motor penggerak yang
diperlukan dapat dikurangi menjadi sebesar daya yang diperlukan pada titik putaran
normal.
a
t
Katup kepak
-'
terbuka
-
0 20 60 80100 60
Putaran+ ^
0-4n40
t_-
2.2 Kapasitas aliran l5
Kuang dari I
Tabel 2.3 Jumlah pompa terpasang untuk menyadap (intake) dan menyalurkan.
Sampai 2.800 I I 2
2.500- 10.000 2 I 3
Lebih dari 9.000 Lebih dari Lebih dari Lebih dari
3 I
Catatan: Jumlah pompa penguat (booster pump) yang terpasang untuk penyaluran air melalui pipa juga
ditentukan berdasarkan tabel ini.
Pompa yang dipakai untuk menyalurkan air bersih dari tandon distribusi ke
konsumen disebut pompa distribusi. Untuk menentukan besarnya pompa yang diperlu-
kan, harus diperhatikan dua hal sebagai berikut:
l) Kapasitas total pompa harus dapat memenuhi kebutuhan maksimum (kebutu-
han pada titik puncak) dari konsumen.
2) Pompa harus dapat bekerja secara efisien pada kebutuhan yang berfluktuasi
dari waktu ke waktu.
Untuk memenuhi kedua kriteria di atas pada umumnya diperlukan lebih dari satu
pompa. Pada instalasi konvensional ,"-ang standar, biasanya dipakai dua buah pompa,
satu besar dan satu kecil. Namun dalam banl'ak hal akan lebih baik jika dipergunakan
beberapa pompa dengan kapasitas )'ang sama (Tabel 2.4). Jika jumlah air yang di-
distribusikan sangat besar, akan lebih menguntungkan jika dipakai beberapa pompa
yang sama kapasitasnya ditambah den-san pengatur putaran untuk melayani konsumsi
yang berfluktuasi tiap jam.
Sampai 125 3
Cdtatan'. Jumlah pompa penguat yang dipasang untuk pipa distribusi harus ditentukan juga berdasarkan
tabel ini.
Hotel 70 r00
Konsumsi standar per jam untuk perencanaan dapat dihitung dari konsumsi harian
maksimum per orang dibagi 24 dan ditambah 50\. Harga ini diperlukan untuk menentu-
kan distribusi standar. Namun jika sistem distribusi ini juga harus dapat memenuhi
kebutuhan untuk pemadam kebakaran, maka jumlah air yang diperhitungkan harus
ditambah. Tambahan untuk pemadam kebakaran harus lebih dari 1000 liter per menit
dan harus dapat disadap sedikitnya dari dua buah hidran.
Dalam menentukan konsumsi harian maksimum, jumlah air yang diperlukan untuk
fasilitas umum harus ditambahkan pada konsumsi penduduk di perumahan.
I
l8 2 Spesifikasi
Dalam hal sistem terpisah, konsumsi air bersih akan mempengaruhi aliran air
limbah secara langsung. Jadi aliran air limbah akan mengalami fluktuasi yang besar
pula.
0,9 0,7
0,3-0,5
0,4-0,6
0,l -0,2
Q : t0fRAr0 (2.2.a)
di mana Q: Limpasan keseluruhan (m3)
R: Curah hujan standar (mm)
/:
Koefisien limpas
l:
Luas wilayah drainase (ha)
Dari jumlah limpasan yang dihitung dengan cara di atas kemudian dapat diperkirakan
kapasitas pompa drainase yang diperlukan dengan rumus
O
Qo: 24x36NxD (2.2.b)
Curah hujan Kurang l0 30 30-50 50- 100 100-200 200-300 Lebih dari
total (mm) dari l0 300
Untuk penentuan akhir dari spesifikasi perencanaan, kondisi limpasan air hujan
dan kondisi fluktuasi muka air harus diperhitungkan. Dalam hal ini perlu dipelajari
buku-buku profesional dalam bidang tersebut.
{{
II
a
20 2 Spesifikasi
Tabel 2.9 Jumlah air yang dipakai per orang dan waktu pemakaiannya menurut jenis
gedung.
Saat-saat terjadinya konsumsi maksimum setiap hari akan bergantung pada jenis
gedung maupun pada kebiasaan-kebiasaan para penghuni atau pemakainya. Misalnya
untuk perumahan di Indonesia, konsumsi maksimum terjadi antara jam 6.00 sampai
9.00 pagi.
Konsumsi air yang dihitung berdasarkan tabel di atas harus ditambah dengan
jumlah air yang diperlukan oleh sistem penyegaran udara untuk menaksir kebutuhan
seluruhnya. Dalam hal pendinginan udara, air tersebut diperlukan sebagai penambah
air pendingin pada sistem tersebut. Jumlah air pendingin yang diperlukan di sini dapat
ditaksir sebagai berikut: Untuk sistem dengan menara pendingin diperlukan 13 liter/
22 2 SPesifikasi
menit per ton refrijerasi; untuk sistem dengan pendinginan air sumur diperlukan 8 liter/
menit per ton refrijerasi. Jika perbedaan temperatur masuk dan keluar air pendingin
adalah 5.C, diperlukan l0 liter/menit air per ton refrijerasi. Jumlah air penambah untuk
menara pendingin dapat ditaksir antara2 sampai 5/,kapasitas aliran air
yang disirkulasi-
kan.
Untuk hidran kebakaran berukuran kecil, dengan diameter 40 sampai 50 mm,
perlu ditambahkan aliran sebesar 130 sampai 260 liter/menit'
Dalam hal perencanaan sistem drainase dari air bersih harus diambil jumlah
limpasan
sebesar 1,5 kali lipat kebutuhan air bersih maksimum' Namun, untuk mengatasi
air yang dapat terjadi pada waktu diadakan perbaikan pipa air, sistem drainase yang
ada harus dapat menampung aliran dari dua pompa sekali gus dalam keadaan darurat'
Sistem pembuangan air limbah harus direncanakan berdasarkan konsumsi air
bersih harian maksimum dikalikan dengan koefisien buang.* Untuk rumah sakit'
rumah
tinggal, dan penginapan biasanya koefisien buang ini berkisar antara 0,6 sampai 0,8'
Jika laju aliran keseluruhan (yaitu jumlah konsumsi air bersih atau drainase)
total
telah ditentukan maka kapsitas pompa dapat dihitung dengan membagi laju aliran
jumlah pompa' hal-hal
tersebut dengan jumlah pompa yang dipakai. Dalam menentukan
berikut ini harus diPerhatikan.
(a)
Biaya instalasi
pem-
Pada umumnya untuk laju aliran total yang sama, biaya keseluruhan untuk
jumlah pompa
bangunan fasilitas mekanis kurang lebih tetap sama meskipun dipakai
yang
- berbeda.
-lugu
dapat dikatakan bahwa jumlah biaya untuk fasilitas mekanis kurang lebih
jenis pompa
proposional lerhadap laju aliran asalkan head, NPSH tersedia, model dan
yang dinyatakan dalam pasal 2.5 tetap sama'
- -Namun,
jika jumlah pompa diambil sedemikian rupa (dalam batas-batas tertentu)
hingga memungkinkan dipakainya pompa standar yang murah, maka biaya
keseluruhan
untuk fasilitas mekanis kadang-kadang dapat menjadi lebih rendah.
rerlalu banyak. Selain itu sedapat mungkin pompa-pompa yang dipakai sama antara
Hal ini
)ang satu dengan yang lain agar suku cadangnya dapat saling dipertukarkan.
akan memudahkan pemeliharaan.
Tabel 2.10 Diameter isap dan cakupan kapasitas pompa volut kecil (sutuan: m3/menit)'
65 80 100 t25 150
Diameter isap (mm) 40 50
50Hz Kurang 0,16-0,32 0,25-0,50 0,40-0,80 o 61-l ts l,00 2,00 t .60- 3,1 5
Kapasitas
dari
0.20
60Hz Kurang 0.1 8-0.36 0,28-0,56 0.45 -0,90 0,7 r 1,40 |,12-2,24 r .80 - 3,5s
dari
0,22
Tabel 2.11 Diameter isaP dan cakupan kapasitas pompa volut isap ganda (satuan:
m3/menit).
tfr
24 2 Spesifikasi
iTabell2.l2 Sifat-sifat fisik air (Air di bawah I atm, dan air jenuh di atas 100'C). ' tr-..
r\l
Temperatur Kerapatan Viskositas Tekanan
fc) (kelt) kinematik
(m'is)
uap jenuh
(kgf/cm')
0 0,9998 1,792 X l0 6
0,00623
5 l,0000 I,520 0,00889
l0 0,9998 I,307 0,0125 l
20 0,9983 I,004 0,02383
30- 0,9957 - 0,801 0,04325
40 0,9923 0,658 0,07520
50 0,9880 0 554 0,12578
60 0,9832 0,475 0,2031 3
70 0,9777 0,413 0,31 78
80 0,97 t6 0,365 0.4829
90 0,9652 0326 0,'7149
100 0,9581 0,295 1,0332
r20 0,9431 0,244 2,0246
140 0,9261 0,211 1 6R5
160 0,9073 0,1 86 6,303
180 0,8869 0,168 10,224
200 0.8647 o t55 I 5.855
220 0,8403 0,1 50 )1 656
240 0,814 0,1 36 34, l 38
260 0,784 0,13 1 47,869
280 0,751 0,1 28 65,468
300 0,'712 0,127 87,621
Zat cair Berat Der satuan Zat cair Berat per satuan
volum; (kgtTmr ) volumd lkgf/m3)
O) Berat per satuan volume dan viskositss kinematik zat cair pada 15'C
t-
2.3 Sifat-sifat zat cair 25
Berat per satuan volume, viskositas kinematik, dan tekanan uap air untuk berbagai
temperatur diberikan di dalam Tabel2.12.
Sifat-sifat fisik zat cair yang banyak dijumpai dalam teknik diberikan dalam Tabel
2.13 dan Gb. 2.1.
rl x 10-t
10-' \
6 I
J
-f
10- 2
T
t\ \ l: Minyak (Mexico)
I] 2: Minyak mentah (California, Baum6 15,2')
!
d tTF F R t= l.r F \ tr I \
L 3: Minyak jarak (castor oil)
4: Gliserin
5: Minyak pelumas (SAE 50)
6: (SAE 30)
7:
T
l0- 3
\ \ F< tI
f-.
9: Minyak turbin
(SAE l0)
8: Minyak zaitun (olive oil)
l0: Minyak cat (linseed oil)
0
1l: Minyak transformer
8 12: Amil alkohol
6 t\ 13: Minyak tanah
9 (Kerosene, Baum6 42')
4
14: Air raksa
3 15: Terpentin
2
16: Etil alkohol
17: Air
1,5 4 l8: Benzene
-17
10-
4 19: Bensin (untuk mobil,60' APZ)
20: Oktan
15- I
\ 2l: Heptan
16- 22: Bensin(kapal terbang, 68' API)
23: Karbon bisulfida
2 x 10-6
20
r t-
1-
30 40 50 60 70
2
80 r00
lc
7 24: Heksan
(Catatan: I kgf 's/m'z :9,81 Pa's)
Temp€ratur ('C)
(a) Viskositas P
r---
26 2 Spesifikasi
Is
)l
l: Propan
2: Asam sulfaf
d 3: Butan
F
o 4: Eter
5; Karbon sulfida
6: Aseton
7: Metil alkohol
8: Karbon tetrakhlorida
9: Bensol
10: Alkohol
ll: Formic acid
12: Acetic acid
13: Toluen
14: Terpentin
15: Anilin
16: Phenol
l7: Air
+50 + 100 + 150
Temperatur ("C)
(b) Tekanan uep berbegai zat cair
(Catatan: I kgf/cm'? : 0,1 M Pa)
Gb. 2.1 Sifat-sifst ftik berbagai zst coir.
2.4 Head
2.4.1 Head Total Pompa
Head total pompa yang harus disediakan untuk mengalirkan jumlah air seperti
direncanakan, dapat ditentukan dari kondisi instalasi yang akan dilayani oleh pompa.
Seperti diperlihatkan dalam Gb.2.2, head total pompa dapat ditulis sebagai berikut:
)
ud
H:h,+Lhp+ht+ 2s
(2.6).
t
2.4 Head 27
t)a2
-
2g
Poros pomPa
h,:h1a+h6
uzl2g: Head kecepatan keluar (m)
g: Percepatan graYitasi (: 9,8 m/s2)
Dalam hal pompa menerima energi dari aliran yang masuk ke sisi isapnya, seperti
pada pompa penguat (pompa booster), maka head total pompa dapat dihitung dengan
rumus berikut:
h^:fix!
f\,
(2.8)
I
h:
lp' (2.e)
9,8 p
di mana p': Tekanan (Pa)
p: Rapat masa (kgil)
Menurut ISO, energi spesifik Y (Jikg) kadang-kadang dipakai sebagai pengganti
head fI (m). Adapun hubungannya adalah sebagai berikut:
^-^- J : gH (2. r0)
Sebagaimana diutarakan di atas, untuk menentukan head total yang harus disedia-
kan pompa, perlu dihitung lebih dahulu head kerugian h,. Di bawah ini akan diuraikan
cara menghitung kerugian head tersebut.
Head kerugian (yaitu head untuk mengatasi kerugian-kerugian) terdiri atas head
kerugian gesek di dalam pipa-pipa, dan head kerugian di dalam belokan-belokan,
reduser, katup-katup, dsb. Di bawah ini akan diberikan cara menghitungnya, satu per
satu.
t-
2.4 Head 29
,@
"Re (2.r4\
7:0,020. ry (2.ts)
di mana D adalah diameter dalam pipa (m). Rumus ini berlaku untuk pipa baru dari
besi cor. Jika pipa telah dipakai selama bertahun-tahun, harga,l akan menjadi 1,5
4,0
p,p,f$s$ f .9.f $, ,+ $ .+
3,8
3,6
1')
3,0
2,8
2,6
2,4
'))
2.0
1,8
o l
O
o l,6l
v
Jenis pipa C
8
oo
6
A
d
I
x
1,0
o
0,8
0,6
o0
a 0,4
v
* Di Jepang, dalam Petunjuk Perencanaan dari Kementerian Kehutanan dan Standar Teknik dari
Kementerian Pekerjaan Umum, digunakan harga,t sebesar l, 5 kali harga dalam rumus (2.14).
t-
2.4 Head 3l
,
h1 :ffi6xL
lo,666Qt'85
(2.17)
bo
x
5
o
cd
o
il
a
v
0.1
0,04 0,06 0,1 0,2 0,4 0,6 9,3 1 2 4
Laju aliran (m3/s)
Gb.2.7 Kerugian gesek pada PiPa lurus
(rumus Hazen-William, C : 120).
(2.18)
n, : fzs
u2
h
2.4 Head JJ
r00
ss $ ^d *G s s"Sr" S -{ "a$
80
60
40
5
e
d
1,0
{= 0,8
0,6
v
0,4
(i) f : 0,5
(ii) f : 0,2s
(iii) f : 0,06 (untuk r kecil) sampai
0,005 (untuk r besar)
(iv) f : 0,56
(v) f : 3,0 (untuk sudut tajam) samPai
1,3 (untuk sudut 45')
(vi) f : f, * 0,3 cos g + 0,2 cos2 0
di mana/, adalah koefisien bentuk dari ujung masuk dan mengambil
harga (i) sampai (v) sesuai dengan bentuk yang dipakai.
Bila ujung pipa isap memakai mulut lonceng yang tercelup di bawah permukaan
air maka harga f adalah seperti yang diperlihatkan dalam Gb. 2.10.
tl :
f [0,t3t +
w_ 1,847 (D 12 R)r,'] {0796;o.'
K
N
rf re
D N
vrr>>?, 0,7
K e
t-
0,6
t- ID
47777777:
vt-
IU
os
K{ 0,4
N K N
(i) (ii) (iv) 0,3
(v.) (vl,
b0
cb. 2.9 Berbagai bentuk ujung masuk pipa. O
)4
o
o
V
f-rI1
f:o.a
ru l!" 20. 30. ,(). 50. 60. ?0. m.m.
Gb. 2.10 Koefisien kerugian mulut lonceng Sudut 0
atau corong pada pipa isap.
0" 5 l0 15 ')) \ 30 45 60 90
f / D\3.s1 / A
' L +lRA1t-
f:l0,l3l lr "l ,o.5
'""\2RlI j\eol (2.te)
di mana D: Diameter dalam pipa (m)
R: Jari-jari lengkung sumbu belokan (m)
0: Sudut belokan (derajat)
I Koefisien kerugian
Hubungan di atas digambarkan dalam diagram seperti diperlihatkan dalam Gb. 2.11.
Dari percobaan Weisbach dihasilkan rumus yang umum dipakai untuk belokan
patah sebagai berikut:
f: -0 + 2,047 sina e
0,946 sin'z
! I (2.20)
IID 0.7 | 0.943 t.174 |.42 l.86 )\A J.tz 4.89 6.28
lalus 0,507 0,350 0,333 0,261 0,289 0,356 0,356 0,389 0,399
f Kasar 0,5t0 0,415 0,384 0,371 0,390 0,429 0,460 o 455 0,444
IID I ,186 I,40 I,OJ I,86 2,325 2,91 3,49 4,6s 6,05
{alus 1.120 0,125 0,124 0,1 17 0,096 0.108 0,130 0,148 0,142
f (asar 0,294 0,2s2 0,266 0,272 0,317 0,3 l7 0,318 0,3 l0 0,3r3
w
ffi (a)
t---
36 2 Spesifikasi
1,0
oo
a 0,8
o 0,6
a
0,4
v
o.2
Gb. 2.13 Kocftien kerugian pada pembesaran
mendadak.
hr:fry (2.22)
dimanaf x I
Tabel2.l7 Koefisien kerugian bagian pipa dengan pangecilan penampang secara tiba-
tiba.
(D'lDr)' 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0.5 0,6 0,7 0,8 oq 1,0
I
2.4 Head 5I
Percabangan
(r) (b)
h!r-, ^ l)2, )
-rr2a-\
-r:l I
)l
(2.24)
hr'-, _f__L
- r22g ) I
Dr: Dz 0' ft 0.05 - 0.08 - 0.05 0.07 0,2r o 15 0,04 0,18 0,30 0,40 0,50 0,6(
(percobaan 9C
untuk t2 0,96 0,88 0,89 0,96 I,10 l?a
- l,0l -0,4t 0,08 0,46 0,72 0,9r
43 mm),
Dr: Dz J1 0,05 - 0,05 - 0,02 0,07 0.20 o14 0,04 0,24 0,31 0,24 0,10 -0,1i
60
h 0,98 0.80 0.64 0.57 0,60 0,75 -0,93 -0,30 0,13 0,40 0,57 0,6(
JI 0,04 - 0,07 - 0,04 0,06 0.20 o 11 0,04 0,t7 0,18 0,06 -0,17 -0,54
45
i2 0,89 0,67 0,50 0,37 0,33 0,47 -0,91 -0,37 0 0,22 0,37 0,3i
Dr:Dr rt 0,20 -0,15 -0,05 0,05 0,20 0,30 0.30 0,50 0,77 i,00 | ,5 I .5(
(percobaan 9c
untuk D2: f, l,30 1,50 2,35 /,,30 - 0,70 0,20 t,25 2,75 4,75 7,3(
25 mm),-
(DtlDz)'=3 JI
o01 -o01 0,02 0.11 0.24 olq 0 0,20 0,l0 -0,30 -0,80 -I,7(
6C
f, 0.90 0,70 0,80 1,50 2.70 4,60 - 0,90 0 l ,00 2,50 4,40 6,6:
2.2(
tabel Koefisien kerugian dari berbagai katup.
lr
20012501300
(-::up sorong
r..:up cegah
i:::S aVUn
r..iup cegah
-: rp{epat
€:rs tekanan
rr.tup cegah
,::rs angkat
:e ias
{:tup cegah
'-:up-cepat
€lls pegas
\.ltup lsap
:engan saringan)
{
m
Atl
l0
8
J
1
d
ttltt/1 2
Katup kupu-kupu
1,0
E. 0,E
0.6
v
d
(o u
o
o j o.ro o
rl 0.0t
q a
v ll 0.{x
v
I
oo'
]
] o.o,
0' 10' 20' 3C' 40' 50' 60' 70' 80' ! 20' 30' 40' 50' 60' 70' 90'
(a) Koeftien kerugian pada katup kupu-kupu (b) Koefisien kerugian pada krtuP putar
Gb. 2.15 Pembukaan katup dan koeftien kerugian pada katup-katup utama'
40 2 Spesifikasi
0,01
0,01
I,l JZ
0,02 0,02
30
1) 35
0,03
0,03
0,04 35 0,04
40
0.05 r,4 0,05
0,06 40 0,06
0,08 1,6 50
0,08
0.10 50 1,8
60 0,10
2,0
60
80
n) 80
J 0,2
100
100
n?
0,3
0,4 5
6 200 0,4
o 200 u,) o
0,6 8
0,6
J
a 300
0,8 300 10 .t
1,0 4@E
^ 440 r^ 0,8
500 r:
s00 I 1,0
tn!
q 600 6
o
600 8 a
2 o 800 {e
soo €
JU OO loooi 2
I
1000( ,^ lJ.l
3 /+(,
U)
J
50
J 4 J
60 2000
5 2000
6 5
80 6
3000
8 3000 100
8
10
4000
4000 l0
5000
5000 6000
6000 2N
20 8000
8000 20
300 10000
10000
30 400 30
40 500
20000 40
50 600
20000 r0
60 800 60
30000
80 30000 1000
40000 80
100 40000 100
s0000
50000 60000
60000 2000
200 80000
80000 200
3000 100000
100000
300 4000 300
400 5000
6000 200000 400
500 200000
600 500
8000 600
300000
800 300000 10000
400000 800
1000 12000
1000
KRESK
(1) cara memakai diasram : uu!^u1ptrt11_ha,rga-harga yang sama pada.skala
K dengan sebuah garis mendatar.
y^1li. tl9"rit vlskositas vang rain. dalpat dipeioreE
f:lpunyal satuan Srokes, di mana I Stbk^es a
l0- ml/s.: iil"1ffi;:;ilil;;";H;""gkutan.
skara K
(2) Lara menghrtung vrskositas kinematik_(T2/s) dari viskositas absolut (poise)
berikut: Misatkan viskositas dilakukan seperti contoh
lb-.glt,t o.zc'Fbir o"" trat jenis :-0;8j'i;':';ib
"''- '" - #i;!rl"#ji'j
viskositas kinematiknya v :0,2410,85:'O,ZS
= Sdkes ir,ZS"i ""t;qi, : ib=Z#ls.
Gb.2.16 Diagram konversi antara berbagai viskositas.
I
2.4 Head 4l
pipa lurus. Harga-harga L, untuk berbagai peralatan pipa yang umum, diberikan dalam
Tabel2.21.
x
Ia
d
6
b0
o
)a
0,015
o
g
Bilangan ReYnolds, Re
Re:-uD
v
Apabila viskositas zat cair yang mengalir dinyatakan sebagai viskositas mutlak p, maka
harga viskositas kinematiknya, v (m2/s), dapat diperoleh dari hubungan
p
p (2.28)
2.4.3 Contoh
Sebuah instalasi pompa diperlukan untuk menaikkan air dengan selisih permukaan
antara sisi isap dan sisi keluar sebesar 25 m. Tekanan yang bekerja pada kedua per-
mukaan tersebut adalah tekanan atmosfir. Air dipompakan dengan kapasitas 0,7 m3
f
menit melalui pipa baja dengan diameler dalam 100 mm. panjang pipa seluruhnya 40 m
di mana terdapat lima buah belokan 90' (RlD : l). pada ujung isap pipa dipasang katup
isap dengan saringan. Ditanyakan: Berapakah head total pompa yang diperlukan?
Jawaban
(l) Head kerugian gesek untuk pipa lurus menurut pers. 2.17 adalah
, :
nf
t0.666Qt.8s
er:$: D4:63
.
/tr:
10.666 x 0.0011671'8s
,07;55r0175-x40
: l,6m
Hasil ini juga dapat diperoleh dari Gb. 2.5 di mana untuk e : 0,01167 m3/s dan D :
100 mm, didapat hr : 4O m per 1000 mpanjangpipa,atauhr: 1,6 muntukZ : 40 m.
b
2.5 Head Isap Positip Neto atau NPSH 43
,r2 | 4q2
4 : f zs:0,2e4 " ffn.tl: 0,033 m
nr : f u2 l'97 t l -492
: 0'223 m
Zs: ,(n, t-:i
29 H:
'J -- 2(9,8) 0.'3 m
H:h,+Lh,+hr+u!2g
: 25 + 0 + 1,6 + 5(0,033) + 0,223 + 0,113
: 27,1m
2.5 Head Isap Positip Neto atau NPSH*
Seperti diuraikan dalam pasal 1.5, tavitasiltan terjadi bila tekanan statis suatu
aliran zat cair turun sampai di bawah tekanan ua\nuhnya. Jadi, untuk menghindari
kavitasi, harus diusahakan agar tidak ada satu bagidrqun dari aliran di dalam pompa
yang mempunyai tekanan statis lebih rendah dari tekan\n uap jenuh cairan pada tem-
peratur yang bersangkutan. Dalam hal ini perlu diperhatikan dua macam tekanan yang
memegang peranan. Pertama, tekanan yang ditentukan oleh kondisi lingkungan di
mana pompa dipasang, dan kedua, tekanan yang ditentukan oleh keadaan aliran di
dalam pompa.
^slNlsr{-s
| |
Berhubung dengan hal tersebut di atas maka orang mendefinisikan suatu Head
Isap Positip Neto atau NPSH, yang dipakai sebagai ukuran keamanan pompa terhadap
kavitasi. Di bawah ini akan diuraikan dua macam NpsH, yaitu NpsH yang tersedia
pada sistem (instalasi), dan NPSH yang diperlukan oleh pompa.
NPSH yang tersedia ialah: head yang dimiliki oleh zat cair pada sisi isap pompa
(ekivalen dengan tekanan mutlak pada sisi isap pompa), dikurangi dengan takanan uap
jenuh zat cair di tempat tersebut.
Dalam hal pompa yang mengisap zat cair dari tempat terbuka (dengan tekanan
atmosfir pada permukaan zat cair) seperti diperlihatkan dalam Gb. 2. 18, maka besarnya
NPSH yang tersedia dapat ditulis sebagai berikut:
h",:fu-+-h"-h," (2.2e)
cair sama dengan tekanan uap jenuhnya, maka po : p, sehingga pers. 2.29 akan menjadi
h"u: - h"- h1" (2.30)
Dalam Gb. 2.19 h" adalah negatip ( - ) karena permukaan zat cair di dalam tangki
lebih tinggi dari pada sisi isap pompa. Pemasangan pompa semacam ini diperlukan untuk
menilapatkan harga h,, (atau NPSH) positip.
Contoh
Air bersih dengan temperatur 30"C harus dipompa pada tekanan atmosfir sebesar
1,0332 kgficm2. Lubang isap pompa terletak 4 m di atas permukaan air. Berapakah
besar NPSH yang tersedia jika kerugian head pipa isap adalah 0,2 m?
Jawaban
p": l,O332kgf lcm2 : lO332kgflm2
DariTabel2.12,
y : 0,9957 kgf ll :995,7 kgf/m3
p, : 0,04325 kgf/cm2 : 432,5 kgf lm2
Dari pers. (2.29)
,PoP,
"su - ., - h"- hr"
10332
:9esJ - -r,+ 5,74 m
6 2 Spesifikasi
3,0
! . 2,0
q
o \ 1,0
v
kan dari Gb. 2.20 dan NPSH diperlukan dapat ditaksir sebagai berikut:
NPSH yang diperlukan : H"uy : oHy (2.32)
Sering kali orang menggunakan bilangan "kecepatan spesifik isap" S sebagai peng-
ganti perhitungan dengan o. Adapun definisi kecepatan spesifik isap adalah sebagai
berikut:
^ Qtnt'
J:nH# (2.33)
Jika Q* dinyatakan dalam m3/min., II",n dalam m, dan n dalam rpm maka harga
S untuk pompa-pompa berbentuk umum adalah sebesar 1200. Harga ini tidak tergantung
pada ns. Maka Il.,ry dapat ditentukan dari pers. (2.33):
/ \ Ll\
tn \''-
: (;) (2.34)
o",^ e,n!,
Semua rumus di atas berlaku uqtlk titik efisiensi tertinggi. Jika titik kerja pompa
berada di luar titik efisiensi terbaik ini, maka sudut aliran masuk dan sudut sudu tidak
sesuai lagi. Khususnya, jika kapasitas menjadi lebih besar, maka kecepatan aliran
juga
bertambah besar. Dalam hal demikian, penurunan tekan pada sisi masuk sudu menjadi
lebih besar, sehingga NPSH yang diperlukan juga menjadi naik. Hal ini perlu diperhati-
kan secara khusus jika pompa harus bekerja pada kapasitas yang lebih besar dari pada
kapasitas titik efisiensi optimumnya. Perubahan NPSH yang diperlukan sangat ter-
guotung pada bentuk pompa. Namun untuk penaksiran kasar dapat digunakan Gb'
2.2t.
I
47
2.5 Head Isap Positip Neto atau NPSH
Contoh
Sebuahpompajenisisapantunggalsatutingkatmempunyaikapasitaspadatitik
: putaran n : 2910
Q* - 0,7 m.7-n dan head Hx 28 m serta
efisiensi terbaik sebesar
100/" dan l2o'Akapasitas pada
[m. Tentukan NpSH ya-ng aipertukan untuk kapasitas
efisiensi terbaik.
Jawaban
Dari Pers. (1.7), kecepatan spesifik n" pada efisiensi terbaik
adalah
fi 7tt2
Q;,'' :
n,: nLnw 29lO : 200
" bTE
:
0,092 untuk
Dari Gb. 2.2o, o : 200. Maka menurut Pers. (2.32), NPSH yang
'?s
diperlukan (I1"") pada titik efisiensi terbaik adalah
H"uN oH* :0'092 x 28 : 2'58 m
--
Dalam Gb.2.2l untuk QIQ* : 1,2, H"ul H",ru : l'5
Jadi NPSH yang diperlukan pada titrk 1207" Qn adalah:
H"r: 1,5H",x : 1,5 x 2,58 : 3,87 m
2.5.3 NPSH Dan Performansi PomPa
Oi
Efisiensi (EO
ffi
Efisiensi
I
Head 80 6(
n -- 145 '-w
-pnr_ '\
a
60
v
-t-
t
4C
2C
4(
3(
|f\d:"
'l\\\
:l
* NPSH
0 2(
ll
eI
ll-; Taripa
kavitasi
l( {l I r ill ldl
Gb.2.22 Performansi kevitasi prda
I
a€-d) r
kePasites tetrP' 2 4 6 8 10 1214 16 18
KaPasitas {m3,min)
daya poros, dan efisiensi diperiksa. cara kedua: mengukur efisiensi pompa dengam
memakai NPSH sebagai parameter seperti diperlihatkan dalam Gb. 2.23: kemudian
perubahan kurva performansi karena perubahan NPSH diperiksa.
Perubahan performansi pompa terhadap perubahan NPSH tergantung pada n"
pompa yang bersangkutan. Pompa dengan n" rendah mempunyai kurva performansi
yang cenderung menurun secara tiba-tiba di daerah kapasitas besar di mana NPSH
menjadi kecil seperti diperlihatkan dalam Gb.2.24.
Pada kedua metoda tersebut di atas, NPSH (f1",) pada titik di mana performansi
m.ulai menurun merupakan harga NPSH yang diperlukan. Namun pengukuran titik
ini secara cermat adalah sangat sukar, sehingga NPSH diperlukan dalam banyak hal
ditetapkan pada titik di mana performansi menurun 3 f .
Seperti telah diutarakan dalam butir 2.5.1, NPSH yang tersedia tergantung pada
berbagai faktor seperti atmosfir (tekanan yang bekerja pada permukaanzatcair), tekanan
uap, head isap statis, dsb. Adapun besar pengaruh faktor-faktor tersebut tidaklah tetap
melainkan tergantung pada berbagai hal, seperti diuraikan di bawah ini.
Ketinggian (m) 0 100 200 300 400 500 600 800 1.000 1.200 1.400 1.600 1.800 2.000
Tekanan 10,33 10,21 t0,09 9,97 9,85 9,73 9,62 9,39 9,16 8,94 8,73 8.51 8.31 8.10
atmosfir
(mHrP)
h
2.6 Penentuan putaran dan jenis pompa 49
P,:10,331
Tl- _ o,oo6sr-.l5.2s6
L 288 _l
2.5.5 PencegahanKavitasi
Kavitasi pada dasarnya dapat dicegah dengan membuat NPSH yang tersedia lebih
besar dari pada NPSH yang diperlukan, seperti diuraikan dalam butir 2.5.2. Dalam hal
ini, mengecilkan NPSH yang diperlukan merupakan salah satu cara, yang dapat di-
usahakan oleh fihak pabrik pompa. Di fihak lain, menaikkan NPSH yang tersedia
harus diusahakan oleh pemakai pompa.
Dalam perencanaan instalasi pompa, hal-hal berikut ini harus diperhitungkan
untuk menghindari kavitasi.
l) Ketinggian letak pompa terhadap permukaan zat cair yang diisap harus dibuat
serendah mungkin agar head isap statis menjadi rendah pula.
2) Pipa isap harus dibuat sependek mungkin. Jika terpaksa dipakai pipa isap yang
panjang, sebaiknya diambil pipa yang berdiameter satu nomor lebih besar untuk
mengurangi kerugian gesek.
3) Sama sekali tidak dibenarkan untuk memperkecil laju aliran dengan menghambat
aliran di sisi isap.
4) Jika pompa mempunyai head total yang berlebihan, maka pompa akan bekerja
dengan kapasitas aliran yang berlebihan pula, sehingga kemungkinan akan terjadi
kavitasi menjadi lebih besar. Karenb itu head total pompa haris ditentukan sedemi-
kian hingga sesuai dengan yang diperlukan pada kondisi operasi yang sesungguhnya.
5) Bila head total pompa sangat berfluktuasi, maka pada keadaan head terendah harus
diadakan pengamanan penuh terhadap terjadinya kavitasi. Namun, dalam beberapa
hal terjadinya sedikit kavitasi yang tidak mempengaruhi performansi sering tidak
dapat dihindari sebagai akibat dari pertimbangan ekonomis. Dalam hal ini perlu
dipilih bahan impeler yang tahan erosi karena kavitasi.
2 3000 rpm
I 500
6 1000
8 750
l0 600
t2 500
I sampai 2\lebih kecil dari harga-harga dalam tabel tersebut karena adanya slip. Karena
pompa-pompa pada umumnya direncanakan atas dasar putaran motor listrik, maka cara
yang sama juga diperlukan meskipun motor listrik tidak dipakai sebagai penggerak.
(b) Dengan memakai putaran n yang sudah dipilih, maka kapasitas normal en,
head total normal Hr, danharga n" dapat dihitung dengan pers. (1.7).
(c) Konstanta kavitasi o kemudian dipilih sesuai dengan harga nsyangbersangku-
tan menurut Gb:. 2.20. Kemudian NPSH yang diperlukan f1",n dihitung dari pers. (2.32).
(d) Jika pompa diperkirakan akan bekerj a pada kapasitas besar melebihi titik
efisiensi maksimum, maka laju kenaikan H", yang berhubungan dengan kapasitas
maksimum harus diperiksa dalam Gb. 2.21. Kemudian NPSH yang diperlukan dalam
daerah operasi dapat ditentukan.
(e) Jika NPSH yang diperlukan adalah lebih kecil dari pada NPSH yang tersedia
pada kapasitas yang sama, maka keamanan terhadap kavitasi sudah terpenuhi. Jika
persyaratan ini tidak dipenuhi maka dipilih putaran yang lebih rendah. Sebaliknya jika
NPSH yang tersedia jauh lebih besar dari pada yang diperlukan, maka dapat dipilih
putaran yang lebih tinggi.
(f) Perlu diperiksa pula apakah harga n" yang dipilih menurut putarannya, masih
ada dalam daerah yang sesuai dengan jenis pompa yang bersangkutan. (Lihat Gb. 1.3).
Tabel 2.24 Perbandingan karakteristik antara pompa dengan poros mendatar dan poros
tegak.
t
2.6 Penentuan putaran dan jenis pompa 5l
Untuk ruang pompa yang dapat Pompa tegak dengan lantai ganda
terendam air (terkena banjir)
Untuk memompa air limbah dan Pompa volut tegak jenis sumuran
berlumpur kering (dry pit)
Untuk penguat (booster) Pompa dengan laluan masuk dan
keluar terletak sesumbu (inline),
untuk ukuran kecil
Catatan: Pompa jenis sumuran kering mempunyai sumuran kering yang terletak di samping tadah isap;
pompa dipasang pada sumuran kering ini. Pompa jenis tromol sumuran dipasang bersama dengan
pipa kolomnya di dalam tromol dan tidak pada tadah isap.
52 2 Spesifikasi
jJ++t+'?i
0,06 0,08 0,1 0,15 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,8 1,0
Kapasitas im3Tmin;
n x 32Bz-52,2
Tl-
| ' D"Ya motor (kW)
I (50 Hz)
"rekuensi
Jumlah kutub
Jenis rumah
Diameter keluar
Diameter isaP
\
sebuah contoh diagM-Telsebut yang dibuat untuk pompa volut isapan ujung. Kon-
struksi pompa ini diperlihatkan dalam Gb. 4.1 di Bab. 4.
Energi yang secara efektif diterima oleh air dari pompa per satuan waktu disebut
daya air, yang dapat ditulis sebagai
I
2.8 Koreksi performansi untuk zat cair kental 53
Daya poros yang diperlukan untuk menggerakkan sebuah pompa adalah sama
dengan daya air ditambah kerugian daya di dalam pompa. Daya ini dapat dinyatakan
sebagai berikut:
P:P* (2.38)
4p
;{
s
Q (m3 lmin)
t,l0
1,00
,90
,80
rrF ,70
,60
,50
(J
U ,30
,20
,10
t, C$ Cen
i'o'-B$5es'-J'. z % vzz
bo
Jawaban
Dalam Gb.2.27(a) tarik garis tegak ke atas dari kapasitas 0,23 m3/min pada absis
(seperti ditunjukkan dengan garis putus-putus) ke sebuah titik pada garis miring untuk
head 30 m. Kemudian tarik garis mendatar dari titik ini ke sebuah titik pada garis miring
0
U
Q
,40
1r|
,20
Centistokes
Kapasitas (m37min1
rb----
56 2 Spesifikasi
untuk 88 Centistokes (400 SSU). Selanjutnya tarik garis tegak ke atas dari titik potong
ini. Maka dengan membaca harga-harga ordinat dari titik-titik perpotongan garis putus-
putus dengan kurva Csdan Cr, dapat diperoleh:
ca : 0.83; Cu : 1,04
I
2.9 Pemilihan bahan 57
Gabungan yang umum dipakai untuk bahan rumah dan impeler pompa biasa yang
dipakai untuk air tawar (air hujan, air sungai, air danau), air minum, air limbah, dan
air laut pada temperatur normal, diperlihatkan dalam Tabel 2'26'
Bahan-bahan dalam kelompok A dipakai untuk rumah yang beratnya hampir
pada
setengah berat keseluruhan pompa dan dibuat dari besi cor. Pompa-pompa biasa
u-r,-nyu termasuk dalam Kelompok A. Pompa-pompa ini harganya murah'
Kelompok B memakai baja cor untuk rumah. Bahan ini dipakai bila dikehendaki
ketahanan yang tinggi terhadap keausan dan korosi atau jika diperlukan head
yang
tinggi.
Bahan-bahan yang terdapat dalam kelompok C dan D dipakai bila ketahanan terha-
yang sama'
Pengalaman yang diperoleh dari pompa-pompa yang ada dengan zat calr
a. Mutu bahan utama dari Pompa:
b. Jumlah jam operasi sampai terjadi gangguan karena korosi:
c. Bagian yang mengalami korosi dan derajat korosi
d. Spesifikasi Pompa:
e. NPSH dari pompa pada kerja normal dan yang tersedia:
Umur yang diminla dalam jam dari bagian-bagian utama pompa berdasarkan Pertimbangan
ekonomi:
58 2 Spesifikasi
dap korosi sangat diperlukan, misalnya pada.pompa yang dipergunakan untuk air laut
atau di industri kimia. Pompa ini mahal harganya.
Pompa-pompa dengan rumah dari konstruksi baja dalam kelompok E adalah pompa
berukuran besar. Rurnah dari pelat baja tahan karat juga dipakai pada beberapa pompa
standar yang kecil.
Untuk poros umumnya dipakai baja karbon apabila pompa dipergunakan untuk
air tawar. Baja tahan karat dipilih apabila diperlukan ketahanan terhadap korosi.
Pada pompa-pompa yang dipakai untuk memompa zat-zat cair khusus, pemilihan
bahannya dipengaruhi oleh banyak faktor seperti konstruksi dan standar pabrik.
Dengan demikian adalah lebih mudah apabila dapat meminta petunjuk dari pabrik
dengan memberikan lembar data seperti diperlihatkan dalam Tabel2.27.
Meskipun daya poros pompa ditentukan menurut pers. (2.38), daya nominal dari
penggerak mula yang dipakai untuk menggerakkan pompa harus ditetapkan dari rumus:
P(l + a)
P^: (2.40)
4t
di mana P.: Daya.rrtrnifral penggerak mula (kW)
{: Faktor cadadgan (pecahan), (Tabel 2.28)
qi!
., * .* ' ensie"{ transmisi (pecahan) (Tabel2.29)
#tu tit* keffa sebuah pompa bervariasi dalam suatu daerah tertentu, maka daya
'
,..
"
poros biasanya juga bervariasi. Jadi daya nominal harus ditentukan untuk daya poros
maksimum P dalam daerah kerja normal dengan menggunakan Pers. (2.40).
Untuk pompa-pompa standar seperti diuraikan dalam butir 2.6.2, daya nominal
penggerak mula ditentukan dengan diagram pemilihan. Jadi diagram pemilihan semacam
itu harus digunakan jika ada.
tll
Tabel 2.28 Perbandingan cadangan. Jenis transmisi
I
2.lO Pemilihan penggerak mula 59
mana yang tepat bagi setiap kasus, harus dilihat kondisi kerja dan tempatnya, karena
kedua jenis penggerak mula tersebut mempunyai keuntungan dan kerugiannya masing-
masing.
Di bawah ini diberikan perbandingan sifat-sifat motor listrik dan motor torak
sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihannya.
(a) Keuntungan
l) Jika tenaga listrik dari PLN atau sumber lain tersedia dengan tegangan yang
sesuai di sekitar tempat tersebut, maka penggunaan motor listrik dapat
memberikan ongkos yang murah.
2) Pengoperasiannya lebih mudah
3) Ringan dan hampir tidak menimbulkan getaran.
4) Pemeliharaan dan pengaturan mudah.
(b) Kerugian
l) Jika listrik padam, pompa tidak dapat bekerja sama sekali.
2) Jika pompajarang dipakai, biaya operasinya akan tinggi karena biaya beban
tetap harus dibayar.
3) Jika lokasi pompa jauh dari jaringan distribusi listrik yang ada, maka biaya
penyambungan tenaga listrik akan mahal,
(a) Keuntungan
1) Operasi tidak tergantung pada tenaga listrik.
2) Biaya fasilitas tambahan dapat lebih rendah dari pada motor listrik.
(b) Kerugian
l) Motor torak lebih berat dari pada motor listrik
2) Memerlukan air pendingin yang jumlahnya cukup besar
3) Getaran dan suara mesin sangat besar.
Di samping motor listrik dan motor torak, untuk pabrik-pabrik yang menggunakan
tenaga uap, juga sering dipakai turbin uap sebagai penggerak pompa. Namun di sini
tidak akan dibahas karena pemakaiannya agak terbatas.
Jika putaran penggerak mula tidak sama dengan putaran pompa, maka perlu
dipasang roda gigi pengubah putaran antara pompa dan penggerak. Untuk pompa-
pompa kecil dapat juga dipakai transmisi sabuk di samping roda gigi.
Untuk pompa yang harus dapat diubah-ubah putarannya sering dipakai torque
converter atau kopling fluida.